Honda.
Kuning Lampu
Putih Pengisian
Yamaha.
Warna kabel kiprok Fungsi
Kuning Lampu
Putih Pengisian
Suzuki.
Putih/merah Pengisian
Kuning/putih Lampu
Kawasaki.
Warna kabel kiprok Fungsi
merah/hitam Pengisian
Kuning Lampu
Untuk yang doyan menambahkan aksesoris yang mengambil daya listrik ke sepeda
motor, kelistrikan DC bisa mengobati gejala aki tekor.
Pemakaian listrik berlebih di motor, kudu ditunjang kelistrikan yang bagus. Kalau
tidak, aki tekor. Karena beban listrik yang dipakai lebih besar dibanding suplai
pengisian.
HokieDokie, salah satu bengkel kelistrikan di Kp. Buaran Jaya, RT 05/8, Bekasi,
Jawa Barat punya cara mengatasi kendala ini. Yakni, ubah sistem kelistrikan motor
dari AC jadi DC.
Awalnya, bengkel ini bermain di audio motor yang butuh suplai listrik besar.
Sedangkan kemampuan listrik yang dipakai, standar pabrikan. Hal itu jadi latar
belakangi Kamari alias Ari, sang owner, meniru persis kelistrikan DC di Honda
Tiger.
Coba praktek di Yamaha Nouvo yang standarnya AC menjadi DC ya! Langkah awal,
Ari menunjukkan input arus yang di hasilkan kiprok standar dari Nouvo, di alat
multitester, terlihat arus yang masuk dari kiprok sebesar 3,218 A pada rpm idle.
Kini, bodi sebelah kanan dibuka untuk mengubah jalur pengisian menjadi DC. Kabel
warna hitam pada soket dari sepul dicopot, lalu dibungkus isolator untuk
dinonaktifkan. Trus, kabel warna kuning pada soket yang menuju kiprok juga
dilepas dan dimatikan.
Gantinya, terminal bekas kabel hitam di soket yang dari sepul tadi disambungkan
kabel baru ke bekas terminal kabel kuning pada soket yang menuju kiprok.
Kelar itu, tinggal pasang kiprok DC yang telah diubah soketnya menyesuaikan
spesifikasi motor-motor di Indonesia. “Kiprok import dari salah satu vendor
pabrikan motor di Korea. Jadi, bukan rakitan. Kami berani kasih garansi 1 tahun,”
tutur pria beranak satu itu.
Usai kiprok terpasang, giliran ubah jalur kabel lampu depan pada soketnya yang ada
di dalam batok lampu. Cari kabel kuning pada soket lampu, lalu jumper pakai kabel
ke soket kunci kontak yang berwarna cokelat. Selesai!
Sekarang mari ukur input yang dihasilkan kiprok DC produk bengkel kelistrikan
HokieDokie ini. Di multitester, arus terukur 6,86 A pada putaran idle. Artinya, lebih
besar 3,642 A dari kiprok standar.
Terhitung ada 4 terminal pada soket kiprok, masing-masing terminal akan dihubungkan
dengan kabel yang memiliki warna berbeda. Setiap merk motor juga berbeda warnanya,
tapi secara umum memiliki fungsi yang sama. Selengkapnya simak saja langsung
dibawah
Advertisement
Kabel putih strip merah terhubung ke arus pengisian dari altenator.
Kabel kuning strip putih terhubung ke beban atau lampu motor.
Kabel merah terhubung untuk mengisi ulang daya baterai
Kabel wana hitam terhubung ke massa.
Untuk Kawasaki ada sedikit yang berbeda, kalau ketiga merk motor diatas ada satu
terminal yang terhubung ke baterai namun pada Kawasaki versi lawas ini tidak
dilengkapi dengan baterai sehingga satu terminal langsung dihubungkan ke spul atau
stator pada altenator motor.
Untuk melakukan pengecekan, kita memerlukan multi meter atau volt meter untuk
melakukan active measurement. Apa itu, yaitu pengukuran yang dilakukan dalam
konsisi soket masih terpasang atau kiprok dalam kondisi bekerja.
Untuk melakukan pengukuran ini, anda perlu menyiapkan voltmeter yang bisa mengukur
tegangan AC dan DC. Selain itu, pada dua kabel volt meter ini juga harus disambung
dengan jarum agar bisa masuk kedalam kabel kiprok.
Solusinya jika anda sudah mendeteksi bahwa kiprok memang rusak adalah dengan
penggantian. Langkah ini mudah dilakukan hanya tinggal beli yang baru lalu pasang dan
coloka soketnya, dan masalah selesai.
Namun, saat ada masalah terkait sistem kelistrikan motor jangan buru-buru mengganti
kiproknya. Coba lepas dulu soket kiprok motor, dan bersihkan. Ini karena beberapa
kasus disebabkan karena soket kiprok kurang kencang.
Lalu pasang kembali soket ke kiprok, cara memasang soket ini anda tinggal
mencolokan. Tapi harus diperhatikan agar soket ini kencang dan fixed (tidak oblak).
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan mampu :
1. Siswa mampu memahami dasar-dasar sistem transmisi
2. Siswa mampu merawat berkala sistem transmisi sesuai literatur
3. Siswa mampu merawat berkala sistem transmisi sesuai SOP
a. Transmisi manual
Tipe transmisi manual yang digunakan yaitu tipe constant mesh, pada transmisi tipe ini terdapat
beberapa pasang gear (roda gigi) sebagai pengatur putaran. Jumlah pasangan roda gigi sesuai dengan
jumlah kecepatannya, misalkan sebuah sepeda motor tertentu memiliki 5 kecepatan maka di dalam
sistem transmisi sepeda motor tersebut terdapat 5 pasang gear transmisi yang memiliki jumlah mata
gear yang berbeda beda. Pada transmisi tipe manual, perubahan kecepatan ditentukan oleh si
pengemudi melalui mekanisme pemindah gigi dengan cara menginjak pedal pemindah gigi maju atau
mundur.
b. Transmisi otomatis
Tipe transmisi otomatis yang digunakan pada sepeda motor yaitu CVT, singkatan dari Continuously
Variable Transmission. CVT adalah transmisi otomatis yang perubahan kecepatannya terjadi secara
berkesinambungan. Perubahan kecepatannya sangat halus dan tidak ada hentakan walaupun handle
gas ditarik secara tiba-tiba. Perubahan kecepatan pada transmisi jenis CVT terjadi secara otomatis
berdasarkan pada besar kecilnya putaran mesin dan beban kendaraan yang dialami oleh roda
belakang. Sistem perubahan kecepatan pada transmisi CVT ini memanfaatkan gaya centrifugal pada
puli primer atau puli penggerak.
2. Gear transmisi
Soal latihan 1