PROGRAM TRAINING
DIESEL GENERATOR MITSUBISHI
SASARAN
Menguasai cara-cara pengoperasian dan perawatan pencegahan (Preventive
Maintenance) serta mengatasi jenis gangguan sederhana/ringan.
POKOK BAHASAN
A. Pengenalan dan pengertian tentang genset
Generator Set adalah alat yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik melalui
proses induksi elektromagnetik. Generator memperoleh energi mekanis dari penggerak utama berupa
mesin diesel. Generator arus bolak-balik ( AC ) dikenal dengan sebutan alternator. Generator Set
diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik pada saat terjadi gangguan, dimana suplay tersebut
digunakan untuk beban prioritas.
Prinsip kerja motor diesel dapat dipahami dengan mempelajari urutan langkah kerja dalam
menghasilkan satu usaha untuk memutar poros engkol. Urutan langkah kerjanya sebagai berikut :
a. Langkah Hisap.
Piston bergerak dari Titik mati Atas (TMA ) ke Titik Mati Bawah ( TMB ), katup masuk membuka
dan katup buang tertutup. Udara murni terhisap masuk ke dalam ruang bakar diakibatkan oleh
dua hal. Pertama, karena kevakuman ruang ruang bakar akibat semakin memperbesar volume
karena gerakan piston dari TMA ke TMB, dan kedua, karena katup masuk (hisap) yang terbuka.
b. Langkah Kompresi.
Poros engkol berputar, kedua katup tertutup rapat, piston bergerak dari TMB ke TMA. Udara
murni yang terhisap ke dalam selinder saat langkah hisap, dikompresi hingga tekanan dan
suhunya naik mencapai 35 atm dengan temperatur 500-800 Celsius ( kompresi 20 : 1 ).
tekanan maksimum pembakaran tetap terjadi setelah TMA akibat adanya keterlambatan
pembakaran (ignition delay). Proses pembakaran ini akan menghasilkan tekanan balik
kepada piston sehingga piston akan terdorong ke bawah beberapa saat setelah mencapai TMA
sehingga bergerak dari TMA ke TMB. Gaya akibat tekanan pembakaran yang
mendorong piston ke bawah diteruskan oleh batang piston untuk memutar poros engkol. Poros
engkol inilah yang berfungsi sebagai pengubah gerak naik turun piston menjadi gerak putar yang
menghasilkan tenaga putar pada motor diesel.
d. Langkah Pembuangan
Katup buang terbuka dan piston bergerak dari TMB ke TMA. Karena adanya gaya kelembangan
yang dimiliki oleh roda gaya (fly wheel) yang seporos dengan poros engkol, maka saat langkah
usaha berakhir, poros engkol tetap berputar. Hal tersebut menyebabkan piston bergerak dari
TMB ke TMA. Karena katup buang terbuka, maka gas sisa pembakaran terdorong keluar oleh
gerakan piston. Setelah langkah ini berakhir, langkah kerja motor diesel 4 langkah akan kembali
lagi ke langkah hisap. Proses yang berulang-ulang tersebut diatas disebut dengan siklus mesin
diesel.
Penyambungan satu dan lainnya dihubungkan dengan pipa slang, valve, manifold, pipa balik
( return line). Pada tangki harian disediaka ventilasi dan kran pembuang (drain valve).
Penggantian filter bahan bakar dilakukan sesuai jadwal perawatan.
c. Seluruh rangkaian, khususnya pada sambungan-sambungannya harus kedap udara, atau tidak
bocor ( nipel, seal, o-ring, packing) dalam istilah awam tidak boleh masuk angin.
Kendala yang harus selalu diwaspadai oleh para Operator adalah :
- Konsumsi bahan bakar (lihat spesifikasi teknik).
- Penggantian Fuel Filter lihat kondisi atau 500 jam operasi .
- Bahan bakar harus sesuai dengan standar yang
direkomendasikan oleh Mitsubishi generator series . ( Lihat table )
d. Kualitas bahan bakar adalah faktor yang penting terhadap kinerja ( Performance ) mesin, life
time dan emisi dari gas buang dibawah ambang batas pencemaran. Minyak solar harus bersih dan
bebas dari kontaminasi/sedimen. Pemeriksaan secara teratur terhadap tangki persediaan solar
khususnya tangki harian, sebelum dipergunakan harus diperiksa adanya kontaminasi kotoran, air
dan endapan lumpur. Cara yang sederhana untuk memeriksa dengan membuka kran penguras
( drain valve ) yg ada di tangki , buang secukupnya dan ditampung ditempat bersih untuk bisa
diamati adanya kontaminasi.
Catatan : Pada Kondisi kelembapan udara yang tinggi, maka didalam tangki bahan bakar akan
terjadi kondensasi / pengembunan air dan kehadiran air juga dapat menimbulkan jamur dan
menurunkan kualitas bahan bakar.
Periksa batas bahan bakar pastikan penuh atau cukup untuk operasi.
Jika batas bahan bakar dibawah atau kurang, tambah bahan bakar sampai penuh di batas ukuran.
bakar.
PERINGATAN
Ketika membawa bahan bakar,pastikan tidak ada sumber nyala api dan panas di dalam ruangan. Lap
tumpahan bahan bakar semuanya. Tumpahan bahan bakar dapat terbakar dan mengakibatkan
kebakaran.
PERHATIAN
Dalam ruang bakar udara dimampatkan oleh proses piston dan dicampur dengan semburan
bahan bakar solar dari injektor dan terjadi proses pembakaran atau langkah tenaga. Dan asap
hasil pembakaran di alirkan lewat katub buang menuju ke knalpot. Penggantian saringan udara
dilakukan sesuai jadwal perawatan.
Udara mengalir ke dalam ruang generator set melalui lubang kisi-kisi di ruang karena adanya
daya tarik dari kipas mesin yang berputar. Udara disekitar mesin disamping untuk
mendinginkan mesin juga untuk mendinginkan radiator dan ditarik kipas radiator untuk
kemudian dikeluarkan melalui ducting didepan radiator. Untuk generator , udara mengalir
kedalam ruang generator antara rotor dan stator yang dihisap oleh axial fan pada poros
generator kemudian keluar melalui kisi-kisi didepan generator.
2. Udara bersih yang bebas dari polusi semisal debu, air hujan, udara panas yang keluar dari
knalpot, diperlukan untuk kedua rangkaian tersebut diatas. Oleh karenanya lingkungan sekitar
genset didalam atau diluar ruangan harus tetap terjaga kebersihannya, karena akan
mempengaruhi usia saringan udara dan kebersihan sirip sirip radiator. Kendala kekurangan
udara bersih akan mempengaruhi performa dari mesin dan akibatnya mesin jadi cepat panas.
Aliran udara baik ke ruang genset dari radiator dan knalpot juga akan mempengaruhi performa
mesin.
Karter, pompa oli berikut katup pengatur tekanan, pendinginan oli ( oil cooler ) berikut katup lintas
( by pass valve ), saringan oli utama dan saringan by pass. Penggantian saringan oli dilakukan
sesuai jadwal perawatan.
2. Sirkulasi pelumas selama mesin operasional mutlak diperlukan untuk melumasi bagian-bagian
yang berputar seperti main bearing dan conrod bearing, roda gigi, rocker arm, tirbocharger dsb.
3. Pada umumnya rangkaiannya terdapat di dalam blok mesin. Mutu dan kekentalan minyak
pelumas harus memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pabrik. Demikian juga halnya
dengan banyaknya minyak pelumasan di dalam karter sudah ditentukan, artinya jika kurang dari
minimum sangat berbahaya dan lebih dari maksimum dampaknya tidak baik bagi mesin.
4. Bekerjanya sistem pelumas dengan terpasangnya pompa tekanan pompa oli ini berarti bahwa
meskipun oli cukup di karter belum menjadikan jaminan bahwa sistem pelumasan berfungsi baik
kecuali apabila pompa oli berfungsi baik. Bila sistem pelumasan tidak berfungsi dengan baik
menyebabkan kerusakan fatal terhadap mesin.
tampungan oli.
4 Batas oli seharusnya berada diantara tanda High dan Low di penunjuk batas oli.
5 Jika batas oli dibawah, tambahkan oli mesin yang jenis spesifikasi yang telah ditentukan SAE
40
6 Periksa tempat tampungan oli dan bagian lain untuk kebocoran oli.
5 Buka penutup rocker, dan pastikan bahwa oli disuplai ke mekanisme katup.
6 Berhentikan primimg pump. Setelah 30 menit, tambah Oli Mesin sampai mengenai batas oli
minimum/Low.
8 Batas oli seharusnya di antara tanda High dan Low di batang penunjuk batas oli.
9 Cek penampungan oli dan bagian lain dari kebocoran perbaiki bila terjadi kebocoran.
10 Crank mesin sekitar 10 detik atau kurang menggunakan motor starter, dan tunggu 1 menit.
Ulangi operasi cranking diatas sewaktu-waktu untuk mensirkulasikan oli di mesin.
11 Periksa batas oli di penunjuk batas oli lagi, dan tambah bila diperlukan.
PERHATIAN
untuk engkol mesin, mematikan pasokan bahan bakar untuk mesin (menjaga rak control dari mesin
pompa injeksi bahan bakar di posisi OFF) dan mengoperasikan starter. Ketikamelakukan operasi engkol
atas, juga memeriksa barang yang akan diperiksa untuk sistem pendinginan oleh engkol.
Untuk diluar merk yang diatas harus menggunakan Api Service CF dan SAE 40
1. Rangkaian sistem pendinginan adalah dimana air sebagai media pendingin meliputi Radiator,
pompa air, kipas radiator berikut tali kipas, thermostat dan pipa koneksi.
2. Rangkaian sambungan kecuali hose air dari dan ke radiator sudah dirangkai secara built in pada
mesin.
3. Sirkulasi air pendinginan di dalam blok mesin dengan tujuan menyerap panas dari prosws
pembakaran didalan ruang bakar. Bagian-bagian komponen yang diserap panasnya antara lain :
- Katub pembuangan ( exhaust valve ), cylinder liner, piston yang semuanya terletak di dalam
jacket water pada blok mesin. Panas yang sudah diserap minyak pelumas juga diserap oleh air
pendingin yang lewat pendingin oli. Air pendingin yang sudah menyerap panas dialirkan melalui
thermostat menuju ke radiator, di dalam radiator panas yang terkandung di air dilepaskan
dengan hembusan kipas angin. Sehingga panas air pendingin menurun untuk kembali lagi ke
blok mesin.
Demikian proses sirkulasi tertutup berulang terus menerus sehingga suhu air pendingin yang
menjadi kontras sesuai dengan performa mesin. Fungsi thermostat adalah untuk mengatur dan
mempertahankan agar suhu air pendingin normal operation.
1 Pastikan katub drain pada mesin dan pompa air ditutup rapat
2 Buka tutup radiator, dan tuangkan murni Coolant.
Catatan : menentukan jumlah Coolant dan air
dituangkan dengan menggunakan
bagan konsentrasi Coolant
3 Menuangkan air ( air bersih yg sudah disaring
, seperti air destilasi ) perlahan ke level penuh
Catatan: untuk mengeluarkan udara buka katub
ventilasi udara pada bagian atas dari pipa
udara pendingin air (kanan dan kiri)
4 Periksa radiator dan bagian lain untuk kebocoran
pendingin. Jika kebocoran pendingin ditemukan,
segera lakukan perbaikan
5 Ketika pendingin mencapai level penuh, tutup
radiator dengan aman.
6 Crank/putar mesin selama sekitar 10 detik atau
kurang dengan menggunakan starter.
7 Tunggu sekitar 1 menit, kemudian ulangi operasi
Crank/putar beberapa kali untuk membuang udara dari pompa air.
PERINGATAN
COOLANT SPECIFICATION
Electrical
Conductivity ---- µΩ¯cm < 400 º º
( 25°C )
Yang dimaksud sistem kelistrikan adalah yang diperlukan untuk operasi mesin genset dan panel
kontrol, bukan listrik yang dihasilkan oleh kerja mekanis mesin ( generator set ). Sistem listrik pada
mesin ini adalah listrik arus searah/DC ( Direct Current ) tegangan 24 Volt. Rangkaian sistem
kelistrikan terdiri dari starting switch, motor starter, charging alternator, baterai dan instalasi
sambungan listrik untuk kebutuhan yang mutlak diperlukan. Misalnya : instrumen panel, relay, alat-alat
pengaman ( safety device ).
1. Modul Genset : fungsinya untuk menyalakan mesin dengan cara menekan tombol
manual dan start maka mesinnya hidup/operasi.
2. Motor Starter : Fungsinya untuk penggerak mula agar mesin berputar dan
terjadipembakaran, setelah hidup starter tidak berfungsi lagi.
3. Charging Alternator : Adalah sumber listrik yang dipergunakan untuk pengisian batterai,
agar kondisi baterai selalu terisi penuh dan siap dipakai untuk starter.
Hal yang perlu diperhatikan untuk keamanan alternator adalah :
3. Untuk baterai jenis cair / lead acid harap periksa secara berkala
level air baterai dan tambahkan air baterai / air destilasi kalau
diperlukan tetapi tidak boleh kelebihan.
Pemeriksaan Baterai
PERINGATAN
Jika elektrolit yang tumpah pada kulit, mata atau pakaian, segera cuci dengan banyak air. Jika
elektrolit memasuki mata, bilas segera dengan banyak air segar dan pergi ke dokter. Jangan
menggunakan api dekat baterai. Saat menangani baterai,hati-hati percikan dihasilkan oleh
kecelakaan korslet.
1. Batas Elektrolit
Penguapan elektrolit selama penggunaan
dan batas cairan secara bertahap
menurun. Permukaan cairan harus antara
batas yang lebih rendah dan garis tingkat
atas. Jika ada garis tingkat ada pada
baterai, pastikan bahwa permukaan cairan
adalah sekitar 10 sampai 15 mm di atas
elemen baterai.
Jika batas cairan di batas bawah,buka tutup dan tambahkan air suling ke batas yang pas.
PANEL GENERATOR
1. Generator operation indication lamp, lampu ini menyala mengindikasikan generator beroperasi.
2. Voltage Adjuster, digunakan untuk mengatur tegangan. ( Putar ke kanan untuk menaikkan tegangan
dan ke kiri untuk menurunkan tegangan ).
3. Speed adjuster, digunakan untuk mengatur kecepatan/frekuensi generator set. ( Putar ke kanan
untuk menaikkan frekuensi dan ke kiri untuk menurunkannya ).
4. Tombol Emergency Stop, menekan tombol ini akan membuat sirkuit pemutus terbuka ( off ) untuk
menghentikan generator. Tekan tombol ini ketika situasi darurat atau unit keliatan abnormal.
- Stop/Reset Mode, mode ini adalah untuk menghentikan operasi dan kembali dari mode generator
failure. Membatal alarm setelah menghapus penyebab alarm. Jika saklar kunci diatur ke posisi
stop/reset saat mesin sedang operasi generator secara otomatis akan berhenti dan mesin berhenti
dengan aman. Namun jika operasi menggunakan remote start tidak berpengaruh ketika dapat
sinyal remote start dalam mode ini.
- Active Mode, Gunakan mode ini untuk mengubah fungsi kontrol generator. Mode otomatis dan
manual dapat digunakan. Mode otomatis akan secara otomatis mulai ketika sinyal remote start
terdeteksi karena dapat input. Ketika sinyal remote start terga
nggu, generator akan otomatis berhenti dengan waktu stop delay dan waktu untuk
pendinginan. Ketika operasi selesai,mode auto dimasukkan.
Lihat buku Operation Manual untuk lebih detail.
Mode manual untuk mengontrol fungsi generator yang secara manual. Jika
tombol start manual ditekan saat sistem dalam mode manual, mesin
otomatis akan start tanpa beban. Namun, saat manual mode mesin tidak
akan start ketika sinyal remote start diinput. Jika saklar kunci diposisi mode stop/reset
Saat operasi tanpa beban, mesin akan berhenti. Lihat buku manual untuk lebih detail
Mode Stop/Reset saat operasi tanpa beban, mesin akan berhenti.
6. Tombol Menu navigation, Ketika tombol ini ditekan berbagai nilai akan ditampilkan berurutan
dalam LCD.
7. Lyquid Cristal Display ( LCD ) . Dalam LCD ini tampilan nilai, point dan unit pengukuran, ikon
alarm dan peringatan yang ditetapkan pengguna akan ditampilkan.
8. Remote Start Present. Lampu ini menyala saat kunci diatur ke mode otomatis dan mesin start
dengan sinyal start remote yang dapat input.
9. Generator Ready. Lampu ini menyala saat listrik mencapai tegangan yang diinginkan setelah start
dan generator siap diberi beban.
10. L.O Filter Clogged. Lampu ini menyala ketika filter yang tersumbat.
11. Electrical Trip. Lampu ini menyala saat terdeteksi saluran listrik di elektrik bermasalah.
12. Close generator. Tombol ini menutup breaker dan kirim daya ke beban.
13. Tombol Start. Digunakan tombol ini untuk memulai operasi mesin saat saklar pemilih diatur ke
dalam mode manual dan saklar kunci aktif.
14. Tombol Mute/Lamp Test. Tombol ini membuat alarm terdengar diam dan menerangi semua LED
sebagai fitur lampu test.
16. Tombol Manual. Tombol ini memungkinkan control manual dari fungsi generator.
17. Tombol Stop/Reset. Tombol ini menempatkan modul ke mode STOP/RESET. Hal ini akan
menghapus apapun kondisi alarm yang menyebabkan telah dihapus.
18. Open Generator. Tombol ini membuka breaker dan berhenti untuk kirim daya ke beban.
3. Sensor Panas
Sensor panas dipasang untuk menghindari
overheating.
Sensor panas menghasilkan suara alarm bila
suhu pendingin mencapai 98⁰ C dan akan
memerintahkan shutdown engine disaat
mencapai suhu 101⁰ C.
4. Over Speed
Apabila frekuensi genset melebihi standart 50 Hertz hingga mencapai 55 Hertz maka speed control
akan memutus tegangan yang ke aktuator, maka genset secara otomatis berhenti.
Sebelum mengoperasikan genset perlu diperhatikan hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan
baik manusia maupun mesin itu sendiri. Safety atau keselamatan harus selalu terpikir dan menjadi
pembakuan dalam menjalankan tugas. Pedoman-pedoman keselamatan kerja tidak boleh diabaikan,
baik peraturan dari DEPNAKER maupun peraturan di dalam perusahaan ataupun instansi.
Mengabaikan atau menganggap remeh pedoman dan instruksi akan menyebabkan kemungkinan
terjadi kecelakaan, luka bahkan bisa fatal bagi manusia atau mesin itu sendiri.
Beberapa hal yang harus diwaspadai dan harus berhati-hati dalam mengoperasikan genset antara lain
:
1. Daerah Tali Kipas dan Pully, jauhkan tangan, kaki, rambut dan pakaian agar tidak tersangkut .
2. Bahan Bakar, walaupun jenis solar tetap berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran. Kebocoran
yang terjadi harus segera diperbaiki dan hindari pengisian saat genset operasi. Jangan merokok
atau membuang putung rokok diarea tangki bahan bakar dan genset.
3. Asap Knalpot, mengandung Karbondioksida ( CO ), hal ini bisa menyebabkan bahaya kematian
apabila terhisap secara berlebihan. Gas CO tidak berbau, tidak berwarna dan tidak bisa dirasakan.
Hindari kebocoran pada pipa gas buang.
4. Air Pendinginan Radiator bila mesin dalam keadaan beroperasi dan baru berhenti operasi dengan
beban airnya cukup panas. Hindari membuka tutup Radiator pada kondisi tersebut.
5. Suara Bising genset dapat merusak pendengaran bila dilakukan secara jangka waktu lama.
Gunakan ear protektor.
6. Hal-hal yang berhubungan dengan keselamatan bisa dibaca di OPERATION & MAINTENANCE
MANUAL BOOK antara lain : Bahaya tegangan listrik, uap batterai, sambungan kabel yang kendor
, kebersihan area genset dan lain-lain.
2. Cek Bahan Bakar, kuras atau drain secara berkala untuk membuang kotoran lumpur atau
kontaminasi dengan air. Pastikan tidak ada udara yang terjebak di sistem bahan bakar dan
kebocoran.
3. Cek Baterai, periksa kekencangan terminalnya dan jangan sampai terbalik pemasangan diantara
kutub-kutubnya.
4. Cek Level air radiator, pastikan level permukaan air radiator satu ruas jari antara leher tutup
radiator dengan permukaan air.
6. Tali Kipas ( Fan belt ) jangan sampai kendor dan lakukan pengecekan kekencangannya secara
berkala.
7. Daerah kerja harus bersih, tidak boleh ada material yang menghalangi sirkulasi udara. Daerah area
genset harus bersih dan bebas dari sampah atau hal-hal lain yang bisa terhisap oleh genset.
9. Hal-hal yang berkaitan dengan persiapan, pengoperasian dan pengecekan berkala tiap interval
jam operasi bisa diibaca di OPERATION & MAINTENANCE MANUAL BOOK.
E. PEMELIHARAAN
Pemeliharaan berkala tidak hanya memperpanjang usia mesin tapi juga untuk memastikan operasi
yang aman. Pastikan untuk melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan sesuai dengan
tabel perawatan berkala.
Setiap kali Anda melihat kelainan yang disebutkan di bawah, pastikan perawatan harus dilakukan
untuk bagian yang rusak dari mesin, tanpa perawatan berkala yang direkomendasikan
dalam tabel perawatan berkala. Pemeriksaan berkala meliputi kebisingan tidak normal, asap
knalpot hitam, asap knalpot putih, suhu tidak normal, tinggi gas buang, getaran yang tidak normal
dalam mesin dan kebocoran dari bahan bakar, minyak atau gas buang.
Setiap Minggu
1. Periksa visual seluruh generator set ( meliputi bahan bakar, kebocoran oli dan air radiator dan
lain-lain)
Periksa meliputi starting mesin, warna asap knalpot , getaran yang tidak normal, suara yang tidak
normal, bau dan pengukur indicator yang tidak normal ( tekanan oli mesin, suhu air , suhu oli, suhu
knalpot, putaran dan lain-lain)
5. Ganti Fuel injection nozzle tips, Periksa kondisi penyemprotan dan atur tekanan setelah
penggantian.
2. Periksa Damper
3. Periksa Turbocharger
4. Periksa Alternator
1. Mesin Major Overhaul, meliputi pembongkaran, pembersihan, pemeriksaan dan penggantian bagian-
bagian mesin.
4. Periksa perangkat Bantu meliputi : pemanas air, pemanas oli mesin, pompa priming oli dan pompa
kirim bahan bakar.