Anda di halaman 1dari 10

Produksi Bunyi

Matkul:Fonologi
Dosen Pengampu:Nila Sudarti,M.pd
Disusun oleh:
Hariyanti(21053108)
Nadila Cahyanti(21053109)
Sefrina Putri(21053110)
Definisi Produksi Bunyi Bahasa
Definisi dari kata produksi adalah menghasilkan. Sehingga, kata produksi jika dikaitkan dengan bu
nyi bahasa dapat diartikan menghasilkan bunyi.

Dalam memproduksi bunyi bahasa terdapat 3 faktor utama yang terlibat, yakni :
a.Sumber Tenaga ( Udara yang dihembuskan oleh paru paru)
b.Alat ucap yang dilewati udara dari paru-paru ( batang tenggorok, kerongkongan, rongga mulut da
n rongga hidung )
c.Artikulator ( penghambat ).

Proses pembentukan bunyi bahasa dimulai dengan memanfaatkan pernafasan sebagai sumber
tenaganya. Pada saat kita mengeluarkan nafas, paru- paru menghembuskan tenaga yang berupa
arus udara. Arus udara itu dapat mengalami perubahan pada pita suara. Arus udara dari paru-paru
dapat membuka kedua pita suara yang merapat hingga menghasilkan ciri-ciri bunyi tertentu.
Gerakan membuka dan menutup pita suara itu menyebabkan udara di sekitar pita suara itu
bergetar. Perubahan bentuk saluran suara yang terdiri atas rongga faring, rongga mulut, dan rongga
hidung menghasilkan bunyi bahasa yang berbeda-beda.
Alat Produksi Bunyi
Berikut ini bagian-bagian tubuh kita yang berperan dalam melakukan produksi bunyi
bahasa.
1. Bibir (labia) sebagai pintu penjaga rongga mulut.
2.Gigi (denta)dibedakan atas gigi atas dan gigi bawah.
3.Langit-langit keras (palatum)merupakan susunan tulang.
4.Langit-langit lunak (velum) berfungsi sebagai artikulator pasif sedangkan artikulator
aktifnya ialah pangkal lidah.
5.Gusi dalam (alveolum) berfungsi sebagai artikulator pasif, sedangkan artikulator
aktifnya adalah ujung lidah. Bunyi yang dihasilkan oleh gusi disebut bunyi alveoral.
6.Lidah (tangue) berfungsi sebagai artikulator aktif.
7.Rongga Kerongkongan (pharynx) berfungsi sebagai saluran makanan dan minuman.
8.Pangkal Tenggorokan(larynx)adalah rongga pada ujung pipa pernafasan.
9.Paru-paru untuk pernafasan.
Proses Produksi Bunyi
Secara garis besar, proses produksi bunyi adalah sebagai berikut :
1.Udara keluar dari paru-paru melelui glotis (celah sempit/lebar) yang dibentuk oleh pita suara.
Ukuran celah yang dibentuk oleh pita suara ini berperan dalam menentukan bunyi yang
dihasilkan.Jika glottis menyempit, aliran udara yang melewati celah yang dibentuk oleh pita
suara ini mampu menggetarkan pita suara. Pita suara yang bergetar ini menimbulkan suara.
Bunyi-bunyi bersuara ini anatara lain adalah [i], [a], [b], [g], dan [m].Jika glottis terbuka lebar,
aliran udara leluasa melewati pita suara. Dalam keadaan yang demikian, pita suara tidak
bergetar dan tidak menimbulkan suara. Oleh karena itu, bunyi-bunyi yang dihasilkan dengan
cara membuka glottis sepenuhnya disebut bunyi tak bersuara. Bunyi-bunyi yang tak bersuara
ini antara lain adalah [s], [f], [p], dan [k].

2.Getaran udara yang dihasilkan oleh celah dan getaran pita suara itu menuju ke rongga mulut
atau hidung sesuai dengan posisi langit-langit lunak atau velum yang berfungsi sebagai pengatur
jalur aliran udara.
3.Jika langit-langit lunak membuka jalan aliran udara menuju ke hidung, articulator yang berada di
rongga mulut berfungsi menutup aliran udara. Sebagai akibatnya, uadara sepenuhnya melewati rongga
hidung. Perbedaan articulator yang menghambat aliran udara melewati rongga mulut menghasilkan jenis
bunyi yang berbeda.

4. Aliran udara yang menuju ke mulut disaat aliran udara ke rongga hidung tertutup dapat bebas keluar
dari mulut tanpa hambatan atau dihambat oleh artikulator yang ada di dalam rongga mulut. Proses
artikulasi meruapakan proses produksi bahasa yang paling penting dalam pembelajaran berbicara.
Secara sadar dan kasat mata proses atikulasi dapat dilihat dengan mudah, tanpa memerlukan alat bantu.
Seseorang yang akan mengucapkan kata-kata, secara sadar mengatur alat ucap yang dimilikinya untuk
merealisasikan bunyi kata-kata yang diinginkan. Dalam keadaan normal, manusia tidak perlu
memikirkan bagaimana cara menggetarkan pita suara, cara menghembuskan udara, serta cara mengatur
jalur aliran udara.

5.Pada saat aliran udara berhasil melewati rongga mulut atau hidung yang diatur oleh articulator bunyi
bahasa terdengar. Bunyi yang dihasilkan dengan cara mengalirkan udara melewati rongga mulut disebut
bunyi oral. Bunyi yang dihasilkan dengan cara mengalirkan udara melewati rongga hidung disebut bunyi
nasal.
Pembentukan Bunyi
Pembentukan Vokal
a. Pembentukan vokal berdasarkan posisi bibir.
1)Vokal Bulat, yakni vokal yang diucapkan dengan bentuk bibir bulat. Misalnya, u, o, dan a.
2)Vokal tak bulat, yakni vokal yang diucapkan dengan bentuk bibir tidak bulat atau terbentang lebar.
Misalnya, i, e
b.Pembentukan vokal berdasarkan tinggi rendahnya lidah:
1)Vokal tinggi atau atas yang dibentuk apabila rahang bawah merapat ke rahang atas : i dan u.
2)Vokal madya atau tengah yang dibentuk apabila rahang bawah menjauh sedikit dari rahang atas : e dan o.
3)Vokal rendah atau bawah yang dibentuk apabila rahang bawah diundurkan lagi sejauh-jauhnya : a.
c.Pembentukan Vokal Berdasarkan Maju mundurnya Lidah :
1)Vokal depan, yakni vokal yang dihasilkan oleh gerakan turun naikknya lidah bagian depan, seperti : i dan
e.
2)Vokal tengah, yakni vokal yang dihasilkan oleh gerakan lidah bagian tengah, misalnya dan a.
3) Vokal belakang, yakni vokal yang dihasilkan oleh gerakan turun naiknya lidah bagian belakang atau
pangkal lidah, seperti : u dan o.
Pembentukan Konsonan
Pembentukan konsonan didasarkan pada empat faktor, yakni:
a.Pembentukan Konsonan Berdasarkan Daerah Artikulasi.
1)Konsonan bilabial, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan mempertemukan kedua belah
bibir yang bersama-sama bertindak sebagai artikulator dan titik artikulasi. Bunyi yang
dihasilkan ialah p, b, m, dan w.
2)Konsonan lobiodental,yaitu konsonan yang dihasilkan dengan mempertemukan gigi atas
dengan titik artikulasi dan bibir bawah sebagai arttikulator.Bunyi yang dihasilkan ialah f dan v
3) Konsonan apiko-dentall, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan ujung lidah yang bertindak
sebagai artikulator dan daerah antar gigi sebagai titik artikulasi. Bunyi yang dihasilkan ialah t,
d, dan n.
4)Konsonan apiko-alveolar, yaitu konsonan yang dihasilkan olehe ujung lidah sebagai
artikulator dan lengkung kaki gigi sebagai titik artikulasi. Bunyi yang dihasilkan ialah s, z, r, l.
b.Pembentukan Konsonan Berdasarkan Cara Artikulasi
1)Konsonan hambat (stop), yaitu konsonan yang dihasilkan dengan cara menghalangi sama
sekali udara pada daerah artikulasi. Konsonan yang dihasilkan ialah p, t, c, k, b, d, j, g.
2)Konsonan geser atau frikatif, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan cara menggesekkan
udara yang keluar dari paru-paru. Konsonan yang dihasilkan ialah f, v, x, h, s,, z, dan x.
3)Konsonan likuida tau lateral, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan menaikkan lidah ke
langit-langit sehingga udara terpaksa diaduk dan dikeluarkan melalui kedua sisi lidah.
Konsonan yang dihasilkan ialah l.
4)Konsonan getar atau trill, yaitu konsonan yang dihasilkan dengan mendekatkan dan
menjauhkan lidah ke alveolum dengan cepat dan berulang-ulang sehingga udara bergetar.
Konsonan yang dihasilkan ialah r.
5)Semi-vokal, yaitu konsonan yang pada waktu diartikulasikan belum membentuk
konsonan murni. Misalnya, semivokal (w) dan (y). bunyi bilabial (w) dibentuk dengan
tempat artikulasi yang berupa bibir atas dan bibir bawah.
c. Pembentukan Konsonan Berdasarkan Posisi Pita Suara
1)Konsonan bersuara, yaitu konsonan yang terjadi jika udara yang keluar dari rongga
ujaran turut menggetarkan pita suara. Konsonan yang dihasilkan ialah m, b, v, n, d, r,
g
2)Konsonan tak bersuara, yaitu konsonan yang terjadi jika udara yang keluar dari
rongga ujaran tidak menggetarkan suara. Konsonan yang
dihasilkan ialah p, t, c, k, f, x, dan h.

d.Pembentukan Konsonan Berdasarkan Jalan Keluarnya Udara


1)Konsonan oral, yaitu konsonan yang terjadi jika udara keluar melalui rogga mulut.
Konsonan yang dihasilkan ialah p, t, c, k, b, d, j, g, f , x, h, r, l, w, dan y.
2)Konsonan nasal, yaitu konsonan yang terjadi jikaudara keluar melalui rongga
hidung. Konsonan yang dihasilkan ialah m, n.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai