Anda di halaman 1dari 32

Perbandingan Bahasa Indonesia

dan Bahasa Banjar

Fatimah (1920114320012)
Ela Suganda (1920114310007)
Latar Belakang
 Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman. Baik suku,
budaya, maupun bahasa. Indonesia merupakan salah satu
negara di dunia yang memiliki beragam jenis bahasa. Hal ini
dikarenakan banyak pula suku bangsa yang menyebar ke
seluruh penjuru nusantara
 Dalam ilmu perbandingan bahasa, disebutkan bahwa dalam
kurun waktu tertentu terjadi perubahan-perubahan unsur
bahasa suatu wilayah. Bahasa-bahasa tersebut dapat berubah
berdasarkan pengaruh dari wilayah di sekitar tempat tersebut
atau bahkan dari kegiatan sosial masyarakat dalam wilayah itu
sendiri. Tak hanya itu, tak jarang semakin lama ada beberapa
kosakata yang tidak digunakan lagi dalam wilayah tersebut
sehingga kosakata tersebut lama-kelamaan akan hilang.
Latar Belakang
 Pemakaian bahasa Banjar dalam percakapan dan
pergaulan sehari-hari di Kalimantan Selatan dan
sekitarnya lebih dominan dibandingkan dengan bahasa
Indonesia.
 Berbagai suku di Kalimantan Selatan dan sekitarnya
berusaha menguasai bahasa Banjar, sehingga dapat
pula kita jumpai bahasa Banjar yang diucapkan
dengan logat Jawa atau Madura yang masih terasa
kental seperti yang kita jumpai di kota Banjarmasin
Latar Belakang
 Bahasa Banjar banyak dipengaruhi oleh bahasa
Melayu, Jawa dan bahasa-bahasa Dayak. Kesamaan
leksikal bahasa Banjar terhadap bahasa lainnya yaitu
73% dengan bahasa Indonesia [ind], 66% dengan
bahasa Tamuan (Malayic Dayak), 45% dengan bahasa
Bakumpai [bkr], 35% dengan bahasa Ngaju [nij].
 Hasil penelitian Wurm dan Willson (1975), hubungan
kekerabatan antara Bahasa Melayu dan Bahasa Banjar
mencapai angka 85 persen.
 Adapun kekerabatan dengan bahasa Maanyan sekitar
32 % dan dengan bahasa Ngaju 39 %, berdasarkan
penelitian Zaini HD1.
Latar Belakang
 Bahasa Banjar mempunyai hubungan dengan bahasa
yang digunakan suku Kedayan (sebuah dialek dalam
bahasa Brunei) yang terpisahkan selama 400 tahun
dan bahasa Banjar sering pula disebut Bahasa Melayu
Banjar.
 Dalam perkembangannya, bahasa Banjar ditengarai
mengalami kontaminasi dari intervensi bahasa
Indonesia dan bahasa asing.
 Bahasa Banjar berada dalam kategori cukup aman
dari kepunahan karena masih digunakan sebagai
bahasa sehari-hari oleh masyarakat Banjar maupun
oleh pendatang
Pengertian Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang
dijadikan sebagai bahasa resmi Republik
Indonesia dan bahasa persatuan bangsa
Indonesia.
Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia,
tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan
mulai berlakunya konstitusi.
Pengertian Bahasa Indonesia
 Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah
satu dari banyak varietas bahasa Melayu. Dasar yang dipakai
sebagai fondasi bahasa Indonesia baku adalah bahasa Melayu
Tinggi ("Riau").
 Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat
penggunaannya sebagai bahasa kerja di lingkungan
administrasi kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak
awal abad ke-20.
 Penamaan "bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya
Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
"imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap
digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya bahasa
Indonesia saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan
di Riau maupun Semenanjung Malaya
Pengertian Bahasa Banjar
Bahasa Banjar ini terbagi menjadi 2 dialek :
 Bahasa Banjar Hulu
 dipergunakan oleh masyarakat yang berada di kawasan
yang kini disebut Banua Anam (Benua Enam) yang
dulunya sebelum terjadi pemekaran kabupaten masih
disebut Banua Lima.
 Kawasan Banua Anam ini terbagi menjadi beberapa
kabupaten yakni; Kabupaten Tapin, Hulu Sungai
Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara,
Balangan dan Kabupaten Tabalong
Pengertian Bahasa Banjar
Bahasa Banjar ini terbagi menjadi 2 dialek :
 Bahasa Banjar Kuala (Muara)
 Dialek ini dipergunakan oleh masyarakat
etnis Banjar yang mendiami kawasan
Kabupaten Banjar, Kota Banjarbaru,
Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala,
Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kotabaru
Perbedaan Dialek

 Perbedaan kedua dialek Bahasa Banjar ini terletak pada


kosa kata, pengucapan, dan penggunaan huruf vokal.
 Pada dialek Bahasa Banjar Hulu terdapat banyak kosa
kata yang sudah jarang digunakan pada dialek banjar
Kuala
 Kemudian cara pengucapan kalimat pada percakapan,
dimana Banjar Hulu terdapat irama tertentu, serta cara
pengucapannya yang agak cepat sehingga mereka yang
belum mengerti bahasa dan dialek tersebut akan
kesulitan menangkap arti dan maksudnya.
Perbedaan Dialek

 Penggunaan vokal pada dialek Banjar Hulu yang


dipakai hanya vokal A, I, dan U, sedangkan pada
Dialek Banjar Kuala sebaliknya menggunakan
seluruh huruf vokal yang tersedia.
 Dialek Banjar Hulu tak dikenal penggunaan huruf
vokal O, E, dan E pepet. Bahkan untuk huruf vokal
O lebih lazim disebut sebagai “U bulat”, sedangkan
vokal U sendiri disebut dengan “U pecah”
 Dialek Banjar Kuala sebagian besar sudah hampir
mirip dengan Bahasa Indonesia
Kalimat dalam Bahasa Banjar
 Menggunakan pola SPO (Subjek + Predikat + Objek)
dan keterangan waktu
 Subjek dalam Bahasa Banjar adalah : AKU (saya), IKAM
(kamu), KITA (kita), BUBUHANNYA (mereka), dan INYA
(dia lelaki/perempuan)
 Beberapa subjek tersebut akan mengalami perubahan
jika lawan bicara lebih tua atau merupakan orang yang
dituakan, dan atau untuk orang yang dihormati.
 Misalnya ; subjek AKU berubah menjadi ULUN (sopan),
IKAM menjadi PIAN (sopan), dan INYA menjadi SIDIN
(sopan)
Kalimat dalam Bahasa Banjar
 Subjek akan berubah jika penyebutannya dalam dialek
Banjar Kuala, yakni subjek AKU berubah menjadi
UNDA, dan IKAM menjadi NYAWA.
 Pengunaan perubahan ini biasanya digunakan pada
percakapan terhadap orang yang sebaya, jarang
digunakan untuk percakapan yang melibatkan
beberapa orang yang berbeda level baik usia maupun
strata sosial
Kalimat dalam Bahasa Banjar
 Predikat atau kata kerja dalam Bahasa Banjar, pada kata
dasarnya kebanyakan hampir mirip dengan yang digunakan
pada Bahasa Indonesia.
 Hanya saja dikarenakan ada beberapa huruf vokal yang
diganti (pada dialek Banjar Hulu), tapi hampir tak terjadi
pada dialek Banjar Kuala.
 Misalnya, kata kerja MENULIS (kata dasarnya TULIS) akan
menjadi MANULIS, membaca (baca) > MAMBACA, menangis
(tangis) > MANANGIS, berjalan (jalan) > BAJALAN,
berangkat > BARANGKAT, mengetik (ketik) > MANGATIK,
tertawa (tawa) > TATAWA, meloncat (loncat) > MALUNCAT,
dlsbnya.
Kalimat dalam Bahasa Banjar
 Namun banyak pula terdapat predikat atau kata kerja
dalam Bahasa Banjar yang sama sekali tak sama, tak
serupa dengan Bahasa Indonesia.
 Contoh beberapa predikat tersebut ; GURING (tidur),
GAWI (kerja), TULAK (pergi), KAMIH (buang air kecil),
HIRA (buang air besar), GANA (diam/tinggal), HADANG
(tunggu), TUNTUNG (selesai),dllnya
Kalimat dalam Bahasa Banjar
 Untuk keterangan waktu adalah
 > RAHATAN atau RAHATANNYA (sedang mengerjakan),
 SATUMAT (sebentar), SATUMAT LAGI (sebentar lagi),
 LAWAS (lama), HARI INI (hari ini), WAYAH INI atau biasa
disingkat WAHINI (saat ini),
 KAINA (nanti), KAMARIAN KAINA (sore nanti), SAMALAM
(kemaren atau beberapa hari lalu), ISUK (besok),
KA’ISUKANNYA (besok lusa),
 MALAM TADI (tadi malam), MALAM SAMALAM (malam lalu),
MINGGU SAMALAM (minggu lalu), BULAN SAMALAM (bulan
lalu), TAHUN SAMALAM (tahun lalu)
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Morfologi
 Perbedaan yang berkaitan dengn aspek afiksasi, reduplikasi,
komposisi (pemajemukan) bahan aspek morfofonemiknya.
 Dari beberapa contoh bahasa Banjar dapat dilihat perbedaan
afiksasi jika dibandingkan dengan bahasa Indonesia.
Misalnya, bajalan ‘berjalan’, terjatuh ‘talimbah’, melihat
‘maitihi’.
 Prefiks {ber-} dalam bahasa Indonesia akan mengalami
perubahan fonem /e/ menjadi /a/ dan pelesapan fonem /r/
sehingga prefiks {ber-} dalam bahasa Banjar menjadi {ba-}.
 {ber-} + jalan = berjalan à {ba-} + jalan = bajalan
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Morfologi
 Prefiks {ter-} dalam bahasa Indonesia akan mengalami
perubahan fonem /e/ menjadi /a/ dan pelesapan fonem /r/
sehingga prefiks {ter-} dalam bahasa Banjar menjadi {ta-}.
 {ter-} + jatuh = terjatuh à {ta-} + limbah = talimbah
 Prefiks {meN-} dalam bahasa Indonesia akan
mengalami perubahan fonem /e/ menjadi /a/
sehingga prefiks {me-} dalam bahasa Banjar menjadi
{ma-}.
 {me-} à {ma-}
 {me-} + lihat = melihat à {ma-} + itihi = maitihi
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Morfologi
 Dalam proses perkembangan bahasa termasuk Bahasa
Banjar ada beberapa pembentukan kata :
1. Branding
 Istilah Branding diperkenalkan dan gunakan untuk
pembentukan kata baru dalam Bahasa Banjar yaitu
pemakaian/penyebutan dengan kata yang berasal dari
merek dagang.
 Honda (Merek) : Ba-Hunda (Orang Banjar Hulu Sungai
menyebutnya untuk sepeda motor pada umumnya).
 Sing Saw (Merek) : Sinsu - Ma-nyinsu (Alat Pemotong
Batang Pohon).
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Morfologi  Pembentukan Kata
2. Afiksasi
 Afikasasi adalah pembentukan kata baru dengan
penambahan Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) pada
kata dasar.
 /jalan/ menjadi /ba-jalan/ - /ba-jalan-an/
 /makan/ menjadi /makan-an/ - /ma-makan/ - /ba-
ma-makan/
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Morfologi  Pembentukan Kata
3. Reduplikasi
 Reduplikasi adalah pembentukan kata baru dengan
pengulangan kata dasar sehingga menimbulkan makna
dan kata baru.
 Dalam Bahasa Banjar sebagian reduplikasi biasanya
dibentuk dari kata dasar yang sebagiannya hanya
diambil pada suku kata pertama dan atau
dikombinasikan dengan pembentukan kata afiksasi
 /motor/ menjadi /ba-mo-motor-an/ - /mo-motor-an/
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Morfologi  Pembentukan Kata
4. Translasi
 Translasi adalah pembentukan kata baru dengan cara
penerjemahan dari bahasa lain.
 /cable/ menjadi /kabel/
 /avocado/ menjadi /alpukat/
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Morfologi  Pembentukan Kata
5. Peminjaman Kata
 Pembentukan kata dengan proses peminjaman dari
bahasa lain yang kemudian dipergunakan dengan
pengucapan yang sama atau berbeda dalam Bahasa
Banjar.
 Handphone
 Laptop
 Kitab
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Morfologi  Pembentukan Kata
6. Komposisi
 Istilah komposisi disebut juga dengan penggabungan
yaitu pembentukan kata baru /frase dengan cara
menggabungkan beberapa kata.
 Kompisisi ada yang menggabungkan antara morfem
yang bebas dengan morfem bebas lainnya dan adapula
yang menggabung dengan morfem yang terikat.
 /sapida/ + /tinjak/ menjadi /sapida tinjak/
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Sintaksis
 Secara umum struktur sintaksis bahasa indonesia terdiri
dari susunan subjek (S), predikat (P), objek (O), dan
keterangan (K) yang berkenaan dengan fungsi sintaksis.
 Nomina, verba, ajektifa, dan numeralia berkenaan dengan
kategori sintaksis. Sedangkan pelaku, penderita, dan
penerima berkenaan dengan peran sintaksis. Begitu juga
dengan pola kalimat dalam bahasa Banjar adalah (SPO).
 “Aku muar lawan ikam “ (aku benci kamu)
 Pola kalimat dalam bahasa Banjar adalah (SPOK)
 “Inya bisi sepatu hanyar” (dia punya sepatu baru)
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Fonologi
 Fonologi adalah ilmu yang membahas tentang bunyi-
bunyi bahasa. Fonologi pada umumnya dibagi 2 yakni,
fonemik (fonem) yang membahas tentang bunyi-bunyi
ujaran yang berfungsi sebagai pembeda makna, dan
fonetik yang membahas bagaimana bunyi-bunyi ujaran
itu dihasilkan oleh alat ucap manusia.
 Jumlah fonem bahasa Banjar ada 26 terdiri atas 21
fonem konsonan dan 5 fonem vokal. Dalam bahasa
Banjar tidak ada F, Q, V karena F dan V masuk ke P,
dan Q masuk ke K, dan Z masuk ke abjad S
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 Dalam Sistem Fonologi
 /e/,/a/
• /Empat/ [ampat]
• /Enam/ [anam]
• /Sepuluh/ [sapuluh]
 /r/ /t/
• /Pusar/ [pusat]
• /Cicak/ [cacak]
 r/ /k/
• /Luar/ [luak]
 /e/ /i/
• /Segar/ [sigar]
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 SAPUTANGAN BABUNCU AMPAT
 Bahasa Banjar - Bahasa Indonesia
 Saputangan - Saputangan
 Babuncu - Berujung
 Ampat - Empat
 Dimakan - Dilahap
 Api - Api
 Tabang - Tebang
 BambanBamban - (pohon) bamban
 Jangan - Jangan
 Diparit - Parit
 'Mun - Kalau
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 SAPUTANGAN BABUNCU AMPAT
 Buang - Baung
 Ka - Ke
 Sumur - Sumur
 Luka - Luka
 Nang - Di
 Di tangan - Ditangan
 Kawa - Bisa
 Dibabat - Dibalut
 Hati - Hati
Perbandingan Bahasa Indonesia dan Bahasa Banjar
 SAPUTANGAN BABUNCU AMPAT
 Hancur - Hancur
 Sakali - Sekali
 Rindang - Rindang
 Pang - Di
 Dandam - Dendam
 Jangan - Jangan
 Diharit - Disimpan
 Lamun - Kalau
 Umur - Usia
 Mambawa - Membawa
Kesimpulan
 Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang
dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia.
 Sedangkan Bahasa Banjar adalah salah satu bahasa
dserah yang memiliki Kesamaan leksikal terhadap
bahasa lainnya yaitu 73% dengan bahasa Indonesia.
 Perbandingan bahasa indonesia dan bahasa banjar
dapat dilihat pada sistem morfologi, sistem sintaksis
dan sistem fonologi

Anda mungkin juga menyukai