Anda di halaman 1dari 45

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Praktek Kerja Industri

Menyadari akan pentingnya mengadakan program Praktek Kerja Industri


(PRAKERIN) sebagai faktor yang mendasar dalam bidang pendidikan untuk terjun
secara langsung dalam dunia kerja untuk menambah wawasan sekaligus pengalaman
untuk siswa/siswi sebagai konstribusi secara langsung mengenal sistem kerja dengan
konkrit.

Tujuan Praktek Kerja Industri merupakan tujuan pembangunan dalam jangka


panjang di Indonesia guna terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas,terampil, mandiri, kreatif, inovatif dan berjiwa swasta. Untuk itu perlu
diadakanya pendidikan dan penerapan ilmu dunia pendidikan dan dunia industri
melalui perogram prakerin.

Program SMK Ibnu Sina Batam jurusan Teknik Otomotif di Batam bertujuan
menghasilkan tenaga kerja yang terampil di era industri pada masa yang akan
datang, agar dapat menghasilkan lulusan terampil dapat melaksanakan tugas dalam
bidangnya terutama teknologi industri .

Adapun alasan pemilihan tempat ini dipilih dengan karena merupakan


lingkungan yang menerapkan konsep K3 Kesehatan dan Keselamtan Kerja.

Konsep K3 ini diterapkan agar para pegawai, mahasiswa/mahasiswi atau


pelajar SMK yang sedang melaksanakan kegiatan magang atau prakerin dapat
bekerja lebih efektif dan efesien.

Alasan pemilihan tema/topic ini dipilih dikarenakan agar bisa lebih mengenal
tentang Otomotif dan bisa menjadi pembelajaran yang lebih bermanfaat.

1
Ⅰ.2. Tujuan Praktek Kerja Industri

a. Pendidikan dan pelatihan di dunia kerja terutama bertujuan untuk memberikan


pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta menguasai Kompetensi
Keahlian Produktif tersandar, menginternalisasi sikap nilai dan budaya industri
yang berorientasi pada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaan
serta membentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetetif.
b. Memperkokoh “Link and Match” antara sekolah dengan dunia usaha
c. Meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
berkualitas.
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalam kerja sebagai bagian
dari proses pendidikan

Ⅰ.3. Manfaat Praktek Kerja Industri

Dengan adanya kegiatan Praktek Kerja Industri ini memberikan manfaat


yang baik bagi para siswa/siswi SMK Ibnu Sina Batam serta SMK lainnya. Ada
beberapa point manfaat yang penyusun dapatkan setelah melaksanakan PRAKERIN
di BENGKEL BATAM FAMILI MOBIL diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Siswa/siswi mendapatkan komptensi yang tidak mereka peroleh di sekolah.


b. Siswa/siswi dapat memberikan kontribusi tenaga kerja di perusahaan yang
mereka tempatkan.
c. Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi siswa.
d. Mempererat hubungan sekolah dengan patner instansi dan industri.

2
Ⅰ.4. Tujuan Pembuatan Laporan

Adapun beberapa Tujuan Penulisan dalam membuat Laporan Prakerin adalah:


a. Sebagai bukti telah melaksanakan Prakerin.
b. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian karya tulis.
c. Untuk memenuhi tugas yang diberikan pembimbing produktif
d. Untuk melatih kemampuan siswa dalam menulis laporan secara ilmiah.
e. Sebagai laporan dari hasil Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) yang telah
dilaksanakan secara tertulis.
f. Memantapkan dan mengembangkan pelajaran yang diperoleh disekolah dengan
penerapan didunia kerja
g. Sebagai bukti tertulis bahwa siswa telah melaksanakan pakerin.
h. Sebagai pedoman untuk pembuatan karya tulis selanjutnya.
i. Agar siswa mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan pelajaran yang
di hapus dari sekolah dan menerapkan nya di dunia usaha kerja.
j. Agar para siswa mampu mempelajari, memahami, memantapkan
danmengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya dari sekolah
dandapat menerapkannya langsung di lapangan kerja.
k. Agar siswa mampu mengembangkan dasar-dasar teori yang didapatkan dari
sekolah yang berhubungan dengan hasil prakerin.
l. Agar siswa dapat menuangkan pikiran ke dalam tulisan yang dapat diuji
keilmiahannya.
Ⅰ.5. Alasan Pemilihan Judul

Adapun alasan penyusun menyusun laporan ini :

1. Pentingnya sistem power steering dibuat, mengingat penggunaan sistem power


steering hampir pada seluruh kendaraan baru
2. Penyusun sering melakukan pekerjaan ini di bengkel tempat prakerin.
3. Penyusun lebih tertarik POWER STEERING Mobil karena lebih mudah dalam
perawatan.
4. Penyusun ingin lebih memperdalam tentang POWER STEERING Mobil baik
langkah-langkahnya.

3
Ⅰ.6. Manfaat Penulisan Laporan

A. Untuk Industri
a. Dapat memilih peserta prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan
waktu yang dianggap menguntungkan
b. Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di industri
c. Dapat berpatisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan
pengembangan bangsa pada umumnya.
B. Untuk Sekolah
a. Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian profesiaonal lebih mudah dicapai
b. Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja.
C. Untuk Penulis
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah agar penulis dan para pembaca
dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang cukup luas tentang Proses dan
langkah POWER STEERING Mobil dan dapat merasakan perbedaan teori sekolah
dan di perusahaan.
Ⅰ.7. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mencapai kesempurnaan dalam penyusunan laporan ini, penulis
menggunakan beberapa teknik yaitu:
1. Observasi
Dilakukan dengan cara meneliti dan mengamati langsung Proses dan langkah
POWER STEERING Mobil
2. Interview
Pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada pembimbing
penulis dan staff perusahaan yang berhubungan dengan laporan ini dan pokok
permasalahan yang penulis bahas.

3. Library research
Library research merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas dalam laporan ini.

4
Ⅰ.8. Sistematika Laporan
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang penulisan
laporan latar belakang prakerind , tujuan pelaksanaan prakerin, manfaat prakerind,
tujuan pembuatan laporan, alasan pemilihan judul, manfaat penulisan laporan, dan
metode Pengumpulan data.
BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisikan mengenai sejarah singkat berdirinya perusahaan, kegiatan
dan jenis perusahaan, struktur perusahaan, visi perusahaan, misi perusahaan dan
tujuan peraturan perusahaan.
BAB III. JUDUL LENGKAP LAPORAN
Bab ini berisikan tentang hasil lengkap laporan
BAB IV. PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran dari semua bab yang terdapat
dalam laporan.

5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
11.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Bengkel Batam Famili Mobil berdiri pada tanggal 27 Desember 2018 Di


Batam, bengkel tersebut adalah bengkel umum yang melayani jasa servis seluruh
tipe dan merek kendaraan bermobil. Seiring berjalannya waktu bengkel Batam
Famili Mobil sudah sangat dikenal di berbagai tempat karna pelayanannya sangat
baik.

II.2. Sruktur Organisasi Perusahaan

Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam

PIMPINAN
SEFUN

KARYAWAN KARYAWAN
DARWANTO MUSTOFA AFIFII

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap pemangku jabatan memiliki


gambaran serta batasan tugas dan tanggung jawab. Berikut ini merupakan pembagian
tugas dan tanggung jawab beberapa bagian yang diuraikan sebagai berikut :

a. Kepala Bengkel, yaitu pemilik sekaligus pengurus dan pengawas segala yang terjadi
di Bengkel Pak SEFUN
b. Karyawan/ Teknisi, Bertugas memperbaiki Mobil yang dimiliki konsumen.

6
II.3. Prosedur dan tata kerja perusahaan

Bengkel Batam Famili Mobil mempunyai prosedur dan tata kerja yang telah
ditentukan oleh pimpinannya. Maka dari itu penulis ingin memperjelas sedikit
mengenai prosedur dan tata kerja sebagai berikut:
a. Peraturan yang bersifat prosedural dan merupakan pelaksanaan yang menjadi
rincian dari peraturan ini akan di susun dan dijadikan acuan bagi pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab masing masing pihak
b. Adalah menjadi pihak bengkel dalam menjelaskan peraturan diatas, bila mana
terdapat kekurang jelasan makna yang dikemukakan dalam pasal demi pasal
maupun ayat demi ayat dari peraturan perusahaan ini
c. Hal hal di kemudian hari dianggap perlu dan belum diatur dalam peraturan
perusahaan ini akan disusun kembali dan ditambahkan kedalam peraturan
perusahaan ini dengan tetap mengindahkan peraturan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia
d. Perusahaan membagikan buku peraturan ini kepada seluruh karyawan atau
minimal ditempelkan di tempat tempat terbuka dilingkungan perusahaan dan
pekerja
e. Penyimpangan pelaksanaan dari peraturan ini dapat dilaksanakan oleh direksi
perusahaan dengan persetujuan pekerja dengan tetap mengacu kepada ketentuan
pemerintah yang berlaku.
Jam Kerja dalam Bengkel Batam Famili Mobil
Hari Senin s/d Hari Kamis pukul 08.00 s/d 12.00 WIB di lanjutkan lagi pada pukul
13.00 s/d 17.00 WIB.
Hari Jum’at masuk pada pukul 08.00 s/d 11.30 WIB di lanjutkan lagi pada pukul
13.30 WIB s/d 17.00 WIB.

7
II.4. Kegiatan Dan Jenis Perusahaan
Batam Famili Mobil merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
OTOMOTIF atau perbaikan pada mobil. Batam Famili Mobil melakukan kegiatan
sebagai berikut:
a. jasa service mobil, Penjualan jasa servis merupakan salahsatu aktivitas
pada perusahaan untuk memberikan pelayanan jasa kepada pelangganya. Adapun
jenis servis nya sebagai berikut :
Servis Ringan, Servis Ulang/Ganti Oli, Servis Besar/Berat.
pelayanan bengkel yang harus dilaksanakan oleh pihak bengkel, yaitu:
Sebelum pengerjaan a. Pengaturan parkir pada mobil b, Memasang pelindung pada
mobil dan lain sebagainya.
II.5. Peraturan Perusahaan
a. Siswa sudah berada di bengkel 15 menit sebelum jam pertama masuk
b. Siswa harus memakai pakaian praktek lengkap, pakaian praktek tidak boleh di tulis atau di
coret-coret
c. Siswa harus memakai pakaian praktek dari rumah dan tidak berlapis dengan pakaian seragam
sekolah
d. Siswa tidak dibenarkan keluar masuk bengkel tanpa izin instruktur
e. Tidak ada penggantian bahan praktek apabila rusak/hilang
f. Alat dan bahan yang sudah digunakan harus di kembalikan ke tempat semula dalam keadaan
bersih dan rapi
g. Ruangan bengkel harus tetap bersih dan rapi sebelum dan sesudah praktek
h. Siswa tidak diperbolehkan merokok di bengkel saat jam kerja

8
BAB III
Melakukan Perawatan/Perbaikan POWER STEERING Dan
Komponen-Komponennya Di BENGKEL FAMILI MOBIL
III.1. PENGERTIAN POWER STEERING

Power steering merupakan sebuah komponen yang ada pada sistem kemudi.
Secara umum kegunaannya untuk mempermudah pengendara dalam mengendarai
mobil. Terutama pada saat berbelok. Power steering akan meringankan beban dari
gaya yang dihasilkan mobil saat berbelok.

Setidaknya ada tiga jenis power steering yang digunakan pada sistem kemudi mobil,
di antaranya:

a. Tipe pertama, hydrolic power steering. Tipe ini secara sistem memanfaatkan
tekanan fluida (minyak) untuk bekerja. Tipe ini banyak digunakan pada mobil
seri pertama dan mobil truk.

b. Tipe kedua, Electronic Power Steering (EPS). Tipe kedua ini merupakan tipe
terbaru yang menggunakan sistem otomatis (motor listrik). Kebanyakan mobil
baru yang keluar sekarang menggunakan tipe power steering yang satu ini.

c. Tipe ketiga, Hydro-Electric Power Steering. Tipe ketiga ini merupakan tipe
gabungan dari sistem hidrolik dan elektrik.

Komponen dan Fungsi Power Steering


Meskipun ada tiga jenis power steering namun ketiganya tetap mempunyai fungsi
yang sama. Secara umum berfungsi untuk meringankan beban kemudi saat berbelok.
Namun, secara spesifik akan dibedakan berdasarkan masing-masing komponennya.

1. Hydrolic Power Steering


Ada beberapa komponen power steering hidrolik yang saling bekerjasama dalam
meringankan beban kemudi saat berbelok. Berikut adalah komponen-komponennya:

9
A. Reservoir Tank
Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan atau
menampung cadangan minyak power steering. Pada tutupnya dilengkapi dengan
ventilasi untuk mengatur tekanan udara dan stabilitas aliran minyak power steering.

 Vane Pump
Vane pump atau pompa power steering ini berfungsi untuk memompa fluida
atau minyak agar mengalir ke seluruh sistem hidrolik.

 Control Valve
Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida atau minyak yang
bertekanan sesuai dengan arah kemudi

 Power Cylinder
Power cylinder merupakan komponen yang berfungsi menyalurkan aliran fluida
atau minyak ke steering gear (rack and pinion).

 Steering Gear
Steering gear yang terdiri dari komponen rack and pinion memiliki fungsi
sebagai penghubung atau pemindah tenaga putar dari steering colomb ke steering
linkage.

 Stering Linkage
Komponen yang satu ini berfungsi untuk meneruskan gerakan steering gear ke
roda sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan pengemudi.

 Steering Hose
Steering hose atau selang power steering berfungsi sebagai saluran fluida atau
minyak yang terbuat dari logam. Sehingga, tahan panas dan tahan terhadap tekanan
tinggi. Komponen ini terhubung dari vane pump – control valve – steering gear.

10
 Oil Power Steering
Oil power steering atau minyak power steering merupakan komponen yang
memang harus ada pada jenis power steering hidrolik ini. Hal ini dikarenakan sistem
kerjanya itu sendiri yang memanfaatkan tekanan dari fluida atau minyak.

2. Electronic Power Steering (ESP)


Terdapat beberapa komponen pada electronic power steering yang saling
bekerja dalam meringankan beban kendaraan saat berbelok. Komponen-komponen
ini sangat jauh berbeda dengan power steering jenis hidrolik. Karena pada dasarnya
komponen ini menggunakan sistem otomatis tidak menggunakan fluida atau minyak.

Berikut adalah beberapa komponen electronic power steering:

 Electronic Controle Module (ECM)


Komponen yang satu ini merupakan otak dari sistem electonic power
steering. Singkatnya, electronic controle module merupakan komponen yang
berfungsi untuk mengatur dan memberikan perintah.

 Motor Listrik
Motor listrik merupakan komponen yang bekerja secara langsung dalam
membantu meringankan beban putaran kemudi atau setir.

 Vehicle Speed Sensor


Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberikan
data mengenai kecepatan mobil.

 Torque Sensor
Torque sensor merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberitahu
informasi saat kemudi mulai diputar.

 Steering Clutch
Clutch atau kopling pada power steering berfungsi untuk menghubungkan
dan melepaskan motor listrik dengan batang kemudi (setir). Letaknya sendiri berada
di antara keduanya.

11
 Noise Suppressor
Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
mesin sedang bekerja atau tidak.

 On-board Diagnostic
On-board diagnotic merupakan sebuah panel indikator atau komponen yang
akan memberi tahu jika terjadi masalah pada sistem ESP. Komponen ini terletak di
panel instrumen kendaraan.

3. Hydro-Electric Power Steering


Seperti yang disampaikan di atas Hydro-Electric power steering merupakan
gabungan antara sistem hidrolik dengan sistem otomatis. Maka komponennya pun
merupakan gabungan dari keduanya.

Dimana power steering jenis ini memanfaatkan fluida atau minyak yang
digerakan oleh pompa menggunakan motor listrik bukan menggunakan mesin lagi.
Adapun fungsi tiap komponennya masih sama.

III.2. LANDASAN TEORI

1. Perawatan Pencegahan

Perawatan pencegahan adalah perawatan yang dilakukan pada selang waktu

yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan

dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi

kondisi yang bisa diterima.

2. Perawatan pada roda kemudi

Roda kemudi mempunyai peranan penting didalam sistem power steering,

dimana dengan roda kemudi ini sebuah kendaraan dapat digerakkan atau dibelokkan

kekanan atau kekiri. Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan perawatan dan

perbaikan dalam sistem power steering ini. Sehingga dengan adanya perawatan

12
tersebut, si pengemudi mendapatkan keselamatan dan kenyamanan dalam

mengendarai kendaraan roda empat. Adapun pemeriksaan terhadap roda kemudi

dilakukan tiap kelipatan 20.000 Km. kegiatan perawatan ini dilakukan sebatas

pemeriksaan saja, tetapi jika terdapat kerusakan-kerusakan terhadap komponen perlu

dilakukan penggantian.

Beberapa hal pemeriksaan untuk roda kemudi :

1. Pemeriksaan gerak bebas kemudi 

2. Saat engine berputar, set roda depan lurus menghadap ke depan.

3. Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam kedua arah

dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak bebas 30 mm.

4. Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear box

dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus. Kendorkan baut

pengunci pada baut penyetel unit kemudi. Putar baut penyetel sesuai arah jarum

jam untuk mengurangi gerak bebas, atau berlawanan jarum jam untuk menambah

gerak bebas. Setelah gerak main sudah sesuai spesifikasi kencangkan baut

pengunci.

5. Periksa juga kekendoran roda kemudi dengan menggerakkan ke depan dan ke

belakang.

3. Pemeriksaan stationary steering effort

1. Tempatkan kendaraan pada permukaan yang rata, putar kemudi pada posisi lurus

kedepan.

2. Hidupkan mesin dan pasang spring balance pada lingkaran luar roda kemudi

kemudian ukur kekuatan yang diperlukan untuk memutar roda kemudi kekanan

dan kekiri dari posisi lurus kedepan (dengan jangkauan 1,5 putaran). Adapun

harga steering effort yang diizinkan 4 kg.

13
1. Pemeriksaan kembali roda kemudi ke posisi tengah

Adapun cara pemeriksaannya adalah dengan melakukan tes jalan kira – kira

kecepatan 35 km/jam putar kemudi 900 dan lepaskan roda kemudi setelah 1-2 detik.

Apabila roda kemudi berputar kembali 700 atau lebih dianggap bagus.

2. Poros utama (Steering shaft)

Poros utama adalah komponen dari sistem kemudi yang mana bertugas sebagai

penyalur gaya putar dari roda kemudi yang diteruskan ke gear box. Adapun perawatan

pada poros utama ini dilakukan sebatas pemeiksaan saja tetapi jika terdapat beberapa

kerusakan komponen, lakukanlah penggantian.

a) Pemeriksaan baut dan mur jika perlu.

b) Pemeriksaan poros utama jika terjadi ketidak lurusan.

3. Pipa saluran oli

Saluran oli merupakan instalasi – instalasi pipa untuk sistem power steering. Dalam

perawatan, saluran ini juga harus mendapatkan perhatian yang rutin dan cermat. Untuk

itu pemeriksaan terhadap saluran oli ini meliputi:

a) Pemeriksaan baut – baut dan mur sambungan.

b) Pemeriksaan instalasi pipa jika terjadi kebocoran yang menyebabkan sistem power

steering tidak bekerja dengan optimal.

c) Pemeriksaan saluran oli dari ketersumbatan dikarenakan terjadi pengendapan oli di

dinding pipa saluran.

14
4. Tangki cadangan (Reservoir tank)

Oli reservoir merupakan fluida cadangan yang disimpan dalam tangki

sebagai minyak pendorong power piston melalui pipa dalam sistem power

steering . Minyak yang digunakan adalah ATF (Automatic Transmision Fluid)

Dextron atau Dextron II. Minyak power steering harus dicek secara teratur.

Pemeriksaan minyak harus dilakukan secara rutin setiap 10.000 Km.

Pemeriksaan untuk minyak power steering ini meliputi:

1. Pemeriksaan jumlah minyak power steering.

a) Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan

engine, dan putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-

nya mencapai 500 – 600 C.

b) Dengan engine dalam keadaan hidup, putar penuh roda kemudi

kekanan dan kekiri beberapa kali.

2. Periksa minyak pada tangki cadangan apakah timbul berbusa atau berubah

warna menjadi agak putih. Periksa perbedaan dari jumlah minyak pada waktu

engine mati dan pada saat engine hidup. Apabila perubahan jumlah minyak 5

mm atau lebih, lakukan buang angin (Air bleeding). Adapun cara

melakukannya adalah :

a) Angkat bagian depan kendaraan, tahan pakai rigid rack, sehingga

kedua roda depan lepas dari lantai.

b) Putar puli pompa minyak secara manual beberapa kali.

c) Putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri lima atau enam kali.

d) Lepaskan high tension cable, Catatan: Hati – hati jangan

menempatkan high tension cable dengan delivery pipe.

15
e) Sambil menghidupkan stater motor beberapa kali, putar roda kemudi

kekanan dan kekiri sebanyak lima sampai enam kali (selama 15 – 20

detik).

Catatan:

 Selama membuang angin, tambahkan minyak agar jumlah minyak tidak

habis.

 Apabila membuang angin dilakukan dalam keadaan engine hidup, maka akan

terserap udara oleh fluida. Oleh karena itu, buang angin harus dilakukan

tanpa menghidupkan engine.

 Hubungkan high tension cable. Hidupkan engine (idling).

 Putar roda kemudi kekanan dan kekiri sampai tidak ada lagi gelembung –

gelembung udara didalam tangki cadangan fluida power steering.

 Pastikan fluida tidak mengental dan jumlahnya mencapai posisi yang telah

ditentukan pada level gauge.

1. Penggantian fluida power steering

a. Angkat roda depan dengan menggunakan dongkrak dan kemudian topang

dengan rigid rack.

b. Lepaskan slang balik dari tangki reservoir dan kuras minyak ke dalam

penampung.

c. Sambil menghidupkan starter motor beberapa kali untuk membuang semua

fluida.

d. Pasang kembali slang balik dengan benar, dan kemudian kencangkan slang balik

dengan clip.

e. Isi tangki reservoir dengan fluida yang baru sesuai spesifikasi sampai diatas

posisi lower dari filter.

16
2. Pemeriksaan tekanan fluid

a. Lepaskan hubungan pipa tekanan dari rumah roda gigi.

b. Pasang sisi pengukuran pada pompa dan sisi katup pada saluran tekan.

c. Keluarkan udara dari sistem dan putar roda kemudi beberapa kali sehingga

temperatur fluida naik kira – kira 500 – 600 C.

d. Hidupkan engine dan stel putaran idling 1000 rpm atau lebih.

e. Tutup penuh katup pengukur tekanan dan amati pembacaan pada alat pengukur,

nilai tekanannya berada pada nilai standar 7, 3 – 8, 0 Mpa.

Catatan:

1. Jangan menutup katup lebih dari 10 detik.

2. Jangan biarkan temperatur fluida menjadi terlalu tinggi.

3. Jika tekanan rendah, perbaiki atau ganti pompa

4. Periksa apakah tekanan hidroliknya dalam nilai standar sewaktu kondisi

tanpa beban dibuat dengan cara membuka penuh katup pengukur tekanan

dari pressure gauge.

5. Apabila tidak sesuai dengan nilai standar, kemungkinan penyebabnya adalah

saluran fluida atau steering gear box. Oleh karena itu periksa komponen dan

perbaiki jika perlu.

5. Pompa power steering

Pompa merupakan suatu sistem power steering pada Toyota Land

Cruiser yang harus mendapatkan perawatan yang dilaksanakan setiap 20.000 Km.

Perawatannya meliputi :

17
1. Pemeriksaan puli dari keausan dan kerusakan.

Lihat dan dengarkan putaran dari puli, apakah putarannya masih dalam batas – batas

toleransi. Kemudian apakah terjadi keausan pada puli akibat gesekannya dengan sabuk.

2. Pemeriksaan katup pengontrol aliran dan pegas katup

1. Cek bahwa oli dapat di alirkan melalui lubang katup dengan berat oli tersebut.

2. Lihat dan periksa panjang pegas katup.

6. Power steering gear box

Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan setiap kelipatan 20.000 Km,

dan pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan dan perbaikan bahkan penggantian

jika dianggap perlu.

Pemeriksaan steering gear box :

1. Pemeriksaan bantalan

a. Dengar apakah terjadi suara yang tidak normal selama bantalan bekerja.

b. Periksa keausan dari bantalan.

2. Pemeriksaan poros sector dan gear sector.

a. Periksa permukaan poros dari kerusakan dan keausan.

b. Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.

3. Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan mur bola (ball nut)

a. Periksa alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan kerusakan.

b. Periksa alur ball nut telah cacat, melekuk atau kemasukan suatu benda.

18
c. Periksa bahwa mur bola dapat berputar turun terhadap poros, oleh beratnya

sendiri.

4. Pemeriksaan sil oli (Oli seal)

Periksa oli seal apakah karetnya rusak atau sudah aus.

Catatan: pemeriksaan untuk poin diatas dilakukan dengan cara membongkar s

istem gear box. Itupun dilakukan jika perlu.

Selain perawatan diatas, ada hal yang sangat penting pada sistem power

steering yaitu pemeriksaan Drive belt. Drive belt berfungsi sebagai penggerak, maka

apabila terdapat kerusakan pada drive belt ini akan berpengaruh kepada seluruh

sistem power steering. Oleh karena itu drive belt harus selalu rutin diperiksa setiap

10.000 Km.

Pengoperasiannya meliputi :

1. Pemeriksaan permukaan sabuk.

Apabila terdapat keretakan pada sabuk tersebut, maka sabuk harus diganti.

2. Pemeriksaan ketegangan sabuk.

Sabuk yang longgar tidak dapat menggerakkan power steering sebagai mana

mestinya, oleh karena itu tegangan harus diperiksa dengan standar menggunakan alat

pengukur ketegangan sabuk atau sering disebut dengan Belt Tension Gauge.

III.3. URAIAN KEGIATAN

Perawatan Tak Terencana

Pada dasarnya perawatan ini di lakukan untuk rencana yang tidak di tentukan

sebelumnya. Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini terjadi

gangguan atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di rencanakan

19
sebelumnya, di mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada power steering dapat

di atasi dengan perbaikan ringan saja. Termasuk di dalamnya perawatan darurat

(emergency maintenance).

Perawatan tak terencana ini dilakukan adalah :

1. Perawatan/penggantian yang di lakukan ketika terjadinya kebocoran

pada seal oli pada pompa di sebabkan temperature fluida yang cukup

tinggi.

2. Perawatan/penggantian seal oli pada steering gear box yang di

sebabkan oleh temperature fluida yang cukup tinggi.

3. Mengganti slang aliran fluida ketika terjadinya kebocoran yang di

sebabkan karena robek atau terkena benda lain.

4. Mengganti/melakukan buang angin pada fluida jika adanya udara

pada fluida.

3. Perbaikan

Kegiatan perbaiakan dapat dilakukan apabila seseorang menggunakan panca

indranya seperti pendengaran, penglihatan, perabaan, dan juga dengan sedikit

perasaan untuk mengenali atau mengetahui suatu kerusakan dengan menemukan

gejala kerusakan tersebut.

Power steering ini erat kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan frame.

Oleh karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pengemudi yang dianggap

kesulitan timbul di sistem kemudi.

Pada sub bab ini, penulis hanya menguraikan tata cara dari pembongkaran dan

pemasangan kembali sistem power steering Toyota Land Cruiser (Hardtop).

Sedangkan untuk perbaikan dan kerusakan yang timbul dapat disesuaikan dengan

bagian-bagian yang mengalami kerusakan apakah diperbaiki (diganti), distel atau

masih layak pakai.

20
Gangguan – gangguan sistem kemudi power steering

Pengendalian kemudi kurang stabil.

1. Penyebabnya :

a. Pemasangan gear box kurang tepat.

b. Ball joint kendor.

c. Tekanan ban kurang atau tidak sama dengan ban yang lain.

d. Batang penghubung longgar.

2. Cara mengatasinya :

a. Stel Pemasangan gear box

b. Kencangkan kembali atau ganti balljoint.

c. Cek tekanan ban.

d. Stel atau ganti bagian batang penghubung yang aus.

3. Kemudi berat

Penyebab :

a. Tali kipas kendor.

b. Kehabisan oli fluida power steering atau pembentukan elmulisifikasi fluida

power steering terlalu banyak.

c. Tekanan ban kurang.

d. Pelumasan sambungan kurang.

e. Ball joint lengan bawah aus.

f. Steering column rusak.

21
Cara mengatasinya :

a. Stel ketegangan tali kipas sesuai standarnya

b. Ganti fluida power steering.

c. Tambah tekanan ban dan cek kembali tekanan ban

d. Lumasi sambungan kemudi.

e. Ganti ball joint lengan bawah.

f. Periksa steering column.

Putaran kemudi tidak berputar kembali dengan baik.

Penyebab :

a. Tekanan ban kurang.

b. Pelumas kurang pada ball joint / tie-rod.

c. Front wheel alignment (FWA) atau spooring salah.

d. Tie-rod end rusak.

Cara mengatasinya :

a. Cek tekanan ban.

b. Tambah pelumasan pada ball joint / tie-rod.

c. Periksa Front wheel Alignment.

d. Ganti tie-rod dengan yang baru.

Timbulnya suara gemetar

Penyebabnya :

a. Pemasangan ball joint dan steering linkage kendor.

b. Tie-rod end rusak.

22
Cara mengatasinya :

a. Periksa dan stel ball joint serta steering linkage.

b. Ganti tie-rod end yang baru.

Timbulnya suara berdecit.

Penyebabnya :

1. Vane pompa panas atau rusak.

2. Drive belt slip atau kendor.

3. Drive belt rusak.

Cara mengatasinya :

1. Perbaiki vane pompa.

2. Stel ketegangan drive belt.

3. Ganti drive belt.

4. Overhoul

Overhoul merupakan suatu kegiatan perbaikan dan pemeriksaan keseluruhan dari

suatu perlengkapan elemen mesin seperti bongkar pasang khususnya sistem power

steering). Kegiatan overhaul yang dilakukan pada sistem ini adalah:

1. Membuka dan membongkar pompa power steering.

2. Analisa terhadap pembongkaran pompa.

3. Merakit pompa power steering.

4. Membongkar steering gear box.

5. Analisa terhadap pembongkaran steering gear box.

6. Merakit steering gear box.

23
Pembongkaran dan pemasangan pada komponen-komponen diatas:

1. Membuka dan membongkar pompa power steering

Sebelum pompa power steering dibongkar, buka dan lepaskanlah semua jenis

pengikat dan lepaskan saluran fluida dari pompa yang terlebih dahulu membuang fluida

dari tangki cadangan. Setelah itu buka sabuk dari puli dengan cara membuka mur

puli. Kemudian barulah dilakukan pembongkaran dengan cara:

1. Jepitkan pompa pada ragum, jangan terlalu kuat.

2. Buka suction connector dan katup pengontrol aliran serta pegas katup

pengontrol.

Membuka Suction Connector

3. Lepas plat sisi belakang dengan menggunakan palu plastik.

4. Lepaskan O-ring dari plat belakang.

5. Lepaskan poros pompa, cam ring dan vane plate dari rumah depan pompa.

6. Gunakan tang snap ring untuk melepas snap ring.

7. Lepas rotor dan plats depan dari poros pompa.

24
Melepas Snap Ring

2. Analisa terhadap pompa power steering.

1. Periksa katup pengontrol aliran (Flow control valve)

1. Oleskan fluida power steering pada katup dan cek bahwa katup dapat masuk

dengan lembut ke dalam lubang oleh beratnya sendiri.

2. Cek kebocoran katup, tutup satu lubang dan berikan tekanan udara dari arah

yang berlawanan dan pastikan udara tidak keluar dari ujung.

3. Bila ditemukan pegas tidak sesuai dengan spesifikasi 36 – 38 mm, jika diluar
nilai spesifikasi ganti pegas.

2. Periksa rotor dan vane plate.

1. Ukur celah antara rotor dan vane plate dengan feeler gauge dengan celah

maksimum 0.03 mmm, bila melebihi nilai max ganti rotor.

2. Ukur tinggi, tebal dan dan panjang vane plate. Tinggi max, 8.0 mm, tebal

min 1.77 mm, dan panjang min 14.97 mm.

3. Periksa puli dari keausan dan kerusakan.

4. Ganti seal oli semuanya jika dirasakan perlu.

25
Mengukur celah rotor dan vane plate

3. Merakit.

Sebelum memulai merakit pompa, lumasi semua bagian yang akan bergesekan

dengan fluida power steering.

1. Pasang pegas dan katup pengontrol aliran pada rumahnya.

2. Pasang O-ring yang baru pada union lubang tekan

Memasang Pegas, Katup Pengontrol Aliran dan O-ring

26
3. Pasang O-ring dalam dan O-ring luar yang baru pada plat depan.

4. Pasang plats depan pada poros pompa serta pemasangan rotor pada poros pompa.

Urutan pemasangan plat depan, dan rotor pada poros

5. Pasang pen lurus pendek pada plat depan, luruskan lubang dowel pin pada sisi

plat dengan dowel pin pada dudukan pompa.

6. Pasang kam ring, tepatkan lubang dan pen masukkan kam ring dengan tanda

menghadap ke depan

7. Pasang snap ring, setelah memasang snap ring angkat rotor dan periksa bahwa
sudah masuk ke couter sunk part.
8. Pasang vane plate dengan bagian yang bulat menghadap ke keluar.

9. Pasang plat belakang dan O-ring, tepatkan lubang plat dengan pen kemudian


pasang plat.
10. Pasang rumah belakang sertakan pasang O-ring yang baru, pukul rumah
belakang ke dalam. Sebelum rumah belakang dipasang, terlebih dahulu
memasang gasket pada rumah pompa.

27
11. Pasang sambungan hisap (Suction connector) sertakan dengan memasang O-ring

yang baru.

12. Ukur preload poros pompa, Periksa bahwa poros berputar dengan lembut tanpa

adanya suara abnormal.

13. Setelah merakit pompa, pasang semua saluran – saluran pompa baik dari tangki

cadangan maupun menuju kesteering gear box.

14. Kemudian isi fluida pada tangki cadangan dengan ATF Dextron II. Dan lakukan

pembuangan angin pada power steering (Air bleeding).

4. Membongkar steering gear box.

Sebelum melakukan pembongkaran, terlebih dahulu buka dan lepaskan baut


penghubung antara poros kemudi dengan steering gear box beserta baut – baut pengikat
lainnya. Urutan dalam pembongkaran steering gear box adalah :

1. Lepas lengan kemudi (Pit man ARM).


2. Buka mur pengunci sekrup penyetel dan Buka tutup kemudi poros sektor dengan
empat baut

3. Tahan poros sektor diposisi lurus kedepan pada waktu melepaskannya dari kotak
gigi. Jangan melepas poros sektor dari rumah gigi dengan palu atau alat pemukul
lainnya.

Melepas poros sector

28
4. Buka mur pengunci secrup penyetel bantalan roda gigi cacing dan lepaskan
sekrup penyetel bantalan.

Melepas mur pengunci

5. Tarik keluar poros cacing (Worm Shaft) dari rumah roda gigi.

Jangan membongkar mur bola (ball nut) dari poros cacing (worm shaft) dan
hindarkan agar (ball nut) tidak membentur ujung poros cacing.

6. Analisa terhadap pembongkaran steering gear box.

29
1. Lakukan perbaikan yang diperlukan dan penggantian komponen-komponen
dari steering gear box jika ditemukan keausan, kerusakan atau kondisi
abnormal lainnya.
2. Periksa poros cacing (Worm shaft) dan mur bola (Ball nut) dari keausan dan
kerusakan.
3. Lakukan pengujian pada poros cacing terhadap mur bola dengan cara
menahan poros kearah vertical dan periksa mur bola turun dengan gerakan
yang mulus. Jika penurunan mur bola karena beratnya sendiri tidak lancar,
periksa poros cacing jika ada kebengkokkan dan alur bola mendesing,
penyok atau ada benda lain.

4. Periksa bantalan poros cacing dari keausan dan kerusakan, ganti bantalan dan
luncuran bantalan jika rusak.
5. Bila perlu ganti luncuran bantalan dalam roda gigi dan juga ganti luncuran
bantalan dalam secrup penyetel.

Melepas luncuran bantalan

30
6. Periksa permukaan poros sector yang bergeseran dengan bos serta periksa
gigi – gigi jika kemungkinan rusak dan ukur diameter poros menggunakan
micrometer

7. Periksa celah dorong poros sector menggunakan feeler gauge. Celah


maksimum 0.04 mm, jika perlu pasang cincin dorong yang baru untuk
mendapatkan celah oli yang minimum diantara poros sector dan secrup
penyetel.

8. Periksa oli seal, jika perlu ganti oli seal dengan yang baru.

9. Periksa tutup rumah kemudi terhadap kerusakan dan keausan dan ukur

diameter dalam bushing.

10. Periksa rumah kemudi terhadap kerusakan dan ukur diameter dalam rumah

kemudi.

Rumah Kemudi

6. Merakit steering gear box

31
1. Oleskan grease pada pada bushing dan seal oli.
2. Pada saat memasang, harus berhati – hati jangan sampai merusak seal oli dan
beri gasket cair pada secrup tutup ujung.
3. Pasang poros cacing dan mur bola pada rumah kemudi serta pasang bantalan
pada poros cacing.
4. Kencangkan baut tutup rumah kemudi bagian depan, sambil mengencangkan
baut pada tutup pastikan poros cacing dapat berputar dengan lancar dan lembut.

Catatan: Tutup rumah kemudi ini sudah terpasang saat memasang poros
cacing, urutan pemasangannya adalah mur bola, tutup rumah kemudi dan poros
cacing.

5. Pasang dan stel secrup penyetel bantalan kencangkan secrup penyetel dengan pelan –

pelan.

6. Pasang sekrup penyetel dan cincin dorong pada poros sector, set mur bola diposisi

tengah dari poros cacing.

7. Masukan poros sector dalam rumah kemudi, sehingga pertengahan gigi saling

berkaitan

8. Oleskan cairan perapat pada gasket dan tutup rumah kemudi. Pasang tutup rumah

kemudi diatas gasket dan kencangkan empat baut tutup rumah kemudi.

9. Kendorkan secrup penyetel semaksimal mungkin, kemudian kencangkan empat baut

tutup rumah kemudi.

10. Set poros roda cacing pada posisi netral dengan cara menghitung jumlah putaran

poros dan putar kembali poros setengah dari jumlah putaran poros tersebut.

11. Setel beban mula total dengan cara memutar secrup penyetel sambil mengukur beban

mula sampai diperoleh beban mula yang benar.

Catatan : Pastikan bahwa poros roda gigi cacing berada pada posisi netral.

32
12. Kencangkan mur pengunci secrup penyetel poros sector.

Mengencangkan mur pengunci penyetel poros

13. Pasang gear box pada kedudukannya kembali, kencangkan baut pengikat gear


box pada chasis.
14. Pasang pit man arm, tepatkan tanda pada poros sector dengan tanda pada pit man
arm.

15. rod) dan sambungan kemudi (Steering linkage).


16. Periksa dan stel gerak bebas kemudi.
17. Pasang saluran hisap dan saluran tekanan dari pompa power
steering ke steering gear box.

Ban merupakan faktor lain yang mempengaruhi dari sistem kemudi. Ada dua hal yang
sangat perlu diperhatikan yakni :

1. Balancing

Agar mendapatkan kestabilan roda depan yang sama perlu dilakukan


balancing. Balancing merupakan suatu cara yang dilakukan untuk menjaga kestabilan
dan kerataan ban, agar tidak terjadi keausan terhadap roda depan. Tujuannya agar dalam
mengendarai mobil dapat berjalan dengan baik dan benar.

2. Penyetelan roda depan (Front Wheel Alignment)

33
Front Wheel Alignment atau spooring adalah cara untuk menyetel sudut roda depan
pada kendaraan yang sesuai dengan spesifikasinya.
Penyetelan ini bertujuan agar mendapatkan keamanan, kenyamanan dan ekonomis
seperti :

1. Meringankan kemudi.
2. Menstabilkan kemudi.
3. Memperkecil keausan ban, sehingga ban dapat dipergunakan dalam jangka
waktu yang cukup lama.
4. Meluruskan roda kemudi ke posisi lurus setelah membelokkan roda dengan
sempurna.

Prosedur pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh pengemudi, tetapi hasilnya tidak teliti
dan maksimal. Untuk itu, agar memperoleh hasil yang benar bawahlah kendaraan ke
bengkel.
III.4 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Faktor Pendukung yang ada di Bengkel Batam Famili Mobil dalam Pelaksanaan
Prakerin antara lain :
 Faktor Pendukung
a)      Fasilitas Peralatan Yang Sangat Mendukung.
b)      Pembimbing Kepada Peserta Prakerin Oleh Pihak usaha sangat Baik.
c)      Ruangan Yang Cukup Luas.
d)     Lingkungan Kerja yang Bersih dan Asri.
e)      Teori dan pembelajaran Mudah di mengerti
f)       Mendapatkan Banyak Teman
g)      Pegawai yang Ramah
 Faktor Penghambat
a)      Di tempat praktek kadang-kadang tidak ada pekerjaan
b)      Kadang pihak perusahaan merasa terbebani dengan adanya peserta prakerin
c)      Keterampilan Kami masih kurang karena Kami baru terjun Kelapangan kerja.
d)     Teori dan praktek yang tidak sesuai
e)      Kadang cape jika naik turu tangga  untuk memenuhi tugas
f)       Lokasi yang cukup jauh dari rumah

34
IV

PENUTUP

IV.1.KESIMPULAN

Latar Belakang Praktek Kerja Industri Menyadari akan pentingnya mengadakan program
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) sebagai faktor yang mendasar dalam bidang
pendidikan untuk terjun secara langsung dalam dunia kerja untuk menambah wawasan
sekaligus pengalaman untuk siswa/siswi sebagai konstribusi secara langsung mengenal
sistem kerja dengan konkrit.

Program SMK Ibnu Sina Batam jurusan Teknik Otomotif di Batam bertujuan menghasilkan
tenaga kerja yang terampil di era industri pada masa yang akan datang, agar dapat
menghasilkan lulusan terampil dapat melaksanakan tugas dalam bidangnya terutama
teknologi industri .

Adapun alasan pemilihan tempat ini dipilih dengan karena merupakan lingkungan yang
menerapkan konsep K3 Kesehatan dan Keselamtan Kerja.

Konsep K3 ini diterapkan agar para pegawai, mahasiswa/mahasiswi atau pelajar SMK yang
sedang melaksanakan kegiatan magang atau prakerin dapat bekerja lebih efektif dan efesien.

Tujuan Praktek Kerja Industri

35
Pendidikan dan pelatihan di dunia kerja terutama bertujuan e;untuk memberikan
pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta menguasai Kompetensi Keahlian
Produktif tersandar, menginternalisasi sikap nilai dan budaya industri yang
berorientasi pada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaan serta
membentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetetif.

Ada beberapa point manfaat yang penyusun dapatkan setelah melaksanakan


PRAKERIN di BENGKEL BATAM FAMILI MOBIL diantaranya adalah sebagai
berikut :

a. Siswa/siswi mendapatkan komptensi yang tidak mereka peroleh di sekolah.

b. Agar siswa mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan pelajaran yang


di hapus dari sekolah dan menerapkan nya di dunia usaha kerja.

c. Pentingnya sistem power steering dibuat, mengingat penggunaan sistem power


steering hampir pada seluruh kendaraan baru

Untuk Industri

a. Dapat memilih peserta prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan waktu
yang dianggap menguntungkan
b. b.Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di industri
c. Dapat berpatisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan
pengembangan bangsa pada umumnya

Untuk Penulis Adapun manfaat dari penulisan ini adalah agar penulis dan para
pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang cukup luas tentang
Proses dan langkah POWER STEERING Mobil dan dapat merasakan perbedaan
teori sekolah dan di perusahaan.

Observasi Dilakukan dengan cara meneliti dan mengamati langsung Proses dan
langkah POWER STEERING Mobil 2.

Interview Pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada


pembimbing penulis dan staff perusahaan yang berhubungan dengan laporan ini dan
pokok permasalahan yang penulis bahas.

36
Library research Library research merupakan suatu metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
masalah yang dibahas dalam laporan ini.

Bab ini berisikan mengenai sejarah singkat berdirinya perusahaan, kegiatan


dan jenis perusahaan, struktur perusahaan, visi perusahaan, misi perusahaan dan
tujuan peraturan perusahaan.

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran dari semua bab yang terdapat
dalam laporan.

Sejarah Berdirinya Perusahaan Bengkel Batam Famili Mobil berdiri pada tanggal 27
Desember 2018 Di Batam, bengkel tersebut adalah bengkel umum yang melayani
jasa servis seluruh tipe dan merek kendaraan bermobil.

Sruktur Organisasi Perusahaan Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas
dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap
pemangku jabatan memiliki gambaran serta batasan tugas dan tanggung jawab.

Berikut ini merupakan pembagian tugas dan tanggung jawab beberapa bagian yang
diuraikan sebagai berikut :

a. Kepala Bengkel, yaitu pemilik sekaligus pengurus dan pengawas segala yang
terjadi di Bengkel Pak SEFUN
b. Karyawan/ Teknisi, Bertugas memperbaiki Mobil yang dimiliki konsumen.
c. Prosedur dan tata kerja perusahaan Bengkel Batam Famili Mobil mempunyai
prosedur dan tata kerja yang telah ditentukan oleh pimpinannya.

Maka dari itu penulis ingin memperjelas sedikit mengenai prosedur dan tata kerja
sebagai berikut:

A .Peraturan yang bersifat prosedural dan merupakan pelaksanaan yang menjadi


rincian dari peraturan ini akan di susun dan dijadikan acuan bagi pelaksanaan tugas
dan tanggung jawab masing masing pihak

B. Adalah menjadi pihak bengkel dalam menjelaskan peraturan diatas, bila mana
terdapat kekurang jelasan makna yang dikemukakan dalam pasal demi pasal

37
maupun ayat demi ayat dari peraturan perusahaan ini

C. Hal hal di kemudian hari dianggap perlu dan belum diatur dalam peraturan
perusahaan ini akan disusun kembali dan ditambahkan kedalam peraturan
perusahaan ini dengan tetap mengindahkan peraturan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia

D. Perusahaan membagikan buku peraturan ini kepada seluruh karyawan atau


minimal ditempelkan di tempat tempat terbuka dilingkungan perusahaan dan pekerja

E. Penyimpangan pelaksanaan dari peraturan ini dapat dilaksanakan oleh direksi


perusahaan dengan persetujuan pekerja dengan tetap mengacu kepada ketentuan
pemerintah yang berlaku.

Kegiatan Dan Jenis Perusahaan Batam Famili Mobil merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang OTOMOTIF atau perbaikan pada mobil.

pelayanan bengkel yang harus dilaksanakan oleh pihak bengkel, yaitu:

a. Pengaturan parkir pada mobil

b. Memasang pelindung pada mobil dan lain sebagainya.Peraturan Perusahaan

c. Siswa sudah berada di bengkel 15 menit sebelum jam pertama masuk

d. Siswa harus memakai pakaian praktek lengkap, pakaian praktek tidak boleh di
tulis atau di coret-coret

e. Siswa harus memakai pakaian praktek dari rumah dan tidak berlapis dengan
pakaian seragam sekolah

f. Siswa tidak dibenarkan keluar masuk bengkel tanpa izin instruktur

g. Tidak ada penggantian bahan praktek apabila rusak/hilang

h. Alat dan bahan yang sudah digunakan harus di kembalikan ke tempat semula
dalam keadaan bersih dan rapi

i. Ruangan bengkel harus tetap bersih dan rapi sebelum dan sesudah praktek h.
Siswa tidak diperbolehkan merokok di bengkel saat jam kerja

38
Melakukan Perawatan/Perbaikan POWER STEERING Dan Komponen-
Komponennya Di BENGKEL FAMILI MOBIL

Power steering merupakan sebuah komponen yang ada pada sistem kemudi.

Setidaknya ada tiga jenis power steering yang digunakan pada sistem kemudi mobil,
di antaranya:

A. Tipe pertama, hydrolic power steering.

Kebanyakan mobil baru yang keluar sekarang menggunakan tipe power


steering yang satu ini.

Komponen dan Fungsi Power Steering Meskipun ada tiga jenis power
steering namun ketiganya tetap mempunyai fungsi yang sama.

Hydrolic Power Steering Ada beberapa komponen power steering


hidrolik yang saling bekerjasama dalam meringankan beban kemudi saat
berbelok.

B. Reservoir Tank Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi


untuk menyimpan atau menampung cadangan minyak power steering.

Pada tutupnya dilengkapi dengan ventilasi untuk mengatur tekanan udara


dan stabilitas aliran minyak power steering.

• Vane Pump Vane pump atau pompa power steering ini berfungsi
untuk memompa fluida atau minyak agar mengalir ke seluruh sistem
hidrolik.

• Control Valve Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida


atau minyak yang bertekanan sesuai dengan arah kemudi • Power
Cylinder Power cylinder merupakan komponen yang berfungsi
menyalurkan aliran fluida atau minyak ke steering gear (rack and pinion).

39
• Steering Gear Steering gear yang terdiri dari komponen rack and
pinion memiliki fungsi sebagai penghubung atau pemindah tenaga putar
dari steering colomb ke steering linkage.

• Stering Linkage Komponen yang satu ini berfungsi untuk meneruskan


gerakan steering gear ke roda sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan
pengemudi.

• Steering Hose Steering hose atau selang power steering berfungsi


sebagai saluran fluida atau minyak yang terbuat dari logam.

• Oil Power Steering Oil power steering atau minyak power steering
merupakan komponen yang memang harus ada pada jenis power steering
hidrolik ini.

Electronic Power Steering (ESP) Terdapat beberapa komponen pada


electronic power steering yang saling bekerja dalam meringankan beban
kendaraan saat berbelok.

Berikut adalah beberapa komponen electronic power steering: •Electronic


Controle Module (ECM) Komponen yang satu ini merupakan otak dari
sistem electonic power steering.

• Steering Clutch Clutch atau kopling pada power steering berfungsi


untuk menghubungkan dan melepaskan motor listrik dengan batang
kemudi (setir).

Hydro-Electric Power Steering Seperti yang disampaikan di atas Hydro-


Electric power steering merupakan gabungan antara sistem hidrolik
dengan sistem otomatis.

Dimana power steering jenis ini memanfaatkan fluida atau minyak yang
digerakan oleh pompa menggunakan motor listrik bukan menggunakan
mesin lagi.

Perawatan Pencegahan Perawatan pencegahan adalah perawatan yang


dilakukan pada selang waktu yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap

40
kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi
kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa
diterima.

Perawatan pada roda kemudi Roda kemudi mempunyai peranan penting


didalam sistem power steering, dimana dengan roda kemudi ini sebuah
kendaraan dapat digerakkan atau dibelokkan kekanan atau kekiri.

Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan perawatan dan perbaikan


dalam sistem power steering ini.

Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam
kedua arah dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak bebas
30 mm.

Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear
box dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus.

Hidupkan mesin dan pasang spring balance pada lingkaran luar roda
kemudi kemudian ukur kekuatan yang diperlukan untuk memutar roda
kemudi kekanan dan kekiri dari posisi lurus kedepan (dengan jangkauan
1,5 putaran).

Pemeriksaan kembali roda kemudi ke posisi tengah Adapun cara


pemeriksaannya adalah dengan melakukan tes jalan kira – kira kecepatan
35 km/jam putar kemudi 900 dan lepaskan roda kemudi setelah 1-2 detik.

Poros utama (Steering shaft) Poros utama adalah komponen dari sistem
kemudi yang mana bertugas sebagai penyalur gaya putar dari roda
kemudi yang diteruskan ke gear box.

41
Pemeriksaan instalasi pipa jika terjadi kebocoran yang menyebabkan
sistem power steering tidak bekerja dengan optimal.

Tangki cadangan (Reservoir tank) Oli reservoir merupakan fluida


cadangan yang disimpan dalam tangki sebagai minyak pendorong power
piston melalui pipa dalam sistem power steering .

A. Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan engine, dan
putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-nya mencapai 500 –
600 C. b) Dengan engine dalam keadaan hidup, putar penuh roda
kemudi kekanan dan kekiri beberapa kali.

Periksa perbedaan dari jumlah minyak pada waktu engine mati dan pada saat
engine hidup.

B. Putar roda kemudi kekanan dan kekiri sampai tidak ada lagi gelembung –
gelembung udara didalam tangki cadangan fluida power steering.

Penggantian fluida power steering angkat roda depan dengan menggunakan


dongkrak dan kemudian topang dengan rigid rack.

C. Keluarkan udara dari sistem dan putar roda kemudi beberapa kali sehingga
temperatur fluida naik kira – kira 500 – 600 C. d. Hidupkan engine dan
stel putaran idling 1000 rpm atau lebih.

Pompa power steering Pompa merupakan suatu sistem power steering pada
yang harus mendapatkan perawatan yang dilaksanakan setiap 20.000 Km.

Power steering gear box Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan
setiap kelipatan 20.000 Km, dan pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan
dan perbaikan bahkan penggantian jika dianggap perlu.

D. Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.

42
Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan mur bola (ball nut) a. Periksa
alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan kerusakan.

Selain perawatan diatas, ada hal yang sangat penting pada sistem power
steering yaitu pemeriksaan Drive belt.

Sabuk yang longgar tidak dapat menggerakkan power steering sebagai mana
mestinya, oleh karena itu tegangan harus diperiksa dengan standar
menggunakan alat pengukur ketegangan sabuk atau sering disebut dengan
Belt Tension Gauge.

Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini terjadi
gangguan atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di rencanakan
sebelumnya, di mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada power
steering dapat di atasi dengan perbaikan ringan saja.

Perawatan/penggantian yang di lakukan ketika terjadinya kebocoran pada


seal oli pada pompa di sebabkan temperature fluida yang cukup tinggi.

Perawatan/penggantian seal oli pada steering gear box yang di sebabkan oleh
temperature fluida yang cukup tinggi.

Perbaikan Kegiatan perbaiakan dapat dilakukan apabila seseorang


menggunakan panca indranya seperti pendengaran, penglihatan, perabaan,
dan juga dengan sedikit perasaan untuk mengenali atau mengetahui suatu
kerusakan dengan menemukan gejala kerusakan tersebut.

Power steering ini erat kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan frame.

Pada sub bab ini, penulis hanya menguraikan tata cara dari pembongkaran dan
pemasangan kembali sistem power steering

Sedangkan untuk perbaikan dan kerusakan yang timbul dapat disesuaikan dengan
bagian-bagian yang mengalami kerusakan apakah diperbaiki (diganti), distel atau
masih layak pakai.

43
Kehabisan oli fluida power steering atau pembentukan elmulisifikasi fluida power
steering terlalu banyak.

Overhoul merupakan suatu kegiatan perbaikan dan pemeriksaan keseluruhan dari


suatu perlengkapan elemen mesin seperti bongkar pasang khususnya sistem power
steering.

Membuka dan membongkar pompa power steering Sebelum pompa power steering
dibongkar, buka dan lepaskanlah semua jenis pengikat dan lepaskan saluran fluida
dari pompa yang terlebih dahulu membuang fluida dari tangki cadangan.

Oleskan fluida power steering pada katup dan cek bahwa katup dapat masuk dengan
lembut ke dalam lubang oleh beratnya sendiri.

Cek kebocoran katup, tutup satu lubang dan berikan tekanan udara dari arah yang
berlawanan dan pastikan udara tidak keluar dari ujung.

Sebelum memulai merakit pompa, lumasi semua bagian yang akan bergesekan
dengan fluida power steering.

Pasang O-ring dalam dan O-ring luar yang baru pada plat depan.

Dan lakukan pembuangan angin pada power steering (Air bleeding).

Sebelum melakukan pembongkaran, terlebih dahulu buka dan lepaskan baut


penghubung antara poros kemudi dengan steering gear box beserta baut – baut
pengikat lainnya.

IV.2.SARAN-SARAN

1. Saran unruk pihak sekolah

 Sekolah sebaiknya memberikan gambaran dan penjelasan detail tentang kegiatan


dilokasi praktik sebelum pelakasaan
 selain kompetensi pihak sekolah diharapkan meningkatkan kegiatan praktik
produksi di sekolah agar peserta didik mempunyai dasar kegiatan produksi

2. Saran untuk adik kelas

44
 Tandakan dahulu tentang tata kerja dan tata letak alat secara detail kepada
pembimbing DU/DI sebelum melaksanak prakerin
 Berhati-hatilah saat bekerja dan jangan becanda dengan teman teman anda
karena alat-alat kerja bengkel sangat tajam dan berbahaya

3. Saran untuk bengkel

 Pihak sekolah diharapkan untuk melengkapi alat keselamatan kerjanya guna


kelancaran bekerja
 Sebaiknya pihak bengkel menjelaskan dengan detail tata letak alat dan tata
cara kerja sebelum melaksanakan kegiatan prakerin.

45

Anda mungkin juga menyukai