Anda di halaman 1dari 21

TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

1) Mengamati manometer pada pada kompresor, dan menuliskan besar


tekanan udara yang di keluarkan pada saat pengisian angin ke ban:
a) Sepeda Motor
b) Mobil
2) Mengamati manometer pada pada tabung udara, dan menuliskan besar
tekanan udara yang di keluarkan pada saat tekanan kerja pengelasan
oxcy-acetylen di bengkel pengelasan.
Form Lembar kerja 1

Tekanan udara
No Jenis kendaraan
(bar)

Form Lembar kerja 2

Tekanan udara
No Benda kerja yang dilas
(bar)

a. Siswa dapat memahami proses penyediaan udara bertekanan yang kering dan
bersih
b. Siswa dapat menyiapkan komponen-komponen untuk mendapatkan udara yang
kering dan bersih

26
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

c. Siswa dapat melakukan pengaturan udara bertekanan untuk mendapatkan


tekanan yang sesuai.

Dalam industri yang menggunakan sistem pneumatik dalam setiap


kegiatan produksinya, udara bertekanan merupakan komponen yang paling
penting dalam kegiatan produksinya. Department of Energi USA pernah
mengeluarkan statement bahwa penggunaan udara tekan telah menghabiskan
biaya energi sebesar 20 persen dari total biaya energi yang dikeluarkan. Maka
dengan itu industri harus mempunyai alat yang dapat memproduksi udara
bertekanan yaitu dengan kompresor maupun air service unit agar dapat
meningkatkan efisiensi energi selama proses produksi berlangsung. Sistem
udara bertekanan yang dikelola dengan benar dapat menghemat energi, dan
meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik harus diolah dulu
agar memenuhi persyaratan antara lain :
 Udara yang bersih dalam artian tidak mengandung debu yang bisa
merusak komponen pneumatik
 Udara kering yang tidak banyak mengandung banyak air, karena udara
yang mengandung air dapat membuat korosi pada komponen
pneumatik
 Memiliki tekanan yang sesuai dengan persyaratan kerja
Udara bertekanan pada industri yang memanfaatkan sistem pneumatik
memanfaatkan air service unit untuk pengadaannya. Perhatikan gambar di bawah
ini tentang pengadaan udara bertekanan.

27
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Gambar 2. Pengadaan udara bertekanan (Gettfreid niat 1994)


Pada kegiatan pembelajaran ini kita akan mempelajari beberapa komponen pada
proses produksi udara bertekanan.
Kompresor
Kompresor adalah alat untuk memampatkan udara atau gas. Secara umum
biasanya menghisap udara, yang susunannya terdiri dari beberapa gas.
Namun ada juga kompresor yang menghisap udara/gas degan tekanan
lebih tinggi dari tekanan atmosfer, biasa disebut penguat (booster).
Sebaliknya ada pula kompresor yang menghisap udara bertekanan lebih
rendah dari tekanan atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.
Pemilihan kompresor tergantung pada tekanan kerja dan jumlah udara yang
dibutuhkan.
a) Fungsi kompresor
Fungsi kompresor adalah untuk menaikkan tekanan udara. Tekanan
udara dapat dinaikkan dengan mengurangi volumenya.
b) Jenis-jenis kompresor
1) Kompresor piston aksi tunggal
Kompresor ini hanya mempunyai satu silinder, dengan gerakan
torak yang bolak-baik didalamnya
2) Kompresor piston aksi ganda
Kompresor ini dengan mempunyai jumlah silinder lebih dari satu,
dibuat dengan maksud untuk memperoleh kapasitas yang lebih
besar atau tekanan yang lebih besar.
28
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

3) Kompresor diafragma
Kompresor ini termasuk dalam jenis kompresor torak.
Penempatan torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh
sebuah diafragma.
c) Langkah kerja kompresor torak
1) Langkah hisap

Gambar 3. Langkah hisap kompresor

Poros engkol berputar, torak bergerak dari TMA ke TMB.


Kevakuman terjadi pada ruangan di dalam silinder, sehingga katub
hisap terbuka oleh adanya perbedaan teknan dan udara terhisap
masuk ke silinder.
2) Langkah kompresi

Gambar 4. Langkah kompresi kompresor


Langkah kompresi terjadi saat torak bergerak TMB ke TMA, katup
hisap dan katup keluar tertutup sehingga udara dimampatkan di
dalam silinder.

29
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

3) Langkah keluar

Gambar 5. Langkah keluar/buang kompresor

Bila torak meneruskan gerakan ke TMA, tekanan didalam silinder


akan naik sehingga katup keluar oleh tekanan udara sehinga udara
keluar memasuki tangki penyimpanan.
Air reservoir tank/Tangki Udara
a) Fungsi Air reservoir tank
Air Reservoir Tank adalah tangki yang berfungsi untuk menyimpan udara.
Tangki ini memiliki fungsi sebagai kompresi udara dan tekanan udara
sebagai sumber stabilisasi. Tangki tekanan udara bisa menghilangkan
atau mengurangi berkala udara aliran denyut dari kompresor udara, dan
menstabilkan tekanan dalam pipa, pasokan listrik ke pipa untuk
menyelesaikan program operasi pneumatik setelah berhenti mesin.

b) Pemasangan Air Reservoir Tank


Tangki udara dapat dipasang secara vertikal atau horisontal. Udara
keluaran diambilkan dari bagian atas tangki, sedangkan udara masuk
lewat bagian bawah tangki.

30
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Gambar 6. Tangki air reservoir tank


c) Pemilihan ukuran tangki
Pemilihan ukuran tangki udara bertekanan tergantung dari:
 Volume udara yang ditarik ke dalam kompresor
 Pemakaian udara konsumen
 Ukuran saluran
 Jenis dari pengaturan siklus kerja kompresor
 Penurunan tekanan yang diperkenankan dari jaringan saluran.
Hal lain yang harus diperhatikan dalam pemilihan tangki udara adalah
adanya :
 Penunjuk tekanan (manometer)
 Penunjuk temperatur (termometer)
 Katup relief
 Pembuangan air
 Pintu masuk (untuk tangki yang besar)

Gambar 7. Langkah hisap kompresor

31
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

3. Pengering Udara
Kelembaban/uap air masuk ke jaringan udara bertekanan melalui udara
yang diambil oleh kompresor. Jumlah uap air terutama tergantung pada
kelembaban udara relatif. Kelembaban udara relative tergantung pada
suhu dan kondisi cuaca.
Jika kelembaban udara relative dinyatakan dalam persen, rumusnya
adalah sebagai berikut:

kelembaban absolut
kelembaban relatif = x 100%
kuantitas kejenuhan

Kelembaban absolut adalah jumlah uap air yang terkandung dalam 1m3
udara.
Kuantitas kejenuhan adalah jumlah maksimum uap air yang diserap oleh
1m3 udara pada suhu tertentu.

Sebagaimana kuantitas kejenuhan bergantung pada suhu, kelembaban


udara relatif berubah dengan suhu meskipun kelembaban udara mutlak
tetap konstan. Jika titik embun tercapai, kelembaban udara relative
mengembun menjadi 100%.

(Dew point)
Titik embun (dew point) mengacu pada temperatur di mana kelembaban
udara relatif (relative humidity) mencapai 100%. Jika anda mengurangi
temperatur lebih lanjut, uap air di udara mulai mengembun. Lebih lanjut
temperatur berkurang, uap air lebih banyak yang mengembun.
Jumlah uap air yang berlebihan di dalam udara bertekanan dapat
mengurangi masa kerja sistem pneumatik. Itulah sebabnya pengering
udara (air dryer) harus disisipkan untuk mengurangi kadar uap air dari
udara.
Berikut ini adalah metode yang tersedia untuk pengeringan udara:
 Pengeringan pendingin (refrigeration drying)

 Pengeringan adsorpsi (adsorption drying)

 Pengeringan absorpsi (absorption drying)


32
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Penjelasan tentang metode pengeringan udara

1) Pengeringan pendingin (refrigeration drying)


Pengering udara yang sering digunakan adalah pengering
pendingin (refrigeration dryer). Udara yang mengalir didinginkan
melalui penukar panas (heat exchanger). Kadar uap air dalam aliran
udara dikeluarkan dan dikumpulkan dalam pemisah (separator)
Udara yang memasuki pengering pendingin didinginkan dalam
penukar panas oleh udara dingin keluaran pengering. Selanjutnya
udara tersebut didinginkan hingga temperatur antara 2 °C sampai 5
°C di unit pendingin (cooling unit) dan udara kering bertekanan
tersebut disaring. Ketika keluar dari pengering pendingin, udara
bertekanan dipanaskan sekali lagi dalam penukar panas oleh udara
yang memasuki pengering.
Pengeringan dengan pendinginan memungkinkan tekanan embun
antara 2 oC sampai 5 oC yang akan dicapai.

Gambar 8. Pengering pendingin (Refrigeration dryer) - tampak penampang


dan simbol

33
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Keterangan gambar
1. Saluran keluar udara (Air outlet);
1.

2. Saluran masuk udara (Air inlet);


2.

3. Penukar panas udara (Air heat exchanger);


3.

4. Pemisah (Separator);
4.

5. Pendingin (Refrigerator);
5.

6. Pemisah (Separator);
6.

7. Bahan pendingin (Cooling agent);


7.

8. Unit pendingin (Cooling unit)


8.

2) Pengering adsorpsi (Adsorption Dyer)


Adsorpsi adalah suatu proses dimana suatu zat diendapkan pada
permukaan benda padat. Zat pengering, juga disebut gel, adalah
butiran yang sebagian terdiri dari silikon monoksida.
Penyerap (adsorber) selalu digunakan berpasangan. Setelah gel
jenuh dalam penyerap pertama, suatu pengalihan dilakukan ke
penyerap kedua. Penyerap pertama kemudian digenerasi dengan
menggunakan pengeringan udara panas.
Titik-titik tekanan embun (pressure dew points) turun hingga ke 90 °C
dapat dicapai melalui pengeringan adsorpsi (adsorption drying).

Gambar 9: Pengering adsorpsi (Adsorption dryer) - tampak penampang


dan simbol

34
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Keterangan gambar :
1.
1. Udara basah;

2.
2. Saringan awal / Saringan minyak (Prefilter / Oil filter);

3.
3. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal tertutup;

4.
4. Elemen pemanas (Heating element);

5.
5. Kipas (Ventilator);

6.
6. Udara kering;

7.
7. Saringan kedua (Secondary filter);

8.
8. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal tertutup;

9.
9. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal terbuka;

10.
10. Udara panas;

11.
11. Penyerap 2 (Adsorber 2);

12.
12. Penyerap 1 (Adsorber 1);

13.
13. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal terbuka

3) Pengering absorpsi (Absorption dryer)


Absorpsi adalah suatu proses dimana suatu zat padat atau cair menyerap
zat gas. Pengeringan absorpsi (absorption drying) adalah proses kimia
murni. Pengeringan absorpsi tidak berdampak besar pada praktek masa
kini, karena biaya operasi yang terlalu tinggi dan efisiensi terlalu rendah
untuk sebagian besar aplikasi.

Gambar 10. Pengering absorpsi (Absorption dryer) - tampak penampang


dan symbol

35
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Keterangan Gambar
1) Saluran keluar udara kering (Dry air outlet);
2) Zat pengering (Flux);
3) Kondensat;
4) Pengering kondensat (Condensate drain).
5) Saluran masuk udara basah (Wet air inlet)
Uap minyak dan partikel minyak juga dipisahkan dalam pengering
absorpsi (absorption dryer). Ketika memasuki pengering, udara bertekanan
berputar dan mengalir melalui ruang pengering yang diisi dengan zat
pengering (flux). Uap air di udara bertekanan membentuk senyawa dengan
zat pengering/pelarut di dalam tangki. Hal ini menyebabkan zat pengering
pecah dan kemudian dibuang dalam bentuk cairan di dasar tangka, cairan
tersebut harus dikeluarkan secara teratur.
Metoda absorpsi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
 Instalasi peralatan yang relatif mudah

 Penggunaan mekanis yang sedikit karena tidak ada bagian yang


bergerak dalam pengering

 Tidak ada kebutuhan energi eksternal

Setiap saringan (filter) debu harus disediakan di bagian hilir dari pengering
untuk menangkap setiap zat pelarut yang terbawa.
Titik-titik tekanan embun di bawah 0 °C dapat dicapai.

36
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Gambar 11. Kurva titik embun

Diketahui spesifikasi:
Kapasitas isap (C s) : 1.000 m 3/h
Tekanan absolut (Pabs) : 700 kPa (7 bar)
Volume kompresi per jam (Cd) : 143 m 3
Temperatur isap (T s) : 293 K (20 °C)
Temperatur setelah kompresi (Td) : 313 K (40 °C)
Kelembaban relatif (RH) : 50%

Ditanyakan:
Berapa Jumlah air yang dibuang di hilir kompresor Δṁ
Solusi:
Kuantitas air sebelum kompresi
Kandungan air (WC) berikut didapat pada 293 K (20 °C) :
WCs100% (pada RH 100%) = 17,3 g/m3
(perhatikan garis putus-putus pada gambar 3.9)
WCs50% (pada RH 50%) = RH x WCs100%

37
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

= 50% x 17,3 g/m 3


= 8,65 g/m3
ṁs = WC s50% x Cs = 8,65 g/m 3 x 1.000 m3/h = 8.650 g/h

Kuantitas air setelah kompresi


Kuantitas kejenuhan pada 313 K (40 °C) adalah sebagai berikut
WCd100% = 51,1 g/m3
(perhatikan garis solid pada gambar 11 )
ṁd = WC d100% x Cd = 51,1 g/m3 x 143 m 3/h = 7.307 g/h

Jumlah air yang dibuang di bagian hilir kompresor


Δṁ = ṁd - ṁc = 8.650 g/h - 7.307 g/h = 1.343 g/h

Distribusi udara dalam sistem pneumatik mempunyai peranan penting, oleh


sebab itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat sistem
distribusi udara agar dapat lancar dan bebas masalah.
Hal yang harus diperhatikan dalam sistem distribusi udara :
1) Penentuan ukuran pipa
Ukuran pipa disesuaikan dengan jalur dan kebutuhan udara
bertekanan yang akan digunakan dalam sistem pneumatik. Diameter
pipa yang lebih besar digunakan pada jalur utama. Dalam setiap
distribusi udara pasti akan terjadi penurunan tekanan dalam jaringan
secara keseluruhan, hal ini tidak diperbolehkan. Oleh sebab itu harus
ada perhitungan penurunan tekanan. Untuk menghitung penurunan
tekanan, total panjang pipa yang akan digunakan untuk distribusi
harus diketahui. Untuk sambungan, cabang dan belokan, panjang pipa
harus ditentukan.
2) Resistansi aliran
Resistansi aliran adalah peningkatan gangguan sistem perpipaan
dalam distribusi udara. Agar dapat menghindari adanya resistansi
aliran secara signifikan salah satunya dengan cara memasang

38
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

sambungan yang tepat, pemilihan bahan yang tepat serta merakit alat
kelengkapan yang benar.
3) Material pipa
Pemilihan material pipa harus dipertimbangkan, dikarenakan jika
menggunakan pipa yang terbuat dari pipa tembaga, pipa besi atau pipa
baja memiliki harga rendah namun dalam instalasinya pada saat
menyambung antar pipa dengan menggunakan las, atau penyegelan
tidak dilakukan dengan benar, tatal, terak partikel las dapat masuk ke
dalam sistem pneumatik. Hal ini kan menimbulkan kerusakan yang
serius. Sedangkan pipa plastik lebih unggul dari bahan lainya dalam
harga, instalasi dan pemeliharaan.
4) Tata letak pipa
Tata letak pipa harus diperhatikan dalam distribusi udara bertekanan,
karena kompresor mendistribusikan udara bertekanan secara
berselang. Oleh sebab itu konsumsi udara bertekanan hanya
meningkat dalam jangka waktu yang pendek. Untuk mendapatkan
kondisi tekanan yang relatif konstan sebaiknya merancang jaringan
pipa berbentuk ring.

Gambar 12. Jaringan pipa berbentuk ring


Dianjurkan membagi jaringan menjadi beberapa bagian tersendiri sehingga
pekerjaan pemeliharaan, perbaikan atau penambahan ke jaringan dapat
dilakukan tanpa mengganggu seluruh pasokan udara.

39
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Cabang dengan sabungan –T dan blok pipa pembagi (manifold


block) dengan sambungan plug-in harus disediakan. Jalur cabang harus
dilengkapi dengan katup on-off (on-off valve) atau katup bola (ball valve)
standar.

Gambar 13. Jaringan pipa dengan blok pembagi

5. Unit pelayanan (Service unit)


Unit pelayanan yang diletakan pada bagian hulu dari sistem pneumatik,
memiliki beberapa fungsi dari persiapan udara bertekanan yaitu penyaringan,
pengaturan dan pelumasan.
5.1. Penyaringan udara bertekanan (Compressed Air Filter)
a) Fungsi Penyaringan udara bertekanan (Compressed Air Filter)
Pemilihan saringan udara bertekanan sangat penting karena
berpengaruh pada pasokan udara bertekanan yang baik pada sistem
pneumatik. Fungsi dari penyaring udara adalah menyaring air
kondensasi, kotoran dan minyak yang terhisap dari udara bebas. Jika
ketiga hal tersebut sampai masuk dapat menyebabkan keausan pada
bagian yang bergerak dan segel (seal) komponen pneumatik. Jika
ketiganya lolos dalam proses produksi industri makanan, farmasi dan
kimia akan terkontaminasi dan karena itu tidak dapat digunakan lagi.

40
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Gambar 14. Saringan udara bertekanan - tampak penampang dan


simbol

Keterangan gambar
1. Cakram berputar (Spin disc);
2. Saringan sinter (Sintered filter);
3. Kondensat;
4. Mangkuk saringan (Filter bowl);
5. Sekrup pembuangan ( Drain screw ).

Gambar 15. Bentuk fisik saringan udara bertekanan

41
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

b) Perawatan (maintenance)

Elemen saringan harus sering diganti setelah jangka pemakaian


tertentu karena partikel kotoran yang disaring dapat
mengakibatkan penyumbatan.
Pemeriksaan visual atau pengukuran tekanan diferensial harus
dilakukan untuk menentukan kapan saringan perlu diganti.
Pemeliharaan saringan harus mencakup hal-hal sebagai berikut :
 Mengganti atau membersihkan elemen saringan
 Pengeringan kondesat
5.2. Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)
a) Fungsi Pengaturan tekanan (Pressure Regulator)
Pengatur tekanan sebagai pengatur tekanan yang dibutuhkan pada
sistem pneumatik. Adapun fungsinya untuk menjaga tekanan
konstan dari udara mampat pada elemen kontrol. Pengatur
tekanan menggunakan piston untuk mendeteksi fluktuasi tekanan
downstream, piston melakukan tekanan spring. Pada tekanan
downstream, mempengaruhi diafragma dan valve popper menjadi
terbuka. Penyesuaian ada pada posisi valve kecil yang membatasi
tekanan downstream ke valve preset.

Gambar (a)

42
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Gambar (b)
Gambar 16. Gambar penampang pengatur tekanan (a) dan bentuk fisik saringan
udara bertekanan (b)

5.3. Pelumasan (Lubricator)


a) Fungsi alat pelumas
Aturan dalam udara bertekanan adalah udara harus kering, bebas
minyak dan air. Namun ada komponen listrik mungkin
memerlukan minyak untuk pelumasan. Oleh karena itu,
pelumasan udara bertekanan selalu terbatas pada bagian plant
yang membutuhkan pelumasan. Fungsi alat pelumas/lubricator
kabut dipasang untuk memberi umpan udara bertekanan dengan
minyak khusus yang dipilih.

Udara bertekanan mengalir melewati alat pelumas


(lubricator) yang menyebabkan penurunan tekanan di bagian atas
dari alat pelumas. Perbedaan tekanan tersebut memaksa minyak
naik ke atas melalui pipa riser (riser pipe). Minyak mencapai ruang
infus (drip chamber) dimana ia kemudian menetes ke dalam nosel
yang dapat dilihat melalui kaca inspeksi. Di sini minyak tersebut
dikabutkan lalu diserap dan diangkut oleh udara.

43
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Gambar 17. Alat pelumas (Lubricator) - tampak penampang dan


symbol
Keterangan gambar
1. Jalur riser (Riser line); 2. Titik pencekikan katup (Valve throttle
point); 3. Dudukan bola (Ball seat); 4. Pipa riser (Riser pipe); 5.
Minyak; 6. Katup searah (Check valve); 7. Saluran (Duct); 8. Ruang
infus (Drip chamber)

b) Perawatan (maintenance)
Perawatan dilakukan karena minyak yang disimpan oleh
kompresor tidak dapat digunakan sebagai pelumas oleh
komponen penggerak (drive components). Panas yang dihasilkan
dalam kompresor membakar dan membuat minyak menjadi
gosong. Hal ini akan memiliki efek abrasif pada silinder dan katup
dan secara signifikan mengurangi kinerjanya.
Perawatan digunakan untuk membersihkan endapan minyak pada
dinding bagian dalam pipa suplai. Endapan minyak dibersihkan
karena dapat menyebabkan komponen macet, terutama setelah
berhenti selama beberapa waktu (setelah akhir pekan atau hari
libur).

44
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

Dalam unit pelayanan udara bertekanan (air service unit) ada uang
berupa komponen yang tergabung dalam komponen yang dinamakan
Kombinasi unit pelayanan (Service Unit Combination).

Gambar 18. Unit pelayanan (Service unit) - Katup on-off manual (Manual on-
off valve), Saringan (Filter), Pengatur (Regulator), Alat pelumas (Lubricator).

Gambar 19. Unit pelayanan dengan alat pelumas (Service unit with
lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang
disederhanakan.

Gambar 20. Unit pelayanan tanpa alat pelumas (Service unit without
lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang
disederhanakan

45
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK

 Udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik harus bersih dan
kering, tidak boleh terlalu banyak mengandung air dan minyak. Dikarenakan jika
terlalu banyak kandungan air dan minyak mengakibatkan korosi pada peralatan
sistem pneumatik.
 Untuk mendapatkan udara bertekanan yang bersih dan kering membutuhkan
sebuah sistem produksi udara bertekanan yang baik. Adapun komponen yang
dibutuhkan untuk menghasilkan udara bertekanan yang kering dan bersih antara
lain, kompresor, tangki reservoir, pengering udara, distribusi udara dan Unit
pelayanan (Service unit).

1) Amati kompresor yang ada di bengkel kemudian sebutkan termasuk dalam jenis
kompresor apa, dan jelaskan langkah kerjanya.
2) Sebutkan komponen–komponen yang digunakan untuk menghasilkan udara
bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik, kemudian buatlah gambar
rangkaiannya.

1) Jelaskan mengapa udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik


harus diolah dulu agar memenuhi persyaratan
2) Sebutkan jenis-jenis kompresor yang kalian ketahui ?
3) Jelaskan langkah kerja kompresor !
4) Jelaskan fungsi air reservoir tank !
5) Sebutkan persyaratan dalam memilih air reservoir tank ?
6) Mengapa dalam sistem pengadaan udara bertekanan harus menggunakan
pengering udara dalam rangkaianya ?
7) Jelaskan proses pengeringan adsorpsi ?
8) Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sistem distribusi udara, sebutkan
!
9) Sebuah kompresor berdaya hisap 10 m 3/h memampatkan udara bebas (20 C,
kelembaban relatif 50%) pada tekanan absolut 7 bar (1,43m 3/h). Sebelum
pemampatan, kadar air sebesar 8,5g/m3. Hasilnya adalah massa air 85 g/h. Setelah

46

Anda mungkin juga menyukai