PENDAHULUAN
Alat transportasi yang ada sekarang ini tidak hanya alat transportasi darat
saja, tetapi untuk transportasi laut dan transportasi udara juga mengalami
kemajuan. Untuk alat transportasi darat sendiri ada banyak macamnya seperti
mobil, bus, truck, kereta dan sebagainya. Kendaraan-kendaraan tersebut terdiri
dari berbagai bagian penting yang mendukung kenyamanan kendaraan,
diantaranya mesin, system chasis yang baik (rem, suspensi, kemudi),
perlengkapan eksterior dan interior mobil yang memadai dan lainnya.
1
Sistem pelumasan saat ini telah mengalami perubahan pada komponen. .
Komponen-komponen tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi mobil,
sehingga perawatan dan perhatian dari pengemudi terhadap system tersebut sangat
dibutuhkan untuk performa kendaraan.
2
1.2 Tujuan Praktik Kerja Industri
Dalam penulisan laporan pasti ada suatu tujuan yang ingin dicapai.
Begitu juga dengan penulisan laporan ini yang berjudul “SISTEM
PELUMASAN TOYOTA RUSH F 700” mempunyai tujuan sebagai
berikut :
3
1.4 Pembatasan Laporan
1. Metode Interview
2. Metode Observasi
3. Metode Literatur
4
.4. Metode Praktik
Metode praktik adalah metode pengumpulan data dengan
melakukan praktik secara langsung untuk mengamati, melakukan
pembongkaran, melakukan perbaikan/penggantian dan melakukan
pemasangan pada system pelumasan Toyota Rush F700 sewaktu
melakukan praktik kerja industry di PT Nasmoco Pemuda.
BAB I PENDAHULUAN
5
BAB III TINJAUAN TEKNIK
BAB V PENUTUP
6
BAB II
7
Semarang yang juga difungsikan sebagai ruang pamer dan bengkel. Dan pada
saat itu pula diadakan penggantian nama dari PT. New Ratna Dewi Motor
menjadi PT. New Ratna Motor.
Pada tanggal 30 Agustus PT. New Ratna Motor ditunjuk sebagai Dealer
resmi TOYOTA (Autorized TOYOTA Main Dealer) Jawa tengah dan Daerah
Istimewa Yogyakarta. Dengan bantuan PT. Toyota Astra Motor maka PT.
New Ratna Motor semakin berkembang. Oleh karena itu PT. New Ratna
Motor berkeinginan mendirikan perwakilan diberbagai kota di Jawa Tengah
dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pada tahun 1974, PT. New Ratna Motor
mulai mengembangkan perusahaannya dengan mendirikan dealer-dealer di
Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, antara lain :
1. PT. Nasmoco Pemuda, Jalan Pemuda no. 72 Semarang.
2. PT. Nasmoco Kaligawe, Jalan Raya Kaligawe km 5 Semarang.
3. PT. Nasmoco Majapahit, Jalan Majapahit Semarang.
4. PT. Nasmoco Gombel, Jalan Setiabudi Semarang.
5. PT. Nasmoco Salatiga, Jalan Diponegoro 17 Salatiga.
6. PT. Nasmoco Magelang, Jalan Raya Magelang-Yogyakarta km 5
Magelang.
7. Surya Indah Motor Kudus, KI AKBP Kusumadya Kudus.
8. CV Candra Motor, Jalan Mertoloyo 113-115 Tegal.
9. Candra Pratama (Nasmoco Pekalongan), Jalan Raya Kali Banger
Pekalongan.
10. PT. Nasmoco Purwokerto, Jalan Gerilya Timur no. 56 Purwokerto.
11. PT. Nasmoco Cilacap, Jalan MT. Haryono no. 81 Cilacap.
12. PT. Bengawan Abadi Motor (Nasmoco Slamet Riyadi), Jalan Slamet
Riyadi no.558 Solo.
13. PT. Nasmoco Solo Baru, Solo.
14. PT. Nasmoco Mlati, Jalan Magelang km 7 Yogyakarta.
15. PT. Nasmoco Janti, jalan janti Yogyakarta.
16. PT. Nasmoco Bantul, jalan Bantul Yogyakarta.
17. PT. Nasmoco Karanganyar, Karanganyar Solo.
8
18. PT. Nasmoco Wonosobo, jalan raya Banyumas Km3 Selomerto
Wonosobo.
Alasan pembukaan cabang di Kaligawe Semarang dikarenakan tidak ada
kemungkinan lagi untuk mengadakan perluasan ruang pamer dan bengkel,
karena letak perusahaan yang berada ditengah kota. Maka dari itu diadakan
pendirian Show Room (Ruang Pamer) dan Work Shop (Bengkel) baru unit II
di Jalan Kaligawe km 5 Semarang.
Peresmian Show Room dan Work Shop itu dilaksanakan pada tanggal 20
Agustus 1977 oleh Bapak Hardiyanto sebagai Walikota Dati II Semarang,
serta disahkan dengan akta notaris no. 83 tahun 1977 dan berstatus perusahaan
atau badan hokum berbentuk PT (Perseroan Terbatas) sedangkan nama
NASMOCO merupakan singkatan dari New Asiatic Motor Company.
9
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Nasmoco Pemuda
10
4. Data Base Analyse/MRA
Membuat data base customer baru :
Membuat data customer pasif di atas 6 bulan.
Membuat data customer yang pindah tempat.
Membuat data customer yang tidak pernah servis.
Membuat data dan menjaga hubungan ke customer aktif.
5. Servis Advisor
Mengimplementasikan 7 step dengan baik dan benar.
Berperan aktif pada semua program TAM maupun HO.
Membuat WO atau servis order yang lengkap dan sesuai dengan
keluhan pelanggan.
6. Control Room
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan Job Progress Control Board.
Mengoperasikan Progress Control Board.
Mendistribusikan WO sesuai tingkatan training.
7. Foreman
Mengkoordinir pekerjaan teknisi.
Memonior dan mengarahkan pekerjaan teknisi.
Membbantu memecahkan trouble teknisi.
8. Teknisi
Melakukan pekerjaan sesuai WO dan SOP.
Melapor ke foreman bila terdapat masalah dalam pekerjaan.
Melapor ke foreman atau SA bila ada pekerjaan atau kerusakan diluar
order customer.
9. TAS/TL
Membuat laporan teknik dan laporan NTWC serta melapor kepada
TAM dan HO.
Memproses laporan warranty.
Berkoordinasi dengan instruktur dalam penanganan trouble pada
kendaraan warranty.
11
10. Partman
Mempersiapkan atau memesan part sesuai permintaan atau pesanan.
Memproses WO yang akan di invoice.
Memperbaiki kualitas pelayanan part division.
11. Billing
Memproses Wo untuk dibuat invoice.
Membuat laporan internal dan eksternal.
Mengirim copy invoice ke finance.
12. Kasir
Menerima pembayaran dari customer.
Membuat laporan pembayaran harian dan bulanan.
Menyetorkan uang ke Bank.
13. Tool keeper
Bertanggung jawab atas kondisi dan keselamatan segala peralatan yang
digunakan di bengkel.
12
Gambar 2.2 Lokasi PT. Nasmoco Pemuda
13
Gambar 2.3 Lay Out PT. Nasmoco Wonosobo
14
c. Servis
Adalah pemberian pelayanan kepada konsumen yang memiliki
kendaraan merk TOYOTA, sehingga memberikan kenyamanan, kemudahan
dalam perawatan dan perbaikan kendaraan.
15
Segala sesuatu apabila dikerjakan secara rutin dan ikhlas akan
membawa kebaikan bagi diri dan perusahaan dalm bekerja.
`
Gambar 2.4 Alur Proses Pelayanan Customer
Keterangan proses gambar :
1. Customer menyerahkan kendaraan kepada SA sambil mengutarakan
keluhan atau kerusakan yang terjadi pada moilnya.
2. Setelah mencoba kendaraan dan mengetahui kerusakan yang terjadi,
SA menganalisa kerusakan dan membuat WO.
3. SA menyerahkan kendaraan dan WO kepada Foreman.
4. Foreman menyerahkan kendaraan dan WO kepada teknisi.
5. Teknisi mengerjakan service sesuai WO dan bertanyakepada foreman
jika menemui kesulitan atau akan melakukan penggantian spare part.
6. Jika penggantian spare part disetujui customer dan atasan, WO
diserahkan kepada partman untuk meminta part yang akan diganti.
7. Kendaraan yang sudah diperbaiki diserahkan kembali kepada foreman
untuk dilakukan final check. Bagian spare part menghitung harga spare
16
part yang kemudian menyerahkan rincian biaya kepada bagian
administrasi.
8. Kendaraan diserahkan kembali kepada customer setelah customer
melunasi harga jasa service kepada kasir. Selanjutnya customer dapat
keluar dari bemgkel dengan sepengetahuan satpam.
17
2.11 Semboyan, Visi, Misi dan Mars Perusahaan
18
Rapatkan barisan satukan langkah
19
BAB III
TINJAUAN TEKNIK
20
torsi optimal di setiap tingkat kecepatan. Sekaligus menghemat bahan bakar dan
mengurangi emisi gas buang.
Prinsip Kerja:
21
Waktu bukaan camshaft bisa bervariasi pada rentang 60 derajat. Misalnya,
pada saat start, kondisi mesin dingin dan mesin stasioner tanpa beban, timing
dimundurkan 30 derajat.
Cara ini bakal menghilangkan overlap. Yaitu peristiwa membukanya katup masuk
dan buang secara bersamaan di akhir langkah pembuangan karena katup masuk
baru akan membuka beberapa saat setelah katup buang menutup penuh.
Logikanya, pada kondisi ini mesin tak perlu bekerja ekstra.
Dengan tertutupnya katup buang, tak ada bahan bakar yang terbuang saat
terisap ke ruang bakar. Konsumsi BBM jadi hemat dan mesin lebih ramah
lingkungan.
Sedangkan saat ada beban, timing akan maju 30 derajat . Derajat overlapping akan
meningkat. Tujuannya untuk membantu mendorong gas buang dan memanaskan
campuran bahan bakar dan udara yang masuk dan juga memasukan sebagian gas
buang ke ruang bakar untuk di bakar kembali agar sempurna. Selain itu, waktu
22
kompresi juga bertambah karena katup masuk juga menutup lebih cepat. Efeknya,
efisiensi volumetrik jadi lebih baik.
Posisi advance timing maju didapat dengan mengisi oli ke ruang belakang
masing-masing bilah vane. Sehingga vane akan bergerak maju dan posisi timing
pun ikut maju 30 derajat. Tekanan olinya sendiri disediakan oleh camshaft timing
Oli Control Valve yang diatur oleh ECU mesin. Kebalikannya, untuk kondisi
retard (mundur), ruang di depan vane akan terisi dan posisi timing mundur.
Sedangkan kalau dibutuhkan pada kondisi standar, ada pin yang akan mengunci
posisi vane tetap ada di tengah.
23
Sistem Pelumasan adalah suatu sistem yang mana terdiri
daribagian-bagian logam (metal parts) yang bergerak, beberapa
diantaranya ada yang berhubungan langsung secara tetap satu dengan
lainnya. Termasuk poros engkol, batang torak, dan bagian mekanisme
katup.
24
3. Berfungsi sebagai seal antara torak dengan lubang dinding
silinder.
Dalam system tekanan ini, oli ditekan oleh gerakan mekanik dari pompa
oli dan disalurkan ke bagian-bagian mesin yang bergerak.
1. Oli pelumas
25
Oli mesin API SJ 20W-50, 3.0 (W/ filter)
10W-30,
5W-30,
2. Pompa oli
Pompa oli (oil pump) menghisap oli dari bak oli (oil pan)
kemudian menekan dan menyalurkan ke bagian-bagian mesin yang
bergerak. Pompa oli ada yang digerakkan dengan poros engkol dan
ada juga yang digerakkan oleh sumbu nok (camshaft), timing belt/
timing chain dan sebagainya. Saringan oli terpasang pada inlet
pompa oli fungsinya untuk menyaring kotoran dari oli. Pompa roda
gigi (gear pump) dan pompa trochoid biasanya banyak digunakan.
26
volume bertambah, dan oli akan keluar bila volume
berkurang. Pompa oli tipe internal (internal gear type)
konstruksinya sederhana dan kemampuannya dapat
diandalkan.
27
Gambar 3.8: Pompa Oli Tipe External Gear
28
pompa oli saat ruangan membesar dan oli ditekan ketika
ruangannya mengecil.
3. Relief Valve
29
Gambar 3.11: Relief Valve Saat Kecepatan Tinggi
Cara Kerja
30
a) Posisi Advance
b) Posisi Retard
31
Gambar 3.14: Skema Oil control Valve Posisi Retard
32
jalan ini, kekurangan pelumasan dapat dicegah bila elemen
tersumbat. Check valve juga berfungsi untuk mencegah kotoran
yang terkumpul dalam oil filter agar tidak kembali kepompa oli
bila mesin berhenti serta menyimpan oli dalam oil filter dengan
demikian oli dapat segera mengalir ke tiap bagian bila mesin
dihidupkan.
33
a. Tekanan Oli Rendah
34
Gambar 3.17: skema lampu tekanan oli saat tekanan tinggi
35
Bila tekanan oli tinggi, diaphragm terdorong lebih
kuat sehingga titik kontak juga saling menekan lebih
kuat. Selama hal ini terjadi beberapa saat maka
bimetal strip akan melengkung menyebabkan titik
kontak mengalirkan arus listrik ke hit wire receiver
gauge, sebagai akibatnya, bimetal strip sender gauge
melengkung dan menyebabkan jarum penunjuk
bergerak ke arah kanan.
8. Pendingin Oli
36
Pada pendingin oli tipe udara yang biasa, sebagian
oli dari pompa ke pendingin oli, kemudian kembali
ke oil pan.
37
Gambar 3.20: Diagram Aliran Oli dengan pendingin udara
38
Gambar 3.19: Diagram Aliran Oli
39
BAB IV
Bab ini merupakan inti dari karya tulis yang penulis buat. Didalamnya
akan dijelaskan mengenai sistem pelumasan pada Toyota Rush F 700. Dalam
dunia otomotif, sistem pelumasan mempunyai peran yang sangat penting yaitu
untuk mensuplai oli ke permukaan bantalan - bantalan dari semua bagian yang
bergerak.
Komponen-komponennya adalah :
Oil Filter
Oil Pump
Oil strainer
Carter ( Oil pan)
Deep stick
40
4.1 Periksa Level Oli Mesin
a. Periksa oli dari keadaan memburuk, bercampur air, berubah warna atau
encer. Bila kualitas oli memburuk, ganti oli mesin dan oil filter.
41
c. Pasang oil pressure gauge.
d. Panaskan mesin.
Tekanan oli:
Pada 3,000 rpm 225 kPa (2.3 kgf/cm2, 32.6 psi) atau lebih
42
ADHESIVE: Toyota Genuine Adhesive 1344, Three Bond 1344
atau yang setara
PERINGATAN:
Terlalu lama dan sering kali terkena engine oil dapat mengakibatkan
pengelupasan minyak alami dari kulit, mempercepat pengeringan,
iritasi, dan dermatitis. Sebagai tambahan, oli bekas mengandung
kontaminasi bahaya yang berpotensi dapat menyebabkan kanker
kulit.
Harus dilakukan langkah pencegahan saat mengganti engine oil untuk
mengurangi resiko kulit Anda berhubungan dengan oli bekas.
Kenakan baju pelindung dan sarung tangan. Cuci kulit Anda sampai
bersih menggunakan sabun dan air, atau gunakan pencuci tangan
tanpa air untuk membersihkan engine oil bekas tersebut. Jangan
menggunakan bensin, thiner atau pelarut.
43
Untuk menjaga lingkungan, oli bekas dan bekas oil filter harus
dibuang ke tempat pembuangan khusus.
a. Lepas 6 baut dan klip, dan kemudian lepas engine under cover.
b. Buka oil filler cap.
c. Lepas drain plug dari oil pan dan kuras engine oil ke dalam container.
d. Bersihkan drain plug.
e. Pasang gasket baru, kemudian pasang oil pan drain plug.
44
a. Berikan engine oil ke oil filter gasket.
b. Kencangkan secara perlahan oil filter ke dalam mesin sampai oil filter
tidak berputar.
c. Gunakan SST, kencangkan oil filter dengan 3/4 putaran tambahan.
SST : 09228-06501
Engine oil:
Oil Viscosity
Oil Grade
(SAE)
Kapasitas:
Kuras dan isi ulang dengan 3.0 liter (3.2 US qts, 2.6
penggantian oil filter lmp. qts)
Kuras dan isi ulang tanpa 2.7 liter (2.9 US qts, 2.4
penggantian oil filter lmp. qts)
45
3.4 liter (3.6 US qts, 3.0
Pengisian kering
lmp. qts)
Tabel 4.3: kapasitas pengisian oli
46
a. Lepas konektor VSV.
b. Lepaskan 2 selang.
47
5. Lepas selang inlet radiator
a. Lepas 2 klip selang radiator,
kemudian lepas selang inlet
radiator.
48
a. Lepas konektor sensor posisi
crankshaft dan klem wire
harness.
b. Lepas baut dan sensor posisi
crankshaft.
49
a. Lepas selang ventilasi
50
a. Lepas gasket cylinder head
cover dari cylinder head
cover sub-assembly.
51
c. Gunakan SST, lepas
baut dan pulley crankshaft.
SST 09330-00021, 09213-
54015 (91651-60855)
52
21. Lepas tutup rantai timing atau
timing belt sub-assembly
a. Lepas 15 baut dan 2 mur,
kemudian lepas tutup rantai
timing.
53
b. Gerakkan plat stopper ke
depan dan kuncilah.
54
27. Lepas tension arm rantai
timing
a. Lepas baut dan tension arm
rantai timing.
PERHATIAN:
Hati-hati jangan jatuhkan
driven rotor pompa oli
karena dapat macet pada
pompa oli.
55
a. Lepas driven rotor dari oil
pump
56
3. Periksa celah bodi rotor
a. Gunakan feeler gauge, ukur
celah antara rotor dan bodi.
Celah bodi standard:
0.155 sampai 0.265 mm
(0.0061 sampai 0.0104 in.)
Celah bodi maksimum:
0.265 mm (0.0104 in.)
Bila hasilnya lebih besar dari
maksimum, ganti pompa oli.
57
1. Pasang driven rotor pada
pompa oli
a. Pasang driven rotor pada
pompa oli.
58
d. Pasang pompa oli dengan 3
baut.
Momen: 9.0N*m
(92kgf*cm, 80 in.*lbf)
59
5. Pasang rantai sub-assembly
a. Luruskan plat tanda warna
kuning dari rantai timing
dengan tanda penyesuai dari
crankshaft timing sprocket
seperti pada gambar,
kemudian pasang rantai
timing.
60
6. Pasang plunger tensioner
rantai
a. Gunakan hexagonal lobe
pada camshaft, putar sedikit
camshaft ke kiri, kemudian
pasang tensioner dengan
rantai yang kendor pada sisi
tensioner.
61
8. Pasang tutup seal oli rantai
timing atau timing belt
a. Gunakan SST, ketuk ke
dalamseal oli secara merata
sampai permukaannya rata
dengan tepi tutup rantai
timing.
SST 09608-06041
Tonjolan seal dari pinggir:
0.5 mm (0.020 in.) atau
kurang
Ke dalam seal dari pinggir:
1.0mm (0.039 in.) atau
kurang
PERHATIAN:
Jangan mengetok seal
oli ke dalam secara
miring.
Jaga bibir seal oli agar
bebas dari benda asing.
Oleskan tipis gemuk MP (seba guna) ke bibir seal oli yang baru.
62
b. Berikan seal packing pada
tutup rantai timing
Packing seal:
Toyota Genuine Seal
Packing Black, Three Bond
1207B atau yang setara
PERHATIAN:
Bersihkan oli dari
permukaan kontak.
Pasang tutup rantai
timing dalam waktu 3
menit, dan kencangkan
baut-bautnya dalam
waktu 15 menit setelah
penggunaan seal
packing.
Jangan membiarkan
seal packing terkena oli
mesin minimal 2 jam
setelah pemasangan.
Jangan menghidupkan
mesin minimal 2 jam
setelah pemasangan.
63
c. Pasang tutup rantai timing
dengan 15 baut dan 2 mur.
Momen: 12N*m
(122kgf*cm, 8.9 ft.*lbf)
Untuk baut A
23 N*m (235kgf*cm, 17
ft.*lbf)
Untuk baut B
44 N*m (449kgf*cm, 33
ft.*lbf)
Untuk baut C
12 N*m (122kgf*cm, 8.9
ft.*lbf)
Untuk baut D
12 N*m (122kgf*cm, 8.9
ft.*lbf)
Untuk baut E
12 N*m (122kgf*cm, 8.9
ft.*lbf)
Untuk baut F
44 N*m (449kgf*cm, 33
ft.*lbf)
64
Kerusakan area ini
dapat menyebabkan
kebocoran cairan
pendingin mesin.
Berhati-hatilah saat
menyapu seal packing
pada area B dan B’
yang di tunjukan dalam
gambar. Kelebihan seal
packing pada area ini
dapat menyebabkan
kesalahan pemasangan
pada braket pompa
vane.
PERHATIAN:
Pastikan bahwa seal
packing tidak sampai
mengenai area A dalam
gambar.
65
Bersihkan oli dari
permukaan kontak.
Pasang oil pan dalam
waktu 3 menit, dan
kencangkan baut-
bautnya dalam waktu
15 menit setelah
penggunaan seal
packing.
Jangan membiarkan
seal packing terkena oli
mesin minimal 2 jam
setelah pemasangan.
Jangan memulai atau mengakhiri penggunaan seal packing dekat dengan
tutup rantai depan mesin atau retainer seal oli belakang mesin. Sambungan
apapun dalam seal packing harus berada pada sisi intake atau exhaust blok
silinder.
66
Untuk baut D.
11. Pasang pulley crankshaft
a. Gunakan SST, tahan pulley
crankshaft dan kencangkan
bautnya.
SST 09330-00021, 09213-
54015 (91651-60855)
Momen: 150 N*m
(1530kgf*cm, 111ft.*lbf)
67
bersentuhan dengan
rusuknya.
68
Momen: 12 N*m
(122kgf*cm, 9ft.*lbf)
Untuk baut
9.0N*m (92kgf*cm, 80
in.*lbf)
Untuk mur
69
a. Pasang koil pengapian
assembly dengan 4 baut.
Momen: 7.5 N8m
(76kgf*cm, 66 in.*lbf))
b. Hubungkan 4 konektor.
18. Pasang pulley water pump
a. Gunakan SST, tahan pulley
water pump.
SST 09960-10010 (09962-
01000, 09963-00600)
b. Pasang pulley water pump
dengan 3 baut.
Momen: 12 N8m
(122kgf*cm, 9ft.*lbf)
70
Pastikan bahwa O-ring
tidak retak atau terjepit
saat pemasangan.
b. Hubungkan konektor sensor
posisi crankshaft dan klem
wire harness.
71
a. Pasang selang inlet radiator
dengan 2 klip selang radiator.
72
d. Pasang sensor temperatur
udara.
73
28. Pasang negatif baterai
29. Periksa kebocoran oli
30. Periksa kebocoran gas buang
31. Pasang tutup dalam mesin
a. Pasang tutup dalam mesin
dengan 6 baut dan klip.
Momen: 6.0 N*m,
(51kgf*cm, 53 in.*lbf)
PERHATIAN:
Gunakan timing light yang
mendeteksi sinyal pertama.
c. Gunakan SST, hubungkan
terminal 12 (EFIT) dan 4 (E)
dari DLC3.
SST 09843-18040
PERHATIAN:
Hati-hati jangan salah
menghubungkan
terminal. Karena dapat
merusak mesin.
74
Matikan semua sistem
kelistrikan dan A/C
Periksa timing
pengapian dengan
cooling fan mati.
d. Periksa bahwa timing
pengapian berada dalam
spesifikasi.
Timing pengapian:
PERHATIAN:
Ketika memeriksa timing
pengapian, pindahkan
transmisi ke posisi parkir
atau netral.
PETUNJUK:
Jalankan mesin pada 1.000
sampai 1.300 rpm selama 5
menit, dan periksa bahwa
putaran mesin kembali lagi
ke putaran idling.
e. Lepaskan terminal 12 (EFIT)
dan 4 (4) dari DLC3.
f. Periksa bahwa timing
pengapian berada dalam nilai
spesifikasi.
Timing pengapian:
-5 sampai 15° BTDC
75
g. Periksa bahwa timing
pengapian segera dimajukan
saat putaran mesin ditambah.
h. Lepas timing light.
76
dalam pipa knalpot minimal
40 cm (1,3 ft) selama idling.
d. Periksa segera konsentrasi
CO/HC selagi idling.
PERHATIAN :
Konsentrasi CO selama
idling.: 0 sampai 0.2 %
Konsentrasi HC selama
idling.: Peraturan lokal yang
dipakai
77
Linier silinder (aus)
Seal valve (rusak)
Injector
Sensor tekanan absolute manifold
Sensor temperature udara masuk
Sensor posisi throttle
Kebocoran oli pada mesin Seal camshaft (rusak)
Seal crankshaft (rusak)
Plug engine (aus)
O ring oil filter (sobek)
Gasket cover valve
Tabel 4.4 : Gejala problem
BAB V
PENUTUP
78
Dengan berakhirnya Praktik Kerja Industri yang penulis laksanakan di PT
Toyota Nasmoco Pemuda selama 3 bulan, maka bertambahlah pengetahuan dan
pengalaman penyusun di dalam memasuki dunia industri. Dengan Praktik Kerja
Industri, penulis dapat mengetahui cara mengatasi suatu pekerjaan yang
memerlukan ketekunan, ketelitian, keterampilan dan tanggung jawab yang tinggi.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan himbauan dan bimbingan dari guru
pembimbing di sekolah maupun staf dan karyawan PT Toyota Nasmoco Pemuda.
5.1 Kesimpulan
5.2 SARAN
79
Meskipun penulis baru duduk di bangku SMK yang sudah tentu
masih terbatas pengetahuannya, namun tidak berlebihan bila penulis
memberikan saran-saran sebagai berikut :
80