KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN
Disusun Oleh :
Rini Angraini (0305192095)
PENDIDIKAN MATEMATIKA-5/V
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
KATA PENGANTAR
Puja dan puji saya panjatkan kehadirat Allah Swt yang senantiasa melimpahkan
karunia dan rahmatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas critical book
review ini. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
Saw. dengan harapan semoga kita menjadi salah satu umatnya yang mendapat syafa’at
di yaumul akhir. Amin.
Tugas ini dibuat sebagai tuntutan dan kewajiban yang harus di penuhi dari mata
kuliah Kepemimpinan Pendidikan. Adapun tujuan critical book review ini untuk
memberikan sedikit pemahaman kepada para pembaca mengenai “Pemimpin dan
Kepemimpinan Melalui Pendekatan Teori dan Studi Kasus”.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan serta kekurangan dalam penulisan
book review ini. Penulis berharap kepada para pembaca agar memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun karya penulis. Pada kesempatan kali ini, saya
mengucapkan terima kasih kepada kepada Guru saya Bapak Suyono S.Pd, M. Or yang
telah membimbing dan mengarahkan untuk penyelesaian tugas CBR ini.
Rini Angraini
IDENTITAS BUKU
b. Teori Sosial. Inti aliran teori sosial ini ialah bahwa “Leader is made and not born”
(pemimpin itu dibuat atau dididik bukannya kodrati). Jadi teori ini merupakan
kebalikan inti teori genetika. Para penganut teori ini mengetengahkan pendapat
yang mengatakan bahwa setiap orang bisa menjadi pemimpin apabila diberikan
pendidikan dan pengalaman yang cukup.
c. Teori Ekologis. Pada intinya teori ekologis berarti bahwa seseorang hanya akan
berhasil menjadi pemimpin yang baik apabila ia telah memiliki bakat
kepemimpinan. Bakat tersebut kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang
teratur dan pengalaman yang memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori terdahulu sehingga
dapat dikatakan merupakan teori yang paling mendekati kebenaran. Namun
demikian, penelitian yang jauh lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat
mengatakan secara pasti apa saja faktor yang menyebabkan timbulnya sosok
pemimpin yang baik.
d. Teori Trait. Teori ini mempercayai bahwa pemimpin memiliki cara yang
bervariasi karena mereka memiliki karakteristik atau disposisi yang sudah melekat
dalam dirinya. Ada 5 karakteristik yang utama menurut teori ini : yaitu :
1) percaya diri,
2) empati,
3) ambisi,
4) kontrol diri
5) rasa ingin tahu.
Teori ini mengatakan bahwa anda dilahirkan sebagai pemimpin dan bahwa
kepemimpinan tidak dapat dipelajari.
e. Teori Situational. Teori ini menekankan bahwa pemimpin muncul dalam situasi
yang berbeda untuk menyesuaikan perbedaan kebutuhan dan lingkungan. Teori ini
dikembangkan lebih dulu oleh Blanchard & Hersey (1976), yang mengatakan
bahwa pemimpin perlu memiliki perbedaan untuk menyesuaikan kebutuhan dan
maturitas pengikut. Pemimpin perlu mengembangkan gaya kepemimpinan dan
dapat mendiagnosa yang mana pendekatan yang sesuai untuk digunakan pada suatu
situasi.
b) Tipe Militeristis
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis ialah seorang pemimpin yang memiliki
sifat-sifat berikut : Dalam menggerakan bawahan sistem perintah yang lebih sering
dipergunakan, Dalam menggerakkan bawahan senang bergantung kepada pangkat dan
jabatannya, Senang pada formalitas yang berlebih-lebihan, Menuntut disiplin yang
tinggi dan kaku dari bawahan, Sukar menerima kritikan dari bawahannya, Menggemari
upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
c) Tipe Paternalistis
Ciri-ciri tipe ini sebagai berikut : menganggap bawahannya sebagai manusia yang
tidak dewasa, bersikap terlalu melindungi (overly protective), jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan, jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil inisiatif, jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya, dan
sering bersikap maha tahu.
d) Tipe Karismatik
Umum pemimpin berkarismatik yang demikian mempunyai daya tarik yang amat
besar dan karenanya pada umumnya mempunyai pengikut yang jumlahnya yang sangat
besar, meskipun para pengikut itu sering pula tidak dapat menjelaskan mengapa mereka
menjadi pengikut pemimpin itu. Karena kurangnya pengetahuan tentang sebab musabab
seseorang menjadi pemimpin yang karismatik maka sering hanya dikatakan bahwa
pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supra natural powers).
Kekayaan, umur, kesehatan, profil tidak dapat dipergunakan sebagai kriteria untuk
karisma.
e) Tipe Demokratis
Pengetahuan tentang kepemimpinan telah membuktikan bahwa tipe pemimpin yang
demokratislah yang paling tepat untuk organisasi modern. Hal ini terjadi karena tipe
kepemimpinan ini memiliki karakteristik sebagai berikut : dalam proses penggerakan
bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu adalah makhluk yang
termulia di dunia, selalu berusaha mensinkronisasikan kepentingan dan tujuan
organisasi dengan kepentingan dan tujuan pribadi dari pada bawahannya; senang
menerima saran, pendapat, dan bahkan kritik dari bawahannya, selalu berusaha
mengutamakan kerjasama dan teamwork dalam usaha mencapai tujuan, ikhlas
memberikan kebebasan yang seluas-luasnya kepada bawahannya untuk berbuat
kesalahan yang kemudian diperbaiki agar bawahan itu tidak lagi berbuat kesalahan yang
sama, tetapi lebih berani untuk berbuat kesalahan yang lain, selalu berusaha untuk
menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya, dan berusaha mengembangkan
kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
C. Syarat-Syarat Organisator
Kouzes dan Posner 1995) meyakini bahwa suatu kinerja yang memiliki kualitas
unggul berupa barang atau pun jasa, hanya dapat dihasilkan oleh para pemimpin yang
memiliki kualitas prima. Dikemukakan, kualitas kepemimpinan manajerial adalah suatu
cara hidup yang dihasilkan dari “mutu pribadi total” ditambah “kendali mutu total”
ditambah “mutu kepemimpinan”.
Berdasarkan penelitiannya, ditemukan bahwa terdapat 5 (lima) praktek mendasar
pemimpin yang memiliki kualitas kepemimpinan unggul, yaitu;
1) pemimpin yang menantang proses,
2) memberikan inspirasi wawasan bersama,
3) memungkinkan orang lain dapat bertindak dan berpartisipasi,
4) mampu menjadi penunjuk jalan, dan
5) memotivasi bawahan.
BAB III
PEMIMPIN FORMAL DAN INFORMAL
Pemimpin formal dapat adalah seseorang baik pria maupun wanita yang oleh
karena oragnisasi atau perusahaan membutuhkan sehingga ditunjuk berdasarkan surat
keputusan pengangkatan dari organisasi yang bersangkutan untuk memangku suatu
jabatan dalam struktur organisasi dengan segala hak dan kewajiban yang berkaitan
dengannya, untuk mencapai sasaran –sasaran organisasi tersebut yang ditetapkan sejak
semula
Sedangkan pemimpin informal adalah seorang individu baik pria maupun wanita
yang walaupun tidak mendapatkan pengangkatan secara resmi atau formil yuridis
sebagai pemimpin, memiliki sejumlah kualitas obyektif maupun subyektif yang
memungkinkannya tampil mencapai kedudukan di luar struktur organisasi resmi namun
sebagai orang yang dapat mempengaruhi kelakukan dan tindakan sesuatu kelompok
masyarakat baik dalam arti positif maupun dalam arti negatif.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih spesific maka perlu disampaikan
perbandingan antara pemimpin formal dan informal sebagai berikut.
Pemimpin Formal
1. Memiliki legalitas formal sebagai pemimpin dengan penunjukan oleh pihak yang
berwenang.
2. Organisasi formal yang menunjukkan mereka sebagai pemimpin formal.
3. Masih harus mengafirmasi kedudukan mereka sebagai pemimpin formal terhadap
bawahan melalui kepemimpinan mereka.
4. Diberikan dukungan oleh organisasi formal untuk menjalankan keputusan-
keputusan.
5. Berstatus sebagai pemimpin formal selama masa pengangkatan berlaku.
6. Memperoleh balas jasa material dan lain-lain yang berkaitan dengan posisi jabatan
merek.
7. Dapat mencapai promosi (kenaikan pangkat formal.
8. Dapat dimutasikan organisasi formal.
9. Selalu memiliki pihak atasan.
10. Biasanya harus memenuhi persyaratan – persyaratan formal terlebih dahulu
sebelum dilakukan pengangkatan.
11. Apabila melakukan kesalahan-kesalahan akan mendapatkan sanksi dari organisasi
formal.
12. Selama masa pengangkatannya berlaku harus terus menerus menjalankan
kepemimpinannya
Pemimpin Informal
1. Tidak memiliki penunjukan formal sebagai pemimpin.
2. Masyarakat atau kelompok tertentu di dalam masyarakat yang menunjuk mereka
sebagai pemimpin.
3. Diakui oleh mereka yang dipimpin sebab tanpa pengakuan otomatis mereka bukan
pemimpin informal.
4. Tidak ada dukungan dari sesuatu organisasi formal untuk menjalankan keputusan-
keputusan.
5. Berstatus sebagai pemimpin Informal selama klompok yang dipimpinnya mengakui
atau menerima kepemimpinannya.
6. Biasanya tidak memperoleh balas jasa material, kecuali mereka mempergunakan
jabatan mereka.
7. Tidak pernah mencapai promosi tetapi masyarakat yang secara sukarela mau
mengakui mereka.
8. Tidak dapat dimutasikan.
9. Tidak memiliki atasan dalam arti formal
10. Tidak perlu mempunyai syarat – syarat formal
11. Apabila melakukan kesalahan akan mendapatkan sanksi berupa kurang ditaatinya
lagi sebagai pemimpin dengan kata lain tidak diakui lagi sebagai pemimpin.
12. Kadang – kadang menjalankan kepemimpinannya, kadang-kadang tidak.
BAB IV
KLASIFIKASI & PROSES BERPIKIR PEMIMPIN
A. Klasifikasi pemimpin
Pemimpin dapat diklasifikasi dengan berbagai cara atau patokan dengan
memperhatikan beberapa pembagian berikut :
a) Klasifikasi pemimpin menurut hirarki kedudukan terdiri atas :
1) Pemimpin tingkat utama/ teras/ depan/ tinggi
2) Pemimpin tingkat menengah/ madya
3) Pemimpin tingkat bawah / staf
BAB V
DEFINISI & FAKTOR-FAKTOR KEPEMIMPINAN
2. Faktor Posisi
Sebelumnya kita telah membahas faktor orang dalam memberikan sumbangsih
kearah effektivitas seorang pemimpin. Faktor posisi menjadi sangat penting mengingat
bahwa posisi pada suatu struktur akan menentukan seberapa besar seseorang mampu
memberikan sumbangsih dan peran kepemimpinan pada skala struktur tersebut.
BAB VI
DASAR PERTIMBANGAN KEPEMIMPINAN
“Ketakutan kita yang terbesar bukanlah bahwa kita tidak mampu. Ketakutan kita
yang terbesar adalah bahwa kita berkuasa tanpa batas. Cahaya kita, bukan kegelapan
kitalah yang paling menakutkan bagi kita. Ketika kita membiarkan cahaya kita
bersinar, tanpa sadar kita mengizinkan orang lain melakukan hal yang sama. Ketika
kita memerdekakan diri dari ketakutan kita, kehadiran kita dengan sendirinya
memerdekakan orang lain...". (Nelson Mandela, pidato pelantikan tahun, 1994.)
BAB VII
GAYA KEPEMIMPINAN
BAB VIII
KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF
A. Sifat Kepemimpinan
Berikut merupakan sifat-sifat dari kepemimpinan, yakni :
1) Seorang pemimpin harus mempunyai suatu misi yang penting
2) Seorang pemimpin adalah seorang pemikir besar
3) Seorang pemimpin harus mempunyai etika tinggi
4) Seorang pemimpin harus menguasai perubahan
5) Seorang pemimpin harus bersifat peka
6) Seorang pemimpin harus berani mengambil resiko
7) Seorang pemimpin adalah seorang pengambil keputusan
8) Seorang pemimpin harus menggunakan kekuasaan secara bijaksana
9) Seorang pemimpin harus berkomunikasi secara efektif
10) Seorang pemimpin adalah pembangun sebuah tim
11) Seorang pemimpin harus bersifat pemberani
12) Seorang pemimpin harus mempunyai komitmen
B. Kepemimpinan Efektif
Goleman mengidentifikasi unsur-unsur kecerdasan emosional sangat
mempengaruhi kepemimpinan efektif, sebagai berikut:
1) Kesadaran diri: kemampuan untuk membaca perasaan sendiri dan bagaimana
Anda mempengaruhi orang lain, memiliki kesadaran kuat mengenai siapa diri
Anda, perasaan Anda, kekuatan, kelemahan, kebutuhan dan dorongan di dalam
diri Anda.
2) Pengelolaan diri: kemampuan untuk mengelola dorongan berpotensi negatif
dalam diri Anda yang menggerakkan perasaan Anda; mengenali dan
menafsirkan landasan emosional dari pikiran dan perilaku Anda, dan memilih
tindakan untuk mengendalikan atau menyalurkan kekuatan Anda secara positif.
3) Kesadaran bermasyarakat: meliputi kemampuan yaitu empati dan insting untuk
mengatur, memiliki tenggang rasa terhadap perasaan orang lain, mengetahui
dampak dari kata-kata dan tindakan Anda terhadap orang lain.
4) Pengelolaan hubungan: kemampuan untuk berkomunikasi secara jelas dan
meyakinkan. Bukan sekadar bersikap ramah, tetapi ramah dengan tujuan
tertentu, menggerakkan orang ke arah yang Anda inginkan. Hal ini dapat
terjadi dalam menyepakati rencana suatu proyek atau membangun semangat
untuk sebuah produk baru.
BAB IX
TUGAS KEPEMIMPINAN
BAB X
STUDI KASUS PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN
Buku ini merupakan buku yang disiapkan unrtuk membantu mahasiswa untuk fokus
belajar menjadi pemimpin yang efektif di dalam sebuah kepemimpinan baik itu di
organisasi, lembaga, bngsa dan negara. Buku ini disusun dengan sistematika berikut. 10
Bab mengenai berisi poin-poin materi pelajaran yang untuk membantu mahasiswa lebih
fokus mendalami keterkaitan pemimpin dan kepemimpinan. 10 Bab yang disajikan
merupakan gambaran kepada mahasiswa tentang model dan gaya kepemimpinan yang
dapat dipelajari dan ditrapkan saat menjadi seorang pemimpin.
Buku ini katakan muktahir karena di terbitkan tahun 2017. Dengan kata lain, buku
harus direvisi agar dapat menyesuaikan dengan perkembangan pemimpin dan
kepemimpinan masa kini.
Kelebihan
1. Pada buku ini disajikan cover yang menarik
2. Penulisan menggunakan kalimat yang singkat, padat dan jelas sehingga dapat
dimengerti oleh pembaca.
3. Materi yang dibahas sudah memenuhi lingkup pemimpin dan kepemimpinan.
4. Penulis juga memperhatikan penulisan makalah sesuai EYD sehingga terlihat rapi
dan enak dipandang.
kelemahan
1. Pada model-model organisatoris dan gaya kepemimpinan kurang dijelaskan secara
rinci materinya.
2. Tidak ada sub judul manajemen dalam kepemimpinan sehingga mahasiswa tidak
tahu seberapa penting manajemen dalam diri seorang pemimpin.
3. Pada studi kasus saya masih bingung untuk menentukan solusi maslah jika saya
menjadi seorang pemimpin.
REKOMENDASI
Buku ini ditujukan kepada mahasiswa dan dosen untuk matakuliah kepemimpinan.
Selain itu juga buku in sangat cocok bagi orang yang ingin belajar menjadi seorang
pemimpin. Tetapi, buku ini juga wajib dipelajari oleh semua orang karena kita wajiib
tahu pemimpin yang baik sesuai dengan gaya kepemimpinan. Dengan demikian, kita
dapat memilih dengan bijak pemimpin yang efektif.
SIMPULAN