Anda di halaman 1dari 24

PERBAIKAN DAN PERAWATAN PROPELLER SHAFT

MOBIL MITSUBITSHI CANTER


DI PT.SRIKANDI DIAMOND CEMERLANG MOTORS

LAPORAN PRAKERIN
Diajukan Untuk Memenuhi sebagian Syarat Kelulusan Prakerin ( Praktik Kerja
Industri ) pada Program Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 1 Gunungguruh

DISUSUN OLEH :

Nama: Rendi Maulana


NIS : 119203288
Kelas : XI TKR 4

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN


SMK NEGERI 1 GUNUNGGURUH
2021
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Judul
PERBAIKAN DAN PERAWATAN PROPELLER SHAFT
MOBIL MITSUBITSHI CANTER

Tempat
PT.SRIKANDI DIAMOND CEMERLANG MOTORS
Jalan K.H. A. Sanusi, No. 33
Sukabumi – Jawa Barat, 43135

Disusun Oleh :
Nama : Rendi Maulana
NIS : 119203288
Kelas : XI TKR 4

Laporan ini telah disetujui dan disahkan :


Pada tanggal ....................... Bulan ........................... Tahun .........................

Mengesahkan
Kepala Program TKR, Pembimbing,

Tukimin, S.Pd. Mulyadi,S.PD.MT


NIP 197610102009021002 NIP.197106052005011014

Mengetahui,
Kepala SMKN 1 Gunungguruh,

Ade Rusliana, S.Pd. M.Pd.


NIP 196602131988121000

i
LEMBAR PENGUJIAN

Telah diujikan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL)


Pada tanggal………………

Pembimbing Sekolah, Penulis,

Mulyadi,S.PD.MT Rendi Maulana


NIP.197106052005011014 NIS.119203288

Diuji oleh:

Penguji I Penguji II

............................................ ............................................
NIP NIP

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena
berkat rahmat dan karunia-NYA, penulis dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja industri (prakerin) ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga
tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya dan
sahabatnya.

Laporan (prakerin) ini dengan judul “perawatan dan perbaikan


propeller shaft mobil Mitshubitshi canter di bengkel Surya motor” ini
disusun sebagai salah satu syarat kelulusan prakerin di SMK Negeri 1
Gunungguruh.

Oleh karena itu, Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ade Rusliana, S.Pd M.Pd. Selaku kepala sekolah SMK Negeri 1
Gunungguruh.
2. Bapak Tukimin S,Pd. Selaku kepala program Teknik Kendaraan Ringan
SMK Negeri 1 Gunungguruh
3. Bapak Iman Santoso selaku pemilik bengkel MITSHUBTSHI MOTORS
4. Bapak Asep Z selaku pembimbing dari pihak industri
5. Bapak Mulyadi Selaku pembimbing dari sekolah
6. Teman teman seangkatan khususnya squad TKR umumnya yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu

Akhir kata meskipun banyak kekurangan dan keterbatasan laporan ini. Penulis
berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi kemajuan serta
pengembangan SMK Negeri 1 Gunungguruh.

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...........................................................................ii
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Ruang Lingkup..........................................................................................1
1.3 Tujuan dan Manfaat ..................................................................................1
1.4 Sistematika Penulisan ...............................................................................2
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Profil Perusahaan.......................................................................................3
2.2 Visi dan Misi Perusahaan..........................................................................4
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan.................................................................5
BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Pengertian Propeller Shaft..........................................................................6
3.2 Jenis – Jenis Propeller Shaft.......................................................................7
3.3 Fungsi Propeller Shaft................................................................................10
3.4 Proses Kerja Propeller Shaft.......................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Alat dan Bahan .........................................................................................16
4.2 Keselamatan Kerja.....................................................................................16
4.3 Langkah Pembongkaran Propeller Shaft...................................................16
4.4 Langkah Perbaikan Propeller Shaft...........................................................17
4.5 Langkah Pemasangan Propeller Shaft.......................................................18
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.................................................................................................19
5.2 Saran...........................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................20

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Propeller shaft dan universal joint adalah komponen dari sistem pemindah
tenaga yang fungsi utamanya adalah untuk meneruskan putaran mesin.
Propeller shaft digunakan-idgunakan pada kendaraan yang menggunakan
penggerak roda belakang (FR ataupun 4WD). Ketika mesin dan transmisi
menuju differensial, untuk itulah propeller shaft digunakan untuk
mentransmisikan daya dan juga putaran propeller shaft harus memenuhi
syarat-syarat tertentu karena daya dan juga putaran yang dihasilkan oleh mesin
sangat besar dan juga tinggi.
1.2. Ruang Ligkup

Pembahasan pada laporan ini difokuskan pada perawatan dan perbaikan


proppeller shaft dengan objek mobil mitsubishi canter yang dilaksanakan di
bengkel surya motor.

Adapun pelaksanaan praktik kerja industri (prakerin) adalah sebagai berikut:

Waktu : 01 Februari 2021– 30 Maret 2021


Tempat : PT. Srinkadi Diamond Cemerlang
Jam Kerja : 08.00 – 16.00 WIB
1.3. Tujuan dan Manfaat
o Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja dan fungsi dari komponen
sistem pemindah daya (propeller shaft, universal join, dan
differensial)
2. Untuk mengetahui komponen-komponen yang ada pada sistem
pemindah daya (propeller shaft, universal join, dan differensial)
3. Untuk melaksanakan perkondisian sistem pemindah daya (propeller
shaft, universal join, dan differensial)
o Manfaat

1
1. Manfaat praktis
Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang
melaksanakan rekondisi mesin mitsubishi canter dan rekondisi sistem
pemindah daya (propeller shaft, universal join, dan differensial).
2. Manfaat teoritis
Diharapkan dari pembuatan proyek akhir ini akan menambah
wawasan penelaah ilmiah yang dapat digunakan dalam penulisan
ilmiah dibidang mesin khususnya bidang otomotif.
1.4. Sistematika Penulisan
Laporan penulisan proyek akhir ini disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB ini berisi tentang latar belakang, ruang lingkup, tujuan dan
manfaat, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB ini berisi tentang profil perusahaan, visi dan misi perusahaan
dan struktur organisasi perusahaan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB ini membahas tentang pengertian propeller shaft, fungsi


propeller shaft, dan proses kerja propeller shaft.

BAB IV PEMBAHASAN

BAB ini membahas tentang alat dan bahan yang diperlukan dalam
perawatan dan perbaika propeller shaft mobil mitsubishi canter
keselamatan kerja pada saat pengerjaan, proses pengerjaan dan
langkah pembongkara propeller shaft.

BAB V PENUTUP

BAB ini berisi tentang kesimpulan dari hasil pembahasan dan


saran untuk bengkel tempat prakerin maupun sekolah

2
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Profil perusahaan

Perusahaan Mitsubishi pertama kali didirikan sebagai perusahaan


pelayaran oleh Yataro Iwasaki (1834-1885) pada tahun 1870. Pada tahun 1873,
namanya diubah menjadi Mitsubishi Shokai Nama Mitsubishi terdiri dari dua
bagian: "Mitsu" yang berarti "tiga" dan "hishi" (yang menjadi "bishi" yang berarti
di bawah "rendaku") , dan karenanya terdapat tiga buah belah ketupat, yang
tercermin dalam logo perusahaan yang terkenal. Hal ini juga diartikan sebagai
"tiga berlian". Mitsubishi sebagai perusahaan berbasis luas, memainkan peran
penting dalam modernisasi industri Jepang.

PT. Srikandi Diamond Motors yang didirikan pada tanggal 4 Januari 1991,
salah satu lokasi nya terdapat di Jalan Ahmad Sanusi No.33, Sukabumi Jawa
Barat Fasilitas yang disediakan oleh PT Srikandi Diamond Motors diantaranya
meliputi ruang pamer (showroom), pusat penjualan suku cadang, bengkel
pemeliharaan, dan sebagai pusat penjualan dan penyaluran mobil Mitsubishi
terbaru untuk daerah-daerah yang berada di Jawa Barat, yang disalurkan langsung
sparepart, body dan rangka nya oleh PT.Srikandi Diamond Cemerlang Motors.

3
2.2 Visi dan misi PT.Srinkadi Diaomnd Motors

Visi

PT. Srinkadi Diamond Motors dalam melakukan bisninya memiliki visi yang
ingin dicapai yaitu : “Menjadi perusahaan yang menyunpai reputasi tinggi”.

Misi

Misi-misi yang memiliki PT.srikandi Diamond Motors dalam tujuannya


mencapai visi perusahan adalah :
1. Menjadi perusahaan yang kuat dan bertumbuh , serta siap untuk
menghadapi persaingan regional maupun global .
2. Memperlakukan seluruh karyawan dengan cara yang adil dan terhomat .

2.3 Struktur organisasi perusahaan

STRUKTUR ORGANISASI
PT.SRIKANDI DIAMOND CEMERLANG

SERVICE DEPT
IMAN SANTOSO

WORKSHOP BODY REPAIR


CECEP SAEFULLOH WAHYUDIN

LOCKER
LOCKER ROOM
ROOM TOOLS
TOOLS ROOM
ROOM E/G
E/G ROOM
ROOM R.TRAINING
R.TRAINING LIMBAH
LIMBAH B3
B3

DUDANG ASEP Z IYUS S PIPOY P RICKY


SAEFULLOH

4
BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Propeller Shaft


Propeller shafta tau poros propeller (pada kendaraan FR dan
kendaraan 4WD) berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga
dari transmisi kedifferensial. Transmisi umumnya terapasang pada chassis
frame, sedangkan dfferensial dan sumbu belakang atau rear aksle disangga
oleh suspensi sejajar dengan roda belakang. Oleh sebab itu posisi
differnsial terhadap transmisi selalu berubah-ubah pada saat kendaraan
berjalan, sesuai dengan permukaan jalan dan ukuran beban.
Propeller shaft dibuat sedemikian rupa agar dapat memindahkan
tenaga dari transmisi kediffernsial dengan lembut tanpa dipengaruhi
kondisi permukaan jalan dan ukuran beban kendaraan. Untuk tujuan
universal joint dipasang disetiap ujun propeller shaft, fungsinya untuk
menyerap perubahan sudut dari suspensi. Selain itu sleve yoke bersatu
untuk menyerap perubahan antara transmisi kedifferensial.
Biasanya propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang
memiliki ketahanan terhadap gaya puntiran atau bengkok. Bandul
pengimbang atau balance wight dipasang pada bagian luar pipa dengan
tujuan untuk keseimbangan pada waku berputar. Dengan keseimbangan ini
diharpakan poros propeller shaft dapat berputar tanpa menghasilakan
getaran yang besar atau dengan kata lain dengan lembut. Pada umumnya
propeller shaft terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua penghubung
yang terpasang pada kedua ujung berbentuk universal joint.
Didalam poros propeller ada komponen utama yang bernama
universal joint yang memiliki fungsi untuk meredam perubahan sudut dan
untuk melembutkan perpindahan tenaga. Ada juga slip yoke yang
berfungsi untuk menghubungkan poros keluaran transmisi kesambungan
universal (universal joint) depan.

5
3.2. Jenis jenis poros propeller Shaft

Terdapat beberapa jenis poros propeller yang dapat digunakan pada


kendaraan. Berikut merupakan beberapa jenis propeller Shaft

1. Tipe 2 Universal Joint, untuk mempermudah pemahaman mengenai poros


propeller tipe dua universal joint yaitu salah satu jenis poros propeller
yang menggunakan dua sambungan. Yang mana sambungan ini membuat
poros propeller menjadi lentur dan dapat menyesuaikan dengan kondisi
universal joint.

2. Tipe 3 Universal Joint, untuk mempermudah pemahaman mengenai poros


propeller tipe tiga universal joint merupakan salah satu jenis poros
propeller yang menggunakan tiga sambungan. Perbedaan tipe 3 universal
joint dan dua universal joint yaitu pada penggunaannya. Pada poros
propelle 2 universal joint digunakan untuk kendaraan yang mempunyai
ukuran kecil. Sementara untuk poros propelle tipe 3 universal joint
digunakan untuk kendaraan yang memiliki panjang maksimal sebagai
contoh bus dan truck. Pada tipe tiga universal joint pada bagian tengah
ditambah center bearing. 

6
Jenis Poros Propeller (Poros Kopel) Berdasarkan Konstruksi Universal
JointPoros propeller dapat digolongkan menjadi beberapa jenis menurut
konstruksi pada universal joint. Berikut merupakan jenis poros propeller
berdasarkan konstruksi universal joint yang digunakan:

1. Hooks Joint, hook joint merupakan salah satu universal joint yang dipakai
pada poros propeller yang mana paling banyak digunakan sampai saat ini.
Hooks joint terdapat dua jenis yaitu tipe shell bearing cup dan solid
bearing cup. Perbedaan keduanya yaitu pada shell bearing cup tidak bisa
dilakukan pembongkaran sementara pada tipe solid bearing cup bisa
dibongkar. Konstruksi dari hooks joint sebenarnya sangat sederhana
dimana pada bagian tengah terdapat spider atau yang lebih dikenal dengan
cross joint karena bentuknya yang plus. Kemudian pada bagian-bagian
ujung dari spider akan diberikan satu buah bearing cup dengan pengunci.
Konstruksi ini mempunyai keunggulan yaitu lebih kuat.

2. Flexible Joint, flexible joint merupakan salah satu universal joint yang
dipakai pada poros propeller yang mempunyai beberapa kelebihan
diantaranya yaitu tidak berisik, tidak mudah aus, dan tidak memerlukan
grease atau minyak pelumas. Flexible joint memiliki konstruksi yang
sederhana yaitu pada bagian tengah terdapat coupling yang terbuat dari
karet sehingga lebih dikenal dengan rubber coupling. Pada bagian luar
dilapisi karet atau boots. Namun tipe ini memiliki beberapa kekurangan
yaitu tidak dapat memindahkan tenaga putar yang besar.

7
3. Trunion Bolt, turnion bolt merupakan salah satu jenis universal joint yang
digunakan pada poros propeller. Model ini merupakan gabungan dari hook
joint dan slip joint. Konstruksi dari trunion bolt sendiri yaitu pada bagian
tengah terdapat alur yang berfungsi sebagai tempat memasukan drive
shaft. Selain itu pada ujungnya terdapat ball yang berisi needle bearing.
Namun tipe ini sudah jarang digunakan karena tidak lebih baik daripada
slip joint.

4. Uniform Velocity Joint, uniform velocity joint merupakan salah satu jenis


universal joint. Tipe ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya yaitu
dapat memindahkan kecepatan sudut dengan lebih baik. Selain itu suara
dan getaran pada tipe ini dapat dikurangi secara maksimal. 

Slip Joint, slip joint merupakan salah satu jenis universal joint yang banyak
dipakai pada poros propeller. Konstruksi slip joint sebenarnya bisa dilihat pada
berbagai kendaraan yang mana pada bagian ujungnya terdapat alur yang

8
memungkinkan drive shaft bertambah panjang disesuaikan dengan kondisi
kendaraan. Slip joint digunakan pada kedua ujung sehingga pertambahan panjang
poros propeller dapat diatasi oleh universal joint tipe ini.

3.3 Fungsi Propeller Shaft


o Poros propeller memiliki 2 (dua) fungsi utama:
1. Untuk memindahkan putaran dengan lembut dari transmisi ke
differential.
2. Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga ke differential pada saat
bergerak naik dan turun dengan lembut, sehingga memberikan
kenyamanan dalam berkendara.
o Fungsi Propeller Shaft Pada Kendaraan 4WD atau 2WD

Pada umumnya  Propeller Shaft merupakan sebuah batang


penghubung dari gear box transmisi menuju diferential gear pada roda
belakang dan Fungsi Propeller Shaft adalah Sebagai bagian dari sistem
transmisi/pemindah daya pada kendaraan, yang berfungsi sebagai
penerus daya dan putaran dari gear box ke differential gear.
Dapat diterapkan pada kendaraan penggerak depan atau belakang atau
depan-belakang
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Saat engine dan axle dipisahkan satu sama lain, sebagaimana pada
kendaraan 4WD atau 2 WD, maka propeller shaft diperlukan untuk
mentransmisikan daya dan putaran.
Propeller shaft dirancang untuk tahan terhadap puntiran dan
tekukan (bending), dan harus mampu menahan dan menyerap
vibrasi/getaran yang dihasilkan oleh mesin.

9
 
Gambar 2-Joint Type Propeller Shaft
Propeller shaft berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan
tenaga dari transmisi ke difrensial. Propeller shaft dibuat sedemikian rupa
agar dapat memindahkan tenaga dari transmisi ke difrensial dengan lembut
tanpa dipengaruhi kondisi permukaan jalan dan ukuran beban.
Propeller shaft dibuat dari tabung pipa baja yang memiliki ketahanan
terhadap gaya puntiran atau bengkok. Pada umumnya propeller shaft
terdiri dari satu pipa yang mempunyai dua penghubung yang terpasang
pada kedua ujung berbentuk universal joint.
Universal joint berfungsi untuk meredam perubahan sudut dan
untuk melembutkan perpindahan tenaga.
Tipe propeller shaft dua bagian dengan tiga joint kadang-kadang
menggunakan bearing tengah yang bertujuan untuk menguragi getaran

Gambar 3-Joint Type Propeller Shaft

10
Fungsi Poros Propeller
Poros propeller memiliki 3 (tiga) fungsi utama:
1. Untuk memindahkan putaran dengan lembut dari transmisi ke
poros sambungan roda belakang.
2. Untuk meneruskan dan menyalurkan tenaga pada roda
belakang saat bergerak naik dan turun.
3. Untuk menyediakan penyesuaian pada gerakan melentur
karenaperubahan panjang poros penggerak.
Pada kendaraan yang bermesin didepan dengan penggerak roda belakang,
salran penggerak terdiri dari rangkaian batang poros penggerak dan
sambungan sumbu roda belakang.
pada buku informasi ini, kami hanya membahas batang penggerak.
Bagian Utama Dan Fungsi Utama Rangkaian Poros Penggerak.

menghubungkan poros keluaran transmisi ke


Slip yoke sambungan universal (universal joint) depan

Front Universal
mengikat slip yoke pada poros penggerak (drive shaft)
Joint

memindahkan gaya putar dari sambungan universal


Drive shaft depan ke sambungn universal belakang (rear Universal
joint).

Rear Universal melenturkan sambungan yang menghubungkan sumbu


Joint penggerak dengan yoke deferensial

memegang sambungan universal belakang dan


Yoke rear memindahkan gaya putar ke rangkaian gigi sumbu
roda belakang

3.4. Proses Kerja Propeller Shaft


Kendaraan Dengan Mesin Depan, Penggerak Roda Depan.

11
Kendaraan dengan penggerak roda depan tidak memiliki batang penggerak
(propeller). Melainkan kendaraan ini memiliki sebuah transaxle yang terdiri
dari:
         Kopling (hanya untuk transmisi manual)
         Transmisi (untuk manual dan otomatis)
         Batang defrensial depan (atau setengah batang)
         Bantalan batang
         Sambungan universal kecepatan konstan.
Transaxle dibautkan pada mesin, batang half mengirimkan gaya
putar dari mesin dan transmisi ke roda. Sambungan universal kecepatan
konstan dipasangkan pada ujung bagian dalan masing-masing poros.
Sambungan kecepatan konstan (KK) memungkinkan batang
penggerak melakukan putara dengan sudut yang kecil dan perubahan
panjang sesuai gerakan roda mengikuti permukaan jalan.
Sambungan kecepatan konstan berikutnya pada transmisi pada
sambungan inboard (sambungan pluge) sambungan ini menggunakan
bantalan roll pada ujung batang diteruskan melalui sambungan le "plunge"
saat panjang batang berubah.
Sambungan kecepatan konstan pada penghubung (hub) roda adalah
sambungan inboard juga sama sambungan burfiekd, sambungan ini
bersifat tetap diam san tidak berubah panjangnya.
Sambungan kecepatan konstan;
   Membawa gaya putar dari mesin dan transmisi ke roda yang
bersentuhan dengan jalan
   Meneruskan gerakan kemudi sebaik mungkin pada gerakan kendaraan
naik atau turun.

12
Gambar Poros penggerak dari penggerak roda depan

Kendaraan Dengan Mesin Didepan, Penggerak Roda Belakang


Gaya putar atau gerakan dari batang output transmisi kesumbu belakang
dilakukan pada batang penggerak (batang propeller atau batang tail)
Sumbu batang kendaraan bergerak naik atau tutun, relatif terhadap
transmisi dan batang penggerak harus memeindahkan gaya putar melalui
berbagai perubahan sudut dan panjang.
Sambungan universal dan slip yoke (lihat gambar 4 bawah) dapat
melakukan penyesuaian yang dibututhkan sebagai akibat perubahan
tempat yang dilalui kendaran selaam berjalan. Ini mungkin dilakukan
karena sambungan universal memungkinkan 2 (dua) batang bergerak
dalam sudut yang berbeda satu dengan yang lain.
Sebagai contoh, bila kendaraan menumbuk gundukan/benjolan
dijalan, sudut belakang ditekan keatas dan relatif terhadap bodi mobil.
Sambungan universal memungkinkan jalur penggerak tetap pada posisi
melentur tanpa menyebabkan kerusakan pada batang penggerak.
Dalam keadaan yang sama, slip yoke atau sambungan slip
yang  terpasang pada batang output transmisi memungkinkan adanya
perubahan kecil pada panjang penggerak dengan meluncur kedalam atau
keluar dari trasnmisi.

Gambar Bentuk rangkaian batang propeller

13
Gambar Jalur penggerak pada penggerak empat roda
Kendaraan-kendaraan yang lebih kecil dengan penggerak empat
roda menggunakan pengaturan jalur penggerak yang mirip dengan
kendaraan dengan mesin dibelakang,  Kendaraan dengan penggerak roda
depan telah dijelaskan diatas, tetapi dengan tambahan pada batang output
yang diperpanjang hingga sumbu depan.
Kendaraan dengan penggerak empat roda memiliki jalur penggerak
pada kedua sumbu kendaraan depan dan belakang.  Serupa dengan
rangkaian sumbu belakang kendaraan yang konvensional.  Pada sumbu
belakang dan sedikit berbeda unit sumbu pada bagian depan.  Sumbu
penggerak depan harus meemiliki fasilitas untuk mengemudikan
kendaraan. Dua sumbu pemindahan gaya putar dari transmisi dilewatkan
unit deferensial dan batang sumbu untuk menggerakkan empat roda
kendaraan.

Gambar 4WD Front Propeller Shaft

14
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Alat dan Bahan
- Alat
1) Kunci ring pas
2) Palu besi/karet
3) Dongkrak
4) Tang
- Bahan :
1) Grease
2) Majun
3) 1 unit mobil mitshubitsi canter
4.2 Keselamatan Kerja
1) Selalu awali kerja dengan doa
2) Perhatikan kesehatan dan keselamatan kerja
3) Gunakan alat standar
4) Hati hati mengangkat poros propeller
4.3 Langkah Pembongkaran Propeller Shaft
Pelepasan Poros Propeller1. Lepas Poros Propeller Dari Differential
(a) Buatlah tanda pada kedua flens
(b) Lepas empat baut dan mur
Lepas  Poros Propeller Dari Transmisi
(a) Tarik yoke dari trasmisi

(b) Masukkan SST ke dalam transmisi untuk mencegah kebocoran oli

15
4.4 Langkah Perbaikan Propeller Shaft
1. Pemeriksaan Poros Propeller :

Periksa poros propeller dari kerusakan atau kebengkokan.


Letakan poros propeller pada v- blok seperti pada gambar.

Pemeriksaan kebengkokan poros proppeler

Putar poros propeller secara perlahan hingga satu putaran, sambil


membaca pergerakan jarum di dial indicator tersebut. Kebengkokan
maksimum : 0,8 mm.
Bila kebengkokan poros lebih besar dari nilai maksimum gantilah
poros.

2. Pemeriksaan Bantalan Spider / Bantalan Universal Joint :

Periksa bantalan spider dari keausan atau kerusakan.


Periksa gerak bebas aksial bantalan spider dengan memutar yoke
sambil menahan kuat poros propeller.
Gerak bebas aksial bantalan : > dari 0,05 mm.
Bila gerak bebas aksial bantalan lebih besar dari nilai maksimum,
gantilah bantalan spider.

16
4.5 Langkah Pemasangan Propeller Shaft

Pemasangan Poros Propeller


1. Masukkan Yoke Pada Transmisi
(a) Lepas SST dari transmisi
(b) Masukkan yoke poros pada transmisi

2. Pasang Poros Profeller pada Differential


(a) Tepatkan tanda pada flens dan pasangkan poros propeller dengan
empat baut, ring pegas dan mur
(b) Kencangkan baut dan mur

17
BAB V
Penutup

5.1. Kesimpulan

Propeller shaft dan universal joint adalah komponen dari sistem pemindah
tenaga yang fungsi utamanya untuk meneruskan putaran mesin. Propeller shaft
digunakan pada kendaraan yang menggunakan penggerak roda belakang (FR
ataupun 4WD). Ketika mesin dan transmisi dipisahkan dengan poros roda
belakang maka tidak adak penerus putaran dari transmisi ke differensial, untuk
itulah propeller shaft digunakan untuk mentransmisikan daya dan juga putaran.
Propeller shaft harus memenuhi syarat syarat tertentu karena daya dan juga
Putatan yang dihasilkan oleh mesin sangat besar dan juga tinggi.

5.2. Saran

Untuk terciptanya kemudahan dalam melaksanakan prakerin maka penulis


memberikan saran yaitu:

1. Kepada sekolah
 Sebelum prakerin sebaiknya siswa dibekali keterampilan yang
lebih memadai.
 Guru pembimbing sebaiknya memberi gambaran nyata tentang
tempat prakerin.
 Sekolah sebaiknya menjalin kerja sama dengan bengkel
bengkel sehingga bisa menjadi wadah bagi para siswa yang
telah lulus maupun yang akan mencari tempat prakerin.
2. Praktik Kerja Industri (prakerin)
 Tingkatkan tata ruang dan kebersihan lingkungan sehingga
dapat terkesan indah dan rapi di mata pelanggan.
 Dapat dengan mudah menemukan alat dan bahan yang
dibutuhkan

18
DAFTAR PUSTAKA

https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id

https://images.app.goo.gl/iRYmRZoehHesRrKMA

http://danialmandala.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-fungsi-
propeller-shaft.html?m=1#:~:text=Propeller%20shaft%20atau
%20poros%20propeller,suspensi%20sejajar%20dengan%20roda
%20belakang.

https://images.app.goo.gl/3vTYQn1dfAS496Pt8

19

Anda mungkin juga menyukai