Anda di halaman 1dari 8

Produksi Bunyi

Dosen Pengampu : Nila Sudarti, M.Pd

Kelompok 3:

Aisa Padila (21053008)


Dian Novita Sari (21053007)
Sekar Sari (21053006)
1. Pengertian Produksi Bunyi
Jika kita mendefinisikan kata produksi, maka diartikan sebagai
menghasilkan. Sehingga jika kata produksi itu melekat pada kata
produksi bunyi, maka dapat diartikan sebagai menghasilkan
bunyi. Produksi bunyi dalam proses pembentukan bunyi ada tiga
faktor yang terlibat, yaitu:
1. Sumber tenaga (udara yang dihembuskan oleh paru-paru).
2. Alat ucap yang dilewati udara dari paru-paru (batang
tenggorok, kerongkongan, rongga mulut dan rongga hidung).
3. Artikulator (penghambat).
2. Alat-alat Produksi Bunyi

Alat bicara yang berada di rongga mulut disebut artikulator (alat


ucap). Artikulator dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu artikulator
aktif dan artikulator pasif.
Artikulator aktif adalah alat ucap yang secara aktif bergerak
membentuk hambatan aliran udara. Artikulator pasif adalah alat ucap
yang diam (tidak aktif bergerak). Artikulator pasif berfungsi sebagai
daerah artikulasi, yaitu lokasi tempat artikulator aktif menghambat atau
menutup aliran udara (Rahyono dalam Kushartanti dkk., 2005: 34).
Bagian-bagian tubuh kita yang berperan dalam melakukan produksi
bunyi bahasa:
1. Bibir (labia) sebagai pintu penjaga rongga mulut.
2. Gigi (denta) dibedakan atas gigi atas dan gigi bawah.
3. Langit-langit keras (palatum) merupakan susunan tulang.
4. Langit-langit lunak (velum) berfungsi sebagai artikulator pasif
sedangkan artikulator aktifnya ialah pangkal lidah.
5. Gusi dalam (alveolum) berfungsi sebagai artikulator pasif,
sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang
dihasilkan oleh gusi disebut bunyi alveoral.
6. Lidah (tangue) berfungsi sebagai artikulator aktif.
7. Rongga Kerongkongan (pharynx) berfungsi sebagai saluran
makanan dan minuman.
8. Pangkal Tenggorokan (larynx) adalah rongga pada ujung pipa
pernafasan.
9. Paru-paru untuk pernafasan.
3. Proses Produksi Bunyi
Menurut Rahyono (Kushartanti dkk, 2005:35), secara garis besar,
proses produksi bunyi adalah sebagai berikut:
1. Udara keluar dari paru-paru melelui glotis (celah sempit/lebar)
yang dibentuk oleh pita suara. Ukuran celah yang dibentuk oleh
pita suara ini berperan dalam menentukan bunyi yang dihasilkan.
Jika glottis menyempit, aliran udara yang melewati celah yang
dibentuk oleh pita suara ini mampu menggetarkan pita suara. Pita
suara yang bergetar ini menimbulkan suara.
2. Getaran udara yang dihasilkan oleh celah dan getaran pita suara
itu menuju ke rongga mulut atau hidung sesuai dengan posisi
langit-langit lunak atau velum yang berfungsi sebagai pengatur
jalur aliran udara.
3. Jika langit-langit lunak membuka jalan aliran udara menuju ke
hidung, articulator yang berada di rongga mulut berfungsi
menutup aliran udara. Sebagai akibatnya, udara sepenuhnya
melewati rongga hidung.
4. Aliran udara yang menuju ke mulut disaat aliran udara ke rongga
hidung tertutup dapat bebas keluar dari mulut tanpa hambatan atau
dihambat oleh articulator yang ada di dalam rongga mulut. Proses
artikulasi merupakan proses produksi bahasa yang paling penting
dalam pembelajaran berbicara. Secara sadar dan kasat mata proses
atikulasi dapat dilihat dengan mudah, tanpa memerlukan alat bantu.
Seseorang yang akan mengucapkan kata-kata, secara sadar mengatur
alat ucap yang dimilikinya untuk merealisasikan bunyi kata-kata yang
diinginkan. Dalam keadaan normal, manusia tidak perlu memikirkan
bagaimana cara menggetarkan pita suara, cara menghembuskan
udara, serta cara mengatur jalur aliran udara.
5. Pada saat aliran udara berhasil melewati rongga mulut atau hidung
yang diatur oleh articulator bunyi bahasa terdengar. Bunyi yang
dihasilkan dengan cara mengalirkan udara melewati rongga mulut
disebut bunyi oral. Bunyi yang dihasilkan dengan cara mengalirkan
udara melewati rongga hidung disebut bunyi nasal.
Kesimpulan

Produksi bunyi merupakan sesuatu yang menghasilkan bunyi dan


dalam proses pembentukan bunyi ada tiga faktor yang terlibat yaitu,
sumber tenaga (udara yang dihembuskan oleh paru-paru), alat ucap
yang dilewati udara dari paru-paru (batang tenggorok, kerongkongan,
rongga mulut dan rongga hidung) dan, artikulator (penghambat).
Adapun alat-alat ucap yang mempengaruhi produksi bunyi yang
dikeluarkan manusia yaitu, bibir (labia), gigi (denta) dibedakan atas gigi
atas dan gigi bawah, langit-langit keras (palatum), langit-langit lunak
(velum) berfungsi sebagai artikulator pasif sedangkan artikulator
aktifnya ialah pangkal lidah, gusi dalam (alveolum) berfungsi sebagai
artikulator pasif, sedangkan artikulator aktifnya adalah ujung lidah, lidah
(tangue) berfungsi sebagai artikulator aktif, rongga kerongkongan
(pharynx) berfungsi, pangkal tenggorokan (larynx) dan, paru-paru untuk
pernafasan.
THANKS…

Waalaikumsalam
warrahmatullahi
wabbarakatuh…..
 

Anda mungkin juga menyukai