Apa pengertiannya ? apa perbedaanya ? dan bagaimana cara kerjanya ? bisa anda
simak semuanya pada artikel dibawah ini.
Kontak point ini disebut juga sebagai platina karena ujung point ini berbahan platina.
Platina, secara normal akan terhubung dengan massa, tapi apabila kaki platina terkena
cam maka kontak akan terputus. Terputusnya kontak platina ini digunakan untuk
meningkatkan tegangan primer dengan cara induksi elektromagnet.
Selain itu, untuk membagi busi mana yang hidup juga digunakan sistem mekanis dengan
menggunakan bantuan rotor dan distributor. Komponen distributor ini terhubung dengan
crankshaft sehingga saat rotor distributor berputar maka tegangan hasil induksi akan
didistribusikan ke semua busi sesuai fairing order.
Meski memakai sistem mekanis, tipe pengapian konvensional menjadi dasar terciptanya
sistem pengapian modern. Saat ini, sudah sangat jarang kita temui mobil-mobil dengan
sistem ini karena dari segi efisiensi listrik kalah dengan pengapian modern.
Secara prinsip, sistem ini sama seperti sistem konvensional hanya saja ada output
kumparan primer coil akan dihubungkan dengan sebuah transistor selaku saklar
elektronik. Sementara untuk membagi tegangan, komponen distributor tetap disediakan.
Sistem pengapian berikutnya lebih banyak diaplikasikan pada sepeda motor. Pengapian
CDI menggunakan capasitor yang dapat menyimpan dan mengeluarkan semua arusnya
dengan cepat.
Cara kerja CDI dimulai ketika magnet menghasilkan arus saat engkol mesin berputar.
Arus yang dihasilkan dalam bentuk AC akan disalurkan kedalam Capasitor unit agar
arusnya bisa diserap. Dilain tempat ada pulser yang akan menentukan timming pengapian
berdasakan kemagnetan.
Saat pulser mengirimkan triger maka capasitor akan mengeluarkan (discharge) seluruh
arus listriknya ke coil primer. Didalam coil tegangan listrik diperbesar lagi sehingga
mampu mengeluarkan api pada busi.
Gambar foto CDI