Anda di halaman 1dari 34

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembelajaran pada SMKN 1 Bayah dirancang sebagaimana pembelajaran
pada SMK lainnya. Yaitu pembelajaran dengan pendekatan berbasis pada standar
kompetensi kerja pada dunia usaha dan dunia industri.
Pada dasarnya Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu model
penyelenggaraan pendidikan yang memadukan secara utuh dan terintegrasi
kegiatan belajar siswa disekolah dengan proses penguasaan keahlian kejuruan
melalui bekerja langsung dilapangan kerja. Metode tersebut dilaksanakan dalam
rangka peningkatan mutu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai
relevansi antara pendidikan dan kebutuhan tenaga kerja.
Setelah melaksanakan prakerin diharapkan siswa meningkatkan keahlian
profesionalnya sehingga mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dunia kerja.
Sehingga pada akhirnya memiliki kemampuan beradaptasi pada persaingan
global.

B. LANDASAN HUKUM
Adapun landasan hukum pelaksanaan PRAKERIN adalah:
1. Undang-undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
3. Peraturan Pemerintah No.39 Tahun 1992 tentang Peranan Masyarakat
dalam Pendidikan Nasional.
4. Kepmendikbud No.0490/U/1992 tentang Sekolah Menengah Kejuruan.
5. Kepmendikbud No.080/U/1997 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Sistem Ganda pada Sekolah Menengah.
6. Inpres Nomor 09 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.

C. TUJUAN PRAKERIN
1. Tujuan Pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

1
1.1 Meningkatkan, Memperluas dan Memanfaatkan keterampilan yang
Membentuk kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki
lapangan kerja sesuai program keahlian yang dipilihnya.
1.2 Menumbuh kembangkan dan memantapkan sikap profesional yang
diperlukan siswa untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan
bidangnya.
1.3 Meningkatkan pengenalan siswa pada aspek-aspek usaha yang
potensial dalam lapangan kerja antara lain: stuktur organisasi usaha,
Asosiasi usaha, Jenjang Karier, dan Manajemen usaha.
1.4 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memasyaraktkan diri
pada suasana/iklim lingkungan kerja yang sebenarnya, baik seperti
perkerja penerima upah maupun sebagai pekerja mandiri, terutama
yang berkenaan dengan disiplin kerja.
1.5 Meningkatkan, memperluas dan memantapkan proses penyerapan
teknologi baru dari lapangan kerja ke sekolah dan sebaliknya
1.6 Memperoleh masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan kesesuaian pendidikan kejuruan.
1.7 Memberi peluang masuk, penempatan lulusan dan kerja sama.
2. Tujuan Pengisisan Buku Jurnal Prakerin:
2.1. Siswa mampu memahami, memantapkan, dan mengembangkan
pelajaran yang didapat di sekolah dan penerapannya di Dunia
Usaha/Dunia Industri (DU/DI).
2.2. Siswa mampu mempertanggung jawabkan isi Laporan dalam Ujian
Lisan (sidang) PRAKERIN di sekolah yang penilaiannya ikut
menetukan nilai kelulusan.

D. MANFAAT PRAKERIN
Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industri atau instansi
dilaksanakn dalam prinsip saling membantu, saling mengisi, dan saling
melengkapi untuk keuntungan bersama.
Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan PRAKERIN akan memberi nilai
tambah atau manfaat bagi pihak-pihak yang bekerjasama, sebagai berikut:

2
1. Manfaat Bagi Industri
Penyelenggaraan prakerin memberi keuntungan nyata bagi dunia industri
antara lain:
a. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta PRAKERIN yang belejar dan
bekerja di industri.
b. Umumnya peserta PRAKERIN telah ikut dalam proses produksi secara
aktif sehingga pada pengertian tertentu peserta PRAKERIN adalah tenaga
kerja yang memberikan keuntungan.
c. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta PRAKERIN untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemempuan yang
dimiliki.
d. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta PRAKERIN
lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap
peraturan perusahaan. Karena itu, jika peserta PRAKERIN dapat
dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu industri.
e. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui ikut
serta menentukan hari depan bangsa melalui PRAKERIN.

2. Manfaat Bagi Sekolah


a. Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional bagi peserta didik
lebih terjamin pencapaiannya.
b. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan
kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link And Mach).
c. Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan sekolah karena
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat, baik
untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan
bangsa.

3. Manfaat Bagi Praktikan/Peserta Didik


1. Hasil belajar peserta PRAKERIN akan lebih bermakna, karena selelah
tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal
untuk meningkatkan tarap hidupnya dan sebagai bekal untuk
pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
3
2. Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan
rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka
untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih
tinggi.

4
BAB II
KAJIAN TEORETIK

A. Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

1. Pengertian Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


Menurut Kamanjaya Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah bagian
integral dalam sistem pendidikan di SMK (dualsystem) yang di tujukan untuk
memberikan sarana penguasaan kompetensi bagi Siswa yang relevan dengan
kebutuhan DU/DI dan Praktikan di harapkan dapat memiliki wawasan
industrialisasi secara utuh.
Menurut Gatot Hari Priowirjanto, Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)
adalah mengetahui lebih dini dari pada lingkungan kerja sesuai dengan
bidangnya, tidak hanya kompetensi yang dibutuhkan, tetapi juga social skill
bagaimana berinteraksi dengan sesama teman, anak buah, atasan,
menyampaikan pesan dan perintah dan lain-lain yang tidak diajarkan di Sekolah,
makin lama dan ikut bekerja pada saat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) akan
menyebabkan siswa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kerja pada saat
yang bersangkutan lulus. Hal lain, bila yang bersangkutan rajin di tempat
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) bila sudah lulus, pada umumnya
ditawarkan untuk bekerja di tempat tersebut.
Menurut Abur Mustikawanto Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah
suatu sistem pembelajaran yang dilakukan diluar proses belajar mengajar dan
dilaksanakan pada perusahaan/industri. Secara umum, pelaksanaan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) di tujukan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan Siswa di bidang teknologi, penyesuaian diri dengan situasi yang
sebenarnya, mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan
langsung dengan tujuan khusus. Setelah siswa melaksanakan program Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) secara khusus Siswa di harapkan memperoleh
pengalaman yang mencakup tinjauan tentang perusahaan, dan kegiatan-kegiatan
praktek yang berhubungan langsung dengan teknologi, mempersiapkan Siswa
untuk belajar bekerja secara mandiri, bekerja dalam satu tim dan
mengembangkan potensi dan keahlian sesuai dengan minat dan bakat masing-

5
masing. Serta menambahkan wawasan pengetahuan dan pengalaman dalam
bekerja sehingga dalam hal ini Siswa mendapatkan pembelajaran di Sekolah
tidak hanya memahami sebuah teori saja, namun dapat mengetahui,
mempraktekan dan memahami seluk beluk dalam bekerja di sebuah perusahaan.
Sehingga dalam masa yang akan datang di saat Siswa sudah memasuki dunia
kerja tidak mengalami keraguan, kesulitan maupun merasa tidak percaya diri
dalam memasuki dunia kerja. Dengan demikian diharapkan dari hasil Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) ini Siswa mendapatkan pengetahuan dan
pengalaman kerja yang lebih baik.
Dari ketiga pengertian Praktik Kerja Industri di atas dapat disimpulkan
bahwa pengertian Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah sebagai (Link and
Match) yang prosesnya dilaksanakan di dua tempat, yaitu di sekolah dan di
industri. Upaya ini dilaksanakan dalam rangka meningkatan mutu Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) untuk mencapai tujuan relevansi pendidikan dengan
tuntutan industri. Di dasari dalam rangka meningkatkan wawasan pengalaman
belajar dan penguasaan keterampilan serta mencetak lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) yang ahli dan terampil, antara lain diperlukan adanya upaya
berbagai aktivitas belajar, baik di dalam maupun di luar. Salah satu upaya
mewujudkan hal tersebut, yaitu menyelenggarakan program praktik kerja Siswa
dalam rangka Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di dunia kerja terkait sesuai
dengan program keahlian yang telah di tetapkan oleh sekolah yang berguna
sebagai kesempatan pengenalan dan pelatihan langsung tentang dunia kerja.
Harapan utama dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di dunia
industri disamping keahlian profesional kerja sesuai dengan kebutuhan (DU/DI),
siswa juga memiliki etos kerja yang meliputi kemampuan bekerja, motivasi
kerja, disiplin waktu, dan kerajinan dalam bekerja.

2. Tujuan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


Kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) yang di laksanakan oleh setiap
siswa SMK Negeri 1 Bayah merupakan program keahlian yang tentunya
mempunyai tujuan yang telah direncanakan dan diharapkan dapat dicapai oleh
siswa. Adapun tujuan penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) ini
adalah sebagai berikut :
6
a. Tujuan Umum
Keahlian profesi adalah andalan utama untuk menentukan keunggulan
keahlian profesional tenaga kerja dan yang terlibat didalamnya. Dalam
proses produksi di Indonesia memerlukan tenaga kerja yang ahli dan
profesional untuk menghadapi perkembangan ekonomi global di masa
kini. Maka dimulai dari tahun 1994 di Indonesia sistem “Magang” yang
bertujuan untuk saling mengisi dan melengkapi antara pendidikan
sekolah dengan keahlian produktif yang didapat melalui kegiatan Praktek
Kerja Industri (PRAKERIN), sehingga kegiatan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) salah satu modal pendidikan yang efektif.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan-pelatihan
tenaga kerja yang berkualitas dan profesional.
2. Memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja
sebagai bagian proses pendidikan.
3. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional
dengan tingkat pengetahuan dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
4. Untuk merealisasikan pengetahuan yang didapat dari sekolah dengan
pekerjaan yang sebenarnya di perusahaan.
5. Memperluas pandangan dan wawasan siswa terhadap jenis-jenis
pekerjaan yang ada di bidang berkaitan dan ditempat praktek dengan
segala persyaratan.

3. Manfaat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)


a) Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) bagi sekolah:
1. Tujuan pendidikan untuk mendapatkan keahlian profesional lebih
mudah dicapai.
2. Dapat menyesuaikan program pendidikan dengan kebutuhan
lapangan kerja.
3. Mempererat hubungan kerja sama antara sekolah dengan tempat
industri.
b) Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) bagi siswa:
7
1. Dapat mengetahui dunia kerja yang sebenarnya.
2. Setelah tamat tidak memerlukan waktu tambahan yang terlalu lama
untuk menyesuaikan diri maupun untuk mencapai tingkat keahlian
siap kerja.
3. Memberi motivasi dan meningkatkan etos kerja bagi Siswa.
c) Manfaat Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) bagi Tempat Industri :
1. Dapat memilih siswa yang sedang Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) baik kemampuan maupun penampilan yang dianggap
menarik.
2. Dapat mengenal versi kualitas siswa yang sedang Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) ditempat industri.
3. Dapat berpartisipasi dalam pembangunan pendidikan pada khususnya
dan pengembangan bangsa pada umumnya.
d) Manfaat bagi Masyarakat
1. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang lebih baik dari siswa
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) yang memiliki pengalaman.

B. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat PT. Cemindo Gemilang

Gambar 2.1 PT. Cemindo Gemilang


PT. Cemindo Gemilang merupakan produsen Semen Merah Putih yang
berdiri sejak tahun 2011. Sejak awal berdirinya, PT. Cemindo Gemilang
berkomitmen untuk menyediakan semen berkualitas premium dengan
membangun pabrik-pabrik berteknologi mutakhir di Indonesia. Sekarang PT.
Cemindo Gemilang telah memiliki pabrik di 4 lokasi dengan total kapasitas

8
6,75 juta ton semen per tahun. Ke empat pabrik tersebut terdiri atas Pabrik
Semen Terintegrasi di Bayah (Banten), dengan kapasitas produksi 4 juta ton
semen per tahun, Pabrik Penggilingan di Ciwandan (Banten) dengan kapasitas
produksi 1,75 juta ton semen per tahun, Pabrik Penggilingan di Gresik (Jawa
Timur), dengan kapasitas produksi 1 juta ton semen per tahun, serta Pabrik
Pengemasan di Wajok (Kalimantan Barat), dengan kapasitas pengemasan
500.000 ton semen per tahun. Dengan dukungan ke empat pabrik tersebut, PT.
Cemindo Gemilang telah menguasai sekitar 4,1 persen pangsa pasar semen di
Indonesia, dengan jaringan distribusi dan pemasaran di Sumatera, Kalimantan,
Jawa, Bali dan Nusa Tenggara. Kedepannya, PT. Cemindo Gemilang akan
terus meningkatkan area pendistribusian sesuai dengan komitmen PT.
Cemindo Gemilang untuk menyediakan semen yang berkualitas premium di
seluruh Indonesia. Dalam waktu lima tahun, PT. Cemindo Gemilang berhasil
mendistribusikan Semen Merah Putih ke 17 provinsi di Indonesia.
Dengan jaringan distribusi dan pemasaran di pulau Sumatera,
Kalimantan, Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Kedepannya, Semen Merah Putih
akan terus meningkatkan area distribusinya, komitmen PT. Cemindo Gemilang
mendapatkan apresiasi masyarakat Indonesia. Semen Merah Putih
mendapatkan penghargaan Home Preferred Brand kategori Best Portland
Cement pilihan pembaca Media Bintang Group Indonesia selama dua tahun
berturut-turut di tahun 2015 dan 2016.

Gambar 2.2 Pabrik Semen terintegrasi di Bayah, Banten

9
Gambar 2.3 Pabrik Penggilingan di Ciwandan, Banten

Gambar 2.4 Pabrik Penggilingan di Gresik, Jawa Timur

Gambar 2.5 Pabrik Pengemasan di Wajok, Kalimantan Barat

10
2. Struktur Organisasi PT. Cemindo Gemilang

Tabel 2.1Struktur Organisasi PT. Cemindo Gemilang

3. Visi dan Misi


PT. Cemindo Gemilang bertekad menjadi salah satu perusahaan dengan
kualitas dan pelayanan terbaik.
a. Visi
Menjadi perusahaan di bidang produksi dan pemasaran semen yang
unggul di dalam mutu, unggul di dalam layanan kepada pelanggan,
unggul di dalam SDM, dan unggul di dalam teknologi, sehingga dapat
unggul dan bersaing di pasaran domestik maupun global.”
b. Misi
Menyediakan produk yang lebih diminati dan layanan terbaik dengan
pengelolaan perusahaan yang handal, ramah lingkungan, dan
memberikan nilai tambah untuk seluruh stakeholder.

11
4. Proses Pembuatan Semen
a. Definisi Semen

Gambar 2.6 Semen Merah Putih

Semen adalah Produk manufaktur, berupa bubuk yang halus, yang


mengeras dan bersifat mengikat setelah di campur dengan air.

Gambar 2.7 Orang Sedang Mengaduk (mencampur) Semen dengan air

b. Tipe-Tipe Semen dan Aplikasinya


Tipe semen :
Refference : SNI 15 – 2049 – 2004 dan ASTM C – 150 – 2004
1. Type I (Ordinary Portland Cement) adalah semen yang dipakai
untuk penggunaan umum yang tidak memerlukan persyaratan
khusus.
2. Type II (Moderate Sulfat Resistance) adalah semen portland yang
dalam penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat
sedang dan kalor hidrasi sedang.

12
3. Type III (High Early Strength) adalah semen portland yang dalam
penggunaannya memerlukan kuat tekan awal yang tinggi.
4. Type IV (Low Heat of Hydration) adalah semen portland yang
dalam penggunaannya memerlukan kalor hidrasi rendah,
biasanya digunakan untuk struktur beton seperti Dam.
5. Type V (Sulfat Resistance) adalah semen portland yang dalam
penggunaannya memerlukan ketahanan terhadap sulfat tinggi
cement.

Mineralogy Clinker

Tabel 2.2 Mineralogy Clinker Mineralogy Clinker

PACKER

Gambar 2.8 Packer

13
SILO CLINKER , CEMENT MILL & CEMENT SILO

Gambar 2.9 Silo Clinker , Cement Mill & Cement Silo

PEMBENTUKAN CLINKER

Gambar 2.10 Pembentukan Clinker

Penggilingan dan Distibusi

Gambar 2.11 Penggilingan dan Distibusi

14
APLIKASI

Gambar 2.12 Aplikasi

Bahan Baku dan Komposisi

Gambar 2.13 Bahan Baku dan Komposisi

BAHAN BAKU

Tabel 2.3 Raw Material Sources

15
Komposisi Raw Material

Tabel 2.4 Komposisi Raw Material

Pembakaran utama untuk proses kalsinasi akhir Dengan suhu mencapai 1,450oC
a. Pembentukan akhir C2S, C3A, C3S dan C4AF.
b. Pembentukan akhirCaO (pelepasan CO2).

COOLER (Cooler grate à terdiri dari grate plate yang tersusun rapi)

Gambar 2.14 Cooler

PREHEATER

Pemanas awal untuk proses kalsinasi :


 Evaporasi (Penguapan).

16
 Decomposisi, dengan awal pembentukan C2S danCaO (pelepasan
CO2).

Gambar 2.15 Preheater

KILN (TANUR PUTAR)

Gambar 2.16 Kiln (Tanur Putar)

17
BAGIAN PRODUKSI SEMEN PROSES KERING

Gambar 2.17 Bagian Produksi Semen Proses Kering

PROSES PRODUKSI SEMEN

Gambar 2.18 Proses Produksi Semen

EKSTRAKSI BAHAN BAKU

Gambar 2.19 Ekstraksi Bahan Baku

18
VERTIKAL MILL

Gambar 2.20 Vertikal Mill

RAW MILL SILO

Gambar 2.21 Raw Mill Silo

PRE-BLENDING

Gambar 2.22 Pre-Blending

19
RAW MILL

1. Tujuan Utama
a. Menggiling.
b. Mengeringkan bahan baku.
c. (Menggunakan gas sisa pembakaran dari kiln).
d. Separating.
2. Dua Tipe Raw Mill.
a. Raw mill vertikal.
b. Raw mill Horisontal/Tube mill.
3. Hasil
a. Bubuk halus.
b. Ukuran maksimum 90 micron.
c. Kelembaban 1%.
d. Untuk parameter quality produk; LSF, SM, AM.

QUARRY ( TAMBANG )
Tambang Batu Kapur

Gambar 2.23 Tambang Batu Kapur


Tambang Tanah Liat / Clay

Gambar 2.24 Tambang Tanah Liat / Clay


20
CRUSHER ( PEMECAH )

Gambar 2.25 Crusher ( Pemecah )

Sebelum dan Setelah Pemecahan

Gambar 2.27 Sebelum dan Setelah Pemecahan

CONVEYOR ( BAN BERJALAN )

Gambar 2.28 Conveyor ( Ban Berjalan )

21
BLENDING DAN KLINKERISASI

Gambar 2.29 Blending dan Klinkerisas

C. GAMBAR KHUSUS
1. DEPARTEMENT PROJECT
a. Pengertian Project Managament
Management project adalah salah satu cara yang ditawarkan untuk
maksud pengelolaan suatu proyek, yaitu suatu metode pengelolaan yang
dikembangkan secara ilmiah dan intensif sejak pertengahan abad ke-20 untuk
menghadapi kegiatan khusus yang berbentuk proyek.Manajemen proyek
adalah usaha pada suatu kegiatan agar tujuan adanya kegiatan tersebut dapat
tercapai secara efisien dan efektif. Efektif dalam hal ini adalah dimana hasil 
penggunaan sumber daya dan kegiatan sesuai dengan sasarannya yang
meliputi kualitas, biaya dan waktu

Sedangkan efisien diartikan penggunaan sumber daya dan pemilihan


sub kegiatan secara tepat yang meliputi jumlah, jenis, saat penggunaan
sumber lain dan lain-lain. Oleh sebab itu manajemen proyek pada suatu
proyek konstruksi merupakan suatu hal yang tidak dapat diabaikan begitu
saja, karena tanpa manajemen suatu proyek, konstruksi akan sulit berjalan
sesuai dengan harapan baik berupa biaya, waktu maupun kualitas.

Manajemen proyek meliputi proses perencanaan (planning) kegiatan,


pengaturan (organizing), dan pengendalian (controlling). Proses perencanaan,
pengaturan, pelaksaan, dan pengendalian tersebut dikenal proses manajemen.

22
b. Tugas Project Management
1) Mengidentifikasi dan menyelesaikan potensi masalah yang akan
timbul agar dapat di asumsikan secara dini.
2) Melakukan koordinasi kedalam (team project management).
3) Dibantu semua koordinator menyiapkan rencana kerja operasi
proyek, meliputi aspek teknis, waktu, administrasi, dan keuangan
proyek.
4) Melaksanaakan dan mengontrol operasional proyek sehingga oprasi
proyek dapat berjalan sesuai dengan rencana (on track).
5) Mengkomunikasikan dalam bentuk lisan dan tertulis (Laporan
Kemajuan pekerjaan).
c. Fungsi Project Management
1) Membuat perencanaan dalam aspek jadwal (project schedule),
ruang lingkup pekerjaan (scope of work), SDM (human-resaurce).
2) Mengelola opportunities yang masuk kedalam peursahaan atau
organisasi dengan cara melakukan asesmen mendalam untuk
mendapatkan detail dalam kebutuhan calon costumer.
3) Mencakup “Scooping” yang menerangkan tentang batas-batas dari
suatu proyek
4) Perencanaan “Planning” mengidentifikasi tugas apa saja yang
diperlukan dalam menyelesaikan suatu proyek.
5) Perkiraan “Estimating” masing-masing tugas yang dibutuhkan
dalam menyelesaikan suatu proyek harus diperkirakan
6) Penjadwalan “Scheduling” seorang manajer proyek harus
bertanggung jawah terhadap penjadwalan semua aktivitas sebuah
proyek.
7) Pengorganisasian “Organizing” seorang manajer proyek
memastikan bahwa semua anggota tim dari sebuah proyek
mengetahui peran dan juga tanggung jawab setiap orang dan
hubungan laporan mereka kepada manajer proyek.
8) Pengarahan “Directing” mengarahkan semua kegiatan-kegiatan tim
didalam proyek
23
9) Pengontrolan “Controlling” fungsi pengontrolan atau pengendalian
ini kemungkinan adalah fungsi paling sulit dan juga paling penting
untuk seorang manajer apakah proyek akan berjalan semestinya
atau tidak.
10) Penutupan “Closing” manajer projek seharusnya selalu memberi
penilaian keberhasilan atau kegagalan kepada kesimpulan dari suatu
proyek yang dijalani.

2. Pengertian K3LH
Setiap melakukan suatu pekerjaan kita harus memperhatikan K3LH
agar tidak terjadi kesalahan yang dapat berakibat fatal. Selain itu kita
harus memperhatikan kebersihan yang ada pada lingkungan kerja agar
dapat menciptakan suasana yang nyaman dan sehat. Sehat artinya bahwa
lingkungan itu telah benar-benar bersih. Nyaman memiliki arti yang
menunjukan bahwa tempat itu memang rapi dan indah serta enak untuk
dipandang.
a. Keselamatan Kerja
Yaitu usaha untuk sedapat mungkin memberikan jaminan
kondisi kerja yang aman dan sehat untuk mencegah kecelakaan,cacat
dan kematian sebagai akibat kecelakaan kerja pada setiap karyawan
dan untukmelindungi sumber daya manusia.
Faktor-faktor pendukung keselamatan kerja yaitu:
1. Pengaturan jam kerja dengan memperhatikan kondisi fit untuk
pekerja.
2. Pengaturan jam istirahat yang memadai untuk menjaga kestabilan
untuk bekerja.
3. Pengaturan Penggunaan peralatan kantor yang menjamin
kesehatan kerja pekerja.
4. Pengaturan Sikap tubuh dan anggota badan yang efektif yang
tidak menimbulkan gangguan ketika bekerja.
5. Penyediaan sarana untuk melindungi keselamatan kerja pekerja.
6. Kedisiplinan pekerja untuk mentaati ketentuan penggunaan
peralatan kerja dan perlindungan keselamatan kerja yang telah
24
disediakan dan diatur dengan SOP (Standard Operating Prosedur)
yang telah ditetapkan.
b. Kesehatan Kerja
Yaitu Suatu kondisi yang optimal/ maksimal dengan
menunjukkan keadaan yang fit untuk mendukung terlaksananya
kegiatan kerja dalam rangka menyelesaikan proses penyelesaian
pekerjaan secara efektif.
Faktor-faktor pendukung kesehatan kerja yaitu:
1. Pola makan yang sehat dan bergizi.
2. Pola pengaturan jam kerja yang tidak menganggu kesehatan
pekerja.
3. Pola pengaturan istirahat yang cukup pada pekerja/ profesiona
4. Pola pengaturan tata cara sikap bekerja secara ergonomic
5. Pola pengaturan lingkungan yang harmonis yang tidak
mengganggu kejiwaan
6. Pola pengaturan tata ruang kerja sehat
7. Pola pengaturan tata warna dinding dan perabotan yang tidak
ganggu kesehatan
8. Pola pengaturan penerangan ruang kerja yang memadai
9. Pola perlindungan atas penggunaan peralatan yang
menimbulkan gangguan kesehatan
c. Dasar Hukum K3
Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja. Yang diatur oleh Undang-Undang ini adalah
keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam
tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara, yang berada di
dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
d. Tujuan K3
1. Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam
melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan
meningkatkan produksi dan produktivitas nasional
2. Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat
kerja tersebut
25
3. Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman
dan efisien
e. Kebijakan dan Prosedur K3
1. Unsur manusia :
a. Merupakan upaya preventif agar tidak terjadi kecelakaan atau
paling tidak untuk menekan timbulnya kecelakaan menjadi
seminimal mungkin (mengurangi terjadinya kecelakaan).
b. Mencegah atau paling tidak mengurangi timbulnya cidera,
penyakit, cacat bahkan kematian yang diakibatkan oleh
kecelakaan kerja.
c. Menyediakan tempat kerja dan fasilitas kerja yang aman,
nyaman dan terjamin sehingga etos kerja tinggi, produktifitas
kerja meningkat.
d. Penerapan metode kerja dan metode keselamatan kerja yang
baik sehingga para pekerja dapat bekerja secara efektif dan
efisien.
e. Untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja.
2. Unsur pekerjaan :
a. Mengamankan tempat kerja, peralatan kerja, material (bahan-
bahan), konstruksi, instalasi pekerjaan dan berbagai sumber
daya lainnya.
b. Meningkatkan produktifitas pekerjaan dan menjamin
kelangsungan produksinya.
c. Terwujudnya tempat kerja yang aman, nyaman dan terjamin
kelangsungannya.
d. Terwujudnya pelaksanaan pekerjaan yang tepat waktu
dengan hasil yang baik dan memuaskan.
3. Unsur perusahaan :
a. Menekan beaya operasional pekerjaan sehingga keuntungan
menjadi lebih besar, perusahaan bisa lebih berkembang dan
kesejahteraan karyawan dapat ditingkatkan.

26
b. Mewujudkan kepuasan pelanggan (pemberi kerja) sehingga
kesempatan perusahaan untuk mencari dan mendapatkan
pekerjaan lebih banyak.
c. Terwujudnya perusahaan yang sehat

3. STO. PROJECT BAYAH LINE 2


PT. Cemindo Gemilang –Bayah Plan

DIRECROTOR PROJECT

PROJECT MANAGER

SITE MANAGER

MECHANICAL ELECTRICAL CIVIL CONTRUCTION PROJECT MANAGEMENT


MANAGER MANAGER MANAGER MANAGER
MECHANICAL TEAM ELECTRICAL TEAM CIVIL CONTRUCTION PROJECT OFFICE & CONTROL TEAM
TEAM (PROJECT MANAGEMENT)

Tabel 2.5 : Struktur Project Management PT Cemindo Gemilang Bayah

27
BAB III
HASIL TEMUAN STUDI
A. Temuan Masalah
1. Goods Issues Form
Adalah surat bukti yang digunakan untuk mengambil suatu barang,
misalnya pengambilan Alat Tulis Kantor (ATK). Goods Issues Form dibuat
dalam tiga rangkap. Setiap lembarnya ada kegunaannya masing-masing
yaitu:
 Lembar pertama sebagai bukti transaksi bahwa barang telah
diterima.
 Lembar kedua dan ketiga sebagai arsip dibagian gudang.

2. Reimbursement
Reimbursement adalah formulir atau prosedur klaim pengeluaran uang
pribadi untuk keperluan perusahaan untuk diganti. Reimbursement
merupakan tahapan realisasi seperti dalam proses cash advance, bedan yang
digunakan untuk melakukan realisasi pembelian atau pengeluaran.

Sedangkan Cash Advance menggunakan uang perusahaan.


Pada umumnya prosedur reimbursement meliputi :

 Pengajuan klaim pembelian atau pengeluaran yang sudah terjadi.


 Persetujuan oleh atasan atau penjabat terkait.
 Penyerahan bukti-bukti Finance atau kasir untuk dilakukan
penggantian.
Seperti hal nya dengan settlement yang selisih, ada 3 Metode penggantian
yaitu cash, transfers atau gaji. Sedangkan untuk pengakuan transaksi keuangan
juga dengan cara yang sama seperti settlement, yaitu pengecekan terlebih dahulu
atau pencatatan terlebih dahulu.

3. Form Permohonan Replacement Day


Replacement day berasal dari bahasa inggris yang artinya hari
pengganti, dimana tertera dalam form permohonan replacement day tersebut
tanggal tugas dinas dan hari pengganti. Tanggal tugas dinas diisi dengan
tanggal seharusnya Karyawan masuk tapi dia off, sedangkan tanggal hari
pengganti diisi dengan tanggal seharusnya Karyawan off tapi dia masuk.
28
B. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PRAKERIN
Dalam melaksanakan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) Di Project
Departemen sesuai dengan waktu yang telah ditentukan selama 3 Bulan mulai
dari tanggal 31 Juli 2019 sampai dengan tanggal 31 Oktober 2019 yang
bertempat di PT CEMINDO GEMILANG. Adapun waktu kegiatan
Plaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di PT CEMINDO
GEMILANG adalah sebagai berikut:
JAM JAM
NO HARI JAM MASUK
ISTIRAHAT PULANG
1 SENIN 07:30 WIB 12:00 WIB 16:00 WIB
2 SELASA 07:30 WIB 12:00 WIB 16:00 WIB
3 RABU 07:30 WIB 12:00 WIB 16:00 WIB
4 KAMIS 07:30 WIB 12:00 WIB 16:00 WIB
5 JUM’AT 07:30 WIB 11:00 WIB 16:00 WIB
Tabel 3.6 Waktu Pelaksanaan Prakerin

29
BAB IV

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

A. Kegiatan Yang Dikerjakan


Terlampir

B. Faktor Penunjang Dan Penghambat Praktik Kerja Industri


(PRAKERIN)
1. Faktor Penunjang
a. Adanya dukungan dan dorongan material maupun spiritual dari orang
tua, saudara, segenap para pendidik dan teman-teman untuk
melaksanakan kegiatan Prakti Kerja Industri (PRAKERIN).
b. Perusahaan yang turut mendukung dan penerima penyusun untuk
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
c. Adanya kerja sama yang baik antara pegawai dengan siswa prakerin.
d. Toleransi komunikasi, dan konstruksi sangat tertib.
e. Adanya fasilitas pendukung seperti komputer, mesin photo chopy,
printer, alat tulis kantor (ATK), telephone kantor, scanner, lemari arsip,
dan lain-lain.
2. Faktor Penghambat
a. Kurangnya ilmu serta bimbingan yang diberikan sekolah kepada
penyusun menghadapi kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
b. Keterbatasan fasilitas yang ada disekolah saat melaksanakan bimbingan
guna menghadapi kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
c. Teori dan praktik yang tidak sesuai dengan pengetahuan tentang tugas
yang diberikan di sekolah dengan di perusahaan.
d. Kurangnya komunikasi yang baik antara pembimbing dengan siswa.

30
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan adanya Praktik Kerja Industri (PRAKERIN), saya dapat
mengambil kesimpulan bahwa kegiatan ini sayangn bermanfaat bagi siswa
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Pengalaman kerja yang didapat akan
membuat para siswa memiliki keahlian yang profesional dalam bidangnya,
yang mendidik para siswa untuk memiliki rasa disiplin dan tanggung jawab
yang tinggi. Penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka saya dapat
mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Kegiatan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) sangat bermanfaat bagi
siswa khususnya saya siswa SMK Negeri 1 Bayah. Dengan adanya
kegiatan PRAKERIN siswa dituntut untuk mempunyai sikap mandiri
dan mampu berinteraksi dengan orang lain sehingga siswa diharapkan
dapat memiliki keterampilan serta wawasan yang tinggi.
2. Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) dapat menunjang saya untuk
menjadi tenaga kerja menengah yang ahli dan profesional dalam
bidangnya yang mampu memenuhi pasar nasional atau bahkan
internasional. Dengan begitu saya akan mempunyai sikap yang akan
menjadi bekal dasar pengembangan diri secara berkelanjutan dan dapat
mengamalkan apa yang telah diperoleh, dalam kehidupan sehari-hari.
3. Setelah mengadakan dan melaksanakan Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN) akhirnya saya mengetahui yang sebenarnya atas hasil
yang diperoleh dari sekolah, serta memperoleh pengetahuan tentang
teori-teori, praktik dan bahan-bahan atau benda yang belum pernah di
pelajari di sekolah.
4. Menumbuh kembangkan serta memantapkan pribadi saya memasuki
lapangan kerja yang sesuai dengan bidang yang diminati.
5. Memberikan kesempatan kepada saya untuk membiasakan diri pada
suasana lingkungan kerja yang sebenarnya, khususnya yang berkenaan
dengan kedisiplinan kerja. Kesan prakerin yang saya jalani di PT
31
CEMINDO GEMILANG sangat menyenangkan. Karyawan di sana
sangan ramah dan sabar dalam membimbing saya. Saya yakin
pengalaman yang saya dapat selama prakerin dapat membantu saya
kedepannya.

B. SARAN
1. Saran untuk pihak sekolah
a. Diharapkan agar bimbingan diberikan kepada setiap siswa sehingga
mempunyai jadwal khusus, mengingat pentingnya nasihat atau
pembekalan bagi siswa yang melaksanakan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).
b. Penerapan disiplin diharapkan lebih di tingkatkan, karena sangat
menunjang dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN)
di industri yang memiliki kedisiplinan tinggi.
c. Dan juga guru-guru selalu memberikan motivasi, bimbingan dan
keringanan pada siswa yang sedang Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN).
2. Saran untuk tempat PRAKERIN
a. Diharapkan agar kerjasama antara sekolah dengan perusahaan lebih
ditingkatkan dengan banyak memberi peluang kepada siswa SMK
untuk Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).
b. Untuk para karyawan lebih ditingkatkan lagi motivasi dan
kedisiplinannya dalam bekerja.
c. Hubungan karyawan dengan siswa prakerin diharapkan selalu
terjaga keharmonisannya agar dapat tercipta suasana kerjasama
yang baik.

32
DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.co.id/search?
q=Sejarah+Pt+cemindo+gemilang&oq=Sejarah+Pt+cemindo+gemilang&aqs=chrom
e..69i57j0l5.8887j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.co.id/search?
ei=lpdNW6vrGsa2rQHcnYHAAg&q=Proses+Pembuatan+Semen+Cemindo+Gemil
ang&oq=Proses+Pembuatan+Semen+Cemindo+Gemilang&gs_l=psy-
ab.3...43584.64656.0.65809.42.39.1.2.2.0.168.5113.0j36.36.0....0...1c.1.64.psy-
ab..3.20.2484...0j0i131k1j0i67k1.0.3AZLEzCgRV4
http://smkpdlingo.sch.id/download/PEDOMAN_PENULISAN_LAPORAN_PRAK
ERIN.pdf

33
LAMPIRAN-LAMPIRAN

34

Anda mungkin juga menyukai