Dosen Pengampu :
Purwanto S.Si.,M.Pd
Disusun Oleh :
Nim : 4203321016
ALAM
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan yang Maha Esa atas kesempatan dan waktu yang diberikan sehingga
saya dapat berkesempatan untuk menyelesaikan tugas “Critical Book Review” ini. Semoga apa
yang telah saya rangkum dan jelaskan ini dapat di jadikan acuan ataupun tambahan bagi
pembaca dalam pelaksaan serta acuan dalam memahami dan mengolah apa-apa saja yang
disajikan dibuku-buku yang ada, sebab dalam memahami dan mengolah apa-apa saja yang di
sajikan dibuku-buku yang ada, sebab bukan tak jarang dalam sebuah buku yang memiliki
pembahasan yang sama namu memiliki arti serta terjemahan yang berbeda-beda.
Harapan saya semoga tugas ini dapat membantu dan menambah wawasa para pembaca serta
dapat menjadi acuan saya agar lebih giat dalam menganalisadengan benar segala buku yang telah
saya baca.
Tugas ini sendiri saya sebagai penulis juga mengakui masih banyak kekurangan, karena saya
juga masih dalam tahap belajar dalam pembuatan ini.Semoga apapun hasilnya makalah ini dapat
membantu para pembaca dan juga untuk saya sendiri.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 .Manfaat Critical Book Review
1.3 .Tujuan penulisan Critical Book Review
1.4 .Identitas buku yang di review (buku wajib dan buku pembanding)
PENDAHULUAN
Manajemen bidang pendidikan dalam suatu bisnis atau perusahaan dilaksanakan secara langsung
oleh manajer pendidikan untuk mewujudkan pelaksanaan aktivitas pendidikan yang sesuai target.
1. Syarif (1976:7)
Menurut Syarif, pengertian manajemen pendidikan adalah segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber “personil maupun materiil” secara efektif dan efisien untuk
menunjang tercapainya pendidikan.
2. Sutisna (1979:2-3)
3. Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas kuliah Manajemen Pendidikan dan untuk
menambah pengetahuan tentang bagaimana mengkritik sebuah buku.
1.4 Identitas Buku Yang di Review
Buku 1 (Buku Wajib)
RINGKASAN BUKU
Secara tertimologis, pengertian manajemen telah diajukan oleh banyak tokoh manajemen.
Pengertian- pengertian yang diajukan berbeda- beda dan sangat terpengaruh dengan latar
kehidupan, pendidikan, dasar falsafah, tujuan, dan sudut pandangan tokoh dalam melihat
persoalan yang dihadapi. Dari banyak pengertian tersebut, manajemen dapat diartikan dengan
tujuh sudut pandang, yaitu:
Menurut Million Brown, Manajemen adalah alat atau cara untuk menggunakan orang- orang,
uang, perlengkapan, bahan- bahan, dan metode secara efektif untuk mencapai tujuan.
Menurut Albert Lapawsky, Manajemen adalah tenaga atau kekuatan yang memimpin, memberi
petunjuk, dan mengarahkan suatu organisasi untuk mencapai tujuan.
Sanusi, Manajemen sebagai sistem tingkah laku manusia yang kooperatif yang diarahkan untuk
mencapai tujuan tertentu melakukan tindakan rasional secara terus menerus.
Salah satu menurut Jomes Stoner (1995:8), yaitu sebagai proses perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan secara efektif dan efesien.
Manajemen merupakan kegiatan pimpinan dengan menggunakan segala sumber yang diperlukan
untuk mencapai tujuan organisasinya.
Menurut Vermon A. Mussel-man yaitu, sebagai tugas dari perencanaan, pengorganisasian dan
pengawasan pekerjaan yang lainnya agar mencapai satu atau lebih tujuan.
Menurut Koontz dan Donnel (1972), yaitu usaha mendapatkan sesuatu melalui kegiatan orang
lain.
b. Pengertian Manajemen Pendidikan
Manajemen pendidikan adalah gabungan dari dua kata yang mempunyai satu makna, yaitu
“manajemen” dan “pendidikan”.Secara sederhana, manajemen pendidikan dapat diartikan
sebagai manajemen yang dipraktikkan dalam dunia pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri
yang ada dalam pendidikan.
Beberapa pengertian menyiratkan bahwa manajemen pendidikan sebgai seluruh proses kegiatan
bersama dalam bidang pendidikan dengan mendayagunakan semua sumber daya yang ada yang
dikelola untuk mencapai tujuan pendidikan. Sumber daya dalam kontek manajemen pendidikan
yaitu man (manusia= guru, siswa, karyawan), money (uang= biaya), materials (bahan/ alat
pembelajaran), methods (teknik/cara), machines (mesin= fasilitas), market (pasar), dan minutes
(waktu) yang disebut 7M.
1. Terwujudnya suasana belajar dan proses pembelajaran yang Aktif, Inovatif, Kreatif dan
Menyenangkan.
3. Terpenuhinya salah satu dari empat kompetensi tenaga pendidikan dan kependidikan.
Merupakan fungsi paling awal dari keseluruhan fungsi manajemen, perencanaan adalah proses
kegiatan yang menyiapkan secara sistematis kegiatan- kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu.
Adalah proses pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya terlihat dalam rencana.
Secara umum, pendidikan sesungguhnya dapat dipahami dalam dua pengertian, yaitu secara
luas- tidak terbatas dan secara sempit- terbatas.Pengertian pendidikan secara luas adalah
hidup.Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungb
dan sepanjang hidup.Pendidikan adalah situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu.
(Mudyahardjo,2002:3). Pengertian ini menyiratkan bahwa pendidikan telah dimulai sejak
manusia berada dimuka bumi, atau bahkan sejak dalam kandungan.
1. Prinsip pertama, otonomi, diartikan sebagai kemandirian yaitu kemandirian dalam
mengatur dan mengurus dirinya sendiri (pengelolaan mandiri).
2. Prnsip kedua, fleksibilitas yang diartikan ebagai keluwesan yang diberikan kepala sekolah
untuk mengelola, memanfaatkan, dan memperdayakan sumber dya sekolah seoptimal mungkin
unuk meningkatkan mutu sekolah.
3. Prinsip ketiga, partisipasi, adalah penciptaan lingkungan yang tebuka dan demokratik.
4. Prinsip keempat,inisiatif, didasarkan atas konsepsi bahwa manusia bukanlah sumberdaya
yang statis, melainkan dinamis. Oleh karna itu, potemnsi sumber daya harus selalu digali,
ditemukan dan kemudian dikembangkan.
Istilah “organisasi” secara etimologi berasal dari bahasa latin “organum” yang berarti “alat”.
Adapun “organize” (bahasa inggris) berarti “mengorganisasikan” yang menunjukkan tindakan
atau usaha untuk mencapai sesuatu.
1. Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan, dan sumber daya yang dimiliki dalam
mencapai tujuan pendidikan.
2. Terciptanya efektivitas dan efesiensi organisasi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
3. Dapat menjadi wada pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki.
Kepemimpinan adalah terjemahan dari kata leadership yang berasal dari kata leader.Pemimpin
adalah orang yang memimpin, sedangkan pimpinan merupakan jabatannya. Dalam arti lain,
secara etimologi istlah kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” yang artinya
membimbing dan menuntut”. Dari “pemimpin)lahirnya kata kerja memimpin” yang artinya
membimbing dan menuntun (pramuji,1995;5).
1. Mengusahakan keefektifan organisasi pendidikan, yang meliputi: etos kerja yang baik.
manajerial:
Supervisi berasal dari dua kata “super”, “vision”, super diartikan kelebihan, orang yang
memiliki kelebihan dan vision yaitu memilik pandangan jauh kedepan.
Supervisi secara harfiah dapat diartikan sebagai kelebihan yang dimiliki orang untuk
melihat jauh kedepan.
Dalam pendidikan, istilah supervise sudah lam dikenal, perhatian utama supervise
pendidikan adalah mutu pengajaran dan upaya- upaya yang perbaikkannya, supervise pendidikan
mengacu kepada misi utama organisasi pendidikan.
1. Fungsi penelitian, dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif
tentang situasi pendidikan.
3. Fungsi perbaikan, dimaksudkan untuk memperbaiki hal- hal yang kurang dengan cara
mengidentifikasi aspek- aspek negative.
4. Fungsi peningkatan, merupakan proses yang berkesinabungan yang dilaukan terus-
menerus.
Adalah aktivitas supervise yang dilakukan melalui tatap muka langsung dengan guru.
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Evaluasi
Kata Madrasah memiliki arti “sekolah” dalam bahasa Indonesia. Secara teknis formsl
dalam proses belajar mengajar antara madrasah dan sekolah tidak memiliki perbedaan, akan
tetapi di Indonesia madrasah tidak dengan serta- merta dipahami sebagai sekolah, melainkan
diberi konotasi yang spesifik lagi yakni “sekolah agama”, tempat dimana anak- anak didik
memperoleh pembelajaran hal ihwal atau seluk beluk agama dan keagamaan (Islam).
(Fadjar,1998:111-112).
Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi dari
mulai proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
Pengelolan peserta didik adalah layanan yang memusatkan perhatian pada pengaturan,
pengawasan, dan layanan siswa dikelas dan diluar kelas.
Tujuan manajemen peserta didik yaitu mengatur kegiatan- kegiatan peserta didik agar
kegiatan berjalan lancar.
Tenaga pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen,
konselor, pamong belajar dan sebagainya.
Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat
untuk menunjang penyelenggarakan pendidikan.
Adapun manajemen pendidik dan tenaga kependidikan adalah aktivitas yang dilakukan
mulai dari masuknya tenaga pendidik dan kependidikan kedalam organisasi melalui proses
perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan,
pendidikan dan latihan/ pengembangan an pemberhentian
kependidikan:
1. Perencanaan
2. Seleksi
4. Penilaian
5. Kompensasi
6. Pemberhentian
Sarana pendidikan adalah segala sesuatu yang meliputi peralatan dan perlengkapan yang
langsung digunkan dalam proses pendidikan disekolah, seperti gedung, ruang kelas, ,eja, kursi
dan buku pelajaran.
Prasarana adalah semua komponen yang secara tidak langsung menunjang jalannya
proses belajar mengajar disebuah lembaga kependidikan, seperti halaman sekolah, tata tertib dan
sebaginya.
Hubungan sekolah dnegan masyarakat adalah hubungan timbal balik antara suatu
orgnisasi sekolah dan masyarakatnya.
Kerja sama sekolah dengan masyarakat adalah semua bentuk kegiatan bersama yang
langsung atau tidak langsung bermanfaat bagi kedua belah pihak.
Manajemen secara sederhana dapat diartikan sebagai serangkaian proses yang terdiri atas
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
pengawasan (controlling, yang merujuk pada fungsi- fungsi dalam manajemen.
a. Trendwatching, yaitu mengamati gejala dan perubahan yang akan terjadi di masa yang
akan datang dengan melalui pengamatan terhadap peristiwa yang telah terjadi di masa lalu yang
sedang berlangsung sekarang.
Analisis SWOT (strength, weakness, opportunity, threat) atau kekuatan, kelemahan, peluang dan
tantangan merupakan suatu metode analisis untuk mengidentifikasi factor- factor internal dan
eksternal organisasi.Factor internal berupa kekuatan dan kelemahan, sedangkan factor ekternal
berupa peluang dan ancaman.Penggunaan analisis SWOT dimaksudkan untuk menentukan posisi
sekolah.
BAB III
PEMBAHASAN
Dibuku kedua Cover digambarkan lebih sederhana dan ringan dengan warna yang lebih cerah
serta ditambah dengan beberapa gambar yang dapat menarik pembaca untuk membacanya, dan
untuk kekurangannya hanya sedikit saja yaitu pada pemilihan gaya penulisan judulnya yang
kesannya biasa-biasa saja dan kurang menarik.
B. Desain isi dan tulisan
Buku pertama memiliki gaya tulisan yang halus namun jelas sehingga sangat menarik pembaca
untuk terus membaca. Serta susunan-susunan tulisan yang sangat tertata rapi. Hanya saja, dalam
buku pertama memiliki kekurangan yaitu penulisan bahasa asing yang kurang dirapihkan
sehingga membuat seorang pembaca kesannya sulit untuk memahaminya.
Buku kedua memiliki gaya tulisan yang sangat menarik ditambah dengan contoh-contoh gambar
atau grafik yang disajikan dan memiliki gaya tulisan yang jelas dan menunjukkan bahasa asing
yang mudah untuk dipahami. Hanya saja karena tulisannya tebal sehingga kesannya kurang rapih
dan menumpuk.
Dalam buku kedua isi buku disajikan dengan penjelasan yang jelas dan terstruktur serta memiliki
gaya penjelasan yang singkat namun menyeluruh sehingga tidak membuat pembaca bosan untuk
membacanya. Sedangkan buku kedua ini adalah terlalu banyaknya bab yang sejatinya diantar
bab-bab itu memiliki penjelasan yang sama itu-itu saja, sehingga membuat para pembaca merasa
berulang-ulang membacanya.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Pendidikan dan Kurikulum adalah komponen terpenting dalam sebuah system
pendidikan sebab manajemen pendidikan dan kurikulum berperan sebagai dasar serta tujuan
yang harus dimiliki suatu system pendidikan.Manajemen Pendidikan dan Kurikulum memiliki
keterkaitan yang sangat erat. Sehingga apabila hanya ada manajemen pendidikan namun tidak
ada kurikulum maka sebuah pendidikan tidak akan bisa di lakukan atau di jalankan . Begitu juga
sebaliknya apabila ada kurikulum namun tidak ada manajemen pendidikan maka pendidikan
hanya sebuah kegiatan yang takberujung dan bertujuan. Oleh karena itu, setap guru harus
memahami serta melaksanakan /mengadakan dengan betul apa arti serta makna manajemen
pendidikan dan kurikulum.
Dr.Imam Machali,M.pd dan Dr.Ara Hidayat,M.pd. (2018). The Hand Book of Education
Management. Jakarta: Pranamedia Group.