PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permintaan pasar yang semakin meningkat pada bidang transportasi laut untuk
mobilitas barang dan pelayanan jasa angkutan tidak cukup hanya dengan menyediakan
kapal yang banyak akan tetapi, harus mengupayakan agar kapal selalu dalam keadaan baik
dan siap untuk beroperasi. Untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan perawatan dan
perbaikan yang terencana terhadap seluruh permesinan dan perlengkapan yang ada di kapal
dengan mematuhi semua aturan dan kebijakan-kebijakan yang diterapkan oleh pihak
perusahaan.
Kelancaran operasional kapal sangat tergantung dari kondisi kerja dari mesin induk.
Agar kondisi kerja mesin induk selalu baik maka diperlukan perawatan secara rutin dan
Mesin diesel adalah mesin yang digunakan untuk menggerakkan kapal dengan
pembakaran dalam (internal combustion engine) sebagai sumber tenaga (Bosch, Robert.
1924). Tenaga tersebut berasal dari pembakaran bahan bakar dan udara di dalam ruang
bakar dengan menyemprotkan bahan bakar ke dalam udara yang telah bertekanan dan
bertemperatur tinggi sebagai akibat dari proses kompresi. Injector salah satu komponen
utama dalam sistem bahan bakar diantaranya adalah injector atau pengabut. Injcetor
2
berfungsi untuk menghantarkan bahan bakar diesel dari injection pump kedalam silinder
pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati posisi TMA. Injector
yang dirancang sedemikian rupa merubah tekanan bahan bakar dari injection pump yang
bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan antara 60 sampai 200 kg/cm 2,
Tekanan udara dalam bentuk kabut melalui injector ini hanya berlangsung setiap kali pada
setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah kompresi saja sehingga setelah sekali
penyemprotan dalam kapasitas tertentu dimana kondisi pengkabutan yang sempurna maka
injector yang dilengkapi dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka
saluran injector ini sehingga kelebihan bahan bakar yang tidak mengabut akan dialihkan
kembali kebagian yang lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran (overflow).
Untuk menjaga agar injector selalu dapat mengabutkan bahan bakar dengan sempurna
maka harus diadakan perawatan secara rutin dan terencana sesuai dengan instruction
manual book sehingga pembakaran dalam ruang silinder dapat maksimal. Dengan
akan berpengaruh terhadap daya motor yang dihasilkan. Dari uraian diatas maka penulis
1. Rumusan Masalah
Dari uraian tersebut di atas jelas bahwa injector yang bekerja kurang optimal
mengakibatkan pembakaran dalam ruang bakar tidak sempurna sehingga tenaga yang
dihasilkan mesin induk akan berkurang. Oleh karena itu dalam perumusan masalah ini
2. Batasan Masalah
serta pengetahuan yang dimiliki, maka didalam pembahasan proposal ini mendapatkan
jawaban sehingga dapat memberikan wawasan yang sangat berguna bagi para taruna
atau pembaca lain. Khususnya tentang perawatan pada injector guna mengoptimalisasi
C. TUJUAN PENELITIAN
2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas injector pada system pembakaran mesin induk.
D. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini di harapakan dapat menambah khasanah hasil dari penelitian ini
Memberi pengetahuan terhadap pembaca bila terjadi suatu masalah dan cara
Dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi perusahaan pelayaran untuk
4. Bagi akademi
pengetahuan di perpustakaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
tekanan injector terhadap konsumsi bahan bakar pada engine diesel, analisa ini
konsumsi bahan bakar pada engine OTSUKA diesel. Pengaruh yang sering
terjadi berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian, maka dapat
Dan yang akan penulis jelaskan pada penelitian penulis adalah untuk
B. LANDASAN TEORI
tenaga (Bosch, Robert. 1924). Tenaga tersebut berasal dari pembakaran bahan
bakar dan udara di dalam ruang bakar dengan menyemprotkan bahan bakar ke
6
dalam udara yang telah bertekanan dan bertemperatur tinggi sebagai akibat
2. Injector
Menurut Muchlis (2012) salah satu komponen utama dalam sistem bahan
bakar diesel di antaranya adalah injector atau pengabut atau nosel. Injector
dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston)
mendekati posisi titik mati atas. Injector yang dirancang sedemikian rupa
merubahan tekanan bahan bakar dari pompa injector yang bertekanan tinggi
meningkat menjadi 6000C. Untuk tekanan injector baru antara 151 – 159
berlangsung satu kali pada setiap siklusnya yakni pada setiap akhir langkah
dengan jarum yang berfungsi untuk menutup atau membuka saluran injector.
kembali kebagian lain atau ke tangki bahan bakar sebagai kelebihan aliran
(overflow).
7
bidang penutup oleh pegas penutup dengan tekanan yang dapat diatur
jarum pengabut dapat diawasi dengan sebuah jarum periksa. Pada cara
lubang injector pada saat proses pengabutan. Alat penekan jarum ini
Adjusting screw atau baut penyetel terletak dibagian atas dari sebuah
injector.
9
f. Spring (pegas)
bakar.
g. Spindle guide
Spindle guide berada pada kedua ujung spindle yaitu ujung bawah dan
ujung atas. Pada ujung atas berhubungan dengan spring retainer dan pada
Menurut Aria (2014) tiga langkah sebelum dan sesudah penginjeksian adalah:
a. Sebelum penginjeksian
melalui oil passage menuju oil pool pada bagian bawah nozzle body.
10
Bila tekanan pada oil pool naik, karena Ini akan menekan permukaan
nozzle needle. Bila tekanan ini melebihi tegangan pegas, maka nozzle
bahan bakar, tepatnya beberapa derajat (kurang lebih 5°) sebelum TMA,
letikan api dari busi. Letikan api busi akan membakar campuran bahan
lebih 10°, yang berakibat terjadi ledakan dan pukulan terhadap pada
permukaan piston.
c. Akhir Penginjeksian
semula (menutup saluran bahan bakar). Sebagian bahan bakar yang tersisa
antara nozzle needle dan nozle body, melumasi semua komponen dan
Menurut loker pelaut (2014) injector merupakan salah satu yang turut
di dalam silinder mesin. Penetrasi dan atomisasi bahan bakar, di atur oleh
proses pengabutan bahan bakar yang tidak sempurna, hal ini dapat
Dan menurut Montir (2016) O-ring injector adalah karet gasket yang
terdapat di bagian ujung injector. Fungsi utama oring injector ini adalah untuk
mencegah terjadinya kebocoran bahan bakar pada injector. Seperti gasket lain
pada umumnya, oring injector seiring waktu akan menjadi aus dan rusak. Jika
bakar kapal.
a. Kerugian panas dalam motor menjadi besar, karena tidak seluruhnya bahan
antara katup dan dudukannya, terutama pada katup buang sehingga katup
c. Sisa-sisa pembakaran akan melekat pada dinding silinder dan kepala torak,
yang mana pada liner terdapat lubang sebagai tempat keluarnya minyak
lumas sehingga jika ada kendala yang diakibatkan oleh pembakaran tidak
panas yang dihasilkan menurun maka dari itu tenaga yang dihasilkan akan
berkurang.
e. Perjalanan tidak tepat waktu karena mesin induk tidak dapat bekerja
Pada sebuah mesin induk, bahan bakar akan tercampur dengan cepat
Campuran akan terbentuk dan akan menyala akibat suhu akhir kompresi
yang tinggi yaitu 600ºC. Pada mesin induk pembakaran terjadi dikarenakan
silinder yang bercampur dengan udara yang bersuhu tinggi. Dalam hal ini
udara dengan bahan bakar. Oleh sebab itu maka bahan bakar harus
valve.
a. Periksa Injector
bakar dan semua kran/klep yang berhubungan dengan injector ini sudah
Ketika katup bahan bakar akan dicabut dari kepala silinder, pastikan
hidrolik oil dan sistem kelistrikan alat pengetes injector tergantung pada
alat penguji ini, manual atau hidrolik. Periksa juga tekanan pembukaan
injector ini dari buku manual mesin jika belum tahu berapa tekanan
awalnya.
injector ini, tutup pegas, washer pengatur, rumah nozzle, dan jarum nozzle.
14
f. Periksa pegas/per
kemudian lapping/skir, cek mungkin ada goresan atau tanda yang tampak,
j. Check injector
untuk menggunakan kaca mata dan sarung tangan pada saat melakukan tes.
15
8. Perbaikan injector
Menurut Erul (2013) proses servis injector bisa dibedakan menjadi dua
pengetesan injector, pertama adalah tes leakage atau kebocoran, test tekanan
Kemudian injector diukur kemampuan mengalirkan bahan bakar (flow test) dan
dengan longgar saja. Lakukan pembuangan udara yang ada pada saluran tester,
a. Leakage test
2) Amati dan rasakan ujung bodi nozzle dengan jari anda, apakah ada tetesan
atau ujung bodi nozzle menjadi basah, injector tidak boleh bocor sama
sekali. Kalau bocor di bodi, bahaya buat mesin karena bahan bakar bisa
noselnya bocor, bahan bakar akan terus keluar meski injector menutup.
dalam keadaan nosel tertutup (tidak dialiri arus listrik). Jika pada test ini
dalam langkah penuh dengan kuat dan cepat, tekanan penyemprotan yang
c. Spray test
bakarnya harus bagus. Ada beberapa pola yang bisa digunakan. lakukan test
penuh dengan kuat dan cepat, baca tekanan pada manometer Delapan puluh
persen mesin yang punya pola standar seperti yang paling kiri. Sisanya
punya pola standar seperti yang paling kanan. Dengan diketahui adanya
d. Flow test
Kemampuan total injector akan teruji pada test ini. Maka sebaiknya
mengetahui kapasitas standar yang diukur dalam satuan cc/menit. Untuk itu,
Injector akan diberi arus untuk membuka jarum nosel dan dialiri bahan
berbeda untuk tiap mesin. Misalnya injector mesin pada suatu mesin
berkapasitas 240 cc. Artinya selama 15 detik alat ini harus mengalirkan 60
tekanan sebesar 5 bar, lebih tinggi dengan kondisi mesin sekitar 3-4 bar.
Resistance (tahanan) injector pun diukur masih sesuai dengan standart. Dari
tes ini, akan diketahui apakah kemampuan injector merata untuk setiap
silinder. Sebab saat pertama diukur, alirannya bisa berbeda-beda, mesin pun
merata pada setiap silinder. Angka pengukuran berbeda masih bisa diterima
9. Simulasi
Tahap ini diperlukan untuk memantau kinerja injector pada waktu dipakai.
Sehinga perlu simulasi kondisi mesin. Aliran bahan bakar diukur untuk tekanan
dan putaran mesin berbeda. Meski jarang terjadi, bisa saja injector bagus pada
10. Pembersihan
Jika diyakini masih bisa dipakai atau tidak bocor, injector bisa dibersihkan.
Ada dua cara pembersihan, pertama dengan cara quid cleaning. Caranya
dengan cairan khusus yang dialirkan terus menerus (injector dalam kondisi
terbuka) untuk mengikis kotoran. Kalau cara itu tidak berhasil, gunakan ultra
sonic cleaning. Injector direndam dalam wadah dengan cairan khusus juga
20
peranti itu dialirkan listrik untuk membuka tutup secara periodic. Sementara
pada cairan diberi gelombang getaran ultrasonic untuk mengikir endapan. Cara
Menurut Widopo (2016) injector merupakan komponen dari mesin induk yang
pembakaran, dan injector bekerja tanpa henti pada saat mesin induk dinyalakan
atau selama pelayaran. Oleh karena itu perlunya managemen perawatan dan
perbaikan yang baik agar injector tetap optimal dan dapat bekerja secara
optimal :
sempurna.
cepat aus yang disebabkan oleh pelumasan yang tidak sempurna karena
lubang sebagai keluarnya minyak lumas pada liner terhalang dengan sisa-
d. Perjalanan pelayaran ketempat tujuan tepat waktu karena mesin induk dapat
C. KERANGKA PENELITIAN
21
Meninjau dari teori-teori yang telah diuraikan di atas, dapat kita ketahui
bahwa peranan injector pada motor diesel sangat penting. Injector sebagai suatu
sempurna maka tenaga yang di hasilkan motor diesel tersebut akan berkurang
berupa zat cair dengan tekanan yang sangat tinggi melalui lubang yang sangat
kecil pada nozzle. Dengan demikian apabila tekanan yang dikehendaki tidak
tercapai, maka bahan bakar tidak dapat mengabut dengan baik. Dari hal tersebut
dapat kita ketahui bahwa pompa bahan bakar tekanan tinggi sangat
kondisi siap operasi dari suatu mesin induk kapal yang pada prinsipnya
perusahaann pelayaran.
22
SDM PERAWATAN
1. Kemampuan
1. Schedule
2. Kedisiplinan 2. Ketersediaan
spare part
3. Ketertiban
INJECTOR
INJECTOR
Bekerja secara Optimal
Bekerja Tidak Optimal
DIATASI
1. Perawatan
2. Perbaikan
BAB III
METODE PENELITIAN
A. JENIS PENELITIAN
pada adanya hubungan sistematis antara variabel yang sedang di teliti, tujuan
analisa data kualitatif yaitu agar peneliti mendapatkan makna hubungan variabel-
dalam penelitian. Hubungan antar semantic sangat penting karena dalam analisa
kuantitatif. Prinsip pokok teknik analisa data kualitatif ialah mengolah dan
1. Jenis data
a. Data Kualitatif
engine ( adapun sumber data yang penulis gunakan terdiri atas awak kapal
menyangkut kinerja injector baik itu pada saat mengalami masalah maupun
ini biasa dilaksanakan pada saat peneliti melakukan jaga di atas kapal, meeting
2. Sumber data
a. Data Primer
penelitian.
b. Data Sekunder
Data ini merupakan data yang diperoleh dari literatur-literatur dan artikel-
artikel yang ada hubungannya dengan masalah dan merupakan data pelengkap
dari data primer yang didapat dari perusahaan serta hal-hal lain yang
26
berhubungan dengan penelitian ini. Data sekunder merupakan data yang tidak
data pendukung dari data primer. Penulis memperoleh data sekunder dengan
cara wawancara dan diskusi lansung dengan crew di kapal yang nantinya pada
melalui :
a. Observasi
melaksanakan praktek laut. Dalam hal ini penulis melakukan pengamatan langsung
dikapal saat akan melakukan prala, tentang menurunnya tekanan pompa bahan bakar,
adapun fakto-faktor yang mempengaruhinya sangat banyak sehingga perlu data yang
b. Wawancara
Mengadakan tanya jawab secara langsung dengan para perwira yang ada di
wawancara ini sangat efektif untuk mendapatkan penjelasan yang lebih rinci
mengenai pertanyaan-pertanyaan atau banyak hal yang tidak dipahami dalam hal
27
tentang pengaruh kualitas injector pada sistem pembakaran mesin induk di kapal.
Wawancara ini dilakukan oleh penulis pada saat kuliah Diklat Peningkatan Tingkat I
online atau pada waktu senggang secara berdiskusi. Dalam metode ini data yang
diperoleh lebih praktis dan objektif, karena tidak semua permasalahan di atas kapal
dapat dijabarkan secara rinci dalam buku petunjuk (instruction manual book)
dosen profesi yang pernah bekerja sebagai Chief Engineer ataupun engineer di kapal.
2. Metode Dokumentasi
membaca arsip-arsip yang ada di kamar mesin. Dan segala permasalahan yang dialami
oleh penulis sehubungan dengan kinerja injector tidak maksimal dalam pembakaran
yang kemudian penulis dapat analisa dan mengkaitkan dengan peranan perawatan dan
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari literature, buku-
buku dan tulisan-tulisan yang berhubungan dengan masalah yang dibahas, untuk memperoleh
landasan teori yang akan digunakan dalam membahas masalah yang diteliti.
Adalah suatu cara penelitian untuk mengumpulkan data dengan menggunakan buku-
buku refrensi dan literatur yang ada hubungannya dengan penelitian yang diadakan.
Aktivitas dalam analisis data kualitatif ada tiga, yaitu tahap reduksi data, penyajian data, dan
kesimpulan.
G. REDUKSI DATA
Reduksi data merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif. Reduksi data
tidak perlu dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga kesimpulan akhir dapat
diambil.
H. PENYAJIAN DATA
Nozzle
Apa pengaruh kualitas injector pada
1 O-ring
sistem pembakaran ?
Pegas
pembakaran ? injector
A. KESIMPULAN
Penarikan kesimpulan merupakan salah satu dari teknik analisis data kualitatif.
Penarikan kesimpulan adalah hasil analisis yang dapat digunakan untuk mengambil
BONTANG’. Sedikit cerita tentang kapal MERATUS BONTANG, kapal ini bermesin 4 tak
dan menggunakan system gear box yaitu untuk menyalurkan tenaga atau daya mesin ke
salah satu bagian mesin lainnya, sehingga unit tersebut dapat bergerak menghasilkan sebuah
pergerakan baik putaran maupun pergeseran, mesin induknya buatan jepang yaitu Yanmar
6EY26 - 2 x 1920 kw / 750 rpm, kapal ini termasuk tipe, jadi seluruh bodinya terbuat dari
bahan baja.
Sehingga dengan adanya deskripsi gambaran umum objek penelitian ini pembaca dapat
memahami apa yang terjadi pada penulis saat di atas kapal. Dengan data kapal sebagai
berikut :
SHIP PARTICULAR
I. KAPAL CONTAINER
3. BENDERA : INDONESIA
5. BAHAN : BAJA
7. KLASIFIKASI :BKI
1. MEREK : YANMAR
3. HP : 2 X 1920 KW
4. CYLINDER : 6
33
6. YEAR : 2010
7. SERIES : 6EY26
V. MESIN BANTU
1. MEREK : HND
5. RPM : 1500
B. HASIL PENELITIAN
1. PENYAJIAN DATA
Injector adalah salah satu komponen utama dalam sistem bahan bakar mesin diesel
dan berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar diesel dari injection pump (fuel pump) ke
dalam silinder pada setiap akhir langkah kompresi dimana torak (piston) mendekati titik
mati atas (TMA). Injector dirancang untuk menerima tekanan bahan bakar dari injection
34
pump yang bertekanan tinggi untuk membentuk kabut yang bertekanan. Proses kerjanya
memperlukan tekanan yang tinggi dari pompa tekan bahan bakar (Fuel Injection Pump/
Bosch Pump) dengan tekanan antara 200kg/cm2 sampai 210 kg/cm2. Bahan bakar yang
masuk ke nozzel mampu mendorong needle valve keatas yang melawan tekanan nop
spring, dimana tekanan nop spring ini diatur oleh adjusting screw sesuai dengan tekanan
yang dikehendakinya. Pembukaan jarum dilakukan dengan tekanan bahan bakar, dengan
terangkatnya needle valve maka bahan bakar akan keluar melalui atomizer holes dengan
terpancar berupa kabut-kabut yang sangat halus. Untuk mencapai pengabutan bahan
bakar menjadi bentuk gas atau uap, diperlukan banyak hal yang mempengaruhi
dengan sempurna akan membuat kerugian yang cukup besar terhadap tenaga mesin dan
kapal
Nozzle √
Apa pengaruh kualitas injector pada
1 O-ring √
system pembakaran?
Pegas √
Mengkalibrasi injector √
system pembakaran?
sesuai dengan ketentuan
C. ANALISA DATA
Setelah melaksanakan analisa, adapun indikasi-indikasi injector yang berjalan secara tidak
a. Gejala awal saat ada kerusakan pada injektor yakni mesin yang sulit dihidupkan.
Gejala ini muncul saat bensin yang disuplai dari injektor itu kurang dari jumlah
a. Gejala berikutnya ialah temperatur gas buang jauh lebih tinggi yang menyebabkan
kompresi turun
a. Asap gas buang berubah menjadi hitam pekat ,dikarenakan pembakaran yang kurang
sempurna
Dalam perjalanan dari banyuwangi menuju pagerungan didapati suhu gas buang yang
Adapun data pengamatan Pressure Injector Main Engine selama running hours 1000 sebagai
berikut :
1. O-ring
Fungsi utama O-ring ini adalah untuk mencegah terjadinya kebocoran bahan bakar
pada injector. Seperti gasket lain pada umumnya, O-ring injector seiring waktu akan
menjadi aus dan rusak. Jika O-ring injector sudah rusak, maka penggantian harus
38
2. Pegas
Pegas penekan jarum tidak bekerja dengan baik. Pegas penekan berfungsi untuk
menyetel kerapatan jarum terhadap mulut pengabut. Jika pada pegas yang sudah
lemah karena elastisitasnya berkurang, maka penyetelan kerapatan jarum tidak dapat
sempurna atau kurang pas sehingga tekanan bahan bakar yang dikabutkan menjadi
tidak maksimal, hal ini disebabkan karena keausan dari pegas yang bekerja terlalu
lama sehingga terjadi kelelahan bahan maka dari itu harus diganti dengan spring
yang baru.
Mulut pengabut berfungsi untuk mengabutkan bahan bakar kedalam ruang bakar.
Pada akhir penyemprotan tekanan didesak menurun dan jarum ditekan kembali pada
bidang penutup. Pembukaan dan penutupan jarum pengabut dapat diawasi dengan
sebuah jarum periksa. Pada cara pengabutan ini pompa bahan bakar mendesak, jika
penyemprotan harus dimulai dan pompa berhenti jika penyemprotan harus berakhir.
D. PEMBAHASAN
Pada tanggal 19 Mei 2020 saat kapal MERATUS BONTANG berangkat dari
berlayar, mengalami masalah yang terjadi pada Main engine yaitu temperatur gas buang
pada Main engine tiba-tiba tinggi, sehingga RPM turun dan kecepatan turun. Terjadi alarm
yang menandakan suhu gas buang naik dan turun sehingga asap gas buang menjadi hitam,
39
kapal tidak mau mencapai kecepatan yang diinginkan dan hanya bisa melaju di bawah
critical revolution speed dan mengakibatkan suara mesin berubah. Dalam pembahasan ini,
penulis mencoba menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan pengabutan tidak
1. O-ring
O-ring berpengaruh sebagai penyekat atau seal di antara komponen mesin agar media
yang ada di dalam komponen mesin tersebut tidak terjadi kebocoran. Kurangnya perawatan
dan pemeriksaan terhadap O-ring dengan cara mengganti yang baru atau spare. Pada saat
Periksa O-ring dari kotoran, debu, goresan dan cacat lainya yang akan menyebabkan
kebocoran.
2. Pegas
terdeformasi pada waktu pembebanan dengan menyimpan energi, bila beban dilepaskan
pegas akan kembali seperti sebelum terbebani. Kurangnya pemeriksaan dan pergantian
pegas, sesuai jam kerja injector. Dan mengganti pegas yang lama dengan yang baru.
Jarum pengabut berfungsi untuk mengatur jumlah bahan bakar yang akan dikabutkan
melalui mulut pengabut. Besarnya diameter dari lubang-lubang pengabut dibuat dengan
ukuran tertentu. Apabila lubang pengabut terlalu kecil maka akan mudah tertutup dengan
kotoran. Sedangkan apabila lubang pengabut terlalu besar maka bentuk kabut tidak akan
halus
41
Jadi penulis menyimpulkan salah satu penyebab terjadinya penyumbatan nozzle injector
salah satunya juga terdapat karena buruk nya kualitas bahan bakar yang disebabkan kurang
nya perawatan pada filter bahan bakar yang menyebabkan pada saat bahan bakar masuk ke
injector terdapat kotoran – kotoran yang berskala kecil yang menyumbat lubang nozzle
injector yang menyebabkan kurang sempurnanya pengabutan dalam mesin diesel. Dan
disaat pengabutan kurang sempurna akan banyak faktor yang mempengaruhi mesin induk
salah satunya :
1. Kurangnya tenaga pada mesin induk tersebut yang disebabkan oleh kotoran kotoran
kecil yang berhasil melewati filter bahan bakar dan akhirnya menutupi lubang nozzle
2. Tercampurnya bahan bakar dan pelumas, yang disebabkan disaat nozzle injector yang
mengkabutkan kurang sempurna, terdapat bahan yang akan masuk pada pelumas yang
menyebabkan kurang kekentalan pada sistem lumas, dan disaat kekentalan pelumas
kurang pada standart mesin, mesin akan lebih cepat panas dan mempengaruhi kinerja
b. Tercampurnya bahan bakar dan pelumas, yang menyebabkan mesin akan lebih cepat
panas
BAB V
A. KESIMPULAN
bahan bakar terhadap proses pembakaran mesin diesel di kapal dengan harapan dapat
memberikan pedoman atau penyelesaian tentang masalah yang sama kepada pembaca,
b. Tercampurnya bahan bakar dan pelumas, yang menyebabkan mesin akan lebih
cepat panas.
B. SARAN
Berdasar permasalahan yang terjadi dialami penulis terdapat saran yang disampaikan,
yaitu :
C. SaranDAFTAR PUSTAKA
2018
Indrawan dan Yuniawati. 2014. Teknik Pengumpulan Data. Bandung : PT. Alfabeta
Kartono, Katini. 1996. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung : PT. Mandar Maju
Maleev, L dan DR.A.M. 1996. Operasi dan Pemeliharaan Mesin Diesel. Jakarta : PT.
Pradnya Paramita
2016
48
(http://ejournal.unp.ac.id/students/index.php/poto/article/view/767),Diakses tanggal 4
Februari 2018
nozzle-mesin-diesel)
Alfabeta
Van Maanen, P. 1999. Motor Diesel Kapal, jilid 1. Jakarta : PT. Triasko Madra Harrington,
article=447852&val=9483&title=TROUBLE%20SHOOTING%20SISTEM
%20INJEKSI%)