Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. FILSAFAT PENDIDIKAN

PRODI S1 PENDIDIKAN
EKONOMI - FE

Skor Nilai:

Nama : Anggi Emalia Putri


NIM : 7212141002
Dosen Pengampu : Rotua Sahat Pardamean Simanullang, S.Pd,
M, Si
Mata Kuliah : Kepemimpinan

Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi


Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Medan
September 2021

EXCECUTIVE SUMMARY
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
(khususnya disatu bidang), sehingga mampu mempengaruhi orang-orang lain untuk
bersama-samamelakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi tercapainnya satu atau
beberapa tujuan. Seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku
sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir, atau mengontrol usaha/upaya
orang lain, atau melalui prestise, kekuasaan atau posisi (pengertian luas).

Seorang yang membimbing memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas


persuasifnya dan ekseptensi (penerimaan) secara sukarela oleh pengikutnya
(pengertian sempit) (oleh Henry Pratt Fairchild) Pemimpin Formal adalah orang yang
ditunjuk oleh organisasi /lembaga sebagai pemimpin, berdasarkan keputusan dan
pengangkatan resmi untuk memangku suatu jabatan dalam struktur organisasi dengan
segala hak dan kewajiban. yang berkaitan dengannya untuk mencapai sasaran
organisasi.

Pemimpin Informal adalah orang yang tidak mendapatkan mengangkatan


formal sebagai pemimpin, tetapi karena memiliki sejumlah kualitas unggul, dapat
mencapai kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan
perilaku suatu kelompok atau masyarakat. Tim adalah suatu upaya yang dibuat secara
sadar untuk mengembangkan kerja kelompok dalam suatu organisasi Kepemimpinan
merupakan interaksi pemimpin dengan pengikut, an dalam nteraksi tersebut
pengikutlah yang menganalisis dan mempersepsikan apakah menerima atau menolak
pengaruh dari pemimpinnya.

Pendekatan sifat pada kepemimpinan artinya rupadari keadaan pada suatu


benda, tanda lahirnya, ciri khas yang ada pada sesuatu untuk membedakan dari yang
lain. ada dua jenis pendekatan, yaitu:
1. Membandingkan sifat orang yang tampil sebagai pemimpin dengan orang yang
tidak menjadi pemimpin.
2. Membandingkan sifat pemimpin efektif dengan pemimpin yang tidak efektif.
Intelegensi, inisiatif, dan kepercayaan diri berkaitan dengan tingkat manajerial
dan prestasi kerja yang tinggi.

Koordinasi adalah suatu usaha yang singkron dan teratur untuk menyediakan
jumlah dan waktu yang tepat, dan mengarahkan pelaksanaan untuk menghasilkan.
Wewenang adalah hak mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan oleh
seseorang dan juga hak meminta kepada orang lain untuk melakukan sesuatu.

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat berangkaikan salam
semoga Allah Swt selalu melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua.
Berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya dapat menyelesaikan Critical Book Review ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari CBR ini adalah untuk memenuhi tugas dari
pada mata kuliah Kepemimpinan. Selain itu, CBR ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Kepemimpinan untuk para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimakasih kepada Ibu Rotua Sahat Paedamean
Simanullang, S.Pd, M,Si sebagai Dosen pengampu Kepemimpinan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang yang saya tekuni. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat
menyelesaikan CBR ini.
Saya menyadari bahwa CBR ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan yang
menyebabkan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan CBR ini.Semoga CBR ini memberikan informasi bagi mahasiswa dan
bermanfaat utuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Kabanjahe, 11 september 2021

Anggi Emalia Putri


NIM : 7212141002

DAFTAR ISI
EXCECUTIVE SUMMARY …………………………………………………………………………………..
Kata Pengantar ...........................................................................................................
Daftar Isi .......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR............................................................................
B. Tujuan Penulisan CBR ...........................................................................................
C. Manfaat CBR...............................................................................................................
D. Identitas Buku……………………………………………………………………………..
BAB II RINGKASAN .....................................................................................................
BAB I.............................................................................................................................
BAB II …………………………………………………………………………………………
BAB III ………………………………………………………………………………………..
BAB IV ………………………………………………………………………………………..
BAB V …………………………………………………………………………………………
BAB VI ………………………………………………………………………………………..
BAB VII ……………………………………………………………………………………….
BAB VIII ……………………………………………………………………………………..
BAB IX ………………………………………………………………………………………..
BAB X………………………………………………………………………………………….
BAB XI ………………………………………………………………………………………..
BAB XII………………………………………………………………………………………..
BAB XIII………………………………………………………………………………………
BAB III PEMBAHASAN ...............................................................................................
A. Pembahasan Isi Buku ............................................................................................
B. Kelebihan dan Kekurangan Buku ....................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………………………………………
B. Rekomendasi……………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan
pahami.Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita.
Misalnya dari segi analisis bahasa , pembahasan tentang kepemimpinan . Oleh karena
itu, penulis membuat Critical Book Report ini untuk mempermudah pembaca dalam
memilih buku referensi,terkhusus pada pokok bahasa tentang kepemimpinan

B. Tujuan Penulisan CBR


Tujuan dari penulisan CBR ini adalah untuk mengkritisi atau membandingkan
mata kuliah Kepepemimpinan dalam 3 buku yang berbeda.

C. Manfaat Penulisan CBR


1. Untuk menambah wawasan mengenai apa itu kepemimpinan dan pemimpin.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara melihat seseorang itu pantas diangkat
menjadi pemimpin.
3. Untuk mengatahui sifat-sifat pemimpin yang baik dan bertanggung jawab.
D. Identitas Buku yang Direview
1. Judul : Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi
2. Edisi : Pertama
3. Pengarang/Editor : Syamsu Q. Badu dan Novianty Djafri
4. Penerbit : Ideas Publishing
5. Kota Terbit : Gorontalo
6. Tahun Terbit : 2017
7. ISBN : 978-602-6635-43-3

BAB II

RINGKASAN BUKU
A. Buku Utama
BAB 1 Konsep Dasar Kepemimpinan dan Organisasi’
Melalui hasil analisis observasi, adapun potret gaya kepemimpinan dari Kepala
MTs N 1 BONBOL adalah lebih dominan pada gaya kempemimpinan demokratis ini
ditandai dengan adanya kriteria sebagai berikut:
1. Wewenang pemimpin tidak mutlak
2. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
3. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
4. Interaksi aktif antara pimpinan dan pegawai serta antar pegawai itu sendiri.
5. Supervisi sikap dan aktivitas para pegawai dilaksanakan sesuai dengan aturan.
6. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan
7. Saling percaya, menghargai dan menghormati setiap tindakan yang dilakukan oleh
pimpinan maupun pegawai.

BAB 2 Azas, Struktur, dan Desain Organisasi


Bagian- bagian dalam organisasi yaitu:
1. The Operating Core. Karyawan melaksanakan tugas dasar tentang produksi
barang dan jasa.
2. The Strategic Apex. Manajer tingkat atas (top management).
3. The Middle Line. Para manajer yang menghubungkan manajer tingkat atas
dengan bagian operasional.
4. The Technostructure. Orang-orang yang dibebankan pekerjaan untuk
menganalisis dan memgang tanggung jawab pada bentuk standarisasi
organisasi.
5. The Support Staff. Pegawai unit staff yang menyediakan jasa pendukung
secara tidak langsung untuk organisasi. Struktur merupakan sebuah korelasi
antara fungsi dalam organisasi

BAB 3 Perilaku Indiidu, Perilaku Kelompok dan Perilaku Organisasi


Perilaku manusia merupakan sebuah fungsi dari hubungan antara manusia
dengan lingkerilaku manusia merupakan sebuah fungsi dari hubungan antara manusia
dengan lingkungan sekitarnya. Seseorang membawa rangkaian dalam organisasi
meliputi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan dan pengalaman
masa lalu. Sementara itu, karakteristik manusia akan masuk ke dalam lingkungan kerja
yang baru yaitu organisasi atau lembaga lainnya. Motif merupakan ikhwal penyebab
perilaku yang timbul dan mempertahankan kegiatan serta menetapkan arah umum
perilaku manusia. Motif ialah dorongan utama dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Aktivitas yang dilaksanakan oleh lebih dari satu orang yang saling
berhubungan, mempengaruhi dan bergantung satu sama lain untuk mencapai kinerja
positif jangka panjang dan perkembangan diri disebut dengan perilaku kelompok.
Sebuah kelompok terdiri atas kelompok formal dan kelompok informal.
Kelompok informal merupakan kelompok yang dideinisikan sebagai tanggapan
terhadap kepentingan akan kontak sosial baik ada tidaknya struktur dan formal atau
tidak ditetapkan secara organisasi.

BAB 4 Kepemimpinan Kekuasaan Politik dan Kepemimpinan Dalam Organisasi


Pemimpin adalah individu yang memimpin, dan kepemimpinan merupakan sifat
yang harus dimiliki seorang pemimpin. Oleh karena itu, kepemimpinan ialah
kemampuan untuk mempengaruhi manusia dalam melakukan dan tidak melakukan
sesuatu. Tiga gaya kepemimpinan yang disimpulkan oleh Lewin menurut University of
Iowa Studies yang dikutip Robbins 34 dan Coulter (2002) ialah “gaya kepemimpinan
autokratis, gaya kepemimpinan demokratis, gaya kepemimpinan” Laissez-Faire
(Kendali Bebas) (p.406).

BAB 5 Kepemimpinan Dalam Organisasi


Hal-hal yang patut diperhatikan dalam memimpin suatu organisasi yaitu:
a. Efektivitas kepemimpinan bukan berdasarkan penunjukannya, melainkan
penerimaan para anggota terhadap kepemimpinannya.
b. Efektivitas kepemimpinan tercermin dari kemampuannya untuk tumbuh dan
berkembang.
c. Efektivitas kepemimpinan menuntut kemahiran untuk “membaca” situasi.
d. Sikap dan perilaku seseorang terbentuk dari pertumbuhan dan perkembangan.
e. Anggota yang mampu menyesuaikan cara berpikir dan bertindaknya untuk mencapai
tujuan organisasi dapat mewujudkan kehidupan organisasi yang dinamis dan serasi.

BAB 6 Persepsi dan Komunikasi Dalam Organisasi


Persepsi merupakan tanggapan langsung dari suatu proses dimana seseorang
mengetahui beberapa hal melalui inderanya. Persepsi juga merupakan sebuah proses
memahami lingkungan yang mengikutsertakan pengorganisasian dan penafsiran
sebagai rangsangan dalam sebuah pengalaman psikologi. Persepsi pada
dasarnya ialah proses kognitif individu dalam memahami informasi tentang lingkungan
sekitarnya melalui indera penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan
penciuman.
Komunikasi yang terjadi dalam organiasi yaitu:
a. Komunikasi ke bawah,
b. Komunikasi ke atas,
c. Komunikasi horizontal, dan
d. Komunikasi diagonal,

BAB 7 Pengambilan Keputusan


George R.Terry dan Brinckloe menyebutkan “dasardasar pendekatan dari
pengambilan keputusan yang dapat digunakan yaitu :
1. Intuisi : pengambilan keputusan yang didasarkan atas intuisi atau perasaan
memiliki sifat subjektif sehingga mudah terkena pengaruh.
2. Pengalaman : pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki
manfaat bagi pengetahuan praktis, karena pengalaman seseorang dapat
memperkirakan keadaan sesuatu, dapat diperhitungkan untung ruginya terhadap
keputusan yang akan dihasilkan.
3. Fakta : pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan
yang sehat, solid dan baik.
4. Wewenang : pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan
oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya
kepada orang yang lebih rendah kedudukannya
5. Logika/Rasional : pengambilan keputusan yang berdasarkan logika ialah suatu
studi yang rasional terhadap semua unsur pada setiap sisi dalam proses
pengambilan keputusan
BAB 8 Motivasi Dalam Organisasi
Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah “kemampuan untuk berbuat” sesuatu
sedangkan motif adalah “kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu”. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, di antaranya stimuli kekuatan dan aspek
instrinsik seorang individu. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa stimuli
eksternal dapat mempengaruhi motivasi, hanya saja motivasi adalah cerminan dari
reaksi seseorang terhadap suatu stimuli.
Teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H. Maslow pada intinya
berkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai lima tingkat atau hierarki
kebutuhanyaitu :
a. Kebutuhan isiologikal (physiological needs), seperti: lapar, haus, istirahat dan
sex
b. Kebutuhan rasa aman (safety needs), tidak dalam arti isik semata, akan tetapi
juga mental, psikologikal dan intelektual
c. Kebutuhan akan kasih sayang (love needs)
d. Kebutuhan akan harga diri (esteem needs), pada umumnya tercermin dalam
berbagai simbol-simbol status; dan
e. Aktualisasi diri (self actualization), dalam arti tersedianya kesempatan
seseorang mengembangkan potensi yang terdapat dalam dirinya sehingga
berubah menjadi kemampuan nyata

BAB 9 Stress Dalam Organisasi


Quick dan Quick (1984) membagi kategori stres menjadi dua, yaitu:
a. Eustress, merujuk pada respon terhadap stres yang sifatnya membangun, sehat,
positif, dan konstruktif.
b. Distress, yaitu kebalikan dari eustress, merupakan respon terhadap stres yang
memiliki sifat negatif dan merusak.

Dalam suatu organisasi, tekanan dan gangguan adalah hal yang lumrah terjadi
sehingga cara mengantisipasi hal tersebut sangat penting agar pekerjaan tidak
terganggu. Ini dapat dilakukan dengan mengindikasikan masalah yang sedang dihadapi.
Semakin berat tekanan yang dialami seseorang (hingga mencapai ambang batas yang
mampu diterima individu tersebut), makan tingkat stres yang muncul akan semakin
mengganggu kinerja otak, salah satunya daya ingat. Dalam bukunya yang berjudul
Organizational Behavior, Robbin mengelompokkan stres menjadi tiga gejala, yaitu
gejala isiologis, psikologis, dan perilaku.
Berikut adalah beberapa cara dalam menghadapi stress:
1. Menghindari mekanisme pertahanan diri yang kaku,
2. Menghindar dari hal-hal yang membuat stress.
3. Melatih asertivitas,
4. Mengalihkan stressor menjadi hal yang lebih baik,
5. Berkompromi.
BAB 10 Budaya Organisasi
Budaya organisasi merujuk pada suatu prinsip yang dipegang oleh para anggota
di dalamnya sebagai pembeda antara organisasi tersebut dengan organisasi lainnya.
Suatu sistem yang demikian merupakan wujud dari kumpulan sifat atau karakter utama
yang dijunjung oleh organisasi.
Schein (dalam Mohyi 1996: 85) membagi kategori budaya organisasi menjadi
tiga, yaitu:
1. Artefak Artefak adalah aspek budaya yang wujudnya nyata atau dapat dilihat.
Contohnya lisan, perilaku, dan isik dalam manifestasi nyata dari budaya organisasi.
2. Nilai-nilai yang mendukung Nilai adalah dasar titik berangka evaluasi yang
dipergunakan anggota organisasi untuk menilai organisasi, perbuatan, situasi dan
hal-hal lain yag ada dalam organisasi.
3. Asumsi dasar Asumsi merujuk pada keyakinan yang dimiliki anggota organisasi
mengenai diri sendiri, orang lain, serta hubungan mereka dengan orang lain, dan
juga hakekat organisasi.

BAB 11 Iklim Organisasi


Iklim organisasi sangat perlu dipertimbangkan oleh pimpinan organisasi karena
hal ini dapat berdampak pada efektivitas kerja anggotanya. Banyak upaya yang
dilakukan dalam menetapkan tempat konsep ini dalam teori organisasi. Selain itu,
organisasi yang berkembang besar tidak terlepas dari tantangan dan rintangan yang
telah dihadapi.
Konsep iklim organisasi menurut para ahli antara lain disebutkan sebagai
berikut:
1. Robert G. Owens mendefinisikan ”iklim organisasi sebagai studi persepsi individu
mengenai berbagai aspek lingkungan organisasinya.”
2. Keith Davis mengemukakan pengertian iklim organisasi sebagai ”the human
environment within an organization’s employees do their work”. Pernyataan
Davis tersebut mengandung arti bahwa iklim organisasi itu adalah yang
menyangkut semua lingkungan yang ada atau yang dihadapi oleh manusia di
dalam suatu organisasi tempat mereka melaksanakan pekerjaannya”.
3. Steers menyebutkan “iklim organisasi dapat dipandang sebagai kepribadian
organisasi yang dicerminkan oleh anggota-anggotanya. Iklim organisasi tertentu
adalah iklim yang dilihat pekerjanya, tidak selalu iklim yang sebenarnya dan iklim
yang muncul dalam organisasi merupakan faktor pokok yang menentukan
perilaku pekerja”.
4. Menurut Newstrom & Davis (1996: 21), “iklim organisasi adalah lingkungan
manusia yang di dalamnya para pegawai suatu organisasi melakukan pekerjaaan
mereka. Jadi, iklim organisasi menyangkut semua lingkungan yang ada atau yang
dihadapi oleh pegawai yang berada dalam suatu organisasi yang mempengaruhi
pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas keorganisasiannya”.

BAB 12 Keefektifan Organisasi


Menurut Komariah dan Triatna (2005:7), Efektivitas organisasi 12 126
merupakan kemampuan organisasi untuk merealisasikan berbagai tujuan dan
kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan dan mampu bertahan untuk hidup.
Pada dasarnya efektivitas sendiri merupakan gambaran langkah keberhasilan suatu
organisasi dalam mencapai tujuan. Dengan demikian efektivitas berkaitan dengan
terlaksananya semua tugas pokok, tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya
partisipasi aktif dari anggota (Mulyasa, 2014:82).
James L. Gibson dalam Ema (2012), memandang konsep keefektifan organisasi
dari tiga perpektif, yaitu;
1) keefektifan individu,
2) keefektifan kelompok, dan
3) keefektifan organisasi.
BAB 13 Pengembangan Organisasi Pendidikan
Pengembangan organisasi adalah suatu strategi terencana guna mewujudkan
suatu perubahan organisasional. Perubahan yang dimaksud harus memiliki sasaran
yang jelas dan berlandaskan suatu diagnosa mengenai isu yang dihadapi oleh
organisasi.
Tujuan pengembangan organisasi adalah utuk meningkatkan kualitas organisasi
melalui berbagai macam pendekatan, seperti menjalin hubungan yang harmonis antara
sesama anggota organisasi, saling memahami tugas dan tanggung jawab, bertanggung
jawab dalam melaksanakan tugas, adanya keterbukaan, serta adanya upaya untuk
meningkatkan semangat kerja.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Isi Buku
a. Pembahasan BAB 1

Didalam buku utama menjelaskan tentang gaya kepemimpinan seorang


pemimpin yang demoktratis. Dengan kriteria kepemimpinannya seperti wewenang
pemimpin yang tidak mutlak dan selalu bermusyawarah Ketika akan mengambil suatu
keputusan.

Buku kedua menjelaskan tentang gaya kepemimpina yang positif dan negative,
dimana perbadaan itu didasarkan pada cara dan upaya pemimpin dalam memotivasi
para karyawannya. Buku ketiga menjelaskan pemimpin harus menjadi teladan bagi
karyawannya dan -selalu memotiasi karyawannya, agar para karyawan bekerja dengan
semaksimal mungkin.

Berdasarkan ketiga penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwa,


kepemimpinan itu ada sisi pofitifnya dan negatifnya. Tergantung cara kita melihatnya
dari sudut pandang yang mana. Selain itu, sebagai seorang pemimpin harus mempunyai
kriteria seorang pemimpin agar dapat di percaya dan pemimpin yang disenangi
bawahannya adalah pemimpin yang menjadi teladan dan selalu memotiasi bawahannya.

b. Pembahasan BAB 2

Buku utama menjelaskan tentang stuktur organisasi yang beragam tergantung


jenis organisasi tersebut. Buku kedua menjelaskan tipe-tipe organisasi yaitu, tipe
otokratis, mimliteristis, tipe paternalistis, tipe karismatik, dan tipe demoktratis. Selain
itu, buku kedua juga menjelaskan model model organisasi dan syarat syarat organisasi.
Buku ketiga juga menjelaskan tentang tipe tipe organisasi.

c. Pembahasan BAB 3

Buku utama pada bab 3 menjelaskan tentang perilaku indiidu dalam organisasi
dan perilaku kelompok dalam organisasi. Selain itu, buku utama juga menjelaskan ciri-
ciri organisasi sebagai lingkungan manusia, yaitu regulasi yang disusun dalam suatu
hirarki, pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang, tanggung jawab, sistem
penggajian, sistem pengendalian.

Buku kedua menjelaskan tentang 2 jenis pemimpin, yaitu pemimpin formal dan
pemimpin informal. Pemimpin Formal terdapat dua kepentingan sasaran, selain sasaran
organisasi atau perusahaan terdapat pula sasaran individu sang pemimpin yang biasa
disebut dengan karir. Pemimpin informal adalah seorang individu baik pria maupun
wanita yang walaupun tidak mendapatkan pengangkatan secara resmi atau formil
yuridis sebagai pemimpin.

Buku ketiga Buku ketiga menjelaskan tentang tipe-tipe manajemen


kepemimpinan yaitu, Country Club Management, Tasks Management, Team
Management, Impoverished Management, Middle of The Roadmap Management.

d. Pembahasan BAB 4

Buku utama pada bab 4 menjelaskan tentang kepemimpinan yang berada di


dunia politik dan kepemimpinan di organisasi. Buku kedua menjelaskan tentang
Determinan kepemimpinan yang dapat disimpulkan determinan kepemimpinan ada 3
kategori yaitu, meliputi orang – orang, bekerja dari sebuah posisi organisatoris, Timbul
di dalam sebuah situasi yang spesifik. Buku ketiga menjelaskan tentang pemimpin yang
mempunyai visi misi yang ambisius dalam menangkap peluang terhadap lingkungan
perubahan lingkungan eksternal dengan menggunakan kekuatan sumber daya
perusahaan.

e. Pembahasan BAB 5

Buku utama pada bab 5 menjelaskan lebih rinci tentang kepemimpinan dalam
organisasi, pada bab ini penulis menjelaskan hal-hal yang patut di perhatikan dalam
memimpin suatu organisasi. Buku kedua menjelaskan tentang sifat kepemimpinan yang
sangat disukai oleh karyawannya dan kepemimpinan yang efektif. Buku ketiga
menjelaskan tentang bagaimana cara melihat seseorang itu betul betul pantas di anggap
pemimppin atau bukan seorang pemimpin.

f. Pembahasan BAB 6
Buku utama menjelaskan tentang Persepsi dan komunikasi dalam organisasi,
pada bab ini persepsi adalah tanggapan langsung dari suatu proses dimana seseorang
mengetahui beberapa hal melalui indera. Buku kedua menjelaskan klasifikasi-klasifikasi
pemimpin yang pantas untuk dijadikan pemimpin. Buku ketiga menjelaskan tentang
kepemimpinan situasional dan teorinya, definisi kepemimpinan situasional adalah teori
kepemimpinan situasi berfokus kepada pengikut. Inti dari teori kepemimpinan
situational bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin berbeda-beda, tergantung
dari tingkat kesiapan para pengikutnya. Pemahaman mendasar dari teori
kepemimpinan situasional berasumsi tidak adanya gaya kepemimpinan yang terbaik.
g. Pembahasan BAB 7

Buku utama menjelaskan tentang pengambilan keputusan dan keputusan yang


dapat digunakan, serta yang mana yang lebih baik untuk di ambil. Buku kedua
menjelaskan tentang tugas pemimpin, seorang pemimpin selain harus memikirkan
mengenai tugas-tugas yang akan dicapainya juga dituntut untuk memiliki orientasi yang
baik terhadap hubungan kerja dengan manusia sebagai bawahannya. Buku ketiga
menjelaskan pemimpin sebagai pembagi tugas, pemimpin membagi tugas sesuai dengan
kemampuan para karyawannya agar para karyawan dapat mengerjakan nya dengan
baik.

h. Pembahasan BAB 8
Buku utama menjelaskan teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham H.
Maslow pada intinyaberkisar pada pendapat bahwa manusia mempunyai 5 tingkat
kebutuhan yaitu, kebutuhan isiologikal, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan kasih
sayang, kenutuhan akan harga diri, dan aktualisasi diri.
Buku kedua menjelaskan fungsi pemimpin dalam manajemen organisasi yaitu,
perncanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian atau pengawasan.
Buku ketiga menjelaskan tentang teori factor factor motovasi, motivasi merupakan hal
yang sangat penting dalam meningkatkan kegairahan dan semangat kerja (work
satisfaction) bawahan yang akhirnya bermuara kepada peningkatan produktivitas
individu dan tentunya juga berbasis kepada peningkatan produktivitas organisasi.

i. Pembahasan BAB 9

Buku utama menjelaskan stress dalam organisasi, dalam prganisasi tekanan dan
gangguan adalah hal yang lumrah terjadi. Sehingga, cara mengantisipasi hal tersebut
sangat penting agar pekerjaan tidak terganggu. Buku kedua menjelaskan tentang studi
kasus tentang pemimpin dan kepemimpinan. Buku ketiga menjelaskan pemimpin
sebagai pembangun team, pemimpin juga bertugas untuk mempererat spirit dan
kebersamaan team.

j. Pembahasan BAB 10
Buku utama menjelaskan tentang budaya organisasi, pada bab ini menjelaskan
bahwa budaya organisasi merujuk pada suatu prinsip yang dipegang oleh para anggota
didalamnya sebagai pembeda antara organisasi. Buku kedua menjelaskan tentang teori
kepemimpinan, pada dasarnya teori-teori kepemimpinan mencoba menerangkan dua
hal yaitu, faktor-faktor yang terlibat dalam pemunculan kepemimpinan dan sifat dasar
dari kepemimpinan. Buku ketiga hanya sampai bab 9.

k. Pembahasan BAB 11

Buku utama menjelaskan tentang iklim organisasi, disini dijelaskan iklim


organisasi sangat perlu di pertimbangkan oleh pimpinan organisasi karena hal ini dapat
berdampak pada efektivitas kerja anggotanya. Buku kedua dan buku ketiga hanya
sampai bab 9 dan bab 10

l. Pembahasan BAB 12

Buku utama menjelaskan tentang keefektifan organisasi, menurut Komariah


dan Triatna (2005:7), Efektivitas organisasi 12 126 merupakan kemampuan organisasi
untuk merealisasikan berbagai tujuan dan kemampuannya beradaptasi dengan
lingkungan dan mampu bertahan untuk hidup.

m. Pembahasan BAB 13
Buku utama menjelaskan tentang Pengembangan Organisasi, Pengembangan
prganisasi mempunyai tujuan yaitu, untuk meningkatkan kualitas organisasi melalui
berbagai macam pendekatan, seperti menjalin hubungan yang harmonis antara sesama
anggota organisasi, saling memahami tugas dan tanggung jawab, bertanggung jawab
dalam melaksanakan tugas, adanya keterbukaan, serta adanya upaya untuk
meningkatkan semangat kerja.

B. Kelebihan dan Kekurangan

1. Dilihat dari aspek tampilan buku, buku yang direview bagus dan jika dilihat dari
sampul sangat menggoda untuk dibaca dari pada buku pembanding 1 maupun
buku pembanding 2.
2. Dilihat dari layout dan tata letak,serta tata tulis termasuk penggunaan font dari
buku yang saya review lebih rapi dan lebih bagus buku pembanding ke 2,
karena font yang digunakan sangat rapi, tidak terlalu besar dan tidak terlalu
kecil
3. Dari aspek isi buku yang saya review lebih lengkap dan lebih rinci dijelaskan
pada buku utama, karena setiap bab menjelaskan bagian-bagian dari pemimpin
dan kepemimpinan dan menjelaskan teori-teori secara lengkap tentang
pemimpin dan kepemimpinan dibandingkan buku pembanding 1 dan buku
pembanding 2.
4. Dari aspek tata bahasa, buku yang saya review dari buku utama, buku
pembanding 1 dan buku pemanding 2, semuanya bagus dan menggunakan tata
bahasa yang baik dan benar.

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan

Buku yang dikritik memilki hubungan yang erat dengan buku pembanding
namun buku utama dengan judul “kepemimpinan dan perilaku organisasi” edisi
pertama jauh lebih kuat dibandingkan dengan buku pembanding 1 dan pembanding 2.
Buku kritik maupun sebagai pembanding menjelaskan dengan baik dan benar tentang
pemimpin dan kepemimpinan
B. Rekomendasi
Buku yang saya review dengan judul “kepemimpinan dan perilaku organisasi”
dan 2 buku pembanding dengan judul “pemimpin dan kepemimpinan ” kepemimpinan ”
sangat cocok untuk dibaca bagi mahasiswa yang ingin mengerti lebih dalam lagi tentang
pemimpin maupun kepemimpinan, karena buku-buku ini menjelaskan lebih detail dan
lengkap tentang pemimpin dan kepemimpinan.

DAFTAR PUSTAKA
Bady, S. Q. (n.d.).

Dr. Aspizain Chaniago, S. M. (2017). Pemimpin dan kepemimpinan . Jakarta Pusat : Lentera Ilmu
Cendikia.

Dr. Cuk Jaka Purwanggono, M. (2020). Kepemimpinan . Semarang : .

Syamsu Q, B. d. (2017). Kepemimpinan dan perilaku organisasi. Gorontalo : Idea Publishing.

Anda mungkin juga menyukai