Anda di halaman 1dari 26

SUSPENSI DEPAN DAN BELAKANG PADA

MOBIL
MATA KULIAH CHASIS
Dosen Drs.Khoiri,M.Pd

DISUSUN OLEH KELOMPOK I:


Lukmanul Hakim (5142122003)
Ahmad syafii

(514312200)

Egia Aloi Tarigan (5143122011)


Irwanto Sembiring (5143122014)

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk rahmat dan
hidayah Nya, kami telah menyelesaikan tugas makalah tentang suspensi depan dan belakang
pada mobil yang di berikan oleh Dosen. Atas kerja sama dan usaha dari kelompok, akhirnya
kami dapat menyelesaikan Makalah ini. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dan jika
ada kesalahan penulisan pada makalah ini kami mohon bimbingannya untuk perbaikan
makalah-makalah berikutnya.
Mudah-mudahan dengan di buatnya Makalah ini, kami selaku mahasiswa bisa lebih
baik untuk memahami pelajaran yang di berikan oleh Dosen khususnya mata Chasis
Otomotif. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih.

Penulis,. 2016

Kelompok I

DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... ...........

Daftar Isi....................................................................................................................

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................

1.
2.
3.
4.

Latar Belakang Masalah......................................................................................


Tujuan..................................................................................................................
Batasan Masalah..................................................................................................
Manfaat................................................................................................................

5
6
6
6

Bab II Kajian Teori....................................................................................................

Pengertian suspensi secara umum ........................................................................


Fungsi suspensi secara umum.................................................................................
Macam-macam suspensi pada kendaraan...........................................................
Teknologi [ada suspense depan dan belakang
Komponen utama suspensi.................................................................................

7
7
7
7
22

Bab III Kesimpulan...................................................................................................

25

Daftar Pustaka............................................................................................................

26

a.
b.
c.
d.
e.

BAB I
PENDAHULUAN
4

1. Latar Belakang Masalah


Perkembangan dunia industri di bidang science and technology dapat dirasakan pada saatsaat sekarang ini. Perkembangan yang sangat pesat terlihat di dunia otomotif yang
menampilkan banyak sekali jenis dan bentuk dari sebuah mobil yang digunakan untuk
membantu dalam menyelesaikan tugas para penggunannya. Bentuk dari desain mobil-mobil
yang berkembang saat ini dirancang dalam bentuk yang sangat besar sehingga dapat
merepotkan dari penggunanya. Mobil-mobil tersebut kurang memperhatikan tingkat
kenyamanan dan keamanan dari para penggunanya sehingga tidak jarang terjadi kecelakaan
yang diakibatkan oleh kerusakan mobil-mobil yang digunakan tersebut. Selainitu,mobilmobil yang berkembang saat ini memiliki kontruksi yang relatif lebih besar sehingga bila
digunakan dalam jumlah yang sangat banyak dapat mengakibatkan kemacetan yang cukup
berarti di kota-kota yang padat akan penduduknya.
Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk mengatur arah
kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya kendaraan. Sistem system
berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya.
Sistem rem digunakan untuk mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan
mempertahankan posisi kendaraan pada saat diparkir.
Sistem suspensi terletak diantara bodi kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk
menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenyamanan. Komponen
suspensi terdiri dari pegas, shock absorber, ball joint, stabilizer bar, strut bar, suspension
arm, bumper.
Sistem suspensi adalah suatu bagian dari chasis yang berfungsi menyerap kejutan dari
jalan agar tidak tersalur ke body, serta untuk menambah kenyamanan berkendara.
Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara maupun
penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah dalam kabin
kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang disebabkan ketidak rataan jalan.
Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai, sehingga pendekatan yang ditempuh adalah
meminimumkan efek gangguan yang berupa ketidak rataan jalan dengan memasang sistem
suspensi independen diantara roda dan kendaraan.
Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting dalam
memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan dan daya lekat
ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk mengurangi getaran pada
kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan jalan.
2. Tujuan Makalah
5

Adapun tujuan makalah ini yaitu untuk mengetahui sistem suspensi depan dan belakang.
3. Batasan Masalah
Masalah yang dibahas dalam makalah ini dibatasi oleh beberapa hal berikut:
a. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum ?
b. Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum ?
c. Macam-macam suspensi pada kendaraan ?
d. Teknologi yang digunakan pada sistem suspensi depan dan belakang ?
e. Komponen utama dari sistem suspensi ?
4. Manfaat

Manfaat untuk menyelesaikan makalah ini yaitu:


a. Bagi mahasiswa untuk menambah wawasan tentang Chasis
b. Menyelesaikan tugas makalah Chasis

BAB II
Kajian Teori
A. Sistem suspensi

Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan,
getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat
meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
B. Fungsi sistem suspensi
Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a) Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap
getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan
kenyamanan dan keamanan penumpang.
b) Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan
dengan roda-roda.
c) Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda.
C. Macam-macam suspensi pada kendaraan
1) Independent Type : Macpherson type Independent type Trailing arm type Wishbone
type
2) Rigid Suspension : Parallel leaf spring type Trunnion type 8- Balance arm type
3) Special suspension: Air suspension
Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :
1) Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang
digunakan adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
2) Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga
dengan sistem suspensi dependen.
3) Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring),
umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
D. Teknologi yang digunakan pada sistem suspensi depan dan belakang
a. Suspensi depan
Suspensi depan sebuah mobil kebanyakan adalah model independent. Konstruksi
suspensi independen lebih rumit dari pada suspensi rigid tetapi mempunyai beberapa
kelebihan , yang di antaranya adalah mobil terasa lebih nyaman. Suspensi independen ada
beberapa macam, yaitu:
1. Model wishbone
2. Model Mc Pherson
3. Model Batang Torsi
4. Model Berayun
Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang memungkinkan
setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara vertikal (yaitu bereaksi terhadap
gundukan di jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung satu sama lain. Perhatikan bahwa
7

"independen" mengacu pada gerakan atau jalur pergerakan roda / suspensi. Adalah umum
untuk sisi kiri dan kanan dari suspensi untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau
mekanisme seperti lainnya.
Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang atau truk kecil.
Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda belakang mobil
penumpang. Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara
langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi.
Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah roda ditanggulangi hanya roda itu saja.
Jenis-jenis suspensi independen yaitu:
1. Jenis Mac Pherson
Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam kejutan dan
pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain :

Tipe Mac Pherson Strut

Suspensi tipe ini tidak memiliki lengan atas, sehingga konstruksinya lebih sederhana dari
pada tipe double wishbone. Tipe ini dapat diservis dengan lebih mudah karena memiliki
komponen

yang

lebih

sedikit.

Umumnya digunakan pada suspensi depan kendaraan FF (front engine front drive) .
2. Tipe Mac Pherson Dengan lower arm berbentuk L

Suspensi jenis ini banyak digunakan pada kendaraan mesin depan penggerak
belakang. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan
belakang sehingga tidak memerlukan strut bar.
3. Tipe Semi Trailing Arm
Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak memerlukan
banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda belakang dan mobil
penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan dengan memperlihatkan
beban dari samping dan memperkecil alignment yang terjadi pada saat roda bergerak ke atas
dan bawah.
4. Jenis Strut Dua Link
Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan. Konstruksi
jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut rod di tiap rodanya.
5. Tipe Double Wisbone dengan pegas koil

Terdiri atas upper dan lower arm yang menopang roda dan knuckle yang
menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan menerima gaya longitudinal dan latitudinal,

memungkinkan pegas untuk menopang beban vertical saja. Pada tipe ini banyak digunakan
untuk kendaraan jenis FR (front engine rear drive).
6. Tipe Double Wisbone dengan pegas Batang torsi
Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper arm, bagian belakang
batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan tinggi kendaraan lebih mudah. Tipe
ini banyak digunakan untuk truk kecil
Teknologi Suspensi Independen
Ada banyak teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:
1.

Swing axle

Swing axlea dalah tipe sederhana suspensi independen yang dirancang dan dipatenkan
oleh Edmund Rumpler pada tahun 1903. Ini adalah penemuan revolusioner di industri
otomotif, yang memungkinkan roda untuk bereaksi terhadap penyimpangan dari permukaan
jalan, Aplikasi Kendaraan pertama digunakan pada Rumpler Tropfenwagen (yang kemudian
ditiru oleh Mercedes 170), Superior Standard dan Volkswagen Beetle. Ayunan jenis inipada
awalnya digunakan pegas daun dan peredam kejut (shock absorber). Selain itu juga juga
digunakan dalam pesawat generasi awal ( th 1910 atau sebelumnya), seperti Sopwith dan
Fokker.
2.

Sliding Pillar

Sliding Pillar merupakan bentuk suspensi independen untuk mobil ringan. Dimana
poros dan perakitan roda melekat pada tiang vertikal atau yang bisa bergeser keatas dan ke
bawah (seperti rel), Selain bergerak keatas dan kebawah juga diberi gerakan memutar.
Suspensi Sliding pilar independen pertama kali digunakan oleh Decauville pada tahun 1898,
tercatat pertama contoh suspensi depan independen pada kendaraan bermotor. Suspensi
sliding pilar juga telah digunakan oleh beberapa produsen cyclecar, pembuat Tracta Perancis,
dan beberapa kendaraan prototipe.
3.

Mac Pherson strut

Pada tahun 1949 Earle S. MacPherson mempatenkan MacPherson strut. Suspensi


MacPherson strut adalah sistem suspensi depan yang paling banyak digunakan, terutama
10

dalam mobil asal Eropa. Suspensi MacPherson strut menggabungkan shock absorber dan coil
spring menjadi satu kesatuan. Hal ini akan mengakibatkan sistem suspensi yang lebih
kompak dan ringan yang dapat digunakan untuk kendaraan front-wheel drive. karena desain
lebih sederhana maka suspensi ini ongkos produksi/ pembuatannya murah. dibandingkan
dengan suspensi model double wishbone atau multi link.
Selain itu karena sederhana maka membuat kendaraan lebih kompak karena tidak terlalu
banyak makan tempat. Sehingga banyak digunakan untuk kendaraan berpenggerak front
wheel drive. Sedangkan Kelemahannya karena hanya ditopong langsung oleh shockabsorber
maka handling dan getaran akan langsung tersa di pengemudi, walau dewasa ini pihak
perancang dari pabrikan sudah berusaha memperbaiki kekurangan tersebut.
4.

Upper and lower A-arm (Double wishbone)

Suspensi Double Wishbone, juga dikenal sebagai suspensi A-lengan, adalah jenis umum
lain suspensi independen depan. Meskipun ada beberapa kemungkinan konfigurasi yang
berbeda, desain ini biasanya menggunakan dua lengan berbentuk wishbone untuk memegangi
roda. Setiap wishbone, yang memiliki dua posisi mounting frame dan satu di roda, shock
absorber dan coil spring digunakan untuk menyerap getaran.
Suspensi double wishbone memungkinkan kontrol yang lebih besar atas sudut camber
roda, Suspensi ini lebih stabil, dan sedikit efek goyang yang akhirnya memberikan kemudi
lebih konsisten (pure handling). Dengan karakteristik ini, Suspensi double-wishbone
sekarang secara umum telah dipergunakan pada mobil-mobil terutama mobil yang berdimensi
lebih besar.
5.

Multi-link suspension

Suspensi multi-link adalah suspensi yang menggunakan tiga atau lebih lengan lateral,
dan satu atau lebih lengan memanjang. Definisi yang lebih luas menganggap setiap suspensi
independen memiliki 3 kelompok kontrol atau lebih multi suspensi-link. Lengan ini tidak
harus dengan panjang yang sama, dan dapat berbentuk asimetris.
Biasanya setiap lengan memiliki sendi bola (ball joint) atau bushing karet pada setiap
ujung ujung sendinya. Beberapa desain multi-link memang menggunakan lengan wishbone,
yang memiliki dua ring di salah satu ujungnya. Pada suspensi depan salah satu lengan lateral
digantikan oleh tie-rod, yang menghubungkan kemudi dengan hub roda.
11

6.

Trailing arm suspension

Suspensi trailing arm, kadang-kadang disebut sebagai trailing link adalah desain suspensi
di mana satu atau lebih lengan (atau "link") menghubungkan as roda dan sasis. Suspensi ini
biasanya digunakan pada as roda belakang. Seperti yang digunakan pada Citron 2CV,
memiliki lengan menghubungkan as roda dan casis.
Desain Trailing arm dalam pembuatan poros bergerak sering hanya menggunakan dua
atau tiga link dan batang Panhard untuk sebagai roda lateral. Setiap hub roda terletak, lengan
sekitar segitiga yang berporos pada satu titik, di depan kemudi. Trailing Arm juga dibagi lagi
menjadi beberapa diantaranya semi trailing. Sebuah lengan suspensi semi-trailing adalah
suspensi independen di mana setiap hub roda terletak yang berporos pada dua titik. Trailing
arm suspensi biasanya digunakan untuk roda belakang kendaraan. Coba anda mencari Mobil
VW Beetle (VW Kodok) dan intiplah suspensinya, dia mengunakan sistem Trailing Arm.
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda
(roda kiri dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi (suspension
arm), pegas dan peredam kejut. Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak
memengaruhi roda yang lain.

12

13

14

c. Lengan Suspensi
Lengan suspensi menghubungkan kerangka dengan roda. Pada lengan suspensi terdapat
poros lengan yang dipasang pada kerangka dan ball jointdi ujung satunya yang disambungkan
pada steering knuckle. Dengan konstruksi seperti itu memungkinkan lengan suspensi untuk
bergerak mengayun vertikal. Selain itu lengan suspensi juga harus dapat menahan gaya dari
arah samping dan bujur.Perawatan lengan suspensi mobil Toyota Hiace ini yaitu dengan
mengganti gemuk pada poros-poros lengan suspensi secara berkala.
d. Ball joint
Ball joint digunakan pada sistem kemudi dan sistem suspensi. Ball joint menerima beban
vertikal maupun lateral (Anonim, 1995: 5-7). Ball joint juga berfungsi sumbu putaran roda
pada saat membelok dan sumbu putar pada komponen steering linkage. Perawatan ball joint
yaitu dengan mengganti gemuk sesuai dengan interval penggantian tertentu, gemuk yang
digunakan adalah tipe molybdenum disulfide lithium base.

15

e. Bushing
Karet Bushing karet berfungsi untuk meredam getaran, memudahkan pergerakan
komponen lainnya. Bushing karet sering dipakai sebagai landasan komponen lainnya oleh
karena itulah bushing karet dapat mengalami kerusakan. Kerusakan bushing karet antara lain
sobek, retak, kehilangan sifat elastisnya, berubah bentuk. Bushing karet tidak dapat
diperbaiki, bushing karet yang sudah rusak harus diganti dengan yang baru.
f. Stabilizer Bar
Stabilizer bar (anti-roll bar) berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan (body
roll) akibat gaya sentrifugal pada saat membelok. Ketika suspensi tertekan pada sisi kanan
dan kirinya secara bersamaan dengan jarak yang sama, stabilizer bar tidak akan memberikan
efek apapun karena stabilizer bar hanya mengayun tanpa mengalami puntiran. Stabilizer bar
akan berfungsi saat stabilizer bar mengalami gaya puntir karena pergerakan suspensi yang
berbeda antara sisi kanan dan kiri. Pada saat membelok terjadi gaya sentrifugal yang
mengkibatkan sisi luar kendaraan akan tertekan, suspensi sisi luarpun akan tertekan dan
suspensi sisi dalam akan mengembang. Perbedaan pergerakan ini mengkibatkan stabilizer bar
akan terpuntir sedangkan stabilizer bar cenderung menahan akan puntiran. Penahanan gaya
puntir oleh stabilizer bar akan mengurangi body roll dan menjaga batas aman kemiringan
kendaraan. Kerugian dari pemakaian stabilizer bar adalah kebebasan perbedaan pergerakan
sisi kanan dan kiri suspensi menjadi terbatas.

g. Bumper
Bahan utama pembuat bumperadalah karet. Bumper berfungsi untuk melindungi
kerangka, axle dan komponen-komponen sistem suspensi dari tumbukan saat pegas mengerut
dan mengembang diluar batas maksimum. Bumper di bagi dua yaitu rebounding bumper dan
16

bounding bumper. Rebounding bumper adalah bumperyang bertugas menahan tumbukan saat
suspensi mengembang. Bounding bumper adalah bumper yang bertugas menahan tumbukan
saat suspensi mengerut.

b. Suspensi belakang
Pada roda belakang model suspensi yang digunakan adalah model suspensi rigid.
Tipenya menggunakan tipe pegas daun pararel. Keunggulan dari tipe ini adalah konstruksinya
sederhana dan kuat menahan beban berat.
Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros kaku tersebut
dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control
arm) Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang sebagian besar
kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini, sedangkan kendaraan niaga
umumnya menggunakan sistem ini pada roda belakang.
Suspensi belakang mobil adalah suspensi rigid. Pada suspensi model ini roda roda kiri
dan kanan dipasangkan dan merupakan poros tunggal. Konstruksi suspensi rigid sederhana.
Pegas pegasnya ada yang menggunakan pegas koil dan ada juga yang dengan pegas daun.
Suspensi rigid dengan pegas koil lebih menghemat tempat dari pada dengan pegas daun.
1. Pegas koil. Pegas koil kurang baik untuk meredam kejutan kejutan sehingga dalam
pengguanaannya pegas ini selalu bersama sama dengan sok breker. Pegas koil
umumnya terbuat dari baja kemudian dibentuk menjadi sebuah gulungan.
2. Pegas daun. Pegas daun biasanya disusun menjadi berbentuk elip untuk mempertinggi
elastisitasnya. Susunannya sedemikian rupa dimulai dari plat yang pendek diletakkan
dibagian paling bawah kemudian makin ke atas makin panjang platnya. Biasanya
pegas daun terdiri atas 3 sampai 10 lembar plat baja yang tebalnya 3 sampai 6 mm.

17

18

c. Hanger Pin

19

Hanger pin berfungsi sebagai penahan suspensi belakang agar suspensi belakang mampu
menahan gaya dari arah bujur. Hanger pin dipasang pada kerangka mobil melalui bushing
karet.
d. U-bolt
U-bolt adalah baut yang menahan poros roda pada pegas daun. U-bolt mengikat poros
roda dan pegas daun dengan cara di mur pada spring seat.Pegas daun memerlukan perawatan,
perawatannya yaitu dengan cara membersihkan lembar pegas daun lalu memberikan pelumas
diantara lembar pegas daun satu dengan yang lainnya. Pelumasan ini bertujuan untuk
mengurangi gesekan yang terjadi saat pegas daun tertekan sehingga pegas daun akan lebih
awet.
3.

Suspension Damping
Suspension damping atau peredaman kejutan suspensi adalah kemampuan suspensi

untuk menahan gerakan naik turun (oskilasi) dari pegas. Tujuan dari peredaman kejutan
suspensi adalah untuk mengendalikan gerakan oskilasi pegas agar tidak kembali memantulmantul setelah mobil mengalami guncangan.Berdasarkan dari nilai peredaman maka
suspension damping dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Under Damped
Sistem suspensi dikatakan under damped ketika damping ratio () kurang dari 1 (Reza N.
Jazar, 2008: 791). Pegas akan bergerak naik turun melanjutkan gerakan awal selama beberapa
saat sebelum akhirnya kembali ke bentuk awal.

20

b. Critically Damped
Sistem suspensi dikatakan critically damped ketika damping ratio () sama dengan 1
(Reza N. Jazar, 2008: 791).Pegas kembali ke bentuk awal dengan cepat tanpa terjadi
penyusutan pegas.

c. Over Damped

21

Sistem suspensi dikatakan over damped ketika damping ratio () lebih dari 1 (Reza N.
Jazar, 2008: 791). Pegas membutuhkan waktu lebih lama dari pada saat critically damped
untuk kembali ke bentuk semula.

Jika peredaman bertujuan untuk menghindari gerakan overshoot (gerakan penyusutan pegas)
maka =1 (critically damped) adalah nilai damping ratio optimum. Namun pada
kenyataannya, kenyamanan dan keamanan berkendara sangat tergantung pada bentuk
kendaraan dan getaran alami yang terjadi. Berdasarkan pada bentuk kendaraan dan getaran
alami yang terjadi maka damping ratio optimum tiap kendaraan akan berbedabeda.Dibutuhkan alat yang dapat mengukur faktor-faktor yang menjadi parameter kinerja
sistem suspensi untuk mengetahui kinerja sistem suspensi secara terukur. Namun untuk
mengetahui kinerja sistem suspensi secara manual dapat dilakukan dengan cara:
1) Melakukan tes jalan untuk mengetahui apakah sistem suspensi mengeluarkan bunyi atau
tidak.
2) Melakukan damper tester seperti pada gambar 17. Grafik pada gambar 17 menunjukkan
peredaman tidak bekerja dengan benar. Damper test dinyatakan berhasil jika hasil grafik tidak
menunjukkan gerakan oskilasi berlebihan seperti pada gambar 17.

22

E. Komponen utama sistem suspensi


Komponen suspensi teriri dari:
1. Coil spring
2. Shock Absorber
3. Suspension Arm
4. Ball joint
5. Bushing karet
6. Strut bar
7. Stabilizer bar
8. Lateral kontrol rod
9. Control Arm
10. Bumper
SHOCK ABSORBER

23

Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik
turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi tidak
nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar
memperoleh kenikmatan berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.Di
dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber.
Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak
karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.
Tipe Shock Absorber
Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.
1) Menurut Cara Kerjanya
1.

Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya terjadi
pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya pada saat kompresi tidak
terjadi efek meredam.

2.

Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun
kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada umumnya kendaraan sekarang
menggunakan tipe ini.

2) Menurut Media Kerjanya


1.

Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock


absorber sebagai medium kerja.

2.

Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas.
Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.

Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga berfungsisebagai
sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian dalam ball joint terdapat
gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap interval tertentu gemuk harus
diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base.
PENTING
24

Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk Setelah
pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan screw plug. Pada tipe ball
Joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.

Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya untuk menahan
axle pada posisinya terhadap beban dari samping.

25

BAB III
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan adapun kesimpulan antara lain:
Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam kejutan,
getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang dapat
meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan. Fungsi sistem
suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda menyerap
getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk memberikan
kenyamanan dan keamanan penumpang.Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak
ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.Menopang bodi pada axle dan
memelihara letak geometris antara bodi dan roda-roda.
Prinsip kerja sistem suspensi yaitu saat roda roda menerima kejutan dari permukaan
jalan, maka akan diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh
pegas dan mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya
pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi oksilasi
berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.
3. Berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu:
a. Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
b. Suspensi bebas (suspensi independen)
Jenis-jenis suspesi independen, yaitu tipe mac person, tipe mac pherson dengan lower
arm berbentuk L, tipe semi trailing arm, jenis strut dua link, tipe double wisbone dengan
pegas koil dan tipe double wisbone dengan pegas batang torsi
5. Teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:
a. Swing axle
b. Sliding pill

e.

c. MacPherson strut Upper and lower A-arm (double wishbone)


d. Multi-link suspension
e. Trailing arm suspension

26

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (1977). Toyota Hi-Ace Pedoman Reparasi Chassis. PT Toyota-Astra Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT Toyota-Astra Motor.
Anonim. (1995). New Step 2 Training Manual. Jakarta: PT Toyota-Astra Motor.
Boentarto. (1995). Cara Pemeriksaan, Penyetelan, dan Perawatan Chasis Mobil. Yogyakarta:
Andi Offset.
Crouse, William H. dan Donald L. Anglin. (1978). Motor Vehicle Inspection. USA:
McGraw-Hill Book Company.
Daryanto. (2005). Teknik Service Mobil. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Denton, Tom. (2006). Advanced Automotive Fault Diagnosis. Oxford: Elsevier Ltd.
Jazar, Reza N.. (2008). Vehicle Dynamic Theory and Application. New York:
Springer.Rill, Georg. (2009). Vehicle Dynamic. UK: Hochschule Regen Burg

27

Anda mungkin juga menyukai