Anda di halaman 1dari 21

CRITICAL BOOK REPORT

KEPEMIMPINAN

DI SUSUN OLEH :

 MARISKA ANGGRAINI ACHMAD ( 7203144010 )


 NENGSI TAMBUNAN ( 7203344017 )
 NIKMAH ABIDAH TELAMBANUA
 RIDOY SITANGGANG

REGULER B

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Hasyim,S.Ag.,SE.,MM

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
2020

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
sehingga masih diberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan critical book report ini.
Critical book report ini saya buat untuk memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah
Perkembangan peserta didik, semoga critical book report ini dapat menambah wawasan dan
pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan critical book report ini, saya tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimah kasih kepada
Kepada dosen pengampu : Dr. Hasyim,S.Ag.,SE.,MM.

Saya menyadari bahwa critical book report ini masih jauh dari kata sempurna karena
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya dengan kerendahan hati meminta maaf dan
mengaharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan
kedepannya.

Akhir kata saya mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada dalam
critical book report yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.

Medan, Oktober 2020

2
DAFTAR ISI

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan resensi buku bukan adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis) kita mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut dan bagaimana isi buku
tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita dan menambah pemahaman kita terhadap suatu
bidang kajian tertentu. Sehingga laporan resensi buku merupakan suatu proses yang dilakukan
untuk mencari kelebihan dan kelemahan buku.

Perkembangan ilmu pengetahan yang minim dikarenakan rendahnya minat baca


masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan. Mengkritik buku (critical book
report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik berupa
buku fiksi atau pun nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang melukiskan
pemahaman terhadap isi sebuah buku.

Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu buku
melainkan untuk menjelaskan apa adanya suatu buku yaitu kelebihan atau kekurangannya yang
akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan sebuah buku kepada pembaca perihal buku buku
baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Yang lebih jelasnya dakam
mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok pemikiran pengarang dari buku yang
bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.

4
Untuk itu, kami harapkan kepada pembaca agar mengetahui dan memahami mengenai
laporan buku atau resensi sehingga dapat menilai isi buku tersebut dengan baik dan bukan hanya
sekedar membaca sekilas buku tersebut melainkan dapat memahami apa yang ada dalam buku
tersebut secara mendalam.

1.2 Tujuan Penulisan CBR

Kritik buku (critical book repport) ini dibuat sebagai salah satu referensi ilmu yang
bermanfaat untuk menambah wawasan penulis maupun pembaca dalam mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu buku, menjadi bahan pertimbangan, dan juga
menyelesaikan salah satu tugas individu mata kuliah Kepemimpinan, Fakultas Ekonomi
di Universitas Negeri Medan.

1.3 Manfaat CBR

 Membantu pembaca mengetahui gambaran dan penilaian umum dari sebuah buku
atau hasil karya lainnyya secara ringkas.
 Mengetahui kelebihan dan kelemahan buku yang dikritik.
 Mengetahui latar belakang dan alas an buku tersebut diterbitkan.
 Menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis yang
sama atau penulis lainnya.
 Memberi masukan kepada penulis buku berupa kritik dan saran terhadap cara
penulisan, isi, dan substansi buku.

5
BAB 2

ISI BUKU

Identitas Buku

Buku 1

1. Judul Buku : Kepemimpinan dalam Manajemen .


2. No. ISBN : 979-421-018-8 

6
3. Pengarang : Miftah Thoha 
4. Penerbit : Rajawali Pers 
5. Tahun Terbit : 2009 
6. Edisi : 1 
7. Tebal Buku : 136 halaman.

Identitas

Buku 2

7
ISI BUKU 1

RINGKASAN BUKU SETIAP BAB :

Bab I 
Pendahuluan 

Keberhasilan atau kegagalan suatu perusahaan maupun organisasi sebagian besar


ditentukan oleh kepemimpinan. Kepemimpinan seseorang dapat dilihat dari sudut mana saja dan
adanya keterbatasan dan kelebihan tertentu pada manusia untuk memimpin. Dalam buku ini akan
membahas kepemimpinan dari sudut pandang perilaku dan melihat hubungan kepemimpinan
dengan kekuasaan yang merupakan salah satu unsur dalam kehidupan manusia. Ada pendapat
keras yang mengatakan bahwa “dunia atau umat manusia di dunia ini pada hakikatnya hanya
ditentukan oleh beberapa orang saja, yakni yang berstatus sebagai pemimpin.” George R. Terry
merumuskan kepimpinan itu dalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang supaya diarahkan
mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan sering kali disamakan dengan manajemen, dimana
konsep kepemimpinan sangat dekat dengan konsep kekuasaan. Buku ini akan memberikan
jawaban atas pertanyaan tersebut.

Bab II 
Leadership dan Management 

Perbedaan Leadership dan Manajement Manajer ialah orang yang akan memikirkan
kegiatan untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang memiliki batasan oleh tata karma

8
birokrasi, kegiatan mencapai tujuan oleh kepemimpinan itu dapat dinamakan manajemen.
Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan
ataupun kelompok yang tidak harus memiliki batasan oleh aturan-aturan terhadap organisasi.
Peranan manajer Menurut Henry Mintzberg ada 3 peranan utama manajer yang harus dilakukan
manajer atas, tengah dan bawah, antara lain:

 
1. Peranan hubungan antarpribadi 

a. Peranan sebagai figurehead 


b. Peranan sebagai pemimpin 
c. Peranan sebagai pejabat perantara 

2. Peranan informasi 

a. Monitor 
b. Disseminator 
c. Juru bicara 

3. Peranan pembuat keputusan 

a. Entrepreneur 
b. Penghalau gangguan 
c. Pembagi sumber 
d. Negosiator 

Bab III 
Penemuan Penemuan Klasik tentang Kepemimpinan 

9
Studi Iowa Untuk mempelajari kepemimpinan, dilakukan penelitian di Universitas Iowa
terhadap anak-anak berumur 10 tahun untuk memainkan peran kepemimpinan yakni: otokratis,
demokratis dan semunya sendiri. Dengan menyimpulkan bahwa sifat otokratis memberikan
reaksi apakah agresif atau apatis, kepemimpinan semaunya sendiri menghasilkan lebih banyak
sifat agresif, dan gaya demokratis berada diantara satu agresif dan empat patis dalam kelompok
yang otokratis tersebut. Penemuan Ohio Penelitian ini dilakukan terhadap kelompok sipil dengan
mengamati perilaku individu dalam memberikan pengarahan dalam suatu organisasi. Dengan
menyimpulkan pemimpin memiliki perilaku dua dimensi yaitu inisiatif dan perhatian yang dapat
dikembangkan menjadi empat kombinasi sebagai berikut: Tinggi perhatian dan rendah struktur
Tinggi struktur dan tinggi perhatian Rendah struktur dan rendah perhatian Tinggi struktur dan
rendah perhatian Tinggi Perhatian Rendah Rendah Struktur Inisiatif Tinggi Studi kepemimpinan
Michigan Penelitian ini dilakukan pada perusahaan asuransi prudensial dengan menyeleksi
tinggi-rendahnya terhadap produktivitas yang disimpulkan dimana hasilnya berlawanan,
produksi rendah memiliki sifat pengawasan yang ketat dan lebih mementingkan produksi.
Produksi tingkat tinggi memiliki sifat terbuka, lebih mementingkan pekerja, dan menggunakan
waktu lebih banyak terhadap pengawasan. 

Bab VI 
Teori Teori Kepemimpinan 

Teori sifat 

Dalam teori ini terdapat empat sifat yang mempengaruhi keberhasilan dalam memimpin, yaitu: 
1. kecerdasan 
2. kedewasaan dan keluasan hubungan sosial 
3. motivasi diri dan dorongan berprestasi 
4. sikap-sikap hubungan kemanusiaan 

10
Teori kelompok 

Teori ini mengatakan menunjukan bahwa para bawahan dapat mempengaruhi pemimpinnya dan
pemimpin dapat mempengaruhi para bawahannya. Teori sitiuasional dan model kontijensi Ada
dua pengukuran yang saling berhubungan dengan kepemimpinan, yaitu: 
1. hubungan kemanusiaan atau gaya yang lunak 
2. gaya yang berorientasi tugas atau “hard nosed”. Menurut Fiedler gaya kepemimpinan yang
dikombinasikan dengan situasi akan menentukan hasil dalam pelaksanaan kerja. Dimana situasi
yang menyenangkan itu jika: 
a. pemimpin diterima oleh para pengikutnya. 
b. tugas-tugas dan semua yang berhubungan dengan ditentukan secara jelas. 
c. penggunaan otoritas dan kekuasaan secara formal diterapkan pada posisi pemimpin.

Teori jalan kecil – tujuan 

Teori ini menyimpulkan dimana pemimpin membuat jalan kecil pada para bawahannya untuk
mencapai tujuan sebaik mungkin. Diagram: teori jalan kecil – tujuan Pendekatan social learning
dalam kepemimpinan Antara pemimpin dan bawahan memiliki hubungan interaksi yang baik
dalam menyelesaikan suatu perkara untuk menyempurkan perilaku masing-masing. 

Bab V 
Gaya Kepemimpinan 

Gaya kepemimpinan kontinum Ini merupakan cara yang klasik untuk mempengaruhi
bawahan yang terdiri dari dua bidang yaitu pemimpin menggunakan otoritasnya dalam
memimpin, yang kedua pemimpin menunjukan cara demokratisnya dengan menggunakan tujuh
cara keputusan pemimpin: 

11
1. Pemimpin membuat keputusan dan mengumumkannya. 
2. Pemimpin menjual keputusan. 
3. Pemimpin memberikan ide dan mengundang pertanyaan. 
4. Pemimpin memberikan keputusan sementara yang bisa diubah. 
5. Pemimpin memberikan persoalan, meminta saran-saran dan membuat keputusan. 
6. Pemimpin merumuskan batas-batasnya, meminta pada kelompok untuk membuat keputusan. 
7. Pimpinan mengizinkan bawahan untuk melakukan fungsi dalam batas-batas yang telah
dirumuskan oleh atasan. 

Gaya managerial grid 

Dalam pendekatan ini pemimpin/manajer berhubungan dengan produksi dan orang-orang. Oleh
karena itu ada beberapa cara kepemimpinannya: 
1. Usaha manajemen yang paling rendah (minim) terhadap pekerjaan yang harus dikerjakan dan
semangat kerja orang-orang yang bekerja. 
2. Pencapaian kerja dalam manajemen adalah dari kepercayaan pada kemerdekaan orang-orang
lewat penggunaan standar umum dalam organisasi yang berupa tujuan organisasi, dan dengan
berdasarkan atas kepercayaan dan respek. 
3. Manajemen yang penuh perhatian terhadap kebutuhan orang-orang dan memimpinnya ke
suasana organisasi yang bersahabat, menyenangkan dan kecepatan kerja yang rileks. 
4. Efisiensi hasil dari manajemen ini dicapai dari usaha menata kerja dalam cara tertentu dengan
sedikit perhatiannya pada unsur manusia. 
5. Pelaksanaan kerja manajemen secara memadai lewat keseimbangan kerja yang diharuskan
tercapai dan peningkatan semangat kerja orang-orang yang memuaskan. 

Tiga dimensi dari Reddin Cara ini merupakan cara pemimpin yang mempunyai pengaruh
terhadap lingkungannya. Dimana cara dasar kepemimpinan seorang manajer yaitu berhubungan,

12
terpadu, terpisah, dan pengabdian. Kemudian dapat menjadi cara yang efektif dan tidak efektif.
Adapun cara yang efektif, yaitu: 

1. Eksekutif. 
2. Pencinta pengembangan. 
3. Otokratis yang baik. 
4. Birokrat. 

Dan cara yang tidak efektif: 


1. Pencinta kompromi. 
2. Missionari. 
3. Otokrat. 
4. Lari dari tugas.
 
Empat sistem manajemen dari Likert Menurut Likert, pemimpin yang berhasil jika
dengan cara participative management, dimana pemimpin berorientasi dengan para bawahan
serta memiliki hubungan yang mendukung. 

Bab VI 
Kemimpinan Situasional 

Gaya dasar kepemimpinan 

Ada dua hal perilaku yang biasanya dilakukan pemimpin terhadap bawahannya, yakni:
perilaku pengarahkan dan perilaku mendukung. Perilaku gaya dasar kepemimpinan dalam
pengambilan keputusan Ketika pemimpin melakukan proses pemecahan suatu masalah dan
membuat keputusan, maka ada empat gaya dasar kepemimpinan dalam proses pembuatan

13
keputusan: instruksi, konsultasi, partisipasi, delegasi. Kematangan para pengikut Kemampuan
merupakan salah satu unsure kematangan yang berhubungan dengan pengetahuan/keterampilan
yang didapat dri pelatihan, pengalaman, dan pendidikan. Bagaimana cara mengetahui gaya
kepemimpinan kita Di situsi apapun, seseorang dapat mempengaruhi orang lain maupun
kelompok. Gaya kepemimpinan suatu perilaku yang konsisten akan terlihat dari bagaimana kita
menunjukkan dan diketahui oleh pihak lain ketika kita mempengaruhi orang lain. Dengan
demikian, kepemimpinan bisa terjadi dimana-mana. Gaya kepemimpinan Gambaran diri atas
kepemimpinan kita bisa saja merefleksi atau tidak merefleksi diri kita sebenarnya. Semua ini
tergantung bagaimana dekatnya persepsi kita dengan persepsi orang lain. Penyesuaian gaya
Seseorang pemimpin yang memiliki tingkat gaya yang besar, bisa tidak efektif kalau gaya
perilakunya tidak sesuai dengan tuntutan situasi. Sebaliknya, jika pemimpin yang memiliki
tingkat gaya yang sempit dapat dengan efektif jika berada disituasi yang memungkinkan gayanya
sukses yang besar. 

Bab VII 
Kekuasaan dan Kepemimpinan 

Pengertian kekuasaan Menurut Max Weber, kekuasaan sebagai suatu kemungkinan yang
membuat seorang aktor di dalam suatu hubungan sosial berada dalam suatu jabatan untuk
melaksanakan keinginannya sendiri dan yang menghilangkan halangan. Menurut Rogers
berusaha membuat jelas kekaburan istilah dengan merumuskan kekuasaan sebagai suatu potensi
dari suatu pengaruh. Sumber dan bentuk kekuasaan Machiavelli menyatakan bahwa hubungan
yang baik itu terjadi jika didasarkan atas cinta (kekuasaan pribadi) dan ketakutan (kekuasaan
jabatan) Adapun bentuk kekuasaan itu ada tujuh: 
1. Kekuasaan paksaan 
2. Kekuasaan keahlian 
3. Kekuasaan legitimasi 
4. Kekuasaan referensi 

14
5. Kekuasaan penghargaan 
6. Kekuasaan informasi 
7. Kekuasaan hubungan 

Aplikasi sumber-sumber kekuasaan pada kepemimpinan situasional Kepemimpinan


situasional memberikan dampak pemahaman yang potensial dari setiap sumber kedewasaan
kekuasaan yang tidak hanya ditentukan dari gaya kepemimpinan, akan tetapi juga ditentukan
oleh sumber kekuasaan yang digunakan pemimpin untuk mempengaruhi suatu hal. Sumber-
sumber kekuasaan yang relevan ialah berasal dari organisasi atau jabatan pemimpin dalam
organisasi. 

Bab VIII 
Konflik dan Kepemimpinan 

Konflik antarpribadi Konlik ini terjadi karena adanya hal yang bertentangan dari suatu
interaksi antara suatu diri individu dengan individu yang lain. Strategi pemecahan konflik
antarpribadi Banyak cara untuk menyelesaikan konflik ini, dan adapun cara yang merupakan
strategi dasar yang menurut hasilnya disebut: 
1. sama-sama merugi : penyelesaiannya dengan cara kompromi, memberikan perhatian kepada
salah satu pihak yang berkonflik, menggunakan pihak ketiga diluar yang berkonflik, dan
menggunakan peraturan. 
2. kalah-menang 
3. sama-sama menang 

Konflik organisasi 

15
Konflik ini terjadi karena adanya pertentangan antarpribadi dengan pribadi suatu
kelompok, akan tetapi konflik ini dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang sehat karena
adanya keinginan untuk menjadi organisasi yang paling baik. 
Ada empat struktur konflik ini: 
1. Konflik hierarki 
2. Konflik fungsional 
3. Konflik lini 
4. Konflik formal-informal 

Strategi pemecahan konflik dalam organisasi 

Adapun menurut Louis Pondy dalam mengatasi konflik organisasi dengan pendekatan: 
1. tawar menawar/musyawarah 
2. birokratis 
3. sistem 

Menurut Kilman dan Thomas: 


1. saling memahami 
2. selidiki yang menjadi konflik 
3. tentukan cara untuk mengatasinya 

Bab IX 
Kesimpulan 

Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan
untuk memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang pemimpin itu juga merupakan hal yang perlu
untuk mempengaruhi orang lain. Ada dua hal biasanya dilakukan pemimpin terhadap
bawahannya yakni memberikan arahan dan dukungan. Konflik terjadi karena adanya

16
pertentangan yang terjadi dari interaksi yang dilakukan individu dengan individu, individu
dengan kelompok, kelompok dengan individu, dan kelompok dengan kelompok. 

ISI BUKU 2

RINGKASAN BUKU SETIAP BAB :

17
BAB III

PEMBAHASAN

KEUNGGULAN BUKU 1

1. Pada buku ini di paparkan secara rimci definisi definisi dari setiap judul
perbab.
2. Buku ini memuat pendapat para ahli pada penjelasannya
3. Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan di mengerti
4. Dengan penyajian kalimat yang baik,pembaca dapat dengan mudah memaknai
setiap penyertaan pembelajaran

18
5. Materi yang di bahas dalam buku ini sederhana tetapi sudah mencakup
keseluruhan mengenai kepemimpinan dalam manajemen.
6. Istilah istilah asing yang terdapat di pembahasan diberikan tanda seperti
tulisan bercetak miring.

KELEMAHAN BUKU 1

1. Terdapat beberapa penulisan yang salah dalam pengetikannya atau berlebih


huruf dalam pengetikannya.
2. Banyak mengulang informasi yang telah dijelaskan sebelumnya.
3. Banyak menggunakan istilah asing yang ambigu atau kurang jelas
pemaparannya.
4. Ada beberapa penjelasan yang kurang diperjelas oleh penulis.
5. Bahasa yang digunakan terkadang terlalu ilmiah dan sulit dimaknai.

KEUNGGULAN BUKU 2

19
KELEMAHAN BUKU 2

BAB IV
PENUTUP

KESIMPULAN

Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang lain agar mau diarahkan untuk
memcapai suatu tujuan. Dimana cara seorang pemimpin itu juga merupakan hal yang perlu untuk
mempengaruhi orang lain. Untuk menjadi seorang pemimpin itu dia harus bisa memimpin dari
lingkungan yang kecil yaitu dirinya sendiri, keluarga, perusahaan hingga di linkungan yang besar
yaitu Negara. Dengan kritikal buku ini kita lebih dapat membandingkan antara dua buku tentang
kepemimpinan dengan penulis yang berbeda guna untuk menambah wawasan serta pengalaman
dalam sikap berkepemimpinan. 

20
SARAN

DAFTAR PUSTAKA

Thoha, Miftah. 2009. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers 

21

Anda mungkin juga menyukai