Spul pengapian
Kumparan atau spul pengapian bertugas untuk menyediakan sumber listrik tegangan ac
atau bolak-balik. Komponen ini tentunya khusus untuk memberikan pengapian CDI
ac.sebenarnya, fungsinya sangat mirip dengan aki, hanya berbeda pada jenis tegangannya
saja. 10 yang terbakar maupun putus tentu tidak dapat memproduksi arus listrik sehingga
jika komponen spul pengapian tersebut mengalami trouble, maka tentunya mesin akan mati
total. Adapun tanda-tanda 10 terbakar secara fisik bisa dilihat dari bagian yang kelihatan
kosong. Hal tersebut berbeda pada bagian CDI dc yang menggunakan sumber tegangan
dari aki di mana jika aki rusak, maka tentunya mesin masih dapat dihidupkan asalkan bagian
dari sistem pengisian masih bisa berjalan dengan baik.
Hal tersebut dikarenakan suplai arus listrik bisa digantikan oleh spul yang arus listriknya
terlebih dahulu diubah ke arus searah atau dc oleh komponen kiprok. Perlu untuk
diwaspadai jika aki tidak secepat nya diganti maka tentu bisa membahayakan CDI. Hal
tersebut disebabkan karena keluaran dari kiprok tidak murni arus dc atau searah jika dilihat
menggunakan osiloskop atau alat untuk mengukur tegangan listrik yang memiliki bentuk
grafik. Tegangan yang dihasilkan masih muncul gelombang tegangan ac.
2. Pulser
Pulser memiliki fungsi untuk mengirim pulsa atau sinyal ke bagian CDI yang nantinya akan
diteruskan ke bagian koil dan busi. Ketika bagian pulser mengalami permasalahan, maka
hampir sama dengan permasalahan yang dialami oleh komponen CDI, jika belum terlalu
parah maka kondisi mesin masih bisa menyala namun endut-endutan, di mana
kemunculannya dapat pada putaran rendah dan juga pada putaran atas. Jika kumparan
yang ada di dalam pulser putus, maka bisa dipastikan tidak akan keluar tegangan sedikitpun
sehingga arus listrik yang seharusnya akan dikirim ke bagian silicon controlled rectifier atau
scr di dalam cd akan terputus, arus listrik di dalam kapasitor tidak bisa tersalurkan ke
komponen coil sehingga pada akhirnya mesin mati.
3. CDI
Terdapat dua ciri-ciri apabila komponen CDI atau capasitor dischange ignition mengalami
permasalahan dan wajib untuk diganti yakni pada saat percikkan api yang ada pada busi
hilang total maupun munculnya brebet pada putaran yang tinggi.
Apabila kasus yang pertama anda temui, di mana mesin pada sepeda motor tidak dapat
dihidupkan, terdapat perangkat elektronik di dalam CDI yang putus atau mati, jika dilakukan
pengukuran menggunakan avometer atau multitester maka tegangan kabel yang mengarah
ke bagian koil tidak ada sama sekali.
Jika tidak tersedia alat avometer, maka anda bisa mencoba menyambungkan kabel yang
berasal dari CDI untuk disambungkan ke bagian body besi pada sepeda motor, selanjutnya
silakan anda gunakan kick starter. Apabila terdapat percikkan api, hal tersebut menandakan
bahwa CDI masih dapat digunakan. Namun, apabila tidak terdapat percikkan api maka hal
tersebut menandakan bahwa CDI mengalami kerusakan. Namun, hal tersebut juga harus
dipastikan bahwa ada setrum ataupun arus yang berasal dari browser atau spul yang
mengarah ke bagian CDI.
Berlainan jika putaran mesin yang tersendat-sendat di rpm tinggi, di mana hal tersebut
berarti bahwa koil masih bisa memproduksi tegangan tinggi, namun tidak sanggup untuk
melayani frekuensi tinggi sehingga akan menimbulkan lompatan api yang terputus-putus.
Pada saat putaran gas diturunkan, maka kondisi mesin akan kembali normal.
4. Koil
Peranan dari coil adalah untuk menggandakan tegangan rendah yang berasal dari spul
ataupun aki menjadi tegangan ribuan kilo volt. Adapun komponen yang berada di dalamnya
adalah kumparan sekunder dan kumparan primer. Berdasarkan petunjuk pada buku manual,
kerusakan koil biasanya terdeteksi dari besarnya tahanan pada kumparan.
Jika terjadi penyimpangan dari spesifikasi, hal tersebut menandakan terjadi kerusakan.
Adapun nilai standar dari tahanan pada kumparan primer dimana berupa connector dengan
kabel berwarna kuning atau hitam adalah 0,4 ohm sampai dengan 0,6 ohm pada temperatur
20 derajat celcius serta hambatan kumparan sekunder yaitu 14,5 ohm sampai dengan 22,5
ohm pada temperatur 20 derajat celcius.
Lantas, apa saja ciri khas coil yang sudah perlu untuk diganti? Adapun tanda-tanda coil
mengalami kerusakan yakni jika mesin panas maupun setelah menempuh perjalanan cukup
jauh beberapa kilometer secara tiba-tiba api hilang. Jika koil mengalami masalah, maka
jarang sekali api yang diproduksi akan lenyap secara langsung. Rata-rata, besi masih dapat
membuat percikan bunga api, namun lompatannya cukup kecil dan memiliki warna merah.
Padahal, warna api yang bagus adalah putih kebiru-biruan. Oleh karena itu maka tidak
mengherankan jika mesin susah untuk dihidupkan.
Lantas, bagaimanakah langkah untuk mengecek maupun untuk memastikan komponen dari
koil masih baik?cara menggunakan multitester dengan memanfaatkan standar tahanan yang
sudah dijabarkan pada bagian atas. Akan tetapi, apabila anda tidak mempunyai alat
multitester, maka proses pengecekan dapat dikerjakan dengan langkah yang sama pada
proses pengecekan busi, yakni dengan cara menempelkan kabel koil ke badan mesin,
kemudian gunakan kick starter.
Jika muncul percikkan api, maka anda juga belum bisa menyimpulkan bahwa koil masih
dalam kondisi bagus. Harus ada proses pengecekan ulang dengan cara memasang busi.
Jika nyatanya tidak muncul pertikaian api, maka hal tersebut berarti bahwa koil sudah cukup
loyo serta tidak bisa berfungsi secara maksimal. Hal tersebut disebabkan karena peranan
dari koil yaitu untuk menaikkan tegangan listrik sehingga apabila tidak ada arus yang masuk
pada busi, maka hal tersebut menandakan bahwa komponen coil sudah tidak bisa berfungsi
secara maksimal.
5. Busi
Pada umumnya, sepeda motor yang businya sudah bermasalah atau haus akan mengalami
mati secara mendadak ketika putaran mesin masih dalam kondisi rendah atau pada saat
melaju di kecepatan yang rendah. Ketika dinyalakan, mesin sepeda motor juga akan cukup
lama bisa menyala. Begitu berhasil untuk dinyalakan, dengan mudahnya mesin pada
sepeda motor akan mati kembali. Hal tersebut akan terjadi berulang-ulang.
Kadangkala, ada pula yang bisa berhasil menyalakan mesin sepeda motor, namun pada
saat tuas gas mulai ditarik untuk menaikkan kecepatan, secara tiba-tiba mesin brebet dan
memiliki potensi mati. Disamping itu, pada sejumlah kasus juga muncul suara ledakan yang
berasal dari knalpot. Jika sepeda motor anda mengalami hal tersebut, maka alangkah
baiknya anda melakukan pengecekan pada komponen busi. Langkah yang bisa diambil
yaitu dengan cara melepas komponen busi dari dudukannya serta membiarkan kabel busi
masih dalam posisi tersambung di ujung busi.
Selanjutnya, silakan anda tempelkan bagian kepala busi pada badan mesin sepeda motor,
lalu gunakan kick starter. Lakukan pengamatan dengan seksama, munculkah percikkan api
yang ada pada kepala busi tersebut pada saat anda menekan kick starter? Jika ada
percikan api, maka kondisi busi dalam keadaan normal. Namun, jika tidak ada percikkan api,
hal tersebut bisa menandakan bagian isolator di dalam busi sudah putus. Namun terdapat
catatan di mana kondisi komponen kelistrikan, coil dan juga CDI semuanya dalam keadaan
normal.
Demikianlah penjabaran tentang komponen pengapian motor dan fungsinya yang bisa saya
ulas pada posting kali ini. Besar harapan saya sebagai penulis dimana setelah anda
mempelajari artikel tentang komponen sistem pengapian sepeda motor dan fungsinya, maka
anda memiliki keahlian dan kemampuan di dalam melakukan maintenance kerusakan
kerusakan pada sepeda motor, khususnya yang berada pada sistem pengapian. Terima
kasih, selamat belajar dan semoga berhasil.
Penyebab Kerusakan Sistem Pengapian Sepeda Motor
Seperti yang dijelaskan dalam penjelasn akibat adanya kerusakan sistem pengapian
pada sepeda motor diatas, kondisi perapian yang rusak dapat menimbulkan resiko
berbahaya pada sepeda motor. Untuk mengurangi resiko tersebut maka setiap
pemilik kendaraan sepeda motor harus mengetahui penyebab dari kerusakan sistem
pengapian pada sepeda motor tersebut. Berikut ini beberapa kerusakan pada sistem
pengapian sepeda motor.
Koil bermasalah
Adaya masalah pada komponen CDI ini sangat perlu diperhatikan agar tidak muncul
kondisi yang berbahaya. Kerusakan pada CDI motor menjadikannya harus diganti
dengan komponen CDI baru agar dapat mengembalikan proses pengapian menjadi
lebih baik dan dapat tetap menghasilkan energy yang dibutuhkan untuk sepeda
motor bergerak.
Kerusakan busi
Busi sepeda motor merupakan salah satu komponen mesin yang juga memiliki
peran penting dalam proses pengapian sebagai tahap awal pembakaran bahan
bakar untuk menghasilkan energi gerak agar sepeda motor dapat berjalan dan
dioperasikan. Busi memilii fungsi untuk memercikkan bunga apa pada campuran
bahan bakar dan udara yang telah dikompresi. Kerusakan busi dapat dipicu oleh tiga
hal diantaranya seperti kondisi hisapan bahan bakar yang berlebihan sehingga busi
menjadi lembab dan kotor, adanya oli yang masuk kedalam ruang bakar akibat
terjadinya keausan pada beberapa komponen mesin, serta terjadinya korsleting
pada sistem kelistrikan motor.
Untuk mengatasi kondisi busi yang rusak makan sebaiknya segera melakukan
pengantian. Agar kondisi busi tetap awet dan dapat berkerja secara optimum lebih
lama makan pengecekan dan perawatan busi harus dilakukan secara bertahap dan
menyeluruh.
Itulah beberapa hal yang menjadi penjelasan berkaitan dengan akibat serta
penyebab dari adanya kerusakan pada sistem pengapian sepeda motor. Untuk
mencegah rusaknya sistem pengapian tersebut maka proses perawatan dan cara
mengecek mesin motor yang benar harus dilakukan secara rutin sehingga jika terjadi
masalah dapat segera diatasi dan tidak menimbulkan masalah teknis yang lebih
besar nantinya.