BAB I
PENDAHULUAN
kemajuan, kondisi ini dapat terlihat dari hasil karya manusia dalam rangka
ilmu pengetahuan dan teknologi ini biasanya berjalan selaras dengan kemajuan-
kemajuan, hal ini dapat dilihat dari cakupan bidang otomotif yang semakin luas,
mulai dari bidang industri, pertanian, olahraga, dan lain sebagainya walaupun
Bermacam-macam terobosan baru telah terjadi dalam dunia otomotif, dapat dilihat
dengan semakin bervariasinya model dan bentuk kendaraan bermotor, baik itu
Kendaraan roda empat atau yang lebih dikenal dengan sebutan mobil itu
merupakan alat transportasi darat yang sangat penting, yang memiliki fungsi
untuk memindahkan penumpang dan barang dari suatu tempat ke tempat yang lain
menjalankan fungsinya, mobil ini terdiri dari beberapa sistem yang saling
sistem pemindah daya, chasis, body dan sistem kelistrikan. Pengunaan kendaraan
2
yang sudah cukup lama, adakalanya memerlukan perawatan dan perbaikan pada
bagian-bagian tertentu, salah satu nya pada bagian sistem pemindah daya.
oleh engine untuk diteruskan ke roda penggerak. Oleh karena itu, sistem ini harus
dapat bekerja dengan baik supaya dapat meneruskan perpindahan daya dengan
sempurna. Salah satu sistem pemindah daya yang harus bekerja dengan baik
tersebut diantaranya yaitu kopling. Kopling ini berfungsi untuk memutus dan
tidak terjadi hentakan atau getaran, sehingga gerakan awal jalannya mobil dapat
berlangsung dengan lembut, enak dan nyaman. Apabila sistem kopling ini tidak
bekerja dengan baik, maka akan menimbulkan banyak gangguan/ masalah pada
sering terjadi keluhan/masalah pada kopling dalam hal ini pada kendaraan Toyota
avanza, diantaranya:
1. Cluth kasar/gemertak
3. Kopling berisik/bunyi
4. Kopling slip
B. Rumusan Masalah
yaitu:
2. Berapa besar gaya gesek yang terjadi pada pelat kopling Toyota Avanza
tahun 2011?
C. Batasan Masalah
Agar penulisan laporan praktek industri ini lebih terarah, penulis dalam hal
1. Kopling yang dianalisis adalah kopling tipe pelat tunggal (kering) pada
2. Melakukan analisi gangguan yang sering terjadi pada kopling serta cara
memperbaikinya.
cara kerja.
yang dikeluarkan oleh pihak Jurusan Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang sejarah dan perkembangan perusahaan, visi dan misi
Bab ini berisi tentang kesimpulan yang didapat setelah penulisan laporan
BAB II
beserta adiknya Drs. Tjia Kian Tie (Alm) Sepakat untuk membuka suatu bidang
usaha, yang dikenal PT. Astra International di Bandung pada awalnya perusahaan
prem club, mengekspor hasil bumi seperti minyak sereh, kopra, karet serta
7
menjadi salah satu penyalur alat-alat kereta api yang pada saat itu perusahaan
masih berstatus perjan. Selain itu PT. Astra International menjadi salah satu
pemasok bahan bangunan untuk proyek Pembangkit Tenaga Listrik Air (PLTA)
untuk kawasan jati luhur dan pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
bermotor, alat-alat berat dan alat-alat teknik yang dapat menunjang kebutuhan
kendaraan mobil ber-merk Toyota untuk seluruh wilayah Indonesia. Sebagai agen
Toyota, tetapi tidak memasarkan langsung kepada konsumen. Oleh karena itu,
pada pertengahan tahun 1970 dibentuk ‘Toyota Divison” yang berfungsi untuk
menangani masalah distribusi dan pemsaran kendaraan Toyota pada tahun yang
sama PT. Astra International ditujukan sebagai agen sepeda motor Honda. Dengan
semakin luasnya usaha yang dilakukan oleh PT. Astra Inernational maka pada
Pada periode ini, yaitu tepatnya 12 April 1971 didirikan perusahaan bari
yang diberi nama PT. Toyota Astra Motor (TAM), dimana modal usaha nya
berawal dari dua perusahaan antara PT. Astra International dan Toyota motor
company (TMC) dengan komposisi saham 49% milik PT. Astra International dan
51% dimiliki oleh TMC. PT. TAM hanya bertugas dalam memproduksi dan tidak
PT. Astra International melalui Toyota division sebagai penyalur utama (Main
deler), dengan bantuan kerjasama PT.TAM, selanjutnya pada tahun 1973, PT.
Pada tanggal 1 september 1973 status Toyota Division diubah menjadi Motor
pada tanggal 1 januari 1974 dibentuklah Astra Motor Sales (AMS), atas dasar
Akta Notaris Kartini Mulyadi, S.H No. 195 tanggal 30 Juli 1975 dan No. 52
Tanggal 10 Oktober 1975. AMS inilah yang dikenal menjadi penyalur utama
kendaraan merk Toyota hampir diseluruh wilayah Indonesia kecuali Jawa Tengah.
Hal ini dikarenakan penyaluranya dipegang oleh PT. NEW Ratna Motor
semarang, riau dan pecan baru oleh PT.Agung Concern, selawesi Utara dan
Pada periode ini cabang soekarno hatta didirikan yaitu tepatnya pada bulan
desember 1982. Pada periode ini pula kendaraan yang bermerk peugeut dan
9
kendaraan bermerk lainnya sepertinya BMW, Isuzu, dan Flat. Kemudian TAM
melakukan kerjsama dengan Multi Astra dan Toyota Engine Indonesia, sehingga
kini TAM merupakan gabungan dari empat perusahaan, dengan komposisi saham
menjadi 51% dipegang oleh PT.Astra International dan 49% dipegang oleh TMC.
Dalam rangka persiapan Go Public, maka pada bulan september 1989 PT. Astra
AUTO 2000 ini merupakan tempat penjulan resmi Autorized Main Dealer
bagi kendaraan bermotor merek Toyota yang berkantor PUSAT DI Jl. Gaya
AUTO 2000 bergerak dalam bidang usaha jasa yang meliputi penjulana
kendaraan bermerek Toyota, penjualan suku cadang aslin dan kegiatan purna jual
bantuan pengelolaan atas PT. Serasi Auto Raga (Toyota Rent A Car/ TRAC) yang
otomotif terbaik di Indonesia dengan proses dan pelayanan kelas dunia yang dapat
2. Misi Perusahaan
yang harus diberikan kepada pelanggan disaat berinteraksi dengan pelanggan baik
Adapun nilai-nilai yang harus dapat diterima dan dirasakan pelanggan saat
a. Mengutamakan pelangaan.
11
2000
organisasi untuk mengetahui tugasnya. Struktur organisasi yang baik harus dapat
perusahaan.
Adapun struktur organisasi PT. Astra International Auto 2000 antara lain:
1. Kepala Cabang
keuangannya.
e. Berhak atas promosi dan bonus jika cabang maju melebihi target
Perusahaan.
12
3. Kepala Bengkel
department.
karyawan.
4. Instruktur
teknologi terbaru
6. Service Advisor
b. Mereka adalah “public face” dari dealer dan terutama bertanggung jawab
f. Estimasi untuk jasa parts, bahan yang harus dibayar oleh pelanggan /
customers.
7. Foreman
8. Mekanik
ditetapkan.
9. Part Counter
a. Petugas yang mengatur laju spare part/ keluar masuk spare part.
gudang alat.
a. Orang yang bertugas mobil memeriksa mobil baru yang akan siap pesta/
diberikan ke costumer/pelanggan.
penjualan.
dengan penjualan.
perusahaan.
16. Kasir
20. Kolektor
21. Security
22. Ekspedisi
a. Driver/ sopir yang bertugas mengirim unit baru ke cabang atau ke
costumer.
17
STRUKTUR ORGANISASI
PT. ASTRA INTERNATIONAL TSO BANDUNG SH
JL. SOEKARNO HATTA 145 BNDUNG
TELEPONE : 022-6022000 Kepala Cabang
FAX : 022-60315
CRC
ADM Bengkel
ADM Gudang/Mat
Tekhnikal
Hatta Bandung.
PT. Astra International, Tbk, TSO AUTO 2000 Cabang Soekarno Hatta
merupakan autorizzed distributor bagi PT. Astra International, Tbk. Pusat Jakarta.
1. PT. Astra International, Tbk TSO AUTO 2000 cabang Soekarno Hatta
selain dari penjualan spare part dan melayani jasa perbaikan mobil (bengkel).
Dibawah ini adalah beberapa jenis kendaraan bermotor yang dijual di AUTO
a. Passanger Car.
Mini class : Vios
Small class : Corolla
Medium high class : Camry
Luxury class : Crown
b. Commercial Vehicle.
1 Ton : Kijang, Avanza
2 Ton : Dyna
2 Ton : Rush
2. PT. Astra International, Tbk TSO AUTO 2000 Cabang Soekareno Hatta
3. PT. Astra International, Tbk TSO AUTO 2000 Cabang Soekareno Hatta
Toyota).
19
Unit perbengkelan adalah faktor yang utama dalam pelayanan purna jual
(after sales service) suatu kendaraan. Unit perbengkelan ini memberikan dua
penjualan yang dijalankan perusahaan, unit bengkel ini menerima service untuk
pengerjaan servis dengan waktu yang relaif cepat, servis yang dilayani
3. SBI (Servis Berkala Internal) yaitu pelayanan servis untuk kendaraan yang
4. SBE (Servis Berkala Ekternal) yaitu pelayanan sevis yang ditujukan untuk
lainya.
dan balancing.
20
pelayanan dan pelaksanaan perbaikan dengan harga yang bersaing oleh teknisi
yang handal, kepercayaan pelanggan dapat diraih. Dengan memahami aturan kerja
yang bekerja dalam satu tim dapat bekerja guna meraih kepuasan pelanggan No.1.
Pengontrol/Foreman
Mengalokasikan pekerjaan untuk teknisi dan memonitor perkembangan
setiap pekerjaan.
Teknisi
Pekerjaan perawatan dan perbaikan.
Kepala Teknisi
Melaksanakan pekerjaan servis dan perbaikan dan memeriksa kualitas
setiap pekerjaan.
21
Service Advisor
Menentukan kebutuhan pelanggan dan memberikan saran.
a. Perjanjian
Penjelasan gambar :
Service advisor
A. •Mendengarkan permintaan servis pelanggan dan mencatat tipe
dept.
Pengontrol/Foreman
b. Penerimaan
Penjelasan gambar :
Service Advisor
A. • Menyambut kedatangan pelanggan.
23
yang dibutuhkan.
(bila perlu).
c. Pembagian Kerja
Penjelasan gambar :
Pengontrol/Foreman
A • Pengontrol/Foreman mengalokasikan pekerjaan berdasarkan waktu dan
d. Servis
Penjelasan gambar :
Teknisi
Kepala teknisi
Penjelasan gambar :
Kepala Teknisi
pengontrol/foreman.
Pengontrol/Foreman
Penjelasan gambar :
Service advisor
diserah terimakan.
pelumas.
Pengontrol/Foreman
Penjelasan gambar :
Service advisor
perusahaan yang bergerak dalam bidang otomotif yang meliputi ditribusi dan
kesehatan kerja dan keamanan dalam setiap kegiatan dan bidang usaha.
kelestarian lingkungan.
seluruh karyawan.
menerus.
29
J. Layout Perusahaan.
BAB III
ANALISIS KASUS
itu bermacam-macam mulai dari servis berkala (1.000 km, 10.000km, 20.000 km
dst), adapaun keluhan yang biasa terjadi diantarnya : kebocoran Shock absorber,
rem bunyi, rem bergetar, black smoke, keluhan pada kopling, over haul kopling,
overheating dll. Dari seluruh kegiatan perbengkelan, yang paling sering dilakukan
berasal dari banyaknya atau seringnya keluhan costumer pada kendaraanya yaitu
pada bagian kopling dan komponennya yaitu kopling terjadi slip, kopling terjadi
gemertak/getar, kopling terjadi bunyi pada saat di injak, fork kopling bunyi,
kopling sulit dilepas, susah masuk gigi. Untuk mempermudah dalam mencari
penyebab masalah yang sering terjadi bisa dilihat pada tabel gejala problem
dibawah ini.
31
manual avanza. Untuk bahan analisis selanjutnya penulis akan melampirkan salah
satu PKB (Perintah Kerja Bengkel) untuk kendaraan costumer yang mengalami
permasalahan yang bersangkutan dengan kopling. PKB dapat dilihat dibawah ini :
33
DATA KENDARAAN DATA PEMILIK
No. Polisi : D 1321 VR Nama : WANDI
No. Rangka : MHFM1BA3JBK333362 Alamat : KOMP.GBI BLOK B-2 NO.4 C
No. Mesin : K3 DH79292 BUAHBATU
Tipe : AVANZA 1.3 G M/T MET BANDUNG
Tahun Produksi : 2011 Telepon : 022-7533729
======TWC=======
JASA PERBAIKAN:
OH KOPLING 167.200
PENGGANTIAN SUKU CADANG:
31230-97502 BEARING, CLUTCH, NSK 1,000 PCE 295.000
31210-BZ020 COVER A/S, CLUTCH 1,000 PCE 370.00
31250-BZ130 DISC A/S, CLUTCH 1,000 PCE 410.000
TOTAL: 1.242.200
B. Landasan Teori
1. Pengertian Kopling
sebuah kendaraan, yaitu sistem yang berfungsi memindahkan tenaga dari sumber
tenaga dari mesin ke sistem penggerak pada kendaraan, tentunya diperlukan suatu
proses yang halus tanpa adanya kejutan, yang menyebabkan ketidak nyamanan
Sistem pemindah tenaga secara garis besar terdiri dari Unit kopling,
transmisi, defrensial, poros dan roda kendaraan. Sementara Posisi unit kopling
dan komponennya (Clutch Assembly), terletak pada ujung paling depan dari
sistem pemindah tenaga pada kendaraan. Sesuai dengan fungsinya, yaitu untuk
pedal selama perkaitan roda gigi. Kopling harus dapat memindahkan tenaga
gerak mula kendaraan dapat berlangsung dengan lembut dan perpindahaan roda-
roda gigi transmisi dapat lembut sesuai dengan kondisi jalannya kendaraan. Posisi
b. Harus dapat memindahkan tenaga mesin dengan tanpa slip jika kopling
sudah menghubung penuh maka antara fly wheel dan plat koping tidak
2. Jenis-jenis Kopling
a. Kopling gesek
Pressure Plate yang menjadi satu dengan cluth cover dibautkan pada roda
penerus. Disc clutch dipasangkan pada alur infut shaft dan dijepit
kopling.
39
Adalah unit kopling dengan jumlah piringan lebih dari satu, dimana plat
b. Kopling hidraulic
keceparan kendaraan.
impeller. Stator adalah mekanisme pengatur arah aliran fluida agar tidak
41
3. Konstruksi Kopling
Clutch cover unit terdiri dari plat penekan, pegas penekan, tuas
penekan dan rumah kopling. Tutup kopling terikat pada roda penerus
42
kopling. Tutup kopling ada 2 tipe dan ini tergantung pada tipe pegas yang
kopling (clutch disc): dengan menggunakan pegas coil dan tipe diafragma.
harganya mahal.
Tipe diafragma
sekecil mungkin
pegas coil.
Bila terjadi keausan pada pelat kopling tidak mengurangi pekanan pada
pelat penekan.
Tidak seperti kopling tipe coil yang mana tenaga pegas akan berkurang
dengan lembut tanpa terjadi slip. Plat kopling terdiri dari facing yang
berfungsi sebagai bidang gesek yang dikeling pada cushion plate yang
Plat kopling dilengkapi dengan alat penahan kejutan baik dalam bentuk
pegas ataupun karet. Alat ini dipasang secara radial, hingga disebut dengan
maka pegas radial harus mampu menerima gaya radial yang terjadi pada plat
Tahan terhadap panas. Panas dalam hal ini terjadi karena terjadi
gesekan.
Pelat penekan terbuat dari cast iron dan mempunyai bidang gesek yang rata
dan halus serta memiliki putaran yang seimbang. Pelat penekan berfungsi
tegangan dari pegas diaphragama. Pelat penekan harus tahan terhadap panas
dan aus.
Release fork berfungsi untuk meneruskan gaya tekan atau dorong dari pedal
f. Input Shaft
Input shaft merupakan dudukan clutch disc dan release bearing secara
bebas.
47
g. Pedal kopling
oleh kabel.
48
sehingga konstruksinya lebih sederhana, akan tetapi sistem ini kurang kuat
bila dipergunakan untuk beban yang besar. Karena itu, sistem ini hanya
tenaga melalui fluida cair/ minyak. Prinsip yang digunakan pada sistem
hidrolik ini adalah pengaplikasian hukum Pascal, dimana jika ada fluida
dalam ruang tertutup diberi tekanan maka tekanan tersebut akan diteruskan
(release cylinder) .
49
Keuntungannya :
Kelemahanya :
Konstruksinya rumit.
Komponen utama dari sistem hidraulis ini adalah master silinder dan
release cylinder.
50
pembebas kopling. Saat pedal kopling diinjak, maka akan menarik kabel kopling
kopling. Sehingga plat kopling bebas tak terjepit oleh plat tekan.
Saat pedal dilepas, maka pedal kopling akan dikembalikan pada posisi
semula oleh pegas pengendali pedal. Sementara tuas kopling akan kembali pada
perhitungan mencari gaya gesek yang terjadi pada kopling. Untuk mengetahui
gaya gesek pelat kopling pada toyota avanza dapat dihitung dengan menggunakan
FT = μ . p . π. ¼ ( D2 – d2 ) ………………………………………. (1)
perhitungan penunjang seperti mencari luas permukaan bidang gesek (A), tekanan
rata-rata bidang gesek (p) dan gaya tekan pada bidang gesek (Fa). Perhitungan
Untuk luas penampang bidang gesek total tinggal dikalikan dua, karena
Atot = A.2
Untuk mencari gaya tekan pada bidang gesek dapat dihitung dengan
C. Pembahasan masalah
Clutch disc
Tipe Kering, pelat tunggal
Peredam Getaran Rubber (karet)
Jumlah pegas peredam pada hub 4 buah
Limit kedalaman rivet 0,4 mm (0.016 in)
Run out Pelat Kopling 1.0 mm (0.039 in)
Jumlah spline hub 20 gigi
Diameter Luar ҳ Diameter dalam 189,10 X 132,0 mm
53
Tebal 7,8 mm
Ukuran baru : 8,0 – 8,5 mm
Bahan facing Woven asbestos
Clutch cover
Jenis Diaphragm spring type
Keausan clutch cover Minimum : kedalaman : 0,5 mm
Diameter luar pelat penekan 193,0 mm
Diameter dalam plat penekan 129,7 mm
Daya tekanan clutch cover 410,5 kg.cm
Kekencangan baut ke flywhee 195 kgf*cm
Flywheel
Run-out maksimum 0,1 mm (0.004 in)
(Sumber : CD repair manual avanza )
2. Pemecahan masalah
menentukan penyebab dengan cepat dan tepat. Sebelum melangkah lebih jauh
untuk mencari penyebab terjadinya gangguan pada kopling, dapat dilihat dari
a. Kopling kasar/gemertak
b. Kopling Berisik/Bunyi
Rusak/kotor
Periksa Perputaran dan gesekan Part Perbaiki/Ganti
aus
Periksa Pelat pilot bearing Ganti
c. Kopling slip
Berminyak/aus
Periksa permukaan pelat kopling bersihkan/Ganti
Aus/rusak
Periksa diafragma spring Ganti
Terlalu besar/sedikit
Periksa kebebasan plat kopling Stel kebebasan
Keluar jalur,aus
Periksa clutch disc Perbaiki/ganti
Kotor/.berminyak bersihkan
Periksa Clutch disc
dan kopling sulit dilepas. Untuk lebih jelas dapat dilihat di tabel 3.1 gejala
Setelah diketahui penyebab terjadinya masalah pada kopling, dalam hal ini
penulis ambil satu contoh pada permasalahan kopling slip. Berdasarkan bagan
5. Flywheel cacat/aus.
56
dahulu unit kopling harus dilepas dari kendaraan, adapun susunannya harus
kopling, pemasangan unit kopling dan diakhiri dengan pemasangan unit transmisi,
agar lebih jelas dapat dilakukan dengan langkah –langkah sebagai berikut :
57
6) Melepaskan Konektor
Melepaskan konektor switch lampu back-up dal klem wire harness
bermasalah seperti :
1.0 mm, jika terdapat kotoran/ goresan yang sedikit dapat dibersihkan
ketika ditemukan hasil yang sudah tidak sesuai dengan batas ukuran maksimum
maka komponen tersebut harus diganti dan ketika hasil pengukuran menunjukan
masih dalam batas minimum maka unit tersebut masih dapat digunakan, akan
dibawah ini:
Mur pengunci dikendorkan dan baut stoper diputar hingga ketinggian menjadi
benar.
4) Pemeriksaan free play pedal dan push rod play sudah benar.
Pedal ditekan hingga tahanan kopling mulai terasa.
Free play pedal: 3,0 sampai 20,0 mm (0,1181 sampai 20,0000 mm.)
Push rod play pada top pedal: 1,0 sampai 8,0 mm (0,039 sampai 8,001
mm.)
Mesin di start.
Pedal kopling ditekan kebawah secara perlaha dan jarak langkah diukur
dari titik suara gear berhenti (release point) ke posisi akhir langkah
penuh.
78
Bila jarak tidak dalam spesifikasi lakukan kerja seperti berikut ini.
Ketinggian pedal diperiksa.
Push rod play dan jarak pedal bebas diperiksa
berikut:
Dik : D = 18,91 cm
d = 13,20 cm
Jawab:
A = ¼ π ( D2 – d2 )
= 143,92 cm2
Jadi luas permukaan bidang gesek yang dihasilkan yaitu = 143,92 cm2.
79
Karena bidang gesek pada pelat kopling ini terdapat dua permukaan, maka
luas permukaan total bidang geseknya tersebut harus dikalikan dua, sehingga :
ATot = 2. A
= 2 . 143,92 cm2
= 287,84 cm2
Untuk mencari tekanan rata-rata pada pelat kopling, maka besarnya gaya
tekan yang dihasilkan clutch cover dibagi dengan luas penampang bidang gesek
Dik : Fc = 650 kg
A = 287,84 cm2
Jawab:
𝐹𝑐
𝑝=
𝐴
650
=
287,84
= kg/cm2
Jadi tekanan rata-rata yang dihasilkan pada pelat kopling yaitu = 2.25
Kg/cm2.
Dik : D = 18,91 cm
d = 13,20 cm
p = 2.25 kg/cm2
80
Jawab :
FA = ¼ .π ( D2 – d2 ) . p
= 324,98 kg
Jawab :
FT = ¼. π . μ . p . ( D2 – d2 )
= 161,34 kg
BAB IV
A. Kesimpulan
kopling dan cara mengatasinya, maka dari itu penulis mengambil kesimpulan,
yaitu:
a. Gangguan yang terjadi pada kopling itu diakibatkan dari faktor teknis dan
berminya, pelat penekan sudah lemah, fly wheel aus. Sedangkan faktor
Dengan koefisien gesek (μ) = 0,5 karena bahannya terbuat dari asbes
B. Saran
antara mahasiswa, dosen dan JPTM FPTK UPI bisa ditingkatkan kembali