Anda di halaman 1dari 49

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu syarat untuk
kenaikan kelas. Dengan dilaksanakannya PRAKERIN maka siswa dapat
mempraktikan apa yang selama ini didapatkannya di sekolah dan siswa dapat
menunjukan keterampilannya di dunia kerja.
SMK AL BANA mempunyai visi dan misi yang bertujuan untuk
menyediakan tenaga kerja yang siap kerja, terampil dan inovatif dalam segala
bidang pekerjaan. Dengan diadakannya PRAKERIN siswa dapat memahami
secara jelas dan langsung aktivitas dunia usaha sehingga mampu
mengimplementasikannya dalam melakukan suatu usaha ketika sudah lulus
sekolah nanti dan mampu mengaplikasikan ilmu yang didapatkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) juga dapat meminimalisir jumlah angka
pengangguran di Indonesia yang setiap tahunnya selalu meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah penduduk. Dari pelaksanaan PKL siswa mampu mengambil
pengalaman yang berharga dalam dunia usaha dan mampu bersaing nantinya.
Harapan utama dari kegiatan penyelengaraan praktik di dunia usaha/industri ini
yaitu disamping keahlian profesional yang di peroleh peserta didik dapat
peningkatkan kemampuan sesuai dengan tuntunan kebutuhan dunia usaha/industri,
juga motivasi kerja inisiatif, kreatifitas, hasil pekerjaaan yang berkualitas dan
disiplin waktu dalam mencapai standar kompetensi pada profesi kejur

1
1.2 Landasan Hukum Prakerin

1. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Undang-undang ini menjadi dasar dari sistem pendidikan yang ada di


Indonesia. Berdasarkan pasal 1 angka 1 UU No. 20 Tahun
2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia


nomor 323/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda
Pada Sekolah Menengah Kejuruan.
Keputusan Mendikbud tahun 1997 juga menjadi landasan dijalankannya
praktek kerja industri. Penerapannya mulai diterapkan di tahun ajaran
1998/1999.

3. PP No.29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan Menengah


Dalam peraturan pemerintah ini, ada disebutkan dalam Pasal 29 ayat 1, 2 dan
3 dimana ;

1. Penyelenggara dari SMK dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama


dunia usaha dan para dermawan untuk memperoleh sumber daya dalam
rangka mendukung penyelenggaraan dan pengembangan dari pendidikan.
(ayat 1)

2
2. Kerjasama SMK dengan dunia usaha ini dimaksudkan agar
mendayagunakan secara bersama sarana dan prasarana yang ada pada
kedua pihak serta untuk lebih menjamin kesesuaian antara kurikulum
dengan tuntutan lapangan kerja yang tersedia. (Penjelasan pasal 29 ayat
(1) )
3. Untuk mempersiapkan siswa SMK menjadi tenaga kerja, dapat didirikan
unit produksi yang beroperasi secara profesional (ayat 2) Pelaksanaan dari
kegiatan ini juga diatur oleh Menteri. (ayat 3)

4. Kepmendikbud No. 080/V/1993 Tentang Kurikulum Sekolah Menengah


Kejuruan Adapun keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan kala itu
berisikan :
1) Menggunakan unit produksi sekolah beroperasi secara professional
sebagai wahana pelatihan kejuruan.
2) Melaksanakan sebagaian kelompok mata pelajaran kejuruan di sekolah,
dan sebagian lainnya di dunia usaha dan industri.
3) Melaksanakan kelompok mata pelajaran keahlian kejuruan sepenuhnya di
masyarakat dunia usaha dan industri.

1.3 Tujuan dilaksanaknnya prakerin


1) Maksud diadakannya Praktik Kerja industri (PKL) ;
a. Mendapatkan pengalaman kerja sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
sebelum memasuki dunia kerja
b. Membandingkan dan menerapkan pengetahuan akademis berupa teori
dan praktek yang telah didapatkan tentang aktivitas di dalam bidang
pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang dipelajari yaitu Bisnis Daring
dan Pemasaran.
c. Menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman, kemampuan, dan
keterampilan Praktikan

3
d. Mempelajari seluk-beluk instansi tempat Praktikan melaksanakan praktik
kerja lapangan di PT. Ramayana Lestari Sentosa.
e. Mempelajari bidang kerja Pemasaran bagian Penjualan di PT. Ramayan
Lestari Sentosa.
f. Mengarahkan Praktikan untuk menemukan permasalahan maupun data
yang berguna dalam penulisan laporan PKL.

2) Tujuan diadakannya Praktik Kerja Lapangan (PKL) ;


a. Meningkatkan wawasan pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan
keterampilan di dunia kerja.
b. Mengetahui secara langsung gambaran kegiatan perusahaan yang
berhubungan dengan bidang manajemen pemasaran dan niaga.
c. Mengaplikasikan teori serta bidang ilmu yang sudah didapat dari sekolah.
d. Melatih siswa untuk mensosialisasikan diri pada suasana lingkungan
kerja yang sesungguhnya berkenaan dengan disiplin ilmu dan tangggung
jawab pekerjaan
e. Membangun hubungan yang baik antara instasi tempat PKL dengan
sekolah SMK ALBANA.

1.4 Manfaat prakerin


a. Mansfaat Bagi Siswa
Jika ditinjau dari tujuan prakerin seperti yang telah dibuat daftarnya diatas,
maka prakerin ini memiliki manfaat besar bagi siswa itu sendiri, diantaranya:
1. Menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki keahlian profesional,
dengan keterampilan, pengetahuan, serta etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan zaman.
2. Mengasah keterampilan yang di berikan sekolah menengah kejuruan
(SMK).

4
3. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia
usaha serta industri yang professional dan handal.
4. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
5. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait,
baik dalam dunia usaha maupun dunia Industri.
6. Mengenalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan
usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih
tenaga kerja yang berkualitas.
8. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
9. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa-siswi itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia
usaha/industri.

b. Manfaat Bagi Sekolah


Manfaat prakerin bagi sekolah sendiri sebenarnya tidak kalah banyaknya,
berikut adalah beberapa manfaatnya.
1. Menjalankan kewajiban undang undang
2. Meningkatkan citra sekolah
3. Meningkatkan hubungan sekolah dengan masyarakat.
4. Meningkatkan popularitas sekolah di mata masyarakat.
5. Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan.
c. Manfaat Bagi Perusahaan
Perusahaan sendiri mendapat manfaat yang cukup banyak, yaitu :
1. Mendapatkan tenaga kerja sementara dengan “upah seikhlasnya”
2. Mendukung program pendidikan pemerintah
3. Meningkatkan citra perusahaan.

5
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam menyusun karya tulis akhir ini, penulis menggunakan 3 (tiga) metode
pengumpulan data di antaranya :
a. Wawancara, ialah teknik pengumpulan data dengan melalu tanya jawab baik
itu secara langsung maupun tidak. Disini tentunya kami melakukan
wawancara dengan senior ataupun pihak perusahaan PT. Ramayana
Dewi Sartika Bogor
b. Observasi kami melakukan pengamatan secara langsung dan terlibat dalam
setiap kegiatan selama magang di PT. Ramayana Dewi Sartika Bogor guna
memproleh data.
c. Studi online dalam metode studi online kami dapat mengumpulkan data
dengan cara memperoleh data melalui berbagai buku maupun refrensi lain
yang tentunya ada keterkaitan dengan masalah.

1.6 SISTEMATIKA LAPORAN PRAKERIN JURUSAN BDP


Sistematika penulisan adalah berisi uraian singkat setiap bab, mulai dari BAB 1
sampai BAB V, dimana uraian ini memberikan gambaran secara langsung tentang isi
dari tiap-tiap bab yang ada dalam laporan. Berikut ini sistematika laporan prakerin:

COVER
i IDENTINTAS SEKOLAH
ii IDENTITAS PERUSAHAAN
iii LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
iv LEMBAR PENGESAHAN
PERUSAHAAN
v LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
PRAKERIN
vi KATA PENGANTAR
vii DAFTAR ISI

6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
a. Maksud dan Tujuan Prakerin
a. Maksud Prakerin
b. Tujuan Prakerin
1.3 Manfaat Prakerin
a. Manfaat bagi siswa-siswi di Perusahaan
b. Manfaat bagi siswa-siswi di Sekolah
c. Manfaat bagi Sekolah
d. Manfaat bagi Perusahaan
1.4 Metode Pengumpulan Data
1.5 Sistematika Penulisan Laporan

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Pengertian Pemasaran
2.2. MengenalPenataanProduk
a. Tujuan Penataan Produk
b. Macam-macamPenataanProduk
2.3. PengertianPenjualan
a. Jenis-Jenis penjualan
b. Langkah-langkahdalam Proses Penjualan
2.4. Pengertian Marketing Mix
a. Mengenal 7P Dalam Marketing
Mix
(BauranPemasaran)
2.5. Pelayanan Prima
a. Manfaat Prima
b. Tujuan Prima
c. Fungsi Prima
d. Karakteristik Prima
2.6. Pengertian Kasir
a. PengertianPerangkat Kasir

7
2.7. Pengertian Scanner Bercode
a. FungsiBercode
b. Jenis-Jenis Bercode
2.8. Pengertian Cash Drawer

BAB III DESKRIPSI TEMPAT


PRAKERIN
3.1. Tempat dan Waktu PelaksanaanPrakerin
3.2. Sejarah SingkatTempatPrakerin
3.3. Tugas Pokok dan FungsiTempatPrakerin
a. Tugas dan PokokTempatPrakerin
b. FungsiPokokTempatPrakerin
3.4. Struktur Perusahaan
3.5. Visi dan Misi Perusahaan
a. Visi Perusahaan
b. Misi Perusahaan
3.6. Tata Tertib Perusahaan
3.7. Fasilitas Perusahaan

BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN
PEMBAHASAN
4.1. Jadwal KegiatanPrakerin
a. Jadwal Prakerin
b. KegiatanPrakerin
4.2. Hambatan dan Masalah yang di hadapi
4.3. PemecahanMasalah

8
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan dan Saran
a. Simpulan
b. Saran

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Bisnis Daring dan Pemasaran adalah sebuah kompetensi keahlian (Jurusan)


yang mempelajari dasar - dasar kemampuan dan keilmuan menjadi seorang
marketing baik marketing secara konvensional maupun melalui media daring
(online/internet). Di kompetensi bisnis daring dan manjemen siswa mempelajari
strategi pasar, kewirausahaan dan membaca peluang di dunia bisnis.

Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan


prosedur kerja yang lazim dilakukan secara memecahkan masalah sesuai dengan
bidang kerja bisnis daring dan pemasaran menampilkan kinerja dibawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar dan
kompetensi kerja.

Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyajikan secara


efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif
9
dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
disekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik dibawah pengawasan
lamgsung.

Menunjukan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan,


gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya disekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

2.2 Mengenal Penataan Produk (display)


Penataan produk (display) adalah cara mengelompokkan barang sesuai dengan
jenis dan kegunaan dengan memperhatikan keindahan untuk menarik minat
konsumen dan keinginan membeli produk tersebut.”

A. Tujuan Penataan Produk (Display)


Adapun tujuan penataan produk adalah:

1. Attention dan Interest Customer


Yang dimaksud dengan Attention dan interest customer adalah
bertujuan untuk untuk menarik perhatian pembeli dilakukan dengan cara
menggunakan warna-warna, lampu-lampu, dan sebagainya.

2. Desire dan Action Customer


Sedangkan Desire dan action customer bertujuan untuk
menimbulkan keinginan untuk membeli barang yang dipamerkan di toko
contohnya setelah memasuki toko, kemudian melakukan pembelian.

10
B. Macam – macam Display

1. Window Display

11
Window display adalah pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan
usaha. Tujuan window display adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga
keamanan barang dagangan. Window display hanya memperlihatkan barang dagangan
yang ditawarkan saja, tanpa dapat disentuh oleh konsumen, sehingga pengamanan
menjadi lebih mudah.

2. Special Display
Special display adalah cara display barang secara khusus yang biasanya
digunakan untuk barang musiman atau untuk barangbarang yang dijual
secara obral.

3. .Banded Display
Bended adalah membendeli suatu barang yang baru di keluarkan dari
gudang sebelum di display. Banded di lakukan pada barang tertentu saja,
seperti barang yang berbentuk renceng. Biasanya barang-barang ini akan
dijual dengan cara dikatkan, seperti sisir, cermin, dan minyak wangi
diikatkan menjadi satu

4. Visual Merchandise
Visual merchandising (vm) adalah suatu tata cara pemajangan barang
dagangan yang dilakukan untuk mempermudah konsumen dalam hal
melihat, meraba, meneliti suatu barang yang akan dibelinya.

5. Face/ Facing Display


Facing display adalah pemajangan produk tampak muka, artinya
pamajangan produk menghadap kearah kedepan.

6. Solary Display
Solary display yaitu menempatkan barang dagangan di bagian
Depaertement Store sebagai daya tarik bagi konsumen setelah masuk
kedalam toko, misalnya pakaian yang digunakan oleh boneka model
(menequin). Barang dagangan itu perlu diatur, ditata, disusun sedemikian

12
rupa, agar para konsumen atau para pelanggan dapat tertarik dan
berminat mau membelinya.

7. Center Point Display


Center Point ialah media pemajangan barang yang mewakili
sebagianbesar merchandise yang ada didalam suatu counter.

8. Cut Case Display


Cut case display yaitu menggunakan kotak/karton kemasan besar yang
dipotong setengahnya sedemikian rupa dan disusun rapi sehingga
roduknya tampak

9. Sampling Display
Sampling display adalah pemajangan untuk produk produk baru ,yang
umum nya berupa makanan atau minuman yang dapat langsung dicicipi
oleh calon pembeli.

10. Fokal Point Display


Focal Point' adalah penataan barang dengan sebuah tampilan titik fokus,
yang bertindak sebagai semacam tanda yang menciptakan pengalihan
perhatian, minat dan memungkinkan Anda untuk menyilangkan barang
dagangan dengan cara "gaya hidup yang menarik". Tampilan focal point
yang menarik dan dramatis akan menarik pembeli ke mereka, dengan
cara menyatukan barang dagangan dari beberapa kategori produk yang
berbeda, untuk menciptakan tampilan seperti kehidupan yang realistis.
Jadi, ketika mereka ditempatkan jauh ke toko, pelanggan akan berjalan ke
mereka, dan karenanya lebih banyak terpapar pada barang dagangan

13
Anda.

14
11. Wall display
Wall display merupakan pemajangan yang menempel pada dinding
toko,jadi barang barang yang ingin ditampilkan diletakkan pada sisi
dinding.

12. Exterior display


Exterior display adalah memajang barang dagangan diluar toko,diluar
area kegiatan yang biasa digunakan.

13. Interior Display


Interior Display, yaitu memanjangkan barang - barang, gamar - gambar,
kartu harga, dan poster di dalam toko. pemajangan ini dapat dilakukan
antara lain di lantai, meja, dan rak – rak.

14. Open Display


Open Display, yaitu barang -barng dipajangkan pada suatu tempat
terbuka sehingga dapat dihampiri dan dipegang, dilihat dan diteliti oleh
calon pembeli tanpa bantuan petugas pelayanan, misalytnya self display,
islan display (barang - barnag diletakkan di atas lantai dan ditata dengan
baik sehingga menyerupai pulau - pulau), dan sebagainya.

15. Closed Display


Closed Display, yaitu barang dipajangkan dalam susana tertutup. Barang
- barang tersebut tidak dihampiri dan dipegang atau diteliti oleh calon
pembeli, kecuali atas bantuan petugas pelayanan. Hal ini bertujuan untuk
melindungi barang dari kerusakan, pencurian, dan sebagainya.

16. Multi Product Display

15
Multi product display adalah pemajangan barang dengan harga promosi
yang ditempatkan bersamaan barang lain yang juga promosi.

17. Floor display


Pemajangan barang dagangan yang disusun langsung di lantai tanpa
menggunakan rak apapun. Floor diplay sering kita lihat pada
hypermarket, karena disana memiliki area yang luas, sehingga display
barang di lantai tidak mengganggu arus barang/konsumen.

18. Jumble Display


Display ini dikenal juga dengan display promo. Produk dengan berbagai
macam merk dan jenis ditempatkan pada rak promo, serta diletakkan di
lokasi terbuka. Konsumen bebas mengaduk-aduk barang untuk memilih.

19. Eye catching


Eye Cacting adalah tehnik memanjang bedasarkan luas area pandang
seseorang. Pemajangan berdasarkan tatap muka dimana produk tersebut
yang pertama kali dilihat.

20. Horizontal Display


Horizontal display adalah penempatan barag secara lurus ke samping.
Penempatan barang secara horizontal jarang digunakan di Departemen
Store karena penempatan horizontal sering dianggap cara penempatan
barang yang salah dan tidak efisien ,jika barang disusun secara horizontal
sesuai dengan datangnya barang, belanjapun menjadi sulit, karena
pelanggan tidak dapat melihat susunan yang lengkap sesuai dengan
jangkauan penglihatan dan tangannya. Maka kita harus menyusun barang
dagangan secara vertikal agar pelanggan dapat melihat secara jelas.

21. Vertical Display


Vertical display adalah pemajangan barang dagangan secara vertikal ke
atas. Jenis display ini dapat dilakukan dengan rak gondola wall/island.

16
Aturan display ini adalah: a) barang yang disusun merupakan satu produk
yang sama dengan ukuran kemasan berbeda; b) produk dengan ukuran
kemasan besar diletakkan di rak selving paling bawah, dan rak selving
diatasnya dengan ukuran kemasan lebih kecil; c) perhatikan komposisi
warna kemasan (letakkan produk dengan hadap yang sama .

22. Impulse Buying Product Display


Display yang ditempatkan pada posisi yang strategis mudah dijangkau,
banyak dilalui pengunjung dengan harapan orang yang lewat tergerak
untuk membeli.

23. Dealer Display


Dealer display adalah penataan barang yang dilaksanakan dengan cara
wholesaler yang terdiri dari tasa simbol simbol dan petunjuk petunjuk
tentang penggunaan produk.

24. Island Display


Island display adalah display barang yang luasnya lebih luas dibanding
floor dan penempatan barangnya secara terpisah yang digunakan untuk
menraik perhatian kosnumen.
Theme Display .
Theme display adalah suatu cara pemajangan produk atau tata letak
barang yang diterapkan oleh perusahaan dengan tema tertentu, dengan
tujuan untuk menarik minat pelanggan agar melihat dan membeli produk
yang ditawarkan.

25. Store Desaing DisplayStore design adalah elemen yang bertanggung


jawab untuk menciptakan store image yang berbeda dan tidak
17
terlupakan. Store

18
design dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu eksterior design, interior
design, lighting design dan yang terakhir adalah sounds and smell.
Terdapat banyak detail di dalamnya, dimana kesemua hal itu harus dapat
bekerja sama dalam menciptakan ambiance toko yang diinginkan.
Ambiance dapat diartikan sebagai proyeksi dari suasana toko yang
ditangkap oleh panca indra pelanggan .

26. Decoration Display


Decoration display adalah pemajangan produk disertai dengan anika
dekorasi-dekorasi unik atau hiasan - hiasan disekitar produk dan pada
umumnya digunakan dalam rangka peristiwa khusus, seperti penjualan
tahun baru, natal, atau hari raya.

27. Stage display


Stage display,yaitu media visualisasi barang disetiap bagian. Dimana
dibuat sebuah panggung kecil yang berisi peragaan untuk produk serta
dilengakpi dengan manekin dan dekorasi untuk mendukung efek
panggung.

28. Architectural display


Architectural display adalah barang dagangan di tata dengan
memperlihatkan cara penggunaan barang - barang tersebut.

29. Show case display


Show case display (pajangan dilemari kaca) adalah pemajangan produk
didalam lemari kaca.Display ini dikususkan untuk barang barang yang
harganya relative mahal dan berukuran kecil seperti perhiasan pulpen.

30. End Display

19
End display adalah pemajangan produk di ujung lorong gondola.

31. Merchandise Mix Display


Merchandise mix produk adalah cara display untuk menawarkan produk
lain kepada konsumen yang berhubungan dengan produk yang baru
dibelinya.

2.3 Pengertian Penjualan


Penjualan adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan dalam kehidupan seharihari.
Tidak hanya perusahaan besar yang melakukan penjualan, penjualan dilakukan
oleh manusia secara umum.

Menjual berbagai jenis jasa dan barang termasuk ke dalam penjualan.


Namun apakah sebenarnya penjualan dalam ilmu ekonomi? Berikut adalah
beberapa definis selling atau penjualan menurut para ahli:

1. Philip Kotler Philip Kotler dalam buku berjudul Manajemen Pemasaran (2008)
menyebutkan bahwa penjualan adalah proses sosial manajerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang merek butuhkan dan inginkan,
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.

2. William G. Nickels William G. Nickels dalam buku Understanding Business


(1998) menyebutkan bahwa penjualan yaitu proses di mana sang penjual
memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai manfaat baik
bagi sang penjual maupun sang pembeli yang berkelanjutan dan
menguntungkan kedua belah pihak.

3. Sofjan Assauri Sofjan Assauri dalam buku berjudul Manajemen Pemasaran


(2002) menyebutkan penjualan merupakan kegiatan manusia yang diarahkan
untuk mmenuhi atau memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran.

20
4. Winardi Winardi dalam buku Pengantar Manajeman Penjualan (Sales
Management) (1991) menyebutkan bahwa penjualan adalah proses di mana
sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai
manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli agar dicapai manfaat
baik bagi sang penjual maupun sang pembeli.

A. Jenis – Jenis Penjualan


Menurut Badu Swastha dalam buku Manajemen Penjualan (2001), ada
lima jenis penjualan yaitu trade selling, missionary selling, technical selling,
new business selling, dan responsive selling. Dengan penjelasan sebagai
berikut:Trade selling

Trade selling adalah jenis penjualan dimana produsen produk


membebaskan pengecer untuk memperbaiki distribusi produknya. Trade selling
memiliki titik berat pada distributor yang melakukan pemasaran agar mendapat
penjualan yang bagus.

a) Missionary selling
Missionary selling adalah jenis penjualan pada produsen yang memiliki penyalur
produknya sendiri. Misionary selling dilakukan dengan mendorong pembeli untuk
membeli produk dari penyalur tersebut.

b) Technical selling
Technical selling adalah jenis penjualan yang bersifat teknis. Technical selling
menjual produk yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tertentu yang
dimiliki konsumen. Sehingga technical selling memiliki orientasi pasarnya
tersendiri.

c) New business selling New business selling adalah jenis penjualan yang
meningkatkan penjualan dengan cara mencari pembeli baru.
Contoh new bussines selling adalah perusahaan asuransi.
d) Responsive selling
21
Responsive selling adalah jenis penjualan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan. Di mana penjual sangat responsif terhadap reaksi yang ditimbulkan
oleh pembeli. Jenis penjualan ini menghasilkan hubungan yang erat berlandaskan
kepercayaan antar pembeli dan penjual.

2.4 Pengertian Marketing Mix dapat didefinisikan sebagai suatu strategi


pemasaran yang menggabungkan beberapa elemen di dalamnya secara terpadu
demi mencapai sebuah tujuan marketing pasar yang telah ditargetkan.
Seorang ahli bernama Buchari Alma, menafsirkan marketing mix
merupakan suatu bentuk strategi dalam mengombinasikan berbagai macam
kegiatan marketing agar tercipta sebuah kombinasi maksimal sehingga akan
muncul hasil yang paling memuaskan.
Marketing mix atau yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan 'Bauran
Pemasaran' menjadi fondasi model dasar suatu bisnis. Istilah ini dikenalkan
pertama kali oleh seorang profesor marketing Harvard pada 1948, Neil Borden,
yang terinspirasi dari jurnal koleganya, Prof. James Culliton.

Satu di antara perkembangan konsep marketing mix yang paling banyak


dikenal adalah marketing mix 7P. Konsep ini dikenalkan oleh Booms dan Bitner
yang berisi empat elemen 4P ditambah tiga elemen baru, yaitu physical evidence,
people, dan process.Konsep marketing mix tidak hanya dapat digunakan untuk
memajukan bisnis lama, melainkan juga mengembangkan bisnis baru. Berikut
pembahasan konsep 7P dalam marketing mix antara lain:

1) Produk merupakan elemen dasar karena menjadi obyek yang dijual atau
ditawarkan kepada pasar atau konsumen. Faktor kualitas menjadi hal utama
dari sebuah produk karena produk yang berkualitas akan lebih mudah dijual
serta menghasilkan pengalaman positif bagi konsumennya.

2) Price atau harga merupakan nilai ekonomis dari produk yang akan dijual.
Artinya ada sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen ketika ingin

22
mendapatkan produk yang dijual. Harga merupakan bentuk pengorbanan
konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan.

3) Pelaku bisnis bisa menghitung harga dasar berdasarkan modal dan biaya
produksi. Sedangkan harga produk ketika ditawarkan kepada konsumen sudah
termasuk sejumlah keuntungan yang ditarget oleh pelaku bisnis sebagai
pemilik produk.

4) Place atau tempat merupakan elemen bauran pemasaran yang berkaitan


dengan tempat atau lokasi bisnis. Tempat yang strategis bisa meningkatkan
citra pelaku bisnis dan produk sekaligus memudahkan konsumen untuk
menjangkau produk tersebut. Kesesuaian tempat dengan target konsumen bisa
memaksimalkan penjualan dan keuntungan.
5) Promotion atau promosi merupakan bagian penting yang menghubungkan
pelaku bisnis sebagai pemilik produk dengan konsumen yang berada di pasar.
Promosi bertujuan menarik perhatian dan meyakinkan calon konsumen untuk
membeli dan memakai produk.

6) People atau orang merupakan elemen konsep bauran pemasaran yang


berwujud sumber daya manusia. Kualitas SDM yang baik akan berdampak
baik bagi sebuah perusahaan karena berpotensi memiliki performance yang
baik.

7) Process atau proses merupakan elemen yang berkaitan dengan penanganan


pelaku bisnis dalam melayani konsumen. Bagian ini diawali dari pemesanan
atau order hingga produk sampai di tangan konsumen.

8) Physical evidence atau tampilan fisik ini berkaitan dengan citra atau tampilan
perusahaan atau pelaku bisnis. Desain tempat usaha, kemasan produk hingga
citra yang diusung merupakan bagian dari tampilan fisik. Itulah 7 elemen
bauran pemasaran 7P yang menjadi dasar dari konsep pemasaran yang lebih

23
kompleks dengan variabel yang melibatkan produk hingga elemen di luar
produk seperti hubungan dengan konsumen

2.5 Pelayanan Prima

Pelayanan prima merupakan tindakan atau upaya yang dilakukan


perusahaan atau organisasi tertentu untuk memberikan pelayanan maksimal
dengan tujuan agar pelanggan atau masyarakat bisa mendapatkan kepuasan atas
pelayanan yang dilakukan. Pelayanan prima diartikan sebagai service excellent.
Bentuk pelayanan prima yang diberikan tentu berbeda-beda, tergantung sektor
yang dikelola. Jika perusahaan atau lembaga fokus menjalankan bisnis produksi,
pelayanan prima diwujudkan dalam bentuk menyediakan customer services dan
menghadirkan produk berkualitas tinggi, sementara untuk bisnis jasa pelayanan
prima diberikan dalam bentuk pelayanan maksimal demi kepuasan pelanggan.
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik tidaklah mudah, terutama dengan
kemajemukan masyarakat yang ada saat ini. Namun, perusahaan atau organisasi
dapat menghadirkan pelayanan prima selama mengetahui konsep dan apa yang
harus dilakukan. Melalui artikel ini, penulis mencoba menjabarkan mengenai
konsep dasar dari pelayanan prima, yang akan diawali dengan memahami terlebih
dahulu definisi-definisi dari pelayanan prima.

A. MANFAAT PELAYANAN PRIMA

Manfaat dari pelayanan prima adalah sejatinya sebagai dasar dan tolak
ukur untuk megembangkan dan menyusun standar pelayanan. Adapun tujuan
pelayanan prima adalah sebagai berikut:

A. Memberikan kepuasan dan kepercayaan kepada konsumen.


B. Sebagai upaya menjaga loyalitas dan tingkat retensi konsumen.
C. Membantu konsumen dalam mengambil keputusan saat bertransaksi
D. Mempermudah konsumen untuk memahami produk yang dijual
E. Menghindari adanya penyalahgunaan wewenang kepada konsumen.

24
B. TUJUAN PELAYANAN PRIMA

A. Memberikan layanan yang berkualitas kepada para pelanggannya


B. Membantu pelanggan untuk mengambil keputusan supaya membeli barang
atau jasa yang ditawarkan
C. Menumbuhkan rasa percaya pelanggan terhadap barang ataupun jasa yang
ditawarkan penjual
D. Menumbuhkan kepercayaan dan kepuasan kepada para pelanggan
E. Untuk menghindari terjadinya berbagai macam tuntutan atau aduan dari
pelanggan kepada penjual terhadap produk atau jasa yang dijualnya
F. Supaya konsumen atau pelanggan merasa diperhatikan dan merasa
diperlakukan secara baik
G. Untuk menumbuhkan dan mempertahankan loyalitas konsumen, supaya
tetap membeli barang atau jasa yang dijual.

C. FUNGSI PELAYANAN PRIMA

Adapun fungsi pelayanan prima atau excellent service sejatinya adalah


bagaimana membangun kepercayaan dan juga meningkatkan kualitas brand di
mata konsumen. Adapun fungsi pelayanan prima adalah:

a Sebagai fungsi komunikasi – artinya pelayanan prima adalah upaya


menyampaikan informasi produk terkait nilai dan manfaat yang didapat
konsumen ketika membeli atau menggunakan barang dan jasa.
b Sebagai fungsi ekonomi – artinya dengan pelayanan yang baik, maka
bisnis akan semakin untung karena telah dipercaya oleh konsumen.
c Sebagai fungsi penilaian – dengan pelayanan terbaik maka konsumen
akan menilai kecakapan dalam melayani konsumen sehingga
mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih layanan.
d Sebagai fungsi persaingan – pelayanan prima juga dapat berfungsi
sebagai tolak ukur persaingan. Bahkan beberapa ada yang mengandalkan
kualitas pelayanan dibanding dengan kualitas produk itu sendiri

25
D. KARAKTERISTIK PELAYANAN PRIMA

Adapun karakteristik kualitas yang dimiliki pelayanan prima diantaranya


sebagai berikut ini:

1. Penampilan
Penampilannya sangat penting untuk memberikan layanan pelanggan yang
sangat baik karena dapat meyakinkan pelanggan dalam penyediaan
layanan dengan penampilan yang baik. Misalnya, sebagai resepsionis
Anda membutuhkan bahasa yang baik, penampilan yang menarik, tubuh
yang proporsional, dan lainnya.
2. Kesopanan Dan Ramah
Karyawan yang melayani masyarakat atau pelanggan memerlukan sikap
sopan, sabar, dan tidak mementingkan diri sendiri karena komunitas
pengguna layanan berasal dari berbagai bidang, baik di tingkat ekonomi
yang berbeda dan di berbagai tingkat status sosial.

3. Kesediaan Melayani
Karyawan harus profesional atau benar-benar melayani pelanggan mereka

karena tugas mereka harus selalu siap melayani pelanggan yang benar-
benar membutuhkannya.

4. Pengetahuan Dan Keahlian

Untuk melayani dengan baik, karyawan harus memiliki pengetahuan dan


keterampilan di bidang yang mereka kerjakan. Misalnya, perwakilan
layanan yang memiliki tingkat pendidikan atau pelatihan tertentu, itulah
sebabnya posisinya juga harus sesuai dengan pengalamannya.

26
5. Tepat Waktu Dan Janji
Dalam hal layanan, karyawan harus menjaga waktu dan janji ketika
melakukan tugas mereka, jika janji terlebih dahulu dibuat dengan
pelanggan, misalnya, mengadakan pertemuan dengan pelanggan dalam
jangka waktu 3 hari.

6. Kejujuran Dan Kepercayaan


Saat memberikan layanan, ia harus jujur dalam semua aspek, jujur dalam
bentuk aturan, jujur dalam bentuk pembiayaan, dan jujur dalam
menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Jika Anda jujur, manajer layanan
dapat mengandalkan beberapa hal, termasuk dalam hal kata-kata, sikap,
pekerjaan dan lain-lain.

7. Efesien
Layanan masyarakat atau pelanggan harus efisien dan efektif karena
pelanggan meminta hal-hal ini. Ini memungkinkan waktu yang efektif,
singkat dan tepat biaya serta hasil layanan berkualitas tinggi dapat dicapai.
Karenanya, efisiensi dan efektifitas adalah hal-hal yang harus dicapai dan
harus menjadi perhatian serius dalam penyediaan layanan.
8. Kepastian Hukum
Jika hasil layanan yang diberikan kepada pelanggan dalam bentuk
keputusan, kepastian hukum harus diberikan. Jika tidak ada kepastian
hukum yang jelas, itu mempengaruhi sikap masyarakat, misalnya dalam
layanan manajemen sekuritas. Jika ada ketidakpastian hukum, hal itu
mempengaruhi kredibilitas perusahaan atau layanan.

9. Keterbukaan
Setiap perusahaan atau bisnis yang berurusan dengan izin harus dibuka.
Sikap terbuka ini mempengaruhi kejelasan informasi untuk publik atau
pelanggan.

27
10. Biaya
Pendanaan yang memadai harus ditetapkan di perusahaan. Oleh karena itu,
biaya daya beli masyarakat harus masuk akal, transparan, dan sesuai.

2.6 Pengertian kasir

A. Pengertian Perangkat Kasir

Mesin kasir atau mesin daftar tunai (bahasa Inggris: cash register)
merupakan sebuah perangkat mekanik atau elektronik untuk menghitung dan
menghimpun transaksi penjualan serta dilengkapi laci tunai untuk menyimpan
uang. Selain itu, ia juga mencetak bukti pembayaran kepada pelanggan. Mesin
kasir dioperasikan oleh kasir dalam suatu titik penjualan.

Dalam kebanyakan kasus, laci tunai hanya bisa dibuka setelah transaksi
dilaksanakan, kecuali menggunakan anak kunci khusus yang hanya dipegang
oleh manajer atau pemilik toko. Laci harus terkunci untuk menghindari isi
uang tidak dicuri oleh pekerja yang tidak melakukan transaksi dan mengambil
uang tersebut, ketika seorang pelanggan selesai berbelanja tidak
membutuhkan tanda bukti pembelian dan langsung mengambil uang
kembaliannya. Bahkan, pada penciptaannya, mesin kasir digunakan untuk
tujuan menghapus pencurian uang oleh pekerjanya dengan istilah
Incorruptible Cashier.

Saat itu, dikatakan bahwa penentuan harga ganjil diadakan karena dengan
mengenakan jumlah harga ganjil seperti 49 atau 99 sen, seseorang kasir harus
membuka laci mesin kasir untuk menyerahkan uang kembalian dan
menyelesaikan transaksi.

28
2.7 Pengertian scanner barcode

Barcode adalah data optik yang di dalamnya terdapat bentuk garis atau bar
yang mampu dibaca oleh mesin. Berbagai kode ini memiliki fungsi dalam
membedakan satu jenis produk dengan produk lain

A. Fungsi Barcode
a) Fungsi yang paling utama dari barcode adalah menyimpan seluruh
informasi terkait suatu produk ataupun berbagai barang yang sudah
diberikan label barcode. Umumnya, barcode akan menyimpan seluruh
informasi tentang tanggal kadaluarsa produk, kode produksi, dan juga
nomor identitas produk.
b) Barcode memerlukan suatu alat baca agar bisa mengetahui berbagai
informasi yang terdapat di dalam kemasan yang biasa kita sebut dengan
barcode scanner.
c) Barcode scanner ini sangat membantu para operator saat membaca
informasi yang terdapat di dalam barcode tanpa harus membaca satu per
satu arti dari setiap garis yang ada di produk tersebut.

B. Jenis Barcode

Setidaknya terdapat empat jenis barcode yang banyak dijumpai, yaitu barcode
pada produk retail, barcode penerbitan, barcode untuk kebutuhan informasi,
dan juga barcode untuk kebutuhan non retail.
Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:

a) Barcode produk retail

Bila Anda memiliki pertanyaan kenapa banyak pusat perbelanjaan


menggunakan barcode pada produknya, maka jawabannya adalah sistem
yang sudah dikembangkan oleh Bernard Silver dan Norman J. Woodland
29
ini sangat mudah untuk digunakan dan juga terbukti lebih efektif. Untuk
itu, saat ini barcode sudah digunakan untuk banyak kebutuhan, seperti
untuk produk retail dengan menggunakan sistem Universal Price Codes
(UPC) yang biasa digunakan oleh produk pada toko swalayan. Lebih dari
itu, barcode juga dimanfaatkan sebagai suatu kode untuk kebutuhan
packaging yang menggunakan jenis barcode ITF-14, yaitu barcode
interleaved two of five yang isinya terdapat 14 angka dan umumnya akan
digunakan untuk menandai produk dengan jumlah yang banyak dalam
suatu kardus karton.

b) Barcode untuk Penerbitan


Bila Anda pernah membeli buku novel, majalah, ataupun buku
sekolah lainnya dari toko buku, pasti Anda akan menemukan
International Standard Book Number (ISBN) atau International Standard
Serial Number (ISSN) pada buku tersebut.
Mengenali kode ini tidaklah sulit, karena Anda pasti akan menemukan
huruf ISBN sebelum adanya 13 angka produk atau tulisan ISSN sebelum
jejeran delapan angka produk.

c) Barcode untuk Keperluan Farmasi


Mungkin Anda masih belum banyak yang menyadari bahwa ada
barcode yang digunakan khusus untuk kebutuhan farmasi. Umumnya,
jenis barcode ini digunakan untuk bisa mengidentifikasi berbagai produk
obat-obatan.

Berbagai jenis barcode yang umumnya digunakan adalah Health


Industry Bar Code (HIBC) dengan tanda “+” pada awal kode yang
selanjutnya diiringi dengan 24 karakter yang terdiri dari campuran huruf
dan juga angka.

30
d) Barcode untuk Keperluan Non Retail
Barcode ini sangat sering digunakan untuk memberikan tanda pada
buku perpustakaan, kartu anggota ataupun berbagai barang inventaris
perusahaan. Umumnya, jenis barcode yang digunakan adalah code 39
dan code 128. Bedanya adalah pada tingkat kepadatan atau density
datanya. Code 128 mempunyai tingkat kepadatan yang lebih tinggi
daripada code 39.

2.8 Pengertian Chas Drawer

Cash drawer atau bisa disebut dengan mesin kasir adalah sebuah alat
mekanik ataupun elektronik yang dapat menunjang kinerja kasir. Fungsi utama
cash drawer adalah untuk Tujuan lain dari penggunaan cash drawer ialah untik
meminimalisir terjadinya kesalahan kasir dalam menghitung barang belanjaan
pembeli. Dapat juga meminimalisir terjadinya pencurian uang di toko. Oleh
karena itu, peranan cash drawer dinilai sangat penting dalam setiap bisnis yang
melibatkan transaksi pembayaran tunai.

BAB III
DESKRIPSI TEMPAT PRAKTEK

31
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktek Kerja Industri dilaksanakan mulai


Tanggal : 05 Oktober 2022 s/d 05 Desember 2022
Tempat : Jalan Dewi Sartika No.1 Cibogor, Bogor, Rt.02/Rw.01, Pabaton,
Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16124

3.2 Sejarah Singkat Dan Perkembangan Perusahaan

Ramayana Departement Store didirikan oleh Bapak Paulus Tumewu pada


tahun 1974, berawal dari sebuah toko busana sederhana di jalan.H. Agus Salim
(Sabang) Jakarta Pusat
.
Kiprah usaha Paulus di bisnis eceran ini boleh dikatakan memang tak
terlepas dari latar belakang keluarganya sendiri yang sebagian besar memang
bergelut dalam usaha eceran. Mereka telah membayangkan sebuah Departement
Store yang menjual barang-barang berkualitas dengan harga terjangkau untuk
segmen berpengasilan menengah ke bawah. Dari hasil kerja kerasnya bersama
istrinya, Lie Cuan, Paulus berhasil mewujudkan sebuah toko yang diberi nama
Ramayana.

Saat itu tokonya hanya mempekerjakan sekitar 40 tenaga kerja. Paulus ini
boleh dikatakan memulai segalanya dari awal sekali. Kendati masih berbentuk
sebuah toko kecil pada waktu itu Ramayana sudah menerapkan prinsip swalayan
(melayani sendiri) meski dalam taraf kecil - kecilan. Seiring dengan bergesernya
perekonomian dalam negeri, konsumen Indonesia tampak mulai mengenali konsep
toserba.

Menyadari kenyataan itu, Paulus mulai berfikir untuk memperluas usahanya


dengan membuka satu cabang 51 Ramayana dikawasan Blok M. Sejalan dengan
hadirnya cabang Ramayana ini pada tahun 1978, Paulus juga mulai memberi
bendera bagi usahanya dengan nama PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk. Serta
32
anak perusahannya Ramayana lainnya yang diberi nama Robinson dan Cahaya di
bawah bendera PT. Ramayana Group 2.

Mereka membuka toko pertama mereka yang khusus terutama di garmen


dan pakaian di jalan Sabang. Mereka beri nama toko mereka “Ramayana Fashion
Store”. Dengan pertumbuhan yang baik dari toko, baris baru yang ditambahkan
produk yang selaras dengan fokus bisnis asli. Pada tahun 1985, mode pakaian
seperti sepatu, tas, aksesoris diperkenalkan. Bergerak maju dan optimisme,
Ramayana juga memperluas coverage area nya.

Pada tahun yang sama toko outlet pertama di luar Jakarta dibuka di
Bandung. Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang terdiri
dari 13 gerai dan mempekerjakan sebanyak 2.500 pekerja. Mereka menjual
berbagai produk dan juga menjadi luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga,
mainan dan alat tulis. Tak lama kemudian, pada tahun 1993 pusatperbelanjaan one
stop shopping dilaksanakan di setiap toko Ramayana karena jangkauan produk
dan harga yang terjangkau.

Ramayana terus tumbuh, meliputi kota-kota lebih banyak dan membangun


jaringan ritel yang lebih besar. Saat ini, Ramayana mengoperasikan 105 Gerai di
42 kota besar dengan total area penjualan kotor 52 sebesar 765.735 meter persegi,
yang mempekerjakan 17.867 karyawan.

3.3 Tugas Pokok Dan Fungsi Tempat Prakerin

33
A. Tugas pokok
Tugas dan Wewenang serta tanggung jawab untuk masing - masing jabatan
sesuai dengan struktur organisasi, yaitu:

1. Komisaris
Dewan Komisaris perusahaan dibentuk sebagai dewan noneksekutif yang
mewakili kepentingan pemegang saham perusahaan dengan peran untuk
manajemen perusahaan.

2. Lingkup Direksi memantau


Berwenang dan Bertanggung Jawab penuh untuk mengelola perseroan
sesuai dengan maksud dan tujuannya, serta untuk mewakili perseroan
sesuai dengan anggaran dasar. Tugas dan tanggung awab direksi
termasuk mengelola kegiatan sehari-hari perseroan, melaksanakan
kebijakan, prinsip, nilai,strategi, tujuan dan target kinerja yang telah
dievaluasi dan disetujui oleh dewan komisaris

3. Komite Audit
Tugas utama Komite Audit adalah untuk mengawasi laporan keuangan
dan memantau sistem pengendalian internal perusahaan untuk
memastikan bahwa perusahaan mematuhi seluruh ketentuan perundang-
undangan tentang pasar modaldan memantau kecukupan pemeriksaan
oleh akuntan publik perusahaan untuk memastikan bahwa seluruh resiko
penting telah dipertimbangkan.
a) Fungsi pokok tempat prakerin
b) penetahuan tentang tata cara kerja di perusahaan tersebut
c) Menambah pengalaman untuk bekerja suatu hari nanti.
d) Meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam bekerja.
e) Sebagai modal untuk melakukan pekerjaan nyata
f)Sebagai persiapan mental untuk bekerja.
3.4 STRUKTUR ORGANISASI RAMAYANA DEWI SARTIKA BOGOR

34
KEPALA TOKO

S02 FASHION S01 SPM KEPALA KASIR

DIVISI
MCD SUPERVISOR
KC KONSINYASI SUPORTING JSK1
SUPERVISOR SPM
UNIT

DIVISI
DIVISI FASHION KASIR
SUPERMARKET

3.5 Visi dan Misi


1. Visi
Sebagai jaringan Perusahaan retail ramayana berkomitmen untuk melayani
kebutuhan bersegmen menengah bawah, dan menyediakan beragam produk
terjangkau dan berkualitas, menawarkan pelayanan pelanggan yang penuh
perhatian.

2. Misi
Kami tetap menjaga posisi kami di sektor kami sebagai peritel terbesar di
Indonesia yang berlaba, melalui ekspansi pasar, pengendalikan biaya,
meningkatkan layanan pelanggan, pengembangan sumber daya manusia dan
membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan rekan bisnis kami.
Tujuan kami adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.

3.6 Tata Tertib Perusahaan


Berikut adalah tata tertib dan peraturan yang ada pada Perusahaan Ramayana:

35
1. Karyawan Ramayana yang terlambat masuk kerja atau pulang lebih awal dari
waktu yang telah ditentukan perusahaan, maka karyawan wajib melapor
secara tertulis dan lisan kepada Pimpinan Divisi SDM yang bersangkutan.

2. Setiap karyawan Ramayana wajib mencetakkan kartu absensinya masing-


masing pada mesin absen yang tersedia pada saat masuk kerja, pulang keluar
dan masuk istirahat (keluar dan masuk istirahat khusus untuk toko), bila tidak
mengabsensi, maka gaji pada hari tersebut tidak dibayarkan.

3. Selama jam kerja berlangsung, karyawan Ramayana tidak dibenarkan


meninggalkan tempat kerja tanpa seijin Pimpinan Ramayana dan Divisi SDM
Ramayana dan harus mengisi form yang telah disediakan oleh Divisi SDM
Ramayana

4. Karyawan Ramayana yang tidak masuk kerja karena sakit, wajib


memberitahukan secara tertulis maupun telepon pada hari itu kepada
Pimpinan Ramayana dan Divisi SDM Ramayana atau setidaknya secara
tertulis lengkap dan sah pada hari pertama masuk kerja setelah sakit.

5. Karyawan Ramayana tidak masuk kerja karena keperluan pribadi/keluarga


maka karyawan tersebut sebelumnya harus mendapat ijin dari Pimpinan dan
Divisi SDM

6. Karyawan Ramayana yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan yang sah
dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh perusahaan maka karyawan
tersebut dianggap mangkir, apabila mangkir sebanyak 5 (lima) hari secara
berturut-turut maka karyawan tersebut dianggap mengundurkan diri dari
perusahaan secara sepihak.

36
7. Selama jam kerja, karyawan tidak diperkenankan menerima tamu pribadi,
bersenda gurau, minum, merokok, membaca buku, surat kabar, ngobrol dan
lain-lain yang sifatnya menganggu aktivitas perusahaan.

8. Karyawan Ramayana tidak dibenarkan meminjam atau membawa keluar


barang milik perusahaan, mempergunakan fasilitas perusahaan seperti
kendaraan bermotor, alat-alat kerja, pesawat kerja dan lain-lain untuk
keperluan pribadi tanpa seijin pimpinan.

9. Setiap karyawan Ramayana wajib memakai, memelihara dan menjaga penuh


tanggung jawab barang dan fasilitas kerja milik perusahaan serta mencegah
setiap kemungkinan timbulnya kehilangan atau kerusakan Barang-barang
pribadi milik karyawan seperti; tas (sesuai dengan ukuran yang berlaku atau
sesuai standar), jaket dan lain-lain harus disimpan baik-baik ditempat yang
disediakan, tidak dibenarkan membawa barang-barang tersebut ke lokasi
tempat kerja.

10. Selama menjalankan tugas setiap hari karyawan Ramayana harus memelihara
penampilan dan kepribdian yang menarik dan simpatik, rapih dan sopan
dalam berpakaianl, maupun bersepatu (formal), tidak diperkenankan memakai
perhiasan yang mencolok serta make up yang berlebihan, setiap karyawan
harus memakai seragam yang telah ditentukan.

Kewajiban Siswa di tempat Prakerin adalah:

1. Melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang telah disepakati.


2. Mematuhi setiap instruksi ditempat kerja.
3. Melaksanakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja).
4. Menjaga nama baik lembaga pendidikan (Almamater), dunia usaha dan
dunia industri.
5. Melakukan observasi dan penelitian yang mempunyai tujuan positif.

37
3.7 Fasilitas Perusahaan
1. Mushola
2. Toilet
3. Ruangan istirahat
4. Wifi
5. AC
6. Computer & Printer
7. Mesin Scaner
8. Kursi dan Meja
9. Perlengkapan alat tulis disiapkan oleh instansi pada masing masing setiap bagian

38
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Jadwal kegiatan Prakerin

A. Jadwal Prakerin
Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang ditujukan untuk SMK yang
berlangsung dalam waktu maksimal 2 sampai dengan 3 bulan dan minimal 2
bulan. Kami melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Ramayana
Dewi Sartika Kota Bogor yang beralamat di Jl.Dewi sartika No. 1, Cibogor,
Bogor Pabaton, kecamatan Bgor Tengah, Kota Bogor , kami memulai
kegiatan ini dari tanggal 05 Oktober ampai dengan 04 Desember 2022.
Selama 2 bulan dengan berbagai macam kegiatan yang kami lakukan
ditempatPrakerin telah kami lampirkan di jurnal kegiatan kerja yang diberikan
oleh sekolah dihalaman lampiran-lampiran.

B. Kegiatan Prakerin

1. Tujuan Pekerjaan
Melakukan aktifitas kerja terkait dengan promosibarang ,
pengecekanbarang, dan lain sebagainya.

2. Kompetensi Teknis
Kompetensi teknis selama prakerin mencakup kemampuan untuk
mengenali jenis produk, cara pengoperasian, dan bagaimana menghadapi
segala pertanyaan kostumer mengenai produk yang dijual.

39
3. Shedule
Pengaturan Shifting
Jam kerja departemen Elektronik di bagi menjadi 2 shift, yaitu;
1. Shift Pagi : 07.30 – 16.00
2. Shift Siang : 08.30 – 17.00
Berikut pembahasan singakat beberapa divisi yang kami pegang antara lain
sebagai berikut:

1. DIVISI SUPORTINGUUT (PC) 1) Pengenalan supporting (pc)


Supporting unit (PC) merupakn salah satu bagian dari supportingunit
yang bertugas menjaga, mengawas,dan mengontrol ,suportingunit
biasanya terdiri dari Departement EDP (Entry Data Processing), Visual
Merchandising (VM), Receiving, Cashier, CSO (Customer Service
Office), Finance & Accounting, Administrasi Personalia, Maintenance
dan Loss Prevention dan masing – bagian memiliki tugas dan tanggung
jawabnya masing – masing.

Uraian Kegiatan Rutin Selama Prakerin


Kegiatan berikut merupakan kegiatan rutin dalam departement elektronik
yang dikerjakan di Ramayana Dewi Sartika Bogor.
a. Cleaning (membersihkan area yang ditugaskan)
b. Menjaga kamar pass
c. Menjaga kamera pengawas
d. Menjaga pintu masuk dan keluar (pintu selatan)
e. Menjaga pintu kariawan
f. Mengontrol setiap konter(termasuk supermarket)
g. Menjaga penitipan barang (pb)
h. Melakukan pengecekn body pada seluruh kariawan saat pulang
i. Menyalakan audio lagu

40
Kegatan diatas merupakan kegiatan rutin yang dikerjakan selama pkl di
Ramayana Dewi Sartika Bogor

Keterangan Uraian Kegiatan


a. Cleaning, merupakan kegiatan yang harus dilakukan setiap hari agar
area selalu bersih dan enak untuk dilihat
b. Menjaga kamar pass merupakan kegiatan untuk meminimalisir
pencurian yang kerap terjadi di dalam kamar pass
c. Menjaga kamera pengawas (cctv) merupakan kegiatan pencegahan
terhadap kejadian – kejadian yang tidak diinginkan
d. Menjaga pintu masuk dan keluar (pintu selatan) kegiatn ini untuk
mencegah terjadinya kecelakaan di escalator dan juga mencegah
terjadinya hal yang tidak diinginkan
e. Menjaga pintu kariawan merupakan kegiatan yang wajib untuk
mencegah orsng tidak dikenal masuk dan sebagai penerima informasi
f. Mengontol setiap counter merupakan bentuk kegiatan untuk
meminimalisir pencurian yang kerap terjadi disetiap counter
g. Menjaga penitipan barang merupakan kegiatan yang meringankan bagi
customer karna mengurangi beban barang bawaan pelanggan saat
berbelanja dan memberikan rasa aman bagi pelanggan
h. Melakukan cek bodi merupakan bentuk kegitan dari perusahaan untuk
menghindri kelicikan atau pencurian.

2) Mengontrol counter
Mengontrol counter merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan
rasa aman bagi pelanggan maupun karyawn lain dan juga sebagai upaya
pencegahan bila terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.

3) Customer Service
Untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pelanggan saat
berbelanja produk di area dan merupakan suatu keharusan untuk
mendapat

41
rasa kepercayaan dan rasa keaamanan pelanggan karna merupakan SOP
dari perusahaan .

4) Stock Opname
Stock Opname adalah salah satu cara untuk mengetahui nilai kerugian atau
kehilangan (shrinkage). Kegiatan Stock Opname terdiri dari:

a. Pengawas
Tugasnya : Bertanggung jawab dengan hasil stock op name rugi atau
untungnya.

b. Penginput
Tugasnya: Menginput semua barang yang ada di Ramayana dengan
menggunakan alat PDET (Processing Data Entry Terminal).

c. Penghitung
Tugasnya: Menghitung semua barang secara manual.

d. Control Desk (Team Independen) dari kantor pusat


Tugasnya Memastikan danmen-check apakah pelaksanaan Stock
Opname sudah sesuai standard yang ditetapkan perusahaan atau belum,
Serta memberikan hasil dari stock opname apakah toko tersebut rugi atau
untung.

4.2 Hambatan dan Masalah yang Di Hadapi

Hambatan masalah yang dihadapi pada saat prakerin adalah


kurang sesuainya antara teori dan praktek yang diterima disekolah
dengan pelaksanaan atau praktek pekerjaan yang sesungguhnya
menyebabkan hasil yang dicapai kurang maksimal dalam
pelaksanaannya.

4.3 Pemecahan Masalah

42
Untuk memecahkan suatu masalah dan kendala yang dihadapi,
kami meminta bantuan kepada pembimbing, dan upaya yang
dilakukan pembimbing prakerin yaitu :

1) Memberikan pengarahan tentang prosedur-prosedur kerja yang


berlaku di tempat prakerin.
2) Mengenal dan memeberi wawasan yang lebih baik kepada peserta
prakerin tentang dunia kerja.

Demikianlah saran-saran yang dapat kami sampaikan setelah


melaksanakan prakerin di Ramayana Dewi Sartika. Semoga dapat
bermanfaat bagi kemajuan perusahaan dan sekolah. Sebelum dan
sesudahnya kami mohon maaf khususnya bagi para pegawai
Ramayana Dewi Sartika atas kekhilafan dan kesalahan yang kami
perbuat, terutama bila ada kata yang kurang berkesan di hati dalam
penulisan karya tulis kami.

43
BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Selama melaksanakan Prakerin di Ramayana Dewi Sartika Bogor, kami telah


banyak mendapat pengalaman yang tidak diperoleh di sekolah dan kami juga telah
dibimbing dengan baik oleh pembimbing maupun staff pegawai yang ada di
Ramayana Dewi Sartika sehingga kami dapat menjalankan tugas dengan baik.
Dengan adanya program ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk
dijadikan bekal kami di kemudian hari. Setelah kami melaksanakan Prakerin yang
bertempat di Ramayana Dewi Sartika Bogor, maka kami dapat mengambil
kesimpulan, sebagai berikut :

a. Program Prakerin yang sudah menjadi program SMK, sangat besar artinya bagi
siswa/siswi untuk memperkenalkan dan mempraktikkan kerja secara langsung
(LearningbyDoing) pengetahuan dan kompetensi dasar yang telah diperoleh
dari sekolah, sebagai pengembangan sarana belajar siswa/siswi sesuai bidang
kejuruannya.

b. Dengan mengikuti kegiatan Prakerin ini, maka dapat memberikan pelatihan


(training) kepada siswa/siswi agar mampu menyesuiakan diri dengan dunia
kerja, serta membuka wawasan dan mendorong kreatifitas siswa/siswi untuk
berinovasi di dunia usaha/industri terkait dengan bidang dan kemampuannya.

5.2 Saran

1. Saran untuk sekolah


a. Sekolah memantau siswa sekurang-kurangnya dua kali selama satu bulan.
b. Terus melakukan kerjasama dengan Ramayana.
c. Semoga rekan-rekan yang menggantikan kami di tahun depan bisa lebih baik.

44
2. Saran untuk instansi
a. Semoga Ramayana Dewi Sartika Bogor tetap bisa menyediakan tempat
untuk siswa-siswi SMK yang akan melaksanakan prakerin di masa yang
akan datang.
b. Lebih meningkatkan kesejahtraan karyawan.
c. Menjadi yang terbaik.
d. Kami berharap agar karyawan / karyawati dapat lebih membantu dalam
membimbing siswa PKL.
e. Bagi seluruh karyawan dan karyawati, penyusun berharap untuk lebih
meningkatkan komunikasi yang baik dalam bekerja antara karyawan.

45
DAFTAR LAMPIRAN

46
NO Keterangan Lampiran

1 Dokumentasi kegiatan pakerin Lampiran 1


Absensi, nilai, dan jurnal kegiatan
2 ( ADI ARYA EFENDI ) Lampiran 2

Absensi, nilai, jurnal kegiatan


3 ( DEWI RARA ANGGISTA ) Lampiran 3

Absensi, nilai, jurnal kegiatan


4 ( MUHAMMAD SHIDQI SHDIQ ) Lampiran 4

Absensi, nilai, jurnal kegiatan


5 ( MUHAMMAD ALFAHREZA ) Lampiran 5

Absensi, nilai, jurnal kegiaran


6 ( NADILA ZANNUBA ) Lampiran 6

Hasil Wawancara
7 Lampiran 7

Print out lembaran slide power point


8 laporan Ramayana Dewi Sartika Lampiran 8

47
5.3 Lampiran – lampiran

FOTO BERSAMA

MELAYANI PELANGGAN MENDISPLAY BARANG

MENGAWASI KAMERA MENJAGA KAMAR PASS


KEAMANAN (CCTV)

48
MENJAGA PINTU KARYAWAN

MELAYANI PELANGGAN MENJAGA PINTU SELATAN

49

Anda mungkin juga menyukai