Lembaga waralaba dalam bisnis retail meliputi syarat dan ketentuan berdirinya waralaba bisnis retail.
Mempelajari jenis lembaga waralaba, keuntungan dan kegagalan dalam bisnis Waralaba, peranan
lembaga Waralaba dalam Dunia bisnis dan pemasaran. Jenis-jenis waralaba di indonesia.
Syarat dan ketentuan Berdirinya waralaba Bisnis retail mempelajari syarat mendirikan Waralaba Toko
Retail, Hal-hal Berkaitan dengan pendirian Waralaba, Prosedur mengelola Waralaba Retail.
Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu banyak sekali memanfaatkan berbagai lembaga waralaba.
Misalnya, saat kita berbelanja berbagai kebutuhan di minimarket.Minimarket merupakan salah satu
contoh dari bisnis waralaba yang sering kita temui. Selain minimarket, kita juga sering sekali berbelanja
di outlet-outlet penjualan barang seperti handphone maupun makanan-makanan bermerek luar negri.
Outlet-outlet tersebut juga termasuk lembaga Warlaba. Saat ini, bisnis Waralaba begitu menjamur
dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari berbagai jasa seperti ojek online sampai dengan online shop
yang semakin hari semakin merajai. Lalu, bagaimana cara melakukan bisnis waralaba? Guna lebih
jelasnya, simak pembahsan berikut!
1. Lembaga Warlaba dalam Bisnis Retail
Dalam bisnis retail, waralaba dapat diartikan sebagai usaha yang memberikan keuntungan yang
istimewa. Usaha waralaba dapat berbentuk badan usaha maupun perorangan yang memberikan hak
kepada pihak lain untuk memanfaatkan /menggunakan hak kekayaan intelektual yang dimilikinya.
1. Jenis Lembaga Waralaba
Berikut berbagi jenis lembaga waralaba yang bergerak di bidang perdagangan dan penjualan.
a. Menurut Asal produk dan layanan yang diberikan
1) Waralaba Luar Negeri
Bentuk usaha waralaba di laur negeri tergolong sangat modern, yang dikemas secara
sistematis untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Waralaba luar negeri umumnya
lebih cenderung di sukai karena sistemnya lebih jelas. Merek dagang sudah diterima
diberbagai negara dan dapat dijadikan lebih bergengsi.
2) Waralaba Dalam Negeri
Waralaba dalam negeri berupa usaha waralaba yang ada di dalam negara Indonesia.
Usaha waralaba dijadikan salah satu pilihan investasi untuk orang-orang yang ingin
cepat menjadi pengusaha.
b. Menurut Metode Pengoprasianya
Menurut metode pengoprasianya, waralaba dapat dikategorikan sebagai berikut.
1) Waralaba dengan format bisnis
Pada waralaba dengan format bisnis, franchisor memberikan lisensi atau hak kepada
franchisor untuk menjual produk atau jasa menggunakan merek identitas dari sistem
yang dimiliki franchisor itu sendiri.
2) Waralaba Produk dengan merek Dagang
Pemberian hak dan izin pengelolaan dari franchisor kepada franchise untuk menjual
produk dengan menggunakan merek dagang dalam bentuk distributor , agen, atau
lisensi dari penjualan.
b. Menyediakan lokasi tempat usaha di area komersial dengan luas ideal 120n – 200 m2.
c. Memiliki kelengkapan perizinan usaha toko: IMB/ IPB ruang usaha / Ruko / Kios, UUG/HO,
SIUP, TDP, NPWP, PKP, dan lain-lain.
d. Menyediakan dana investasi dengan nilai estimasi minimal Rp400.000.000,00
Dalam pendirian usaha waralaba harus memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam
peraturan perundang-undangan. Hal-hal yang berkaitan dengan pendirian bisnis franchise/waralaba
diuraikan sebagai berikut.
a. Pemberi Waralaba Harus Menyampaikan Prospektus Waralaba
Penawaran prospektus usaha waralaba harus disampaikan oleh pemberi waralaba kepada
penerima waralaba dua minggu sebelum ditandatangani perjanjian waralaba. Prospektus harus berisi
sebagai berikut.
1) Data identitas pemberi waralaba.
2) Legalitas waralaba seperti SIUP atau izin usaha yang berlaku di negara pemberi waralaba.
3) Sejarah kegiatan usaha.
4) Struktur organisasi.
5) Laporan keuangan dari pemberi waralaba dua tahun terakhir yang telah diaudit oleh
akuntan publik.
6) Jumlah tempat usaha yang telah ada sebelumnya dari pemberi waralaba.
7) Daftar penerima waralaba yang telah diberikan.
b. Kriteria Waralaba
Waralaba harus memenuhi kriteria yaitu sebagai berikut.
1) Memiliki ciri khas usaha.
2) Terbukti sudah memberikan keuntungan.
3) Memiliki standar atas pelayanan dan barang dan / jasa yang ditawarkan yang dibuat
secara tertulis
4) Mudah diajarkan dan diaplikasikan.
5) Adanya dukungan yang berkesinambungan.
6) Hak kekayaan intelektual yang telah terdaftar.
c. Bisnis Waralaba Harus Didasarkan kepada Perjanjian Waralaba
waralaba diselenggarakan berdasarkan perjanjian waralaba. Perjanjian Waralah. harus
memuat hal-hal sebagai berikut.
1) Nama dan alamat penerima dan pemberi waralaba.
2) Jenis hak kekayaan intelektual (seperti: paten, merek, hak cipta, dan desain industri).
3) Kegiatan usaha.
4) Hak dan kewajiban pemberi dan penerima waralaba.
5) Bantuan, fasilitas, bimbingan operasional, pelatihan, dan pemasaran yang diberikan
pemberi waralaba kepada penerima waralaba.
6) Wilayah usaha.
7) Tata cara pembayaran imbalan.
8) kepemilikan, perubahan kepemilikan, dan hak ahli waris.
9) Penyelesaian sengketa.
10) Tata cara perpanjangan, pengakhiran, dan pemutusan perjanjian.
d. Perjanjian Waralaba Harus Didaftarkan
Bagi penerima waralaba wajib mendaftarkan perjanjian waralaba kepada Menteri Perdagangan
dengan melampirkan berkas berupa fotokopi legalitas usaha, fotokopi perjanjian waralaba, fotokopi
prospektus penawaran waralaba, dan fotokopi kartu tanda penduduk pemilik/pengurus perusahaan.
e. Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba
Menteri perdagangan akan menerbitkan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW) apabila
permohonan pendaftaran prospektus dan permohonan pendaftaran perjanjian waralaba telah
memenuhi persyaratan di atas, dan STPW berlaku lima tahun, dan dapat diperpanjang lima tahun lagi
ketika perjanjian waralaba belum berakhir.
f. Kewajiban dalam Melaksanakan Bisnis waralaba
Beberapa kewajiban dalam melaksanakan bisnis waralaba, antara lain sebagai berikut.
1) Pemberi waralaba maupun penerima waralaba wajib mematuhi ketentuan peraturan perundang
undangan yang terkait dengan kegiatan usahanya.
2) Pemberi waralaba wajib memberikan pembinaan berupa pembinaan dalam bentuk pelatihan,
bimbingan oprasional manajemen, pemasaran, penelitian dan pengembangan kepada penerima
waralaba secara berkesinambungan.
3) Pemberi dan oenerima waralaba wajib menggunakan bahan baku, peralatan usaha serta menjual
barang dagangan paling sedikit 80% barang atau jasa produksi dalam negeri.
4) Pemberi waralaba harus bekerja sama dengan oengusaha kecil dan menengah di daerah setempat
sebagai penerima waralaba, atau pemasok barang dan/atau jasa sepanjang memenuhi ketentuan
persyaratan yang ditetapkan oleh pemberi waralaba.
g. Larangan dalam Melakukan Bisnis Waralaba
Berikut beberapa tindakan yang dilarang dalam melaksanakan bisnis waralaba.
1) Pemberi waralaba tidak dapat menunjuk penerima waralaba yang memiliki hubungan
pengendalian dengan pemberi waralaba baik secara langsung maupun tidak langsung.
2) Pemberi waralaba tidak dapat menunjuk penerima waralaba yang baru untuk wilayah yang sama
dalam hal terjadi sengketa pemutusan perjanjian waralaba yang dilakukan sepihak oleh pemberi
waralaba, sebelum adanya kesepakatan penyelesaian sengketa pemberi waralaba dengan
penerima waralaba (clean break) atau samapai ada putusan pengadilan yang sudah berkekuatan
hukum tetap.
h. Sanksi tatas Pelanggaran dalam bisnis Waralaba
Bahwasanya menteri, gubernur, bupati/ walikota sesuai kewenanganya dapat memberikan sanksi
kepada pemberi dan penerima waralaba yang melanggar peraturan peraturan perundang-
undangan tentang waralaba, sanksi tersebut dapat berupa peringatan, denda, dan pencabutan
Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW)
3. Prosedur Mengelola Waralaba Retail
Seorang pengusaha jika ingin meraih kesuksesan harus melaksanakan beberapa cara
dalam mengelola waralaba dengan cara sebagai berikut.
a. Lakukan Pengendalian Mutu
Dalam usaha waralaba tentunya banyak pesaing dalam usaha tersebut sehingga, penting untuk
memelihara kepercayaan dan kesetian pelanggan oleh karena itu, perlu menciptakan kreasi
dan inovasi, misalnya memberikan promo-promo menarik agar pelanggan setia membeli di
waralaba berupa minimarket tersebut. Perhatikan mutu produk dan kembangkan mutu
pelayanan apabila ada kesulitan, perlu meminta bantuan kepada pihak franchisor atau pemberi
waralaba.
b. Kerja keras
Sebuah usaha tidak akan berjalan maju jika tidak dilandasi dengan kerja keras dari pemilik
usaha juga para karyawan waralaba retail tersebut. Dedikasi dan komitmen secara penuh
kepada bisnis
yang baru didirikan sangat diperlukan. Pengusaha waralaba hendaknya rela bekerja dan
memikirkan bisnisnya dalam waktu yang panjang setiap harinya supaya maju.
c. Mempersiapkan Cadangan Modal
Ketika menjalankan usaha waralaba dan usaha baru yang didirikan berjalan, biasanya
perputaran modal belum berjalan lancar. Daripada usaha langsung tutup karena kekurangan
modal, lebih baik sediakan dana cadangan.
Soal latihan
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Awal mula munculnya franchise dimuali ketika untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Isac
Singer pada tahun …..
A. 1850
B. 1860
C. 1870
D. 1880
E. 1890
2. Perhatikan beberapa waralaba berikut!
(1) Waralaba luar negeri
(2) Waralaba dengan format bisnis
(3) Waralaba produk dengan merek dagang
(4) Waralaba dalam negeri
Dari berbagai jenis waralaba di atas yang termasuk pembagian suatu metode pengoprasianya
adalah ….
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
3. Berikut yang termasuk sebagai karakteristik retail modern, yaitu …..
A. Sederhana
B. Tempatnya tidak terlalu luas
C. Barang yang dijual tidak terlalu banyak
D. Sistem pengelolaan masih sederhana
E. Sistem manajemen terkelola dengan baik
4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 mengatur tentang penataan ….
A. Pasar tradisional
B. Pasar modern
C. Supermarket
D. Mall
E. hypermarket
5. Luas lantai toko retail modern berupa department store adalah ….
A. Kurang dari 400 m2
B. 400 m2 s.d 5.000 m2
C. Diatas 5.000 m2
D. Diatas 400 m2
E. Diatas 5.000 m2
6. Berikut yang termasuk bentuk waralaba merek dagang dan produk adalah ….
A. Seseorang membuka toko waralaba retail dengan usaha penjualan
B. Penjahit memakai nama toko dari nama pribadi
C. SPBU menggunakan nama / merek dagang PERTAMINA
D. Seseorang membuka toko dengan nama keluarga besar
E. Seseorang menjual makanan di lokasi pusat Kota
7. Waralaba merupakan hak khusus yang dimiliki oleh orang perseorangan atau badan usaha
terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/ atau jasa
yang telah terbukti berhasil, merupakan isi dan Permen, yaitu ….
A. No. 42 Tahun 2007
B. No. 43 Tahun 2008
C. No. 44 Tahun 2009
D. No. 45 Tahun 2010
E. No. 46 Tahun 2011
8. Berikut yang bukan termasuk syarat sahnya suatu perjanjian menurut pasal 1320 Kita Udang-
Undang Hukum Perdata adalah ….
A. Suatu sebab yang halal (geoorloofde oorzaak)
B. Kesepakatan (toesteming/izin) kedua belah pihak
C. Mengenai suatu hal tertentu
D. Dilindungi hukum dagang swasta
E. Kecakapan bertindak
9. Berikut yang bukan termasuk konsep yang dipakai dalam pemasaran waralaba adalah ….
A. Product
B. Price
C. Place
D. Promotion
E. Public
10. Perhatikan berbagai pernyataan berikut!
(1) Mendapatkan berbagai manfaat dari ekspansi cepat dan luas tanpa melakukan pinjaman
atau risiko finansial bagi pemberi hak
(2) Standarisasi mutu kurang diperhatikan
(3) Untuk memperkuat nama franchise maka tiap penerimaan hak harus berdasarkan
penjualan dan organisasi keseluruhan untuk bisa melakukan pengiklanan besar-besaran
(4) Penerima franchise individu dapat melakukan promosi di daerah mereka sesuai dengan
persetujuan yang ada
(5) Bagi para calon pengusaha yang ingin memulai usaha baru akan mendapatkan rencana
operasi bisnis dengan arah yang jelas dari pemberi franchise
(6) Tidak mendapat bantuan modal yang telah teruji.
Dari berbagai pernyataan di atas yang tidak termasuk dari keuntungan bisnis waralaba adalah
nomor ….
A. (1) dan (2)
B. (2) dan (4)
C. (2) dan (6)
D. (3) dan (5)
E. (4) dan (6)
11. Jenis pembayaran oleh pihak franchise kepada pihak franchisor sebagai imbalan dari
pemakaian hak franchise oleh franchise disebut ….
A. Direct expenses
B. Franchise fee
C. Biaya sewa
D. Marketing and advertising fee
E. Royalty
12. Bentuk hubungan berdasarkan kontrak antara franchisor dengan franchise, merupakan definisi
waralaba menurut ….
A. European code of ethics for franchising
B. PH Collin
C. Blake & Associates
D. Queen
E. Asosiasi franchise international
13. Waralaba/ franchise berasal dari bahasa Prancis Affranchir yang berarti to free yang memiliki arti
….
A. Menjual
B. Bermitra
C. Membeli
D. Membebaskan
E. Berdagang
14. Setiap orang bebas untuk mengadakan perjanjian baik yang sudah diatur maupun belum diatur
dalam undang-undang. Hal ini termasuk asas ….
A. Konsensualisme
B. Kebebasan berkontrak
C. Iktikad baik
D. Pacta sunt servanda
E. Kepribadian
15. Pembuat mesin jahit Singer yang sangat terkenal sekitar tahun 1850-an sekaligus sebagi
pelopor munculnya, franchise adalah ….
A. Isaac Singer
B. PH Collin
C. Col. Harland Sanders
D. George Que
E. Mac McDonald
B. Selesaikan soal-soal berikut dengan tepat!
1. Uraikan yang anda ketahui tentang franchise (waralaba)!
2. Jabarkan yang anda ketahui tentang franchisor (pemberi waralaba)!
3. Terangkan yang anda ketahui tentang bentuk-bentuk waralaba!
4. Sebutkan berbagai penyebab kegagalan seorang franchisor!
5. Jabarkan tentang busines format franchising (waralaba format bisnis)!
6. Uraikan yang anda ketahui tentang prosedur mengelola waralaba retail!
7. Terangkan hubungan antara sistem pembukuan keuangan dengan maju mundurnya
usaha waralaba!
8. Jabarkan perbedaan mendasar antara master franchise dengan penerima waralaba lanjutan!
9. Jelaskan yang anda ketahui tentang definisi perjanjian waralaba!
10. Tuliskan mengenai initial investment dalam usaha waralaba!
Proyek
Kerjakan proyek berikut secara individu!
1. Buatlah rencana bisnis waralaba! Kemudian buatlah proposal pengajuan kredit untuk modal
usaha, mintalah arahan guru pembimbing! Gunakan internet, perpustakaan, atau sumber lain
yang relavan untuk menyelesaikan tugas ini! Waktu yang diberikan untuk menyelesaikan
tugas ini dua minggu setelah tugas diberikan.
2. Buatlah laporan hasil pembuatan proposal dengan ketentuan pengetikan sebagai berikut!
a. Ukuran kertas A4.
b. Margin kiri 4 cm, margin kanan 3 cm.
c. Margin atas 4 cm, margin bawah 3 cm.
d. Ukuran huruf untuk judul arial 14 pt, untuk subjudul 12 pt, sedangkan untuk isi proposal
11 pt.
e. Proposal dijilid dengan rapi.