Anda di halaman 1dari 10

2 Komponen Sistem Pengapian

Sepeda Motor: Fungsi & Cara


Kerja
oleh dewi subiyanti
Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor – Di dalam dunia otomotif ada
begitu banyak macam rangkaian sistem yang akan saling terhubung. Selain
ada sistem penerangan, sistem kelistrikan, sistem pengisian ada juga sistem
pengapian.

Nah disini otoflik akan menjelaskan tentang sistem pengapian, khususnya


sistem pengapian pada sepeda motor mulai dari macma-macam
komponennya, fungsi komponen dan juga cara kerja dari sistem pengapian
sepeda motor.

Konten [Sembunyikan]
 Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor dari Fungsi dan Cara Kerja
o Jenis – Jenis Sistem Pengapian
o Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor
 1. Baterai
 2. Spul AC
 3. Kunci Kontak
 4. Ignition Coil
 5. CDI Unit
 6. Pulse Igniter
 7. Kabel Busi
 8. Busi
o Skema Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDI
o Cara Kerja Sistem Pengapian Motor

Sistem pengapian pada sepeda motor sendiri merupakan sistem yang


difungsikan untuk menghasilkan percikan bunga api pada bagian busi.
Tujuananya agar pembakaran di dalam ruang bakar bisa bekerja. Adapun
sistem pembakaran sendiri dihasilkan dari rangkaian elektronik.

Memiliki peran yang begitu penting untuk bisa membuat mesin motor dapat
bekerja. Tentu saja sistem pengapian pada sepeda motor harus di rawat
dengan baik. Adapun perawatan yang harus di lakukan biasnaya lebih
terfokus pada komponen yang bernama busi motor.

Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor


dari Fungsi dan Cara Kerja
Karena komponen inilah yang akan langsung berhadapan pada ruang
pembakaran. Sehingga kerap kali membuat busi motor mengalami kegagalan
fungsi. Untuk memahami cara merawat busi motor silahkan simak pada
pembahasan otoflik sebelumnya.

Jenis – Jenis Sistem Pengapian

Jika bicara mengenai sistem pengapian, sampai dengan saat ini setidaknya
ada beberapa macam jenis sistem pengapian yang umum digunakan.
Beberapa diantaranya seperti:

 Sistem pengapian konvensional


 Sistem pengapian elektronik (memakai transistor)
 Sistem pengapian CDI
 Sistem pengapian DLI
Lalu mana yang sering dipakai untuk sistem pengapian sepeda motor? Untuk
sepeda motor lebih sering menggunakan sistem pengapian CDI karena
struktur dan juga komponen yang dibutuhkan tidak terlalu banyak. Namun
mampu dengan baik menyuplai pengapian di ruang pembakaran.

Sementara untuk sistem pengapian lain sepertii sistem pengapian


elektronik bisa kita jumpai, namun tidak terlalu banyak motor yang memakai
sistem pengapian ini. Namun justru lebih sering kita dapati pada sistem
pengapian mobil.

Komponen Sistem Pengapian Sepeda Motor


Apabila sudah jelas dan paham mengenai beberapa macam jenis sistem
pengapian yang ada di dunia otomotif. Berikut ini adalah daftar komponen
sistem pengapian sepeda motor beserta fungsi masing-masing komponennya.

1. Baterai

Seperti yang kita semua ketahui, baterai pada sebuah sepeda motor atau
lebih familiar dengan Aki merupakan salah satu komponen yang begitu
penting baik pada sistem penerangan sepeda motor, ataupun sistem
pengisian sepeda motor.

Dimana pada komponen yang satu ini semua arus listrik yang akan dijadikan
sebagai sumber proses pengapian akan di tampung. Biasanya aki motor
memiliki aliran arus DC (searah) dengan tengangan sebesar 12 volt.

2. Spul AC
Komponen sistem pengapian sepeda motor yang berikutnya adalah Spul AC.
Fungsi dari komponen ini hampir sama seperti fungsi alternator pada sistem
pengisian mobil.

Dimana lewat komponen ini motor akan tetap bisa berjalan meski tidak
dilengkapi baterai. Hanya saja arus dari spul ini masih bertengangan AC atau
bolak-balik.

3. Kunci Kontak
Kemudian ada juga komponen kunci kontak. Fungsi utama dari komponen
yang satu ini untuk menjadi switch yang digunakan sebagai langkah awal
menyalakan dan menonaktifkan sistem pengisian sepeda motor.

Biasanya pada saat kunci kontak pada motor di arahkan ke posisi ON, maka
arus baterai akan langsug tersebar ke berbagai rangkaian kelistrikan yang
ada. Salah satunya untuk menyuplai sistem pengapian ini.

4. Ignition Coil

Agar busi dapat memercikan api, tentu saja dibutuhkan sebuah tegangan
besar. Maka dari itu ada tambahan komponen yang bernama Ignition Coil.
Yang dimana pada komponen ini arus tengangan berdaya 12V akan dibuat
menjadi kisaran 20 KV atau setara 20.000 volt.

Adapun proses perubahan arus tengangan kecil menjadi besar yang di


hasilkan oleh Ignition Coil memanfaatkan proses induksi elektromagnet. Tidak
heran apabila banyak kasus coil terbakar, itu dikarenakan arus tegangan yang
ada begitu besar.

5. CDI Unit
Kemudian komponen sistem pengapian sepeda motor yang berikutnya adalah
CDI Unit. Dalam fungsinya, komponen ini digunakan untuk mengosongkan
arus.

Adpaun komponen utama dari CDI unit berupa dioda untuk menyearahkan
arus dari spul ac dan transistor yang dipakai untuk menaikan tegangan arus.
Sehingga aliran arus tersebut dapat masuk ke dalam capasitor dengan cepat.

6. Pulse Igniter
Kemudian komponen yang berikutnya adalah pulse igniter. Komponen yang
satu ini berfungsi menjadi sensor CKP yang akan mengirimkan sinyal untuk
menandakan waktu atau timing pengapian mesin. Biasanya penggunaan
pulse igniter ini memanfaatkan frekuensi tertentu.

7. Kabel Busi

Selain komponen diatas, ada juga komponen sistem pengapian sepeda motor
lain yang berupa kabel busi. Seperti kita ketahui, kabel busi akan digunakan
sebagai penghubung ignition coil dengan busi.

Namun berbeda dengan kabel kelistrikan pada umumnya, kabel busi dibuat
dengan struktur yang lebih baik karena akan dipakai untuk menyalurkan arus
listrik bertegangan tinggi. Selain itu juga dilengkapi dengan isolator yang
begitu tebal untuk menhindari terjadinya hubungan singkat.

8. Busi
Dan komponen terakhir dari sistem pengapian sepeda motor adalah Busi.
Yang dimana seperti kami jelaskan diatas, komponen ini akan digunakan
sebagai pengkonversi energi listrik yang dihasilkan ignition coil menjadi
percikan api di bagian dalam silinder mesin untuk menyalakan pembakaran.

Skema Rangkaian Sistem Pengapian Motor CDI

Untuk lebih paham dan jelasnya tentang perangkaian sistem pengapian


sepeda motor dengan menggunakan CDI. Berikut ilustrasi yang bisa kami
gambarkan untuk memperjelas hal tersebut.
Cara Kerja Sistem Pengapian Motor

Lalu bagaimana sih cara kerja sistem pengapian motor yang menggunakan
CDI? untuk memahami hal tersebut, berikut otoflik.com jelaskan secara rinci
bagaimana alur cara kerja sistem pengapian tersebut.

1. Saat kunci kontak kita geser ke posisi ON maka akan aliran arus dari
baterai ke bagian CDI Unit dengan melewati converter untuk membuat
arus tegangan naik.
2. Namun sebelum sinyal dari pulse ignitor masuk, maka posisi arus
bertegangan tinggi tersebut masih tertahan di dalam capasitor.
3. Nah saat kondisi pulse igniter mengirimkan sinyal dengan mengacu
pada frekuensi rpm mesin. Maka otomatis akan membuat SCR
mendapatkan triger yang otomatis akan mengalirkan arus listrik yang
terdapat di dalam capsitor.
4. Secara otomatis rangkaian dari baterai akan terputus dan rangkaian
dari capsitor akan terhubung ke ignition coil. Dan otomatis akan
langsung membuat kemagnetan dengan arus lebih besar lewat
kumparan primer.
5. Kemagnetan tersebut nantinya akan diarahkan ke kumparan sekunder
untuk menghasilkan otuput arus hingag 7 kali lebih besar.
6. Dan terakhir arus output dari kuparan skuner tersebut akan diarahkan
ke busi untuk memercikan sebuah bunga api di dalam ruang bakar.
Nah seperti itu kiranya informasi yang kali ini dapat otoflik.com sampaikan
terkait cara kerja sistem pengapian sepda motor CDI yang memang lebih
umum digunakan sekarang ini. Lengkap juga dengan fungsi dan komponen
sistem pengapian sepeda motor yang bisa pahami. Sekian dan semoga bisa
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai