Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELISTRIKAN

• Sebutkan cara kerja, nama komponen, fungsi komponen serta kerusakan dan cara memperbaiki dari
sistem pengisian dan pengapian dari mulai platina, cdi dan fi :

cara kerja pengapian CDI adalah, saat kunci kontak berada pada posisi ON, akan terjadi aliran arus dari
baterai CDI unit. Sebelum masuk ke CDI unit, arus baterai akan melewati converter. Tujuanya untuk
menaikan tegangan dari baterai hingga 300 Volt.

•menjelaskan prinsip kerja pengapian CDI

Dalam hal ini mesin belum menyala karena pick up coil belum mengirimkan sinyal PWM yang berisi
perintah untuk melakukan discharging. Sehingga dalam fase ini, arus dari baterai masih tertahan
didalam capasitor.

Bagaimana dengan pengapian AC ? kalau untuk CDI AC, karena arus listrik berasal dari spul maka saat
kunci kontak ON tidak ada aliran listrik masuk ke CDI unit karena spul tidak akan menghasilkan arus
listrik kalau mesin belum hidup.

Saat ini (kunci kontak ON), juga belum terjadi induksi pada ignition coil karena kumparan pada ignition
coil belum terhubung dengan arus utama.

Saat mesin mulai berputar, maka pick up coil akan mengirimkan sinyal PWM dengan frekuensi sesuai
RPM mesin. Sehingga terdapat pulse dengan frekuensi tertentu yang dikirimkan ke SCR.

•Komponen Sistem Pengapian CDI Dan Fungsinya

Meski memiliki perbedaan prinsip kerja, sistem pengapian model CDI masih menggunakan beberapa
komponen yang sama seperti pengapian biasa. Yaitu;

1. Baterai

Berfungsi untuk menyediakan arus awal untuk mengisi capasitor.

2. CDI unit

Didalam komponen CDI unit terdapat beberapa komponen yang saling terintegrasi antara lain dioda,
resistor, thrysistor dan capasitor. Komponen Capasitor menjadi komponen utama dalam sistem ini.

Capasitor adalah komponen elektronika yang mampu menyimpan arus dalam voltase besar dan dapat
disalurkan ke komponen elektrika. Fungsi ini layaknya baterai namun dalam bentuk lebih kecil.

Didalam CDI unit juga terdapat komponen SCR yang berfungsi mengatur aliran arus Capasitor sesuai
pulse yang dikirimkan oleh pulse igniter.
3. Voltage Converter

fungsi converter berfungsi untuk menaikan tegangan listrik dari baterai untuk pengisian capasitor.
Converter bekerja seperti trafo step up yang akan menaikan tegangan primer 12 Volt menjadi 200 - 300
Volt. Tegangan ini akan digunakan untuk pengisian capasitor.

4. Pulse Igniter/Pick up coil

Pulse igniter adalah komponen yang akan mengirimkan trigger berupa sinyal PWM, yang
mengindikasikan timing pengapian. Sinyal dari Pulse Igniter akan digunakan untuk menentukan kapan
waktu discharge dari capasitor didalam CDI unit.

Pulse igniter bekerja dengan prinsip perpotongan garis gaya magnet melalui magnet permanen dan
rotor bergerigi. Saat gerigi pada rotor itu memotong Garis gaya magnet, maka akan timbul pulse dengan
frekuensi sesuai dengan kecepatan rotor.

5. Ignition Coil

Ignition coil berfungsi untuk mengubah tegangan listrik dari 12 Volt menjadi 20 KV atau lebih agar
terjadi percikan api pada busi. Ignition Coil bekerja seperti trafo step-up yang menggunakan prinsip
induksi elektromagnetik. Untuk selengkapnya, bisa baca cara kerja ignition coil.

6. Busi

Fungsi busi adalah untuk memercikan bunga api.Busi dapat memercikan bunga api karena ada celah
antara elektroda dan masa. Celah itu kurang dari 1 mm sehingga saat elektroda busi dialiri listrik dengan
tegangan mencapai 20 KV otomatis akan timbul percikan. Percikan tersebut dikarenakan arus pada
elektroda akan selalu mendekati masa.

•Ciri-Ciri dan Penyebab Pengapian Motor yang Rusak

1.Koil Mengalami Masalah

Pasalnya koil ini memiliki fungsi yang berkaitan dengan sistem pengapian dimana tugasnya untuk
menggandakan tengangan rendah yang disuplai dari aki atau spul untuk diproduksi menjadi tenaga
ribuan kilo volt. Biasanya, koil ini terkandung kumparan primer dan sekunder. Ciri jika koil bermasalah
bisa diketahui ketika dikendarai beberapa kilometer tiba-tiba apinya hilang. jika busi sudah tak mampu
memercikkan api maka bisa dipastikan koil rusak. Untuk penyebab rusaknya pengapian motor itu
sendiri, biasanya kerusakan koil terdeteksi lewat besarnya tahanan kumparan.

2.CDI Sudah Tak Layak Pakai


ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak bisa dilihat dari CDI yang merupakan kepanjangan
dari kapasitor Discharge Ignition. Ciri jika CDI ini sudah wajib ganti yaitu bisa dilihat dari percikan busi
yang hilang dan mesin terasa tersendat ketika menginjak putaran tinggi.

3.Spul Pengapian Terbakar atau Putus

ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak juga tak lepas dari terbakar atau terputusnya spul
pengapian. Karena fungsinya sebagai sumber tegangan AC maka komponen yang satu ini khusus untuk
memberikan tegangan pengapian pada CDI AC. Jika pengapian bermasalah ketika distarter maka hal
tersebut merupakan pertanda dari adanya masalah pada spul dimana kemungkinan terputus atau pun
terbakar yang ciri-cirinya bisa dilihat secara fisik akan tampak gosong sehingga tak bisa lagi
memproduksi tegangan.

4.Pulser Putus

Untuk ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak, bisa diketahui pada pulser dan businya.
Pertama, apabila pulser terputus biasanya jika belum parah maka mesin masih bisa hidup hanya saja
mesin terasa endut-endutan. Bahkan, kondisi seperti ini bisa dirasakan ketika dalam putaran rpm bawah
maupun pada rpm tinggi. Hal tersebut merupakan ciri dari pulser terputus. Sedangkan penyebab pulser
tersebut bermasalah bisa diketahui tidak adanya tegangan yang keluar. Sehingga, terpaksa listrik yang
harusnya disalurkan ke SCR justru dalam CDI terputus, bahkan akan berdampak juga pada tegangan
yang ada di kapasitor menjadi tidak bisa tersalurkan ke koil yang mengakibatkan mesin menjadi mogok
mendadak.

5.Busi Bermasalah dan Tidak Bekerja Maksimal.

Terakhir, ciri-ciri dan penyebab pengapian motor yang rusak juga berdampak pada businya. Ciri-ciri busi
bermasalah bis diketahui ketika di starter akan muncul letupan kecil pada moncong knalpot. Nah,
umumnya penyebab busi terputus ini dikarenakan sudah habis masa pakainya dan harus diganti. Selain
itu, penyebab busi bermasalah pun juga bisa disebabkan terputusnya isolator yang terdapat dalam busi
itu sendiri. Sehingga, walaupun koil telah berhasil memproduksi tegangan tinggi maka kinerjanya akan
terhambat mengingat elektro

4.Cara Merawat Pengapian Motor

1.Cara merawat pengapian motor yang pertama yaitu periksa komponen jika ada kelainan dan rangkaian
sistem pengapiannya. Jika sektor ini selalu dicek dan diperhatikan maka kelainan masalah pada
pengapian sedini mungkin bisa dicegah.

2.Rutin membersihkan busi juga merupakan salah satu cara merawat pengapian motor. Sebab, busi juga
merupakan komponen yang berdampak pada sistem pengapian pada mesin motor.

3.Pembersihan kabel tegangan tinggi juga perlu untuk mencegah adanya konsleting. Karena hal ini
sangat penting maka bisa menjadi salah satu panduan cara merawat pengapian motor yang wajib sobat
lakukan secara rutin.
4.Jangan lupa juga untuk membersihkan rotor maupun tutup distributornya. Langkah ini juga
merupakan salah satu cara yang perlu untuk sobat terapkan guna mencegah masalah pada sistem
pengapian pada motor.

5.Kemudian, cara merawat pengapian motor juga bisa dilakukan dengan memeriksa nok, centrifugal
advancer, vacuum advancer, koil pengapian dan menyetel serta membersihkan celah platina juga perlu
dilakukan guna mencegah terjadinya masalah pada sistem pengapian.

Anda mungkin juga menyukai