Anda di halaman 1dari 30

TUGAS PLKR

NAMA ANGGOTA:

1. Winarsih
2. Wiranto
3. Zulmi Aditya

Fungsi CDI Motor – CDI adalah singkatan dari Capacitor Discharge Ignition yang merupakan salah
satu sistem pengapian mesin sepeda motor. Mesin tersebut memanfaatkan energi yang sebelumnya
disimpan pada kapasitor. Energi kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan tegangan yang tinggi
pada koil pengapian. Hingga akhirnya tekanan tinggi menghasilkan sebuah spar di dalam busi. Nah
untuk mengetahui apa saja jenis dan fungsi CDI motor secara lengkap, silahkan simak informasi
berikut ini.

Apa Saja Macam dan Fungsi CDI ?

Fungsi CDI adalah untuk menyalurkan serta memutus arus listrik pada motor. CDI koil pengapian
memiliki fungsi untuk menghasilkan tegangan tinggi, nantinya tegangan ini dapat menghasilkan
percikan bunga api listrik di busi.

Di pasaran banyak yang menjual CDI dengan berbagai jenis. Beberapa tipe CDI yang ada yaitu
rancing limitter, racing unlimitter, programmable, dan standart. Meskipun tipe CDI berbeda namun,
Fungsi CDI semua tipe sama.

Pemasangan CDI dilakukan dengan sederhana sesuai dengan bawaan sepeda motor. Untuk CDI jenis
racing limitter tidak standar, karena kurnya ditinggikan tetapi masih memiliki limiter. Nah fungsi
limiter adalah menjaga mesin motor supaya tetap berada pada putaran dan membuat mesin lebih
awet.

Sedangkan untuk CDI programmable digunakan pada sepeda motor racing. CDI programable agak
rumit, pemasangannya harus dilakukan dengan instalasi yang cukup rumit. Jika terjadi kesalahan
pada instalasi CDI programmable dapat menyebabkan kerusakan mesin sepeda motor.

CDI dilengkapi pengaturan pemantikan api sehingga dapat membuat akselerasi mesin maksimal,
selain itu power mesin juga dapat bekerja maksimal karena bahan bakar telah masuk ke ruang
pembakaran dengan sempurna.
Komponen Sistem Pengapian CDI

CDI adalah sistem pengapian yang menggunakan dua jenis sistem yaitu CDI AC dan CDI DC. Sistem
pengapian CDI AC memanfaatkan arus yang secara langsung dihasilkan oleh SPUL (pembangkit listrik
di motor) SPUl memiliki arus jenis AC yang kuat sehingga dihasilkan sistem pengapian tinggi. Untuk
sistem pengapian CDI DC yaitu menggunakan arus yang ada lalu disearahkan kiprok.

Sistem pengapian dapat bekerja maksimal. Fungsi CDI dapat maksimal jika memiliki komponen
pelangkap sehingga dapat bekerja dengan mudah. Adapun komponen yang akan mengoptimalkan
fungsi sistem pembakaran CDI adalah sebagai berikut ini.

Baterai

Baterai berfungsi untuk menyimpan arus listrik. Oleh sebab itu bateri menjadi salah satu komponen
fungsi CDI utama karena dapat mencukupi kebutuhan listrik. Listrik yang disimpan oleh baterai
semuanya dialirkan dari spul. Pada beberapa motor injeksi, bateri menjadi komponen penting
karena fungsinya juga menghidupkan ECU.

KotaSpul dan rotor magnet

Berikutnya spul dan rotor mgnet yang berfungsi untuk mengubah aliran putaran pada poros engkol
mesin, arah putaran yang diubah nantinya menjadi listrik jenis AC. Listrik kemudian dijadikan sebagai
tenaga dalam sistem pengapian CDI. Spul merupakan komponen yang bentuknya seperti kumparan
statis, letaknya berada di bagian dalam rotor magnet.

Pulse igniter/pick up coil

Pick up coil berfungsi untuk menjemput sinyal, yang dimaksud dengan sinyal yaitu menunjukkan
timming pada proses pengapian mesian. Cara kerja pick up coil yaitu sama dengan spul namun lebih
sederhana. Satu putaran dalam engkol mesin hanya terjadi satu potongan sehinggan yang dikirimkan
hanya sinyal (PWM). Sinyal kemudian dapat menunjukkan timming pengapian dan RPM mesin.

Voltage converter

Voltage converter berfungsi sebagai mengkonversi tegangan untuk mencapai maksimal arus
discharger. Sistem pengapian CDI menggunakan prinsip yang berbeda pada sistem pengapian di
mobil. CDI motor memanfaatkan induksi yang terlebih dahulu dialirkan ke kumparan utama sehingga
hasil tegangannya supaya lebih tinggi.
Pengertian Sistem Kelistrikan Mobil

Sistem kelistrikan mobil adalah rangkaian energi listrik yang disusun untuk
menjalankan sebuah fungsi tertentu pada sebuah mobil.

Dengan kata lain, semua sistem yang memanfaatkan energi listrik masuk
dalam sistem elektrikal mobil.

Fungsi sistem kelistrikan mobil

• Memungkinkan busi bisa menyuala sehingga mesin bensin bisa bekerja


• Sebagai sistem keamanan dan keselamatan mesin
• Sistem kelistrikan dapat menambah kenyamanan berkendara

Macam Macam Sistem Kelistrikan Mobil

Sistem elektrikal pada mobil itu sangat luas. Kalau disegmentasikan, maka
ada beberapa kelompok sistem kelistrikan yakni ;

1. Sistem kelistrikan mesini


Sistem kelistrikan mesin adalah semua rangkaian kelistrikan yang terdapat
pada mesin mobil. Fungsi sistem kelistrikan mesin adalah untuk membantu
kinerja mesin agar lebih efisien.

Contohnya, pada busi. Busi dapat memercikan bunga api karena ada proses
perubahan energi listrik ke energi api. Proses perubahan ini, dilakukan dalam
sebuah rangkaian sistem kelistrikan mesin.

Selain busi, ada beberapa point kelistrikan pada mesin yakni ;

a. sistem starter

Sistem starter adalah rangkaian kelistrikan yang berfungsi dalam proses


cranking mesin. Cranking adalah putaran awal yang membuat poros engkol
mesin berputar, sehingga pembakaran pertama mesin bisa terjadi.

b. sistem pengisian

Sistem pengisian adalah rangkaian kelistrikan yang menyediakan suplai arus


listrik untuk sistem kelistrikan mobil. Sistem pengisian mengubah sebagian
putaran mesin menjadi energi listrik melalui sebuah dinamo. Sehingga
kebutuhan listrik mobil selalu tersedia.

c. sistem pengapian

Sistem pengapian adalah skema kelistrikan untuk membuat busi


mengeluarkan percikan api ketika langkah usaha. Untuk melakukan proses
ini, sistem pengapian memanfaatkan induksi elektromagnetik untuk menaikan
tegangan baterai (12 V).

d. glow plug system (diesel)

Glow plug atau busi pijar adalah pemanas ruang bakar yang berfungsi
menaikan suhu ruang bakar mesin diesel pada saat suhu mesin masih dingin.
Sehingga proses starting tidak terganggu,

e. sistem efi

Sistem efi atau sistem injeksi adalah rangkaian kelistrikan terpadu (IC) yang
berfungsi untuk menyuplai bensin ke mesin dengan volume yang ideal pada
segala kondisi.

f. sistem commonrail (diesel)

Common rail merupakan skema kelistrikan terpadu yang mengatur suplai


solar ke dalam ruang bakar dengan volume ideal pada segala kondisi.
Commonrail hampir sama dengan sistem efi, namun ini digunakan pada
mesin diesel

2. Sistem kelistrikan body


Sistem kelistrikan body adalah rangkaian kelistrikan yang terdapat pada body
kendaraan. Sistem ini memang terpisah dengan mesin, namun masih memiliki
sumber listrik yang sama.

Sistem kelistrikan body juga memiliki beberapa point seperti berikut :

a. sistem penerangan eksterior

Advertisement
Sistem penerangan eksterior berfungsi dalam hal menerangi bagian luar
mobil. Contohnya, lampu head, lampu kabut atau lampu kota.

b. sistem penerangan interior

Sistem penerangan interior berfungsi dalam hal peneranangan kabin mobil.


Contohnya, lampu interior kabin yang bisa dinyalakan secara manual (melalui
tombol) atau otomatia saat membuka pintu mobil.

c. sistem peringatan

Sistem peringatan adalah skema kelistrikan yang akan memberikan tanda


atau sinyal ke pengendara lain.

Contohnya lampu sein yang menandakan kendaraan akan berbelok ke salah


satu arah. Lalu lampu rem yang menandakan bahwa kendaraan sedang
mengerem dan contoh lain adalah klakson serta lampu mundur.

3. Sistem infotaiment

Sistem infotaiment merupakan gabungan dari info and entertaiment.


Fungsinya untuk memberikan info terkait kondisi mobil secara umum dan
memberikan akses hiburan pada pengguna.

Contoh sistem kelistrikan yang masuk infotaiment antara lain

a. multi info display

Multi info display (MID) yang lebih familiar disebut sebagai speedometer. Di
sini tidak hanya menyediakan data kecepatan mobil, namun ada lampu
indikator oli, indikator air bag, indikator fuel, dan indikator check engine.

b. audio and video

Audio seakan menjadi fitur wajib pada mobil, karena dengan fitur ini pengguna
dapat memutar lagu serta mendengarkan radio. Di versi terbaru, disediakan
panel LCD untuk memutar konten video.

c. USB port dan cigarette lighter

Fitur ini digunakan sebagai pengisi daya ponsel, maraknya pengguna ponsel
pintar membuat mobil juga memiliki stasiun pengisian daya ponsel yang
efektif.

4. Sistem kelistrikan chasis

Sistem kelistrikan chasis adalah rangkaian kelistrikan yang terletak pada


chasis dan powertrain mobil. Sistem ini berfungsi memudahkan serta
memaksimalkan perpindahan tenaga dari mesin ke roda.

Sehingga, selain lebih efektif mobil juga akan lebih aman.

Contoh sistem kelistrikan chasis antara lain :

a. sistem ABS dan EBD

Sistem ABS berfungsi untuk mencegah terjadinya selip saat kita menginjak
pedal rem. Sementara EBD membantu mendistribusikan tenaga pengereman
sesuai beban pengereman yang diperlukan.

b. HSA, Traction control, stability control

Pada SUV fitur ini akan anda temui, fungsinya jelas untuk membuat mobil
tetap aman ketika berada di trek pegunungan.

c. Differential clutch

Pada mobil berpenggerak AWD, biasanya akan ditemui electronic differential


cluth yang berfungsi untuk menghubungkan dan memutuskan salah satu
differential pada mobil.

d. Transmission solenoid

Sistem transmisi automatic memanfaatkan solenoid untuk memindahkan gigi.


Dan kinerja solenoid ini juga diatur oleh sistem kelistrikan chasis.

5. Sistem keamanan dan keselamatan

Sistem keamanan mobil modern tidak lagi menggunakan benda-benda


mekanis, tetapi sudah banyak yang menggunakan rangkaian kelistrikan agar
lebih efisien.

Contoh sistem kelistrikan pada sektor safety and security antara lain :

a. bag inflator control

Sistem airbag adalah sistem pencegah cedera saat terjadi kecelakaan.


Kantong udara akan mengembang untuk menghindari benturan di area
kepala. Dan bag inflator control merupakan rangkaian elektrikal yang
mengatur kapan kantong udara akan mengembang.

b. immobilizer

Sistem anti maling saat ini sudah menggunakan kunci kontak berbasis
frekuensi. Kunci immobilizer memancarkan gelombang ke mobil, kalau
gelombang tersebut cocok maka mobil bisa dihidupkan. Namun kalau tidak,
mobil tidak akan bisa dihidupkan.

c. alarm system

Sistem alarm adalah sebuah peringatan yang diberikan kepada orang yang
ada didekat mobil untuk menandakan ada gangguan fisik pada mobil. Contoh
saat body mobil tersentuh oleh tangan jahil.

SISTEM STARTER
A. Pengertian Sistem Starter

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal
bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine
mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya
melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.

B. Fungsi Sistem Starter

Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga
dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor
bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses
pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi
tahanam-tahanan motor misalnya :

1. Tekanan kompresi

2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak

3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.

C. Jenis Sistem Starter

1. Starter Mekanik

Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter (starter
kaki), slenger (starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)

2. Starter Elektrik

Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini banyak
digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.

3. Strarter Pneumatik

Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai
pada mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter jenis
ini.
D. Komponen Sistem Starter

1. Komponen Utama Sistem Starter

a. Saklar starter

Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter

b. Relay starter

Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter

c. Motor starter

Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar

Gambar II.1. Motor Stater

d. Batteray

Berfungsi sebagai sumber arus listrik

2. Komponen Motor Starter

a. Field Coil ( Kumparan Medan)

Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor
biasanya pada motor starter sudah dilengkapi dengan magnet permanen jadi tidak
diperlukan field coil (kumparan medan) untuk membangkitkan medan magnet.

b. Armature (jangkar)

Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak
putar atau sebagai penghasil momen putar.
Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang
berfungsi sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).

Gambar II.2. Armature

c. Yoke dan Pole Core

Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core.


Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder.

Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan field coil.

Gambar II.3.Yoke, Pole Core, dan Field coil

d. Brush (Sikat)

Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari
field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter
memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua.

• Dua buah disebut dengan brush positif.

• Dua buah disebut dengan brush negative.


Gambar II.4. Brush

e. Sarter Clutch

Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda
penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengamandari
armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear

Gambar II.5. Starter Clutch

f. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)

Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear


ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuitmotor
starter melalui teminal utama.
g. Armetur Brake

Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari
perkaitan dengan roda penerus.

Gambar II.7. Armetur Brake

h. Driver Lever

Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan
roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Gambar II.8. Driver Lever


E. Type Motor Starter

Motor Starter Pada Kendaraan Terbagi Menjadi beberapa type, antara lain :

1. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

Gambar II.9. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

a. Kelebihan

Motor starter tipe Konvensional memiliki kelebihan sebagai berikut:

Kontruksi pada motor starter tipe Konvensional Armaturenya seporos dengan pinion
gear. Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan
putaran armature sama, jadi putarannya menghasilkan gaya yang besar.

b. Kekurangan

Motor starter tipe Konvensional memiliki kekurangan sebagai berikut:

Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan putaran
armature sama, maka memerlukan tenaga listrik yang besar untuk menggerakkan engine.

2. Reduction Type Starter Motor


Gambar II.10. Reduction Type Starter Motor

a. Kelebihan

Kontruksi pada motor starter tipe reduksi armaturenya tidak seporos dengan gigi pinion
tapi putaran dari armaturenya di reduksikan (diturunkan) oleh idle gear sampai
sepertiganya. Maka putaran yang dihaslkan sangat kuat karena memilki idlle gear.

b. Kekurangan
Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan) maka putarannya tidak cepat
seperti pada motor starter tipe konvensional.

3. Planetary Type Starter Motor

Gambar II.11. Planetary Type Starter Motor

a. Kelebihan

Sistem stater dengan motor stater tipe planetary pada prinsipnya sama dengan motor
stater tipe lainnya. Motor stater jenis planetary termasuk pada jenis motor stater reduksi
karena putaran armature diturunkan untuk mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat.
Mekanisme penurun putaran motor stater jenis ini menggunakan unit roda gigi
planetary. Reduksi model planetary memungkinkan motor stater bekerja pada kecepatan
tinggi dibandingkan dengan motor stater tipe konvensional. Kecepatan motor yang lebih
tinggi menghasilkan torsi yang lebih besar. Keuntungan dari motor stater jenis ini adalah
lebih kompak, lebih ringan, dan output torsi yang lebih ringan.

Komponen-komponen utama motor stater tipe ini secara umum sama dengan motor
stater tipe konvensional, namun ukuran aramature, kumparan medan dan lainnya lebih
kecil. Perbedaan yang mencolok pada motor stater tipe ini adalah komponen untuk
mereduksi putaran motor dengan unit roda gigi planetary. Unit gigi planetary terdiri dari
beberapa komponen, yaitu ring gear, gigi planetary, pembawa gigi planetary dan poros
pembawa (carrier shaft). Armature menghasilkan putaran yang tinggi. Putaran ini sebagai
input pada sistem gigi planetary. Output dari sistem roda gigi planetary adalah putaran
yang lebih lambat dibandingkan dengan putaran armature tetapi dengan torsi yang lebih
tinggi.

Putaran gigi planetary akan menyebabkan poros pembawa ( poros gigi planetary ) juga
ikut berputar. Perbandingan gigi antara gigi poros armature : gigi planetary : gigi ring gear
adalah 11 : 15 : 43 yang menghasilkan perbandingan reduksi sebesar 5, dengan demikian
kecepatan putaran poros armature akan turun menjadi 1/5 dari putaran poros armature
sebenarnya.

b. Kekurangan

Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan)oleh gigi planetary, maka


putarannya tidak cepat seperti pada motor starter tipe konvensional.

F. Prinsip Kerja Sistem Starter

1. Medan Elektromagnetik

Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu
medan magnet (M) di sekeliling kawat.
Gambar II.12. Medan Elektromagnetik

2. Kaidah Tangan Kiri Fleming

a. Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik

b. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet

c. Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik

Gambar II.13. Kaidah Tangan Kiri Fleming

3. Prinsip Kerja Motor Stater

Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan arus
listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet dari
kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan
konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan
konduktor bisa berputar.
Gambar II.14. Prinsip Kerja Motor starter

G. Cara Kerja Sistem Starter

1. Pada Saat Motor Switch On (ST)

Gambar II.15.Pada Saat Motor Switch On (ST)

Arus listrik mengalir :

a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> hold coil -----> massaSehingga : Ada
kemagnetan yang menarik plunyer (ke kanan)

b. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan pull coil -----> terminal C -----
> Kumparan Medan -----> anker -----> massaSehingga:

1) Magnetik switch ,plunyer tertarik /aktif

2) Pinion maju dan berputar lambat (arus nya masih kecil, lewat kontak)

3) Main Swtch mulai terhubung


2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Arus listrik mengalir :

a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan penahan -----> massa

b. Baterai -----> terminal B -----> terminal C -----> Kumparan medan -----> kumparan
angker -----> MassaSehingga:

Motor akan tertahan terkait dengan pinion dan berputar cepat (arus dari

battery langsung lewat main switch ke motor).

3. Pada Saat Starter Switch OFF


Gambar II.17.Pada Saat Starter Switch OFF

a. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan pull coil
-----> Hold coil -----> Massa

b. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan medan
angker -----> Massa

Sehingga:

Kemagnetan plunyer berbalik (sesuai arah aliran listriknya) sehingga Plunyer akan
bergerak maju sehingga pinion tertarik mundur dan main switch terputus

H. Sistem Listrik Starter Pada Mobil

Sistem Starter Mobil merupakan suatu mesin atau engine tidak dapat mulai hidup (start)
dengan sendirinya, maka mesin tersebut memerlukan tenaga dari luar untuk memutarkan poros
engkol dan membantu untuk menghidupkan. Dari beberapa cara yang sudah ada pada saat ini,
mobil pada umumnya menggunakan siatu motor listrik, digabungkan dengan magnetic switch
(solenoid) yang memindahkan gigi pinion yang berputar ke ring gear yang dipasangkan pada
bagian luar dari fly wheel (roda gila), sehingga ketika ring gear dapat berputar maka secara
otomatis poros engkol pun juga ikut berputar. Suatu motor starter harus dapat menghasilkan
momen yang besar dari tenaga yang kecil yang tersedia pada baterai atau aki
Gambar II.18.Sistem Listrik Starter Pada Mobil

Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan yang berfungsi untuk memberikan
putaran awal untuk engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel,
dan poros engkol dapat berputar, sehingga engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat
bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.

a. Komponen Sistem Starter Pada Mobil

1) Kunci Kontak / Sarting Switch

Fungsi starting switch atau yang dikenal juga dengan istilah kunci kontak berfungsi
untuk memutuskan dan menghubungkan baterai dengan komponen- komponen dalam
sistem starter dan komponen kelistrikan lainnya.

2) Baterai (Aki)

Baterai atau aki pada mobil berfungsi untuk menyimpan energi listrik dalam bentuk
energi kimia, yang akan digunakan untuk mensuplai (menyediakan) listik ke sistem
starter, sistem pengapian, lampu-lampu dan komponen komponen kelistrikan lainnya

3) Motor Starter

Motor Starter berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi gerak (mekanik),
yang digunakan untuk memutar engine (melalui poros engkol) pertama kali, untuk
membatu engine tersebut hidup.

4) Sekering (Fuse)

Sekering (fuse) berfungsi sebagai pembatas arus (pengaman) agar tidak terjadi
kelebihan tegangan yang akan menyebabkan kerusakan pada setiap komponen sistem
kelistrikan.

5) Kabel

Kabel berfungsi sebagai penghubung komponen – komponen sistem kelistrikan pada


mobil. Untuk penghubung pada sistem starter biasanya digunakan kabel yang cukup
besar karena kabel tersebut juga dilewati arus yang cukup besar.Pada sistem pengapian
yang dilengkapi dengan balast resistor, biasanya sistem starter juga dilengkapi dengan
dioda atau dengan relay, yang berfungsi untuk mengalirkan arus dari baterai ke ignition
coil tanpa melalui balast resistor ketika pada saat starter, dan mencegah agar arus tidak
kembali ke motor starter setelah mesin hidup (posisi IG).

b. Cara kerja sistem starter pada mobil


1) Pada saat Kunci Kontak ON

Pada saat kunci kontak ON listrik dari terminal positif baterai akan
mengalir menuju ke terminal B pada switch magnet dari motor starter. Listrik akan
dialirkan ke hold in coil pada switch magnet sehingga akan timbul kemagnetan pada
hold in coil. Kemagnetan pada hold in coil ini akan membuat kontak plate akan tertarik
dan terdorong maju karena gaya magnet dari hold in coil tersebut dan membuat
Terminal C dan terminal B pada switch magnet akan saling terhubung. Dengan
terhubungnya terminal C dan terminal B oleh kontak plate , maka aliran listrik dari
postif aki akan mengalir juga menuju terminal B. Sementara di saat kontak plate maju
tertarik , kontak plate juga akan menarik drive lever yang mengakibatkan starter clutch
terdorong dan mendorong pinion gear untuk berhubungan dengan fly whell. Aliran
listrik di terminal B akan diteruskan ke field coil, sehingga field coil akan menjadi
magnet. Aliran listrik juga akan diteruskan ke armature , sehingga armature pun ikut
menjadi magnet. Kemagnetan antara field in coil dan armature ini akan membuat
armature coil berputar , sehingga pinion gear pun akan ikut berputar. Dengan
berputarnya pinion gear ini akan membuat flywheel pun ikut berputar.

2) Pada Saat Kunci Kontak OFF

Pada saat kunci kontak off, maka aliran listrik ke terminal B pada switch magnet
dari motor starter pun akan terputus yang mengakibatkan kemagnetan pada hold in coil
hilang. Dengan hilangnya kemagnetan pada field in coil maka kontak plate akan tertarik
kembali ke posisi semula oleh karena tekanan dari per yang ada pada switch magnet.
Kembalinya kontak plate pada posisi semula ini akan membuat drive lever akan kembali
ke posisi semula yang berakibat starter clutch dan pinion gear kembali ke posisi semula
dan memutuskan hubungan dengan flywheell. Sehingga flywheel yang berputar karena
hasil tenaga dari pembakaran pada ruang bakar , tidak akan membuat motor starter
berputar , yang dapat membuat motor starter menjadi rusak

Macam-Macam Kerusakan Lampu Sein


1. Lampu berkedip terlalu cepat

Masalah pertama yang kerap kali muncul pada lampu sein adalah masalah
kedipannya yang terlalu cepat. Ketika kita menekan saklar turning signal,
lampu akan menyala begitupun dengan lampu indikator dashboardnya. Tapi
ada yang beda, kedipan lampu lebih cepat dari biasanya.

Masalah ini disebabkan karena voltase baterai yang menyuplai arus listrik ke
lampu sign mengalami penurunan atau drop voltage. Penurunan tegangan ini
disebabkan karena banyak faktor salah satunya karena berat jenis elektrolit
baterai sudah mulai menurun yang membuat daya simpan listriknya juga turun
ataupun disebabkan karena tegangan pengisian yang terlalu kecil.

Ini terjadi karena flasher yang bertugas membuat kedipan pada lampu
kekurangan arus, jadi kinerja flasher akan terganggu jika tegangan listrik yang
masuk kurang dari 12 volt sehingga proses pemutusan dan penyambungan ini
akan berlangsung kurang sempurna. Dan ini akan menyebabkan efek kedipan
yang terlalu cepat.

Tapi, untuk memastikan anda perlu mengukur berapa tegangan pada sistem
elektrikal motor anda. Cara mudahnya coba aktifkan beberapa sistem
elektrikal seperti lampu kepala atau klakson. Jika suara klakson agak sember
dan sinar lampu kepala redup.

Cara mengatasi masalah ini adalah dengan mencharge ulang baterai jika
elektrolitnya masih bagus. Tapi jika elektrolitnya sudah tidak mampu, maka
anda perlu mengganti air akinya. Itupun jika aki motor anda tipe basah. Jika
memakai tipe kering, mau tidak mau anda perlu mengganti aki motor anda.

2. Lampu sein Mati

Untuk masalah ini, sama seperti masalah lampu lain. Apabila suatu beban
kelistrikan tidak berfungsi ketika rangkaian di aktifkan maka ada dua
kemungkinan lampu yang mati atau rangkaian lampu yang terputus.

Bagaimana cara mendeteksinya ?

Pertama, coba lihat bagian yang viewable. Perhatikan sekering lampu apabila
kawat didalam sekering masih tersambung maka sekering dalam kondisi
normal. Tapi jika kawat didalam sekering putus itu sama saja rangkaian
terbuka sehingga arus listrik tidak pernah melewati sekering.
Jika sekering putus, apa kita bisa langsung menggantinya ? 80% berfikir
demikian tapi kita cari tahu dulu mengapa fuse/sekering lampu bisa putus.
Tiap sekering memiliki kode warna dan kapasitas masing masing yang
ditujukan pada satuan ampere, artinya fuse memiliki ketahan terhadap arus
listrik pada besaran tertentu.

Advertisement

Kita ambil contoh lampu riting ini, biasanya fuse yang dipakai ada di angka 10
ampere. Artinya arus listrik yang dibutuhkan lampu dalam keadaan normal
maksimal 10 ampere, jika arus yang mengalir lebih dari 10 ampere maka ada
yang tidak normal pada rangkaian itu.

Biasanya lonjakan arus ini terjadi akibat ada korsleting, korsleting ini terjadi
karena arus dari terminal positif mengalir langsung ke masa tanpa melewati
beban. karena tidak ada beban maka arus yang mengalir juga bisa tak
terhingga sehingga jika dibiarkan bisa menimbulkan panas yang memicu
kebakaran.
Untuk itu fuse yang putus, tidak bisa kita atasi dengan hanya mengganti fuse
itu atau bahkan menggantinya dengan kapasitas lebih besar, justru
berbahaya. Lakukan pengecekan rangkaian lampu sign untuk mencari tahu
dimana letak kosleting listrik.
img by thoughtco.com

Untuk melakukan hal ini, anda perlu bantuan test lamp atau multimeter jika
ada. Caranya colokan kabel test lamp ke positif baterai dan colokan jarum test
lamp ke terminal output sekering lampu. Jika ada kosleting maka lampu tester
akan menyala meski redup.

Jika sudah dipastikan ada kosleting maka langkah selanjutnya adalah


menyusuri rangkaian kabel lampu dari ujung hingga ujung. Cari kabel yang
terkelupas atau yang menempel dengan body, pastikan di lapisi dengan
isolator.

Jika lampu tester mati, maka rangkaian dalam keadaan bebas atau tidak
terhubung dengan masa. Anda bisa langsung mengganti sekering yang putus.
Ini terjadi biasanya karena pengaruh air, air juga bisa menimbulkan kosleting
arus listrik tapi jika kandungan air sudah hilang maka kosleting bisa berhenti.

Tapi, bagaimana jika fuse masih normal dan lampu sign tetap mati ?
Jika itu terjadi maka ada komponen didalam rangkaian yang tidak berfungsi.
Masih menggunakan lampu tester, kali ini hubungkan kabel test lamp dengan
masa baterai. Kemudian hidupkan lampu sein dan colokan jarum tester ke
setiap terminal sepanjang rangkaian lampu, dari mulai terminal fuse, hingga
mencapai terminal bolam.

Pengecekan ini bisa mendeteksi seluruh komponen yang mengalami putus.


Pertama pada flasher, jika lampu tester menyala ketika dicolokan ke input
flasher namun saat tester dicolokan ke output tester mati, maka itu
menandakan flasher yang tidak berfungsi.

Kedua, pada bolam lampu. Jika lampu tester tetap hidup pada terminal lampu
tapi lampu sein tidak mau hidup, maka ada dua kemungkinan. Bisa
sambungan lampu dengan terminal yang buruk atau filamen bolam yang
putus. Langkah perbaikannya adalah penggantian komponen.

3. Lampu sein tidak berkedip

Terkadang, kita juga menemui suatu masalah yang cukup aneh. Normalnya
lampu sign hidup dengan kedipan interval tertentu, tapi pada masalah ini
lampu sein hidup seperti lampu lain dan tidak berkedip. Apa penyebabnya ?

Kita kembali lagi ke cara kerja lampu sein, dimana kedipan lampu disebabkan
karena adanya pemutusan dan penyambungan secara berkelanjutan pada
komponen yang bernama flasher. Jika flasher tidak berfungsi normal, maka
ada dua akibat yakni lampu sein mati dalam artian kontak didalam flasher
tidak mau tersambung dan lampu sein hidup tidak berkedip dalam artian
kontak didalam flasher tidak mau putus.

Solusinya sama seperti penyebab nomor dua yakni dengan langkah


penggantian. Tapi sebelum mengganti dengan flasher baru, pastikan juga
tegangan baterai yang masuk ke flasher normal 12 volt. Ini terkait masalah
lampu sein yang pertama dimana drop voltage bisa membuat kinerja flasher
jadi tidak karuan.

img by aa1car.com

Untuk mengeceknya, dibutuhkan alat multi meter untuk hasil yang akurat atau
dengan test lamp dengan mengamati intensitas cahaya yang dihasilkan.
Caranya, colokan kabel test lamp ke massa baterai kemudian colokan jarum
tester ke terminal input flasher dalam kondisi saklar riting dalam keadaan
menyala. Jika sinar redup, maka ada masalah pada tegangan yang masuk ke
flasher, tapi jika lampu bersinar terang maka maslaahnya ada pada flasher.
Untuk masalah lampu tester yang redup itu bisa disebabkan karena adanya
hambatan pada rangkaian kelistrikan lampu. Bisa sambungan terminal yang
kendor atau banyak sambungan-sambungan pada kabel. Untuk itu cek semua
hal yang menyebabkan hambatan ini.

Lamu tembak

1. Low Beam
Low beam adalah sinar lampu menyorot ke arah bawah bagian depan jalan yang akan
dilalui pengendara, atau biasa disebut lampu dekat. Lampu dekat ini sangat tepat untuk
memberikan penerangan pada jalan yang anda lalui, sehingga lebih memudahkan dan
membantu anda pada saat berkendara.

Contohnya saja anda bisa terhindar dari lubang – lubang jalan atau pun bisa
mengetahui keberadaan polisi tidur. Tegas tidaknya lampu dipengaruhi oleh peda gas
mobil yang anda gunakan. Semakin tinggi kecepatan, maka akan semakin terang nyala
lampunya

2. High Beam
High beam adalah sinar lampu menyorot ke arah tengah dan depan jalan yang akan
dilalui pengendara (sejajar dengan posisi lampu), atau biasa disebut lampu jauh. Lampu
jauh ini tidak boleh digunakan secara sembarangan. Apalagi digunakan secara terus
menerus.

Fungsi lampu tembak pada mobil:

1.sebagai penerangan dijalan yang gelap

2.sebagai penerangan dijalan yang berkabut

3.sebagai penanda/kode ke pengendara lain

Diagnosis kerusakan Lamu tembak dan perbaikannya

1. Kondisi Sekring Putus

Salah satu penyebab lampu depan mobil mati yang seringkali terjadi adalah
kondisi sekring yang putus. Sekring kelistrikan di dalam mobil biasanya
terkumpul dalam sebuah wadah kotak yang berada di bawah kanan dekat setir
mobil. Sekring berbentuk seperti dua jari atau gigi. Carilah sekring yang berkaitan
dengan lampu, cek kondisinya apakah memang putus atau tidak. Anda bisa
memperbaiki nya dengan cara melilitkan 2 helai serabut logam di dalam kabel ke
terminal satu dan lainnya. Setelah itu pasangkan kembali sekring lampu tersebut.
Setelah itu anda bisa mencoba menyalakan lampu mobil.

2. Karena Kabel atau Relay

Anda mungkin juga menyukai