Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Menyimak-Wacara tentang Hakikat Berbicara

Di

Oleh ;

Nama : 1. Putri Ana

2. Ananda dwi Safitri

3. Vianita

Kelas : 1 d

Prodi : Bahasa Indonesia dan sastra

UNIVERSITAS ASAHAN
T/A 2021/2022

i
Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang diberikan-
Nya sehingga kami dapat membuat makalah tentang Hakikat Berbicara ini dengan sebaik-
baiknya. Makalah ini kami buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia.
Dalam makalah ini kami membahas tentang definisi hakikat berbicara, juga definisi dari
para ahli, tujuan berbicara, fungsi berbicara serta yang paling penting adalah cara berbicara
dengan baik dan benar.
Kami menyadari dengan sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena
keterbatasan kami dalam pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki,maka dari itu kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan dan kami mengharapkan saran dan
kritik dari berbagai pihak.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun dan semoga dapat bermanfaat bagi
yang membacanya.

Kisaran, Oktober 2021

Penulis

ii
Daftar Isi

JUDUL.....................................................................................................................................i

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang.......................................................................................................1
1.2. Rumusan masalah..................................................................................................1
1.3. Tujuan ...................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. DEFINISI HAKIKAT BERBICARA...................................................................2
2.2. TUJUAN BERBICARA........................................................................................3
2.3. FUNGSI HAKIKAT BERBICARA.....................................................................5
2.4. JENIS-JENIS HAKIKAT BERBICARA..............................................................6
2.5. CARA BERBICARA DENGAN BAIK DAN BENAR.......................................7
2.6. FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT BERBICARA......8
BAB III PENUTUP
3.1. KESIMPULAN.....................................................................................................9
3.2. SARAN.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Berbicara merupakan aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, sebab
melalui sebuah aktivitas berbicara seseorang mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Melalui aktivitas berbicara seseorang menyampaikan keinginan, informasi, pikiran, gagasan,
membujuk, meyakinkan, mengajak, dan menghibur. Berbicara tidak akan jauh-jauh dengan
bahasa, karena bahasa merupakan unsur penting dalam berkomunikasi dengan manusia yang lain
Kemahiran berbicara seseorang oleh tingkat pemahamannya terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan kebahasaan. dalam makalah ini akan dibahas uraian tentang berbicara sebagai
proses yang meliputi pengertian berbicara sebagai proses dan tahap-tahap ditentukanerbicara.
Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari kegiatan berbicara. Sejalan dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi manusia dituntut untuk memiliki kemampuan berbahasa yang
baik.
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian berbicara secara umum dan beberapa ahli?
2. Apa saja tujuan dalam berbicara?
3. Apa saja jenis-jenis dari hakikat berbicara?
4. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambar dari keterampilan berbicara?
5. Bagaimana cara berbicara dengan baik dan benar?
1.3 Tujuan
Untuk menjelaskan bagaimana keterampilan dalam berbicara, berbicara dengan baik dan
benar,mengetahui definisi hakikat berbicara dan untuk memenuhi tugas mata kuliah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI HAKIKAT BERBICARA


Hakikat berbicara merupakan pengetahuan yang sangat fungsional dalam memahami
bagaimana berbicara dengan baik dan benar.
Berbicara adalah salah satu kemampuan berkomunikasi dengan orang lain melalui media
bahasa. Berbicara adalah bentuk tindak tutur yang berupa bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh
mulut atau bisa disebut alat ucap disertai dengan gerak-gerik tubuh dan ekspesi raut muka.
Sesuai fungsinya, berbicara adalah media yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.
Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan, baik itu berupa gagasan, pikiran
maupun perasaan dengan menggunakan bahasa lisan, ujaran, dan tuturan.
Definisi Hakikat Berbicara Menurut para ahli :
 H.G. Tarigan (dalam Djuanda, 2008, hlm.
55) berbicara adalah “kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata
untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan”.
 Menurut Depdikbud, 1984 (dalam Resmini &Juanda, 2007, hlm. 51) berbicara juga dapat
dikatakan sebagai "suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada
orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami
oleh orang lain".
 Menurut Djago Tarigan3 (1990 : 149) menyatakan bahwa Berbicara adalah keterampilan
menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.
 Menurut Arsjad dan Mukti U.S. Arsjad dan Mukti U. S.4 (1993:23) mengemukakan
bahwa Kemampuan berbicara adalah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk
mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.
 Menurut Suharyanti (1996: 5), berbicara merupakan pemanfaatan sejumlah otot dan
jaringan otot tubuh manusia untuk memberi tanda-tanda yang dapat didengar (audible)
dan dapat dilihat (visible) agar maksud dan tujuan dari gagasan-gagasannya dapat
tersampaikan. Hal ini menunjukkan bahwa berbicara merupakan pengucapan bunyi-bunyi
yang dipandang dari faktor fisik untuk mengkomunikasikan gagasannya.
2
 Nurhadi (1995: 342) mengungkapkan bahwa berbicara berarti mengungkapkan ide atau
pesan lisan secara aktif. Jadi berbicara termasuk salah satu aspek kemampuan berbahasa
yang berfungsi untuk menyampaikan informasi secara lisan.
 Menurut Nuraeni (2009: 1), berbicara merupakan proses penyampaian informasi dari
pembicara kepada pendengar dengan tujuan terjadi perubahan pengetahuan, sikap, dan
keterampilan pendengar sebagai akibat dari informasi yang diterimanya.
 Marie M.Strewart dan Kenneth Zimmer (dalam Suharyanti dan Edy Suryanto, 1996: 129)
Pengertian berbicara adalah suatu proses pemindahan pesan dari suatu sumber kepada
orang lain. Jadi terjadi pemindahan pesan dari komunikator (pembicara) kepada
komunikan (pendengar). Pesan yang akan disampaikan kepada komunikan lebih dahulu
diubah ke dalam simbol yang dipahami oleh kedua belah pihak.
Dapat disimpulkan dari definisi menurut para ahli bahwa berbicara merupakan keterampilan
ataupun kemampuan dalam berbicara untuk mengungkapkan suatu untaian atau memberikan
suatu informasi,ide,pesan dan lain sebagainya supaya apapun yang ada di dalam pikiran kita bisa
disampaikan dengan jelas dan dimengerti oleh penyimak.

2.2 TUJUAN BERBICARA


Ada berbagai macam alasan manusia berbicara. Dapat kita lihat dari peristiwa yang ada
di sekeliling kita serta di kemukakan mengapa manusia berbicara dapat dilihat dari tujuan
berbicara .adapaun beberapa tujuan manusia berbicara sebagai berikut:

 Mengekspresikan pikiran ,perasaan ,imajinasi,gagasan , ide dan pendapat


Berbicara dengan tujuan pikiran,perasaan,imajinasi ,gagasan,ide dan pendapat adalah
bentuk bicara yang timbul karena kemauan Internal individu yang muncul karena adanya
dorongan dari sekitar. artinya manusia memiliki berbagai alasan yang melatar belakangi
timbulnya ide dan gagasan yang muncul.
Ribuan pikiran ,perasan ,dan pendapat yang bersumber dari panca Indra maupun melalui
pikiran individu itu sendiri.hasil pikiran dan pendapat inila yang dianggap perlu di sampaikan
kepada orang lain untuk mereponsnya kembali melalui pendapat. Tak jarang ekspresi yang
keluar terjadi spontan dan alami tanpa di sengaja .alasan inila yang menjadikan kegiatan
berbicara dilakukan untuk mengkomunikasikannya dengan orang lain.
3
 Memberikan respon atas makna pembicaraan dari orang lain
Untuk tujuan memberikan respon atas makna pembicaraan dari orang lain adalah
kegiatan berbicara yang di sebabkan rangsangan dari luar dimana wujud dari respon tersebut
berupa persetujuan dan penolakan .berbicara dalam memberikan respon persetujuan dapat
terlihat dari ungkapan dan tindakan dimana respon persetujuan lebih mengarah ke satu suara
yang sama .ungakapan persetujuan berbicara dapat di artikan dalam bentuk yang luas seperti
memberikan penegasan ,pendukung dan menandaskan adapun berbicara dalam memberikan
respon penolakan dapat diartikan sebagai ketidak setujuan ,tidak sependapat ,tidak satu jalan
,bertentangan ,dan tidak singkron.

 Ingin menghibur orang lain


Kita sebagai manusia yang tidak bisa hidup sendiri terkadang dalam hal- hal tertentu kita
membutuhkan orang lain, menghibur orang lain adalah suatu cara untuk merubah suasana hati
seseorang dari yang sedih menjadi gembira. sering kali ekspresi yang kita alami seperti senang,
bahagia ,sedih dan marah bisa dilihat dan di kenali ciri-cirinya. yang berhadapan dengan situasi
ini memerlukan ransangan dari luar. cara yang diberikan untuk mengubah suana hati yang sedih
dengan memberikan atau menginformasikan cerita yang menyenangkan, kelucuan. Namun
menghibur. tidak hanya tentang kelucuan tetapi juga dengan nasihat dan perhatian yang bisa
diartikan menghibur. berbicara untuk tujuan menghibur dilandasi agar lawan bicara merasa
senang, tidak sedih, atau terlepas dari emosional dan beban pikiran yang dirasakan sebelumnya .
Ilustrasi yang selalu kita jumpai di kehidupan sehari - hari seperti teman berstand up
comedy yang mengundang tawa, seorang teman yang memberikan nasihat, serta ceramah yang di
sampaikan oleh ustad memberikan siraman rohani sehingga hati tenang.

 Menyampaikan informasi
Berbicara yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada orang lain memiliki
kemiripan dengan berbicara yang didasari dengan mengekspresikan pikiran, ide, maupun
pendapat, hanya saja perbedaan yang mendasar terletak pada infomasi yang akan di berikan atau
4
sumber pembicaraan, sumber pembicara dalam menyampaikan informasi yang berasal dari
dirinya ,maupun orang lain, menyampaikan informasi berarti menyampaikan berita atau pesan
dimana apa yang di sampaikan akan memengaruhi sifat informasi berdasarkan informasi dapat
disebut sebagai pesan, ajakan, dan perintah.

 Membujuk atau mempengaruhi orang lain


Tujuan berbicara yang terakhir adalah untuk membujuk, membujuk yaitu kegiatan
dimana pembicara mempengaruhi orang lain supaya pemikiran dan pendapat sama seperti
pembicara, kegiatan berbicara yang bertujuan untuk membujuk memiliki cara yang berbeda
dalam melakukannya, hasil dari membujuk dimana lawan bicara meninggalkan apa yang sudah
diyakini dan memutuskan untuk satu pemikiran dengan pembicara apa yang di sampaikan orang
pembicara harus mampu meyakinkan lawan bicara dalam kehidupan sehari- hari selalu kita
temukan dimana saat ada anak yang meminta untuk membeli es cream kepada ibunya namun
ibunya tidak mengizinkan fokus kita bukan tentang es cream yang akan di beli namun perubahan
dari kata tidak mengizinkan menjadi mengizinkan karena argument anak begitu meyakinkan
ibunya dimana keputusan akhir mengikuti kemauan anak tersebut, dalam dunia jual-beli, penjual
dan pemberi Mencari kesepakan dengan cara sama-sama memengaruhi.

2.3 FUNGSI HAKIKAT BERBICARA


Sama - sama kita ketahui banyak sekali fungsi dari berbicara , salah satunya
menumbuhkan atau pun memelihara suatu hubungan. Coba sama - sama kita berfikir bagaimana
dapat menumbuhkan suatu hubungan ataupun silaturahmi tanpa adanya perkenalan dengan
berbicara.
Bahkan dizaman sekarang ketika seseorang tidak mau berbicara , mereka akan
beranggapan bahwa orang tersebut sombong . Maka dari itu kita di sarankan untuk berbicara atau
mengenalkan diri, seorang tokoh masyarakat pun tidak dapat dikenal dengan masyarakatnya
sendiri tanpa adanya ucapan dari tokoh masyarakat tersebut .
Seorang pemimpin harus memiliki tutur kata yg baik , sopan santun , dan tegas dalam
berbicara . Apa mungkin seorang pemimpin hanya berdiam diri saja tanpa ada ucapan dan
tindakan ? Tentu kita sebagai masyarakat juga tidak akan memilihnya tanpa adanya janji dan
tindakan yang dibentuk dalam visi misi nya .
5
Hal diatas dapat kita simpulkan bahwa fungsi dalam berbicara sangat dibutuhkan dalam
kehidupan seseorang dalam keadaan apapun.
Selain itu masih banyak juga fungsi - fungsi lain dari berbicara seperti menyampaikan
pertanyaan , fakta , opini dan berita - berita lainnya .
Disini akan dijabarkan fungsi - fungsi dari berbicara :
• instrumental : Berbicara untuk mengatakan tindakan dari suatu peristiwa .
• regulasi : berbicara untuk mengatakan pengaturan yang ingin disampaikan .
• repsentasional : berbicara untuk mengatakan pernyataan fakta ataupun opini
• interaksional : interaksional ini adalah fungsi berbicara yg sangat sering kita lakukan , karna
fungsi ini merupakan berbicara antara sesama manusia dalam kehidupan sehari - hari .

2.4 JENIS-JENIS HAKIKAT BERBICARA


Menurut tingkat keresmiannya berbicara dapat pula dibagi atas :
1. Berbicara formal, merupakan kegiatan berbicara yang dilakukan di depan forum, dengan
tema tertentu, dan pastilah mediumnya bahasa Indonesia ragan baku. Contohnya, pidato,
ceramah, diskusi
2. Berbicara informal , adalah kegiatan berbicara yang dilakukan pada acara-acara tidak resmi.
Biasanya berbicara informal ini pendengar tidak banyak. Kadang-kadang topiknya pun tidak
satu. Contohnya, berbicara atau mengobrol dengan teman sebaya, dengan keluarga, dengan
teman ketika menunggu antrian dan sebagainya.

6
3. Catur cara saji wicara, Berbicara tentang suatu cara yang digunakan dalam pelaksanaannya
menggunakan metode, untuk ut tingkat keresmiannya berbicara dapmemperlancar proses
berbicara ada lima landasan yang digunakan dalam mengklasifikasi berbicara (Tarigan, dkk.:
1997/1998), yakni:
 Tujuan,
 Situasi,
 Metode penyampaian,
 Jumlah pendengar, dan
 Peristiwa khusus.
 Berdasarkan hal tersebut maka berbicara dapat dilihat dari tiga aspek, yakni (a)
fungsional, (b) memperhatikan jumlah pembicaranya, serta (c) konsep dasar berbicara.

2.5 CARA BERBICARA DENGAN BAIK DAN BENAR


Dalam menyusun pembicaraan secara efektif merupakan kunci dari cara berbicara yang baik.
Sebelum berbicara di depan umum ada hal yang harus dipersiapkan terlebih dahulu agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan anda, Berikut beberapa hal yang dapat
dilakukan untuk menyusun pembicaraan yang efektif.
 Berpikir dengan jernih sebelum berbicara
 Kenali lawan bicara
 Buat pembicaraan yang ringkas namun efektif
 Beri gambaran pada perbincangan
 Hindari kata-kata pengisi yang tidak penting
Dalam berkomunikasi dengan seseorang anda harus berbicara dengan baik dan benar agar
penyimak dapat menerima informasi dengan jelas dan mudah dimengerti, oleh karena itu
diterapkan beberapa cara berbicara yang baik untuk Anda terapkan dalam setiap percakapan,
baik dengan individu lainnya atau dengan sekelompok orang. Karena percakapan yang efektif
akan melahirkan rasa empati dan keintiman yang tidak akan Anda dapatkan ketika komunikasi
Anda buruk.
 Mulai berbicara dengan volume suara yang sesuai
 Lafalkan setiap kata dengan jelas

7
 Bicara dengan kecepatan yang tepat
 Gunakan nada suara atau intonasi yang dinamis
 Perhatikan postur Anda saat bicara

2.6 FAKTOR PENDUKUNG DAN FAKTOR PENGHAMBAT BERBICARA


Kegiatan berbicara memerlukan hal-hal di luar kemampuan berbahasa dan ilmu
pengetahuan. Pada saat berbicara diperlukan a) penguasaan bahasa, b) bahasa, c) keberanian dan
ketenangan, d) kesanggupan menyampaikan ide dengan lancar dan teratur.
Faktor penunjang pada kegiatan berbicara sebagai berikut;
 Faktor kebahasaan, meliputi a) ketepatan ucapan, b) penempatan tekanan nada, sendi atau
durasi yang sesuai, c) pilihan kata, d) ketepatan penggunaan kalimat serta tata bahasanya,
e) ketepatan sasaran pembicaraan
 Faktor nonkebahasaan, meliputi a) sikap yang wajar, tenang dan tidak kaku, b)
pendangan harus diarahkan ke lawan bicara, c) kesediaan menghargai orang lain, d)
gerak-gerik dan mimik yang tepat, e) kenyaringan suara, f) kelancaran, g) relevansi,
penalaran, h) penguasaan topik.
Faktor penyebab gangguan dalam kegiatan berbicara, yaitu:
 Faktor fisik, yaitu faktor yang ada pada partisipan sendiri dan faktor yang berasal dari
luar partisipan.
 Faktor media, yaitu faktor linguitisk dan faktor nonlinguistik, misalnya lagu, irama,
tekanan, ucapan, isyarat gerak bagian tubuh, dan
 Faktor psikologis, kondisi kejiwaan partisipan komunikasi, misalnya dalam keadaan
marah, menangis, dan sakit.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Berbicara adalah kemampuan seseorang untuk menyampaikan untaian yang ada di dalam
pikirian agar dapat di sampaikan dengan jelas dan di mengerti oleh penyimaknya, dalam
berbicara juga dapat menggunakan ekspresi raut wajah. Dalam berbicara memiliki ketepatan
berbicara antara lain yaitu : ketepatan pengucapan, ketepatan intonasi, pilihan kata (diksi), dan
kelancaran.
Tujuan berbicara yaitu: Memberitahukan dan melaporkan, Menjamu dan Menghibur, dan
Membujuk, Mengajak,dan Mendesak.
Jenis-jenis berbicara dikelompokkan berdasarkan lima landasan yaitu situasi,tujuan, metode
penyampaian, jumlah penyimak, dan peristiwa khusus. Selain itu, ada pula ragam berbicara
seperti pidato, diskusi, menyampaikan pengumuman, menyampaikan argumentasi, bercerita,
musyawarah danwawancara.

3.2 SARAN
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang
membacanya agar pengetahuan bagaimana hakikat berbicara dapat berkembang dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, karena berbicara sangat penting dalam berkomunikasi

9
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan, Henry Guntur. 2013. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.
http://www.rangkumanpustaka.com/2017/05/7-definisi-berbicara-menurut-para-ahli.html?m=1
http://eprints.uny.ac.id/13297/2/BAB%20II.pd
https://www.online-journal.unja.ac.id/pena/article/view/1451

10

Anda mungkin juga menyukai