Tekanan udara
No Jenis kendaraan
(bar)
Tekanan udara
No Benda kerja yang dilas
(bar)
a. Siswa dapat memahami proses penyediaan udara bertekanan yang kering dan
bersih
b. Siswa dapat menyiapkan komponen-komponen untuk mendapatkan udara yang
kering dan bersih
26
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik harus diolah dulu
agar memenuhi persyaratan antara lain :
Udara yang bersih dalam artian tidak mengandung debu yang bisa
merusak komponen pneumatik
Udara kering yang tidak banyak mengandung banyak air, karena udara
yang mengandung air dapat membuat korosi pada komponen
pneumatik
Memiliki tekanan yang sesuai dengan persyaratan kerja
Udara bertekanan pada industri yang memanfaatkan sistem pneumatik
memanfaatkan air service unit untuk pengadaannya. Perhatikan gambar di bawah
ini tentang pengadaan udara bertekanan.
27
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
3) Kompresor diafragma
Kompresor ini termasuk dalam jenis kompresor torak.
Penempatan torak dipisahkan dengan ruangan penyedotan oleh
sebuah diafragma.
c) Langkah kerja kompresor torak
1) Langkah hisap
29
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
3) Langkah keluar
30
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
31
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
3. Pengering Udara
Kelembaban/uap air masuk ke jaringan udara bertekanan melalui udara
yang diambil oleh kompresor. Jumlah uap air terutama tergantung pada
kelembaban udara relatif. Kelembaban udara relative tergantung pada
suhu dan kondisi cuaca.
Jika kelembaban udara relative dinyatakan dalam persen, rumusnya
adalah sebagai berikut:
kelembaban absolut
kelembaban relatif = x 100%
kuantitas kejenuhan
Kelembaban absolut adalah jumlah uap air yang terkandung dalam 1m3
udara.
Kuantitas kejenuhan adalah jumlah maksimum uap air yang diserap oleh
1m3 udara pada suhu tertentu.
(Dew point)
Titik embun (dew point) mengacu pada temperatur di mana kelembaban
udara relatif (relative humidity) mencapai 100%. Jika anda mengurangi
temperatur lebih lanjut, uap air di udara mulai mengembun. Lebih lanjut
temperatur berkurang, uap air lebih banyak yang mengembun.
Jumlah uap air yang berlebihan di dalam udara bertekanan dapat
mengurangi masa kerja sistem pneumatik. Itulah sebabnya pengering
udara (air dryer) harus disisipkan untuk mengurangi kadar uap air dari
udara.
Berikut ini adalah metode yang tersedia untuk pengeringan udara:
Pengeringan pendingin (refrigeration drying)
33
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Keterangan gambar
1. Saluran keluar udara (Air outlet);
1.
4. Pemisah (Separator);
4.
5. Pendingin (Refrigerator);
5.
6. Pemisah (Separator);
6.
34
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Keterangan gambar :
1.
1. Udara basah;
2.
2. Saringan awal / Saringan minyak (Prefilter / Oil filter);
3.
3. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal tertutup;
4.
4. Elemen pemanas (Heating element);
5.
5. Kipas (Ventilator);
6.
6. Udara kering;
7.
7. Saringan kedua (Secondary filter);
8.
8. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal tertutup;
9.
9. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal terbuka;
10.
10. Udara panas;
11.
11. Penyerap 2 (Adsorber 2);
12.
12. Penyerap 1 (Adsorber 1);
13.
13. Katup on-off (On-off valve) keadaan awal terbuka
35
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Keterangan Gambar
1) Saluran keluar udara kering (Dry air outlet);
2) Zat pengering (Flux);
3) Kondensat;
4) Pengering kondensat (Condensate drain).
5) Saluran masuk udara basah (Wet air inlet)
Uap minyak dan partikel minyak juga dipisahkan dalam pengering
absorpsi (absorption dryer). Ketika memasuki pengering, udara bertekanan
berputar dan mengalir melalui ruang pengering yang diisi dengan zat
pengering (flux). Uap air di udara bertekanan membentuk senyawa dengan
zat pengering/pelarut di dalam tangki. Hal ini menyebabkan zat pengering
pecah dan kemudian dibuang dalam bentuk cairan di dasar tangka, cairan
tersebut harus dikeluarkan secara teratur.
Metoda absorpsi mempunyai karakteristik sebagai berikut:
Instalasi peralatan yang relatif mudah
Setiap saringan (filter) debu harus disediakan di bagian hilir dari pengering
untuk menangkap setiap zat pelarut yang terbawa.
Titik-titik tekanan embun di bawah 0 °C dapat dicapai.
36
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Diketahui spesifikasi:
Kapasitas isap (C s) : 1.000 m 3/h
Tekanan absolut (Pabs) : 700 kPa (7 bar)
Volume kompresi per jam (Cd) : 143 m 3
Temperatur isap (T s) : 293 K (20 °C)
Temperatur setelah kompresi (Td) : 313 K (40 °C)
Kelembaban relatif (RH) : 50%
Ditanyakan:
Berapa Jumlah air yang dibuang di hilir kompresor Δṁ
Solusi:
Kuantitas air sebelum kompresi
Kandungan air (WC) berikut didapat pada 293 K (20 °C) :
WCs100% (pada RH 100%) = 17,3 g/m3
(perhatikan garis putus-putus pada gambar 3.9)
WCs50% (pada RH 50%) = RH x WCs100%
37
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
38
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
sambungan yang tepat, pemilihan bahan yang tepat serta merakit alat
kelengkapan yang benar.
3) Material pipa
Pemilihan material pipa harus dipertimbangkan, dikarenakan jika
menggunakan pipa yang terbuat dari pipa tembaga, pipa besi atau pipa
baja memiliki harga rendah namun dalam instalasinya pada saat
menyambung antar pipa dengan menggunakan las, atau penyegelan
tidak dilakukan dengan benar, tatal, terak partikel las dapat masuk ke
dalam sistem pneumatik. Hal ini kan menimbulkan kerusakan yang
serius. Sedangkan pipa plastik lebih unggul dari bahan lainya dalam
harga, instalasi dan pemeliharaan.
4) Tata letak pipa
Tata letak pipa harus diperhatikan dalam distribusi udara bertekanan,
karena kompresor mendistribusikan udara bertekanan secara
berselang. Oleh sebab itu konsumsi udara bertekanan hanya
meningkat dalam jangka waktu yang pendek. Untuk mendapatkan
kondisi tekanan yang relatif konstan sebaiknya merancang jaringan
pipa berbentuk ring.
39
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
40
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Keterangan gambar
1. Cakram berputar (Spin disc);
2. Saringan sinter (Sintered filter);
3. Kondensat;
4. Mangkuk saringan (Filter bowl);
5. Sekrup pembuangan ( Drain screw ).
41
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
b) Perawatan (maintenance)
Gambar (a)
42
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Gambar (b)
Gambar 16. Gambar penampang pengatur tekanan (a) dan bentuk fisik saringan
udara bertekanan (b)
43
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
b) Perawatan (maintenance)
Perawatan dilakukan karena minyak yang disimpan oleh
kompresor tidak dapat digunakan sebagai pelumas oleh
komponen penggerak (drive components). Panas yang dihasilkan
dalam kompresor membakar dan membuat minyak menjadi
gosong. Hal ini akan memiliki efek abrasif pada silinder dan katup
dan secara signifikan mengurangi kinerjanya.
Perawatan digunakan untuk membersihkan endapan minyak pada
dinding bagian dalam pipa suplai. Endapan minyak dibersihkan
karena dapat menyebabkan komponen macet, terutama setelah
berhenti selama beberapa waktu (setelah akhir pekan atau hari
libur).
44
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Dalam unit pelayanan udara bertekanan (air service unit) ada uang
berupa komponen yang tergabung dalam komponen yang dinamakan
Kombinasi unit pelayanan (Service Unit Combination).
Gambar 18. Unit pelayanan (Service unit) - Katup on-off manual (Manual on-
off valve), Saringan (Filter), Pengatur (Regulator), Alat pelumas (Lubricator).
Gambar 19. Unit pelayanan dengan alat pelumas (Service unit with
lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang
disederhanakan.
Gambar 20. Unit pelayanan tanpa alat pelumas (Service unit without
lubricator) - simbol; kiri: gambaran terperinci; kanan: gambaran yang
disederhanakan
45
TEKNIK MEKATRONIKA - DASAR PNEUMATIK
Udara bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik harus bersih dan
kering, tidak boleh terlalu banyak mengandung air dan minyak. Dikarenakan jika
terlalu banyak kandungan air dan minyak mengakibatkan korosi pada peralatan
sistem pneumatik.
Untuk mendapatkan udara bertekanan yang bersih dan kering membutuhkan
sebuah sistem produksi udara bertekanan yang baik. Adapun komponen yang
dibutuhkan untuk menghasilkan udara bertekanan yang kering dan bersih antara
lain, kompresor, tangki reservoir, pengering udara, distribusi udara dan Unit
pelayanan (Service unit).
1) Amati kompresor yang ada di bengkel kemudian sebutkan termasuk dalam jenis
kompresor apa, dan jelaskan langkah kerjanya.
2) Sebutkan komponen–komponen yang digunakan untuk menghasilkan udara
bertekanan yang digunakan dalam sistem pneumatik, kemudian buatlah gambar
rangkaiannya.
46