Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN


Dosen Pengampu:
Drs.Hidir Efendi,M.Pd.

Oleh:

ADI CANDRA SIHOBING(5193322013)


RIKJEN TRIADMOJO MALAU (5192422001)
ANDRE SITEPU (5192422006)
ALDO NAINGGOLAN (5193322002)
RIKSKY SURAHMANA BARUS (5191122006)

PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena atas nikmat dan karunia-

Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayas Ide mata kuliah Filsafat pendidikan

Penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Drs. Hidir Efendi. M,Pd yang telah

memberikan tugas ini dan ibu Eliya Siska Anggraini, S.Sn, M,A selaku dosen pengampu yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis selama proses pembelajaran mata kuliah ini.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu,

Penulis meminta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Dan penulis juga mengharapkan

kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih. Semoga tugas Rekayas Ide ini dapat

bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan kita semua.

Medan,7 Desember 2019

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................ii
BAB I .........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................................1
1.2 TUJUAN PENULISAN........................................................................................................1
1.3 MANFAAT..........................................................................................................................1
1.4 FOKUS MASALAH.............................................................................................................1
BAB II.........................................................................................................................................3
2.1 KAJIAN TEORI...................................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN REKAYASA IDE ..........................................................................................5
BAB IV.......................................................................................................................................7
PENUTUP...................................................................................................................................7
4.1 KESIMPULAN.....................................................................................................................7
4.2 SARAN.................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................8

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Berdasarkanhasilpengamatanbahwadidalam PKBMHanubakebijakandidalamnyatidak
begitu ketat dan tidak bergantung kepada pemimpin atau atasannya karena semua anggota
dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh pemimpinnya untuk mewujudkan visi dan
misi dari PKBM tersebut dalam artian semua anggota dapat disebut sebagai pemimpin. Juga
kurangnya partisipasi dari masyarakat sekitar dalam mewujudkan misi PKBM yaitu
menyelenggarakan pendidikan luar sekolah atau pendidikan nonformal pada masyarakat guna
meningkatkan taraf hidupnya. Adapun kebijakan yang dilakukan oleh pemimpin serta
pengelola dalam mengatasi hal tersebut yaitu, mereka melakukan tinjauan langsung ke
lapangan dan melakukansosialisasi mengajak masyarakat yang merasa butuh belajar tentang
keterampilan dan pengetahuan.

B. TUJUAN
Tujuan yang hendak dicapai yaitu untuk memberikan sedikit solusi terhadap
kurangtegasnyakepemimpinan atau kebijaksanaan seorang pemimpin didalam PKBM
Hanuba.

C. MANFAAT
Adapun manfaat yang diperoleh yaitu mendapatkan tambahan informasi mengenai
kepemimpinan atau kebijaksanaan seorang pemimpin didalam PKBM
Hanubadanmencarisolusiuntukdapatmenciptakan program di desatersebut yang
bergunauntukwargamasyarakat.

1
D. FOKUS MASALAH
Berdasarkan pengamatanyang telah dilakukan dan latar belakang yang telah diuraikan, maka
fokus masalah yang didapati adalah : bagaimana cara pengelola yang berada disetiap program
agar dapat mengajak warga untuk mau belajar atau ikut berperan aktif dalam memberantas
kebutaan terhadap pendidikan serta dapat meningkat kan kesejahtraan masyarakat melalui
kebijakan-kebijakan yang diberlakukan yang sesuai dengan kebutuhanm asyarakat tersebut.

2
BAB II
KAJIAN TEORI

A. PENGERTIAN FILSAFAT PENDIDIKAN DAN MASYARAKAT


Istilah masyarakat dalam bahasa inggrisnya society, yang berarti kumpulan orang
yang sudah lama terbentuk, memiliki sistem sosial atau struktur sosial tersendiri dan memiliki
kepercayaan, sikap, dan perilaku yang dimiliki bersama.
Menurut Paul B. Horton dan Hunt, masyarakat merupakan kumpulan manusia yang
relatif mandiri, hidup bersama-sama dalam waktu yang cukup lama tinggal di suatu wilayah
tertentu, mempunyai kebudayaan yang sama serta melakukan sebagian besar kegiatan di
dalam kelompok atau kumpulan manusia.
Menurut Ogburn dan Nimkoff, suatu masyarakat ialah satu kelompok atau
sekumpulan kelompok-kelompok yang mendiami suatu daerah. Sedangkan menurut Plato
masyarakat merupakan refleksi dari manusia perorangan. Suatu masyarakat akan mengalami
keguncangan sebagaimana halnya manusia perorangan yang terganggu keseimbangan
jiwanya yang terdiri dari tiga unsur yaitu nafsu, semangat dan intelegensia. Dalam konsep an-
Nas bahwa masyarakat adalah makhluk sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri dengan
mengabaikan keterlibatannya dengan kepentingan pergaulan antara sesamanya dalam
kehidupan bermasyarakat.
Filsafat adalah cinta kebijaksanan. Filsafat bertujuan untuk mencari hakikat dari sesuatu
gejala atau fenomena secara mendalam. Ilmu pengetahuan empiris hanya membicarakan
gejala-gejala atau fenomena saja. Filsafat ingin menembus hingga inti masalah dengan
mencari manakah factor-faktor yang fundamental yang membentuk adanya sesuatu. Namun
hal ini dibatasi oleh sejauh mana kemampuan manusia dapat menemukannya, sebab
filsafattidak akan membicarakan yang jelas berada diluar jangkauan pemikiranmanusia.

3
B. PENGERTIAN KEBIJAKAN
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kebijakan diartikan sebagai rangkaian
Konsepdan asas yang menjadi garis besar dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu
pekerjaan, kepemimpinan, dan cara bertindak (tentang pemerintahan, organisasi, dsb);
pernyataan cita-cita, tujuan, prinsip dan garis pedoman untuk manajemen dalam usaha
mencapai sasaran. Carl J Federick sebagaimana dikutip Leo Agustino(2008: 7)
mendefinisikan kebijakan sebagai serangkaian tindakan/kegiatan yang diusulkan
seseorang, kelompok atau pemerintah dalam suatu lingkungan tertentu dimana terdapat
hambatan-hambatan (kesulitan-kesulitan) dan kesempatan-kesempatterhadap pelaksanaan
usulan kebijaksanaan tersebut dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Pendapat ini
juga menunjukan bahwa ide kebijakan melibatkan perilaku yang memiliki maksud dan
tujuan merupakan bagian yang penting dari definisi kebijakan, karena bagaimanapun
kebijakan harus menunjukan apa yang sesungguhnya dikerjakan daripada apa
yang diusulkan dalam beberapa kegiatan pada suatu masalah.

B. PERBEDAAN ANTARA KEBIJAKAN, KEBIJAKSANAAN, DAN KEPUTUSAN


Kebijakan dapat diartikan sebagai serangkaian dari beberapa keputusan-keputusan
yang diambil oleh sejumlah aktor baik pejabat, maupun instansi yang dapat dijadikan sebagai
pedoman dan dasar suatu rencana dalam melaksanakan suatu pekerjaan dalam rangka
pencapaian suatu tujuan.
Kebijaksanaan dipandang dari berbagai sudut pandang. Kebijaksanaan dapat di
definisikan sebagai suatu kemampuan, dapat pula dipandang sebagai suatu ketentuan,
maupun dipandang sebagai suatu tindakan. Melihat variatifnya definisi dari kebijaksanaan itu
sendiri, penulis mencoba mendefinisikan kebijaksanaan sebagai suatu ketentuan untuk
memutuskan cara yang tepat dalam menghadapi suatu masalah atau persoalan tertentu, untuk
mendapatkan hasil akhir yang dipandang sebagai yang terbaik dan telah disepakati oleh pihak
yang bersangkutan dan di tetapkan oleh pihak yang memiliki wewenang dalam mencapai
tujuan tertentu.
Keputusan dapat diartikan sebagai suatu wujud ataupun reaksi akhir yang timbul dari
suatu proses pemikiran/ pemecahan tentang suatu masalah yang dilakukan melalui
pengambilan satu alternatif dari beberapa alternatif yang tersedia.

4
BAB III
REKAYASA IDE
“BAGAIMANA KEBIJAKSANAAN PENGELOLA DAN PARA
TUTOR DALAM MEMENGARUHI WARGA UNTUK IKUT
BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM PKBM”

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, beberapa warga belajar ada yang
kurang minat untuk dating belajar, banyak diantara mereka tidak disiplin dalam
mengikuti pembelajaran di dalam PKBM ini.Namun, jika begitu pengelola serta tutor
harus lah melakukan kebijaksanaan didalamnya, agar warga belajar belajar benar-
benar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang didapat setelah mendapatkan
ilmu dari program PKBM yang diikutinya.Dan kebijakan didalamnya tidak begitu
terlalu ketat dan tidak bergantung kepada pemimpin atau atasannya karena
didalamnya semua anggota-anggota dapat melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh
pemimpin nya untuk mewujud kan visi dan misi dari PKBM tersebut dalam arti
semua anggota dapat mengembangkan keterampilan yang ingin dikembang kan tanpa
terfokus pada 1 tujuan pengetahuan dan keterampilan saja namun pada dasarnya
kurangnya partisipasi dari masyarakat sekitar dalam mewujudkan misi PKBM yaitu
menyelenggarakan pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal pada
masyarakat sebagai pengelola menjadi kan PKBM kurang dianggap sebagai
pengembang keterampilan di dalam masyarakat.
Adapun rekayasa ide didalam masalah ini yaitu pengelola melakukan
penyuluhan kepada masyarakat atau warga belajar bahwasanya pengetahuan dan
keterampilan itu sangat penting untuk meningkatkan taraf hidupnya. Pengelola
melakukan penyuluhan dan menampung berbagai aspirasi warga belajar agar
pengelola memiliki warga belajar yang lebih partisipatif. Juga agar pengelola lebih
mengetahui dan paham akan apa yang dibutuhkan masyraakat yang
sebenarnya.Setelah diadakannya sosialisasi adanya bukti langsung agar warga
masyarakat percaya baik berupa keterampilan barang kerajinan yang dibuat oleh
warga belajar PKBM yang mendapat nilai jual tinggi dan juga dapat menarik minat
warga belajar dengan caraa dan yapengenalan kepada warga belajar para orang –
orang yang dulunya miskin melarat atau tidak mempunyai pendidikan dengan
mengikuti PKBM dan mendapat kan pengetahuan atau izajah dapat sukses dan

5
berhasil dengan niat dan kerjakeras yang sungguh- sungguh. Alangkah baiknya juga
jika pengelola menyediakan sarana dan prasana yang mendukung berlangsungnya
program-program PKBM guna menarik perhatian dan minat warga belajar untuk terus
belajar.Terutama dalam pembelajaran program paket A,B, dan C.

6
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kebijaksanaan adalah suatu ketentuan untuk memutuskan cara yang tepat dalam
menghadapi suatu masalah atau persoalan tertentu, untuk mendapatkan hasil akhir yang
dipandang sebagai yang terbaik dan telah disepakati oleh pihak yang bersangkutan dan di
tetapkan oleh pihak yang memiliki wewenang dalam mencapai tujuan tertentu.Jadi,
kebijaksanaan dalam mengajak
wargabelajaruntukberpartisipasidalammengikutipembelajarandanpengentasanketidaktahuan
di dalammasyarakatharuslahbenar-benarditanggapi dengan serius dan bijaksana, agar warga
belajar mendapatkan apa yang benar-benarmerekabutuhkansehinggaperekonomian yang
berujungpadakesejahtraanmasyararakatdapatmeningkat.

B. SARAN

Adapun saran yang akan saya sampaikan yaitu agar kiranya ada koordinasi kepala
desa atau pun lingkungan masyarakat, agar masyarakatnya dapat dan mau berpartisipasi
dalam penyelenggaraan PKBM (Pusat Keterampilan Belajar Masyarakat) karena PKBM
sangat berperan penting di dalam suatu meningkatkan taraf kehidupan, terutama bagi
masyarakat menengah kebawah yang kurang wawasan akan ilmu pengetahuan dan
keterampilan.
Adanya dukungan dan kesadaran dari kepala lingkungan dan masyarakt maka PKBM
akan berjalan dengan lancar dalam menginovasi lingkungan tersebut. Dan juga bagi
pengelola yang ikut serta dalam mendidik peserta belajar kiranya mengubah sedikit strategi
atau kebijakan yang selama ini diterapkan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Anwar Muhammad. 2015. FilsafatPendidikan. PrenamediaGroup : Jakarta


Mariah Silvia, Yusnadi. 2019. KonsepDasar, Sejarah, danAsasPendidikanLuarSekolah,
Unimed Press : Medan
Sadulloh. 2010. PengantarFilsafatPendidikan. Alfabeta : Bandung

Anda mungkin juga menyukai