Anda di halaman 1dari 11

CDI (CAPACITIVE DISCHARGE IGNITION) PROGRAMMABLE UNTUK KENDARAAN SEPEDA MOTOR PRODUKSI MASSAL DI INDONESIA DISUSUN OLEH: MOCHAMAD

YUGA PRATAMA 0608726 ILMU KOMPUTER FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2009

CDI (CAPASITIVE DISCHARGE IGNITION) ) CDI (Capacitive Discharge Ignition) merupakan sebuah perangkat pengatur pengapia n (ignition) dan kelistrikan (electricity) yang terdapat pada sebuah sepeda motor. Sepeda motor produksi sekarang telah dijejali berbagai perangkat elektronik yang mendukung ki nerja mesin dan kelistrikan membutuhkan sebuah unit pengatur yang compact dan simple, dimana semua input dari berbagai sensor diolah dalam sebuah processing unit. Disinilah peran sebuah CDI dalam mengatur berbagai perangkat kelistrikan yang terdapat pada sebuah sepeda m otor. CDI menggantikan fungsi platina yang terdapat pada sepeda motor produksi awal hi ngga tahun 1990-an. Platina menerima input informasi dari sensor yang mengatur waktu pengapian pada bagian mesin dan akan menjalankan perangkat pengapian untuk melakukan pemba karan di dalam ruang bakar mesin sehingga menghasikan tenaga untuk menggerakkan sepeda mo tor. Peran CDI adalah membaca sensor yang mengatur waktu pengapian yang terdapat pada mesin lalu diolah secara digital dalam CDI. Hasil pemrosesan CDI berupa output yang ak an mengatur perangkat pengapian untuk melakukan pembakaran (combustion) bahan bakar di dalam ruang bakar (combustion chamber) sebuah mesin sepeda motor. Sensor pengatur timing pengapian terdapat pada bagian ruang magnet sebuah mesin. Sensor berupa pulser (pick-up coil) akan membaca tonjolan (pulse) yang terdapat pada sisi luar pelat dudukan (sitting) magnet. Magnet yang terhubung dengan crankshaft akan ber putar sesuai dengan putaran mesin, semakin tinggi putaran mesin maka semakin tinggi pula puta ran magnet yang akan berpengaruh terhadap pembacaan pulser terhadap tonjolan sisi luar sitt ing plate magnet. Gambar sebelah kiri menunjukkan konfigurasi penempatan pulser (pick-up coil) yan g terdapat pada bagian liar lingkar plat sitting magnet. Pada skema diatas pulser dididentifikasikan dengan huruf B. Pulser akan membaca tonjolan (pulse) yang digambarkan dengan war na abuabu. Gambar sebelah kanan merupakan sinyal yang terbaca menggunakan oscilloscope pada output pulser setelah satu putaran magnet (3600) yang akan dibaca oleh CDI.

SKEMA CDI SECARA UMUM

Dalam skema diatas dapat dilihat terdapat sebuah microcontroller berupa MicroChi p PIC16F84. MicroChip ini memiliki FLASH memory yang berisi pembacaan dari sensor pulser yang dapat diolah dan disimpan menggunakan program yang dibuat secara khusus unt uk membaca FLASH memory tersebut.

Gambar diatas merupakan contoh pengolahan data yang terdapat pada FLASH memory MicroChip PIC16F84 pada skema sebelumnya. Program akan membaca kapan titik penga pian dimulai berdasarkan input sensor pulser. Program akan menghasilkan output berupa perintah yang mengatur perangkat pengapian untuk memulai proses pembakaran. Pada perkembangannya, program tersebut tidak hanya membaca data yang terdapat pa da FLASH memory pada MicroChip, namun memungkinkan user pengguna program untuk dapa t memanipulasi data tersebut. Contohnya, jika user menginginkan pengapian yang leb ih advance (maju), maka user tinggal mengeser titik-titik pengatur yang terdapat dalam tabe l sehingga PIC akan memerintahkan perangkat pengapian untuk memulai proses pembakaran lebih dul u daripada sebelumnya. Begitu pula sebaliknya jika user menginginkan pengapian yan g lebih retard (mundur) dari sebelumnya. Pengaturan ini tentunya akan berpengaruh besar terhadap performa mesin bakar itu sendiri, sehingga mesin bakar akan menghasikan performa yang selalu optimal meskipun parameter input telah berubah, misalnya bahan bakar yang memili ki oktan lebih rendah / tinggi, perangkat pengapian seperti koil dan busi (spark plug) ya ng memiliki spesifikasi lebih tinggi, dan lain-lain.

CDI PROGRAMMABLE Spesifikasi perangkat pendukung performa mesin sepeda motor yang telah diubah, contohnya pada motor balap, akan menuntut penyesuaian pada perangkat pendukung p erforma mesin tersebut agar menghasilkan performa yang optimal pada setiap saat. Paramet er input dari perangkat pendukung mesin, bahkan yang bersifat eksternal seperti perubahan suhu , cuaca dan kelembaban akan mengubah performa mesin. Agar pengaturan dapat dilakukan setiap saat dan lebih mudah, maka lahirlah sebuah produk yang dinamakan Programmable CDI. Progra mmable CDI memungkinkan pengguna mengatur perangkat pendukung mesin secara mudah agar menghasilkan performa mesin yang optimal. Contoh produk CDI Programmable buatan REXTOR Secara garis besar, jenis CDI programmable tergantung pada sistem kelistrikan se peda motor terbagi menjadi 2, yaitu AC Programmable CDI dan DC Programmable CDI. 1. AC (Alternate Current) Programmable CDI Sistem kelistrikan AC pada sepeda motor berarti kelistrikan yang dihasilkan oleh sepul semuanya akan digunakan untuk perangkat kelistrikan dan pengapian pada sepeda mo tor. Sistem kelistrikan AC akan menghasilkan tegangan yang naik turun tergantung putaran mes in. Tegangan yang dihasilkan akan melalui filter berupa regulator yang akan membatas i tegangan jika melebihi tegangan yang seharusnya. Akumulator hanya menjadi penyimpan tegan gan sementara jika sistem kelistrikan kekurangan tegangan untuk menghidupkan perangk at kelistrikan yang terdapat pada sepeda motor, sehingga sepeda motor dapat dihidup kan meski tanpa menggunakan akumulator (battery). Berdasarkan dari sistem kelistrikan ini, maka CDI Programmable tipe AC memiliki diagram kelistrikan sebagai berikut :

Contoh diagram kelistrikan pada CDI Rextor tipe AC Penjelasan gambar diatas : 1. High Voltage Source Coil : kumparan / sepul pengapian yang menghasilkan tegan gan tinggi. 2. Power Source Coil : kumparan / sepul pembangkit tegangan rendah untuk catu da ya sistem computer dalam CDI AC. 3. Pulser Signal Coil : kumparan pulser. 4. Ignition Coil : kumparan pembangkit api busi. 5. Spark Plug : busi 6. Blok kuning menyatakan rangkaian internal dalam CDI. 7. Blok Nomer 1 : Rectifier and High Voltage Regulator Area; merupakan rangkaian penyearah dan pengatur tegangan tinggi. Berisi rangkaian pembatas tegangan untuk diumpan ke kumparan pembangkit api busi. 8. Blok Nomer 2 : Firing Area; Rangkaian Pengapian, digunakan untuk menyalakan kumparan pembangkit api busi. Komponen utama adalah thyristor dan capacitor, sistem penyalaannya dikendalikan oleh blok nomer 3. 9. Blok Nomer 3 : Thyristor Driver, rangkaian pengendali thyristor. 10. Blok Nomer 4 : Central Processor Unit / CPU. Sistem computer utama pengendal i CDI, mengatur segala fungsi CDI mulai dari pengendalian sistem pengapian hingga komunikasi dengan PC (Personal Computer) untuk keperluan tuning data. 11. Blok Nomer 5 : Pulse Signal Digitizer; rangkaian untuk mengubah level sinyal analog ke level sinyal digital supaya bisa dibaca oleh CPU. 12. Blok Nomer 6 : Data Communication Interface, rangkaian komunikasi dengan PC.

13. . Blok Nomer 7 : Data Storage Unit, rangkaian berisi IC Memori/ EEPROM untuk menyimpan data setting. 14. Blok Nomer 8 : Power supply khusus untuk CPU. CDI Programmable tipe AC memiliki perbedaan dibandingkan yang bertipe DC. CDI AC tidak membutuhkan perhatian lebih terutama masalah tegangan battery jika digunak an untuk keperluan penggunaan kelistrikan yang tidak tergantung pada battery, sangat sesu ai untuk sepeda motor dengan karakter lingkungan yang sangat buruk (kotor, panas, lumpur) dan ti dak memerlukan perawatan battery. Disisi lain CDI AC memiliki kelemahan, karena sist em pembangkitan daya menggunakan kumparan yang dibangkitkan medan magnet yang diput ar crankshaft maka dalam pengukuran di laboratorium menunjukkan gejala pengereman a tau pembebanan. Contohnya percobaan dengan motor listrik simulasi (300 watt / 0.40 H p) untuk kumparan pembangkit terbuka dengan 6000 rpm begitu dibebani CDI AC maka putaran mesin menurun hingga 5800 rpm (round per minute). 2. DC (Direct Current) Programmable CDI Sistem kelistrikan DC pada sepeda motor berarti kelistrikan yang dihasilkan oleh sepul akan melalui filter berupa kiprok yang akan membatasi tegangan jika melebihi teg angan yang seharusnya dan mengubah tegangan yang dihasilkan sepul yang berupa AC menjadi DC agar bisa digunakan untuk sistem pengisian tegangan untuk akumulator (battery). Akumu lator menjadi perangkat yang penting dalam sistem kelistrikan DC karena digunakan untu k menghidupkan perangkat kelistrikan yang terdapat pada sepeda motor, sehingga sep eda motor tidak akan dapat dihidupkan jika akumulator (battery) dalam keadaan tidak baik / optimal. Berdasarkan dari sistem kelistrikan ini, maka CDI Programmable tipe DC memiliki diagram kelistrikan sebagai berikut :

Contoh diagram kelistrikan pada CDI Rextor tipe DC Diagram blok CDI DC diatas memiliki persamaan dengan CDI AC, perbedaan utamanya dapat diamati dengan penjelasan sebagai berikut . 1. High Voltage Source Coil digantikan dengan 12 volts battery, otomatis ini tid ak akan membebani mesin. 2. Blok Nomer 1 : Voltage inverter 12 volts to 350 volts, rangkaian ini yang ber tugas menaikkan tegangan dari 12 volts ke 350 volts dan ini merupakan pembeda utama dibandingkan CDI AC. High Voltage Source Coil yang digantikan oleh akumulator (battery) 12 volt akan menuntut pemeliharaan pada kondisi battery agar selalu optimal. Jika battery dalam keadaa n kurang baik, maka system kelistrikan akan terganggu dan akan merusak CDI dan sistem kelistrik an lainnya.

PAKET PROGRAMMABLE CDII Dalam diagram-diagram kelistrikan CDI Programmable sebelumnya ditunjukkan bahwa sebuah CDI dapat diprogram menggunakan komputer. Sebuah paket CDI Programmable a kan menyertakan unit penghubung antara perangkat CDI dan komputer dan juga software untuk pengolahan data. Komunikasi data dari CDI menuju komputer umumnya ditunjang oleh beberapa komponen berikut ini : -microprocessor pada unit CDI programmable -kabel koneksi komunikasi data -kabel converter -software pendukung koneksi -software pemrograman untuk PC

Contoh spesifikasi dan paket yang terdapat pada CDI Programmable produk REXTOR : Microprocessor : Motorola 8 Kbyte MC908KX8

Koneksi Komunikasi Data : Serial Communication Port DB 9 (RS 232) PC Operating System : Microsoft Windows 2000 / XP; Linux all Distro USB to RS 232 Converter : Ver. 2.0 Koneksi Yang Tersedia : 3 (Main Connector, RS 232 Data, Gear Position Sensor) Isi Dalam Kemasan : Programmable CDI Unit, Instruction Manual, CD Software Insta llation, Gear Position Sensor Wire Harness Connector Isi Software : -Flexible Ignition Map Adjustment | Akurasi setiap titik kurva pengapian tiap 500 rpm mesin dan limiter di 20.000 rpm, dengan menyesuaikan setting kurva yang sesuai akan diperoleh kemampuan optimum. -Optimum data storage memory | Mampu menyimpan 14 macam setting kurva pengapian dalam satu unit CDI. Kurva pengapian disesuaikan dengan bermacam kondisi sirkuit, bahan bakar, rasio gigi, temperature udara, kelembaban dan apapun setting optimum mekanik terhadap mesin.

-Non Licensed Interface and Free Software | Bekerja minimal PC Pentium 2 -300 MHz, RAM 64 MB dengan system operasi minimum Windows 2000 atau Linux. Dengan CD (compact disk) software gratis berplatform Java (Sun Microsystem) tidak memerlukan lisensi untuk instalasi. Non Licensed Interface and Free Software | Bekerja minimal PC Pentium 2 -300 MHz, RAM 64 MB dengan system operasi minimum Windows 2000 atau Linux. Dengan CD (compact disk) software gratis berplatform Java (Sun Microsystem) tidak memerlukan lisensi untuk instalasi. SUMBER : -www.sportdevices.com -www.rextor-tech.com -www.motorplus-online.com -www.otomotif-online.com

Anda mungkin juga menyukai