Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

PRAKTEK PERAWATAN & PERBAIKAN

MESIN 2

PERAWATAN DAN PERBAIKAN KOMPRESOR TORAK

Disusun Oleh :

Syachrudin Abdul Aziz (3.21.20.1.23)

ME-3E

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktikum Kompresor Torak

Meningkatnya teknologi dengan berbagai inovasi terbaru seiring dengan


kebutuhan manusia yang terus meningkat. Seorang teknisilah yang harusnya
berperan dalam merancang suatu produk pemesinan agar produk yang dihasilkan
memenuhi kriteria-kriteria kebutuhan. Suatu alat yang aman, nyaman dan mampu
untuk mempermudah pekerjaan manusia adalah beberapa hal yang harus
terpenuhi dalam suatu perancangan.
Salah satu mesin yang sering dijumpai adalah kompresor. Kompresor
adalah suatu alat yang berfungsi untuk memampatkan udara sehingga udara
tersebut bertekanan tinggi. Kompresor merupakan mesin fluida yang mengubah
uap refrigerant yang masuk pada suhu dan tekanan yang rendah menjadi udara
bertekanan tinggi.
Penggunaan udara bertekanan tinggi sangat dibutuhkan pada beberapa
proses pengoperasian, baik dalam skala kecil di kehidupan sehari-hari maupun
dalam skala besar yang biasanya terdapat di industri. Sebagai mahasiswa teknik
mesin pengetahuan tentang prinsip kerja dan karakteristik kompresor merupakan
hal yang harus untuk dipahami. Oleh karena itu praktikum tentang kompresor
merupakan salah satu upaya untuk mencapai tujuan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Pada praktikum ini dirumuskan beberapa permasalahan yang harus dikaji,


antara lain :
1. Bagaimana prinsip kerja dari kompresor torak?
2. Bagaimana karakteristik kompresor jika dioperasikan pada berbagai
kecepatan putaran?
1.3 Tujuan Praktikum

Dalam praktikum kompresor torak ini, tujuan yang akan dicapai antara
lain:
a. Mengetahui prinsip kerja dari kompresor torak.
b. Mencari karakteristik kompresor pada berbagai kecepatan putaran yang
berbeda beda.
c. Menunjukan grafik hubungan antara :
 Kapasitas aliran udara di silinder (Qth) VS Frekuensi (F)
 Daya masukan (Ninp) VS Frekuensi (F)
 Effisiensi adiabatic kompresor (𝝶ad) VS Frekuensi (F)
 Daya kompresi (Nad) VS Frekuensi (F)
 Tekanan di saluran isap (P1) VS Frekuensi (F)
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah dan Perkembangan Kompresor

Sejarah perkembangan kompresor, sampai abad ke-19 orang hanya


mengenal sejarah kompresor bolak-balik. Kompresor sentrifugal bam dikenal
pada tahun 1899 ketika RETEAU untuk pertama kalinya membuat kompresor
sentrifugal yang pertama. yang merupakan suatu blower (kompresor sentrifugal
tekanan rendah) satu tingkat dengan aliran sekitar 2000 meter kubik per jam,
penaikan tekanan sebesar -5,8 m kolom air pada putaran 20.000 rpm. Reteau
menbuat kompresor bertingkat pertama kali pada tahun 1909, yaitu suatu
kompresor lima tingkat yang menghasilkan kapasitas aliran 2500 meter kubik per
jam dengan tekanan 4 meter kolom air pada putaran 4-500 rpm.
Plant industri menggunakan udara tekan untuk seluruh operasi
produksinya, yang dihasilkan oleh unit udara tekan yang berkisar dari 5
horsepower (hp) sampai lebih 50.000 hp. Departemen Energi Amerika Serikat
(2003) melaporkan bahwa 70 sampai 90 persen udara tekan hilang dalam bentuk
panas yang tidak dapat digunakan, gesekan, salah penggunaan dan kebisingan
(lihat gambar 1). Sehingga, kompresor dan sistim udara tekan menjadi area
penting untuk meningkatkan efisiensi energi pada plant industri.

2.2 Prinsip Kerja Kompresor

Kompressor adalah mesin untuk memampatkan udara atau gas. Secara


umum biasanya mengisap udara dari atmosfer, yang secara fisika merupakan
campuran beberapa gas dengan susunan 78% Nitrogren, 21% Oksigen dan 1%
Campuran Argon, Carbon Dioksida, Uap Air, Minyak, dan lainnya. Namun ada
juga kompressor yang mengisap udara/ gas dengan tekanan lebih tinggi dari
tekanan atmosfer dan biasa disebut penguat (booster). Sebaliknya ada pula
kompressor yang menghisap udara/ gas bertekanan lebih rendah dari tekanan
atmosfer dan biasanya disebut pompa vakum.
Jika suatu gas/ udara didalam sebuah ruangan tertutup diperkecil
volumenya, maka gas/ udara tersebut akan mengalami kompresi. Kompressor
yang menggunakan azas ini disebut kompressor jenis displacement dan prinsip
kerjanya dapat dilukiskan seperti pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.1 Kompresi fluida

Disini digunakan torak yang bergerak bolak balik oleh sebuah penggerak
mula (prime mover) didalam sebuah silinder untuk menghisap, menekan dan
mengeluarkan udara secara berulang-ulang. Dalam hal ini udara tidak boleh bocor
melalui celah antara dinding torak dengan dinding silinder yang saling
bergesekan. Untuk itu digunakan cincin torak sebagai perapat.
Jika torak ditarik keatas, tekanan dalam silinder dibawah torak akan
menjadi negatif (kecil dari tekanan atmosfer) sehingga udara akan masuk melalui
celah katup isap. Kemudian bila torak ditekan kebawah, volume udara yang
terkurung dibawah torak akan mengecil sehingga tekanan akan naik. Berdasarkan
prinsip kerjanya, kompressor terdiri dari 2 (dua) jenis yaitu Displacement (torak)
seperti dijelaskan diatas dan Dynamic (rotary) yang mengalirkan udara melalui
putaran sudu berkecepatan tinggi.
A. Proses Kompresi Udara
Proses kompresi udara yang terjadi pada kompressor torak dapat
dijelaskan dengan menggunakan pendekatan seperti terlihat pada gambar 2.2.
Torak memulai langkah kompresinya pada titik (1) diagram P-V, kemudian
bergerak ke kiri dan udara dimampatkan hingga tekanan naik ke titik (2). Pada
titik ini tekanan dalam silinder mencapai harga tekanan Pd yang lebih tinggi dari
pada tekanan dalam pipa keluar (atau tangki tekan) sehingga katup keluar pada
kepala silinder akan terbuka. Jika torak terus bergerak ke kiri, udara akan
didorong keluar silinder pada tekanan tetap sebesar Pd. Di titik (3) torak mencapai
titik mati atas, yaitu titik akhir gerakan torak pada langkah kompresi dan
pengeluaran.

Gambar 2.2 Diagram P-V dari kompresor

Susunan konstruksi kompressor menjelaskan secara visual bahwa udara


masuk melalui air intake filter diisap oleh torak sampai ke titik maksimum bawah.
Sebelum masuk ke torak udara didalam kartel bersamaan diisap melalui pipa
vacum, sehingga tidak terjadinya vacum di dalam kartel. Kemudian udara yang
vacum di silinder keluar melalui pipa vacum.

B. Kondensasi Uap Air


Udara yang dihisap dan dimampatkan didalam kompressor akan
mengandung uap air dalam jumlah cukup besar. Jika uap ini didinginkan udara
yang keluar dari kompressor maka uap akan mengembun menjadi air. Air ini akan
terbawa ke mesin/ peralatan yang menggunakannya dan mengakibatkan gangguan
pada pelumasan, korosi dan peristiwa water hammer pada piping system.
Aftercooler adalah heat-exchanger yang berguna untuk mendinginkan
udara/ gas keluaran kompresor untuk membuang uap air yang tidak diinginkan
sebelum dikirim ke alat lain. Uap air dipisahkan dari udara dengan cara
pendinginan dengan air atau oli pendingin. Sumber Ingersoll-Rand [--]. Dapat
dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 2.3 Aftercooler kompresor multi stage

C. Condensate Drain Valve


Condensate drain valve ialah bagian dari kompressor yang berfungsi
membuang kondensat (uap air) yang terjadi saat kompressor bekerja dengan
mengambil udara dari luar, sehingga udara yang masuk ke dalam sistem udara
tekan menjadi bersih dan tidak menimbulkanadanya endapan air. Manfaat lainnya
pada sistem hidrolik adalah, oli tetap bersih karena kontaminasi dari air telah
dibuang melalui Condensate Drain Valve.

Pada industri, penggunaan kompresor sangat penting, baik sebagai


penghasil udara mampat atau sebagai satu kesatuan dari mesin-mesin. Kompresor
banyak dipakai untuk mesin pneumatik, sedangkan yang menjadi satu dengan
mesin yaitu turbin gas, mesin pendingin dan lainnya.
Dengan mengambil contoh kompresor sederhana, yaitu pompa ban sepeda
atau mobil, prinsip kerja kompresor dapat dijelaskan sebagai berikut. Jika torak
pompa ditarik keatas, tekanan di bawah silinder akan turun sampai di bawah
tekanan atmosfer sehingga udara akan masuk melalui celah katup hisap yang
kendur. Katup terbuat dari kulit lentur, dapat mengencang dan mengendur dan
dipasang pada torak. Setelah udara masuk pompa kemudian torak turun kebawah
dan menekan udara, sehingga volumenya menjadi kecil.

Gambar 2.4 Contoh kompresor sederhana

Tekanan menjadi naik terus sampai melebihi tekanan di dalam ban,


sehingga udara mampat dapat masuk ban melalui katup (pentil). Karena diisi
udara mampat terusmenerus, tekanan di dalam ban menjadi naik. Jadi jelas dari
contoh tersebut, proses pemampatan terjadi karena perubahan volume pada udara
yaitu menjadi lebih kecil dari kondisi awal.

Gambar 2.5 Kompresor

Kompresor yang terlihat pada gambar 2.5 biasa kita jumpai dibengkel-
bengkel kecil sebagai penghasil udara mampat untuk keperluan pembersih
kotoran dan pengisi ban sepeda motor atau mobil. Prinsip kerjanya sama dengan
pompa ban, yaitu memampatkan udara di dalam silinder dengan torak.
Perbedaanya terletak pada katupnya, kedua katup dipasang dikepala silinder, dan
tenaga penggeraknya adalah motor listrik. Tangki udara berfungsi sama dengan
ban yaitu sebagai penyimpan energi udara mampat.
Proses kerja dari kompresor kerja tunggal dan ganda. Adapun urutan
proses lengkap adalah sebagai berikut. Langkah pertama adalah langkah hisap,
torak bergerak ke bawah oleh tarikan engkol. Di dalam ruang silinder tekanan
menjadi negatif di bawah 1 atm, katup hisap terbuka karena perbedaan tekanan
dan udara terhisap. Kemudian torak bergerak keatas, katup hisap tertutup dan
udara dimampatkan. Karena tekanan udara mampat, katup ke luar menjadi
terbuka.

Gambar 2.6 Kompresor torak kerja ganda

Gambar 2.6 di atas adalah kompresor torak kerja ganda. Proses kerjanya
tidak berbeda dengan kerja tunggal. Pada kerja ganda, setiap gerakan terjadi
sekaligus langkah penghisapan dan pengkompresian. Dengan kerja ganda, kerja
kompresor menjadi lebih efisien.

2.3 Klasifikasi dan Jenis-jenis Kompresor

a. Klasifikasi kompresor tergantung metode kompresi :


1. Kompresor torak, bolak- balik (metode kompresi positif)
2. Kompresor torak tingkat ganda (metode kompresi positif)
3. Kompresor putar (metode kompresi positif)
4. Kompresor sekrup (metode kompresi positif)
5. Kompresor sentrifugal satu tingkat (metode kompresi sentrifugal)
6. Kompresor sentrifugal tingkat ganda (metode kompresi
centrifugal)
b. Klasifikasi menurut bentuk :
1. Jenis vertikal
2. Jenis horizontal
3. Jenis silinder banyak (jenis –V, jenis –W, jenis –VV)
c. Klasifikasi menurut kecepatan putar
1. Jenis kecepatan tinggi
2. Jenis kecepatan rendah
d. Klasifikasi menurut gas refrigeran
1. Kompresor ammonia
2. Kmpresor Freon
3. Kompresor CO2
e. Klasifikasi menurut konstruksi
1. Jenis terbuka
2. Jenis hermatik
3. Jenis semi hermatik

2.4 Bagian-bagian Kompresor dan Fungsinya

1. Kerangka (frame)
Fungsi utama adalah untuk mendukung seluruh beban dan berfungsi juga
sebagai tempat kedudukan bantalan, poros engkol, silinder dan tempat
penampungan minyak pelumas.

Gambar 2.7 Kerangka (frame)


2. Poros engkol (crank shaft)
Berfungsi mengubah gerak berputar (rotasi) menjadi gerak lurus bolak
balik (translasi).

Gambar 2.8 Poros engkol (crank shaft)

3. Batang penghubung (connecting rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari poros engkol ke batang torak melalui
kepala silang, batang penghubung harus kuat dan tahan bengkok sehingga mampu
menahan beban pada saat kompresi.

Gambar 2.9 Batang penghubung (connecting rod)

4. Kepala silang (cross head)

Berfungsi meneruskan gaya dari batang penghubung ke batang torak.


Kepala silang dapat meluncur pada bantalan luncurnya.
Gambar 2.10 Kepala silang (cross head)

5. Silinder (cylinder)
Berfungsi sebagai tempat kedudukan liner silinder dan water jacket.

Gambar 2.11 Silinder (cylinder)

6. Liner silinder (cylinder liner)


Berfungsi sebagai lintasan gerakan piston torak saat melakukan proses
ekspansi, pemasukan, kompresi, dan pengeluaran.

7. Front and rear cylinder cover.


Adalah tutup silinder bagian head end/front cover dan bagian crank
end/rear cover yang berfungsi untuk menahan gas/udara supaya tidak keluar
silinder.
8. Water Jacket
Adalah ruangan dalam silinder untuk bersirkulasi air sebagai pendingin.

9. Torak (piston)
Sebagai elemen yang menghandel gas/udara pada proses pemasukan
(suction), kompresi (compression) dan pengeluaran (discharge).

Gambar 2.12 Torak (piston)

10. Cincin torak (piston rings)


Berfungsi mengurangi kebocoran gas/udara antara permukaan torak
dengan dinding liner silinder.

11. Batang Torak (piston rod)


Berfungsi meneruskan gaya dari kepala silang ke torak.

12. Cincin Penahan Gas (packing rod)


Berfungsi menahan kebocoran gas akibat adanya celah (clearance) antara
bagian yang bergerak (batang torak) dengan bagian yang diam (silinder). Cincin
penahan gas ini terdiri dari beberapa ring segment.

13. Ring Oil Scraper


Berfungsi untuk mencegah kebocoran minyak pelumas pada frame.

14. Katup kompresor (compressor valve)


Berfungsi untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran gas/udara, kedalam
atau keluar silinder. Katup ini dapat bekerja membuka dan menutup sendiri akibat
adanya perbedaan tekanan yang terjadi antara bagian dalam dengan bagian luar
silinder.
2.5 Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Kompressor merupakan alat yang berguna untuk mengalirkan udara atau


gas. Dimana fungsi ini sangat diperlukan dalam berbagai bidang. Beberapa
aplikasi kompressor antara lain:
A. Pada Bidang Otomotif
1. Pengkompressian udara untuk dimasukkan dalam reservoir yang akan
digunakan untuk  pengisian ban kendaraan.
2. Untuk pengecatan semprot (dyco) pada dinding mobil, kapal laut,
pesawat dll.
3. Sebagai pengering dan pembersih dalm perbengkelan.
B. Pada Bidang Industri
1. Dalam industri minuman botol dimana udara dalam botol dihampakan
dengan daya isap kompresor.
2. Industri pertambangan gas, gas akan diisap dengan kompressor untuk
ditampung dalam   reservoir dan untuk dilanjutkan pada aplikasi
lainnya.
3. Dalam pertambangan juga digunakan dalam pengeboran hidrolik
dengan   menggunakan gas yang bertekanan dari kompressor yang
menekan mata bor.
C. Aplikasi Lainnya
1. Digunakan dalam sistem pengkondisian udara untuk menaikkan
temperature dan  tekanannya.
2. Digunakan dalam mekanisme turbo charge untuk memperbesar udara
yangmasuk ke silinder.
3. Digunakan dalam sistem pembangkitan listrik seperti pada PLTU dan
PLTG.
2.6 Rumus yang Digunakan

1. Tekanan uap air actual


a. Tekanan pada saluran isap
Pv1 = ɸ . Psw1……………………………………..(Pa)
b. Tekanan pada saluran buang/keluar
Pv2 = ɸ . Psw2……………………………………..(Pa)
Dengan:
ɸ = persentase kelembaban udara di dalam ruangan
Psw1 = tekanan uap air bola kering pada saluran isap (kg/m2)
Psw2 = tekanan uap air bola kering pada saluran keluar (kg/m2)

2. Densitas udara
1 cmHg = 27,85 Psf
1 Psf = 47,88 Pa
1 atm = 101325 Pa

P1 = P3 + ∆P
a. Saluran isap
ρatm−P
ρa1 = v1
………………………………….(Pa)
R+T db
b. Saluran keluar
ρatm−P
ρa2 = v2
………………………………..(Pa)
R+T db

3. Laju aliran massa di orifice

m = α . 𝜀 . A . [ 2. g. ρa2 . (Patm – P1) ] ½ x 60 ……………………..(kg/min)

4. Kapasitas udara di saluran isap

m
Qs = …………………………………………….(m3/min)
ρa1
5. Tekanan isap absolute
Ps = Pd [ Tdb / Tdeliv] k/k-1

6. Efisiensi adiabatic
Nad
Nad = x 100%
Ninp

Ninp = V motor x I motor …………………………………..(watt)

7. Kapasitas aliran udara di silinder


Vl
Qth = . n …………………………………………….(m3/min)
Vs

8. Efisiensi volume metric kompresor

Qs
𝝶v = . 100%
Qth
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan Praktikum


A. Topik : Perawatan Kompresor
B. Tanggal Praktikum :
C. Tempat Praktikum : Lab Perawatan dan Perbaikan
Teknik Mesin
D. Pengampu : Agus Pramono S.T, M.T

3.2 Daftar Alat


1. Mesin Kompresor
2. Kunci Pas
3. Obeng
4. Palu Plastik
5. Alat Tulis

3.3 Hasil Praktikum


1. Cara kerja kompresor
Pada Kompressor ini, Udara atau gas dipindahkan
oleh sepasang motor yang berbentuk sekrup (screw).
Pasangan motor ini berputar serempak dan arah putaranya di
dalam rumah (cassing) yang tingginya tetap. Salah satu
rotor tersebut sebagai driver yang dikenal dengan male rotor
dan yang satunya sebagai driven yang dikenal dengan
female rotor yang kedua ujungnya ditumpu oleh bantalan.
Saat udara atau gas memasuki kompresor melalui sisi isap,
udara atau gas isapan ini dengan segera akan ditutup oleh
putaran sekrup. Setiap pemasukan udara ditangkap diantara
celah rotor dan rumah (cassing). Kemudian udara
dipindahkan sepanjang alur rotor dari sisi masuk ke sisi luar.
Dalam kompresor screw volume udara berkurang pada saat
udara didorong ke arah sisi keluar. Pengurangan volume ini
menyebabkan tekanan udara naik.
2. Fungsi Kompresor
Kompresor ini berfungsi sebagai penggerak alat
instrumentasi, dan sebagai backwash di sand filter dan
softener untuk mengurangi endapan lumpur dari pasir silica
di sand filter ataupun untuk backwash untuk mengurangi
kotoran dari racin di softener di unit proses pengolahan air
umpan untuk boiler dangan cara memberika udara
bertekanan yang alirannya berkebalikan dari aliran proses.
Udara bebas masuk ke kompresor melalui filter kemudian
dikompresi sehingga menghasilkan udara bertekanan yang
kemudian digunakan sebagai penggerak alat instrumentasi
melalui regulator ataupun backwash di unti pengolahan air
industri.
3. Perawatan Kompresor
Menggunakan peralatan sesuai dengan peruntukan dan
merawatnya dengan benar, akan memperpanjang usia
peralatan tersebut. Begitu juga dengan kompresor. Tanpa
dirawat dengan baik. Dan atau dipergunakan tidak sebagai
mestinya sesuai dengan peruntukannya, akan menyebabkan
kompresor cepat rusak.
Kejadian seperti ini kerap kali terjadi karena kecerobohan
mekanik dalam menggunakan kompresor. Tentu saja untuk
menjaga dan memelihara kompresor, harus merujuk kepada
petunjuk manual yang telah disesuaikan dengan kapasitas,
fungsi dan cara kerja kompresor tersebut.

Agar kompresor awet, selain dipergunakan sesuai dengan


fungsinya, juga perlu perawatan yang baik. Selain itu
prosedur penggunaannya pun harus sesuai dengan langkah-
langkah yang dianjurkan dalam buku manual.
Misalnya, ketika akan menggunakan kompresor, pastikan
dulu bahwa oli berada pada level aman. Kemudian semua
kran harus dipastikan dalam keadaan tertutup, belt tidak
terlalu kendur dan tidak juga terlalu kencang. Sebelum
kompresor dinyalakan, atur terlebih dahulu pengaturan gas
agar tidak terlalu rendah dan juga tidak terlalu tinggi.
Selain langkah-langkah tadi, kita juga harus memantau
keadaan presure gauge sesuai dengan kapasitas kompresor.
Misalnya saja kompresor yang berkekuatan 8 bar, maka
motor akan mati ketika pressure gauge menunjukan angka 8
bar dan akan hidup kembali bila pressure gauge menunjukan
angka 5 bar. Selain itu harus pula menjadi kebiasan yaitu
ketika selesai menggunakan kompresor, maka angin yang
masih tersisa di dalam tangki harus dibuang.
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Klasifikasi kompresor secara garis besar kompresor dapat
dibagi menjadi 2 bagian, yaitu positive displacement
compressor, dan dynamic compressor. positive displacement
compressor, terdiri dari reciprocating dan rotary, sedangkan
dynamic compressor, terdiri dari centrifugal, axial dan ejector.
Kompresor mempunyai beberapa komponen yang terdiri dari,
kerangka, poros engkol, batang penghubung, kepala silang,
silinder, liner silinder, front and rear silinder cover, water
jacket, torak, cincin torak, batang torak, cincin penahan gas,
ring oil scraper, katup kompresor.
Sedangkan untuk kompresor torak merupakan salah satu
positive displacement compressor dengan prinsip kerja
memampatkan dan mengeluarkan udara secara berselang dari
dalam silinder. Pemampatan udara dilakukan didalam silinder.
Elemen mekanik yang digunakan untuk memampatkan udara
dinamakan torak atau piston.
Proses kompresi gas pada kompresor torak dapat dilakukan
dengan tiga cara yaitu dengan proses isometrik, adiabatik
reversible, dan politropik.
Perawatan kompresor sangatlah penting dikarenakan akan
memperpanjang usia dari kompresor. Dan tanpa dirawat
dengan baik akan menyebabkan kompresor cepat rusak.

4.2Saran

Dengan makalah ini penulis menyarankan pembaca, ketika


mempunyai kompresor seharusnya dapat mengetahui bagian-
bagian dari kompresor tersebut yang dapat berguna dalam
perawatan agar kompresor dapat mempunyai usia yang lebih
lama.
DAFTAR PUSTAKA

Josheet Praktikum Perawatan Teknik Mesin

WWW.academia.edu

WWW.scribd.com

Anda mungkin juga menyukai