Skor/Nilai :
SUSPENSI KENDARAAN
Disusun Oleh :
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Tentang Suspensi ini. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok
mata kuliah chasis otomotif.
Akhirnya kami sampaikan terimakasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi kami sendiri khususnya dan
pembaca pada umumnya.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna
sempurnanya makalah ini.
ii
DAFATAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................1
C. Tujuan ....................................................................................................................................1
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara
maupun penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan
adalah dalam kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang
disebabkan ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai,
sehingga pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang
berupa ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi independen
diantara roda dan kendaraan.
Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting
dalam memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan
kendaraan dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi
juga untuk mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh
ketidak rataan jalan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum ?
2. Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3. Jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4. Jenis-jenis suspensi independen ?
5. Teknologi yang digunakan pada suspensi independen?
6. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi independen ?
1
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem suspensi secara
umum ?
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi independen ?
5. Mahasiswa dapat mengetahui teknologi yang digunakan pada suspensi
independen ?
6. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem
suspensi independen ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Komponen suspensi teriri dari:
1. Coil spring
2. Shock Absorber
3. Suspension Arm
4. Ball joint
5. Bushing karet
6. Strut bar
7. Stabilizer bar
8. Lateral kontrol rod
9. Control Arm
10. Bumper
Oleh sebab itu berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi
2 (dua) jenis yaitu:
1. Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan
sekarang pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang
tunggal) dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas (pagas daun atau pegas
koil) dan shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan suspensi seperti pada
suspensi independen.
a. Sifat-sifat suspensi rigid (kaku):
• Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
• Konstruksi sederhana, perawatan mudah
• Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
• Memerlukan ruang pemegasan yang besar
• Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
• Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)
• Bodi sedikit miring pada saat belok
4
Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu :
Keuntungan :
Ø Konstruksi sederhana dan kuat
Ø Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil
Kerugian :
Ø Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
Ø Kecenderungan terjadi gerakan horizontal
5
b. Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :
Keuntungan :
Ø Kwalitas mengendarai lebih baik
Ø Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
Kerugian :
Ø Konstruksi rumit
6
3. Tipe Semi – Trailing Arm
Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak
memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan
roda belakang dan mobil penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan
kekakuan dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil
alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan bawah.
Keterangan :
1. Stabilizer
2. Lower arm
3. Coil spring
4. Peredam kejut
6. Tipe Double Wisbone dengan pegas Batang torsi
Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper
arm, bagian belakang batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan
tinggi kendaraan lebih mudah. Tipe ini banyak digunakan untuk truk kecil
7
E. Teknologi Suspensi Independen
Ada banyak teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:
1. Swing axle
Swing axlea dalah tipe sederhana suspensi independen yang
dirancang dan dipatenkan oleh Edmund Rumpler pada tahun 1903. Ini
adalah penemuan revolusioner di industri otomotif, yang memungkinkan
roda untuk bereaksi terhadap penyimpangan dari permukaan jalan, Aplikasi
Kendaraan pertama digunakan pada Rumpler Tropfenwagen (yang
kemudian ditiru oleh Mercedes 170), Superior Standard dan Volkswagen
Beetle. Ayunan jenis inipada awalnya digunakan pegas daun dan peredam
kejut (shock absorber). Selain itu juga juga digunakan dalam pesawat
generasi awal ( th 1910 atau sebelumnya), seperti Sopwith dan Fokker.
2. Sliding Pillar
Sliding Pillar merupakan bentuk suspensi independen untuk mobil
ringan. Dimana poros dan perakitan roda melekat pada tiang vertikal atau
yang bisa bergeser keatas dan ke bawah (seperti rel), Selain bergerak keatas
dan kebawah juga diberi gerakan memutar. Suspensi Sliding pilar
independen pertama kali digunakan oleh Decauville pada tahun 1898,
tercatat pertama contoh suspensi depan independen pada kendaraan
bermotor. Suspensi sliding pilar juga telah digunakan oleh beberapa
produsen cyclecar, pembuat Tracta Perancis, dan beberapa kendaraan
prototipe.
8
Selain itu karena sederhana maka membuat kendaraan lebih kompak
karena tidak terlalu banyak makan tempat. Sehingga banyak digunakan
untuk kendaraan berpenggerak front wheel drive. Sedangkan Kelemahannya
karena hanya ditopong langsung oleh shockabsorber maka handling dan
getaran akan langsung tersa di pengemudi, walau dewasa ini pihak
perancang dari pabrikan sudah berusaha memperbaiki kekurangan
tersebut.
5. Multi-link suspension
Suspensi multi-link adalah suspensi yang menggunakan tiga atau lebih
lengan lateral, dan satu atau lebih lengan memanjang. Definisi yang lebih
luas menganggap setiap suspensi independen memiliki 3 kelompok kontrol
atau lebih multi suspensi-link. Lengan ini tidak harus dengan panjang yang
sama, dan dapat berbentuk asimetris.
Biasanya setiap lengan memiliki sendi bola (ball joint) atau bushing
karet pada setiap ujung ujung sendinya. Beberapa desain multi-link memang
menggunakan lengan wishbone, yang memiliki dua ring di salah satu
ujungnya. Pada suspensi depan salah satu lengan lateral digantikan oleh tie-
rod, yang menghubungkan kemudi dengan hub roda.
9
6. Trailing arm suspension
Suspensi trailing arm, kadang-kadang disebut sebagai trailing link
adalah desain suspensi di mana satu atau lebih lengan (atau "link")
menghubungkan as roda dan sasis. Suspensi ini biasanya digunakan pada as
roda belakang. Seperti yang digunakan pada Citroën 2CV, memiliki lengan
menghubungkan as roda dan sasis.
Desain Trailing arm dalam pembuatan poros bergerak sering hanya
menggunakan dua atau tiga link dan batang Panhard untuk sebagai roda
lateral. Setiap hub roda terletak, lengan sekitar segitiga yang berporos pada
satu titik, di depan kemudi. Trailing Arm juga dibagi lagi menjadi beberapa
diantaranya semi trailing. Sebuah lengan suspensi semi-trailing adalah
suspensi independen di mana setiap hub roda terletak yang berporos pada
dua titik. Trailing arm suspensi biasanya digunakan untuk roda belakang
kendaraan. Coba anda mencari Mobil VW Beetle (VW Kodok) dan intiplah
suspensinya, dia mengunakan sistem Trailing Arm.
10
2. Pemeriksaan dan perawatan pegas daun:
a. Dongkraklah mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack
stand) di bagian yang aman.
b. Periksa kondisi bantalan karet gantungan pegas daun.
c. Periksa kondisi pengikat pegas, mur-mur, klem U dan karet pembatas
gerak. Jika sudah rusak sebaiknya diganti dengan yang baru.
d. Dongkraklah bagian rangka sehingga tidak ada lagi beban yang terletak
pada pegas, kemudian pasangkan penyangga.
e. Lepaslah unit pegas daun dan bongkar unit pegas daun.
f. Bersihkan komponen-komponen yang telah dibongkar.
g. Periksa tahanan sok breker. Untuk sok breker double acting tahanan ke
atas dan tahanan ke bawah harus sama. Sedangkan untuk sok breker
single acting tahanan ke atas harus lebih besar dari pada tahanan ke
bawah.
h. Periksa permukaan kontak-kontak daun pegas terhadap keausan, retak,
karat, deformasi dan lain-lain.
i. Periksa klem daun pegas, karet-karet penyekat terhadap keausan dan
kelelahan.
j. Rakit kembali unit pegas daun. Bersihkan grease/vet di tempat-tempat
yang bergesekan sebelum dirakit kembali.
k. Pasang kembali unit pegas daun pada dudukannya semula.
11
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan adapun kesimpulan antara lain:
1. Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak
rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian
kendaraan. Fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda
menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini
untuk memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan
antara jalan dengan roda-roda.
c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan
roda-roda.
2. Prinsip kerja sistem suspensi yaitu saat roda roda menerima kejutan dari
permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya
tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan
pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam
getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini
memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.
3. Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis
yaitu:
a. Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
b. Suspensi bebas (suspensi independen)
4. Jenis-jenis suspesi independen, yaitu tipe mac person, tipe mac pherson dengan
lower arm berbentuk L, tipe semi – trailing arm, jenis strut dua link, tipe double
wisbone dengan pegas koil dan tipe double wisbone dengan pegas batang torsi
5. Teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:
a. Swing axle
12
b. Sliding pillar
c. MacPherson strut
d. Upper and lower A-arm (double wishbone)
e. Multi-link suspension
f. Trailing arm suspension
B. SARAN
Untuk lebih memahami/menambah wawasan pengetahuan materi tentang
suspensi independen ini, diharapkan untuk mengambil informasi sebanyak-
banaknya baik dari buku-buku maupun sumber bacaan dari jejaring sosial.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideboom.com/presentations/620821/10.B.-Sistem-Suspensi, diakses
tanggal 21 september 2013
http://m-edukasi.net/online/2007/sistemsuspensi/materi03.html,diakses tanggal 21
september 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_%28kendaraan%29,diakses tanggal 21
september 2013
http://www.slideshare.net/parasiann/artikelsistemsuspensikemudi,diakses tanggal 21
september 2013
http://irmasuryadi.blogspot.com/2013/03/sistem-suspensi.html,diakses tanggal 21
september 2013
http://zainal1221.blogspot.com/2012/11/bayangkan-saja-jika-anda-
mengandarai.html diakses tanggal 21 september 2013
http://id.shvoong.com/products/auto/2125112-pengertian-dan-fungsi-sistim-
suspensi/#ixzz2gGw4n3d2, diakses tanggal 21 september 2013 diakses tanggal 21
september 2013
14