Anda di halaman 1dari 19

INT E G R A S I NA S I O N A L

BA N G S A I ND O N E S I A
OLEH KELO MP O K 3
19242 20 0 1 )
1. RIKJEN TRIADMOJO M ALA U (5

2. A ND RE S ITE PU (5 1 924 220 06)

3 . RISK Y SU R A HM A N A BA RUS
PENGERTIAN INTEGRASI

Dikutip dari situs resmi kementerian pendidikan dan kebudayaan RI, integrasi
nasional adalah proses penyesuaian dan penyatuan unsur-unsur kebudayaan
indonesia yang beragam hingga terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Integrasi nasional adalah bersatunya suatu bangsa yang menempati wilayah
tertentu dalam sebuah negara yang berdaulat.
PENGERTIAN INTEGRASI NASIONAL SECARA UMUM

Integrasi nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan


perbedaan yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional. 
FAKTOR – FAKTOR PENDORONG DAN
PENGHAMBAT INTEGRASI NASIONAL
A. FAKTOR PENDORONG
• FAKTOR SEJARAH YANG MENIMBULKAN RASA SENASIB DAN SEPERJUANGAN
• KEINGINAN UNTUK BERSATU DI KALANGAN BANGSA INDONESIA SEBAGAIMANA DINYATAKAN DALAM
SUMPAH PEMUDA TANGGAL 28 OKTOBER 1928

• RASA CINTA TANAH AIR DI KALANGAN BANGSA INDONESIA, SEBAGAIMANA DIBUKTIKAN PERJUANGAN
MEREBUT, MENEGAKKAN, DAN MENGISI KEMERDEKAAN.

• RASA RELA BERKORBAN UNTUK KEPENTINGAN BANGSA DAN NEGARA, SEBAGAIMANA DIBUKTIKAN OLEH
BANYAK PAHLAWAN BANGSA YANG GUGUR DI MEDAN PERJUANGAN.

• KESEPAKATAN ATAU KONSENSUS NASIONAL DALAM PERWUJUDAN PROKLAMASI KEMERDEKAAN,


PANCASILA DAN UUD 1945, BENDERA MERAH PUTIH, LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA, BAHASA
KESATUAN BAHASA INDONESIA.
B. FAKTOR PENGHAMBAT
• MASYARAKAT INDONESIA YANG HETEROGEN (BERANEKA RAGAM) DALAM FAKTOR-FAKTOR KESUKUBANGSAAN
DENGAN MASING-MASING KEBUDAYAAN DAERAHNYA, BAHASA DAERAH, AGAMA YANG DIANUT, RAS DAN
SEBAGAINYA.

• WILAYAH NEGARA YANG BEGITU LUAS, TERDIRI ATAS RIBUAN KEPULAUAN YANG DIKELILINGI OLEH LAUTAN LUAS.
• BESARNYA KEMUNGKINAN ANCAMAN, TANTANGAN, HAMBATAN DAN GANGGUAN YANG MERONGRONG KEUTUHAN,
KESATUAN DAN PERSATUAN BANGSA, BAIK YANG BERASAL DARI DALAM MAUPUN LUAR NEGERI.

• MASIH BESARNYA KETIMPANGAN DAN KETIDAKMERATAAN PEMBANGUNAN DAN HASIL-HASIL PEMBANGUNAN


MENIMBULKAN BERBAGAI RASA TIDAK PUAS DAN KEPUTUSASAAN DI MASALAH SARA (SUKU, AGAMA, RAS, DAN
ANTAR-GOLONGAN), GERAKAN SEPARATISME DAN KEDAERAHAN, DEMONSTRASI DAN UNJUK RASA.

• ADANYA PAHAM “ETNOSENTRISME” DI ANTARA BEBERAPA SUKU BANGSA YANG MENONJOLKAN KELEBIHAN-
KELEBIHAN BUDAYANYA DAN MENGANGGAP RENDAH BUDAYA SUKU BANGSA LAIN.
ANCAMAN DAN TANTANGAN INTEGRASI
1. BIROKRASI SIPIL DAN MILITER
• Militer dan kementerian pertahanan merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini
dapat dianalisa dari dua sudut pandang. Pertama, fungsi dari masing-masing institusi yang saling
terkait. Kedua, keberadaan tokoh-tokoh militer di tubuh kementerian pertahanan.  Distribusi kendali
atas masyarakat sipil akan menjadi baik apabila undang-undang sesuai dengan kebutuhan negara
dan implementasinya sesuai dengan undang undang yang telah disinkronisasi dengan hajat
negara. Permasalahan distribusi kontrol masyarakat sipil di tubuh kementerian pertahanan dapat
dilihat pada dua tahap pembuatan kebijakan, dua hal tersebut adalah perumusan dan
implementasi, sehingga kebijakan publik ini membutuhkan evaluasi karena dampaknya yang
begitu luas terhadap kontrol masyarakat sipil dan permasalahan pada dua tahap di atas
2. PARTAI POLITIK
Lembaga partai politik di indonesia merupakan perwujudan dari ideology nasionalisme yang
paling berhasil. Ideologi nasionalisme yang dibawakan oleh partai politik di indonesia cukup
berhasil, partai politik yang berideologi nasionalisme dapat menjembatani perbedaan etnik yang
tajam, ini dapat dibuktikan oleh sejarah bahwa partai politik yang berazaskan etnik boleh
dikatakan kurang berhasil bahkan gagal total. Sebagai contoh pada pemilu 1999 partai tionghoa
indonesia gagal dibandingkan partai bhineka tunggal ika yang keduanya berorientasi etnik
tionghoa, dimana partai bhineka tunggal ika yang majemuk berhasil memperoleh satu kursi di
DPR. Sedangkan pada pemilu tahun 1955 yang agak berhasil hanya partai persatuan dayak di
kalimantan barat sedangkan partai etnik lainnya di jawa barat gagal memperoleh kursi di DPRD
maupun DPR.
3. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sistem pendidikan nasional menjadi alat integrasi nasional terutama karena sifatnya yang
menciptakan elite nasional yang kohesif. Pendidikan nasional mulai dari SD sampai perguruan
tinggi, menjadi alat pemersatu baik melalui kurikulum nasiional, bahasa pengantar maupun
sistem rekrutmen siswa, mahasiswa maupun tenaga pengajar yang bersifat nasional. Dalam
suasana otonomi daerah sekarang ini diusahakan adanya ujian lokal tetapi yang berstandar
nasional, demikian juga walaupun ada ide untuk menambah muatan kurikulum
lokal/kedaerahan, namun tetap kurikulum inti mengajarkan ilmu sosial dan humaniora yang
bersifat integratif dan nasional.
4. KEMAJUAN KOMUNIKASI DAN
TRANSPORTASI
Peranan media masa nasional seperti koran, majalah, TVRI, RRI cukup penting di indonesia
sebagai alat integrasi nasional. Banyak koran maupun media masa lainnya yang terbit di jakarta
tetapi penyebarannya menjangkau sampai ke seluruh kabupaten-kabupaten, begitu juga koran
lokal yang mampu menembus pasar ke daerah lainnya. Alat komunikasi lainnya adalah telepon,
yang mengalami perkembangan pesat sejak pemerintahan orde baru sampai sekarang, seiring
dengan modernisasi telekomunikasi yang dipelopori oleh telkom dan indosat. Sifat integratif dari
telepon ini dibuktikan dengan banyaknya percakapan interlokal antar kota yang mencakup rata-
rata 30 % dari biaya langganan telepon perbulan.
GANGGUAN INTEGRASI
• Geografi. Letak indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik
yang berbeda-beda.

• Demografi. Pengaruh (perlakuan) pemerintah pusat dan pemerataan atau penyebaran


penduduk yang tidak merata merupakan faktor dari terjadinya disintegrasi bangsa, selain
masih rendahnya tingkat pendidikan dan kemampuan SDM.

• Kekayaan alam. Kekayaan alam indonesia yang sangat beragam dan berlimpah dan
penyebarannya yang tidak merata dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya disintegrasi
bangsa, karena hal ini meliputi hal-hal seperti pengelolaan, pembagian hasil, pembinaan
apabila terjadi kerusakan  akibat dari pengelolaan

• Ideologi. Dimana kondisi ini sering dikaitkan dengasn isu agama


• Politik. Masalah politik merupakan aspek yang paling mudah untuk menyulut berbagai ketidak
nyamanan atau ketidak tenangan dalam bermasyarakat  dan  sering   mengakibatkan  konflik  
antar  masyarakat  yang berbeda faham apabila tidak ditangani dengan bijaksana akan
menyebabkan konflik sosial di dalam masyarakat.

• Ekonomi. Kesenjangan sosial masyarakat indonesia yang semakin lebar antara masyarakat
kaya dengan masyarakat miskin dan adanya indikasi untuk mendapatkan kekayaan dengan
tidak wajar.

• Sosial budaya. Pluralitas kondisi sosial budaya bangsa indonesia merupakan sumber konflik
apabila tidak ditangani dengan bijaksana.  Tata nilai yang berlaku di daerah yang satu tidak
selalu sama dengan daerah yang lain.

• Pertahanan dan keamanan. Kemungkinan disintegrasi bangsa dilihat dari aspek pertahanan
keamanan dapat terjadi dari seluruh permasalahan aspek asta gatra  itu sendiri.
CARA MENINGKATKAN INTEGRASI NASIONAL
• Membangun dan menghidupkan komitmen, kesadaran, dan kehendak untuk bersatu
• Membangun kelembagaan di masyarakat yang berakarkan pada nilai dan norma yang
menyuburkan persatuan dan kesatuan

• Penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan wilayah dan dalam
suatu identitas nasional

• Mengembangkan perilaku integrasi di indonesia dengan upaya bekerja sama dalam


organisasi dan berperilaku sesuai dengan cara yang dapat membantu pencapaian
tujuan organisasi e) meningkatkan integrasi nilai indonesia ada dalam pancasila dan
UUD 1945 sebagai sistem

• Semboyan bhinneka tunggal ika dalam membangun integrasi nasional dalam


pancasila
KESIMPULAN
Masalah integrasi nasional merupakan persoalan yang dialami oleh semua
negara, terutama adalah negara-negara berkembang. Dalam usianya yang
masih relatif muda dalam membangun negara bangsa (nation state), ikatan
antara kelompok-kelompok yang berbeda dalam negara masih rentan dan mudah
tersulut untuk terjadinya pertentangan antar kelompok.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

JANGAN BERTANYA HANYA UNTUK MENGUJI, TETAPI B


ERTANYALLAH JIKA HAMPIR TIDAK MENGERTI ATAU B
AHKAN TIDAK MENGERTI.

Anda mungkin juga menyukai