Anda di halaman 1dari 11

SISTEM CHASIS DAN BODY

“ ELECTRIC POWER STEERING”

KELOMPOK 8
PRODI D-III TEKNOLOGI OTOMOTIF
KELAS B

Nama Anggota Kelompok :


1. Alvin Noor Laksono (19.03.0574)
2. Clarissa Herna Aptasabela (19.03.0580)
3. Genta Dani Setyawan (19.03.0585)

POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN


D-III TEKNOLOGI OTOMOTIF
TAHUN AJARAN 2020/2021
ELECTRIC POWER STERRING

A. PENGERTIAN
Sistem EPS (Elektronic Power Steering) adalah sistem yang membantu
pengoperasian steering waktu dibelokkan dengan menggunakan motor listrik, dipakai
pada kendaraan sedang dan kecil.
EPS bekerja berdasarkan kecepatan kendaraan dan tenaga putar pengemudi pada
steering wheel yang selanjutnya dikonversikan secara kelistrikan dan dikontrol oleh
mikro prosessor

B. CARA KERJA
a. Saat kunci diputar ke posisi ON, Control Module memperoleh arus listrik untuk
kondisi stand-by bersamaan dengan itu, indikator EPS pada panel instrumen
menyala.
b. Saat mesin hidup, Noise Suppressor segera menginformasikan pada Control
Module untuk mengaktifkan motor listrik. Dan clutch pun langsung
menghubungkan motor dengan batang setir.
c. Ada suatu sensor yang terletak pada steering rack bertugas memberi informasi
pada Control Module ketika setir mulai diputar yaitu Torque Sensor.
d. Torque sensor akan mengirimkan informasi sejauh apa setir diputar & seberapa
cepat putarannya. Dengan dua informasi tersebut, Control Module segera
mengirim arus listrik sesuai yang dibutuhkan ke motor listrik untuk memutar gigi
kemudi. Dengan begitu proses memutar setir menjadi ringan.
e. Vehicle Speed Sensor bertugas begitu mobil mulai melaju. Sensor ini
menyediakan informasi bagi control module tentang kecepatan kendaraan. Pada
kecepatan tinggi, umumnya dimulai sejak 80 km/jam, motor elektrik akan
dinonaktifkan oleh Control Module. Dan akan menjadi seperti steering tipe
manual.
C. JENIS EPS
a. Fully electric

Artinya motor listrik bekerja langsung dalam membantu gerakan kemudi. Baik
yang letaknya menempel pada batang kemudi, seperti pada Toyota Yaris dan Vios.
Juga yang letaknya menempel pada rack steer seperti Honda Jazz, Suzuki Karimun
dan Swift. Bahkan pada generasi awal yang diterapkan Mazda Vantrend lansiran
1995 ataupun Toyota Crown keluaran 2005, di tempatkan pada gearbox steering

b. Semi electric

Putaran motor elektrik hanya dimanfaatkan untuk mendorong hidraulis. Ini


sebagai pengganti pompa power steering yang menempel di mesin dan diputar
oleh sabuk V-belt. Misalnya seperti pada Chevrolet Zafira dan Mercedes Benz A-
Class.
Perangkat EPS yang digunakan tentunya tidak lagi menempel pada mesin.
Namun masih mengandalkan minyak untuk meringankan gerak setir. Biasanya
perangkat ini juga masih menggunakan slang tekan dan slang balik dari minyak.

D. KOMPONEN ELECTRIC POWER STEERING


Komponen electric power steering ( fully electric )
a. steering wheel

steering wheel berfungsi untuk mengontrol arah kendaraan, dimana putaran


steering wheel akan diteruskan melalui steering shaft dan steering linkage, yang
kemudian menggerakkan roda untuk berbelok ke arah yang di kehendaki.

b. steering main shaft

poros yang berfungsi untuk meneruskan putaran steering wheel menuju pada
steering gearbox

c. steering column
steering column berfungsi sebagai tempat atau cover dari steering main
shaft.steering column ada 2 jenis, yaitu collapsible type dan non collapsible.
collapsible type memiliki kelebihan dapat menyerap goncangan saat terjadi
benturan atau tabrakan. sehingga saat terjadi tabrakan, steer tidak mendorong dan
menghantam si pengemudi. biasanya digunakan pada kendaraan kecil seperti
mobil, karena memliki konstruksi yang kurang kuat dan lebih rumit. non
collapsible type adalah type yang tidak bisa menyerap goncangan dan cenderung
memiliki keamanan yang kurang baik saat terjadi tabrakan atau benturan pada
bagian depan kendaraan. biasanya digunakan oleh kendaraan besar atau niaga,
karena kontruksinya yang lebih kuat.

d. steering linkage

berfungsi untuk meneruskan putaran kemudi menuju roda depan. steering linkage
terdiri atas pinion gear, rack, tie rod, ball joint.

e. steering gearbox
berfungsi untuk mengarahkan roda depan dan juga sebagai gigi reduksi untuk
meningkatkan momen agar kemudi menjadi lebih ringan. berat ringannya kemudi
tetentukan oleh perbandingan gigi pada steering gearbox yang berkisar antara 18-
20

f. electric control module ( ECM )

berfungsi sebagai pengontrol tenaga dan arah putaran motor yang dilengakapi
dengan on-board diagnostic display. komponen ini juga berfingsi untuk
mengontrol arus listrik yang memutarkan motor berdasarkan signal yang masuk,
serta berfungsi untuk mengontrol tegangan clutch.

g. vehicle speed sensor ( VSS ) / sensor kecepatan


komponen ini berfungsi untuk mengukur kecepatan kendaran saat kendaraan
sedang melaju atau sedang dikemudikan. vss biasanya dipasang pada transmisi
kendaraan. vss akan membangkitkan signal secara proporsional tergantung
kecepatan kendaraan, yang kemudian dikirimkan ke ECM dan speedometer.

h. motor listrik

berfungisi untuk membantu meringankan putaran kemudi. dengan cara


menghasikan torsi sesuai dengan arus yang disediakan oleh electric control
module.

i. clutch ( kopling )
berfungsi untuk memutus hubungkan putaran motor dengan gigi reduksi dan
steering shaft, dimana letak dari komponen ini berada diantara motor dan batang
steer.

j. noise suppressor

berfungsi untuk mendeteksi aktifitas mesin, yaitu seperti saat mesin menyala atau
tidak, jika hanya kunci kontak posisi on dan belum di start, dan juga mendeteksi
putaran dari mesin, dengan cara mengambil signal dari ignition coil yang
kemudian di kirimkan ke ECM.

k. torque converter

berfungsi untuk mendeteksi kuat puntiran dan arah puntiran kemudi dengan cara
mengubah putaran steering wheel menjadi signal elektrik yang kemudian dikirim
ke ECM. komponen ini biasanya terletak di colom steer.

l. on-board diagnostic display


berfungsi sebagai komponen yang mendeteksi atau mendiagnosa adanya
kerusakan pada sistem EPS dengan bantuan alat scaner.

E. Kelebihan dan kekurangan EPS


Kelebihan EPS
EPS tidak hanya melakukan fungsi power steering biasa, namun juga bisa mengontrol
tekanan hydraulic pressure yang bereaksi berdasarkan counter-force plunger yang ada
pada gear box tetapnya di dalam input shaft, oleh karena itulah karakteristik steering
effort vs. tekanan hydraulic bervariasi tergantung dari kecepatan kendaraan untuk
memberikan karakteristik kemudi yang optimal pas dengan kecepatan kendaraan dan
kondisi kemudi.
1. Pada saat mobil dalam keadaan stationer dan berjalan lambat putaran kemudi
ringan.
2. Pengaturan steering effort berdasarkan kecepatan kendaraan.
3. Pada kecepatan sedang dan cepat, steering effort secara akan bertambah untuk
menambah kestabilan dan kenyamanan kemudi.
4. Pada kecepatan sedang dan cepat, ketika posisi kemudi berada atau
mendekati posisi netral, fungsi reactionary plunger akan menambah steering
effort agar kemudi lebih stabil.
5. Ketika kendaraan melewati jalan yang rusak pada kecepatan sedang dan
cepat, meskipun ada rintangan besar dari permukaan jalan, namun tidak akan
mempengaruhi arah control kemudi, karena tekanan ouput hydraulic untuk
steering effort menjadi tinggi sama seperti power steering konvensional.
6. System ini mempunyai fungsi fail-safe sehingga meskipun sistemnya
elektrikal, temasuk control unit dan sensors, namun karakteristik power
steering normal masih bisa di dapat.
Kekurangan EPS
a. biaya perbaikan mahal
b. rentan rusak jika terkena air
c. jika terjadi kerusakan kompoenen, jarang diperbaiki. biasanya langsung ganti
dengan yang baru.
REFERENSI
https://automotifsmk.wordpress.com/2017/11/20/sistem-kemudi-eps-electrical-power-
steering/
https://materiotomotifsmk21.blogspot.com/2016/01/electric-power-steering-eps-
sistem.html
https://oto.cekkembali.com/mobil/power-steering-dan-cara-kerjanya/
http://danialmandala.blogspot.com/2013/11/

Anda mungkin juga menyukai