PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adanya kemajuan dibidang teknologi industri dewasa ini yang lebih
mengarah pada globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( IPTEK ), dan
perdagangan
mengakibatkan
semakin
terbukanya
kesempatan
untuk
mendalami IPTEK itu sendiri. Hal ini menuntut agar seseorang mahasiswa
Teknik Mesin benar-benar menguasai bidang keahliannya agar dapat
mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang didapat serta mampu
mengembangkannya untuk pembangunan masyarakat yang baik.
Praktek industri atau Praktek Kerja Lapangan bagi mahasiswa adalah
langkah yang tepat untuk menjawab permasalahan diatas, karena industri
merupakan salah satu tempat perkembangan IPTEK.
Sebagai awal dari laporan ini, penulis mengemukakan alasan pemilihan judul,
maksud dan tujuan pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, pembatasan
masalah, metode pengumpulan data penulis dan sistematika laporan.
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
Adapun tujuan dari praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :
1
BAB II
TINJAUAN UMUM
CV CENTRAL JAYA BAN
2.1 Sejarah Perusahaan
Perusahaan ini berdiri sejak tahun 1994, awalnya perusahaan ini berawal
dari bengkel resmi sepeda motor salah satu produk japan. namun pada saat itu
cenderung sepi, dan akhirnya pada tahun 1998 di pindah kan menjadi bengkel
mobil yang melayani penjualan ban, servis dll. Sejak saat itu hingga sekarang
respon pengunjung sangat baik, dan sampai menjadi bengkel yang
bersertifikasi TOMO ( TOKO MODEL ) dari salah satu merk ban terkenal di
dunia yaitu BRIDGESTONE.
2.2 Struktur Organisasi
Pimpinan Bengkel
Penerimaan Order
Operator/ Tukang
Pembantu Operator
Gambar 2.1 : struktur organisasi
3
2
3
5
6
Pimpinan
Sebagai pengelola perusahaan sekaligus sebagai pengatur dan pengontrol
maju mundurnya perusahaan.
Ka. Bag.operasional
Mengatur dan mengontrol segala operasional dan kinerja di bengkel.
Ka. Bag. Keuangan
Mengatur keluar masuknya uang baik untuk belanja bahan mesin sampai
pada penerimaan pembayaran dari konsumen.
Penerima order
Menerima dan kemudian mencatat segala sesuatu sesuai dengan yang
dipesan oleh konsumen.
Operator / mekanik
Mengerjakan orderan yang telah diminta atau dipesan oleh konsumen.
Pembantu mekanik
Membantu mekanik dalam mengerjakan, agar dapat berjalan dengan
lancar.
Qomar ( teknisi )
Suyadi ( teknisi )
Didid ( teknisi )
Andre fajariansyah ( teknisi )
Wildan agung pras ( teknisi )
Erwin lamuni (teknisi)
Bertince (administrasi & keuangan)
Yuli winasti ( administrasi &keuangan)
4
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Pengertian Ban
Ban adalah peranti yang menutupi velg dalam suatu roda. Ban adalah
bagian penting dari kendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi
getaran yang disebabkan ketidakteraturan permukaan jalan, melindungi roda
dari aus dan kerusakan, serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan
tanah untuk meningkatkan percepatan dan mempermudah pergerakan.
Sebagian besar ban
Ban Radial
Untuk ban radial, konstruksi carcass cord membentuk sudut 900 terhadap
keliling lingkaran ban. Jadi dilihat dari samping konstruksi cord adalah dalam
arah radial terhadap pusat atau crown dari ban. Bagian dari ban berhubungan
langsung dengan permukaan jalan diperkuat oleh semacam sabuk pengikat
yang dinamakan "Breaker" atau "Belt". Ban jenis ini hanya menderita sedikit
deformasi dalam bentuknya dari gaya sentrifugal, walaupun pada kecepatan
tinggi. Ban radial ini juga mempunyai "Rolling Resistance" yang kecil.
3.2.3
Ban Tubeless
6
Ban Tubeless adalah ban yang dirancang tanpa mempunyai ban dalam.
Ban tubeless in diciptakan sekitar tahun 1990. Ban tubeless adalah ban
peneumatik yang tidak memerlukan ban dalam seperti ban peneumatik seperti
biasanya. Ban tubeless memiliki tulang rusuk terus menerus dibentuk secara
integral ke dalam manik ban sehingga mereka dipaksa oleh tekanan udara di
dalam ban untuk menutup dengan flensa dari velg roda logam.
Tread
Bagian telapak ban yang berfungsi untuk melindungi ban dari benturan,
tusukan obyek dari luar yang dapat berusak ban. Tread dibuat banyak pola
yang disebut Pattern.
3.3.2
ban radial terbuat dari kawat) yang diletakkan di antara tread dan casing.
Berfungsi untuk melindungi serta meredam benturan yang terjadi pada Tread
agar tidak langsung diserap oleh Casing.
3.3.3 Casing
Lapisan benang pembentuk ban dan merupakan rangka dari ban yang
menampung udara bertekanan tinggi agar dapat menyangga ban.
3.3.4 Bead
Bundelan kawat yang disatukan oleh karet yang keras dan berfungsi
seperti angkur yang melekat pada velg.
205
55
R
16
Z
:
:
:
:
:
Kecepatan (Km/Jam)
50
60
65
70
80
90
100
110
120
130
140
150
160
170
180
190
210
200
240
270
Beban Maksimum
(Kg)
30
106
31
109
32
112
33
115
34
118
35
121
36
125
37
128
38
132
39
136
40
140
41
145
42
150
43
155
10
44
160
45
165
46
170
47
175
48
180
62
265
63
272
64
280
66
300
68
315
70
335
73
365
75
387
80-89
450-580
90-100 600-800
di
4
5
6
7
12
Camber
Caster
Kingpin inclination
Toe angle
Turning radius
(faktor faktor front whell alignment di atas tergantung dari jenis sistem
suspensi , sistem penggerak roda dan sistem kemudi).
3.7.2.1 Camber
Camber adalah keiringan roda depan terhadap garis vertikal jika dilihat
dari depan kendaraan. pada roda depan terdapat camber sehingga bagian
atas lebih lebar di banding bagian bawah. Salah satu fungsi camber adalah
untuk mencegah roda miring kedalam yang menyebabkan gerak main
kingpin bush atau hub bearing berlebihan atau menyebabkan deformasi
axle karena pembebanan.
Fungsi lain dari camber adalah untuk mencegah roda bergeser dari
posisinya. Camber menghasilkan gaya yang mendorong spindel kedalam
sehingga mencegah roda bergeser keluar dari spindel bahkan jika baut roda
kendor.
Jika direm,roda dipaksa bergerak keluar saat gaya bekerja pada jalan
melalui ban menghalangi ban pada titik dibelakang titik kontak jalan,
sehingga memuntir tie rod. Sebagai tambahan, jika gaya pengereman pada
roda tidak sama akan menyebabkan mobil tertarik ke satu sisi dimana roda
dengan gaya pengereman yang lebih besar. Contoh gambar camber di
bawah ini :
13
15
3.7.2.4
Toe Angle
Saat roda depan dilihat dari atas, bagian depan roda lebih kecil
dibandingkan bagian belakang roda. Masuknya roda depan disebut dengan
toe in dan perbedaan antara jarak A dan B adalah nilai aktual dari toe
in.
Nilai dari toe in dapat diatur dengan menyetel panjang tie rod. Dengan
toe in roda berusaha tergulir kedalam. Dengan camber, roda depan miring
keluar saat dilihat dari atas sehingga roda berusaha tergulir keluar. Akan
tetapi, titik pusat dimana ban tergulir keluar dipindahkan ke depan dengan
adanya sudut toe in pada roda depan sehingga roda dapat bergulir dengan
lurus.
Salah satu fungsi dari toe in adalah untuk mengimbangi efek miring
keluarnya roda depan (camber), sehingga roda depan dapat bergulir
dengan lurus. Untuk alasan ini, jumlah toe in harus ditentukan dengan hatihati dengan memperhatikan sudut camber.
Karena sudut camber bervariasi dengan sudut caster, toe in harus disetel
setelah penyetelan sudut camber dan caster. Saat kendaraan berjalan lurus,
roda depan cenderung bergulir keluar, tetapi kecenderungan ini diatasi oleh
toe in, dan tie rod bebas dari regangan yang berlebihan. Sedangkan toe out
adalah bagian roda depan bagian depan yang lebih lebar dibanding dengan
roda depan bagian belakang bial dilihat dari atas kendaraan. Di bawah ini
dapat di lihat contoh gambar toe in toe out :
3.7.2.5
Turning Radius
Turning Radius adalah radius lingkaran terluar yang dibuat oleh ban
saat kendaraan berbelok penuh dengan steering wheel dibelokkan sampai
mengunci. Ditetapkan oleh standar keamanan bahwa turning radius dari
kendaraan diukur dengan membuat kedua belokan kiri dan kanan harus 12
meter atau kurang. Turning radius diukur dengan metode berikut. Saat
menggunakan turning radius gauge, steering angle diukur dengan
kendaraan dalam kondisi kosong.
3.8 Balancing
Balancing bisa diartikan penimbang sisi - sisi ban dan velg untuk
mencapai bobot seimbang. Manfaatnya menghindari getaran pada lingkar
kemudi saat mobil berjalan, baik pada kecepatan rendah maupun tinggi,
17
18
BAB IV
PRAKTEK PELAKSANAAN INDUSTRI
SPORING DAN BALANCING
4.1Kegiatan Rutin
Praktek dilakukan setiap hari senin s/d sabtu, dan Mulai pukul 08.00 17.00, jam istirahat pada pukul 12.00 12.30. Selama melaksanakan praktek
di CV CENTRAL JAYA BAN ini, penyusun menjalani banyak kegiatan yang
berkaitan dengan dunia industri otomotif. Khususnya dibidang penjualan ban,
ganti oli, balancing, spooring & servis lain yang biasa dilakukan terhadap
sebuah kendaraan ringan (mobil).
Dalam laporan ini, penyusun khusus membahas mengenai pelaksanaan
spooring dan balancing. hal ini dengan pertimbangan pelaksanaan servis
spooring & balancing di CV CENTRAL JAYA BAN sudah menggunakan
system komputer berbasis 3D yang pastinya sudah merupakan standart
pelaksanaan servis pada zaman sekarang dan hasil yang didapat akan lebih
baik dan presisi.
Alat Spooring
Penyetelan spooring dengan menggunakan Mesin Computer HUNTER
PA100 3D Spooring.
19
4.2.3
Keselamatan Kerja :
- Bekerja sesuai dengan petunjuk kerja /jobsheet.
- Gunakan pakaian kerja / wearpack.
- Gunakan alat sesuai fungsi dan kapasitasnya.
- Konsentrasi pada pekerjaan.
Langkah Kerja :
- Lakukan pemeriksaan dan pemeriksaan baik secara visual mapun
-
20
Ukur tekanan seluruh ban mobil (untuk mobil suzuki SX4 yang di
21
jenis merk
kendaraan.
Gambar 4.5 : MENU Pilihan Jenis Merk Mobil Yang Akan Di Spooring
-
22
23
kompensasi target .
Dan lalu ikuti tampilan yang ada di layar monitor.
25
lalu pilih tampilan MENU ukur caster dan klik lagi tampilan
MENU siap
Ikuti tanda panah tersebut dengan setir kemudi sampai proses ukur
caster selesai.
Setelah proses tersebut selesai akan muncul MENU tampilan,
Dengan menyetel bagian suspensi mobil yaitu pada long terot dan
memutar long terot tersebut sampai presisi dengan angka yang
ditetapkan oleh spesifikasi kendaraan tersebut pada layar monitor.
Setiap kendaraan mempunyai spesifikasi nilai toe in & toe out yang
berbeda-beda. Biasanya mobil berpenggerak roda depan nilai toe
Negative antara 0.000 s/d -0.020 dan mobil berpenggerak roda belakang
biasanya nilai toe Positive antara 0.000 s/d 0.020.
-
MENU awal.
Jangan lupa kencangkan mur terot end yang telah di stel tadi.
Setelah itu lepas sensor kendali yang terpasang di roda mobil tersebut
Alat Balancing
Alat dan mesin yang digunakan balancing adalah menggunakan
MESIN HOFMAN TYPE 800.
Keselamatan Kerja :
- Bekerja sesuai dengan petunjuk kerja /jobsheet.
- Gunakan pakaian kerja / wearpack.
28
4.3.3
Langkah Kerja
Langkah kerja :
-
Setelah itu stel angka angka sesuai dengan spek velg yang di
kehendaki.
29
Pilih alu yang sesuai dengan velg. Alu tersebut yang paling sering di
gunakan adalah Alu 2 dengan menggunakan timah tempel dan Alu
normal yang menggunakan timah ketok. Dan kita menggunakan
Alu normal dikarenakan velg yang di gunakan adalah velg standart.
30
31
Setelah angka di layar monitor masing sisi luar dan sisi dalam
32
33
BAB V
STUDY KASUS
5.1 Masalah
Setiap teknologi mempunyai sifat untuk dirawat, khususnya kendaraan
roda 4, mobil sangat di butuhkan dijaman sekarang, karena mobil merupakan
alat transportasi yang sangat praktis dan nyaman. Namun terkadang seringkali
terdapat permasalahan dikarenakan beberapa faktor yakni jalan, jalan di
indonesia cenderung bergelombang dan berlubang, karena kondisi jalan yang
buruk, mengakibatkan kondisi perawatan dibagian sistem kemudi sangatlah
penting.
Masalah yang sangat sering di alami pengendara mobil adalah :
1. Setir kemudi terasa berat sebelah
2. Ban habis sebelah atau bergerigi
3. Setir kemudi terasa bergetar di kecepatan tertentu
34
35
agar ban juga tidak cepat habis. Ban yang sering cepat habis adalah ban
yang depan daripada yang belakang, karena ban yang depan bergerak lebih
aktif sedangkan ban yang depan cenderung lurus saja.Di beberapa mobil
ada camber yang dapat stel dan ada yang tidak. contoh : TOYOTA
KIJANG LGX , TOYOTA INNOVA dll. itu jenis mobil yang dapat di stel
camber dan caster nya , sementara mobil yang tidak dapat di stel camber
nya. Contoh : TOYOTA AVANZA, HONDA JAZZ, TOYOTA YARIS,
SUZUKI SWIFT dll. Yang terpenting lakukan perawatan spooring setiap
10.000 km (jika tidak terdapat masalah) kalau terdapat masalah segera
lakukan spooring.
3. Bila terjadi setir terasa bergetar dikecepatan tertentu berarti harus
melakukan perawatan balancing.
37
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 KESIMPULAN
Alat mesin spooring hanya sebagai patokan utama sudut sudut roda,
khususnya pada waktu digunakan pada mobil tahun 2004 ke bawah.
Setelah itu kita lakukan uji jalan (test drive). Saat test drive kalau masih
kurang sempurna kita bisa menyempurnakan lagi dengan menyetel toe in
toe out nya (jika stir kemudi masih kurang lurus).
6.2 SARAN
Spooringkan mobil atau kendaraan anda minimal setiap 10.000 km, ini
menjaga supaya ban agar tetap habis rata (tidak aus sebelah).
Sopan terhadap customer, menjaga mulut agar tidak berkata kotor itu
sangat penting, karena itu merupakan bentuk pelayanan terbaik kepada
customer agar merasa puas terhadap apa yang kita kerjakan.
39