Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTEK

SISTEM SUSPENSI

Disusun oleh:

Ilsabil Nakul

1623042001

PTO B / 02

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “SISTEM SUSPENSI”
Makalah ini berisikan tentang informasi Front Wheel Alignment, beserta
komponen dan peralatannya. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan
informasi kepada kita semua tentang SISTEM SUSPENSI pada kendaraan roda
empat.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak, yang bersifat membangun selalu
diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Allah SWT senantiasa me-ridhai segala usaha kita. Amin.

Makassar , 12 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 4

B. RUMUSAN MASALAH............................................................................ 4

C. TUJUAN ...................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 5

A. Pengetian Dan Fungsi Sistem Suspensi Secara Umum ............................... 5

B. Prinsip Kerja Sistem Suspensi Secara Umum ............................................ 5

C. Jenis-Jenis Suspensi Pada Kendaraan .......................................................... 5

D. Jenis-Jenis Suspensi Independen (suspensi bebas) ...................................... 7

E. Teknologi Suspensi Independen ................................................................. 8

F. Pemeriksaan Dan Perawatan Pada Sistem Suspensi ................................. 10

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 12

A. KESIMPULAN ......................................................................................... 13

B. SARAN ..................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 14


BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara
maupun penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan
adalah dalam kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang
disebabkan ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai,
sehingga pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang
berupa ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi independen
diantara roda dan kendaraan.
Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting
dalam memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan
kendaraan dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi
juga untuk mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh
ketidak rataan jalan.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum ?
2. Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3. Jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4. Jenis-jenis suspensi independen ?
5. Teknologi yang digunakan pada suspensi independen?
6. Bagaimana cara mengidentifikasi masalah pada sistem suspensi independen ?
C. TUJUAN
Adapun tujuan yang hendak dicapai setelah mempelajari makalah ini, yaitu
sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian dan fungsi sistem suspensi secara
umum ?
2. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi pada kendaraan ?
4. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis suspensi independen ?
5. Mahasiswa dapat mengetahui teknologi yang digunakan pada suspensi
independen ?
6. Mahasiswa dapat mengetahui cara mengidentifikasi masalah pada sistem
suspensi independen ?
BAB II
PEMBAHASAN
SUSPENSI INDEPENDEN
Pada Bab ini membahas tentang penjelasan lebih mendalam pada sistem
suspensi independen yang digunakan pada kendaraan.
A. Pengetian Dan Fungsi Sistem Suspensi Secara Umum
1. Pengertian Sistem Suspensi
Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi
meredam kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang
tidak rata yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian
kendaraan.
2. Fungsi Sistem Suspensi
Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda
menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk
memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan
antara jalan dengan roda-roda.
c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan
roda-roda.
B. Prinsip Kerja Sistem Suspensi Secara Umum
Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan
diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan
mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya
pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi
oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.

C. Jenis-Jenis Suspensi Pada Kendaraan


Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :
1. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang
digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
2. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau
niaga dengan sistem suspensi dependen.
3. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring),
umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
Komponen suspensi teriri dari:
1. Coil spring
2. Shock Absorber
3. Suspension Arm
4. Ball joint
5. Bushing karet
6. Strut bar
7. Stabilizer bar
8. Lateral kontrol rod
9. Control Arm
10. Bumper
Oleh sebab itu berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2
(dua) jenis yaitu:
1. Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarang
pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal)
dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan
shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan suspensi seperti pada suspensi
independen.
a. Sifat-sifat suspensi rigid (kaku):
• Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
• Konstruksi sederhana, perawatan mudah
• Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
• Memerlukan ruang pemegasan yang besar
• Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
• Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)
• Bodi sedikit miring pada saat belok
b. Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu :
 Keuntungan :
Ø Konstruksi sederhana dan kuat
Ø Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil
 Kerugian :
Ø Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
Ø Kecenderungan terjadi gerakan horizontal
2. Suspensi bebas (suspensi independen)
Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang
memungkinkan setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara vertikal
(yaitu bereaksi terhadap gundukan di jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung
satu sama lain. Perhatikan bahwa "independen" mengacu pada gerakan atau jalur
pergerakan roda / suspensi. Adalah umum untuk sisi kiri dan kanan dari suspensi
untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau mekanisme seperti lainnya.
Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil
penumpang atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan
juga pada roda belakang mobil penumpang. Pada suspensi independen roda-roda
kiri dan kanan tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda
bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Dengan demikian, gangguan
terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu saja.
a. Sifat-sifat suspensi independen :
• Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
• Konstruksi agak rumit
• Membutuhkan sedikit tempat
• Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
• Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
• Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan
roda)
• Perawatan lebih sulit
b. Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :
 Keuntungan :
Ø Kwalitas mengendarai lebih baik
Ø Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
 Kerugian :
Ø Konstruksi rumit
D. Jenis-Jenis Suspensi Independen (suspensi bebas)
1. Jenis Mac Pherson
Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam
kejutan dan pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain :
 Tipe Mac Pherson Strut
Suspensi tipe ini tidak memiliki lengan atas, sehingga konstruksinya lebih
sederhana dari pada tipe double wishbone. Tipe ini dapat diservis dengan lebih
mudah karena memiliki komponen yang lebih sedikit. Umumnya digunakan pada
suspensi depan kendaraan FF (front engine front drive) .
Keterangan :
1. Stabilizer
2. Lower arm
3. Coil spring
4. Peredam kejut
2. Tipe Mac Pherson Dengan lower arm berbentuk L
Suspensi jenis ini banyak digunakan pada kendaraan mesin depan
penggerak belakang. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping
maupun arah depan belakang sehingga tidak memerlukan strut bar.
3. Tipe Semi – Trailing Arm
Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak
memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda
belakang dan mobil penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan
kekakuan dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil
alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan bawah.
4. Jenis Strut Dua Link
Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan.
Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah
strut rod di tiap rodanya.

5. Tipe Double Wisbone dengan pegas koil


Terdiri atas upper dan lower arm yang menopang roda dan
knuckle yang menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan menerima gaya
longitudinal dan latitudinal, memungkinkan pegas untuk menopang beban vertical
saja. Pada tipe ini banyak digunakan untuk kendaraan jenis FR (front engine rear
drive).
Keterangan :
1. Stabilizer
2. Lower arm
3. Coil spring
4. Peredam kejut
6. Tipe Double Wisbone dengan pegas Batang torsi
Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper arm,
bagian belakang batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan tinggi
kendaraan lebih mudah. Tipe ini banyak digunakan untuk truk kecil
E. Teknologi Suspensi Independen
Ada banyak teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:
1. Swing axle
Swing axlea dalah tipe sederhana suspensi independen yang dirancang
dan dipatenkan oleh Edmund Rumpler pada tahun 1903. Ini adalah penemuan
revolusioner di industri otomotif, yang memungkinkan roda untuk bereaksi
terhadap penyimpangan dari permukaan jalan, Aplikasi Kendaraan pertama
digunakan pada Rumpler Tropfenwagen (yang kemudian ditiru oleh Mercedes
170), Superior Standard dan Volkswagen Beetle. Ayunan jenis inipada awalnya
digunakan pegas daun dan peredam kejut (shock absorber). Selain itu juga juga
digunakan dalam pesawat generasi awal ( th 1910 atau sebelumnya), seperti
Sopwith dan Fokker.
2. Sliding Pillar
Sliding Pillar merupakan bentuk suspensi independen untuk mobil
ringan. Dimana poros dan perakitan roda melekat pada tiang vertikal atau yang
bisa bergeser keatas dan ke bawah (seperti rel), Selain bergerak keatas dan
kebawah juga diberi gerakan memutar. Suspensi Sliding pilar independen pertama
kali digunakan oleh Decauville pada tahun 1898, tercatat pertama contoh suspensi
depan independen pada kendaraan bermotor. Suspensi sliding pilar juga telah
digunakan oleh beberapa produsen cyclecar, pembuat Tracta Perancis, dan
beberapa kendaraan prototipe.
3. Mac Pherson strut
Pada tahun 1949 Earle S. MacPherson mempatenkan MacPherson strut.
Suspensi MacPherson strut adalah sistem suspensi depan yang paling banyak
digunakan, terutama dalam mobil asal Eropa. Suspensi MacPherson strut
menggabungkan shock absorber dan coil spring menjadi satu kesatuan. Hal ini
akan mengakibatkan sistem suspensi yang lebih kompak dan ringan yang dapat
digunakan untuk kendaraan front-wheel drive. karena desain lebih sederhana
maka suspensi ini ongkos produksi/ pembuatannya murah. dibandingkan dengan
suspensi model double wishbone atau multi link.
Selain itu karena sederhana maka membuat kendaraan lebih kompak
karena tidak terlalu banyak makan tempat. Sehingga banyak digunakan untuk
kendaraan berpenggerak front wheel drive. Sedangkan Kelemahannya karena
hanya ditopong langsung oleh shockabsorber maka handling dan getaran akan
langsung tersa di pengemudi, walau dewasa ini pihak perancang dari pabrikan
sudah berusaha memperbaiki kekurangan tersebut.
4. Upper and lower A-arm (Double wishbone)
Suspensi Double Wishbone, juga dikenal sebagai suspensi A-lengan,
adalah jenis umum lain suspensi independen depan. Meskipun ada beberapa
kemungkinan konfigurasi yang berbeda, desain ini biasanya menggunakan dua
lengan berbentuk wishbone untuk memegangi roda. Setiap wishbone, yang
memiliki dua posisi mounting frame dan satu di roda, shock absorber dan coil
spring digunakan untuk menyerap getaran.
Suspensi double wishbone memungkinkan kontrol yang lebih besar atas
sudut camber roda, Suspensi ini lebih stabil, dan sedikit efek goyang yang
akhirnya memberikan kemudi lebih konsisten (pure handling). Dengan
karakteristik ini, Suspensi double-wishbone sekarang secara umum telah
dipergunakan pada mobil-mobil terutama mobil yang berdimensi lebih besar.
5. Multi-link suspension
Suspensi multi-link adalah suspensi yang menggunakan tiga atau lebih
lengan lateral, dan satu atau lebih lengan memanjang. Definisi yang lebih luas
menganggap setiap suspensi independen memiliki 3 kelompok kontrol atau lebih
multi suspensi-link. Lengan ini tidak harus dengan panjang yang sama, dan dapat
berbentuk asimetris.
Biasanya setiap lengan memiliki sendi bola (ball joint) atau bushing
karet pada setiap ujung ujung sendinya. Beberapa desain multi-link memang
menggunakan lengan wishbone, yang memiliki dua ring di salah satu
ujungnya. Pada suspensi depan salah satu lengan lateral digantikan oleh tie-rod,
yang menghubungkan kemudi dengan hub roda.
6. Trailing arm suspension
Suspensi trailing arm, kadang-kadang disebut sebagai trailing link adalah
desain suspensi di mana satu atau lebih lengan (atau "link") menghubungkan as
roda dan sasis. Suspensi ini biasanya digunakan pada as roda belakang. Seperti
yang digunakan pada Citroën 2CV, memiliki lengan menghubungkan as roda dan
sasis.
Desain Trailing arm dalam pembuatan poros bergerak sering hanya
menggunakan dua atau tiga link dan batang Panhard untuk sebagai roda lateral.
Setiap hub roda terletak, lengan sekitar segitiga yang berporos pada satu titik, di
depan kemudi. Trailing Arm juga dibagi lagi menjadi beberapa diantaranya semi
trailing. Sebuah lengan suspensi semi-trailing adalah suspensi independen di mana
setiap hub roda terletak yang berporos pada dua titik. Trailing arm suspensi
biasanya digunakan untuk roda belakang kendaraan. Coba anda mencari Mobil
VW Beetle (VW Kodok) dan intiplah suspensinya, dia mengunakan sistem
Trailing Arm.
F. Pemeriksaan Dan Perawatan Pada Sistem Suspensi
1. Pemeriksaan dan perawatan pada suspensi independen, yaitu:
a. Dongkraklah mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di
bagian yang aman.
b. Periksa kelonggaran ball join pada saat rem diinjak.
c. Periksa keadaan vet pada bantalan atas kaki suspensi mac pherson. Jika
vetnya sudah kering tambahlah secukupnya dan setelah itu pasang tutup
plastiknya.
d. Periksa bantalan karet dan klem-klem stabiliser.
e. Periksa kebocoran oli shock breker. Shock breker yang bocor harus diganti.
f. Periksa kelonggaran pada bantalan-bantalan karet.
g. Perhatikan pada bagian-bagian yang dilengkapi nipple. Bersihkan nipple dan
periksa katup bolanya.
h. Isi nipel dengan vet. Gunakan pompa pengisi pelumas.
i. Bersihkan pelumas/vet yang jatuh ke lantai.
j. Turunkan kendaraan dan lepas dongkrak dan penyangga (jack stand).
2. Pemeriksaan dan perawatan pegas daun:
a. Dongkraklah mobil bagian depan dan pasang penyangga tetap (jack stand) di
bagian yang aman.
b. Periksa kondisi bantalan karet gantungan pegas daun.
c. Periksa kondisi pengikat pegas, mur-mur, klem U dan karet pembatas gerak.
Jika sudah rusak sebaiknya diganti dengan yang baru.
d. Dongkraklah bagian rangka sehingga tidak ada lagi beban yang terletak pada
pegas, kemudian pasangkan penyangga.
e. Lepaslah unit pegas daun dan bongkar unit pegas daun.
f. Bersihkan komponen-komponen yang telah dibongkar.
g. Periksa tahanan sok breker. Untuk sok breker double acting tahanan ke atas
dan tahanan ke bawah harus sama. Sedangkan untuk sok breker single acting
tahanan ke atas harus lebih besar dari pada tahanan ke bawah.
h. Periksa permukaan kontak-kontak daun pegas terhadap keausan, retak, karat,
deformasi dan lain-lain.
i. Periksa klem daun pegas, karet-karet penyekat terhadap keausan dan
kelelahan.
j. Rakit kembali unit pegas daun. Bersihkan grease/vet di tempat-tempat yang
bergesekan sebelum dirakit kembali.
k. Pasang kembali unit pegas daun pada dudukannya semula.
3. Menganalisis Kerusakan dan Kondisi Sistem
Cara menganalisis kerusakan sistem suspensi :
a. Melakukan tes drive untuk mengetahui bagian komponen suspensi mana yang
dirasa kurang nyaman.
b. Mendengarkan bagian suspensi yang bunyi akibat bodi mobil digoyang.
c. Melakukan pengamatan dimana letak komponen suspensi yang rusak
BAB III
PRAKTEK
A. Tujuan
Agar mahasiswa dapat :
1. Mampu mengetahui SISTEM SUSPENSI
2. Mahasiswa mampu membongkar system suspensi

B. Alat dan bahan


Alat :

 Pulpen
 Buku tulis
 Buku panduan
 Kunci-kunci
Bahan :

 Satu unit mobil.


C. Keselamatan kerja.
Adapun keselamatan kerja yang harus dipatuhi :
1. Menggunakan baju praktek.
2. Menggunakan sepatu
3. Mengkuti instruksi dari dosen.

D. Langkah praktek
1. Dongkrak kendaraan.
2. Pasang jack stand.
3. Buka roda dengan kunci roda.
4. Buka system rem.
5. Lanjutkan dengan membongkar system suspense.
6. Pasang kembali sesuai dengan sop.
7. Bersihkan kunci dan perakatan.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan adapun kesimpulan antara lain:
1. Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan,getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata
yang dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
Fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda
menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk
memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan
antara jalan dengan roda-roda.
c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan
roda-roda.
2. Prinsip kerja sistem suspensi yaitu saat roda roda menerima kejutan dari
permukaan jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya
tersebut ditahan oleh pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan
pemanjangan pegas, kemudian gaya pemegasan diperhalus oleh peredam getaran
(shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan
roda roda tetap menapak pada jalan.

3. Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis


yaitu:
a. Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
b. Suspensi bebas (suspensi independen)
4. Jenis-jenis suspesi independen, yaitu tipe mac person, tipe mac pherson dengan
lower arm berbentuk L, tipe semi – trailing arm, jenis strut dua link, tipe double
wisbone dengan pegas koil dan tipe double wisbone dengan pegas batang torsi
B. SARAN
Untuk lebih memahami/menambah wawasan pengetahuan materi tentang
suspensi independen ini, diharapkan untuk mengambil informasi sebanyak-
banaknya baik dari buku-buku maupun sumber bacaan dari jejaring sosial.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.mobilku.org/2012/10/sistem-suspensi-mobil.html, diakses tanggal 21
september 2013
http://www.slideboom.com/presentations/620821/10.B.-Sistem-Suspensi, diakses
tanggal 21 september 2013
http://m-edukasi.net/online/2007/sistemsuspensi/materi03.html,diakses tanggal 21
september 2013
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_suspensi_%28kendaraan%29,diakses tanggal
21 september 2013
http://www.slideshare.net/parasiann/artikelsistemsuspensikemudi,diakses tanggal
21 september 2013
http://irmasuryadi.blogspot.com/2013/03/sistem-suspensi.html,diakses tanggal 21
september 2013
http://zainal1221.blogspot.com/2012/11/bayangkan-saja-jika-anda-
mengandarai.htmldiakses tanggal 21 september 2013

Anda mungkin juga menyukai