BA N G S A I ND O N E S I A
OLEH KELO MP O K 3
19242 20 0 1 )
1. RIKJEN TRIADMOJO M ALA U (5
3 . RISK Y SU R A HM A N A BA RUS
PENGERTIAN INTEGRASI
Dikutip dari situs resmi kementerian pendidikan dan kebudayaan RI, integrasi
nasional adalah proses penyesuaian dan penyatuan unsur-unsur kebudayaan
indonesia yang beragam hingga terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Integrasi nasional adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah
tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat.
PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL SECARA UMUM
• RASA CINTA TANAH AIR DI KALANGAN BANGSA INDONESIA, SEBAGAIMANA DIBUKTIKAN PERJUANGAN
MEREBUT, MENEGAKKAN, DAN MENGISI KEMERDEKAAN.
• RASA RELA BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA, SEBAGAIMANA DIBUKTIKAN OLEH
BANYAK PAHLAWAN BANGSA YANG GUGUR DI MEDAN PERJUANGAN.
• WILAYAH NEGARA YANG BEGITU LUAS, TERDIRI ATAS RIBUAN KEPULAUAN YANG DIKELILINGI OLEH LAUTAN LUAS.
• BESARNYA KEMUNGKINAN ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN DAN GANGGUAN YANG MERONGRONG KEUTUHAN,
KESATUAN DAN PERSATUAN BANGSA, BAIK YANG BERASAL DARI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI.
• ADANYA PAHAM “ETNOSENTRISME” DI ANTARA BEBERAPA SUKU BANGSA YANG MENONJOLKAN KELEBIHAN-
KELEBIHAN BUDAYANYA DAN MENGANGGAP RENDAH BUDAYA SUKU BANGSA LAIN.
ANCAMAN DAN TANTANGAN INTEGRASI
1. BIROKRASI SIPIL DAN MILITER
• Militer dan kementerian pertahanan merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini
dapat dianalisa dari dua sudut pandang. Pertama, fungsi dari masing-masing institusi yang saling
terkait. Kedua, keberadaan tokoh-tokoh militer di tubuh kementerian pertahanan. Distribusi kendali
atas masyarakat sipil akan menjadi baik apabila undang-undang sesuai dengan kebutuhan negara
dan implementasinya sesuai dengan undang undang yang telah disinkronisasi dengan hajat
negara. Permasalahan distribusi kontrol masyarakat sipil di tubuh kementerian pertahanan dapat
dilihat pada dua tahap pembuatan kebijakan, dua hal tersebut adalah perumusan dan
implementasi, sehingga kebijakan publik ini membutuhkan evaluasi karena dampaknya yang
begitu luas terhadap kontrol masyarakat sipil dan permasalahan pada dua tahap di atas
2. PARTAI POLITIK
Lembaga partai politik di indonesia merupakan perwujudan dari ideology nasionalisme yang
paling berhasil. Ideologi nasionalisme yang dibawakan oleh partai politik di indonesia cukup
berhasil, partai politik yang berideologi nasionalisme dapat menjembatani perbedaan etnik yang
tajam, ini dapat dibuktikan oleh sejarah bahwa partai politik yang berazaskan etnik boleh
dikatakan kurang berhasil bahkan gagal total. Sebagai contoh pada pemilu 1999 partai tionghoa
indonesia gagal dibandingkan partai bhineka tunggal ika yang keduanya berorientasi etnik
tionghoa, dimana partai bhineka tunggal ika yang majemuk berhasil memperoleh satu kursi di
DPR. Sedangkan pada pemilu tahun 1955 yang agak berhasil hanya partai persatuan dayak di
kalimantan barat sedangkan partai etnik lainnya di jawa barat gagal memperoleh kursi di DPRD
maupun DPR.
3. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sistem pendidikan nasional menjadi alat integrasi nasional terutama karena sifatnya yang
menciptakan elite nasional yang kohesif. Pendidikan nasional mulai dari SD sampai perguruan
tinggi, menjadi alat pemersatu baik melalui kurikulum nasiional, bahasa pengantar maupun
sistem rekrutmen siswa, mahasiswa maupun tenaga pengajar yang bersifat nasional. Dalam
suasana otonomi daerah sekarang ini diusahakan adanya ujian lokal tetapi yang berstandar
nasional, demikian juga walaupun ada ide untuk menambah muatan kurikulum
lokal/kedaerahan, namun tetap kurikulum inti mengajarkan ilmu sosial dan humaniora yang
bersifat integratif dan nasional.
4. KEMAJUAN KOMUNIKASI DAN
TRANSPORTASI
Peranan media masa nasional seperti koran, majalah, TVRI, RRI cukup penting di indonesia
sebagai alat integrasi nasional. Banyak koran maupun media masa lainnya yang terbit di jakarta
tetapi penyebarannya menjangkau sampai ke seluruh kabupaten-kabupaten, begitu juga koran
lokal yang mampu menembus pasar ke daerah lainnya. Alat komunikasi lainnya adalah telepon,
yang mengalami perkembangan pesat sejak pemerintahan orde baru sampai sekarang, seiring
dengan modernisasi telekomunikasi yang dipelopori oleh telkom dan indosat. Sifat integratif dari
telepon ini dibuktikan dengan banyaknya percakapan interlokal antar kota yang mencakup rata-
rata 30 % dari biaya langganan telepon perbulan.
GANGGUAN INTEGRASI
• Geografi. Letak indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.
• Kekayaan alam. Kekayaan alam indonesia yang sangat beragam dan berlimpah dan
penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya disintegrasi
bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan
apabila terjadi kerusakan akibat dari pengelolaan
• Ekonomi. Kesenjangan sosial masyarakat indonesia yang semakin lebar antara masyarakat
kaya dengan masyarakat miskin dan adanya indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan
tidak wajar.
• Sosial budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa indonesia merupakan sumber konflik
apabila tidak ditangani dengan bijaksana. Tata nilai yang berlaku di daerah yang satu tidak
selalu sama dengan daerah yang lain.
• Pertahanan dan keamanan. Kemungkinan disintegrasi bangsa dilihat dari aspek pertahanan
keamanan dapat terjadi dari seluruh permasalahan aspek asta gatra itu sendiri.
CARA MENINGKATKAN INTEGRASI NASIONAL
• Membangun dan menghidupkan komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu
• Membangun kelembagaan di masyarakat yang berakarkan pada nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan
• Penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan wilayah dan dalam
suatu identitas nasional