Anda di halaman 1dari 4

Cara Kerja Sistem Common Rail Pada Mesin Diesel

Modern

Walaupun terkenal dengan gas NOx nya, mesin diesel ternyata masih awet
dan menjadi pilihan utama bagi beberapa produsen mobil. Mengapa
demikian ? Kita akan membahasnya kali ini.

Saat ini teknologi mesin diesel sudah berevolusi. Mesin diesel sudah bukan
lagi mesin yang berisik dan berasap pekat sehingga sulit untuk
membedakannya dengan mesin bensin tanpa membuka kap mesin.

Apabila pada mesin bensin kita mengenal teknologi electronik fuel


injection, maka pada diesel dikenal istilah common rail. Common rail
hampir mirip dengan EFI namun perbedaannya terletak pada bahan bakar
yang diinjeksikan dan tekanan penginjeksian. Lantas apa itu pengertian
dan cara kerja common rail ?

Dilansir dari wikipedia Sistem common rail merupakan Rangkaian sistem


bahan bakar diesel yang terintegrasi suatu rangkaian elektronik yang
berfungsi menyemprotkan bahan bakar solar dengan volume serta timming
yang tepat.
Sistem common rail pada dasarnya sama dengan diesel konvensional
yang menginjeksikan bahan bakar bertekanan tinggi namun pada common
rail timing injection tidak lagi diatur secara mekanis di high pressure pump
assy,namun sudah di kontrol secara elektronik. Pada sistem ini high
pressure pump hanya membangkitkan tekanan bahan bakar ke fuel rail.
Sponsored by 

Kelebihan sistem common rail


 Pembakaran lebih sempurna
 Lebih efisien
 Output lebih besar
Kekurangan sistem common rail
 Harga komponen mahal
 Perawatan rumit
 Bahan bakar tidak boleh sembarangan

Komponen Sistem Bahan Bakar Common Rail

1. Fuel Tank
Fuel tank berfungsi sebagai penampung bahan bakar sementara.
Kapasitas fuel tank berkisar 20 hingga 50 liter tergantung jenis mobil.

2. Fuel Pump
Fuel pump atau pompa bahan bakar berfungsi untuk memompa bahan
bakar dari tangki ke mesin. Pada sistem commonrail, fuel pump digerakan
oleh motor elektronik. Dan letaknya dibenamkan dalam fuel tank.

3. Fuel Filter
Fuel filter terletak setelah fuel pump. Fungsinya untuk menyaring kotoran
dan air yang terbawa bahan bakar. Filter ada dua macam. Ada saringan
kasar yang terletak menyatu dengan fuel pump dan saringan halus yang
terletak diluar tangki.

4. Selang Bahan Bakar


Selang bahan bakar merupakan komponen yang bertugas sebagai jalan
baham bakar yang mengalir antar komponen. Selang ini biasanya terbuat
dari campuran plastik. Bahan ini akan sangat kuat untuk menahan cairan
dan tidak mudah memuai. Namun bahan ini getas, sehingga jalur yang
salah dapat mengakibatkan selang ini retak.

5. High Press Pump


Pompa tekanan tinggi biasanya terletak pada kepala silinder.
Memanfaatkan ujung camshaft sebagai penggeraknya. Pompa ini akan
menaikan tekanan bahan bakar hingga 2000 kg/cm2.

6. Fuel Rail
Komponen ini berfungsi untuk menerima dan menyimpan solar bertekanan
tinggi dari pompa tekanan tinggi. Agar dapat menahan tekanan bahan
bakar, Fuel rail terbuat dari besi tuang.

7. Sensor
Beberapa sensor yang terlibat dalam sistem common rail adalah ;

 Ckp
 Cmp
 APP Sensor
 Temperatur sensor
 O2 sensor
 Pressure sensor
 Knocking Sensor
8. ECM
Ecm merupakan rangkaian komputer yang berfungsi melakukan analisa
dan membuat keputusan terkait jumlah solar yang akan disemprotkan dan
timing pembukaan injector.

9. Aktuator
Komponen aktuator pada common rail adalah injector. Injector pada
common rail berbeda dengan injector konvensional. Injector ini dilengkapi
selenoid untuk pembukaan injector. Selain itu injector ini juga sangat
sensitif. Sehingga tidak bisa sembarangan saat akan membongkarnya.

Cara Kerja Sistem Common Rail


Saat kunci kontak ON fuel pump akan bekerja beberpa saat hal ini
bertujuan untuk mengirim solar ke sistem dan membuang udara dari sistem
( bleeding ).

Saat mesin start terjadi aliran solar dari fuel tank menuju fuel filter untuk
disaring dari kotoran dan air, kemudian menuju high pressure pump.
Umumnya high pressure pump terhubung dengan camshaft sehingga saat
camshaft berputar high pressure pump juga ikut bekerja,kemudian melalui
high pressure pump tekanan solar dinaikan hingga 2000 kg/cm2 yang
kemudian disalurkan ke fuel rail.

Di fuel rail solar bertekanan tinggi menunggu diinjeksikan. Sementara itu


ECM menerima data dari beberapa sensor antara lain ; mass air
flow,intake air temp,engine coolant temp,knocking sensor,pedal position
sensor,CKP/CMP sebagai bahan informasi untuk menentukan timing dan
volume solar yang akan diinjeksikan. Setelah mengolah data, ECM akan
mengirim sinyal berupa tegangan ke tiap injector. Saat injector menerima
arus, selenoid akan bekerja untuk membuka niple jet. Sehingga solar yang
berada di fuel rail dapat terinjeksikan dengan baik.

Hal-hal yang perlu diperhatikan agar sistem commonrail berlangsung


efektif
 Kualitas bahan bakar
 Kondisi niple jet
 Perbandingan kompressi
Perawatan sistem common rail
 Usahakan menggunakan bahan bakar berkualitas baik.
 Ganti fuel filter sesuai jadwal.
 Lakukan injector flushing di bengkel resmi.

Anda mungkin juga menyukai