Anda di halaman 1dari 47

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Tempat

Alasan penulis memilih tempat Prakerin di Sembilan TV dikarenakan untuk


menambah wawasan dan menambah pengalaman dalam dunia Broadcasting.
Sembilan TV ini juga merupakan salah satu Lembaga Penyiaran Publik pertama
di Garut yang resmi, dimana kita dapat menambah ilmu tentang proses, penyiaran
publik pertama di Garut.

Penulis melaksankan Praktik Kerja Industri di Sembilan TV yang beralamat


di Jl. Terusan Pembangunan No. 9A, Garut.

1.2 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi dalam bidang Teknik Produksi


Penyiaran Program Pertelevisian dan kesadaran masyarakat terhadap teknologi
Broadcasting, maka dituntut juga kemampuan dan kecakapan ahli Teknik
Produksi Penyiaran Program Pertelevisian dalam rangka mengantisipasi
permasalahan yang mungkin timbul pelaksanaan pelayanan broadcasting di
masyarakat. Demi terciptanya produk kerja yang memenuhi syarat ilmu
pengetahuan Broadcasting, maka Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMK
NEGERI 2 Garut) menyelenggarakan pendidikan bidang Teknik Produksi
Penyiaran Program Pertelevisian, yang dituntut untuk menghasilkan tenaga yang
siap pakai di bidang Broadcasting, baik dalam produksi, dan pelayanan di
masyarakat.

Ilmu Broadcasting adalah suatu disiplin ilmu yang membutuhkan tidak


hanya pengetahuan tentang teori yang relavan tetapi juga keterampilan praktik.
Oleh sebab itu Praktik Kerja Industri merupakan bagian penting dari kurikulum
pendidikan untuk memberi kesempatan pada siswa menerapkan ilmu dan
keterampilan yang di pelajari di kelas secara terintegrasi, juga memberikan

10
pengenalan dan pengalaman pada situasi kerja yang sebenarnya untuk beradaptasi
pada dunia kerja.

Atas dasar tersebut, maka dianggap perlu bagi siswa kelas XII
melaksanakan Praktik Kerja Industri di institusi khususnya di bidang Teknik
Produksi Penyiaran Program Pertelevisian.

1.3 Tujuan PRAKERIN

Praktik Kerja Industri memiliki beberapa tujuan, salah satunya adalah


diharapkan para siswa memperoleh wawasan dan pengetahuan yang lebih luas.
Selain itu, Praktik Kerja Industri juga dapat memberikan gambaran kepada siswa
yang lebih jelas akan pekerjaan Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian
di lapangan secara nyata yang selama ini hanya diketahui secara teoritis maupun
praktikum didalam kelas.

1.3.1 Tujuan Umum

Praktik Kerja Industri merupakan sarana pengenalan lapangan


kerja bagi peserta didik sehingga dapat melihat, mengetahui, menerima
dan menyerap Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian yang
ada di masyarakat atau lapangan. Sehingga hasil yang diharapkan setelah
melaksanakan Praktik Kerja Industri adalah para siswa dapat memahami
dunia kerja yang sebenarnya serta menambah wawasan dan pengetahuan
tentang Broadcast meningkatkan cara berfikir dan bertindak bahwa
dalam dunia kerja/usaha sangat dibutuhkan kreativitas, efektifitas,
disiplin dan tujuan untuk menunjang produktifitas kerja.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah atau sebaliknya.
b. Memperoleh masukan umpan balik guna memperbaiki peningkatan
pelayanan dalam penyelenggaraan pendidikan pengetahuan Sekolah
Menengah Kejuruan jurusan Teknik Produksi Penyiaran Program
Pertelevisian.

11
c. Praktik Kerja Industri merupakan cara terbaik untuk menerapkan dan
keterampilan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan.
d. Menyiapkan peserta didik agar disiplin, ulet, dan gigih dalam
berkompetensi, mampu beradaftasi dengan lingkungan dan
mengembangkan sikap professional dalam bidang keahlian yang
dipilihnya yaitu Teknik Produksi Penyiaran Program Pertelevisian.

1.4 Manfaat Praktik Kerja Industri


1.4.1 Manfaat Bagi Siswa

Manfaat Praktik Kerja Industri bagi siswa yakni terbentuknya


kemitraan selama mengikuti program Praktik Kerja Industri itu sendiri,
sehingga menjadi modal peluang di masa depan sebagai persiapan
membangun karir dibidangnya.

Selain itu juga sebagai media penyalur ide, aspirasi, dan


menunjukan prestasi pada perusahaan tempat melaksanakan Praktik Kerja
Industri manfaat yang bisa di dapat juga sebagai pengenalan, pemahaman,
berbagai aspek suatu perusahaan, seperti : Standar Kerja, Budaya
Perusahaan, dan hal positif lainnya yang bermanfaat.

1.4.2 Manfaat Bagi Perusahaan

Manfaat Praktik Kerja Industri bagi perusahaan adalah


terbentuknya jaringan antara para siswa, sekolah, dan perusahaan untuk
maju dan saling sinergis dengan tujuan institusi masing – masing. Serta
sebagai media pertukaran informasi bidang teknologi dan aplikasi
keilmuan antara perusahaan sebagai pengguna teknologi dengan sekolah
sebagai pengembang studi ilmu pengetahuan dan teknologi.

1.4.3 Manfaat Bagi Sekolah

Manfaat Praktik Kerja Indusri bagi sekolah adalah sebagai


perwujudan program keterkaitan dan kesepadanan antara sekolah dengan
pihak industri. Juga sebagai umpan balik penyempurnaan program Praktik
Kerja Industri, sistem pembelajaran, menyelaraskan kesepadanan dengan

12
kebutuhan pemakai atau pengguna lulusan (Link & Match) dengan sistem
pembelajaran di Praktik Kerja Industri.

Manfaat lainnya yakni sebagai bahan referensi bagi pihak sekolah untuk
menelaah efektifitas program pembelajaran yang dijalankan kepada siswa.

1.5 Tujuan Penulisan Laporan

Penulis Laporan Praktik Kerja Industri ini memiliki Tujuan diantaranya:

1. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam melaksanakan studi di SMKN 2


Garut.
2. Siswa mampu memahami, memantapkan dan mengembangkan pelajaran
yang di dapat disekolah dan penerapannya di dunia usaha/industri,
mengenai pembuatan naskah berita di 9 TV.
3. Sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah dan
Ujian Akhir Nasional.
4. Sebagai salah satu bukti bahwa penulis telah menyelesaikan Praktik Kerja
Industri.
5. Untuk mendapatkan nilai Praktik Kerja Industri.

1.6 Waktu Pelaksanaan

Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) SMKN 2 Garut Keahlian Broadcasting


Tahun Ajaran 2015/2016, dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan tanggal
30 September 2015.

1.7 Ruang Lingkup Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

Setiap siswa melaksanakan Praktik Kerja Industri pada tahun ini


ditempatkan di bagian Pembuatan Naskah Berita.

1.8 Rumusan Masalah


1. Video Jurnalism
2. Kamera
3. Pengoprasian Switcher
4. Pembuatan Naskah

13
1.9 Pembatasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis membatasi beberapa masalah yaitu :
1. Pembuatan Naskah

1.10 Metode Pengumpulan Data


Dalam penyusunan laporan ini, adapun metode yang digunakan pada
pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Pertama, penulis mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan laporan,
dengan metode :
a. Observasi, yakni penulis melakukan pengamatan selama melaksanakan
PSG di Sembilan TV dengan masalah yang penulis bahas.

Menyimak, yaitu penulis melihat tayangan , berita, atau tulisan yang


ada kaitannya dengan perusahaan sebagai sumber.

b. Wawancara, yakni penulis mengajukan pertanyaan kepada


pembimbing dan karyawan perusahaan sesuai dengan keahlian yang
relevan dengan masalah yang penulis bahas.
2. Data Program Pembuatan Naskah, yang sudah terkumpul dikelompokkan
sesuai dengan bagian-bagian masalah yang dibahas dari kartu data yang
telah dibuat. Selanjutnya data siap diolah menjadi bahan laporan siap saji,
dengan menggunakan metode:
a. Referensi, penulis mencari buku referensi dan contoh laporan sebagai
sumber perbandingan.
b. Sintetis, yakni penulis menggabungkan data yang terkumpul dari
berbagai sumber, sumber online, Tertulis, dan Lisan.
c. Komperatif, yaitu penulis membandingkan pembelajaran praktik di
SMK Negeri 2 Garut dengan kenyataan praktik di lapangan.
d. Data yang sudah diolah telah siap disusun untuk menjadi laporan yang
baik dan benar sesuai dengan format yang telah diberikan pihak
sekolah.

14
1.11 Sistematika Penulisan Laporan
Adapun sistematika dari laporan penulis adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan
Prakerin, Metode Pengumpulan Data, serta Sistematika Penulisan
Laporan.

BAB II : PROFIL PERUSAHAAN


Bab ini membahas mengenai isi dan penjelasan identitas dari
Sembilan TV, diantaranya :
1) Profil Perusahaan
2) Logo Perusahaan
3) Visi Misi
4) Jangkauan
5) Target Penonton
6) Konten Program
7) Peraturan
8) Jam Kerja
9) Denah Kantor

BAB III : JURNAL KEGIATAN


Bab ini membahas Waktu dan Pelaksanaan Prakerin, Jurnal
Kegiatan Kerja, dan Uraian Kegiatan Prakerin.

BAB IV : URAIAN KHUSUS


Bab ini membahas cara pembuatan Naskah , Stuktur penulisan
Naskah Berita, dan aturan aturan dasar menulis Naskah Berita.

15
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menyajikan kesimpulan-kesimpulan dari apa yang telah
diterangkan dan diuraikan pada bab sebelumnya. Dan saran-saran yang
diharapkan berguna bagi perkembangan Sembilan TV ataupun saran-
saran untuk siswa SMK Negeri 2 Garut.

BAB VI : PENUTUP
Bab ini merupakan BAB terakhir pada Laporan Prakerin, yang berisi
kata penutup.

16
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.0 Latar Belakang

IDENTITAS DUNIA INDUSTRI

Nama industri : PT SEMBILAN TV TELEVISI UTAMA GARUT

Bagian/Divisi : Lembaga Penyiaran Pertelevisian

Alamat : Jln. Terusan Pembanguna No 9A, Tarogong Kidul –


Garut.

Telp/Fax : (0262) 4524789

2.1 Sejarah
Sembilan TV Garut merupakan stasiun tv lokal ke 2 yang hadir di garut
dari pendahulunya Spensa TV , Sembilan TV mulai mengudara tahun 2013 meski
sempat bermasalah dengan perijinan dari KPID jawa barat karena mulai beroprasi
tanpa ijin dan tidak melakukan siaran percobaan dimana syarat stasiun tv lokal
baru untuk mendapat ijin adalah dengan memulai siaran percobaan untuk
pendapat respon dari Masyarakat. Berbeda dengan pendahulunya (Spensa TV
Garut), Sembilan TV menjadi stasiun televisi yang lebih profesional dalam hal
pengelolaan dan acara-acara yang di tayang kan . Beroperasi di bawah PT.
Sembilan Televisi Utama Garut, stasiun TV ini siap ikut meramaikan pertelevisian
di Garut khususnya dan priangan timur pada umum nya.
beralamat di Jalan Terusan Pembangunan No. 9A kecamatan Tarogong Kidul
kabupaten Garut, Sembilan TV dapat ditemukan di Channel 26 UHF pada
frekuensi 511,25 MHz. Dengan mengudaranya Sembilan TV, diharapkan
informasi yang khususnya berada di sekitar Garut. Sehingga dengan demikian
warga Garut pada khususnya menjadi semakin cerdas dan lebih berwawasan luas
dengan hadirnya Sembilan tv , dengan mengudaranya sembilan tv berbagai
tannggapan pun bermunculan ada yang men suport ada juga yang memberi saran
supaya pemancaran di tingkat kan dan kualitas acara di perbanyak.
2.2 Profil Perusahaan
2.2.1 Profil
Nama Perusahaan : SEMBILAN TV
Alamat : Jl. Terusan Pembangunan No.9A
Kontak : Telp/Faks. 0262 – 4524789

2.2.2 Logo Perusahaan

Gambar 3.1 Logo Sembilan TV

2.3 Visi

“Membangun dan menyuarakan aspirasi masyarakat dengan siaran


televisi yang professional, profitable, berkualitas, bertanggung jawab,
beretika, berkeadilan, berlandaskan keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, serta menjadi TV Lokal terbaik di Wilayah
Priyangan Timur Jawa Barat.”

2.4 Misi

Mewujudkan lembaga penyiaran swasta yang profesional,


berkreatifitas tinggi dan diterima masyarakat. Menciptakan lapangan
kerja bagi SDM Lokal. Mengembangkan informasi tentang program

18
pembangunan lokal. Memberikan siaran informasi, pendidikan, dan
hiburan yang sesuai dengan kondisi lokal, sehingga diharapkan dapat
mendorong terciptanya masyarakat yang mandiri. Meningkatkan dan
mengembangkan serta melestarikan budaya masyarakat.

2.5 Jangkauan

Secara bertahap Sembilan TV berusaha memperluas jangkauan siarnya.


Saat ini dengan kekuatan pemancar 2 kW pada Chanel 26 UHF 511.25
Mhz, Sembilan TV dapat menjangkau radius 70 km (Jarak Udara) atau
menjangkau daerah sebagai berikut.

60% wilayah Kabupaten Garut (Garut Bagian Utara, Garut Bagian


Timur, dan sebagian Garut wilayah Barat). Sebagian Tasikmalaya
bagian Barat,Timur, dan sebagian Utara Tasikmalaya.

2.6 Target Penonton


1. Secara Demografis :

Priyangan Timur adalah wilayah satelit Jawa Barat yang merupakan


kumpulan dari beberapa kabupaten dengan potensi yang sangat besar,
masyarakat Priyangan Timur terdiri dari berbagai golongan. Meskipun
demikian Sembilan TV sangat mengerti akan kebutuhan tersebut,
sehingga 80% dari program-program yang disajikan adalah untuk semua
kategori usia termasuk kategori yang memerlukan adanya bimbingan
orang tua. Sedangkan segmentasi pembagian penonton diantaranya
terbagi untuk semua jenis golongan masyarakat, terutama untun
keluarga, dan golongan masyarakat sesi A,B,C1.

2. Secara Psychographic :

Masyarakat Priyangan Timur sangat terbuka akan adanya perbedaan


ataupun golongan, terbukti wilayah Priyangan Timur hingga kini
mampu menjadi tend-setter karana memiliki kelebihan, diantaranya daya
tarik yang sangat besar, baik dalam bidang sosial, politik,ekonomi dan

19
budaya Jawa Barat. Selain itu masyarakatnya juga memiliki tingkat
sosialisasiyang tinggi , percaya diri, komunikatif, Berani dalam
mengambil keputusan, berjiwa muda,elegan dinamis, kreatif, penuh
energi, bertalenta , ekspresif, agresif, dan juga memiliki tingkat fanatic
yang cukup tinggi terhadap dunia entertaiment, dimana segmen anak
muda pun merupakan target penonton Sembilan TV.

2.7 Konten Program

Sembilan TV menyadari akan persaingan program yang kini marak di


dunia pertelevisian, tak terkecuali televisi lokal yang kini
pertumbuhannya sangat pesat di beberapa daerah di Indonesia. Sembilan
Tv selalu mengedepankan kebutuhan yang diinginkan masyarakat dan
pemirsanya, tanpa mengurangi rasa tradisional yang melekat di dataran
Parahiyangan, sehingga selalu bisa menarik perhatian dan merebut hati
pemirsanya. Berikut adalah presentase penggolongan Program-program
Sembilan TV:

Tabel 2.7.1 Konten Program Sembilan TV

News dan Information Knowledge, Adventure : 30%

Travel dan Living : 30%

Entertaiment : 40%

20
2.8 Struktur Organisasi

3.3.1 STRUKTUR ORGANISASI SEMBILAN TV GARUT

Susunan Organisasi Sembilan TV Garut adalah sebagai berikut:

1. Direktur Utama : Ir. July Adwikarta


2. HRD : Dindin Haerudin
3. Direktur Operasinal : H. Ahmad Bajuri
4. Direktur 1 : Sony MS
5. Litbank : Deden Gusmawan
6. Manager Keuangan : H.Ridwan Nugraha
7. Manager Marketing : H.Ahmad Bajuri
a. Staf Marketing
b. Sales Marketing
8. Direktur 2 : Usep Deni
a. Manager Program Dan Produksi
1. Divisi News
2. Divisi Non News
3. Produser
4. Camera Person
5. Editor
6. Creative
b.Manager Tekhnik
1. Divisi Pemancar
2. Divisi MCR
3. Divisi Audio
4. Divisi Studio
5. Equipment

21
2.8.1 Uraian Tugas Perbagian

1. Uraian Tugas Direktur Utama

Manajemen stasiun penyiaran mengeluarkan berbagai kebijakan dan


mewakili stasiun terhadap pihak luar. Manajemen juga bertugas melakukan
koordinasi atas berbagai macam kegiatan yang dilaksanakan dan memastikan
bahwa stasiun penyiaran bisa mendatangkan keuntungan. Direktur Utama atau
manajer umum stasiun penyiaran harus mengetahui operasi seluruh bagian atau
departemen dan mampu bekerja dengan setiap orang secara baik. Pimpinan
stasiun penyiaran harus mampu memberikan masukan dalam hal pemilihan
program, merancang bentuk-bentuk promosi, merencakan strategi penjualan serta
merencanakan kerjasama dengan pihak-pihak luar.

Pimpinan tertinggi suatu stasiun penyiaran biasanya disebut general


manager (manajer umum), pada stasiun besar berskala nasional, pimpinan
tertinggi ini disebut juga direktur utama. Pimpinan tertinggi media penyiaran
sekaligus juga menjadi ketua dewan direksi (board of directors) yang anggotanya
terdiri dari beberapa direktur. Dewan direksi merupakan pimpinan stasiun
penyiaran, merekalah yang mengelola manajemen dan bisnis stasiun penyiaran
secara keseluruhan. Direktur utama bertanggung jawab untuk seluruh bagian
stasiun penyiaran, namun ia mempunyai dua tanggung jawab utama yaitu:

1) menetapkan sasaran (target) pemasaran dan; 2) mengendalikan pengeluaran.

Di banyak negara berkembang, pimpinan tertinggi stasiun televisi


biasanya juga menjadi pemegang saham terbesar, atau pemilik stasiun televisi itu.
Di negara maju seperti Amerika Serikat, Direktur Utama stasiun televisi
merupakan seorang manajer professional yang digaji untuk menjalankan stasiun
televisi. Kelebihan dari stasiun penyiaran yang memiliki pimpinan yang sekaligus
juga sebagai pemilik adalah dimungkinkannya pengambilan keputusan secara
singkat oleh pimpinan. Hal ini dimungkinkan karena ia tidak harus berembuk
dengan siapapun. Namun demikian dalam mengelola stasiun penyiaran yang baik

22
maka pembicaraan atau rembukan yang melibatkan berbagai bagian atau unit lain
sangat dibutuhkan dalam menunjang perkembangan perusahaan.

Seorang pimpinan stasiun penyiaran yang sekaligus pemilik tidak dapat


mengambil keputusan berdasarkan pertimbangannya sendiri karena stasiun
penyiaran pada dasarnya adalah kerja tim. Stasiun penyiaran terbaik merupakan
usaha bersama para manajer yang saling mendengarkan satu sama lain, berembuk
satu sama lain dan mencari kesepakatan dalam mengambil keputusan.
Kepemilikan seluruh saham atas sebuah stasiun penyiaran tidak bisa
membenarkan tindakan untuk mengambil keputusan sendiri jika stasiun
bersangkutan ingin berhasil mencapai tujuannya.

2. Uraian Tugas HRD

1. HRD bertugas melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja


( Preparation and Selection )

a) Persiapan ( Preparation )
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam hal melakukan persiapan, antara lain
factor internal dan factor eksternal. Faktor internal dalam persiapan meliputi
jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen terkait, dan
sebagainya. Sedangkan factor eksternal dalam hal persiapan meliputi hokum
ketenagakerjaan, kondisi pangsa tenaga kerja, dan lain sebagainya.

b) Rekruitmen Tenaga Kerja ( Recruitment )


Recruitment adalah sebuah proses untuk mencari calon pegawai atau karyawan
yang dapat memenuhi kebutuhan SDM organisasi atau perusahaan. Dalam
tahapan ini HRD perlu melakukan analisis jabatan yang ada untuk membuat
deskripsi pekerjaan ( job description ) dan juga spesifikasi pekerjaan ( job
specification ).

23
c) Seleksi Tenaga Kerja ( Selection )
Pengertian dari seleksi tenaga kerja adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak kandidat. Tahapan yang
dilakukan dalam proses seleksi tenaga kerja, yaitu melihat daftar riwayat hidup/
CV, melakukan seleksi awal berdasarkan CV pelamar, pemanggilan pelamar
untuk tes interview, menguji calon karyawan dengan test tertulis, proses
interview/ wawancara kerja, dan proses selanjutnya.

2. Pengembangan dan Evaluasi Karyawan ( Development and Evaluation )


Agar tenaga kerja atau karyawan dapat berkontribusi secara maksimal terhadap
perusahaan atau organisasi, maka ia harus menguasai pekerjaan yang menjadi
tugas dan tanggung jawabnya. Proses pengembangan dan evaluasi karyawan
dilakukan sebagai sebuah pembekalan agar tenaga kerja dapat lebih menguasai
dan ahli di bidangnya, serta meningkatkan kinerja yang ada.

3. Pemberian Kompensasi dan Proteksi pada Pegawai


Kompensasi adalah imbalan atau upah atas kontribusi kerja pegawai secara teratur
dari organisasi atau perusahaan. Pemberian kompensasi harus tepat dan sesuai
dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal agar tidak
menimbulkan masalah ketenagakerjaan atau kerugian pada organisasi atau
perusahaan.
Fungsi HRD :
Ø Internal : HRD yang bekerja sebagai trainer terhadap pegawai di dalam
perusahaan.
Ø Eksternal : Pegawai HRD yang memeilki konseling diluar kategori perusahaan
dapat dilihat dari tingkat kemampuan dan kemauan tinggi maka kemampuan akan
mengikuti.

24
3.Direktur Operasional
a. Tugas :
Menjabarkan Visi, Misi,Kebijakan Umum,Kebijakan Penyiaran,
Kebijakan Pengembangan Kelembagaan dan Sumber Daya yang telah di
tetapkan oleh Dewan Pengawas dalam rencana induk, dan rencana kerja dan
anggaran tahunan.
b. Fungsi :
1. Pengaturan dan pengkoordinasian tugas-tugas para anggota dewan direksi
dalam menjalankan tugas sesuai dengan Visi, Misi,Kebijakan
Umum,Kebijakan Penyiaran,Kebijakan pengembangan kelembagaan dan
sumber daya masing-masing.
2. Pengefektifan tugas dewan direksiuntuk mencapai tujuan target.
3. Pengkoordinasian telaahan pertimbangan dan bantuan, hokum hubungan
kelembagaan,dan pengurusan atau legitimasi hak.
4. Penetapan standar produksi dan penyiaran.
5. Pelaksanaan tugas khusus pendekatan kepada institusi pemerintah untuk
tidak mengembangkan media penyiaran khusus selain Sembilan TV.
6. Pelaksanaan tugas di bidang penyiaran program, produksi siaran berita dan
non berita serta pendokumentasian mulai dari perncanaan, penyelenggaraan,
pembinaan sampai dengan pengembangan, berkoordinasi dengan direktorat
dan satuan kerja terkait, serta mengkoordinasikan pengawasan
pelaksanaannya.
7. Pelaksanaan tugas khusus yang meliputi pengkajian dan tindak lanjut
pengembangan siaran internasional,pengkajian dan tindak pengembangan
programa dua.
8. Pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan seluruh pelaksanaan tugas-
tugas di bidang program dan berita secara periodic, dan menyampaikannya
kepada direktur utama dengan tembusan kepada dewan pengawas.

4.Direktur 1 (Pemasaran)

25
Tugas Manajer Pemasaran Perusahaan
Seorang manajer pemasaran tidak hanya melihat kepada masa sekarang tetapi
juga masa depan. Begitu pula dengan rencana pemasaran yang akan dibuatnya.
Seorang manajer pemasaran harus dapat melihat kesempatan/peluang
pemasaran yang ada, merumuskannya menjadi sebuah program pemasaran dan
menjalankannya.

Tugas Manajer Pemasaran adalah sebagai berikut :


1. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian
pemasaran
2. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil
penjualan dan penggunaan dana promosi.
3. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer
penjualan
4. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing
seluruh karyawan dibagian pemasaran.
5. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi.

Uraian Tugas Manajer Pemasaran


Tugas Perencanaan
Melakukan perencanaan strategi pemasaran dengan memperhatikan trend pasar
dan sumber daya perusahaan.
Merencanakan marketing research yaitu dengan mengikuti perkembangan
pasar, terutama terhadap produk yang sejenis dari perusahaan pesaing.
Melakukan perencanaan analisis peluang pasar.
Melakukan perencanaan tindakan antisipatif dalam menghadapi penurunan
order.
Menyusun perencanaan arah kebijakan pemasaran
Melakukan identifikasi dan meramalkan peluang pasar.
Merencanakan pengembangan jaringan pemasaran.

26
Tugas Pelaksanaan
A. Memimpin seluruh jajaran Departemen Marketing sehingga tercipta
tingkat efisiensi, efektivitas, dan produktivitas setinggi mungkin.
B. Menciptakan, menumbuhkan, dan memelihara kerja sama yang baik
dengan konsumen.
C. Merumuskan target penjualan.
D. Merumuskan standard harga jual dengan koordinasi bersama Direktur
Operasional serta Departemen terkait.
E. Menanggapi permasalahan terkait keluhan pelanggan jika tidak mampu
ditangani oleh bawahan.
F. Mengesahkan Prosedur dan Instruksi Kerja di Departemen Marketing.

Cara Pelaksanaan
A. Melakukan pengendalian terhadap rencana-rencana yang sudah disusun
untuk menjamin bahwa sasaran yang ditetapkan dapat terwujud,
misalnya : volume penjualan dan tingkat keuntungan.
B. Melakukan langkah antisipatif dalam menghadapi penurunan order.
C. Memberikan persetujuan kredit pelanggan dalam batas – batas yang
wajar.
D. Melakukan demarketing jika terjadi overload produksi.
E. Melakukan analisa pelanggan yang mengalami kecenderungan kredit
macet.
F. Melakukan analisa perilaku pasar / konsumen sebagai dasar dalam
menentukan kebijakan pemasaran.
G. Melakukan analisa Peraturan Pemerintah berkenaan dengan tata niaga
kertas sebagai dasar dalam menentukan kebijakan pemasaran.
H. Melakukan penilaian karya kepada Kepala Bagian Marketing.
I. Memantau potensi bawahan untuk dilakukan pembinaan sehingga
menjadi lebih baik.

27
J. Melakukan tugas – tugas lain yang ditetapkan oleh atasan sehubungan
dengan fungsi di Departemen Marketing.

Tugas Pengawasan
A. Melakukan pengawasan efisiensi dan efektivitas strategi pemasaran
yang telah ditetapkan.
B. Melakukan pengawasan efisiensi dan efektivitas kegiatan kerja di
Departemen Marketing.

Tanggung Jawab
A. Bertanggung jawab terhadap strategi pemasaran yang telah disusun
B. Bertanggung jawab atas efisiensi dan efektivitas kerja di Departemen
Marketing.
C. Bertanggung jawab dalam membina hubungan baik dengan konsumen.
D. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Direktur
Operasional.
E. Bertanggung jawab atas konsistensi pelaksanaan prosedur yang berlaku
di Bagian Marketing dan melakukan analisa atas efisiensi prosedur
tersebut.
F. Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja bawahan sesuai dengan
ketentuan perusahaan yang berlaku.

Wewenang Tugas
A. Berwenang merumuskan kebijakan pemasaran perusahaan.
B. Berwenang untuk memutuskan harga jual hasil produksi.
C. Pada kondisi tertentu, berwenang untuk menolak permintaan order dari
konsumen.
D. Berwenang untuk melakukan penyempurnaan pola kerja di Departemen
Marketing.
E. Berwenang untuk melakukan koreksi terhadap harga CN Kontrak
apabila terjadi kesalahan.

28
F. Dsisi lain juga terdapat tugas dari seorang manajer pemasaran di suatu
perusahaan :
G. Pengambilan semua keputusan dalam pemasaran meliputi :
H. Mendefinisikan masalah, harus mengetahui dulu masalahnya dan
mampu untuk mengindetifikasikan masalah.
I. Merumuskan berbagai alternatif, menentukan berbagai cara alternatif
penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi.
J. Menganalisa alternatif, menilai alternatif yang dikumpulkan. Dengan
suatu analisa maka manajer diarahkan untuk mengambil kesimpulan
yang disertai dengan pernyataan untuk menentukan kebaikan dan
keburukannya.
K. Mengambil resiko penyelesaian dan menyarankan suatu rencana
tindakan, meskipun kenyataan, kesempatan dan resiko yang dihadapi
sama.
L. Pengambilan Keputusan dengan Marketing Mix meliputi:
M. harga, promosi dan distribusi umumnya bahwa semakin besar usaha-
usaha yang dikeluarkan dalam marketing mix, akan semakin besar pula
penjualannya. Tetapi ada batasan atau sesuai dengan porsinya.

Model Pengambilan Keputusan meliputi :


Analisa Pasar
A. Memonitor Lingkungan seperti demografi, kondisi prekonomian, sosial
dan kebudayaan, politik dan hukum, teknologi dan persaingan
B. Menentukan tujuan produk seperti pengembangan investasi, laba dan
market share atau volume penjualan. Menentukan marketing mix
Manajer Pemasaran sebagai proses penjualan produk Mempelajari
kebutuhan dan keinginan Konsumen Mengembangkan konsep
penyiaran Menguji berlakunya konsep penyiaran Membuat design
penyiaran Mengembangkan Penyiaran, Menetapkan Penyiaran
Mengatur distribusi, Menciptakan komunikasi pemasaran yang efektif.
C. Memeriksa penjualan Memperhatikan kepuasan konsumen

29
D. Memperbaiki dan mengembangkan rencana pemasaran
E. Tanggung Jawab Manajer Pemasaran
F. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap manajemen bagian
pemasaran
G. Manajer pemasaran bertanggung-jawab terhadap perolehan hasil
penjualan dan penggunaan dana promosi
H. Manajer pemasaran sebagai koordinator manajer produk dan manajer
penjualan
I. Manajer pemasaran membina bagian pemasaran dan membimbing
seluruh karyawan dibagian pemasaran
J. Manajer pemasaran membuat laporan pemasaran kepada direksi.

6. Penelitian dan Pengembangan ( Litbank )

Tugas:
Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas dan penyusunan kebijakan teknis,
pembinaan dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit di
lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya
Mineral.
Fungsi:
A. Koordinasi pelaksanaan kegiatan penyusunan kebijakan teknis Badan
Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral;
B. Koordinasi dan penyusunan rencana, program dan anggaran, kerja sama,
laporan, akuntabilitas dan evaluasi kinerja, pengelolaan sistem informasi
serta pengelolaan pengetahuan dan inovasi;
C. Pengelolaan administrasi kepegawaian, jabatan fungsional, penataan
organisasi dan tata laksana, serta kinerja pegawai;
D. Pengelolaan administrasi perbendaharaan, barang milik negara, serta
akuntansi dan pertanggung jawaban keuangan; dan

30
E. Pengelolaan urusan ketatausahaan, hukum dan hubungan masyarakat,
perlengkapan dan rumah tangga, kearsipan dan dokumentasi,serta hak
dan kekayaan intelektual.

7. Manager Keuangan

Tugas utama Manajer Keuangan :


Manajer Keuangan bekerja sama dengan manajer lain, bertugas merencanakan
dan meramalkan beberapa aspek dalam perusahaan termasuk perpencanaan
umum keuangan perusahaan.
Manajer keuangan bertugas mengambil keputusan penting investasi dan
berbagai pembiayaan serta semua hal yang terkait dengan keputusan tersebut.
Manajer keuangan bertugas dalam menjalankan dan mengoperasikan roda
kehidupan perusahaan seefisien mungkin dengan menjalin kerja sama dengan
manajer lainnya.
Manajer keuangan bertugas sebagai penghubung antara perusahaan dengan
pasar keuangan sehingga bisa mendapatkan dana dan memperdagangkan surat
berharga perusahaan.
Secara ringkas dari empat tugas utama manager keuangan di atas dapat kita
simpulkan bahwa tugas utama manager keuangan berhubungan dengan
keputusan investasi dan pembiayaan perusahaan yang berpengaruh terhadap
laju pertumbuhan perusahaan.

Tanggung Jawab Manager Keuangan


Berikut ini tanggung jawab seorang manajer keuangan :
A. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi
B. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan pembelanjaan
C. Mengambil keputusan yang berkaitan dengan deviden
D. Merencanakan, mengatur dan mengontrol perencaaan, laporan dan
pembiayaan perusahaan
E. Merencanakan, mengatur dan mengontrol arus kas perusahaan

31
F. Merencanakan, mengatur dan mengontrol anggaran perusahaan
G. Merencanakan, mengatur dan mengontrol pengembangan sistem dan
prosedur keuangan perusahaan
H. Merencanakan, mengatur dan mengontrol analisis keuangan
I. Merencanakan, mengatur dan mengontrol untuk memaksimalkan nilai
perusahaan.

8. Manager Marketing Pemasaran

Manajer Marketing bertugas mencari iklan. Dialah yang mengatur penjualan


dari setiap jatah siaran komersial.
· Tugas Manajer Marketing:
- Mengatasi dan mengawasi staf Penjualan (Account Executive/Sales)
- Bekerjasama dengan sales team untuk menarik pengiklan.
- Menugaskan sales team serta menangani pengecer dan agen iklan lokal
- Menyusun target pendapatan dari iklan untuk mencapai target besar
perusahaan.
- Mengkoordinasikan penjualan promosi
- Menyusun jadwal-jadwal penyiaran iklan dan merekap pelaporan siarannya.

A. Manager Program Dan Produksi.


Manajer Program atau populer disebut Program Director (PD) merupakan
“kepala siaran” atau bos penyiar yang bertanggung jawab atas segala bentuk
akitivitas on-air di sebuah stasiun televisi.
· Tugas Manajer Program:
- Membuat jadwal siaran
- Memantau jalannya on-air stasiun televisi
- Mengontrol program untuk menjaga konsistensi dan kualitas produksi
- Mengembangkan dan melaksanakan format siaran
- Memperkerjakan dan mengatur staf siaran sesuai dengan format siaran

32
- Mengikuti perkembangan persaingan dan tren yang mempengaruhi
pemograman
- Mengatur kegiatan pemberitaan dan masalah umum
- Bertanggung jawab atas kelancaran dan mengatasi masalah yang muncul
dalam hal program.
- Bertanggung jawab atas peningkatan kualitas siaran serta kinerja dan kualitas
SDM penyiar
- Bekerjasama dan koordinasi dengan Manajer Marketing dalam hal iklan,
sponsor.

B. Manager Tekhnik
Manajer Teknik merupakan orang yang bertanggung jawab atas kualitas
tayangan gambar yang dikonsumsi penonton.
· Tugas Manajer Teknik:
- Mengoperasikan atau memastikan bekerjanya semua perangkat stasiun
televisi, seperti pemancar, audio mixer,kamera,lighting,sound processor,dan alat
produksi lainnya.
- Membeli, memperbaiki dan memelihara peralatan siaran
- Memantau ketepatan sinyal pemancar Acara
- Menyesuaikan Stasiun Televisi untuk keperluan pemograman dan
mempersiapkan operasi penyiaran jarak jauh.
- Memastikan perangkat siaran sudah sesuai dengan parameter teknik yang
ditentukan oleh pemerintah atau lembaga yang berwenang.

33
2.9 Peraturan Bagi Karyawan Sembilan TV

Tata Tertib
1. Datang tepat pada waktunya.
Shift Pagi masuk jam 08.00 Wib s/d 16.00 Wib.
Shift Siang masuk jam 14.00 Wib s/d 22.00 Wib.
2. Mengisi absen per 2 jam.
3. Memakai pakaian seragam hitam dari hari senin sampai rabu
Memakai Pakaian Batik setiap hari Kamis.
Memakai Pakaian olah raga/kaos setiap hari Jumat (sementara
disesuaikan dengan yang ada)
Memakai Pakaian Hitam Merah dari hari Sabtu sampai Minggu.
4. Memakai Sepatu.
5. Memakai ID Card jika sudah ada.
6. Jika tidak masuk kerja diharap memberitahu dan memberi surat
keterangan Dokter jika sakit.
Tidak masuk tanpa Ijin dan tidak tanda tangan, maka uang makan, uang
transport, uang komunikasi dipotong perhari
7. Jika ada keperluan harus ijin atasan/bagian personalis dan mengisi surat
ijin keluar .
8. Istirahat jam 12.00 Wib sampai dengan 13.00 Wib.
9. Dilarang berkumpul/mengobrol diruangan kerja terutama yang bukan
satu divisi.
10. Untuk keyamanan kerja ruangan harus rapi, bersih dan menyimpan
barang bawaan pada tempatnya.
11. Selalu dibiasakan bekas makan dan minum dicuci dan disimpan pada
tempatnya.

34
2.10 Jam Kerja
Tabel 2.10.1 Jam Kerja Karyawan

Shift Pagi masuk jam 08.00 Wib s/d 16.00 Wib.


Shift Siang masuk jam 14.00 Wib s/d 22.00 Wib.

2.11 Denah Kantor

Gambar 3.2 Denah Kantor Sembilan TV

35
2.12 Denah Ruang Pembuatan Naskah

Gambar 3.3 Denah Ruang Pembuatan Naskah Berita

36
BAB III

JURNAL KEGIATAN

3.1 Waktu Dan Tempat Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di SEMBILAN


TV (Lembaga Penyiaran Publik) selama 3 Bulan, terhitung dari tanggal 1 Juli
2015 sampai dengan 30 September 2015.

3.2 Jurnal Kegiatan Kerja

Tabel 3.2.1 Kegiatan Prakerin Bulan Juli

TANGGAL JENIS PEKERJAAN

1/7/2015 SWITCHER
2/7/2015 CLEPPER
3/7/2015 KAMERAMAN
4/7/2015 KAMERAMAN
5/7/2015 LIBUR
6/7/2015 BACKSTAGE
7/7/2015 BACKSTAGE
8/7/2015 EQUIPMENT/STUDIO
9/7/2015 PIKET/CREW
10/7/2015 VIDEO JURNALISM
11/07/2015 PIKET/CREW
12/07/2015 LIBUR
13/07/2015 LIPUTAN/VJ
14/07/2015 EQUIPMENT/STUDIO
15/07/2015 EQUIPMENT/STUDIO
16/07/2015 PIKET/CREW
17/07/2015 PIKET/CREW
18/07/2015 PIKET/CREW
19/07/2015 LIBUR
20/07/2015 ART DIRECTOR
21/07/2015 KAMERAMAN
22/07/2015 ART DIRECTOR
23/07/2015 ART DIRECTOR
24/07/2015 BERITA 9 SETTING
25/07/2015 BERITA 9 SETTING
26/07/2015 LIBUR
27/07/2015 VIDEO JURNALISM
28/07/2015 SETTING BERITA
29/07/2015 SETTING BERITA
30/07/2015 SETTING BERITA
31/07/2015 SETTING BERITA

Tabel
Tabel 3.2.2 Kegiatan Prakerin Bulan Agustus

TANGGAL JENIS PEKERJAAN

1/8/2015 ART DIRECTOR/EQUIPMENT


2/8/2015 LIBUR
3/8/2015 ART DIRECTOR/EQUIPMENT
4/8/2015 SETTING BERITA
5/8/2015 SETTING BERITA
6/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
7/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
8/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
9/8/2015 LIBUR

38
10/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
11/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
12/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
13/8/2015 SETTING BERITA
14/8/2015 SETTING BERITA
15/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
16/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
17/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
18/8/2015 LIBUR
19/8/2015 SETTING BERITA
20/8/2015 SETTING BERITA
21/8/2015 SETTING BERITA
22/8/2015 LIBUR
23/8/2015 LIBUR
24/8/2015 SETTING BERITA
25/8/2015 LIBUR
26/8/2015 SETTING BERITA
27/8/2015 LIBUR
28/8/2015 SETTING CHATTING UDARA
29/8/2015 LIBUR
30/08/2015 SETTING CHATTING UDARA
31/8/2015 LIBUR

39
Tabel 3.2.3 Kegiatan Prakerin Bulan September

TANGGAL JENIS PEKERJAAN


1/9/2015 LIBUR
2/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
3/9/2015 LIBUR
4/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
5/9/2015 LIBUR
6/9/2015 IZIN
7/9/2015 LIBUR
8/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
9/9/2015 LIBUR
10/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
11/9/2015 LIBUR
12/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
13/9/2015 LIBUR
14/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
15/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
16/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
17/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
18/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
19/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
20/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
21/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
22/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
23/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
24/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
25/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
26/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA

40
27/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
28/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
29/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
30/9/2015 NASKAH/MENYIMAK/MEMBUAT NASKAH BERITA
1/10/2015 SIDANG/PENILAIAN

3.3 Uraian Kegiatan Prakerin

Kegiatan Prakerin ini berlangsung selama 3 bulan dari tanggal 1 Juli hingga
30 September 2015.
Hari pertama masuk sebagai Peserta Prakerin di SEMBILAN TV, penulis
diberi pengarahan oleh Kepala Seksi Teknik Produksi, Bapak Ricky. Beliau
menjelaskan sistem kerja bagian produksi di SEMBILAN TV dan mengarahkan
agar peserta prakerin dapat aktif dan memiliki inisiatif tinggi dalam bekerja
karena tidak ada pembagian mentor. Dikatakan beliau, semua yang ada di bagian
Produksi bisa dijadikan sebagai Pembimbing.

Ketika diterima menjadi peserta Prakerin, penulis mendapatkan kartu tanda


pengenal untuk dipakai selama berada baik di lingkungan kantor maupun di luar
kantor SEMBILAN TV. Tidak hanya itu penulis mengenakan seragam prakerin
yang telah diberi dari sekolah selama berada di dalam lingkungan kantor
SEMBILAN TV.

Pada satu Bulan pertama praktik kerja industri di SEMBILAN TV, diberikan
pengenalan pengenalan mengenai alat-alat yang berada di bagian teknik dan
tentunya juga pengenalan SEMBILAN TV tersendiri. Kami juga diberi tahu
bagaimana proses penyiaran produksi sebuah acara live dari Studio ke pusat MCR
Master Control Room.

Minggu selanjutnya dibulan agustus penulis dan peserta Prakerin diberikan


pengarahan untuk men setting sebuah acara dimulai dari Kamera, Lighting,
Audio,dan lain sebagainya.

41
Biasanya peserta prakerin diikut sertakan dalam program-program rekaman,
seperti program “ Tajwid ”, Berita 9, Chatting Udara, Aspirasi, Olahraga 9, dan “
Ngaler Ngidul ”. Dengan di ikut sertakannya peserta prakerin, kami menjadi lebih
tahu bagaimana program itu berjalan. Dari mulai mensetting dekorasi/property,
mensetting lighting, setting kamera, penyutradaraan, proses produksi program
itu sendiri, hingga proses editing program.

Dalam program siaran live seperti “ Tajwid ”, Berita 9 , Chatting Udara,


Aspirasi, Ngaler Ngidul, biasanya peserta prakerin ikut serta dalam mensetting
kamera (untuk mengatur focus, komposisi, iris, headroom, looking room, white
balance, Exposure), menggunakan Clip On, penggunaan Playout, dan mengatur
audio.

Selama Prakerin berlangsung juga kami diberi tahu bagaimana perawatan


kamera agar tetap bersih dari debu dan merawat lensa kamera agar bisa digunakan
dalam jangka waktu yang lama. Selain itu juga kami memperaktikkan penggunaan
kamera yang baik.

Selain itu, siswa prakerin juga mendapat brief dari Kepala seksi teknik
produksi, semacam sharing mengenai kesulitan dan kendala yang dihadapi saat
liputan.

Dibulan selanjutnya tepatnya bulan September penulis menjadi seorang Script


Writer (Penulis Naskah Berita), dan menyimak hasil wawancara. Dan bidang
tersubut menjadi pilihan terakhir penulis untuk menimba ilmu penulisan naskah
berita lebih dalam lagi. Di Divisi Naskah penulis diberi arahan oleh pembingbing
Surya Suwarman. Seperti menerima hasil video dari VJ, dan dijadikan Naskah
berita, serta menyusun naskah berita seperti Lead, Package, SOT dan lain
sebagainya.

42
3.4 Masalah yang dihadapi

3.4.1 Faktor Pendukung


Faktor pendukung misalnya dengan adanya peralatan sarana dan prasarana
yang dipakai untuk melengkapi peralatan inti bisa juga ketersedian SDM yang
berkualitas, sehingga perusahaan mampu melakukan inovasi, dengan adanya alat-
alat tersebut perusahaan mampu menunjang pencapaian suatu perencanaan yang
telah di siapkan dan akan di produksi. Maka dari itu perusahaan harus benar-benar
mempersiapkan dan mematangkan segala sesuatu yang akan di laksanakan,
sehingga dapat memproduksi acara yang dapat membuat masyarakat merasa
terpuaskan kebutuhannya. Adanya perawatan alat serta pemilihan SDM yang
berkualitas harus di utamakan oleh suatu perusahaan sehingga dapat melancarkan
kelangsungan kerja.

Kedua faktor tersebutlah yang sangat mempengaruhi kelangsungan majunya suatu


perusahaan yang dapat ditentukan oleh dua faktor tersebut.

3.4.2Faktor Penghambat

Faktor penghambat adalah dalam suatu perusahaan kurang memperhatikan


adanya peralatan yang kurang baik dan SDM yang kurang berkualitas, sehingga
perusahaan tidak mampu bersaing dengan perusahaan lainnya dan akan terus
tertinggal contohnya seperti adanya peralatan yang kurang canggih sehingga sulit
untuk melakukan pembuatan program yang bermutu. Pada dasarnya faktor
penghambat adalah keterbalikan dari faktor pendukung yaitu SDM dan alat yang
tidak memenuhi standar perusahaan.

Kedua faktor tersebutlah yang dapat menghambat sistem kerja suatu


perusahaan.

43
3.4.3 Manfaat Yang Di Rasakan

Manfaat yang dirasakan oleh penulis setelah melakukan PRAKERIN di


SEMBILAN TV adalah mengetahui lebih banyak tentang dunia Broadcasting
yang sesungguhnya di dunia industry, manfaat ilmu yang tidak didapatkan di
sekolah seperti proses berjalannya suatu acara (shooting) yang dilakukan di dalam
studio. Dengan di adakannya program prakerin ini bisa memacu kreatifitas siswa
untuk menciptakan temuan-temuan baru di dunia pertelevisian sehingga bisa
menjadikan siswa sebagai orang yang siap berkompetensi di era Globalisasi ini.

Selain itu dengan adanya program prakerin ini bisa memperlihatkan alat-alat yang
asa di suatu perusahaan sehingga pada saat siswa bekerja tidak lagi bingung
dengan alat-alat yang ada disekelilingnya juga bisa mempergunakan alat dengan
semaksimal mungkin agar menciptakan program-program yang berkompeten di
bidangnya.

Selain di sekolah di industri pun mempunyai beragam metode agar siswa


prakerin bisa menerima materi dengan baik sehingga waktu efektif belajar pun
semakin di pergunakan dengan baik.

44
BAB IV
URAIAN KEGIATAN PRAKERIN

4.1 Dasar Teori


4.1.1 Pembuatan Naskah

4.1.1.1 Struktur Penulisan Naskah Berita TV

Ada perbedaan besar antara menulis naskah berita untuk didengar (dengan
telinga) dan menulis untuk dibaca (dengan mata). Narasi berita televisi yang baik
memiliki awal (pembuka), pertengahan, dan akhir (penutup). Masing-masing
bagian ini memiliki maksud tertentu.
1. Awal (pembuka)
Setiap naskah berita membutuhkan suatu pengait (hook) atau titik awal, yang
memberikan fokus yang jelas kepada pemirsa. Awal dari tulisan memberitahu
pemirsa tentang esensi atau pokok dari berita yang mau disampaikan. Hal ini
memberi suatu fokus dan alasan pada pemirsa untuk tertarik dan mau menyimak
berita yang akan disampaikan.
2. Pertengahan
Karena semua rincian cerita tak bisa dijejalkan di kalimat-kalimat pertama, cerita
dikembangkan di bagian pertengahan naskah. Bagian tengah ini memberi rincian
dari Lead dan menjawab hal-hal yang ingin diketahui oleh pemirsa. Untuk
memudahkan pemirsa dalam menangkap isi berita, sebaiknya kita membatasi diri
pada dua atau tiga hal penting saja di bagian tengah ini.
3. Akhir (penutup)
Jangan akhiri naskah berita tanpa kesimpulan. Rangkumlah dengan mengulang
butir terpenting dari berita itu, manfaatnya bagi pemirsa, atau perkembangan
peristiwa yang diharapkan akan terjadi.

Rumus 5 C
Dalam Penulisan Berita di Media TV, harus diperhatikan rumus 5 C, yaitu:

45
1. Conversational
Ketika menulis naskah berita untuk media televisi, kita menulis untuk didengar.
Ingat, televisi adalah media audio-visual, bukan media cetak. Pemirsa kita melihat
(gambar/visual) dan mendengar (suara/audio), bukan membaca naskah berita
seperti membaca koran.
Kelemahan media televisi adalah berita yang ditayangkan di layar televisi
umumnya hanya muncul satu kali. Jika pemirsa tidak bisa menangkap isi berita
pada tayangan pertama, ia tak punya peluang untuk minta diulang. Kecuali
mungkin untuk berita yang dianggap sangat penting, sehingga dari waktu ke
waktu selalu diulang dan perkembangannya di-update oleh stasiun TV
bersangkutan.
Keterbatasan tersebut berlaku untuk media TV konvensional. Namun, saat ini
sudah muncul jenis media TV yang tidak konvensional. Sekarang di sejumlah
negara maju sudah mulai diperkenalkan IPTV (internet protocol television), yang
bersifat interaktif. Pemirsa yang berminat bisa mengulang bagian dari tayangan
TV yang ia inginkan, tentunya dengan membayar biaya tertentu.
Namun, IPTV mensyaratkan adanya infrastruktur telekomunikasi pita lebar yang
canggih dan mahal, yang saat ini belum tersedia di Indonesia. Dalam dua atau tiga
tahun ke depan (katakanlah sampai tahun 2010), tampaknya infrastruktur
semacam ini juga belum siap untuk mewujudkan kehadiran IPTV di Indonesia.
Jadi, dalam pembahasan teknik penulisan naskah berita, kita mengasumsikan,
media televisi di Indonesia sampai tahun 2010 masih akan bersifat konvensional.
Untuk media televisi yang konvensional, sebuah tayangan berita tidak bisa
disimak dan dibaca berulang-ulang seperti kita membaca koran. Pemirsa hanya
punya satu kesempatan untuk menangkap isi berita Anda. Oleh karena itu, berita
di TV dibuat dengan gaya bahasa bertutur, seperti percakapan sehari-hari, karena
ini adalah gaya bahasa yang paling akrab dan biasa didengar orang. Tulislah
naskah berita seperti gaya orang berbicara.
Misalnya, dalam percakapan sehari-hari, kita amat jarang menggunakan kalimat
yang berpanjang-panjang, atau memiliki anak-anak kalimat. Namun, meskipun
berita di TV menggunakan gaya bahasa bertutur, tata bahasanya tetap harus benar.

46
2. Clear
Batasi kalimat untuk satu gagasan saja. Hal ini akan memudahkan para pendengar
untuk menangkap dan memahami isi berita. Jangan menggunakan bahasa jargon
atauslang, yang hanya dikenal kalangan tertentu. Hindari susunan kalimat yang
rumit.
Atribusi untuk narasumber disampaikan lebih dulu sebelum pernyataannya, dan
bukan sebaliknya. Hal ini untuk menghindarkan kebingungan di pihak pemirsa,
dalam membedakan mana narasi dari si reporter dan mana opini dari si
narasumber. Ini bertolak belakang dengan praktik yang biasa dilakukan di media
cetak.
Jangan menggunakan terlalu banyak angka. Penyebutan angka-angka sulit
ditangkap oleh pemirsa ketika mendengarkan berita. Buatlah angka itu mudah
dimengerti. Jangan menempatkan angka di awal kalimat, karena bisa
membingungkan.
3. Concise
Gunakan kalimat-kalimat yang bersifat pernyataan (deklaratif). Tulislah kalimat-
kalimat yang pendek. Menurut hasil riset, kalimat pendek lebih mudah dipahami
dan lebih kuat, ketimbang kalimat-kalimat panjang. Sebetulnya tidak ada aturan
wajib tentang panjang kalimat yang dibolehkan. Namun, cobalah membatasi agar
setiap kalimat yang Anda tulis tidak lebih dari 20 kata.
4. Compelling
Tulislah dalam bentuk kalimat aktif. Para penulis berita menggunakan kalimat
aktif karena lebih kuat dan lebih menarik. Selain itu, kalimat aktif juga lebih
pendek daripada kalimat pasif.
5. Cliché free
Kalimat atau pernyataan klise adalah pernyataan yang sudah terlalu sering
digunakan di media. Pernyataan klise mungkin tidak akurat dan salah arah, namun
harus diakui, banyak reporter merasa sulit menghindari pernyataan klise seperti
ini.

47
Contoh kalimat klise untuk penutup berita: “Kasus itu masih dalam
penyelidikan.” Kalimat klise seperti ini bisa dibilang tidak memberi informasi
tambahan apapun kepada pemirsa.
Maka, kalimat klise ini sebaiknya diganti dengan yang lebih informatif. Misalnya:
“Polisi sampai hari ini masih belum mengetahui penyebab kecelakaan. Polisi
mengharapkan, hasil penyidikan akan dapat diungkapkan hari Jumat besok.
Reportase Trans TV akan melaporkan perkembangan ini besok untuk Anda.”

4.1.1.2 Aturan-aturan Dasar

Ada aturan-aturan dasar tertentu dalam penulisan berita untuk media televisi.
Aturan ini bertujuan untuk membuat isi berita tersebut lebih mudah dipahami oleh
pemirsa. Aturan ini juga akan membantu dan memudahkan presenter atau reporter
di lapangan untuk membacakan berita tanpa kesalahan.
1. Angka
Dalam penulisan angka, sebutkan jelas angka dari “satu” sampai “sebelas”. Lebih
dari “sebelas”, ditulis dalam bentuk angka: 12, 14, 25, dan seterusnya.
Untuk uang senilai Rp 145.325,50 tulis saja “seratus empat puluh lima ribu
rupiah” atau “145 ribu rupiah.”
Untuk menyebut tahun, sebut apa adanya, karena presenter akan dengan cepat
memahami angka tahun. Misalnya: 1998, 2007, dan seterusnya.
2. Singkatan dan akronim
Tuliskan dengan jelas singkatan sebagaimana Anda ingin mendengarnya on air.
Misalnya: ITB ditulis “I-T-B.”
Jika suatu akronim sudah cukup dikenal, biarkan seperti apa adanya di naskah.
Misalnya: NATO, OPEC, BAKIN, dan sebagainya.
Namun, jika si reporter ragu pemirsa akan memahami singkatan atau akronim itu,
gunakan saja kepanjangan lengkapnya. Hal itu lebih aman dan menghindarkan
presenter dari kemungkinan membuat kekeliruan.

48
3. Punctuation
Jangan gunakan punctuation dalam penulisan berita. Juga colon dan semicolon.
Koma juga jarang digunakan dalam naskah untuk menandai jeda atau perubahan
pemikiran. Presenter lebih suka menggunakan tiga titik (“…”) untuk menandai
jeda, karena lebih mudah dibaca di alat TelePrompTer.
4. Nama
Selalu gunakan nama dan gelar secara sederhana dan bertutur. Jika Anda harus
mengidentifikasi seseorang dengan gelarnya, tuliskan gelar itu di depan nama
mereka, seperti ketika kita memberi atribusi. Kita bisa menambahkan informasi
identifikasi lain, sesudah menyebut nama.
5. Spelling
Salah menyebut kata atau salah mengeja bisa terjadi pada presenter. Itulah
sebabnya, sebelum tampil di layar TV, mereka memang sebaiknya membaca dulu
naskah beritanya. Namun, sering hal ini tak dilakukan karena berbagai sebab.
Entah karena sekadar malas, atau berita memang ditulis dadakan. Untuk
menghindari kekeliruan, reporter yang menulis berita perlu memberitahu
presenter, tentang cara mengucapkan nama atau istilah tertentu yang tidak biasa.
6. Grammar/Tata bahasa
Tata bahasa yang buruk bisa berdampak jelek pada penampilan presenter. Maka,
periksalah sekali lagi naskah berita, untuk menghindari tata bahasa yang buruk,
sebelum naskah itu diserahkan ke presenter.
Lead yang Menjual
Setiap berita harus dimulai dengan kalimat lead yang kuat. Lead yang paling
efektif biasanya mengacu ke beberapa aspek dari berita, yang dianggap penting
atau menarik bagi pemirsa. Aspek ini kita namai “hook.” Kenali aspek dalam
berita itu yang akan memancing perhatian pemirsa dan gunakanlah pada kalimat
lead. Lead semacam itu akan memelihara tingkat perhatian dari pemirsa TV.
Sumber : http://rescosawo54.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-beritah-teks.html.

49
LANGKAH PRAKTIK

4.2 Menyimak Hasil Wawancara

1.Menerima Video Liputan Berita Dari VJ


2.Menyimak Video Liputan dari VJ
3.Membuat Rangkuman Berita dari Video dan dijadikan Naskah Berita.
4.Mengolah dan mengembangkan kembali teks Naskah Berita dengan 5W+1H.
5.Mengoreksi kembali teks Naskah Berita
6.Dan Naskah Berita pun siap dibacakan oleh Anchor.
a. Susunan Lead (Anchor)

Gambar 4.2.1 Hasil Jadi Susunan Lead

50
4.3 Teknik Menulis Naskah Berita

1. Nama. Gunakan nama lengkap orang saat pertama kali ditulis, lalu gunakan
nama singkat atau panggilan.

2. Kata Asing. Tuliskan cara pengucapan kata-kata asing dan kata-kata yang sulit
diucapkan.

3. Atribusi + Nama. Jangan tulis nama di awal kalimat. Tulis atribusi atau jabatan,
baru nama. Jangan tulis "Ahmad, dosen UIN Bandung, mengatakan hari ini..."
tapi tulislah "Dosen UIN Bandung --Ahmad-- mengatakan hari ini...";

4. Usia: Tulis "Seorang mahasiswa UIN Bandung --Ahmad-- berusia 20 tahun tadi
pagi. ", jangan tulis gaya surat kabar "Seorang mahasiswa UIN Bandung, Ahmad
(20 thn), tadi pagi. "

5. Kutipan/Kalimat Langsung. Hindari menulis kutipan langsung dalam naskah


berita. Gunakan soundbite jika memungkinkan. Jangan tulis: "Saya akan datang
besok," ujarnya, tapi tulislah: "Ia mengatakan akan datang besok".

6. Singkatan. Hindari singkatan, kecuali yang sudah akrab di telinga pendengar.


Sebutkan kepanjangannya di awal kalimat.

7. Simbol. Hindari penulisan simbol, ganti dengan cara pengucapannya. Jangan


tulis "Rp10.000", tapi tulis "sepuluh ribu rupiah".

8. Tanda Baca. Gunakan tanda-tanda baca (punctuation) yang benar. Gunakan


tanda "double dash" (--) untuk jeda lebih lama. Gunakan garis bawah (underline)
untuk penekanan.

51
9. Penulisan Angka. Gunakan huruf untuk angka 1 s.d. 11 (satu, dua tiga, ...
sebelas). Gunakan angka untuk 12 s.d. 999. Gunakan kombinasi angka dan hurup
untuk angka di atas 999 (20-ribu, 211-juta).

4.3.1 Format Naskah Berita Televisi

Bertahun-tahun lalu, naskah berita radio & televisi ditulis dalam huruf kapital
semua (all uppercase/all caps), tapi kini sudah berubah menjadi "normal" --huruf
kapital hanya untuk kata pertama dan huruf pertama nama. Jangan tulis
kalimat/naskah berita bersambung ke halaman berbeda. Tuntaskan naskah berita
dalam satu halaman. Berita lain di halaman berikutnya. Jika perlu, tulis naskah
berita dengan spasi ganda --untuk memberi ruang jika ada koreksi/salah ketik.
Demikian tatacara penulisan naskah berita televisi yang "khas" dan sangat
berbeda dengan cara menulis berita untuk media cetak dan media online. Naskah
berita bukan untuk dibaca pendengar, tapi didengarkan mereka.

52
BAB V
KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Dengan adanya pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin) di Sembilan


TV. Penulis dapat menyimpulkan beberapa hal baik Praktek Kerja Industri
(Prakerin) itu sendiri, maupun mengenai materi-materi yang di bahas, yang
merupakan inti dari keseluruhan karya tulis.

Kegiatan Praktek Kerja Industri (Prakerin) dalam rangka melaksanakan


Prakerin ini di rasakan sangatlah sangat penting, mengingat manfaat dan
kegunaan yang dapat di rasakan oleh penulis khususnya dan oleh siswa yang
mengikuti praktek kerja industri ini umumnya. Di dunia indutsilah kita dapat
mengaplikasikan ilmu-ilmu yang kita dapatkan di sekolah, karena bila
ditinjau dari segi pengalaman dan ilmu yang di peoleh penulis baik itu dari
sekolah maupun dari industri pada dasarnya tidak jauh berbeda, hanya saja
dari segi penerapan ilmu maka di industrilah yang lebih nyata dan akurat di
bandingkan dengan sekolah.

Selain itu juga kita bisa mendapatkan sesuatu yang mungkin tidak kita di
dapatkan di sekolah yakni kita dapat merasakan suasana industri secara
langsung, sehingga siswa mampu membandingkan dan menjadikan
pengalaman tersebut sebagai acuan untuk bekal siswa yang melaksanakan
prakerin nanti jika bekerja di industri.

Di samping semua itu dengan adanya Praktek Kerja Industri (Prakerin)


siswa yang melaksanakan prakerin dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang
telah di dapat di sekolah, sehingga siswa dapat lebih giat untuk belajar, dan
memperdalam ilmu-ilmu yang telah di dapat sekaligus mengembangkannya

Pada penulisan laporan Praktek Kerja Industri yang berjudul “Pembuatan


Naskah Program Berita ( BERITA 9 ) ” penulis dapat menyimpulkan bahwa
. Setiap berita harus dimulai dengan kalimat lead yang kuat. Lead yang
paling efektif biasanya mengacu ke beberapa aspek dari berita, yang
dianggap penting atau menarik bagi pemirsa. Aspek ini kita namai “hook.”
Kenali aspek dalam berita itu yang akan memancing perhatian pemirsa dan
gunakanlah pada kalimat lead. Lead semacam itu akan memelihara tingkat
perhatian dari pemirsa TV.

5.2 Saran-saran
Selama penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri, penulis memiliki
saran-saran baik untuk pihak industri maupun pihak sekolah.
1.2.1 Saran-saran Untuk Pihak Industri
Saran-saran untuk pihak industri, diantaranya:
a. Menambah pekerjaan untuk anak yang sedang prakerin sehingga
kita tidak sering tidak ada pekerjaan.
b. Perlunya perencanaan yang matang dalam melaksanakan suatu
proyek agar tidak dilakukan secara mendadak sehingga hasil yang
dicapai maksimal.
1.2.2 Saran-saran Untuk Pihak Sekolah
a. Kurangnya ilmu dan bimbingan dari sekolah.
b. Lebih mempererat kerjasama dengan pihak industri.

5.3 Faktor Pendukung dan Penghambat


Selama penulis melaksanakan prakerin, penulis mengalami beberapa
faktor pendukung dan penghambat.

5.3.1 Faktor Pendukung :

1. Adanya dukungan dan dorongan material maupul spiritual dari Orangtua,


Saudara, dan teman-teman untuk melakukan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN)
2. Perusahaan yang turut mendukung dan menerima penulis untuk melakukan
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dengan cara membimbing dan
mengajarkan penulis.

54
5.3.2 Faktor Penghambat :

1. Kurangnya ilmu serta bimbingan yang di berikan kepada penulis untuk


menghadapi kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
2. Tidak adanya pekerjaan tentang Pengeditan di Sembilan TV.

BAB VI PENUTUP

6.1 Kata Penutup

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang


mendukung. Harapan penulis agar karya ini dapat berguna dikemudian hari.
Penulis mohon maaf jika terdapat kesalahan atau pernyataan yang kurang
benar dalam Laporan hasil Prakerin ini, karna manusia tempatnya salah dan
lupa, namun penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
guna penyempurnaan pada Laporan Prakerin selanjutnya.

Terima Kasih

Fahmi Firmansyah W.

55
DAFTAR PUSTAKA

Buku Sumber :

Ismi Cyntia Dewi 2014/2015, Laporan Prakerin Kerja Industri 2014/2015

Sumber On Line :

http://www.romelteamedia.com/2015/08/cara-menulis-naskah-berita-radio-tv.html

http://rescosawo54.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-berita-dan-contoh-teks.html

http://annisampuuy.blogspot.co.id/2012/10/manajemen-produksi.html

http://www.materiakuntansi.com/tugas-manajer-produksi-dalam-perusahaan/

https://dayintapinasthika.wordpress.com/tugas-7-manajemen-produksi/

http://seputar-televisi.blogspot.co.id/2014/09/daftar-tv-lokal-di-jawa-barat.html

https://vivixtopz.wordpress.com/modul-kuliah/penyiaran-radio-dan-
televisi/teknik-penulisan-berita-media-televisi/

http://ezyzurriyati.blogspot.co.id/2014/03/hakikat-menyimak-pengertian-
menyimak.html

56

Anda mungkin juga menyukai