Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN .............................................................................


DAFTAR ISI..............................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................
A. Pengertian Suspensi .............................................................................
B. Perawatan dan Perbaikan serta Troble Shooting Suspensi .................
BAB III PENUTUP...................................................................................
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA................................................................................

1
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah. Sholawat dan salam kepada Rasulullah. Berk
at limpahan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah yang
berjudul Suspensi.

Penulisan ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran Pendidikan


Kewarganegaraan. Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat untuk memberikan kontribusi kepada


Siswa SMK Karya Agung Bagan Sinembah
Riau. Dan tentunya makalah ini masih sangat jauh dari
sempurna. Untuk itu kepada guru pembimbing kami minta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah kami di masa yang akan datang.
Wa’alaikum sallam Wr. Wb

Bagan Batu, 28 September 2019

Penyusun

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kenyamanan berkendara sudah menjadi tuntutan bagi para pengendara
maupun penumpang. Kondisi ideal yang ingin diperoleh dalam kenyamanan adalah
dalam kabin kendaraan yang diam ditempat walaupun ada gangguan yang
disebabkan ketidak rataan jalan. Tetapi kondisi ini tidaklah mungkin dicapai,
sehingga pendekatan yang ditempuh adalah meminimumkan efek gangguan yang
berupa ketidak rataan jalan dengan memasang sistem suspensi independen diantara
roda dan kendaraan.
Sistem suspensi independen pada kendaraan memegang peranan penting
dalam memperoleh kenyamanan, selain dapat mempengaruhi kestabilan kendaraan
dan daya lekat ban pada jalan, sistem suspensi independen berfungsi juga untuk
mengurangi getaran pada kabin kendaraan yang disebabkan oleh ketidak rataan
jalan.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian dan fungsi sistem suspensi secara umum
2. Bagaimana prinsip kerja sistem suspensi secara umum
3. Jenis-jenis suspensi pada kendaraan
4. Jenis-jenis suspensi independen
5. Teknologi yang digunakan pada suspensi independen

C. TUJUAN
Adapun tujuan yang di capai untuk makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian, fungsi serta bagaimana perinsip kerja suspensi
2. Mengetahuin jenis-jenis suspensi
3. Mengetahui jenis-jenis suspensi independen
4. Mengetahui teknologi yang di gunakan pada suspensi

3
BAB II

PEMBAHASAN

SUSPENSI INDEPENDEN
Pada Bab ini membahas tentang penjelasan lebih mendalam pada sistem
suspensi independen yang digunakan pada kendaraan.

A. Pengetian Dan Fungsi Sistem Suspensi Secara Umum


1. Pengertian Sistem Suspensi
Sistem suspensi adalah kumpulan komponen tertentu yang berfungsi meredam
kejutan, getaran yang terjadi pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang
dapat meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian kendaraan.
2. Fungsi Sistem Suspensi
Adapun fungsi sistem suspensi pada kendaraan adalah sebagai berikut :
a. Selama kendaraan berjalan, kendaraan secara bersama-sama dengan roda
menyerap getaran, guncangan dan kejutan dari permukaan jalan, hal ini untuk
memberikan kenyamanan dan keamanan penumpang.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara
jalan dengan roda-roda.
c. Menopang bodi pada axle dan memelihara letak geometris antara bodi dan roda-
roda.

B. Prinsip Kerja Sistem Suspensi Secara Umum

Saat roda roda menerima kejutan dari permukaan jalan, maka akan
diteruskan ke lower maupun upper arm, lalu gaya tersebut ditahan oleh pegas dan
mengakibatkan terjadinya pemendekan dan pemanjangan pegas, kemudian gaya
pemegasan diperhalus oleh peredam getaran (shock absorber) agar tidak terjadi
oksilasi berlebihan. Hal ini memungkinkan roda roda tetap menapak pada jalan.

4
C. Jenis-Jenis Suspensi Pada Kendaraan

Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :


1. Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan
adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
2. Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga
dengan sistem suspensi dependen.
3. Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring),
umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
Komponen suspensi teriri dari:
1. Coil spring
2. Shock Absorber
3. Suspension Arm
4. Ball joint
5. Bushing karet
6. Strut bar
7. Stabilizer bar
8. Lateral kontrol rod
9. Control Arm
10. Bumper
Oleh sebab itu berdasarkan konstruksinya, suspensi dapat digolongkan menjadi 2
(dua) jenis yaitu:
1. Suspensi poros kaku (suspensi rigid)
Semula semua suspensi mobil menggunakan model ini, bahkan sekarang
pun masih banyak digunakan pada kendaraan berat. Poros kaku (yang tunggal)
dihubungkan ke rangka atau bodi dengan pegas (pagas daun atau pegas koil) dan
shock absorber Jadi, tidak ada lengan-lengan suspensi seperti pada suspensi
independen.
a. Sifat-sifat suspensi rigid (kaku):
• Gerakan salah satu roda mempengaruhi roda yang lain
• Konstruksi sederhana, perawatan mudah
• Gerakan pemegasan sedikit mempengaruhi geometri roda
• Memerlukan ruang pemegasan yang besar
• Titik berat kendaraan tidak dapat rendah (kenyamanan kurang)
• Massa tak berpegas (aksel, roda) berat (kenyamanan kurang)
• Bodi sedikit miring pada saat belok

5
b. Keuntungan dan kekurangan suspensi rigid (kaku), yaitu :
 Keuntungan :
Ø Konstruksi sederhana dan kuat
Ø Perubahan tread atau chamber yang di sebabkan oleh gerakan axle kecil
 Kerugian :
Ø Kwalitas mengendarai serta stabilitas kemudi di kurang
Ø Kecenderungan terjadi gerakan horizontal
2. Suspensi bebas (suspensi independen)
Suspensi independen adalah istilah untuk sistem suspensi mobil yang
memungkinkan setiap roda pada poros yang sama untuk bergerak secara vertikal
(yaitu bereaksi terhadap gundukan di jalan) independen ( bebas ) tidak bergantung
satu sama lain. Perhatikan bahwa "independen" mengacu pada gerakan atau jalur
pergerakan roda / suspensi. Adalah umum untuk sisi kiri dan kanan dari suspensi
untuk dihubungkan dengan anti-roll bar atau mekanisme seperti lainnya.
Biasanya suspensi independen ini digunakan pada roda mobil penumpang
atau truk kecil. Tetapi sekarang suspensi bebas banyak digunakan juga pada roda
belakang mobil penumpang. Pada suspensi independen roda-roda kiri dan kanan
tidak dihubungkan secara langsung pada poros tunggal. Kedua roda bergerak secara
bebas tanpa saling mempengaruhi. Dengan demikian, gangguan terhadap sebuah
roda ditanggulangi hanya roda itu saja.
a. Sifat-sifat suspensi independen :
• Gerakan salah satu roda tidak mempengaruhi roda lain
• Konstruksi agak rumit
• Membutuhkan sedikit tempat
• Jarak roda dan geometri roda berubah saat pemegasan
• Titik berat kendaraan dapat rendah (nyaman dan aman)
• Pegas dapat dikonstruksi lembut (pegas tidak membantu mengantar gerakan
roda)
• Perawatan lebih sulit
b. Keuntungan dan kekurangan suspensi independen (bebas), yaitu :
 Keuntungan :
Ø Kwalitas mengendarai lebih baik
Ø Memiliki kemampuan singgung jalan yang lebih baik ( road holding)
 Kerugian :
Ø Konstruksi rumit

6
D. Jenis-Jenis Suspensi Independen (suspensi bebas)
1. Jenis Mac Pherson

Fungsi jenis Mac Pherson adalah sebagai kombinasi dari pegas, peredam
kejutan dan pivot kemudi.
Suspensi jenis mac pherson memeiliki beberapa jenis antara lain :

 Tipe Mac Pherson Strut
Suspensi tipe ini tidak memiliki lengan atas, sehingga konstruksinya lebih
sederhana dari pada tipe double wishbone. Tipe ini dapat diservis dengan lebih
mudah karena memiliki komponen yang lebih sedikit.
Umumnya digunakan pada suspensi depan kendaraan FF (front engine front drive)
.
Keterangan :
1. Stabilizer
2. Lower arm
3. Coil spring
4. Peredam kejut

7
2. Tipe Mac Pherson Dengan lower arm berbentuk L

Suspensi jenis ini banyak


digunakan pada kendaraan mesin depan penggerak belakang. Keuntungannya dapat
menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang sehingga tidak
memerlukan strut bar.
3. Tipe Semi – Trailing Arm

Pada umumnya jenis ini memiliki konstruksi yang sederhana dan tidak
memerlukan banyak tempat. Biasanya jenis ini digunakan pada kendaraan roda
belakang dan mobil penumpang. Jenis ini dirancang untuk meningkatkan kekakuan
dengan memperlihatkan beban dari samping dan memperkecil alignment yang
terjadi pada saat roda bergerak ke atas dan bawah.

8
4. Jenis Strut Dua Link

Jenis ini digunakan pada mobil mesin depan dan penggerak roda depan.
Konstruksi jenis ini sangat sederhana dengan 2 buah suspensi arm dan sebuah strut
rod di tiap rodanya.

5. Tipe Double Wisbone dengan pegas koil

Terdiri atas upper dan lower arm yang menopang roda dan knuckle yang
menghubungkan lengan-lengan. Lengan-lengan menerima gaya longitudinal dan
latitudinal, memungkinkan pegas untuk menopang beban vertical saja. Pada tipe ini
banyak digunakan untuk kendaraan jenis FR (front engine rear drive).
Keterangan :
1. Stabilizer
2. Lower arm
3. Coil spring
4. Peredam kejut

9
6. Tipe Double Wisbone dengan pegas Batang torsi

Suspensi tipe ini bagian depan batang torsi dibubungkan ke upper arm,
bagian belakang batang torsi di hubungkan ke body. Sehingga penyetelan tinggi
kendaraan lebih mudah. Tipe ini banyak digunakan untuk truk kecil

E. Teknologi Suspensi Independen


Ada banyak teknologi suspensi independen yang digunakan diantaranya adalah:

1. Swing axle

Swing axlea dalah tipe sederhana suspensi independen yang dirancang


dan dipatenkan oleh Edmund Rumpler pada tahun 1903. Ini adalah penemuan
revolusioner di industri otomotif, yang memungkinkan roda untuk bereaksi
terhadap penyimpangan dari permukaan jalan, Aplikasi Kendaraan pertama
digunakan pada Rumpler Tropfenwagen (yang kemudian ditiru oleh Mercedes
170), Superior Standard dan Volkswagen Beetle. Ayunan jenis inipada awalnya
digunakan pegas daun dan peredam kejut (shock absorber). Selain itu juga juga
digunakan dalam pesawat generasi awal ( th 1910 atau sebelumnya), seperti
Sopwith dan Fokker.

10
2. Sliding Pillar

Sliding Pillar merupakan bentuk suspensi independen untuk mobil ringan.


Dimana poros dan perakitan roda melekat pada tiang vertikal atau yang bisa
bergeser keatas dan ke bawah (seperti rel), Selain bergerak keatas dan kebawah juga
diberi gerakan memutar. Suspensi Sliding pilar independen pertama kali digunakan
oleh Decauville pada tahun 1898, tercatat pertama contoh suspensi depan
independen pada kendaraan bermotor. Suspensi sliding pilar juga telah digunakan
oleh beberapa produsen cyclecar, pembuat Tracta Perancis, dan beberapa kendaraan
prototipe.

3. Mac Pherson strut

Pada tahun 1949 Earle S. MacPherson mempatenkan MacPherson strut.


Suspensi MacPherson strut adalah sistem suspensi depan yang paling banyak
digunakan, terutama dalam mobil asal Eropa. Suspensi MacPherson strut
menggabungkan shock absorber dan coil spring menjadi satu kesatuan. Hal ini akan
mengakibatkan sistem suspensi yang lebih kompak dan ringan yang dapat
digunakan untuk kendaraan front-wheel drive. karena desain lebih sederhana maka
suspensi ini ongkos produksi/ pembuatannya murah. dibandingkan dengan suspensi
model double wishbone atau multi link.
Selain itu karena sederhana maka membuat kendaraan lebih kompak
karena tidak terlalu banyak makan tempat. Sehingga banyak digunakan untuk
kendaraan berpenggerak front wheel drive. Sedangkan Kelemahannya karena
hanya ditopong langsung oleh shockabsorber maka handling dan getaran akan
langsung tersa di pengemudi, walau dewasa ini pihak perancang dari pabrikan
sudah berusaha memperbaiki kekurangan tersebut.

11
4. Upper and lower A-arm (Double wishbone)

Suspensi Double Wishbone, juga dikenal sebagai suspensi A-lengan,


adalah jenis umum lain suspensi independen depan. Meskipun ada beberapa
kemungkinan konfigurasi yang berbeda, desain ini biasanya menggunakan dua
lengan berbentuk wishbone untuk memegangi roda. Setiap wishbone, yang
memiliki dua posisi mounting frame dan satu di roda, shock absorber dan coil
spring digunakan untuk menyerap getaran.
Suspensi double wishbone memungkinkan kontrol yang lebih besar atas
sudut camber roda, Suspensi ini lebih stabil, dan sedikit efek goyang yang akhirnya
memberikan kemudi lebih konsisten (pure handling). Dengan karakteristik ini,
Suspensi double-wishbone sekarang secara umum telah dipergunakan pada mobil-
mobil terutama mobil yang berdimensi lebih besar.

5. Multi-link suspension

Suspensi multi-link adalah suspensi yang menggunakan tiga atau lebih


lengan lateral, dan satu atau lebih lengan memanjang. Definisi yang lebih luas
menganggap setiap suspensi independen memiliki 3 kelompok kontrol atau lebih
multi suspensi-link. Lengan ini tidak harus dengan panjang yang sama, dan dapat
berbentuk asimetris.
Biasanya setiap lengan memiliki sendi bola (ball joint) atau bushing karet
pada setiap ujung ujung sendinya. Beberapa desain multi-link memang
menggunakan lengan wishbone, yang memiliki dua ring di salah satu
ujungnya. Pada suspensi depan salah satu lengan lateral digantikan oleh tie-rod,
yang menghubungkan kemudi dengan hub roda.

6. Trailing arm suspension

12
Suspensi trailing arm, kadang-kadang disebut sebagai trailing link adalah
desain suspensi di mana satu atau lebih lengan (atau "link") menghubungkan as
roda dan sasis. Suspensi ini biasanya digunakan pada as roda belakang. Seperti yang
digunakan pada Citroën 2CV, memiliki lengan menghubungkan as roda dan sasis.
Desain Trailing arm dalam pembuatan poros bergerak sering hanya
menggunakan dua atau tiga link dan batang Panhard untuk sebagai roda lateral.
Setiap hub roda terletak, lengan sekitar segitiga yang berporos pada satu titik, di
depan kemudi. Trailing Arm juga dibagi lagi menjadi beberapa diantaranya semi
trailing. Sebuah lengan suspensi semi-trailing adalah suspensi independen di mana
setiap hub roda terletak yang berporos pada dua titik. Trailing arm suspensi
biasanya digunakan untuk roda belakang kendaraan. Coba anda mencari Mobil VW
Beetle (VW Kodok) dan intiplah suspensinya, dia mengunakan sistem Trailing
Arm.
BAB III

A. Kesimpulan
Sistem sunpensi itu ialah untuk kenyamanan berkendara, Memindahkan gaya
pengereman dan gaya gerak ke bodi melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda,
dan untuk menopang bodi, serta ada pula semakin hari yang semakin maju
teknologi suspensi kendaran untuk penyampaian kenyamanan dan kestabilan
kendaraan.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. Reza N. Jazar (2008). Vehicle Dynamics: Theory and Applications.


Spring. p. 455. Retrieved 2012-06-24.
2. Jump up^ "Suspension Basics 1 - Why We Need It". Initial Dave.
Archived from the original on 2015-01-29. Retrieved 2015-01-29.
3. Jump up^ Adams, William Bridges (1837). English Pleasure Carriages.
London: Charles Knight & Co.
4. ^ Jump up to:a b "Suspension Basics 3 - Leaf Springs". Initial Dave.
Archived from the original on 2010-05-08. Retrieved 2015-01-29.
5. http://www.mobilku.org/2012/10/sistem-suspensi-mobil.html, diakses
tanggal 21 september 2013
6. http://www.slideboom.com/presentations/620821/10.B.-Sistem-Suspensi,
diakses tanggal 21 september 2013
7. http://m-edukasi.net/online/2007/sistemsuspensi/materi03.html,diakses
tanggal 21 september 2013

14

Anda mungkin juga menyukai