Anda di halaman 1dari 10

12 Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor:

Fungsi & Cara Kerja

Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor – Di dalam dunia otomotif ada begitu
banyak macam rangkaian sistem yang akan saling terhubung. Selain ada sistem
penerangan, sistem kelistrikan, sistem pengisian ada juga sistem pengapian.
Advertisements

Nah disini otoflik akan menjelaskan tentang sistem pengapian, khususnya sistem
pengapian pada sepeda motor mulai dari macma-macam komponennya, fungsi
komponen dan juga cara kerja dari sistem pengapian sepeda motor.

Daftar Isi

 Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor dari Fungsi dan Cara Kerja

o Jenis – Jenis Sistem Pengapian

o Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor

 1. Baterai

 2. Spul AC

 3. Kunci Kontak

 4. Ignition Coil

 5. CDI Unit

 6. Pulse Igniter

 7. Kabel Busi

 8. Busi

o Skema Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDI

o Cara Kerja Sistem Pengapian Motor

Sistem pengapian pada sepeda motor sendiri merupakan sistem yang difungsikan untuk
menghasilkan percikan bunga api pada bagian busi. Tujuananya agar pembakaran di
dalam ruang bakar bisa bekerja. Adapun sistem pembakaran sendiri dihasilkan dari
rangkaian elektronik.
Memiliki peran yang begitu penting untuk bisa membuat mesin motor dapat bekerja.
Tentu saja sistem pengapian pada sepeda motor harus di rawat dengan baik. Adapun
perawatan yang harus di lakukan biasnaya lebih terfokus pada komponen yang
bernama busi motor.
Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor dari Fungsi dan
Cara Kerja

Karena komponen inilah yang akan langsung berhadapan pada ruang pembakaran.
Sehingga kerap kali membuat busi motor mengalami kegagalan fungsi. Untuk
memahami cara merawat busi motor silahkan simak pada pembahasan otoflik
sebelumnya.
Jenis – Jenis Sistem Pengapian

Jika bicara mengenai sistem pengapian, sampai dengan saat ini setidaknya ada
beberapa macam jenis sistem pengapian yang umum digunakan. Beberapa diantaranya
seperti:

 Sistem pengapian konvensional

 Sistem pengapian elektronik (memakai transistor)

 Sistem pengapian CDI

 Sistem pengapian DLI


Lalu mana yang sering dipakai untuk sistem pengapian sepeda motor? Untuk sepeda
motor lebih sering menggunakan sistem pengapian CDI karena struktur dan juga
komponen yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Namun mampu dengan baik
menyuplai pengapian di ruang pembakaran.

Sementara untuk sistem pengapian lain sepertii sistem pengapian elektronik bisa kita
jumpai, namun tidak terlalu banyak motor yang memakai sistem pengapian ini. Namun
justru lebih sering kita dapati pada sistem pengapian mobil.
Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor

Apabila sudah jelas dan paham mengenai beberapa macam jenis sistem pengapian
yang ada di dunia otomotif. Berikut ini adalah daftar komponen sistem pengapian
sepeda motor beserta fungsi masing-masing komponennya.
1. Baterai

Seperti yang kita semua ketahui, baterai pada sebuah sepeda motor atau lebih familiar
dengan Aki merupakan salah satu komponen yang begitu penting baik pada sistem
penerangan sepeda motor, ataupun sistem pengisian sepeda motor.

Dimana pada komponen yang satu ini semua arus listrik yang akan dijadikan sebagai
sumber proses pengapian akan di tampung. Biasanya aki motor memiliki aliran arus DC
(searah) dengan tengangan sebesar 12 volt.
2. Spul AC
Komponen sistem pengapian sepeda motor yang berikutnya adalah Spul AC. Fungsi dari
komponen ini hampir sama seperti fungsi alternator pada sistem pengisian mobil.

Dimana lewat komponen ini motor akan tetap bisa berjalan meski tidak dilengkapi
baterai. Hanya saja arus dari spul ini masih bertengangan AC atau bolak-balik.
3. Kunci Kontak
Kemudian ada juga komponen kunci kontak. Fungsi utama dari komponen yang satu ini
untuk menjadi switch yang digunakan sebagai langkah awal menyalakan dan
menonaktifkan sistem pengisian sepeda motor.

Biasanya pada saat kunci kontak pada motor di arahkan ke posisi ON, maka arus
baterai akan langsug tersebar ke berbagai rangkaian kelistrikan yang ada. Salah
satunya untuk menyuplai sistem pengapian ini.
4. Ignition Coil

Agar busi dapat memercikan api, tentu saja dibutuhkan sebuah tegangan besar. Maka
dari itu ada tambahan komponen yang bernama Ignition Coil. Yang dimana pada
komponen ini arus tengangan berdaya 12V akan dibuat menjadi kisaran 20 KV atau
setara 20.000 volt.

Adapun proses perubahan arus tengangan kecil menjadi besar yang di hasilkan oleh
Ignition Coil memanfaatkan proses induksi elektromagnet. Tidak heran apabila banyak
kasus coil terbakar, itu dikarenakan arus tegangan yang ada begitu besar.
5. CDI Unit
Kemudian komponen sistem pengapian sepeda motor yang berikutnya adalah CDI Unit.
Dalam fungsinya, komponen ini digunakan untuk mengosongkan arus.

Adpaun komponen utama dari CDI unit berupa dioda untuk menyearahkan arus dari
spul ac dan transistor yang dipakai untuk menaikan tegangan arus. Sehingga aliran
arus tersebut dapat masuk ke dalam capasitor dengan cepat.
6. Pulse Igniter
Kemudian komponen yang berikutnya adalah pulse igniter. Komponen yang satu ini
berfungsi menjadi sensor CKP yang akan mengirimkan sinyal untuk menandakan waktu
atau timing pengapian mesin. Biasanya penggunaan pulse igniter ini memanfaatkan
frekuensi tertentu.
7. Kabel Busi

Selain komponen diatas, ada juga komponen sistem pengapian sepeda motor lain yang
berupa kabel busi. Seperti kita ketahui, kabel busi akan digunakan sebagai penghubung
ignition coil dengan busi.

Namun berbeda dengan kabel kelistrikan pada umumnya, kabel busi dibuat dengan
struktur yang lebih baik karena akan dipakai untuk menyalurkan arus listrik
bertegangan tinggi. Selain itu juga dilengkapi dengan isolator yang begitu tebal untuk
menhindari terjadinya hubungan singkat.
8. Busi
Dan komponen terakhir dari sistem pengapian sepeda motor adalah Busi. Yang dimana
seperti kami jelaskan diatas, komponen ini akan digunakan sebagai pengkonversi
energi listrik yang dihasilkan ignition coil menjadi percikan api di bagian dalam silinder
mesin untuk menyalakan pembakaran.

Skema Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDI

Untuk lebih paham dan jelasnya tentang perangkaian sistem pengapian sepeda motor
dengan menggunakan CDI. Berikut ilustrasi yang bisa kami gambarkan untuk
memperjelas hal tersebut.
Cara Kerja Sistem Pengapian Motor

Lalu bagaimana sih cara kerja sistem pengapian motor yang menggunakan CDI? untuk
memahami hal tersebut, berikut otoflik.com jelaskan secara rinci bagaimana alur cara
kerja sistem pengapian tersebut.

1. Saat kunci kontak kita geser ke posisi ON maka akan aliran arus dari baterai ke
bagian CDI Unit dengan melewati converter untuk membuat arus tegangan naik.
2. Namun sebelum sinyal dari pulse ignitor masuk, maka posisi arus bertegangan
tinggi tersebut masih tertahan di dalam capasitor.
3. Nah saat kondisi pulse igniter mengirimkan sinyal dengan mengacu pada
frekuensi rpm mesin. Maka otomatis akan membuat SCR mendapatkan triger
yang otomatis akan mengalirkan arus listrik yang terdapat di dalam capsitor.
4. Secara otomatis rangkaian dari baterai akan terputus dan rangkaian dari
capsitor akan terhubung ke ignition coil. Dan otomatis akan langsung membuat
kemagnetan dengan arus lebih besar lewat kumparan primer.
5. Kemagnetan tersebut nantinya akan diarahkan ke kumparan sekunder untuk
menghasilkan otuput arus hingag 7 kali lebih besar.
6. Dan terakhir arus output dari kuparan skuner tersebut akan diarahkan ke busi
untuk memercikan sebuah bunga api di dalam ruang bakar.

Anda mungkin juga menyukai