Anda di halaman 1dari 47

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI CV. MUNCUL JAYA SAKTI

SISTEM KELISTRIKAN HONDA BEAT PGM FI

ENHANCED SMART POWER (ESP)

Disusun oleh :

Nama : Moh. Arif Nasrulloh

NIM : 5202414078

Jurusan/Prodi : Teknik Mesin / Pendidikan Teknik Otomotif

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK MESIN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TAHUN 2017

i
ii
iii
Abstrak

Moh. Arif Nasrulloh


Nim:5202414078
Sistem kelistrikan Honda Beat pgm fi enhanced smart power (ESP)
Di CV. Muncul Jaya Sakti
PendidikanTeknikOtomotifS1-TeknikMesin
UniversitasNegeriSemarang
2017

Perkembangan teknologi dewasa ini semakin maju berbagai inovasi banyak


yang muncul dengan era yang baru, baik dari kendaraan roda dua sampai roda
empat yang mana sekarang ini, perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK) sangat pesat. Tujuan PKL (Praktik Kerja Lapangan) di CV. Muncul Jaya
Sakti adalah untuk memahami Sistem kelistrikan Honda Beat pgm fi enhanced
smart power (ESP) Dengan baik dan benar serta mengetahui spesifikasi yang
sesuai standard pemeriksaan pada setiap komponen, untuk mengetahui penyebab
terjadinya trouble shooting.
Metode yang dilakukan untuk menyusun laporan praktik kerja lapangan
tersebut adalah dengan cara melaksanakan Praktik Kerja Lapangan untuk
mengetahui Sistem kelistrikan Honda Beat pgm fi enhanced smart power (ESP)
yang dilaksanakan pada tanggal 23 Januari 2017 sampai 25 Februari 2017 di CV.
Muncul Jaya Sakti Pekalongan.
Menangani trouble shooting pada sistem kelistrikan Honda Beat pgm fi
enhanced smart power (ESP) setelah melakukan pemerriksaan pada sistem
komponen yang terjadi adalah ada salah satu kabel yang mengalami kerusakan,
sehingga tidak menghantarkan arus listrik. Dan engine control module (ECM)
sudah mengalami kerusakan.
Setelah melakukan pemeriksaan pada Honda Beat pgm fi enhanced smart
power (ESP) ada salah satu komponen yang tidak berfungsi, dan untuk para
pengguna sebaiknya selalu memperhatikan sepeda montor yang dimili, sebelum
ada kerusakan yang lebih parah.
Kata Kunci : Engine control module (ECM) , Sistem kelistrikan Honda
Beat pgm fi enhanced smart power (ESP)

iv
KATA PENGANTAR

Penulis bersyukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya, sehingga laporan yang berjudul “Sistem stater dan sistem

pengisian honda beat pgm fi enhanced smart power (ESP)” dapat diselesaikan

dengan baik.

Penulis sangat berterima kasih atas partisipasi dan dukungan dari berbagai

pihak yang telah membantu, baik moril maupun materil, sehingga penulis dapat

melakukan penulisan dan penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan ini. Oleh

sebab itu penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

1. Bapak Ahmad Rozikin S.Pd., M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan waktu, bimbingan, motivasi dan petunjuk dalam

menyelesaikan laporan ini.

2. Bapak Riyanto, selaku Pembimbing Lapangan.

3. Karyawan CV. Muncul jaya sakti Pekalongan yang telah memberikan

bantuan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan.

4. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk

menyempurnakan laporan penulis. Dan semoga Alah SWT memberikan pahala

dan balasan yang setimpal kepada semua pihak yang mendukung laporan penulis.

Amin.

Semarang, Maret 2017

Penulis

v
DAFTAR ISI

halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................................. 2
C. Manfaat........................................................................................... 2
D. Tempat dan Pelaksanaan ................................................................ 3
E. Pengumpulan Data ......................................................................... 3
BAB II ISI ....................................................................................................... 5
A. Pekerjaan/Kegiatan......................................................................... 5
B. Keselamatan kerja .......................................................................... 7
C. Alat yang Digunakan ...................................................................... 7
D. Langkah Pembongkaran ................................................................. 8
E. Analisis Hasil Pekerjaan............................................................... 19
F. Penyebab Dilakukanya Perbaikan ............................................... 19
G. Kegiatan yang Dilaksanakan Penulis di Tempat PKL ................. 20
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 31
A. Kesimpulan................................................................................... 21
B. Saran ............................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 23
LAMPIRAN ................................................................................................... 25

vi
DAFTAR GAMBAR

halaman
Gambar 1. Tampak depan Cv. Muncul Jaya Sakti ................................................8

Gambar 2. Keakraban karyawan ...........................................................................9

Gambar 3. Mekanik melakukan service .................................................................9

Gambar 4. Kondisi bengkel ..................................................................................11

vii
DAFTAR LAMPIRAN

halaman
Lampiran 1. Bukti Pendaftaran PKL ...................................................................25

Lampiran 2. Surat Balasan Penerimaan PKL .......................................................26

Lampiran 3. Surat Tugas Pembimbing PKL dari Fakultas ..................................27

Lampiran 4. Surat Penerjunan Mahasiswa PKL ..................................................28

Lampiran 5. Surat Penarikan Mahasiswa PKL ....................................................29

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan teknologi dewasa ini semakin maju berbagai

inovasi banyak yang muncul dengan era yang baru, baik dari kendaraan roda

dua sampai roda empat yang mana sekarang ini, perkembangan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sangat pesat. Perkembangan ini

berdampak pada perkembangan teknologi otomotif. Inovasi dibidang otomotif

saat ini semakin memanjakan pemakai, selain itu juga sistem stater

diharapkan memiliki performance yang tinggi juga ramah lingkungan, serta

dilengkapi perangkat terbaru yang optimal.

Enhanced smart power (ESP) merupakan rangkaian teknologi terbaru

yang diterapkan Honda secara global sejak 2011, melalui Honda PCX 125. Di

Indonesia, AHM mempelopori pengaplikasian Enhanced smart power (ESP)

sejak 2012 melalui Honda Vario 125 dan Honda PCX 150. Sebagai pelopor

teknologi-teknologi terbaik dan ramah lingkungan, AHM pun kini meneruskan

pengaplikasian Enhanced smart power (ESP) pada model terbaru All New

Honda Beat.

Teknologi pada Enhanced smart power (ESP) memberikan

pembakaran sempurna melalui rotasi vertikal dan aliran maksimal saat

pencampuran bahan bakar dengan udara, sehingga penyebaran lebih merata.

Selain itu, teknologinya mengurangi gesekan dengan aplikasi offset cylinder,

1
2

roller rocker arm dan dinding silinder bertekstur untuk menjaga bentuk

lingkaran sempurna sehingga dapat mengurangi kerugian akibat gesekan

lainnya

B. Tujuan

a. Sebagai masukan bagi mahasiswa dalam mempelajari kaidah-kaidah yang

berlaku menurut teori di bangku kuliah dan praktik kerja lapangan.

b. Untuk membentuk sikap profesional sebagai calon sarjana untuk dapat

menghadapi dunia kerja.

c. Untuk mengetahui secara langsung dunia kerja di CV. Muncul Jaya Sakti

Pekalongan.

d. Untuk memenuhi tuntutan kurikulum yang berlaku di jurusan Teknik

Mesin Universitas Negeri Semarang.

e. Untuk mengetahui bagaimana cara Kerja sistem kelistrikan Honda PGM

FI Enhanced smart power (ESP).

f. Untuk mengetahui penyebab yang terjadi ketika terjadi trouble shooting

pada Honda PGM FI Enhanced smart power (ESP).

C. Manfaat

a. Mahasiswa mampu mempelajari kaidah-kaidah yang berlaku menurut teori

di bangku kuliah dan praktik di lapangan.

b. Mahasiswa mampu membentuk sikap profesional sebagai calon sarjana

untuk dapat menghadapi dunia kerja.

c. Mahasiswa mampu mengetahui secara langsung dunia kerja di CV.

Muncul Jaya Sakti Pekalongan.


3

d. Mahasiswa mampu memenuhi tuntutan kurikulum yang berlaku di jurusan

Teknik Mesin Universitas Negeri Semarang.

e. Mahasiswa mampu memahami langkah-langkah proses perbaikan pada

sistem Honda PGM FI Enhanced smart power (ESP) sesuai prosedur

yang benar.

f. Mahasiswa mampu mengetahui spesifikasi standar ketika melakukan

pemeriksaan pada setiap komponen.

g. Mahasiswa mampu memperoleh data dan pengalaman mengenai Honda

PGM FI Enhanced smart power (ESP).

h. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab yang terjadi ketika terjadi

trouble shooting pada Honda PGM FI Enhanced smart power (ESP).

D. Tempat dan Pelaksanaan

Tempat : CV MUNCUL JAYA SAKTI

Waktu : 25 Januari – 27 Februari 2016

E. Pengumpulan Data

a. Dokumentasi

Yaitu dengan metode mengambil gambar melalui media tentang

permasalahan sebagai pengumpulan bahan yang akan dijadikan laporan

dan bukti nyata penulis melakukan praktik tersebut.


4

b. Observasi

Yaitu dengan metode penulis mengamati dan terlibat langsung

dengan kegiatan di lingkungan kerja tersebut. Metode ini dilakukan

dengan alasan dapat memahami langsung permasalahan yang nampak di

lapangan sehingga memudahkan dalam penulisan laporan.

c. Wawancara

Yaitu dengan metode bertanya. Wawancara dilakukan terhadap

pimpinan dan karyawan yang ada di lingkungan kerja dimana penulis

melakukan Praktik Kerja Lapangan. Metode ini dilakukan dengan alasan

karena tidak semua apa yang di lakukan dalam Praktik Kerja Lapangan

dapat dikuasai oleh penulis. Maka sebagai tambahan informasi di dalam

melakukan Praktik Kerja Lapangan tersebut penulis perlu bertanya dan

mendapatkan penjelasan dari pihak-pihak yang mengetahui permasalahan

tersebut. Penulis dapat mengajukan pertanyaan secara terperinci serta

meminta penjelasan mengenai apa saja yang berhubungan dengan bahan

untuk menyusun laporan ini.

d. Studi Kepustakaan

Yaitu metode yang digunakan dengan cara mencari dan membaca

literatur yang ada kaitannya dengan pokok bahasan. Metode ini dilakukan

dengan alasan untuk memperjelas semua metode.


BAB II

ISI

A. Pekerjaan / Kegiatan

CV. MUNCUL JAYA SAKTI Pekalongan, merupakan perusahaan di

bidang jasa yaitu penjualan sepeda montor dan service sepeda montor.

Pekerjaan di bagian mesin, meliputi servis ringan maupun servis berat. Dalam

servis ringan, pekerjaan yang dilakukan sekitar tune-up, sedangkan dalam

servis berat pekerjaan yang dilakukan meliputi trouble shooting dan turun

mesin.

Praktik Kerja Lapangan yang dilaksanakan penulis, berada di dalam

bengkel service. Di dalam bengkel service, terdapat kepala bengkel sebagai

manajer tertinggi didalam bengkel, Service Advisor sebagai penerima keluhan

dari pelanggan, Technical Leader sebagai pembuat laporan pekerjaan, Formen

sebagai pengawas teknisi dan orang yang melakukan test drive ketika sepeda

montor selesai dilakukan proses servis oleh teknisi, Teknisi sebagai mekanik

yang melakukan proses servis, dan Partmen sebagai pengelola suku cadang

kendaraan.

Penulis melaksanakan PKL sebagai teknisi yang sering melakukan

pekerjaan servis ringan atau bisa disebut pekerjaan servis berkala. Servis

berkala bertujuan untuk mengoptimalkan performa kendaraan setiap jarak

tempuh tertentu :

5
6

No Pada
Batas Waktu Keterangan Tambahan
Servis Kilometer
Pada KM Hanya berlaku sampai 2 bulan Gratis jasa servis dan oli
Servis 1
1,000 dari tanggal pembelian mesin isi 1 liter
Pada KM Hanya berlaku sampai 4 bulan
Servis 2 Gratis jasa servis
4,000 dari tanggal pembelian
Pada KM Hanya berlaku sampai 8 bulan
Servis 3 Gratis jasa servis
8,000 dari tanggal pembelian
Pada KM Hanya berlaku sampai 12 bulan
Servis 4 Gratis jasa servis
12,000 dari tanggal pembelian
Pada KM Hanya berlaku sampai 16 bulan
Servis 5 Biaya sendiri
16,000 dari tanggal pembelian
Pada KM Hanya berlaku sampai 20 bulan
Servis 6 Biaya sendiri
20,000 dari tanggal pembelian
Pada KM Hanya berlaku sampai 24 bulan
Servis 7 Biaya sendiri
24,000 dari tanggal pembelian
Pada KM Hanya berlaku sampai 28 bulan
Servis 8 Biaya sendiri
28,000 dari tanggal pembelian
Pada KM Hanya berlaku sampai 32 bulan
Servis 9 Biaya sendiri
32,000 dari tanggal pembelian
Servis Pada KM Hanya berlaku sampai 36 bulan
Biaya sendiri
10 36,000 dari tanggal pembelian
Servis Pada KM Hanya berlaku sampai 40 bulan
Biaya sendiri
11 40,000 dari tanggal pembelian
Servis Pada KM Hanya berlaku sampai 44 bulan
Biaya sendiri
12 44,000 dari tanggal pembelian
Servis Pada KM Hanya berlaku sampai 48 bulan
Biaya sendiri
13 48,000 dari tanggal pembelian
Servis Pada KM Hanya berlaku sampai 52 bulan
Biaya sendiri
14 52,000 dari tanggal pembelian

Selama di CV. MUNCUL JAYA SAKTI Pekalongan, penulis

kebanyakan melakukan pekerjaan servis berkala pada kendaraan produk

Honda. dan melakukan pekerjaan khususnya pada service dan salah satunya

perbaikan pada sistem stater Honda Beat PGM FI Enhanced smart power

(ESP)
7

. Berikut ini proses perbaikan sistem stater sepeda montor Honda Beat

PGM FI Enhanced smart power (ESP):

B. Pengertian ESP

Teknolgi Enhanced smart power (ESP) adalah kepanjangan dari

“Enhanced Smart Power”. Teknologi ini adalah rangkaian mesin generasi

terbaru model skuter matic global milik Honda. Teknologi Enhanced smart

power (ESP) ini akan menambah efisiensi pembakaran dan mereduksi energi

terbuang, dengan teknologi ini maka motor matik Honda akan menghasilkan

efisiensi bahan bakar dan performa kendaraan yang tinggi pada saat

berkendara.

a. Cara kerja sistem stater ESP

Ketika mesin dinyalakan, arus listrik akan mengalir

melalui stator yang berlaku sebagai magnet listrik

(elektromagnet). Stator tersebut pada dasarnya memiliki prinsip kerja yang

hampir mirip dengan alternator, hanya saja lebih mengandalkan mekanisme

antar magnet. Contohnya, pada Honda Vario Techno 125 ISS terdapat 12

kutub magnet permanen dan 18 kumparan yang terdiri dari kutub magnet

yang remanen (tidak tetap). Kumparan-kumparan tersebut masih dibagi lagi

menjadi 3 hal
8

Pada saat mesin dinyalakan, maka secara otomatis arus listrik akan

langsung dialirkan ke FET Circuit yang terdapat pada Electronic Control

Module (ECM) yang kemudian dibagi secara merata ke dalam 3 hall tersebut.

Selanjutnya, stator yang telah menjadi elektromagnet akan bertemu dengan

magnet flywheel.

Pertemuan antara kedua magnet inilah yang

menyebabkan flywheel bergerak, sebelum akhirnya menggerakkan piston

yang terhubung langsung untuk menyalakan mesin motor. Selanjutnya,

setelah motor dalam kondisi berjalan, maka secara otomatis Electronic

Control Module (ECM) akan memutus tegangan listrik ke stator dan beralih

fungsi menjadi Generator AC.


9

Generator ini nantinya akan mengubah arus listrik menjadi DC

(searah) untuk mengisi baterai (aki) dan mendukung kinerja ACG Starter pada

penggunaan berikutnya. Secara logika, karena gesekan yang terjadi adalah

berasal dari pertemuan antara dua magnet, maka dapat dipastikan tidak akan

ada lagi suara berisik akibat gesekan antar gir yang terjadi ketika Anda mulai

menyalakan mesin motor (seperti pada sliding-gear starter-type system).


10

C. Keselamatan kerja

Keselamatan kerja pada saat melakukan pekerjaan merupakan hal yang

sangat penting, untuk mencegah terjadinya sesuatu yang tidak kita inginkan.

Keselamatan kerja yang harus diperhatikan tidak hanya pada saat pelaksanaan

kerja saja, melainkan persiapan sebelum kerja harus diperhatikan agar kita

lebih siap dan tenang saat melakukan pekerjaan.

CV. Muncul Jaya Sakti mempunyai slogan dalam safety yaitu yang

mengutamakan keselamatan dengan arti brangkat selamat, kerja selamat, dan

pulangpun selamat. Adapun keselamatan kerja yang perlu disiapkan sebelum

melakukan pembongkaran sistem stater adalah:

a. Gunakan pakaian kerja.

b. Gunakan sepatu kerja.

c. Gunakan multi tester untuk mengukur tegangan pada arus yang mengalir.

d. Gunakan tutup knalpot agar tidak terjaddi polusi ketika uji coba sepeda

montor.

D. Alat yang Digunakan

Alat yang digunakan untuk membongkar dan memasang komponen

dari sistem stater Honda Beat PGM FI Enhanced smart power (ESP) adalah

sebagai berikut:

a. obeng plus dan min

b. multi tester

c. Siapkan tool seat


11

E. Langkah Pembongkaran

a. sepeda montor Honda Beat PGM FI Enhanced smart power (ESP) yang

sedang mengalami trouble shoting

b. lepaskan penutup bahan bakar


12

c. lepas penutup engine

d. lepaskan jok untuk melihat tegangan - tegangan pada sensor Engine

Control Module (ECM)


13

e. Pemeriksaan umum

➢ Kondisi battery

➢ Periksa fuse terhubung atau tidak

NB : pemeriksaan tidak ada problem

f. Pemeriksaan kedipan Malfunction Indicator Lamp (MIL)

➢ Periksa kedipan MIL

NB : MIL menyala dengan normal selama beberapa detik dan mati

g. Cara kerja relay stater / pengisian

➢ Putar kunci kontak ke ON

➢ Lipat standar samping ke atas

➢ Tarik handel rem belakang sepenuhnya dan tekan switch stater

➢ Harus terdengar bunyi “klik” pada relay pada saat stater ditekan

NB : terdengan suara “klik”


14

h. Pemeriksaan saluran switch relay stater/pengisian

MULTITESTER

➢ Putar kunci kontak ke OFF.

➢ Lepaskan konektor 7P (coklat, Engine Control Module)

➢ Putar kunci kontak ke ON.

➢ Lipat standar samping ke atas.

➢ Tarik handel rem belakang sepenuhnya dan tekan switch stater.


15

➢ Ukur tegangan konektor 7P (coklat, Engine Control Module) dan

massa.

Hubungan : merah/hitam (+) massa (-).

Spesifikasi tegangan: 12 Volt

NB : setelah ada pengukuran ada tegangan yang normal.


16

i. Pemeriksaan rangkaian coil stator

MULTITESTER

➢ Putar kunci kontak ke OFF.

➢ Lepaskan konektor 7P (coklat, Engine Control Module).

➢ Ukur tahanan pada konektor 7P (coklat, Engine Control Module).


17

Hubungan: merah/kuning – merah/putih

Merah/hitam – merah/biru

Merah/putih – merah/biru

Spesifikasi hambatan : 0,08 – 0,25 ohm.

NB : setelah ada pengukuran ada tegangan yang normal.


18

j. Pemeriksaan saluran switch lampu depan atau belakang / switch stater

MULTITESTER

➢ Putar kunci kontak ke OFF.

➢ Lepaskan konektor 33P (hitam) Engine Control Module.

➢ Putar kunci kontak ke ON.

➢ Tarik handel rem belakang sepenuhnya dan tekan switch stater.

➢ Ukur konektor 33P (hitam) Engine Control Module dan massa.


19

Hubungan: kuning/hijau (+) massa (-).

Spesifikasi tegangan : 12 volt.

NB : terdapat tegangan.

k. Pemeriksaan kontinuitas relay stater/pengisian

➢ Periksa kerja rellay.

NB : relay bekerja dengan baik.

l. Pemeriksaan saluran coil relay stater/pengisian

MULTITESTER
20

➢ Putar kunci kontak ke OFF.

➢ Pasang relay stater/pengisian.

➢ Lepaskan konektor 33P (hitam) Engine Control Module dan massa.

Hubungan : kuning (+) massa (-).

Spesifikasi tegangan: 12 Volt.

NB : tidak ada arus yang terputus, kabel berfungsi dengan baik.

m. Pemeriksaan standar samping

MULTITESTER
21

➢ Putar kunci ke OFF.

➢ Tarik ke atas standard samping dan periksa kontiunitas antara

terminal terminal konektor 33P (hitam) Engine Control Module.

Hubungan : hijau/putih – hijau.

Spesifikasi hambatan : 0,08 – 0,25 ohm.

n. Pemeriksaan sensor Crankshaft Positin (CKP)

MULTITESTER
22

➢ Lepaskan konektor 6P (Hitam) sensor CKP

➢ Putar kunci kontak ke ON

➢ Ukur tegangan antara konektor CP (Hitam) dengan sensor

Crankshaft Positin (CKP) sisi Engine Control Module (ECM) dan

massa.

➢ Hubungan: putih/merah (+) massa (-)

Putih/biru (+) massa(-)

Putih/hitam(+) massa(-)

Biru /kuning(+) massa(-)

Standard: 5 – 10 V.

Ukur tegangan antara konektor 6P (Hitam) sesnor CKP dan ECM

NB : Tidak ada tegangan dari sensor Crankshaft Positin (CKP)

dengan Engine Control Module (ECM), dan Engine Control Module

(ECM) rusak.
23

o. Penghapusan data Diagnotic Trouble Code (DTC)

➢ Putar kunci kontak ke ON.

➢ Lepaskan penutup Data Link Connectore (DLC) dan hubungkan

langsung terminal – terminal Data Link Connectore (DLC) dengan

menggunakan special tool.

➢ Hubungan : Coklat – hijau / hitam.

➢ Putar kunci kontak ke ON.

➢ Lepaskan special tool dari Data Link Connectore (DLC)

➢ Malfunction Indicator Lamp (MIL) akan menyala kurang lebih 5

detik, sementara Malfunction Indicator Lamp (MIL) menyala,

hubungkan langsung terminal – terminal Data Link Connectore

(DLC) dengan special tool memori self diagnosis akan terhapus

jika mati dan mulai berkedip.


24

NB : melalukan penghapusan Diagnotic Trouble Code (DTC)

dilakukan setiap melakukan service maupun trouble shoting

sesuai prosedure AHASS.

p. Trouble shooting pada konsumen ketika berhenti pada salah satu toko

tanpa ada gejala sebelumnya montor tidak dapat di stater,

➢ Memeriksa kedipan Malfunction Indicator Lamp (MIL)

NB : MIL menyala dengan normal selama beberapa detik dan mati

➢ Memeriksa Tegangan Battrey

Spesifikasi tegangan 12 Volt.

NB :padategangan battery tidak ada masalah.

➢ Memeriksa hambatan fuse


25

Spesifikasi hambatan : 0 Ohm.

➢ Memeriksa tegangan switch standar samping

Untuk memeriksa tegangan switch standar samping

menggunakan multimeter

Spesifikasi hambatan : Tak terhingga

NB: pada saat switch standar samping pada posisi ON,

terdapat hambatan tak terhingga. Maka dapat disimpulkan

switch standar samping rusak.


26

C. Analisis Hasil Pekerjaan

a. Jika ada tegangan standart pada CKP , maka saluran – saluran sensor

Crankshaft Positin(CKP) normal.

b. Jika tidak ada tegangan periksa berikut ini:

➢ Kontak yang longgar atau tidak baik pada kontak yang bersangkutan.

➢ Rangkaian terbuka pada kabel body antara konektor Crankshaft

Positin(CKP) dengan Engine Control Module (ECM) .

➢ Engine Control Module (ECM) rusak.

c. Trouble

shootingpadakonsumenketikaberhentipadasalahsatutokotanpaadagejalaseb

elumnyamontortidakdapat di stater penyebabnya yaitu :

➢ Switch standar samping mengalami kerusakan sehingga tidak bisa

distater karena memutus aliran listrik yang menucu ke Engine Control

Module (ECM)

D. Penyebab Dilakukanya Perbaikan

Apabila setelah proses pemeriksaan ditemukan problem

sehubungan dengan komponen, maka seorang mekanik akan bertanya atau

menawarkan kepada customer tentang penggantian komponen tersebut.

Faktor dan penyebab gejala-gejala yang sering terjadi pada sistem stater

Honda Beat PGM FI Enhanced smart power (ESP) yaitu adanya hubungan

arus pendek, kabel putus dan Engine Control Module (ECM) rusak akibat

pemakaian yang tidak sesuai prosedur.


27

E. Kegiatan yang Dilaksanakan Penulis di Tempat PKL

Selama satu bulan PKL di CV. Muncul Jaya Sakti Pekaongan, kegiatan

yang dilakukan penulis diantaranya adalah :

a. Melakukan servis berkala setiap kelipatan 5.000 KM beberapa kendaraan

Honda PCX, Honda Scoopy, Honda Vario dan lain sebagainya yang

terpenting ialah produk Honda.

b. Over Houle (OH) Honda Supra X 125.

c. Ganti kampas kopling Honda Vario 125.

d. Pemasangan spion variasi Honda PCX.

e. Mencari penyebab konsleting Honda Megapro.

f. Perbaikan body Honda Revo

g. Pemasangan komstir Honda Supra 125.


28

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan isi di Bab II, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat prosedur dalam melakukan pembongkaran, pemeriksaan, dan

perakitan Honda Beat PGM FI Enhanced smart power (ESP) :

b. sepeda montor Honda Beat PGM FI Enhanced smart power (ESP) yang

sedang mengalami trouble shoting

c. lepaskan penutup bahan bakar

d. lepas penutup engine

e. lepaskan jok untuk melihat tegangan - tegangan pada sensor Engine

Control Module (ECM)

f. Pemeriksaan standard

g. Pemeriksaan kedipan Malfunction Indicator Lamp (MIL)

h. Cara kerja relay stater / pengisian

i. Pemeriksaan saluran switch relay stater/pengisian

j. Pemeriksaan rangkaian coil stator

k. Pemeriksaan saluran switch lampu depan atau belakang / switch stater

l. Pemeriksaan kontinuitas relay stater/pengisian

m. Pemeriksaan saluran coil relay stater/pengisian

n. Pemeriksaan standar sampingPemeriksaan sensor Crankshaft Positin

(CKP)
29

o. Penghapusan data Diagnotic Trouble Code (DTC

B. Saran

Pengguna kendaraan harus lebih teliti dengan gejala-gejala yang

ditimbulkan oleh sepeda montor yang dimiliki, agar gejala tersebut tidak

terlanjur parah karena semakin parah kerusakannya yang akan membutuhkan

penanganan yang lebih berat.


DAFTAR PUSTAKA

PT. Astra Honda Motor 82K25HOX

30
31

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Tampak depan Cv. Muncul Jaya Sakti


32

Gambar 2. Keakraban mekanik dengan asisten magang


33

Gambar 4. Kondisi bengke


34

Gambar 3. Mekanik melakukan service


35

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Bukti Pendaftaran PKL


36

Lampiran 2. Surat Balasan Penerimaan PKL


37

Lampiran 3. Surat Tugas Pembimbing PKL dari Fakultas


38

Lampiran 4. Surat Penerjunan Mahasiswa PKL


39

Lampiran 5. Surat Penarikan Mahasiswa PKL

Anda mungkin juga menyukai