Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ISIM BERDASARKAN JENIS DAN BILANGAN


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Arab
Dosen Pengampu:
Ahmad Fauzan Ilmi, M, Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK I :

M. Fajar Rahman

Muhammad Jamili

Ruli Maulana

Gt.Achmad Syarifullah

SEKOLAH TINGGI ILMU AL-QURAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

TAHUN AJARAN 2020/2021 AMUNTAI


KATA PENGANTAR

‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاتة‬

Alhamdulillahirabbil ‘alamin puji syukur tak lupa kami panjatkan kepada Allah
SWT atas taufik, rahmat, hidayah dan nikmat-Nya kepada umat manusia
sejagat raya, terutama bagi umat Islam yang selalu berada dalam dekapan
dan lindungan-Nya dan yang lebih dan terlebih khususnya lagi bagi kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Bahasa Arab dengan judul “
Isim Berdasarkan Jenis Dan Bilangan” yang sangat jauh dari kata sempurna
ini. Karena tidak ada yang sempurna didunia ini kecuali Dia yang maha
sempurna yaitu, Allah SWT.

Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan banyak bantuan


dari berbagai pihak, oleh karena itu tak lupa pula kami mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:teman-teman dan dosen pengampu yang
telah memberikan kami dukungan, kasih sayang, dan kepercayaan yang
begitu besar. Begitu pula dengan kesabaran dalam mendidik kami.

Kritik dan saran sangat kami butuhkan untuk memperbaiki hasil


makalah ini. Dari kritik dan saranlah setiap kesuksesan itu berawal. Semoga
makalah ini dapat membantu dalam proses pembelajaran dan dapat
menambah pengetahuan bagi para kita semua. Amin ya robbal ‘alamin.

Amuntai, 25 September 2020

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah............................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan Masalah....................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. ISIM BERDASARKAN JENIS................................................................3
1. Apa pengertian dari Mudzakkar.........................................................3
2. Apakah pengertian dari Muannats......................................................4
B. ISIM BERDASARKAN BILANGAN......................................................5
1. Mengetahui apa itu isim Mufrad........................................................5
2. Mengetahui apa itu isim Mutsanna.....................................................5
3. Mengetahui apa itu Jamak .................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam Kehidupan sehari-hari manusia tidak lepas dari yang namanya
komunikasi , dalam komunikasi tentu mengandung kalimat yang bermacam-
macam . Dalam bahasa Arab , kalimat juga dibagi menjadi beberapa macam
diantaranya ada yang menurut sifatnya, Jumlahnya , bentuknya ,dan lain-lain. Al-
Qur’an turun dengan bahasa dikarenakan Rasulullah saw dan para mukhtatab
pertamanya menggunakan bahasa tersebut . Dan jikalau kami Jadikan Al-
Qur’an itu suatu bacaan dalam bahasa selai Arab tentunya mereka mengatakan ‘’
mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya apakah patut Al-Qur’an dalam bahasa
asing sedang Rasul adalah orang Arab ‘’ fushilat : 44.

B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam proses penyusunan
makalah ini adalah “ isim mudzakkar dan isim muannats serta contoh-contoh
dan tandanya” untuk memberikan kejelasan makna serta menghindari meluasnya
pembahasan maka dalam makalah ini masalahnya dibatasi pada .

C. Tujuan Penulisan
Pada dasarnya tujuan penulisan karya tulis ini terbagi menjadi dua bagian ,
yaitu tujuan umum dan khusus . Tujuan umum dalam penyusunan makalah ini
adalah untuk menyelesaikan tugas mata kuliah bahasa Arab .
Adapun tujuan khusus penyusunan makalah ini adalah :
1. Apakah pengertian dari mudzakkar ?
2. Apakah pengertian dari muannats ?

1
3. Mengetahui apa itu isim mufrad ?
4. Mengetahui apa itu isim mutsanna ?
5. Mengetahui apa itu isim jamak ?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. ISIM BERDASARKAN JENIS


Dalam tata bahasa Arab, dikenal adanya penggolongan isim ke dalam
mudzakkar ( laki-laki) atau muannats ( Perempuan ). Penggolongan ini ada yang
memang sesuai dengan jenis kelaminya ( untuk manusia atau hewan ) dan ada pula
yang merupakan penggolongan secara bahasa saja ( untuk benda dan lain-lain).

1. Pengertian Mudzakkar
Mudzakkar adalah isim (kata benda) yang menunjukan jenis laki-laki.
Contoh:  ‫ َر ُج ٌل‬  (seorang laki-laki).
Macam-macam mudzakkar (‫) ُم َذ َّك ٌر‬:
 Mudzakkar Haqiqi: semua isim yang menunjukan arti laki-laki, baik dari
golongan manusia maupun hewan.
Contoh:
- ‫صبِ ٌّي‬
َ   (seorang anak/balita laki-laki),
- ‫ج َم ٌل‬ 
َ (unta),
- ‫أَ ٌّب‬  (seorang ayah).
 Mudzakkar Majazi: isim yang dianggap mudzakkar (laki-laki) sesuai
kesepakatan orang Arab, baik dari benda mati maupun tanaman.
 Contoh:
- ‫َاب‬
ٌ ‫ ِكت‬ (buku), 
- ‫ش ََج ٌر‬ (pohon).

3
2. Pengertian Muannats
Secara harfiyyah muannats berarti perempuan, kemudian dalam tata bahasa arab
ada kata-kata yang dikelompokkan ke dalam muannats sebagai kebalikan dari
kelompok kata yang mudzakkar. Sehingga dalam bahasa Arab, salah satu
ketetapan penggunaanya adalah kesesuaian kata antara muannats dan mudzakkar.
a. Muannats Hakiki
Secara halnya Mudzakkar, muannats pun dikelompokkan kedalam 2 jenis;
yaitu hakiki dan majazi mari simak pengertian dan masing-masingnya.
Muannats adalah isim yang ditinjau dengan lafal isyara ‘’‫ ’’هذه‬seperti
 ‫ دار‬: Kampung/rumah
 ‫ امراه‬: orang Perempuan
 ‫سمس‬: Matahari
Isim muannats ini ada empat macam yaitu : Muannats lafzihi, Muannats
Hakiki, Muannts Maknawi , dan muannats majazi.
a. Muannats lafzihi adalah lafal yang ada tanda-tanda kemuannatsannya
(ta’nits),baik lafal itu menunjukkan perempuan seperti: ,’ ‫فطمه‬, ‫ه‬ff‫خديج‬
maupun menunjukkan menunjukkan laki –laki seperti ‫ طلحه‬, ‫حمزه زكرياء بهمه‬.
b. Muannats maknawi adalah lafal yang menunjukkan perempuan akan tetapi
tidak ada tanda perempuan akan tetapi tidak ada tanda perempuan ( ta’nits )
pada lafal tersebut maknawi adalah termasuk golongan muannats hakiki
(muannats maknawi pasti muannats hakiki), sedangkan muannats hakiki
belum pasti muannats maknawi.
c. Muannats Hakiki adalah lafal yang menunjukkan perempuan baik manusia
atau pun binatang seperti َ‫امراه غلَ َمت‬
d. Muannats majazi adalah lafal yang diberlakukan seperti muannats walaupun
sebenarnya bukan muannats ( Binatang atau manusia) seperti :
 ّ‫ثَمس‬ : Matahari

4
 ‫دا ّر‬ : rumah
 ‫رخ َّل‬ : kaki

B. ISIM BERDASARKAN BILANGAN


Dalam bahasa arab, isim berdasarkan bilangan terbagi menjadi tiga yaitu :
mufrad, mutsanna, dan jama`
1. Pengertian Mufrad
Semua isim yang menunjukkan tunggal , tidak ada tanda khusus untuk
menentukan isim mufrad adalah bentuk isim mufrad adalah bentuk pertama
tanpa ada tambahan huruf sama sekali .
Contoh
 Buku ( ‫) كتب‬
 Sekolah ( ‫)مدرثه‬
 Pena ( ‫) قّلم‬
Perhatikan contoh di atas semuanya merupakan bentuk asli, tanpa ada
tambahan huruf, secara lafadz contoh-contoh di atas sudah menunjukkan arti
satu, tanpa harus ditambah kata bilangan

2. Penegertian Mutsanna
Isim tatsniyah atau isim mutsanna adalah kata benda / isim yang
menunjukkan makna dua, baik itu untuk mudzakkar atau muannats dengan
menambahkan alif dan nun di akhirnya ketika marfu’ dan menambahkan ya’
dan nun ketika manshub dan majrur. Harakat huruf sebelum huruf tambahan
difathahkan dan nun harakatnya dikasrahkan.

Contoh Isim Mutsanna atau Tatsniyah yaitu :

‫ ِكتَابَي ِْن‬/‫ِكتَابٌ = ِكتَابَا ِن‬


ِ ‫َجنَّةٌ = َجنَّت‬
‫ َجنَّت َْي‬/‫َان‬

5
Isim mutsana ditandai dengan alif ketika marfu’ dan ya’ ketika mansub
dan majrur.

Contohnya :

‫َجا َء الطَّالِبَا ِن – إِ َّن الطَّالِبَ ْي ِن – ِمنَ الطَّالِبَي ِْن‬

ِ َ‫ )الطَّالِب‬kenapa ber’irab rafa’? sebab dalam kedudukan sebagai


Kata (‫ان‬
fa’il.

Kata (‫ )الطَّالِبَ ْي ِن‬yang pertama ‘irabnya nashab sebab sebagai isim inna.
Kata (‫ )الطَّالِبَي ِْن‬yang kedua ber’irab khafadh karena kedudukannya sebagai
majrur.

Dan wajib membuang nun pada akhir isim mutsanna ketika di


idhafahkan.

Contohnya : ‫ ُم َد ِّر َسا اللُّ َغ ِة‬asalnya adalah ‫ُم َد ِّر َسا ِن اللُّ َغ ِة‬

A. Bentuk Isim Mutsannaa

Bentuk isim mutsanna huruf sebelum ya’ mutsanna difathahkan ketika


nashab dan jar dan nun dikasrahkan pada semua keadaan i’rab.

Syarat isim yang dimutsannakan yaitu harus mufrad, mu’rab, dan tidak
murakkab. Oleh sebab itu, mutsanna dan jama’ tidak dapat dimutsannakan.
Demikian pula isim mabni, seperti isim syarat, istifham dan lainnya.

ُ ْ‫ض َر ْال ُمهَ ْن ِد َسا ِن – ُزر‬


Contohnya : ‫ت دَولَتَي ِن‬ َ ‫ َح‬artinya : “Dua insinyur itu telah
hadir – Aku telah mengunjungi dua negara”.

6
B. Memutsannakan Isim Maqshur, Manqush dan Mamdud.

a. Apabila Isim Maqshur Dimutsannakan, maka perlu Dilihat Alifnya.

Jika terletak pada huruf ke tiga, maka huruf alif dikembalikan ke


aslinya, yaitu : dirubah menjadi wawu atau ya’, sesuai aslinya.

Contohnya :

(‫ – فَتَى ( فَتَيَا ِن – فَتَيَين‬ )‫َص َوي ِن‬


َ ‫ان – ع‬
ِ ‫َص َو‬
َ ‫صا (ع‬
َ ‫َع‬

Jika terletak pada huruf ke empat atau lebih, maka dirubah menjadi
ya’.

Contohnya :

(‫ان – ُم ْستَ ْشفَيَي ِن‬


ِ َ‫ُم ْستَ ْشفَى ( ُم ْستَ ْشفَي‬

b. Apabila Isim Manqush Dimutsannakan, maka Huruf ya’ Dikembalikan, jika


sebelumnya maka dihapus

Contohnya :

(‫ان – ُم َحا ِميَي ِن‬


ِ َ‫ُم َح ِام ( ُم َحا ِمي‬

c. Apabila Isim Mamdud Dimutsannakan, maka Perlu Dilihat Hamzahnya.

Jika untuk ta’nits, maka diubah menjadi wawu.

Contohnya :

ِ ‫اوا ِن – خَ ضْ َرا َو‬


(‫ين‬ َ ‫خَضْ َراء ( َخضْ َر‬

Apabila asli, maka tetap seperti semula.

Contohnya :

7
(‫ين‬ َ َ‫ضا َءا ِن – ف‬
ِ ‫ضا َء‬ َ َ‫ضاء ( ف‬
َ َ‫ف‬

Apabila sebelumnya merupakan perubahan dari ya’ atau wawu, maka


hamzahnya tetap atau dirubah menjadi wawu.

Contohnya :

‫ا َءا ِن‬fffffffffffَ‫ بِن‬/‫اء‬fffffffffffَ‫ بِن‬atau ‫ا َوا ِن‬fffffffffffَ‫ بِن‬asalnya ya’, dari ‫بَنَى يَ ْبنِي‬
‫ َس َما َءا ِن‬/ ‫ َس َماء‬atau ‫ َس َما َوا ِن‬asalnya wawu, dari ‫َس َما يَ ْس ُمو‬

d. Menghapus Nun Mutsanna Ketika Dimudhafkan

Nun mutsanna dihapus ketika menjadi mudhaf saja.

Contohnya :

‫ض َر ُم َد ِّر َسا اللُ َغ ِة ْال َع َربِيَّ ِة‬


َ ‫َح‬

Artinya : Dua guru Bahasa Arab itu telah hadir.

 Nun pada ( ‫ ) مدرسان‬dihapus :

Contohnya :

‫تَقَ ُع بَ ْنهَا بَينَ َم ِدينَت َِي ْالقَا ِه َر ِة َوطَ ْنطَا‬

Artinya “Banha terletak di antara dua kota, Kairo dan Tanta”.

Lafadz-lafadz Mulhaq bil Mutsanna fi I’rabih

Isim Mulhaq disamakan dengan mutsanna dalam hal i’rab ada 5 lafadznya


yaitu :

‫َان – اِ ْثنَتَا ِن – ثِ ْنتَا ِن – ِكاَل‬


ِ ‫ اِ ْثن‬dan ‫( ِك ْلتَا‬apabila diidhafahkan kepada dhamir).

8
Pada asalnya isim mutsanna adalah isim mufrad yang ditambahkan alif
dan nun atau ya’ dan nun. Hanya saja lafadz-lafadz yang lewat tidak
mempunyai mufrad tetapi maknanya menunjukkan kepada mutsanna tersebut .

Oleh sebab itu, ia di-mulhaq-kan (disamakan) dengan mutsanna dalam


hal i’rabnya, yaitu dirafa’kan dengan alif dan dinashabkan dan dijarkan
dengan huruf ya’.

Berikut ini penjelasan ringkas mengenai penggunaan lafadz ( ‫ ِكاَل‬dan ‫) ِك ْلتَا‬.

‫( ِكاَل‬Untuk mutsanna mudzakkar) dan ‫( ِك ْلتَا‬untuk mutsanna muannats)


yaitu dua isim yang tidak digunakan kecuali dalam keadaan mudhaf.
Keduanya tidak dimudhafkan kecuali kepada dhamir mutsanna atau kepada
isim ma’rifah mutsanna.

3. Pengertian Jamak
Isim jamak adalah kata benda yang menunjukkan arti banyak dalam
bilangan. Banyaknya bialangan dalam bahasa Arab dimulai dari 3 dan
seterusnya. Hal ini berbeda dengan bahasa inggris dimulai dari 2 dan seterusnya.
Isim jamak terbentuk dari isim mufrad, maka kata kerja bahasa Arab tidak bisa
menjadi isim jamak karena sudah berbeda kategori katanya. Dan bentuk jamak
dalam bahasa arab, yaitu jamak beraturan dan jamak tidak beraturan.
 Jamak yang tidak beraturan : Jamak Taksir.
 Jamak yang beraturan : Jamak Mudzakar Salim dan Jamak Muanntas Salim.
Disebut jamak karena menunjukkan arti bilangan tiga atau lebih dan salim
berarti selamat atau tidak ada pengurangan dari salah satu huruf aslinya. Adapun
kata mudzakkar dan muannats kembali kepada jender masing-masing kata
tersebut. Sedangkan kata taksir berarti pecah atau hancur, yaitu terjadinya
pengurangan dan penambahan huruf baru pada kata tersebut.

9
a. Pengertian Jamak taksir
Jamak taksir adalah kalimat yang berubah dari pada bina mufradnya atau
dari isim mufrad. Jamak taksir merupakan jamak yang banyak di pakai, baik
untuk yang berakal maupun tidak berakal, baik mudzakar maupun mu`annats.
Kebanyakan bentuk jamak taksir adalah sima`i (irregular)
a) Ketentuan jamak taksir
Adapun perubahan isim mufrad kepada jamak taksir ada enam :
- Dengan berubah baris, seperti : ‫أَ َس ُد‬ ‫أُ ُس ٌد‬
- Dengan bertambah huruf, seperti : ‫ص ْن ُو‬
ِ ٌ ‫ص ْن َو‬
‫ان‬ ِ
- Dengan berkurang huruf, seperti :ٌ‫تُ ْخ َمة‬ ‫تُ ْخ ٌم‬
- Dengan bertambah huruf dan berubah baris, seperti : ‫َر ُج ٌل‬ ‫ِر َجا ٌل‬
- Dengan berubah baris dan berkurang huruf, seperti : ٌ‫ِكتَاب‬ ٌ‫ُكتُب‬
- Dengan berubah baris dan berkurang huruf serta bertambah huruf yang lain,
seperti : ‫غُاَل ٌم‬ ٌ ‫ِغ ْل َم‬
‫ان‬
b. Pengertian jamak mudzakkar salim
Lafazh yang menujukkan bentuk jamak dengan bertambah huruf wawu
dan nun pada saat rafa`, sedangkan ya dan nun bila dalam keadaan nashab dan
jar. Misalnya: ‫ ُم ْؤ ِم ٌن‬menjadi   َ‫ ُم ْؤ ِمنِ ْين‬/ َ‫ ُم ْؤ ِمنُوْ ن‬tetapi jika tidak menunjukkan jenis
laki-laki atau mudzakkar tidak bisa dibentuk menjadi jama’ mudzakkar salim.
a. Cara pembentukan jama’ muadzakkar salim
Tata cara pembentukan jama’ mudzakkar salim adalah dengan
mengubah isim mufrod yang menunjukkan laki-laki atau tidak ada ta’
marbutoh (‫ ) ة‬diakhirnya dengan menambahkan (‫ ) ن و‬di akhirnya yang
huruf sebelumnya dhomah atau (‫ ) ين‬diakhirnya yang huruf sebelumnya
kasrah.

Contoh:

10
‫( ُم ْؤ ِم ٌن‬isim mufrod yang menunjukkan laki-laki) ditambahkan (‫ ) ن و‬atau (
‫)ين‬   sehingga diubah menjadi  َ‫ ُم ْؤ ِمنِ ْين‬/  َ‫ ُم ْؤ ِمنُوْ ن‬.
‫( َموْ قِد‬isim mufrod yang menunjukkan laki-laki) ditambahkan (‫ ) ن و‬atau (
‫ ) ين‬sehingga diubah menjadi َ‫ َموْ قِ ِد ْين‬/ َ‫ َموْ قِ ُدوْ ن‬.

c.  Pengertian  Jama’ Muannats Salim


Jama’ Muannats Salim adalah isim jama’ yang menunjukkan wanita
dan beraturan, yakni dengan menambahkan Alif dan Ta’ maftukhah (‫ ت‬dan
‫ )ا‬di akhirnya dan huruf sebelumnya di fathahkan (ta’ marbutoh nya di
buang). Jamak yang dibentuk dari isim mufrodnya yang digunakan untuk
menunjukkan jenis perempuan.

Misalnya : ٌ‫صالِ َحة‬


َ menjadi ‫ت‬
ٍ ‫الِ َحا‬f‫ص‬ ٌ ‫صالِ َح‬
َ  /‫ات‬ َ . Jika tidak menunjukkan jenis
wanita atau muannats maka tidak bisa dijadikan jama’ muannats salim,
ٌ ‫( ُم َح َّمد‬yang seperti ini salah atau tidak bisa).
misalnya: ‫ ُم َح َّم ٌد‬menjadi ‫َات‬

c. Cara Pembentukan Jama’ Muannats Salim


Tata cara pembentukan jama’ muannats salim adalah dengan mengubah
dari isim mufrod (yang menunjukkan isim itu wanita/muannats dan biasanya
banyak yang diakhiri dengan ta’ marbutoh) menjadi jamak dengan
menambahkan ( ‫ أ‬+ ‫( ت‬tetapi ta’ marbutoh nya dihilangkan atau dibuang.
Contoh:
ٌ‫ ُم ْسلِ َمة‬ditambah ( ‫ أ‬+ ‫( ت‬dengan menghilangkan ‫ة‬ menjadi ‫ت‬ ٌ ‫ُم ْسلِ َم‬
ٍ ‫ ُم ْسلِ َما‬/ ‫ات‬
ٌ‫ َحقِ ْيبَة‬ditambah ( ‫ أ‬+ ‫ ( ت‬dengan menghilangkan ‫ ة‬menjadi ‫ت‬ ٌ َ‫َحقِ ْيب‬
ٍ ‫ َحقِ ْيبَا‬/ ‫ات‬

11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Isim adalah semua jenis kata benda atau segala seuatu yang dikategorikan
benda, baik benda mati maupun benda hidup, tanpa berkaitan dengan masalah
waktu.
Mudzakkar adalah isim (kata benda) yang menunjukan jenis laki-laki (‫)هذا‬,
dan muannats adalah isim (kata benda) yang menunjukkan jenis perempuan (‫)هذه‬
Isim menurut jumlahnya dibagi menjadi tiga yaitu mufrad, mutsanna, dan jama`.
1. Isim mufrad adalah isim yang menunjukkan arti satu
2. Isim mutsanna adalah isim yang menujukkan arti dua
3. Isim jama` adalah isim yang menunjukkan arti lebih dari dua

12
DAFTAR PUSTAKA

Nurdianto, Talqis. 2018. Ilmu Nahwu Bahasa Arab. Yogyakarta : LP3M


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Unus, Muhammad Syukri. 1998. Is`af Tholibin. Banjarmasin : Toko Buku
“MURNI”
Razin, Abu., dan Ummu Razin. 2015. Ilmu Nahwu Untuk Pemula. Yogyakarta :
Pustaka BISA
Arifin, Ahmad. 2020. Penjelasan isim mutsanna lengkap.
https://rumusbilangan.com/penjelasan-isim-mutsanna-lengkap/#:~:text=Isim
%20tatsniyah%20atau%20isim%20mutsanna,difathahkan%20dan%20nun
%20harakatnya%20dikasrahkan. (diakses tanggal 25 September 2020)
Arifin, Syamsul. 2017. Pengertian mufrad, tasniyah, dan jamak.
http://arabunaa.blogspot.com/2017/03/pengertian-mufrad-tasniyah-dan-jamak.html?
m=1( diakses tanggal 24 September 2020 )
Arifin, Syamsul. 2017. Pengertian Mudzakkar dan Muannats dalam Bahasa
Arab. http://arabunaa.blogspot.com/2017/03/pengertian-mudzakkar-dan-munnats-
dalam.html?m=1#:~:text=Mudzakkar%20(%D9%85%D9%8F%D8%B0%D9%8E
%D9%83%D9%8E%D9%91%D8%B1%D9%8C),dari%20golongan%20manusia
%20maupun%20hewan ( diakses tanggal 24 September 2020 )

13

Anda mungkin juga menyukai