Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN

PRAKTEK UJI KINERJA MESIN

UJI PERFORMA POMPA INJEKTOR PADA MESIN DIESEL

Disusun Oleh :

Syachrudin Abdul Aziz (3.21.20.1.23)

ME-3E

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA TEKNIK MESIN

JURUSAN TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel merupakan sistem paling
penting di antara sistem-sistem yang lain. Dengan sistem injeksi bahan bakar yang
baik dan tepat akan menghasilkan tenaga mesin yang optimal. Sebaliknya sistem
injeksi bahan bakar yang kurang baik dan kurang tepat dapat menyebabkan tenaga
mesin diesel kurang optimal, bahkan mungkin saja mesin diesel tidak dapat
dijalankan sama sekali. Banyak orang yang menyatakan bahwa sistem injeksi
bahan bakar pada mesin diesel merupakan jantung hidup matinya mesin. Sistem
injeksi bahan bakar mesin diesel mencakup rangkaian komponen- komponen yang
berhubungan dengan bahan bakar, yang berfungsi mengisap bahan bakar dari
tangki bahan bakar, memompakan bahan bakar, sampai bahan bakar tersebut
diinjeksikan ke dalam ruang bakar silinder mesin dalam rangka memperoleh
tenaga.
1.2 Tujuan
a. Mengetahui fungsi kalibrasi pompa injeksi dan nozzle.
b. Mengetahui cara menggunakan Test Bench (Alat untuk mengkalibrasi
pompa injeksi)
c. Mengetahui cara pengetesan dan penyetelan Nozzle.
1.3 Manfaat
a. Bagi penulis sendiri, dimana dalam laporan ini penulis dapat menambah
wawasan tentang pompa injeksi pada mesin diesel;
b. bagi adik-adik mahasiswa dapat menjadi bahan perbandingan sewaktu
nanti mengadakan praktikum pada semester 6 (enam);
c. bagi masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai pengujian
pompa injeksi pada mesin diesel.
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Teori Dasar Pompa Injeksi


Prinsip dasar pembakaran pada mesin diesel adalah udara yang terhisap ke
dalam ruang bakar dikompresi sehingga mencapai tekanan dan temperature yang
tinggi. Bahan bakar (fuel) diinjeksikan dan dikabutkan ke dalam ruang bakar,
sehingga terjadi pembakaran sesaat setelah terjadi pencampuran dengan udara.
Injeksi bahan bakar (fuel) ke dalam silinder melalui nozzle. Salah satu system
bahan bakar pada mesin terdiri dari komponen utama sebagai berikut:
a. Tangki bahan bakar
b. Pompa aliran (feed pump)
c. Saringan bahan bakar
d. Pompa injeksi bahan bakar (FIP)
e. Penyemprot bahan bakar (injection pump)

Berdasarkan pengertian sistem injeksi bahan bakar pada mesin diesel


di atas, maka fungsi sistem injeksi bahan bakar mesin diesel yaitu:
a. Menyimpan bahan bakar
b. Menyaring bahan bakar
c. Memompa atau menginjeksi bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder
mesin
d. Mengabutkan bahan bakar ke dalam ruang bakar silinder mesin
e. Memajukan saat penginjeksian bahan bakar
f. Mengatur kecepatan mesin sesuai dengan bebannya melalui pengaturan
penyaluran bahan bakar
g. Mengembalikan kelebihan bahan bakar ke dalam tangki bahan bakar.
Sistem injeksi bahan bakar mesin diesel harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
a. Memberikan sejumlah tertentu bahan bakar.
Sistem injeksi bahan bakar harus setiap saat tertentu memberikan sejumlah
tertentu bahan bakar ke tiap-tiap silinder mesin diesel.
b. Menepatkan saat penginjeksian bahan bakar.
Bahan bakar harus diinjeksikan ke dalam silinder tepat pada saat
kemungkinan mesin diesel mampu menghasilkan tenaga yang maksimum.
Bahan bakar yang diinjeksikan terlalu cepat atau terlalu lambat selama
langkah usaha menyebabkan terjadinya kerugian tenaga.
c. Mengendalikan kecepatan pengiriman bahan bakar.
Kerja mesin diesel yang halus pada tiap-tiap silinder tergantung pada lama
waktu yang diperlukan untuk menginjeksikan bahan bakar. Kecepatan mesin
yang lebih tinggi harus dicapai dengan pemasukan bahan bakar yang lebih
cepat pula.
d. Mengabutkan bahan bakar.
Bahan bakar harus sepenuhnya tercampur dengan udara untuk pembakaran
sempurna. Dalam hal ini bahan bakar harus dikabutkan menjadi partikel-
pertikeal yang halus. Dengan demikian penginjeksian bahan bakar ke dalam
silinder mesin diesel harus pada saat yang tepat dan jumlah yang tepat pula
sesuai dengan jumlah yang diperlukan.
2.2 Jenis Pompa Injeksi
Pompa injeksi secara umum dibedakan menjadi dua yaitu :
a. Pompa injeksi sebaris

Pompa injeksi sebaris banyak digunakan untuk mesin diesel yang bertenaga
besar, karena pompa injeksi ini mempunyai kelebihan bahwa tiap elemen
pompa melayani satu silinder mesin. Gambar 2.1 menunjukkan elemen
pompa yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder (barrel) yang keduanya
sangat presisi, sehingga celah antara plunyer dan silindernya sekitar 1/1000
mm. Ketelitian ini cukup baik untuk menahan tekanan tinggi saat injeksi,
walaupun pada putaran rendah. Sebuah alur diagonal yang disebut alur
pengontrol (control groove), adalah bagian dari plunyer yang dipotong pada
bagian atas. Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh sebuah
lubang. Bahan bakar yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa
injeksi dengan tekanan rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan putaran
poros nok pompa injeksi. Gerakan bolak-balik ini sesuai dengan cara kerja
sebagai berikut.
Gambar 2.1 Elemen pompa injeksi sebaris.

Gambar 2.2 Proses kerja elemen pompa sebaris.


Keterangan:

1. Plunyer
2. Silinder (barrel)
3. Alur pengontrol
4. Lubang masuk elemen
5. Katup penyalur
6. Sleeve pengontrol plunyer
7. Pinion pengontrol plunyer
8. Plunger driving face
9. Batang pengatur (control rack)
Gambar 2.3 Cara kerja elemen pompa sebaris.

1) Pada saat plunyer berada pada titik terbawah, bahan bakar mengalir
melalui lubang masuk (feed hole) pada silinder ke ruang penyalur
(delivery chamber) di atas plunyer.
2) Pada saat poros nok pada pompa injeksi berputar dan menyentuh
tappet roller maka plunyer bergerak ke atas. Apabila permukaan atas
plunyer bertemu dengan bibir atas lubang masuk maka bahan bakar mulai
tertekan dan mengalir keluar pompa melalui pipa tekanan tinggi ke
injector.
3) Plunyer tetap bergerak ke atas, tetapi pada saat bibir atas control
groove bertemu dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran
bahan bakar terhenti.
4) Gerakan pluyer ke atas selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang
tertinggal dalam ruang penyaluran masuk melalui lubang pada permukaan
atas plunyer dan mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap, sehingga
tidak ada lagi bahan bakar yang disalurkan.

b. Pompa injeksi distributor (VE)

Pompa injeksi distributor tipe VE ini dirancang dengan plunyer tunggal


untuk mengatur banyaknya bahan bakar yang diinjeksikan dengan
tepat dan membagi pemberian bahan bakar ke setiap silinder mesin
sesuai dengan urutan penginjeksiannya. Pompa injeksi distributor
terdiri dari komponen-komponen:
1) Pompa pemberi (feed pump) tipe sudu rotary yang mengalirkan
bahan bakar dari tangki ke dalam rumah pompa injeksi,
2) Katup pengatur tekanan bahan bakar di dalam feed pump (pressure
regulating valve)
3) Katup pelimpah (overflow) untuk menyalurkan kelebihan bahan
bakar dari pompa ke tangki.
4) Plat nok (cam plate) yang digerakkan oleh poros pompa (drive
shaft) yang menggerakkan plunyer dalam bentuk berputar dan bolak-
balik, karena plunyer bersatu dengan cam plate
5) Governor mekanik (mechanical governor) yang mengatur jumlah
bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam ruang bakar
6) Pewaktu otomatis (automatic timer) yang mengatur saat injeksi
(injection timing) yang bekerja menurut tekanan bahan bakar.
7) Solenoid penutup bahan bakar (fuel cut-off solenoid) yang
digunakan untuk menutup aliran bahan bakar ke dalam elemen pompa.
8) Katup penyalur (delivery valve) berfungsi mencegah bahan bakar
dari dalam pipa tekanan tinggi masuk ke dalam ruang elemen pompa
dan mengisap sisa bahan bakar dari injektor pada akhir injeksi.
2.3 Langkah Kerja Praktikum
a. Kontrol/cek instalasi alat uji performa pompa injeksi bahan bakar dengan
teliti, sambungan pada pipa, jumlah/volume bahan bakar dalam tangka bila
kurang diisi kembali
b. Tekan tombol “ON” pada MCB
c. Tekan tombol “RUN” dan atur mulai pada putaran ± 500 RPM
d. Atur dan tepatkan posisi gelas ukur yang terdapat pada penampung bahan
bakar
e. Tekan tombol “ON” Counter hitung pada posisi 50-100
f. Pembacaan menunggu sampai buih/busa yang tercampur bahan bakar pada
gelas ukur hilang
g. Baca masing-masing gelas ukur jumlah//volume bahan bakar yang
tertampung di dalamnya
h. Ulangi percobaan masing-masing untuk kecepatan:
- putaran 500 RPM
- putaran 600 RPM
- putaran 700 RPM
- putaran 800 RPM
- putaran 900 RPM
i. Baca dan catat masing-masing volume bahan bakar yang tertampung pada
gelas ukur untuk masing-masing putaran
j. Bersihkan alat uji performa pompa injeksi bahan bakar setelah selesai
praktikum
2.4 Data Hasil Praktikum

Nomor Jumlah/Volume Bahan Bakar pada Gelas Ukur


Putaran
Percobaa
Motor Nozzle 1 Nozzle 2 Nozzle 3 Nozzle 4
n
1 500 RPM 7 ml 7 ml 7 ml 7 ml
2 500 RPM 7 ml 7 ml 7 ml 7 ml
3 600 RPM 7,2 ml 6,5 ml 7,2 ml 7,2 ml
4 600 RPM 6 ml 6,2 ml 6 ml 6 ml
5 700 RPM 7 ml 6,8 ml 6,9 ml 7 ml
6 700 RPM 6,5 ml 6 ml 6 ml 6,5 ml
7 800 RPM 7 ml 7 ml 7 ml 7 ml
8 800 RPM 7 ml 7 ml 6 ml 7 ml
9 900 RPM 7 ml 5 ml 7 ml 7 ml
10 900 RPM 7 ml 7,2 ml 6,4 ml 7,2 ml
DAFTAR PUSTAKA

Job Sheet Uji Performa Pompa Injektor pada Mesin Diesel, Polteknik Negeri
Semarang

http://prabawaparama.com/fastron-diesel-sae-15w-40/
http://otomotif.grid.id/Mobil/Tips/Fastron-Diesel-Cocok-Untuk-Mesin-
Modern http://pelumas.pertamina.com/Files/product_pcmo.asp
http://bisnis.liputan6.com/read/2484226/ini-keunggulan-dexlite-
dibandingkan-
solar-biasa
https://id.wikipedia.org/wiki/Dexlite
https://id.wikipedia.org/wiki/Massa_jenis
https://id.wikipedia.org/wiki/Viskositas
https://brainly.co.id/tugas/5733334
http://www.academia.edu/11838739/Viskos
itas
http://psbtik.smkn1cms.net/otomotif/teknik_mekanik_otomotif/pemeliharaan_serv
is_sistem_bahan_bakar_diesel.pdf
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai