PENDAHULUAN
Program SMK Ibnu Sina Batam jurusan Teknik Otomotif di Batam bertujuan
menghasilkan tenaga kerja yang terampil di era industri pada masa yang akan
datang, agar dapat menghasilkan lulusan terampil dapat melaksanakan tugas dalam
bidangnya terutama teknologi industri .
Alasan pemilihan tema/topic ini dipilih dikarenakan agar bisa lebih mengenal
tentang Otomotif dan bisa menjadi pembelajaran yang lebih bermanfaat.
1
Ⅰ.2. Tujuan Praktek Kerja Industri
2
Ⅰ.4. Tujuan Pembuatan Laporan
3
Ⅰ.6. Manfaat Penulisan Laporan
A. Untuk Industri
a. Dapat memilih peserta prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan
waktu yang dianggap menguntungkan
b. Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di industri
c. Dapat berpatisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan
pengembangan bangsa pada umumnya.
B. Untuk Sekolah
a. Tujuan pendidikan untuk mendapat keahlian profesiaonal lebih mudah dicapai
b. Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan lapangan kerja.
C. Untuk Penulis
Adapun manfaat dari penulisan ini adalah agar penulis dan para pembaca
dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang cukup luas tentang Proses dan
langkah POWER STEERING Mobil dan dapat merasakan perbedaan teori sekolah
dan di perusahaan.
Ⅰ.7. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mencapai kesempurnaan dalam penyusunan laporan ini, penulis
menggunakan beberapa teknik yaitu:
1. Observasi
Dilakukan dengan cara meneliti dan mengamati langsung Proses dan langkah
POWER STEERING Mobil
2. Interview
Pengumpulan data dengan cara bertanya langsung kepada pembimbing
penulis dan staff perusahaan yang berhubungan dengan laporan ini dan pokok
permasalahan yang penulis bahas.
3. Library research
Library research merupakan suatu metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang
dibahas dalam laporan ini.
4
Ⅰ.8. Sistematika Laporan
BAB I. PENDAHULUAN
Dalam bab ini penulis akan menguraikan mengenai latar belakang penulisan
laporan latar belakang prakerind , tujuan pelaksanaan prakerin, manfaat prakerind,
tujuan pembuatan laporan, alasan pemilihan judul, manfaat penulisan laporan, dan
metode Pengumpulan data.
BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini berisikan mengenai sejarah singkat berdirinya perusahaan, kegiatan
dan jenis perusahaan, struktur perusahaan, visi perusahaan, misi perusahaan dan
tujuan peraturan perusahaan.
BAB III. JUDUL LENGKAP LAPORAN
Bab ini berisikan tentang hasil lengkap laporan
BAB IV. PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran dari semua bab yang terdapat
dalam laporan.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
11.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan
Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas dan teratur sehingga dalam
PIMPINAN
SEFUN
KARYAWAN KARYAWAN
DARWANTO MUSTOFA AFIFII
a. Kepala Bengkel, yaitu pemilik sekaligus pengurus dan pengawas segala yang terjadi
di Bengkel Pak SEFUN
b. Karyawan/ Teknisi, Bertugas memperbaiki Mobil yang dimiliki konsumen.
6
II.3. Prosedur dan tata kerja perusahaan
Bengkel Batam Famili Mobil mempunyai prosedur dan tata kerja yang telah
ditentukan oleh pimpinannya. Maka dari itu penulis ingin memperjelas sedikit
mengenai prosedur dan tata kerja sebagai berikut:
a. Peraturan yang bersifat prosedural dan merupakan pelaksanaan yang menjadi
rincian dari peraturan ini akan di susun dan dijadikan acuan bagi pelaksanaan
tugas dan tanggung jawab masing masing pihak
b. Adalah menjadi pihak bengkel dalam menjelaskan peraturan diatas, bila mana
terdapat kekurang jelasan makna yang dikemukakan dalam pasal demi pasal
maupun ayat demi ayat dari peraturan perusahaan ini
c. Hal hal di kemudian hari dianggap perlu dan belum diatur dalam peraturan
perusahaan ini akan disusun kembali dan ditambahkan kedalam peraturan
perusahaan ini dengan tetap mengindahkan peraturan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia
d. Perusahaan membagikan buku peraturan ini kepada seluruh karyawan atau
minimal ditempelkan di tempat tempat terbuka dilingkungan perusahaan dan
pekerja
e. Penyimpangan pelaksanaan dari peraturan ini dapat dilaksanakan oleh direksi
perusahaan dengan persetujuan pekerja dengan tetap mengacu kepada ketentuan
pemerintah yang berlaku.
Jam Kerja dalam Bengkel Batam Famili Mobil
Hari Senin s/d Hari Kamis pukul 08.00 s/d 12.00 WIB di lanjutkan lagi pada pukul
13.00 s/d 17.00 WIB.
Hari Jum’at masuk pada pukul 08.00 s/d 11.30 WIB di lanjutkan lagi pada pukul
13.30 WIB s/d 17.00 WIB.
7
II.4. Kegiatan Dan Jenis Perusahaan
Batam Famili Mobil merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
OTOMOTIF atau perbaikan pada mobil. Batam Famili Mobil melakukan kegiatan
sebagai berikut:
a. jasa service mobil, Penjualan jasa servis merupakan salahsatu aktivitas
pada perusahaan untuk memberikan pelayanan jasa kepada pelangganya. Adapun
jenis servis nya sebagai berikut :
Servis Ringan, Servis Ulang/Ganti Oli, Servis Besar/Berat.
pelayanan bengkel yang harus dilaksanakan oleh pihak bengkel, yaitu:
Sebelum pengerjaan a. Pengaturan parkir pada mobil b, Memasang pelindung pada
mobil dan lain sebagainya.
II.5. Peraturan Perusahaan
a. Siswa sudah berada di bengkel 15 menit sebelum jam pertama masuk
b. Siswa harus memakai pakaian praktek lengkap, pakaian praktek tidak boleh di tulis atau di
coret-coret
c. Siswa harus memakai pakaian praktek dari rumah dan tidak berlapis dengan pakaian seragam
sekolah
d. Siswa tidak dibenarkan keluar masuk bengkel tanpa izin instruktur
e. Tidak ada penggantian bahan praktek apabila rusak/hilang
f. Alat dan bahan yang sudah digunakan harus di kembalikan ke tempat semula dalam keadaan
bersih dan rapi
g. Ruangan bengkel harus tetap bersih dan rapi sebelum dan sesudah praktek
h. Siswa tidak diperbolehkan merokok di bengkel saat jam kerja
8
BAB III
Melakukan Perawatan/Perbaikan POWER STEERING Dan
Komponen-Komponennya Di BENGKEL FAMILI MOBIL
III.1. PENGERTIAN POWER STEERING
Power steering merupakan sebuah komponen yang ada pada sistem kemudi.
Secara umum kegunaannya untuk mempermudah pengendara dalam mengendarai
mobil. Terutama pada saat berbelok. Power steering akan meringankan beban dari
gaya yang dihasilkan mobil saat berbelok.
Setidaknya ada tiga jenis power steering yang digunakan pada sistem kemudi mobil,
di antaranya:
a. Tipe pertama, hydrolic power steering. Tipe ini secara sistem memanfaatkan
tekanan fluida (minyak) untuk bekerja. Tipe ini banyak digunakan pada mobil
seri pertama dan mobil truk.
b. Tipe kedua, Electronic Power Steering (EPS). Tipe kedua ini merupakan tipe
terbaru yang menggunakan sistem otomatis (motor listrik). Kebanyakan mobil
baru yang keluar sekarang menggunakan tipe power steering yang satu ini.
c. Tipe ketiga, Hydro-Electric Power Steering. Tipe ketiga ini merupakan tipe
gabungan dari sistem hidrolik dan elektrik.
9
A. Reservoir Tank
Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan atau
menampung cadangan minyak power steering. Pada tutupnya dilengkapi dengan
ventilasi untuk mengatur tekanan udara dan stabilitas aliran minyak power steering.
Vane Pump
Vane pump atau pompa power steering ini berfungsi untuk memompa fluida
atau minyak agar mengalir ke seluruh sistem hidrolik.
Control Valve
Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida atau minyak yang
bertekanan sesuai dengan arah kemudi
Power Cylinder
Power cylinder merupakan komponen yang berfungsi menyalurkan aliran fluida
atau minyak ke steering gear (rack and pinion).
Steering Gear
Steering gear yang terdiri dari komponen rack and pinion memiliki fungsi
sebagai penghubung atau pemindah tenaga putar dari steering colomb ke steering
linkage.
Stering Linkage
Komponen yang satu ini berfungsi untuk meneruskan gerakan steering gear ke
roda sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan pengemudi.
Steering Hose
Steering hose atau selang power steering berfungsi sebagai saluran fluida atau
minyak yang terbuat dari logam. Sehingga, tahan panas dan tahan terhadap tekanan
tinggi. Komponen ini terhubung dari vane pump – control valve – steering gear.
10
Oil Power Steering
Oil power steering atau minyak power steering merupakan komponen yang
memang harus ada pada jenis power steering hidrolik ini. Hal ini dikarenakan sistem
kerjanya itu sendiri yang memanfaatkan tekanan dari fluida atau minyak.
Motor Listrik
Motor listrik merupakan komponen yang bekerja secara langsung dalam
membantu meringankan beban putaran kemudi atau setir.
Torque Sensor
Torque sensor merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberitahu
informasi saat kemudi mulai diputar.
Steering Clutch
Clutch atau kopling pada power steering berfungsi untuk menghubungkan
dan melepaskan motor listrik dengan batang kemudi (setir). Letaknya sendiri berada
di antara keduanya.
11
Noise Suppressor
Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi
mesin sedang bekerja atau tidak.
On-board Diagnostic
On-board diagnotic merupakan sebuah panel indikator atau komponen yang
akan memberi tahu jika terjadi masalah pada sistem ESP. Komponen ini terletak di
panel instrumen kendaraan.
Dimana power steering jenis ini memanfaatkan fluida atau minyak yang
digerakan oleh pompa menggunakan motor listrik bukan menggunakan mesin lagi.
Adapun fungsi tiap komponennya masih sama.
1. Perawatan Pencegahan
yang ditentukan sebelumnya, atau terhadap kriteria lain yang diuraikan, dan
dimana dengan roda kemudi ini sebuah kendaraan dapat digerakkan atau dibelokkan
kekanan atau kekiri. Untuk itu roda kemudi harus mendapatkan perawatan dan
12
tersebut, si pengemudi mendapatkan keselamatan dan kenyamanan dalam
dilakukan tiap kelipatan 20.000 Km. kegiatan perawatan ini dilakukan sebatas
dilakukan penggantian.
3. Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam kedua arah
dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak bebas 30 mm.
4. Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear box
dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus. Kendorkan baut
pengunci pada baut penyetel unit kemudi. Putar baut penyetel sesuai arah jarum
jam untuk mengurangi gerak bebas, atau berlawanan jarum jam untuk menambah
pengunci.
belakang.
1. Tempatkan kendaraan pada permukaan yang rata, putar kemudi pada posisi lurus
kedepan.
kemudian ukur kekuatan yang diperlukan untuk memutar roda kemudi kekanan
dan kekiri dari posisi lurus kedepan (dengan jangkauan 1,5 putaran). Adapun
13
1. Pemeriksaan kembali roda kemudi ke posisi tengah
Adapun cara pemeriksaannya adalah dengan melakukan tes jalan kira – kira
kecepatan 35 km/jam putar kemudi 900 dan lepaskan roda kemudi setelah 1-2 detik.
Poros utama adalah komponen dari sistem kemudi yang mana bertugas sebagai
penyalur gaya putar dari roda kemudi yang diteruskan ke gear box. Adapun perawatan
pada poros utama ini dilakukan sebatas pemeiksaan saja tetapi jika terdapat beberapa
Saluran oli merupakan instalasi – instalasi pipa untuk sistem power steering. Dalam
perawatan, saluran ini juga harus mendapatkan perhatian yang rutin dan cermat. Untuk
14
4. Tangki cadangan (Reservoir tank)
a) Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan
engine, dan putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-
2. Periksa minyak pada tangki cadangan apakah timbul berbusa atau berubah
warna menjadi agak putih. Periksa perbedaan dari jumlah minyak pada waktu
engine mati dan pada saat engine hidup. Apabila perubahan jumlah minyak 5
melakukannya adalah :
c) Putar penuh roda kemudi kekanan dan kekiri lima atau enam kali.
15
e) Sambil menghidupkan stater motor beberapa kali, putar roda kemudi
detik).
Catatan:
habis.
Apabila membuang angin dilakukan dalam keadaan engine hidup, maka akan
terserap udara oleh fluida. Oleh karena itu, buang angin harus dilakukan
Putar roda kemudi kekanan dan kekiri sampai tidak ada lagi gelembung –
Pastikan fluida tidak mengental dan jumlahnya mencapai posisi yang telah
penampung.
fluida.
d. Pasang kembali slang balik dengan benar, dan kemudian kencangkan slang balik
dengan clip.
16
2. Pemeriksaan tekanan fluid
b. Pasang sisi pengukuran pada pompa dan sisi katup pada saluran tekan.
c. Keluarkan udara dari sistem dan putar roda kemudi beberapa kali sehingga
d. Hidupkan engine dan stel putaran idling 1000 rpm atau lebih.
e. Tutup penuh katup pengukur tekanan dan amati pembacaan pada alat pengukur,
Catatan:
tanpa beban dibuat dengan cara membuka penuh katup pengukur tekanan
saluran fluida atau steering gear box. Oleh karena itu periksa komponen dan
5. Pompa power steering
Perawatannya meliputi :
17
1. Pemeriksaan puli dari keausan dan kerusakan.
Lihat dan dengarkan putaran dari puli, apakah putarannya masih dalam batas – batas
toleransi. Kemudian apakah terjadi keausan pada puli akibat gesekannya dengan sabuk.
1. Cek bahwa oli dapat di alirkan melalui lubang katup dengan berat oli tersebut.
dan pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan dan perbaikan bahkan penggantian
1. Pemeriksaan bantalan
a. Dengar apakah terjadi suara yang tidak normal selama bantalan bekerja.
b. Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.
a. Periksa alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan kerusakan.
18
c. Periksa bahwa mur bola dapat berputar turun terhadap poros, oleh beratnya
sendiri.
Selain perawatan diatas, ada hal yang sangat penting pada sistem power
10.000 Km.
Pengoperasiannya meliputi :
Apabila terdapat keretakan pada sabuk tersebut, maka sabuk harus diganti.
mestinya, oleh karena itu tegangan harus diperiksa dengan standar menggunakan alat
Pada dasarnya perawatan ini di lakukan untuk rencana yang tidak di tentukan
sebelumnya. Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini terjadi
19
sebelumnya, di mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada power steering dapat
(emergency maintenance).
pada seal oli pada pompa di sebabkan temperature fluida yang cukup
tinggi.
pada fluida.
3. Perbaikan
Oleh karena itu, masalah yang sering dirasakan oleh pengemudi yang dianggap
Pada sub bab ini, penulis hanya menguraikan tata cara dari pembongkaran dan
Sedangkan untuk perbaikan dan kerusakan yang timbul dapat disesuaikan dengan
20
Gangguan – gangguan sistem kemudi power steering
1. Penyebabnya :
c. Tekanan ban kurang atau tidak sama dengan ban yang lain.
2. Cara mengatasinya :
3. Kemudi berat
Penyebab :
21
Cara mengatasinya :
f. Periksa steering column.
Penyebab :
Cara mengatasinya :
Penyebabnya :
22
Cara mengatasinya :
Penyebabnya :
3. Drive belt rusak.
Cara mengatasinya :
1. Perbaiki vane pompa.
3. Ganti drive belt.
4. Overhoul
23
Pembongkaran dan pemasangan pada komponen-komponen diatas:
pengikat dan lepaskan saluran fluida dari pompa yang terlebih dahulu membuang fluida
dari tangki cadangan. Setelah itu buka sabuk dari puli dengan cara membuka mur
pengontrol.
Membuka Suction Connector
24
Melepas Snap Ring
1. Oleskan fluida power steering pada katup dan cek bahwa katup dapat masuk
2. Cek kebocoran katup, tutup satu lubang dan berikan tekanan udara dari arah
3. Bila ditemukan pegas tidak sesuai dengan spesifikasi 36 – 38 mm, jika diluar
nilai spesifikasi ganti pegas.
2. Ukur tinggi, tebal dan dan panjang vane plate. Tinggi max, 8.0 mm, tebal
25
Mengukur celah rotor dan vane plate
3. Merakit.
Sebelum memulai merakit pompa, lumasi semua bagian yang akan bergesekan
26
3. Pasang O-ring dalam dan O-ring luar yang baru pada plat depan.
4. Pasang plats depan pada poros pompa serta pemasangan rotor pada poros pompa.
5. Pasang pen lurus pendek pada plat depan, luruskan lubang dowel pin pada sisi
6. Pasang kam ring, tepatkan lubang dan pen masukkan kam ring dengan tanda
menghadap ke depan
7. Pasang snap ring, setelah memasang snap ring angkat rotor dan periksa bahwa
sudah masuk ke couter sunk part.
8. Pasang vane plate dengan bagian yang bulat menghadap ke keluar.
27
11. Pasang sambungan hisap (Suction connector) sertakan dengan memasang O-ring
yang baru.
12. Ukur preload poros pompa, Periksa bahwa poros berputar dengan lembut tanpa
13. Setelah merakit pompa, pasang semua saluran – saluran pompa baik dari tangki
14. Kemudian isi fluida pada tangki cadangan dengan ATF Dextron II. Dan lakukan
3. Tahan poros sektor diposisi lurus kedepan pada waktu melepaskannya dari kotak
gigi. Jangan melepas poros sektor dari rumah gigi dengan palu atau alat pemukul
lainnya.
28
4. Buka mur pengunci secrup penyetel bantalan roda gigi cacing dan lepaskan
sekrup penyetel bantalan.
Jangan membongkar mur bola (ball nut) dari poros cacing (worm shaft) dan
hindarkan agar (ball nut) tidak membentur ujung poros cacing.
29
1. Lakukan perbaikan yang diperlukan dan penggantian komponen-komponen
dari steering gear box jika ditemukan keausan, kerusakan atau kondisi
abnormal lainnya.
2. Periksa poros cacing (Worm shaft) dan mur bola (Ball nut) dari keausan dan
kerusakan.
3. Lakukan pengujian pada poros cacing terhadap mur bola dengan cara
menahan poros kearah vertical dan periksa mur bola turun dengan gerakan
yang mulus. Jika penurunan mur bola karena beratnya sendiri tidak lancar,
periksa poros cacing jika ada kebengkokkan dan alur bola mendesing,
penyok atau ada benda lain.
4. Periksa bantalan poros cacing dari keausan dan kerusakan, ganti bantalan dan
luncuran bantalan jika rusak.
5. Bila perlu ganti luncuran bantalan dalam roda gigi dan juga ganti luncuran
bantalan dalam secrup penyetel.
30
6. Periksa permukaan poros sector yang bergeseran dengan bos serta periksa
gigi – gigi jika kemungkinan rusak dan ukur diameter poros menggunakan
micrometer
8. Periksa oli seal, jika perlu ganti oli seal dengan yang baru.
9. Periksa tutup rumah kemudi terhadap kerusakan dan keausan dan ukur
10. Periksa rumah kemudi terhadap kerusakan dan ukur diameter dalam rumah
kemudi.
Rumah Kemudi
31
1. Oleskan grease pada pada bushing dan seal oli.
2. Pada saat memasang, harus berhati – hati jangan sampai merusak seal oli dan
beri gasket cair pada secrup tutup ujung.
3. Pasang poros cacing dan mur bola pada rumah kemudi serta pasang bantalan
pada poros cacing.
4. Kencangkan baut tutup rumah kemudi bagian depan, sambil mengencangkan
baut pada tutup pastikan poros cacing dapat berputar dengan lancar dan lembut.
Catatan: Tutup rumah kemudi ini sudah terpasang saat memasang poros
cacing, urutan pemasangannya adalah mur bola, tutup rumah kemudi dan poros
cacing.
5. Pasang dan stel secrup penyetel bantalan kencangkan secrup penyetel dengan pelan –
pelan.
6. Pasang sekrup penyetel dan cincin dorong pada poros sector, set mur bola diposisi
7. Masukan poros sector dalam rumah kemudi, sehingga pertengahan gigi saling
berkaitan
8. Oleskan cairan perapat pada gasket dan tutup rumah kemudi. Pasang tutup rumah
kemudi diatas gasket dan kencangkan empat baut tutup rumah kemudi.
10. Set poros roda cacing pada posisi netral dengan cara menghitung jumlah putaran
poros dan putar kembali poros setengah dari jumlah putaran poros tersebut.
11. Setel beban mula total dengan cara memutar secrup penyetel sambil mengukur beban
Catatan : Pastikan bahwa poros roda gigi cacing berada pada posisi netral.
32
12. Kencangkan mur pengunci secrup penyetel poros sector.
Ban merupakan faktor lain yang mempengaruhi dari sistem kemudi. Ada dua hal yang
sangat perlu diperhatikan yakni :
1. Balancing
33
Front Wheel Alignment atau spooring adalah cara untuk menyetel sudut roda depan
pada kendaraan yang sesuai dengan spesifikasinya.
Penyetelan ini bertujuan agar mendapatkan keamanan, kenyamanan dan ekonomis
seperti :
1. Meringankan kemudi.
2. Menstabilkan kemudi.
3. Memperkecil keausan ban, sehingga ban dapat dipergunakan dalam jangka
waktu yang cukup lama.
4. Meluruskan roda kemudi ke posisi lurus setelah membelokkan roda dengan
sempurna.
Prosedur pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh pengemudi, tetapi hasilnya tidak teliti
dan maksimal. Untuk itu, agar memperoleh hasil yang benar bawahlah kendaraan ke
bengkel.
III.4 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Faktor Pendukung yang ada di Bengkel Batam Famili Mobil dalam Pelaksanaan
Prakerin antara lain :
Faktor Pendukung
a) Fasilitas Peralatan Yang Sangat Mendukung.
b) Pembimbing Kepada Peserta Prakerin Oleh Pihak usaha sangat Baik.
c) Ruangan Yang Cukup Luas.
d) Lingkungan Kerja yang Bersih dan Asri.
e) Teori dan pembelajaran Mudah di mengerti
f) Mendapatkan Banyak Teman
g) Pegawai yang Ramah
Faktor Penghambat
a) Di tempat praktek kadang-kadang tidak ada pekerjaan
b) Kadang pihak perusahaan merasa terbebani dengan adanya peserta prakerin
c) Keterampilan Kami masih kurang karena Kami baru terjun Kelapangan kerja.
d) Teori dan praktek yang tidak sesuai
e) Kadang cape jika naik turu tangga untuk memenuhi tugas
f) Lokasi yang cukup jauh dari rumah
34
IV
PENUTUP
IV.1.KESIMPULAN
Latar Belakang Praktek Kerja Industri Menyadari akan pentingnya mengadakan program
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) sebagai faktor yang mendasar dalam bidang
pendidikan untuk terjun secara langsung dalam dunia kerja untuk menambah wawasan
sekaligus pengalaman untuk siswa/siswi sebagai konstribusi secara langsung mengenal
sistem kerja dengan konkrit.
Program SMK Ibnu Sina Batam jurusan Teknik Otomotif di Batam bertujuan menghasilkan
tenaga kerja yang terampil di era industri pada masa yang akan datang, agar dapat
menghasilkan lulusan terampil dapat melaksanakan tugas dalam bidangnya terutama
teknologi industri .
Adapun alasan pemilihan tempat ini dipilih dengan karena merupakan lingkungan yang
menerapkan konsep K3 Kesehatan dan Keselamtan Kerja.
Konsep K3 ini diterapkan agar para pegawai, mahasiswa/mahasiswi atau pelajar SMK yang
sedang melaksanakan kegiatan magang atau prakerin dapat bekerja lebih efektif dan efesien.
35
Pendidikan dan pelatihan di dunia kerja terutama bertujuan e;untuk memberikan
pengalaman kerja yang sesungguhnya agar peserta menguasai Kompetensi Keahlian
Produktif tersandar, menginternalisasi sikap nilai dan budaya industri yang
berorientasi pada standar mutu, nilai-nilai ekonomi dan jiwa kewirausahaan serta
membentuk etos kerja yang kritis, produktif dan kompetetif.
Untuk Industri
a. Dapat memilih peserta prakerin baik jumlah, kemampuan, penampilan dan waktu
yang dianggap menguntungkan
b. b.Dapat mengenal persis kualitas siswa yang berlatih di industri
c. Dapat berpatisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya dan
pengembangan bangsa pada umumnya
Untuk Penulis Adapun manfaat dari penulisan ini adalah agar penulis dan para
pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang cukup luas tentang
Proses dan langkah POWER STEERING Mobil dan dapat merasakan perbedaan
teori sekolah dan di perusahaan.
Observasi Dilakukan dengan cara meneliti dan mengamati langsung Proses dan
langkah POWER STEERING Mobil 2.
36
Library research Library research merupakan suatu metode pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan
masalah yang dibahas dalam laporan ini.
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran-saran dari semua bab yang terdapat
dalam laporan.
Sejarah Berdirinya Perusahaan Bengkel Batam Famili Mobil berdiri pada tanggal 27
Desember 2018 Di Batam, bengkel tersebut adalah bengkel umum yang melayani
jasa servis seluruh tipe dan merek kendaraan bermobil.
Sruktur Organisasi Perusahaan Organisasi yang baik adalah organisasi yang jelas
dan teratur sehingga dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya setiap
pemangku jabatan memiliki gambaran serta batasan tugas dan tanggung jawab.
Berikut ini merupakan pembagian tugas dan tanggung jawab beberapa bagian yang
diuraikan sebagai berikut :
a. Kepala Bengkel, yaitu pemilik sekaligus pengurus dan pengawas segala yang
terjadi di Bengkel Pak SEFUN
b. Karyawan/ Teknisi, Bertugas memperbaiki Mobil yang dimiliki konsumen.
c. Prosedur dan tata kerja perusahaan Bengkel Batam Famili Mobil mempunyai
prosedur dan tata kerja yang telah ditentukan oleh pimpinannya.
Maka dari itu penulis ingin memperjelas sedikit mengenai prosedur dan tata kerja
sebagai berikut:
B. Adalah menjadi pihak bengkel dalam menjelaskan peraturan diatas, bila mana
terdapat kekurang jelasan makna yang dikemukakan dalam pasal demi pasal
37
maupun ayat demi ayat dari peraturan perusahaan ini
C. Hal hal di kemudian hari dianggap perlu dan belum diatur dalam peraturan
perusahaan ini akan disusun kembali dan ditambahkan kedalam peraturan
perusahaan ini dengan tetap mengindahkan peraturan yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia
Kegiatan Dan Jenis Perusahaan Batam Famili Mobil merupakan perusahaan yang
bergerak di bidang OTOMOTIF atau perbaikan pada mobil.
d. Siswa harus memakai pakaian praktek lengkap, pakaian praktek tidak boleh di
tulis atau di coret-coret
e. Siswa harus memakai pakaian praktek dari rumah dan tidak berlapis dengan
pakaian seragam sekolah
h. Alat dan bahan yang sudah digunakan harus di kembalikan ke tempat semula
dalam keadaan bersih dan rapi
i. Ruangan bengkel harus tetap bersih dan rapi sebelum dan sesudah praktek h.
Siswa tidak diperbolehkan merokok di bengkel saat jam kerja
38
Melakukan Perawatan/Perbaikan POWER STEERING Dan Komponen-
Komponennya Di BENGKEL FAMILI MOBIL
Power steering merupakan sebuah komponen yang ada pada sistem kemudi.
Setidaknya ada tiga jenis power steering yang digunakan pada sistem kemudi mobil,
di antaranya:
Komponen dan Fungsi Power Steering Meskipun ada tiga jenis power
steering namun ketiganya tetap mempunyai fungsi yang sama.
• Vane Pump Vane pump atau pompa power steering ini berfungsi
untuk memompa fluida atau minyak agar mengalir ke seluruh sistem
hidrolik.
39
• Steering Gear Steering gear yang terdiri dari komponen rack and
pinion memiliki fungsi sebagai penghubung atau pemindah tenaga putar
dari steering colomb ke steering linkage.
• Oil Power Steering Oil power steering atau minyak power steering
merupakan komponen yang memang harus ada pada jenis power steering
hidrolik ini.
Dimana power steering jenis ini memanfaatkan fluida atau minyak yang
digerakan oleh pompa menggunakan motor listrik bukan menggunakan
mesin lagi.
40
kriteria lain yang diuraikan, dan dimaksudkan untuk mengurangi
kemungkinan bagian-bagian lain tidak memenuhi kondisi yang bisa
diterima.
Ukur gerak bebas pada roda kemudi dengan memutar kemudi dalam
kedua arah dengan posisi roda depan lurus, limit maksimum gerak bebas
30 mm.
Bila melebihi limit maksimum, periksa atau stel baut penyetel pada gear
box dengan cara meluruskan roda depan dalam posisi lurus.
Hidupkan mesin dan pasang spring balance pada lingkaran luar roda
kemudi kemudian ukur kekuatan yang diperlukan untuk memutar roda
kemudi kekanan dan kekiri dari posisi lurus kedepan (dengan jangkauan
1,5 putaran).
Poros utama (Steering shaft) Poros utama adalah komponen dari sistem
kemudi yang mana bertugas sebagai penyalur gaya putar dari roda
kemudi yang diteruskan ke gear box.
41
Pemeriksaan instalasi pipa jika terjadi kebocoran yang menyebabkan
sistem power steering tidak bekerja dengan optimal.
A. Parkir kendaraan pada lantai yang rata dan keras, lalu hidupkan engine, dan
putar roda kemudi beberapa kali agar temperature fluid-nya mencapai 500 –
600 C. b) Dengan engine dalam keadaan hidup, putar penuh roda
kemudi kekanan dan kekiri beberapa kali.
Periksa perbedaan dari jumlah minyak pada waktu engine mati dan pada saat
engine hidup.
B. Putar roda kemudi kekanan dan kekiri sampai tidak ada lagi gelembung –
gelembung udara didalam tangki cadangan fluida power steering.
C. Keluarkan udara dari sistem dan putar roda kemudi beberapa kali sehingga
temperatur fluida naik kira – kira 500 – 600 C. d. Hidupkan engine dan
stel putaran idling 1000 rpm atau lebih.
Pompa power steering Pompa merupakan suatu sistem power steering pada
yang harus mendapatkan perawatan yang dilaksanakan setiap 20.000 Km.
Power steering gear box Pemeriksaan untuk steering gear box dilakukan
setiap kelipatan 20.000 Km, dan pemeriksaan ini dilakukan hanya penyetelan
dan perbaikan bahkan penggantian jika dianggap perlu.
D. Lihat dan periksa gigi sector apakah ada yang rusak atau aus.
42
Pemeriksaan poros cacing (worm shaft) dan mur bola (ball nut) a. Periksa
alur poros cacing dan mur bola terhadap keausan dan kerusakan.
Selain perawatan diatas, ada hal yang sangat penting pada sistem power
steering yaitu pemeriksaan Drive belt.
Sabuk yang longgar tidak dapat menggerakkan power steering sebagai mana
mestinya, oleh karena itu tegangan harus diperiksa dengan standar
menggunakan alat pengukur ketegangan sabuk atau sering disebut dengan
Belt Tension Gauge.
Pada power steering, perawatan ini di lakukan di saat sistem ini terjadi
gangguan atau kerusakan di luar dari perawatan yang sudah di rencanakan
sebelumnya, di mana gangguan-gangguan atau kerusakan pada power
steering dapat di atasi dengan perbaikan ringan saja.
Perawatan/penggantian seal oli pada steering gear box yang di sebabkan oleh
temperature fluida yang cukup tinggi.
Power steering ini erat kaitannya dengan roda depan mobil, suspensi dan frame.
Pada sub bab ini, penulis hanya menguraikan tata cara dari pembongkaran dan
pemasangan kembali sistem power steering
Sedangkan untuk perbaikan dan kerusakan yang timbul dapat disesuaikan dengan
bagian-bagian yang mengalami kerusakan apakah diperbaiki (diganti), distel atau
masih layak pakai.
43
Kehabisan oli fluida power steering atau pembentukan elmulisifikasi fluida power
steering terlalu banyak.
Membuka dan membongkar pompa power steering Sebelum pompa power steering
dibongkar, buka dan lepaskanlah semua jenis pengikat dan lepaskan saluran fluida
dari pompa yang terlebih dahulu membuang fluida dari tangki cadangan.
Oleskan fluida power steering pada katup dan cek bahwa katup dapat masuk dengan
lembut ke dalam lubang oleh beratnya sendiri.
Cek kebocoran katup, tutup satu lubang dan berikan tekanan udara dari arah yang
berlawanan dan pastikan udara tidak keluar dari ujung.
Sebelum memulai merakit pompa, lumasi semua bagian yang akan bergesekan
dengan fluida power steering.
Pasang O-ring dalam dan O-ring luar yang baru pada plat depan.
IV.2.SARAN-SARAN
44
Tandakan dahulu tentang tata kerja dan tata letak alat secara detail kepada
pembimbing DU/DI sebelum melaksanak prakerin
Berhati-hatilah saat bekerja dan jangan becanda dengan teman teman anda
karena alat-alat kerja bengkel sangat tajam dan berbahaya
45