Anda di halaman 1dari 13

PERBEDAAN KABEL

OTOMOTIF VS LISTRIK UNTUK BANGUNAN


Seperti yang kita ketahui, kabel memiliki fungsi, jenis,
ukuran dan kegunaannya masing-masing. Penggunaan
kabel pun disesuaikan dengan fungsinya.

Secara umum kabel berfungsi untuk menghantarkan


arus listrik dan untuk menghubungkan satu bagian
dengan bagian lainnya.

Kabel menjadi salah satu komponen penting dalam


rangkaian kelistrikan bangunan dan sistem kelistrikan
mobil.

Ada kabel yang khusus digunakan untuk bangunan /


rumah, ada pula kabel yang digunakan khusus untuk
sistem kelistrikan pada kendaraan atau yang kita sebut
dengan kabel otomotif.

Lalu apa sebenarnya apa yang menbedakan dua jenis


kabel ini?
Bagi orang awam, sekilas kedua kabel ini akan terlihat
sama. Namun ternyata kabel listrik biasa tidak
disarankan untuk dipakai untuk kabel otomotif.
Mengapa?
Masing-masing kabel memiliki spesifikasi dan
kemampuannya sendiri.

Kabel otomotif dirancang sedemikian rupa agar sesuai


dengan kinerja sistem kelistrikan pada kendaraan dan
tidak menyebabkan konslet saat berkendaraan.

PERBEDAAN KABEL OTOMOTIF VS KABEL LISTRIK


Yang membedakan kabel otomotifdengan kabel listrik
untuk bangunan adalah :
 Tegangannya
 Isolatornya
 Pemakaian kabel tunggal
Perbedaan kabel otomotif berdasarkan tegangannya
Kabel otomotif dibuat menyesuaikan keperluan
kendaraan pada umumnya, yaitu memiliki tegangan
kerja 12 / 24 DC Volt.
Isolatornya yang kuat
Memiliki isolator kabel yang tahan terhadap minyak, oli
dan suhu panas karena saat mesin mobil menyala,
maka suhu pada mesin mobil akan meningkat. Isolator
kabel ini bertujuan untuk melindungi kawat agar tidak
terjadi konsleting listrik.
Tidak disarankan menggunakan kabel tunggal

Gambar kabel listrik tunggal


Kabel yang dipakai untuk mobil tidak boleh memakai
kabel tunggal, yaitu kabel dengan 1 inti padat.

Kawat padat ini hanya cocok untuk rumah dan


keperluan industri, tidak boleh digunakan di mobil
kecuali jika kita menggunakannya untuk kawat penjepit.

Mengapa? Karena jenis kabel tunggal tidak fleksibel


dan mudah rusak. Tentunya kita tidak ingin hal tidak
menyenangkan terjadi saat berkendara.
Kabel otomotif harus fleksibel. Kawat pilin fleksibel, di
mana kawat inti padat dapat ditekuk, tetapi tidak
berulang.
Jangan gunakan kabel inti padat dalam aplikasi
otomotif apa pun.

Perbedaan ukuran kabel otomotif

Gambar perbedaan ukuran kawat

Perbedaan utama kabel adalah ukuran kawat. Kawat/inti


konduktor kabel digunakan untuk membawa arus listrik,
berapa banyak arus yang dapat dibawa secara
langsung tergantung pada panjang dan ketebalan atau
ukuran kawat.

Kabel yang dipakai pada 1 kendaraan pun beragam,


mulai dari yang kecil sampai yang besar atau tebal.
Seperti contoh kabel yang digunakan sebagai kabel
sinyal untuk mengantarkan informasi dari sensor ke
komputer tidak perlu terlalu besar karena arus listrik
yang dibutuhkan pun cukup rendah.
Sedangkan kabel yang dipakai untuk aplikasi kabel
daya utama seperti kabel untuk menghantarkan listrik
dari aki, motor starter, alternator, busi pada mobil
memiliki ukuran lebih besar karena menghantarkan
arus listrik yang besar.

Gambar perbandingan ukuran kabel dengan tegangannya

Memilih kabel otomotif perlu bijaksana, pilihlah yang


sesuai dengan tegangan dan beban yang akan disuplai
oleh tegangan listrik sesuai ukuran standar.

Hal ini bertujuan untuk menghindari kabel menerima


tegangan berlebih atau terjadi hambatan yang besar
pada kabel.

3 (tiga) faktor penting dalam menentukan ukuran kabel


yang tepat adalah tegangan kabel, beban/arus listrik
[KHA] dan panjang kabel.
Semakin panjang kabel maka tahanan pada kabel pun
meningkat. Tahanan atau yang biasa disebut dengan
resistant juga dapat menyebabkan konduktor menjadi
panas.

Jika panas yang didapat berlebih dapat menyebabkan


kabel meleleh dan isolaso kabel terbakar.

Semakin besar ukuran kabel maka semakin kecil juga


tahanannya. Saat jarak dari sumber bertambah,
diameter kabel harus lebih besar juga.

Hal ini untuk mengurangi hambatan yang terjadi pada


penghantar sehingga kinerja sistem pelistrikan pada
kendaraan berjalan sempurna.

Selain ukuran, hal terpenting lainnya saat memilih kabel


adalah kualitas kabelnya. Kabel yang baik harus yang
terbuat dari bahan tembaga murni [98% Cu].

Jika menemukan kabel dengan warna putih di


dalamnya, kemungkinan itu merupakan kabel
alumunium yang dilapis tembaga.

Kabel otomotif sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu :


1. kabel otomotif untuk motor
2. kabel otomotif untuk mobil
Mengenal Lebih Dalam Tentang Kabel
Otomotif

DEFINISI DAN FUNGSI KABEL


OTOMOTIF PADA KENDARAAN
Pada setiap rangkaian kelistrikan pasti membutuhkan sebuah
komponen untuk menghubungkan antara komponen satu
dengan yang lainnya yang ada di dalam sistem kelistrikan
tersebut.

Komponen untuk menghubungkan satu bagian dengan bagian


lainnya di dalam body mobil ini adalah kabel.

Kabel yang digunakan pada kendaraan, baik pada kendaraan


mobil atapun sepeda motor, kendaraan ringan maupun
kendaraan diesel dikategorikan sebagai kabel otomotif.

Kabel otomotif atau auto cable merupakan kabel yang


memiliki spesifikasi yang disesuaikan dengan keperluan atau
kebutuhan kendaraan pada umumnya yaitu memiliki tegangan
kerja 12/ 24 DC Volt.
Gambar auto cable

Auto cable mempunyai bahan isolasi yang tahan terhadap suhu


panas dan minyak atau oli.

Sehingga tidak mengganggu kemampuan untuk melindungi


kawat didalamnya. Jika kabel listrik motor / mobil mudah
meleleh atau bereaksi dengan minyak /oli maka bisa
mengakibatkan korslet/hubung singkat.

Gunakanlah AUTO CABLE yang sesuai dengan kebutuhan


dan pastikan untuk hanya memakai auto cable untuk
kendaraan.
Auto cable ini banyak ditemukan di toko aksesoris atau toko
onderdil otomotif, juga di market place. Kabel otomotif juga
memiliki banyak varian tergantung pada spesifikasi dan
kualitas bahannya.
Pilihlah auto cable yang memiliki isolasi luar yang mengkilap
atau halus, memiliki merk kabel (tidak polos) pada kulit kabel,
isi kawat konduktor sepenuhnya tembaga murni mengkilap
dan tebal, lalu kabel juga harus flexible atau mudah di tekuk.
Untuk harga berbeda-beda untuk setiap spesifikasi dan
kualitasnya.
Jenis Kabel Otomotif Menurut Penghantarannya

Gambar kabel otomotif

Dalam dunia otomotif jenis kabel terbagi menjadi 3 menurut


besar penampang/dimensi penghantarnya yaitu :
 Kabel penghantar arus kecil
 Kabel penghantar arus besar
 Kabel penghantar data informasi

Kabel Penghantar Arus Besar

Mengalirkan arus yang besar yang berasal dari tegangan


baterai dan memiliki ukuran diameter kabel yang besar,
contohnya adalah kabel yang menghubungkan antara positif
baterai dengan motor starter dan kabel yang menghubungkan
negatif baterai dengan massa kendaraan.
Kabel penghantar arus kecil

Kabel penghantar arus kecil tidak membutuhkan ukuran


diameter kabel yang besar, yaitu digunakan kabel dengan
ukuran diameter yang kecil dan disesuaikan dengan
kebutuhan pada sistem kelistrikan kendaraan.

Kabel penghantar data informasi

Kabel ini merupakan kabel yang digunakan


untuk menyalurkan arus yang kecil yang berasal dari sistem
kontrol elektronik pada mesin EFI (Electronic Fuel Injection).

Sistem EFI ini merupakan sistem penyemprotan bahan bakar


yang dalam kerjanya dikontrol secara elektronik.

Kabel jenis ini memiliki kontruksi yang khusus yang mampu


melindungi arus listrik dari pengaruh gaya elektromagnetik.

Jika kita salah menggunakan kabel atau hanya menggunakan


kabel biasa maka nantinya data yang dikirimkan tidak akurat
jika terkena gaya elektromagnetik sehingga akan membuat
kinerja mesin menjadi tidak dapat bekerja dengan normal.

Jika indikator informasi kinerja motor kita rusak, maka akan


menimbulkan bahaya.
Seperti contoh jika indikator bensin kita tidak jalan dan
akhirnya kita tidak sadar kalau ternyata bensin kita habis.
HUBUNGAN ANTARA UKURAN KABEL
DENGAN TEGANGAN LISTRIK
Sistem kelistrikan otomotif sangat sensitif terhadap
perubahan resistensi. Hal ini membuat pemilihan kabel
berukuran tepat menjadi penting setiap kali sistem dirancang
atau rangkaian diperbaiki.

Hubungan diameter kabel dengan hambatan listrik

Hal yang sangat signifikan membedakan kabel otomotif untuk


motor dan mobil adalah dari segi ukuran kabel (cable size)
yaitu dari diameter kabel tersebut.

Tentunya kabel dengan diameter yang lebih besar akan


memiliki kekuatan untuk mengaliri / menghantarkan listrik
yang lebih besar juga.

Gambar pengaruh diameter kabel pada hambatan

Kekuatan tegangan kabel, beban kelistrikan, dan panjang


kawat adalah tiga faktor penting dalam menentukan ukuran
kabel yang benar, apakah kabel tersebut cocok untuk mobil
atau motor.
Diameter kabel juga mempengaruhi banyaknya arus listrik
yang dapat melewati kabel.

Semakin besar diameter kawat penghantar yang ada dalam


kabel maka semakin banyak juga jumlah listrik yang dapat
melewati kabel tersebut.

Jika akan mengalirkan arus besar maka kabel yang digunakan


harus memiliki kawat penghantar yang berdiameter
besar juga, begitu pula sebaliknya.

Jika mengalirkan arus besar maka kawat penghantar tidak


perlu berdiameter besar.

Menggunakan kabel dengan diameter kawat penghantar kecil


untuk arus listrik yang besar dapat menyebabkan tahanan
listrik pada kabel menjadi besar.

Hal itu akan menyebabkan kabel cepat panas dan fatalnya


dapat membuat kabel tersebut putus.
Berdasarkan besarnya arus listrik yg mengalir pada kabel
otomotif dikelompokan menjadi 2, yaitu :
1. Diameter/Penampang kecil : kabel dengan diameter kecil
digunakan untuk beban lampu dan aksesoris lainnya.
2. Diameter/Penampang besar : kabel dengan diameter besar
digunakan untuk kabel baterai atau aki.

Pengaruh panjang kabel terhadap hambatan listrik

Semakin panjang kawat, maka tahanan (dengan jumlah


tegangan jatuh) juga meningkat.

Tahanan (resistant) dapat menyebabkan konduktor menjadi


panas. Bila panas ini berlebihan kabel dapat meleleh dan isolasi
kabel terbakar.

Semakin besar ukuran kabel, makin kecil jumlah tahanannya.


Secara prinsip sederhana untuk mencegah nilai tahanan dan
tegangan jatuh, maka ukuran kabel harus ditambah.

Hambatan atau resistance listrik merupakan sesuatu yang


dapat menahan gerakan elektron atau menghambat aliran
arus listrik.
Semakin panjang kabel pada rangkaian kelistrikan, maka akan
timbul kerugian/drop tegangan dan arus yang diakibatkan
adanya hambatan pada kawat penghantar saat melewati kabel
tersebut.
Jadi semakin panjang kabel maka semakin besar juga
hambatan/resistansi yang terjadi pada kabel dan sebaliknya.
Jika kabel semakin pendek makan semakin kecil pula
hambatannya.

Gambar pengaruh panjang kabel pada hambatan

Auto cable yang beredar di kalangan masyarakan tentunya


beragam jenis dan merk nya. Salah satu rekomendasi auto
cable yang rekomendasikan adalah kabel merk branded misal
Wilson.
Kabel Wilson memiliki kualitas yang sangat baik dengan harga
bersaing dan tersedia dalam berbagai ukuran.

Anda mungkin juga menyukai