steering
akan terus bekerja saat mesin hidup walaupun saat mobil tidak bergerak. Akibatnya, ada kerugian tenaga mesin
yang digunakan untuk menggerakan pompa power steering. Untuk meningkatkan tingkat ekonomi bahan bakar
dan meringankan mesin, dibuatlah sebuah sistem steering assist tanpa melibatkan mesin. Sistem itu dikenal
sebagai elektronik power steering.
Pengertian EPS
Electronik power steering (EPS) merupakan suatu rangkaian mekatronika yang berfungsi membantu pengemudi
untuk mengendalikan arah kendaraan pada sistem steering. Perbedaan pada EPS terletak pada tenaga penggerak
steer. Apabila pada Hidrolik power steering menggunakan tenaga hidraulik, pada EPS menggunakan tenaga
motor listrik untuk membantu pengendalian steer.
Ketika steer mulai di belokan steering torque sensor akan mendeteksi seberapa besar moment puntir dan
seberapa cepat kemudi di belokan, data tersebut diinformasikan ke steering control module,dengan data tersebut
steering control module menyuplai arus listrik ke motor steer sesuai kebutuhan, sehingga dapat meringankan
beban steer.
Eps akan di nonaktifkan saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi, bagaimana cara penonaktifan tersebut?
Kecepatan kendaraan dapat terdeteksi dengan adanya vss (vehicle speed sensor). Saat kendaraan melaju dengan
kecepatan tinggi (lebih dari 80km/jam) vss akan menginformasikan ke steering control module.
Dengan data tersebut steering control module akan memerintahkan clutch agar terlepas dengan steering main
shaft namun steering wheel masih terhubung sampai dengan rack and pinion. sehingga steer terasa lebih berat
hal itu dimaksudkan supaya steer lebih stabil saat kecepatan tinggi. Pada beberapa tipe, motor listrik akan
bertautan secara permanen tanpa melewati clutch. Sedangkan Beban penyetiran diatur oleh banyaknya arus
yang mengalir ke motor.
Salah satu yang mendapatkan sentuhan teknologi yaitu sistem steering. Diawal - awal steering menggunakan
sistem konvensional yang murni menggunakan sistem mekanis perbandingan gigi. Selangkah kemudian
digantikan dengan sistem power steering yang menggunakan media minyak sebagai pendorong untuk
membantu pengemudi dalam menambah tenaga putar roda kemudi. Power steering juga menjamin keamanan
dalam mengontrol tekanan roda kemudi saat kendaraan melaju pada kecepatan tinggi. Dengan berbekal tekanan
yang dihasilkan dari pumpa power steering yang digerakkan oleh puli yang terhubung dengan puli poros
engkol.
Sudah puas dengan hasil power steering, industri otomotif kembali membuat sebuah teknologi steering yang
tenaga putarnya dibantu oleh sebuah motor electrik yang langsung menempel pada steering shaft. Teknologi ini
diberi nama Electronic Power Steering yang bekerjanya mengandalkan sebuah control komputer untuk
menggerakkan motor.
Perputaran motor electric diatur oleh sebuah Power Steering Control Module yang mendapatkan data dari
beberapa sensor sebagai input data , diantaranya yaitu :
a. Torque Sensor yang berada pada input shaft steering berfungsi mendeteksi kuatnya puntiran dan arah putaran
Setelah Power Steering Control Module mendapatkan input data dari beberapa sensor, maka ia akan
memberikan signal output ke beberapa komponen dan data perbaikan, yaitu :
b. Clutch berfungsi menghubungkan dan memutuskan putaran motor dengan gigi reduksi
c. DTC ( Data Trouble Code ) berfungsi memberikan data kerusakan yang dimunculkan melalui lampu check
engine ataupun dengan scan tool
Untuk menjamin EPS agar bekerja secara maksimal, maka Power Steering Control Module memerlukan data
koreksi ( Corection Data ) dari komponen - komponen yang bekerja. Adapun sebagai corection data pada EPS
yaitu Noise Supressor berfungsi mendeteksi putaran mesin.
2. Steering Coloum
3. Torque Sensor
4. EPS Motor
9. ECM
EPS tidak membutuhkan bantuan putaran mesin dalam pengoperasiannya, berbeda dengan power steering yang
pumpanya terhubung dengan putaran puli poros engkol. Sedangkan EPS murni hanya menggunakan sebuah
motor electric. Karena tidak ada kaitannya dengan putaran mesin, maka tenaga mesin tidak akan terpengaruh
oleh bekerjanya EPS.
Karena mesin tidak bekerja untuk memutarkan sesuatu yang berhubungan dengan EPS, maka mesin bekerja
seperti biasanya. Dan ini akan menambah efisiensi bahan bakar dibanding jika kendaraan menggunakan Power
stering.
Lokasi motor yang ditanamkan langsung ke shaft steering, maka ini akan berimbas pada kecepatan motor
dalam merespon untuk membantu putaran shaft steering.
Sama halya dengan power steering, EPS juga bekerja dberdasarkan kecepatan kendaraan. Pada kecepatan
rendah, motor akan membantu putaran orda kemudi dengan mudah, namun pada kecepatan tinggi, motor akan
memberikan gaya berat dalam memutar roda kemudi yang berfungsi sebagai faktor keselamatan dalam
mengontrol kendaraan.
Karena sudah menggunakan sistem komputer, maka setiap kerusakan yang berkaitan dengan komponen EPS
akan ditambilkan dalam bentuk code - code yang berisi data kerusakan. Ini bisa dilihat dari lampu check engine
ataupun menggunakan scan tool.
f. Lebih aman
Motor electrik memberikan jaminan keamanan yang lebih dibanding jenis manual ataupun power steering yang
sering mengalami kebocoran cairan ataupun kerusakan pada pumpa power steering.