Anda di halaman 1dari 5

MATAPELAJARAN : PELIHARAAN KELISTRIKAN KEND RINGAN (PKKR)

KELAS / PROG. K : XI / TENIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF


TOPIK / MATERI : Macam-macam sistem pengapian pada kendaraan
WATU : 3 JP
HARI / TGL. : Pertemuan Ke-28
GURU : PARJANA

Pada sistem kelistrikan/pengapian kendaraan menggunakan baterai dengan daya 12


volt.
Tegangan sebesar ini dipastikan tidak akan mengeluarkan pantikan / percikan bunga api
pada celah sebesar 0,8 mm.
Untuk itu ada rangkaian peningkatan tegangan listrik agar listrik mampu keluar dari
elektroda busi dalam wujud percikan api.
Rangkaian ini, disebut rangkaian sistem pengapian. Terhitung ada sekitar 4 tipe
pengapian pada kendaraan, antara lain ;
 Sistem pengapian konvensional ( platina)
 Sistem pengapian transistor (elektronik)
 Sistem pengapian CDI (Sepeda motor)
 Sistem pengapian DLI

Apa pengertiannya ? apa perbedaanya ? dan bagaimana cara kerjanya ? bisa anda
simak semuanya pada artikel dibawah ini.

1. Sistem Pengapian Konvensional


Sistem pengapian konvensional merupakan rangkaian pengapian dengan kinerjanya
secara mekanis. Mengapa disebut secara mekanis ? karena dalam hal melakukan
pengubahan tegangan dilakukan secara mekanis dengan memutuskan arus primer coil
menggunakan kontak pont.

Kontak point ini disebut juga sebagai platina karena ujung point ini berbahan platina.
Platina, secara normal akan terhubung dengan massa, tapi apabila kaki platina terkena
cam maka kontak akan terputus. Terputusnya kontak platina ini digunakan untuk
meningkatkan tegangan primer dengan cara induksi elektromagnet.
Selain itu, untuk membagi busi mana yang hidup juga digunakan sistem mekanis dengan
menggunakan bantuan rotor dan distributor. Komponen distributor ini terhubung dengan
crankshaft sehingga saat rotor distributor berputar maka tegangan hasil induksi akan
didistribusikan ke semua busi sesuai fairing order.
Meski memakai sistem mekanis, tipe pengapian konvensional menjadi dasar terciptanya
sistem pengapian modern. Saat ini, sudah sangat jarang kita temui mobil-mobil dengan
sistem ini karena dari segi efisiensi listrik kalah dengan pengapian modern.

2. Sistem Pengapian Transistor


Sistem pengapian transistor menjadi skema pengapian dengan komponen elektronika,
namun masih tetap ada beberapa komponen mekanis. Sistem pengapian transistor
adalah rangkaian kelistrikan yanh menggunakan transistor sebagai pemutus arus primer.

Secara prinsip, sistem ini sama seperti sistem konvensional hanya saja ada output
kumparan primer coil akan dihubungkan dengan sebuah transistor selaku saklar
elektronik. Sementara untuk membagi tegangan, komponen distributor tetap disediakan.

Ada dua macam pengapian transistor yakni


 Tipe semi-transistor, masih menggunakan kontak point yang dijadikan pemutus
arus basis pada kaki transistor.
 Tipe fully-transistor, tipe full transistor menggunakan signal generator yang
menggantikan kontak point. Penggunaan signal generator ini tidak menimbulkan
gesekan karena bekerja secara magnetic. Selengkapnya simak cara kerja
pengapian elektronik.
3. Sistem pengapian CDI

Sistem pengapian berikutnya lebih banyak diaplikasikan pada sepeda motor. Pengapian
CDI menggunakan capasitor yang dapat menyimpan dan mengeluarkan semua arusnya
dengan cepat.

Cara kerja CDI dimulai ketika magnet menghasilkan arus saat engkol mesin berputar.
Arus yang dihasilkan dalam bentuk AC akan disalurkan kedalam Capasitor unit agar
arusnya bisa diserap. Dilain tempat ada pulser yang akan menentukan timming pengapian
berdasakan kemagnetan.

Saat pulser mengirimkan triger maka capasitor akan mengeluarkan (discharge) seluruh
arus listriknya ke coil primer. Didalam coil tegangan listrik diperbesar lagi sehingga
mampu mengeluarkan api pada busi.
Gambar foto CDI

4. Sistem pengapian DLI


DLI merupakan singkatan dari distributor less ignition. Seperti namanya, sistem ini tidak
menggunakan komponen distributor. Lantas, bagaimana kinerjanya ?
DLI banyak diaplikasikan pada mobil-mobil modern, biasanya menggunakan dual coil
pack atau single coil pack. Dengan kata lain, setiap busi akan dilayani oleh sebuah coil,
sehingga satu coil hanya akan meningkatkan tegangan untuk satu busi.
Dalam hal ini, pada mesin 4 silinder misalnya maka ada 4 input yang masing-masing akan
memberi perintah kapan coil akan bekerja. Input ini diatur oleh ECM dengan bantuan
sensor CKP, CMP dan beberapa sensor lain.
Pada tipe single coil pack maka keberadaan kabel busi juga ditiadakan karena output coil
akan langsung disalurkan melalui per ke busi, Tentunya ini meningkatkan efisiensi
penyaluran energi listrik. Untuk mempelajari DLI bisa anda simak cara kerja pengapian
DLI
Demikian artikel lengkap dan detail mengenai macam macam sistem pengapian pada
mobil dan motor, semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.
SOAL-SOAL LATIHAN :
1 Terangkan apa yang dimaksud dengan rangkian sistem pengapian pada kendaraan.
2 Sebutkan 4 macam sistem pengapian yang ada pada kendaraan
3 Terangkan fungsinya Coil pada sistem pengapian kendaraan
4 Apa gunanya kontak platina pada sistem pengapian konvensional
5 Terangkan singkatan singkatan berikut yang ada pada sistem pangapian kendaraan :
CDI :
DLI:
ECM:
CKP :
C MP:

Anda mungkin juga menyukai