PENDAHULUAN
1
1.2 Landasan Hukum Prakerin
2
2. Kerjasama SMK dengan dunia usaha ini dimaksudkan agar
mendayagunakan secara bersama sarana dan prasarana yang ada pada
kedua pihak serta untuk lebih menjamin kesesuaian antara kurikulum
dengan tuntutan lapangan kerja yang tersedia. (Penjelasan pasal 29 ayat
(1) )
3. Untuk mempersiapkan siswa SMK menjadi tenaga kerja, dapat didirikan
unit produksi yang beroperasi secara profesional (ayat 2) Pelaksanaan dari
kegiatan ini juga diatur oleh Menteri. (ayat 3)
3
d. Mempelajari seluk-beluk instansi tempat Praktikan melaksanakan praktik
kerja lapangan di PT. Ramayana Lestari Sentosa.
e. Mempelajari bidang kerja Pemasaran bagian Penjualan di PT. Ramayan
Lestari Sentosa.
f. Mengarahkan Praktikan untuk menemukan permasalahan maupun data
yang berguna dalam penulisan laporan PKL.
4
3. Menambah keterampilan, pengetahuan, gagasan-gagasan seputar dunia
usaha serta industri yang professional dan handal.
4. Membentuk pola pikir siswa-siswi agar terkonstruktif baik serta
memberikan pengalaman dalam dunia Industri maupun dunia kerja.
5. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan perusahaan terkait,
baik dalam dunia usaha maupun dunia Industri.
6. Mengenalkan siswa-siswi pada pekerjaan lapangan di dunia industri dan
usaha sehingga pada saatnya mereka terjun ke lapangan pekerjaan yang
sesungguhnya dapat beradaptasi dengan cepat.
7. Meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga dalam mendidik dan melatih
tenaga kerja yang berkualitas.
8. Sebagai bentuk pengakuan dan penghargaan bahwa pengalaman kerja
sebagai bagian dari proses pendidikan.
9. Mempersiapkan sumber daya manusia berkualitas yang sesuai dengan
kebutuhan di era teknologi informasi dan komunikasi terkini.
10. Memberikan keuntungan pada pihak sekolah dan siswa-siswi itu sendiri,
karena keahlian yang tidak diajarkan di sekolah didapat didunia
usaha/industri.
5
1.5 Metode Pengumpulan Data
Dalam menyusun karya tulis akhir ini, penulis menggunakan 3 (tiga) metode
pengumpulan data di antaranya :
a. Wawancara, ialah teknik pengumpulan data dengan melalu tanya jawab baik
itu secara langsung maupun tidak. Disini tentunya kami melakukan
wawancara dengan senior ataupun pihak perusahaan PT. Ramayana
Dewi Sartika Bogor
b. Observasi kami melakukan pengamatan secara langsung dan terlibat dalam
setiap kegiatan selama magang di PT. Ramayana Dewi Sartika Bogor guna
memproleh data.
c. Studi online dalam metode studi online kami dapat mengumpulkan data
dengan cara memperoleh data melalui berbagai buku maupun refrensi lain
yang tentunya ada keterkaitan dengan masalah.
COVER
i IDENTINTAS SEKOLAH
ii IDENTITAS PERUSAHAAN
iii LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
iv LEMBAR PENGESAHAN
PERUSAHAAN
v LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
PRAKERIN
vi KATA PENGANTAR
vii DAFTAR ISI
6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
a. Maksud dan Tujuan Prakerin
a. Maksud Prakerin
b. Tujuan Prakerin
1.3 Manfaat Prakerin
a. Manfaat bagi siswa-siswi di Perusahaan
b. Manfaat bagi siswa-siswi di Sekolah
c. Manfaat bagi Sekolah
d. Manfaat bagi Perusahaan
1.4 Metode Pengumpulan Data
1.5 Sistematika Penulisan Laporan
7
2.7. Pengertian Scanner Bercode
a. FungsiBercode
b. Jenis-Jenis Bercode
2.8. Pengertian Cash Drawer
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN
PEMBAHASAN
4.1. Jadwal KegiatanPrakerin
a. Jadwal Prakerin
b. KegiatanPrakerin
4.2. Hambatan dan Masalah yang di hadapi
4.3. PemecahanMasalah
8
BAB V PENUTUP
5.1. Simpulan dan Saran
a. Simpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
BAB II
LANDASAN TEORI
10
B. Macam – macam Display
1. Window Display
11
Window display adalah pemajangan barang dagangan di etalase atau jendela kegiatan
usaha. Tujuan window display adalah untuk menarik minat konsumen sekaligus menjaga
keamanan barang dagangan. Window display hanya memperlihatkan barang dagangan
yang ditawarkan saja, tanpa dapat disentuh oleh konsumen, sehingga pengamanan
menjadi lebih mudah.
2. Special Display
Special display adalah cara display barang secara khusus yang biasanya
digunakan untuk barang musiman atau untuk barangbarang yang dijual
secara obral.
3. .Banded Display
Bended adalah membendeli suatu barang yang baru di keluarkan dari
gudang sebelum di display. Banded di lakukan pada barang tertentu saja,
seperti barang yang berbentuk renceng. Biasanya barang-barang ini akan
dijual dengan cara dikatkan, seperti sisir, cermin, dan minyak wangi
diikatkan menjadi satu
4. Visual Merchandise
Visual merchandising (vm) adalah suatu tata cara pemajangan barang
dagangan yang dilakukan untuk mempermudah konsumen dalam hal
melihat, meraba, meneliti suatu barang yang akan dibelinya.
6. Solary Display
Solary display yaitu menempatkan barang dagangan di bagian
Depaertement Store sebagai daya tarik bagi konsumen setelah masuk
kedalam toko, misalnya pakaian yang digunakan oleh boneka model
(menequin). Barang dagangan itu perlu diatur, ditata, disusun sedemikian
12
rupa, agar para konsumen atau para pelanggan dapat tertarik dan
berminat mau membelinya.
9. Sampling Display
Sampling display adalah pemajangan untuk produk produk baru ,yang
umum nya berupa makanan atau minuman yang dapat langsung dicicipi
oleh calon pembeli.
13
Anda.
14
11. Wall display
Wall display merupakan pemajangan yang menempel pada dinding
toko,jadi barang barang yang ingin ditampilkan diletakkan pada sisi
dinding.
15
Multi product display adalah pemajangan barang dengan harga promosi
yang ditempatkan bersamaan barang lain yang juga promosi.
16
Aturan display ini adalah: a) barang yang disusun merupakan satu produk
yang sama dengan ukuran kemasan berbeda; b) produk dengan ukuran
kemasan besar diletakkan di rak selving paling bawah, dan rak selving
diatasnya dengan ukuran kemasan lebih kecil; c) perhatikan komposisi
warna kemasan (letakkan produk dengan hadap yang sama .
18
design dapat dibagi menjadi empat bagian yaitu eksterior design, interior
design, lighting design dan yang terakhir adalah sounds and smell.
Terdapat banyak detail di dalamnya, dimana kesemua hal itu harus dapat
bekerja sama dalam menciptakan ambiance toko yang diinginkan.
Ambiance dapat diartikan sebagai proyeksi dari suasana toko yang
ditangkap oleh panca indra pelanggan .
19
End display adalah pemajangan produk di ujung lorong gondola.
1. Philip Kotler Philip Kotler dalam buku berjudul Manajemen Pemasaran (2008)
menyebutkan bahwa penjualan adalah proses sosial manajerial di mana
individu dan kelompok mendapatkan apa yang merek butuhkan dan inginkan,
menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.
20
4. Winardi Winardi dalam buku Pengantar Manajeman Penjualan (Sales
Management) (1991) menyebutkan bahwa penjualan adalah proses di mana
sang penjual memuaskan segala kebutuhan dan keinginan pembeli agar dicapai
manfaat baik bagi sang penjual maupun sang pembeli agar dicapai manfaat
baik bagi sang penjual maupun sang pembeli.
a) Missionary selling
Missionary selling adalah jenis penjualan pada produsen yang memiliki penyalur
produknya sendiri. Misionary selling dilakukan dengan mendorong pembeli untuk
membeli produk dari penyalur tersebut.
b) Technical selling
Technical selling adalah jenis penjualan yang bersifat teknis. Technical selling
menjual produk yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah tertentu yang
dimiliki konsumen. Sehingga technical selling memiliki orientasi pasarnya
tersendiri.
c) New business selling New business selling adalah jenis penjualan yang
meningkatkan penjualan dengan cara mencari pembeli baru.
Contoh new bussines selling adalah perusahaan asuransi.
d) Responsive selling
21
Responsive selling adalah jenis penjualan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan. Di mana penjual sangat responsif terhadap reaksi yang ditimbulkan
oleh pembeli. Jenis penjualan ini menghasilkan hubungan yang erat berlandaskan
kepercayaan antar pembeli dan penjual.
1) Produk merupakan elemen dasar karena menjadi obyek yang dijual atau
ditawarkan kepada pasar atau konsumen. Faktor kualitas menjadi hal utama
dari sebuah produk karena produk yang berkualitas akan lebih mudah dijual
serta menghasilkan pengalaman positif bagi konsumennya.
2) Price atau harga merupakan nilai ekonomis dari produk yang akan dijual.
Artinya ada sejumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen ketika ingin
22
mendapatkan produk yang dijual. Harga merupakan bentuk pengorbanan
konsumen untuk mendapatkan produk yang diinginkan.
3) Pelaku bisnis bisa menghitung harga dasar berdasarkan modal dan biaya
produksi. Sedangkan harga produk ketika ditawarkan kepada konsumen sudah
termasuk sejumlah keuntungan yang ditarget oleh pelaku bisnis sebagai
pemilik produk.
8) Physical evidence atau tampilan fisik ini berkaitan dengan citra atau tampilan
perusahaan atau pelaku bisnis. Desain tempat usaha, kemasan produk hingga
citra yang diusung merupakan bagian dari tampilan fisik. Itulah 7 elemen
bauran pemasaran 7P yang menjadi dasar dari konsep pemasaran yang lebih
23
kompleks dengan variabel yang melibatkan produk hingga elemen di luar
produk seperti hubungan dengan konsumen
Manfaat dari pelayanan prima adalah sejatinya sebagai dasar dan tolak
ukur untuk megembangkan dan menyusun standar pelayanan. Adapun tujuan
pelayanan prima adalah sebagai berikut:
24
B. TUJUAN PELAYANAN PRIMA
25
D. KARAKTERISTIK PELAYANAN PRIMA
1. Penampilan
Penampilannya sangat penting untuk memberikan layanan pelanggan yang
sangat baik karena dapat meyakinkan pelanggan dalam penyediaan
layanan dengan penampilan yang baik. Misalnya, sebagai resepsionis
Anda membutuhkan bahasa yang baik, penampilan yang menarik, tubuh
yang proporsional, dan lainnya.
2. Kesopanan Dan Ramah
Karyawan yang melayani masyarakat atau pelanggan memerlukan sikap
sopan, sabar, dan tidak mementingkan diri sendiri karena komunitas
pengguna layanan berasal dari berbagai bidang, baik di tingkat ekonomi
yang berbeda dan di berbagai tingkat status sosial.
3. Kesediaan Melayani
Karyawan harus profesional atau benar-benar melayani pelanggan mereka
karena tugas mereka harus selalu siap melayani pelanggan yang benar-
benar membutuhkannya.
26
5. Tepat Waktu Dan Janji
Dalam hal layanan, karyawan harus menjaga waktu dan janji ketika
melakukan tugas mereka, jika janji terlebih dahulu dibuat dengan
pelanggan, misalnya, mengadakan pertemuan dengan pelanggan dalam
jangka waktu 3 hari.
7. Efesien
Layanan masyarakat atau pelanggan harus efisien dan efektif karena
pelanggan meminta hal-hal ini. Ini memungkinkan waktu yang efektif,
singkat dan tepat biaya serta hasil layanan berkualitas tinggi dapat dicapai.
Karenanya, efisiensi dan efektifitas adalah hal-hal yang harus dicapai dan
harus menjadi perhatian serius dalam penyediaan layanan.
8. Kepastian Hukum
Jika hasil layanan yang diberikan kepada pelanggan dalam bentuk
keputusan, kepastian hukum harus diberikan. Jika tidak ada kepastian
hukum yang jelas, itu mempengaruhi sikap masyarakat, misalnya dalam
layanan manajemen sekuritas. Jika ada ketidakpastian hukum, hal itu
mempengaruhi kredibilitas perusahaan atau layanan.
9. Keterbukaan
Setiap perusahaan atau bisnis yang berurusan dengan izin harus dibuka.
Sikap terbuka ini mempengaruhi kejelasan informasi untuk publik atau
pelanggan.
27
10. Biaya
Pendanaan yang memadai harus ditetapkan di perusahaan. Oleh karena itu,
biaya daya beli masyarakat harus masuk akal, transparan, dan sesuai.
Mesin kasir atau mesin daftar tunai (bahasa Inggris: cash register)
merupakan sebuah perangkat mekanik atau elektronik untuk menghitung dan
menghimpun transaksi penjualan serta dilengkapi laci tunai untuk menyimpan
uang. Selain itu, ia juga mencetak bukti pembayaran kepada pelanggan. Mesin
kasir dioperasikan oleh kasir dalam suatu titik penjualan.
Dalam kebanyakan kasus, laci tunai hanya bisa dibuka setelah transaksi
dilaksanakan, kecuali menggunakan anak kunci khusus yang hanya dipegang
oleh manajer atau pemilik toko. Laci harus terkunci untuk menghindari isi
uang tidak dicuri oleh pekerja yang tidak melakukan transaksi dan mengambil
uang tersebut, ketika seorang pelanggan selesai berbelanja tidak
membutuhkan tanda bukti pembelian dan langsung mengambil uang
kembaliannya. Bahkan, pada penciptaannya, mesin kasir digunakan untuk
tujuan menghapus pencurian uang oleh pekerjanya dengan istilah
Incorruptible Cashier.
Saat itu, dikatakan bahwa penentuan harga ganjil diadakan karena dengan
mengenakan jumlah harga ganjil seperti 49 atau 99 sen, seseorang kasir harus
membuka laci mesin kasir untuk menyerahkan uang kembalian dan
menyelesaikan transaksi.
28
2.7 Pengertian scanner barcode
Barcode adalah data optik yang di dalamnya terdapat bentuk garis atau bar
yang mampu dibaca oleh mesin. Berbagai kode ini memiliki fungsi dalam
membedakan satu jenis produk dengan produk lain
A. Fungsi Barcode
a) Fungsi yang paling utama dari barcode adalah menyimpan seluruh
informasi terkait suatu produk ataupun berbagai barang yang sudah
diberikan label barcode. Umumnya, barcode akan menyimpan seluruh
informasi tentang tanggal kadaluarsa produk, kode produksi, dan juga
nomor identitas produk.
b) Barcode memerlukan suatu alat baca agar bisa mengetahui berbagai
informasi yang terdapat di dalam kemasan yang biasa kita sebut dengan
barcode scanner.
c) Barcode scanner ini sangat membantu para operator saat membaca
informasi yang terdapat di dalam barcode tanpa harus membaca satu per
satu arti dari setiap garis yang ada di produk tersebut.
B. Jenis Barcode
Setidaknya terdapat empat jenis barcode yang banyak dijumpai, yaitu barcode
pada produk retail, barcode penerbitan, barcode untuk kebutuhan informasi,
dan juga barcode untuk kebutuhan non retail.
Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya:
30
d) Barcode untuk Keperluan Non Retail
Barcode ini sangat sering digunakan untuk memberikan tanda pada
buku perpustakaan, kartu anggota ataupun berbagai barang inventaris
perusahaan. Umumnya, jenis barcode yang digunakan adalah code 39
dan code 128. Bedanya adalah pada tingkat kepadatan atau density
datanya. Code 128 mempunyai tingkat kepadatan yang lebih tinggi
daripada code 39.
Cash drawer atau bisa disebut dengan mesin kasir adalah sebuah alat
mekanik ataupun elektronik yang dapat menunjang kinerja kasir. Fungsi utama
cash drawer adalah untuk Tujuan lain dari penggunaan cash drawer ialah untik
meminimalisir terjadinya kesalahan kasir dalam menghitung barang belanjaan
pembeli. Dapat juga meminimalisir terjadinya pencurian uang di toko. Oleh
karena itu, peranan cash drawer dinilai sangat penting dalam setiap bisnis yang
melibatkan transaksi pembayaran tunai.
BAB III
DESKRIPSI TEMPAT PRAKTEK
31
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Saat itu tokonya hanya mempekerjakan sekitar 40 tenaga kerja. Paulus ini
boleh dikatakan memulai segalanya dari awal sekali. Kendati masih berbentuk
sebuah toko kecil pada waktu itu Ramayana sudah menerapkan prinsip swalayan
(melayani sendiri) meski dalam taraf kecil - kecilan. Seiring dengan bergesernya
perekonomian dalam negeri, konsumen Indonesia tampak mulai mengenali konsep
toserba.
Pada tahun yang sama toko outlet pertama di luar Jakarta dibuka di
Bandung. Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang terdiri
dari 13 gerai dan mempekerjakan sebanyak 2.500 pekerja. Mereka menjual
berbagai produk dan juga menjadi luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga,
mainan dan alat tulis. Tak lama kemudian, pada tahun 1993 pusatperbelanjaan one
stop shopping dilaksanakan di setiap toko Ramayana karena jangkauan produk
dan harga yang terjangkau.
33
A. Tugas pokok
Tugas dan Wewenang serta tanggung jawab untuk masing - masing jabatan
sesuai dengan struktur organisasi, yaitu:
1. Komisaris
Dewan Komisaris perusahaan dibentuk sebagai dewan noneksekutif yang
mewakili kepentingan pemegang saham perusahaan dengan peran untuk
manajemen perusahaan.
3. Komite Audit
Tugas utama Komite Audit adalah untuk mengawasi laporan keuangan
dan memantau sistem pengendalian internal perusahaan untuk
memastikan bahwa perusahaan mematuhi seluruh ketentuan perundang-
undangan tentang pasar modaldan memantau kecukupan pemeriksaan
oleh akuntan publik perusahaan untuk memastikan bahwa seluruh resiko
penting telah dipertimbangkan.
a) Fungsi pokok tempat prakerin
b) penetahuan tentang tata cara kerja di perusahaan tersebut
c) Menambah pengalaman untuk bekerja suatu hari nanti.
d) Meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam bekerja.
e) Sebagai modal untuk melakukan pekerjaan nyata
f)Sebagai persiapan mental untuk bekerja.
3.4 STRUKTUR ORGANISASI RAMAYANA DEWI SARTIKA BOGOR
34
KEPALA TOKO
DIVISI
MCD SUPERVISOR
KC KONSINYASI SUPORTING JSK1
SUPERVISOR SPM
UNIT
DIVISI
DIVISI FASHION KASIR
SUPERMARKET
2. Misi
Kami tetap menjaga posisi kami di sektor kami sebagai peritel terbesar di
Indonesia yang berlaba, melalui ekspansi pasar, pengendalikan biaya,
meningkatkan layanan pelanggan, pengembangan sumber daya manusia dan
membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan rekan bisnis kami.
Tujuan kami adalah untuk memaksimalkan nilai pemegang saham.
35
1. Karyawan Ramayana yang terlambat masuk kerja atau pulang lebih awal dari
waktu yang telah ditentukan perusahaan, maka karyawan wajib melapor
secara tertulis dan lisan kepada Pimpinan Divisi SDM yang bersangkutan.
6. Karyawan Ramayana yang tidak masuk kerja tanpa pemberitahuan yang sah
dengan alasan yang tidak dapat diterima oleh perusahaan maka karyawan
tersebut dianggap mangkir, apabila mangkir sebanyak 5 (lima) hari secara
berturut-turut maka karyawan tersebut dianggap mengundurkan diri dari
perusahaan secara sepihak.
36
7. Selama jam kerja, karyawan tidak diperkenankan menerima tamu pribadi,
bersenda gurau, minum, merokok, membaca buku, surat kabar, ngobrol dan
lain-lain yang sifatnya menganggu aktivitas perusahaan.
10. Selama menjalankan tugas setiap hari karyawan Ramayana harus memelihara
penampilan dan kepribdian yang menarik dan simpatik, rapih dan sopan
dalam berpakaianl, maupun bersepatu (formal), tidak diperkenankan memakai
perhiasan yang mencolok serta make up yang berlebihan, setiap karyawan
harus memakai seragam yang telah ditentukan.
37
3.7 Fasilitas Perusahaan
1. Mushola
2. Toilet
3. Ruangan istirahat
4. Wifi
5. AC
6. Computer & Printer
7. Mesin Scaner
8. Kursi dan Meja
9. Perlengkapan alat tulis disiapkan oleh instansi pada masing masing setiap bagian
38
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN
A. Jadwal Prakerin
Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang ditujukan untuk SMK yang
berlangsung dalam waktu maksimal 2 sampai dengan 3 bulan dan minimal 2
bulan. Kami melaksanakan Praktik Kerja Industri (Prakerin) di Ramayana
Dewi Sartika Kota Bogor yang beralamat di Jl.Dewi sartika No. 1, Cibogor,
Bogor Pabaton, kecamatan Bgor Tengah, Kota Bogor , kami memulai
kegiatan ini dari tanggal 05 Oktober ampai dengan 04 Desember 2022.
Selama 2 bulan dengan berbagai macam kegiatan yang kami lakukan
ditempatPrakerin telah kami lampirkan di jurnal kegiatan kerja yang diberikan
oleh sekolah dihalaman lampiran-lampiran.
B. Kegiatan Prakerin
1. Tujuan Pekerjaan
Melakukan aktifitas kerja terkait dengan promosibarang ,
pengecekanbarang, dan lain sebagainya.
2. Kompetensi Teknis
Kompetensi teknis selama prakerin mencakup kemampuan untuk
mengenali jenis produk, cara pengoperasian, dan bagaimana menghadapi
segala pertanyaan kostumer mengenai produk yang dijual.
39
3. Shedule
Pengaturan Shifting
Jam kerja departemen Elektronik di bagi menjadi 2 shift, yaitu;
1. Shift Pagi : 07.30 – 16.00
2. Shift Siang : 08.30 – 17.00
Berikut pembahasan singakat beberapa divisi yang kami pegang antara lain
sebagai berikut:
40
Kegatan diatas merupakan kegiatan rutin yang dikerjakan selama pkl di
Ramayana Dewi Sartika Bogor
2) Mengontrol counter
Mengontrol counter merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan
rasa aman bagi pelanggan maupun karyawn lain dan juga sebagai upaya
pencegahan bila terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
3) Customer Service
Untuk memberikan kenyamanan dan rasa aman bagi pelanggan saat
berbelanja produk di area dan merupakan suatu keharusan untuk
mendapat
41
rasa kepercayaan dan rasa keaamanan pelanggan karna merupakan SOP
dari perusahaan .
4) Stock Opname
Stock Opname adalah salah satu cara untuk mengetahui nilai kerugian atau
kehilangan (shrinkage). Kegiatan Stock Opname terdiri dari:
a. Pengawas
Tugasnya : Bertanggung jawab dengan hasil stock op name rugi atau
untungnya.
b. Penginput
Tugasnya: Menginput semua barang yang ada di Ramayana dengan
menggunakan alat PDET (Processing Data Entry Terminal).
c. Penghitung
Tugasnya: Menghitung semua barang secara manual.
42
Untuk memecahkan suatu masalah dan kendala yang dihadapi,
kami meminta bantuan kepada pembimbing, dan upaya yang
dilakukan pembimbing prakerin yaitu :
43
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a. Program Prakerin yang sudah menjadi program SMK, sangat besar artinya bagi
siswa/siswi untuk memperkenalkan dan mempraktikkan kerja secara langsung
(LearningbyDoing) pengetahuan dan kompetensi dasar yang telah diperoleh
dari sekolah, sebagai pengembangan sarana belajar siswa/siswi sesuai bidang
kejuruannya.
5.2 Saran
44
2. Saran untuk instansi
a. Semoga Ramayana Dewi Sartika Bogor tetap bisa menyediakan tempat
untuk siswa-siswi SMK yang akan melaksanakan prakerin di masa yang
akan datang.
b. Lebih meningkatkan kesejahtraan karyawan.
c. Menjadi yang terbaik.
d. Kami berharap agar karyawan / karyawati dapat lebih membantu dalam
membimbing siswa PKL.
e. Bagi seluruh karyawan dan karyawati, penyusun berharap untuk lebih
meningkatkan komunikasi yang baik dalam bekerja antara karyawan.
45
DAFTAR LAMPIRAN
46
NO Keterangan Lampiran
Hasil Wawancara
7 Lampiran 7
47
5.3 Lampiran – lampiran
FOTO BERSAMA
48
MENJAGA PINTU KARYAWAN
49