PENDAHULUAN
yang harus dilakukan oleh siswa/siswi yang menuntut ilmu di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) dimana sebagai bekal untuk terjun langsung kedalam dunia kerja
sesuai dengan program studi. Pelaksanaan prakerin ditentukan oleh sekolah dan
prakerin tersebut.
siap kerja. Karena lulusan SMK biasanya belum diakui oleh pihak dunia usaha/
industri, oleh karena itu Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) agar setiap siswa
dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja
diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus
1
Ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/
suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian kedua belah pihak seharusnya
terlibat dan bertanggung jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap
didiknya agar siap dalam menghadapi tantangan di dunia kerja, baik dunia usaha
atau dunia industri (DU/DI), sehingga para siswa SMK dibekali dengan ilmu
sejauh mana penguasaan dan penerapan ilmu diperoleh siswa selama menempuh
kelas XI.
2
keterampilan siswa dibidang teknologi, penyesuian diri dengan situasi yang
untuk belajar bekerja secara mandiri, bekerja dalam suatu tim dan
mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-
berikut :
tingkat pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan
kerja
2. Memperkokoh link and match antara dunia pendidikan dengan dunia kerja
3
7. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah denga
C. Manfaat Prakerin
lingkungan kerja.
4
b. Memperkenalkan dan memberikan kesempatan kepada peserta
tertentu.
kepentingan kerja.
lapangan kerja.
5
D. Sistematika Laporan
1. BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
ingin dicapai.
C. Manfaat Penulisan
A. Program Umum
6
ini bermaksud menginformasikan tentang lokasi penulisan
B. Landasan Teori
7
C. Laporan Hasil Praktek
A. Simpulan
temuan penulisan berupa konsep atau teori dan atau hubungan antar
B. Saran
8
BAB II
KEGIATAN PELAKSANAAN
A. Program Umum
lubuklinggau.
a. Struktur Organisasi
KEPALA BENGKEL
Bapak Chandra
9
Gambar I. Struktur Organisasi
sebagai berikut :
1. Kepala Bengkel
ditetapkan.
service rate.
10
2. Mekanik
- Servis Kendaraan
1. Pengertian Rem
Rem merupakan salah satu bagian kendaraan yang sangat penting pada
sebuah kendaraan baik roda dua maupun roda empat. Rem ini dapat mengatur
diatur melalui suatu gesekan antara komponen rem dengan roda yang berputar.
b. Apabila beban pada semua roda sama, maka daya pengereman harus sama
dengan atau gaya pengereman seimbang dengan beban yang di terima oleh
masing-masing roda.
e. Cara kerja rem adalah pengubah tenaga mekanik menjadi tenaga gesekan
dengan jalan menekan sepatu rem (kanvas) terhadap tromol yang berputar
11
Perkembangan dunia otomotif yang semakin pesat, menuntut industri
menemukan teknologi baru agar produk yang dihasilkan tidak ketinggalan zaman.
Rem merupakan salah satu bagan utama Dari setiap kendaran, mengingat
kendaraan harus memiliki tenaga yang cukup untuk bergerak pada berbagai
kondisi atau keadaan, tenaga tersebut dihasilkan dari motor melalui pembakaran
bahan bakar dalam selinder. Diketahui bahwa kendaraan bergerak dan berjalan
pada jalan yang tidak selalu rata, namun terkadang mendaki atau menurun.
Demikian juga tidak selalu berjalan yang lurus terkadang kendaraan berbelok di
tikungan dan berhenti secara tiba-tiba. Untuk mengtasinya, maka setiap kendaraan
harus dilengkapi dengan sistem pengereman yang lebih aman pada saat
kecepatan kendaraan.
sudah dilengkapi sistem rem ABS maka hasil pengereman menjadi lebih mantab
12
kondisi jalan.Apalagi pengereman berlaku secara tiba-tiba, sistem rem ABS ini
Lock Brake System Control Module), penanganan masalah serta perawatan pada
sistem ABS masih kurang memadai, karena kurangnya pengetahuan mekanik atau
individu tentang sisten rem ABS, hal ini tentunya sangat dikhwatirkan apabila
pada sistem rem ABS tidak diperhatikan kondisi dan perawatannya secara rutin
Apabila terjadi kerusakan dan malfungtion pada sistem rem ABS akan
pengemudi. Oleh sebab itu diperlukan perawatan pada sistem rem ABS sebelum
bermotor yang mencegah terjadinya roda menjadi terkunci pada saat pengereman.
menginjak pedal rem secara penuh tanpa perlu khawatir kendaraan akan selip dan
lepas kendali seperti bila kita melakukan pengereman pada kendaraan non ABS
electronic unit, speed sensor dan hydraulic valve pada brake circuit. Electronic
unit memonitor kecepatan dari roda pada saat pengereman,jika berbeda maka rem
13
akan me’release’, dan selanjutnya mengerem lagi. Hampir sama dengan apabila
sebanyak 20 kali per detik. Jadi dengan teknologi ini berguna untuk mencegah
ban terkunci.
c. Mengerem lebih cepat (jarak pengereman lebih dekat, kecuali jalan tanah,
bersalju).
f. Jika roda belakang terkunci, mobil bisa tidak stabil dan tergelincir ke salah
satu sisi
14
Gambar 2. Sistem Rem ABS
Jika permukaan jalan saat pengereman tidak rata, roda2 yang mengalami
selip akan mudah terkunci dan mobil akan berputar putar .namun dengan sistem
a. Master selinder
15
Gambar 3. Master Silinder ABS
Gambar 4. Akuator
16
4. ABS control module selalu memeriksa fungsi diri secara otomatis
5. Bila fungsinya salah, ABS control module akan member tahu aliran
Sensor putran roda berfungsi menyensor kondisi putaran roda, dan dari sensor
17
Gambar 6. Sensor Putaran Roda
e. Selinder roda
pipa-pipa.
18
f. Lampu control
Pada sistem rem yang menggunakan ABS terdapat bebrapa jenis ABS,
dintaranya :
a. 4-Sensor 4-Chanel
kontrol roda belakang biasanya mengikuti select-low logic agar mobil bisa
stabil saat ABS bekerja. Jenis ABS ini mempunyai empat wheel sensor
Namun apabila permukaan jalannya licin, besar gaya rem antara kanan dan
kiri yang tidak rata akan mengakibatkan terjadi gerakan Yawing pada bodi
memasukkan satu select low logic pada roda belakang agar mobil tetap
19
stabil, di berbagai macam kondisi jalan.
b. 4-Sensor 3-Chanel
roda belakang dikontrol secara bersamaan pada brake pipe dengan dasar
kebanyakan berat kendaraan terpusat di roda depan dan berat titik tengah
tenaga pengereman dibangkitkan oleh roda depan, sehingga agar ABS bisa
lebih sedikit, juga sangat penting untuk memastikan kendaraan aman saat
20
roda belakang mengatur agar gaya pengereman roda belakang tidak merata
dan untuk menjaga agar mobil tetap aman saat ABS bekerja di berbagai
c. 3-Sensor 3-Chanel
ring gear). Mobil yang dilengkapi dengan H-bake line system mempunyai
sistem kontrol ABS jenis ini. 2 channel untuk roda depan dan satunya lagi
untuk roda belakang. Roda belakang dikontrol bersama dengan select low
21
masing-masing roda belakang mempunyai jalur rem yang berbeda.
d. 1-Sensor 1-channel
wheel speed sensor yang berfungsi untuk mendeteksi kecepan roda. Cara
terkunci, sehingga kestabilan kemudi mobil akan hilang dan jarak henti
pada permukaan jalan yang mempunyai daya gesek rendah (low-• ) juga
akan bertambah jauh. Sistem ini hanya akan membantu untuk penghentian
lurus.
22
5. Cara Kerja Sistem ABS (Anti-Lock Brake System)
Karena tidak ada signal dari ABS control module dan solenoid valve tidak
bekerja maka flow control valve tertekan oleh spring sehingga ABS tidak
bekerja, pada kondisi ini cairan ditekan dari master selinder menuju flow
roda.
valve, maka sisa cairan rem dengan tekanan yang rendah mengalir ke
reservoir dan menekan Flow control valve ke bawah sehingga saluran port
perbedaan tekanan antara bawah dan atas semakin bertambah, maka flow
berada pada posisi di bawah sehingga cairan rem dari master cylinder
23
Pada saat yang sama, flow control valve bekerja akibatnya perbedaan
tekanan cairan rem antara atas dan bawah menjadi sama sehingga port 1
sambungan kabel, sensor, relay dan fuse, kunci kontak harus OFF dan setelah
dipasang kembali, ON kan kunci kontak kemudian set DTC ABS hydaulic Unit.
- Dongkrak kendaran
lancar.
- Putarkan roda dan On kan kunci kontak kemudian tekan pedal rem
24
suara kerjanya motor pump.
- Ulangi pemeriksaan pada langkah 8-9 untuk semua roda, jika hasilnya
Antara terminal : 1 Ω
suara), jika pada pemeriksaan 1-3 tidak sesuai ganti hydraulic unit
- Melepas
Unit
25
3) Lepaskan sambungan kabel ABS hydraulic unit
- Memasang
melepas
ABS control module terdiri dari parts yang sangat presisi, jangan
- Melepas
2) Dongkrak kendaraan
26
6) Bila menggunakan Oscilloscope, periksa voltage peak to peak,
- Melepas
2) Periksa resistance
2) Putar drive shaft dan periksa apakah rotor berputar dengan lancar
- Memasang
3) Pastikan bahwa antara spedd sensor dan knuckle tidak ada celah
(jarak)
27
d. Speed Sensor Roda Belakang
- Melepas
2) Dongkrak kendaraan
- Memeriksa sensor
1,2 - 1,6 kΩ
dengan baik
- Memasang
28
2) Momen pengencangan : (a) : 2,3 N.m (kg.m)
(jarak)
- Memeriksa
relay.
- Memeriksa
4) Antara 2 dan 4 : 70 – 90 Ω
29
5) Periksa apakah ada hubungan antara terminal 1 dan 3, jika battery
minyak rem. Selain itu, mekanisme dan rem ABS sendiri juga sangat
rem secara berkala perlu dilakukan agar sistem ABS dapat berjalan dengan
perlu mengecek kualitas dan kondisi dari oli. Oli yang tidak layak pakai
mobil.
dan jack stand atau dongkrak. Setelah itu kendurkan semua baut roda
- Dalam posisi mobil terangkat, lepaskan semua baut roda dan juga
30
sudah dilepas agar tidak berceceran.
kap mesin dan buka tutup reservoir pada wadah minyak rem.
masukan kunci ring dan selang ke bagian nepel brake yang berada di
- Setelah itu putar nepel brake dengan kunci ring agar minyak rem bisa
minyak rem. Jika warna minyak rem sudah berganti warna bening
atau cerah maka bisa dipastikan minyak rem telah tergantikan dengan
31
yang baru.
- Jika sudah terisi penuh, segera tutup kembali reservoir tersebut dengan
kembali.
dilap dengan kain bersih. Sebab minyak rem bisa merusak cat mobil
rem. Sensor rem ABS terletak pada bagian kaliper rem dan harus berhati-
32
hati ketika hendak membersihkan sensor. Gunakan cairan spray pembersih
untuk membersihkan sensor ABS. Selain itu, bersihkan hanya pada bagian
ini jarang mengalami kerusakan, namun bisa saja berpotensi untuk rusak
33
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
antaranya adalah Dalam perawatan sistem rem ABS (Anti-Lock Brake System)
harus sesuai dengan prosedur perawatan, agar diperoleh hasil yang maksimal dan
B. Saran
1. Bagi Siswa :
berangkat PRAKERIN.
peserta PRAKERIN.
3. Bagi Bengkel(DU/DI)
Kerja sama yang baik terjalin selama ini antara SMK YADIKA
lubuklinggau dan instansi kiranya di pupuk terus dan tetap terpelihara serta di
34
DAFTAR PUSTAKA
Toyota Astra. New Step 1 Training Manual. PT Toyota astra motor: Jakarta
Jefferson, tertius. 2008. Kajian Sistem Rem ABS (Anti-Lock Brake System)
35