Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PRAUKK

SISTEM STARTER

Disusun Oleh:

Nama : Hardi Siswanto

Kelas : XII TKRO 1

Pro Keahlian : Teknik Mekanik Otomatif

Nis : 0051217413

Jenis Kelamin : Laki-Laki

SMK MUHAMMADIYAH GISTING


KECAMATAN GISTING KABUPATEN TANGGAMUS

TAHUN AJARAN 2023/2024

A. PENGERTIAN SISTEM STARTER


Sistem starter merupakan sistem yang memudahkan pengguna mobil
untuk menyalakan mesin kendaraan. Sistem ini memiliki peran penting karena
menjadi penentu apakah mesin kendaraan bisa dihidupkan atau tidak sehingga
harus dipastikan bisa berfungsi dengan baik. Meskipun terlihat sederhana, akan
tetapi menyalakan mesin kendaraan nyatanya memiliki proses yang cukup rumit.
Sistem starter pada mobil juga memiliki komponen yang sangat kompleks serta
cara kerja yang cukup panjang.

Sistem starter merupakan sebuah rangkaian kelistrikan yang berguna


untuk menghidupkan atau menyalakan mesin kendaraan. Sistem ini dapat
merubah energi listrik yang berasal dari accu untuk menjadi energi mekanik.
Selanjutnya energi mekanik ini yang akan digunakan untuk memutarkan mesin
sehingga mesin kendaraan bisa hidup. Energi mekanik yang dihasilkan dari
sistem starter akan digunakan untuk memutar flywheel saat pertama kali mesin
dihidupkan. Jadi bisa diartikan bahwa sistem starter ini merupakan penggerak
awal sehingga mesin dapat melalui proses pembakaran.

2
Saat flywheel berputar maka piston akan naik dan turun untuk
menjalankan langkah kerja mesin yang dimulai dari hisap, kompresi, usaha
hingga buang. Saat proses kerja mesin tersebut berhasil dilakukan maka mesin
akan mengulangi siklus tersebut tanpa harus mengandalkan bantuan dari sistem
starter lagi. Sistem starter pada kendaraan secara umum dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu:

 Starter Mekanik
Starter mekanik merupakan jenis sistem starter yang paling banyak digunakan
pada kendaraan saat ini. Starter jeni ini biasanya digerakkan oleh tenaga
manusia seperti kick starter pada sepeda motor dan slenger pada mesin diesel.

 Starter Elektrik
Sistem starter elektrik bekerja dengan cara mengubah energi arus listrik
sehingga dapat digunakan untuk menjalankan mesin kendaraan. Starter jenis ini
banyak digunakan pada sepeda motor dan mobil karena memungkinkan mesin
kendaraan bisa hidup dan berjalan dengan mudah.

 Starter Pneumatic
Cara kerja sistem starter mobil jenis ini adalah dengan mengubah udara yang
memiliki tekanan besar menjadi sumber tenaga atau penggeraknya. Biasanya
starter pneumatic ini diaplikasikan pada kapal laut yang memiliki mesin cukup
besar.

B. Fungsi Sistem Starter


Secara umum fungsi sistem starter pada mobil adalah untuk mengawali
perputaran mesin pada kendaraan. Lebih mudahnya, sistem starter ini berperan
untuk menyalakan mesin pada kendaraan saat pertama kali dihidupkan. Untuk
menjalankan fungsi tersebut, dibutuhkan kinerja dari berbagai komponen sistem
starter. Perlu diketahui, meskipun terlihat sederhana akan tetapi sistem starter
mobil memiliki komponen yang kompleks dengan fungsi masing-masing
komponen yang sangat vital. Untuk menggerakkan komponen pada sistem ini
diperlukan energi listrik yang bersumber dari accu.

3
C. Komponen Sistem Starter Mobil dan Fungsinya

Untuk menjalankan fungsi sistem starter dalam menyalakan mesin


kendaraan, ada berbagai komponen yang memiliki peran sangat penting. Jika ada
salah satu komponen yang rusak, maka proses menyalakan mesin mobil bisa jadi
mengalami kendali. Berikut ini komponen sistem starter tersebut.

1. Aki Mobil

Aki mobil termasuk komponen utama dan paling penting dalam


sistem starter mobil. Komponen ini berfungsi sebagai sumber arus listrik untuk
disalurkan pada seluruh sistem starter mobil. Sumber listrik yang berasal dari aki
mobil ini akan diubah menjadi tenaga putar oleh starter kendaraan, sehingga
mesin mobil bisa menyala.

2. Solenoid

Komponen ini disebut juga dengan sakelar magnet. Fungsi solenoid yaitu untuk
melepaskan dan menghubungkan gigi pinion untuk mencapai ring gear flywheel.
Solenoid dapat mengalirkan arus listrik yang cukup besar melalui terminal utama.
Ada tiga jenis solenoid yaitu solenoid stater, plinger, dan caps.
Solenoid starter berbentuk tabung atau silinder yang bertugas menggerakan drive
pinion. Ada dua buah coil pada komponen solenoid starter ini, yaitu pull in
coil dan hold in coil. Fungsi pull in coil yaitu mendorong plunger untuk

4
menghidupkan dan menggerakkan drive pinion. Sedangkan fungsi hold on
coil untuk menahan gerakan pull in coil. Untuk solenoid plunger bertugas
menghubungkan gerakan pull in coil menuju drive lever. Untuk jenis
solenoid caps berada pada bagian depan starter yang berfungsi sebagai penutup.
Komponen ini memiliki tugas sebagai media penghubung arus listrik dari
sistem starter menuju aktuator starter.

3. Armature

Armature bertugas untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang
bergerak dan berputar. Pada komponen ini terdapat juga komponen komutator,
inti armature, poros armature, dan field coil armature.

4. Komutator

Komponen ini merupakan bagian dari komponen armature. Komutator berfungsi


untuk mengalirkan arus listrik menuju armature. Ketika energi listrik tersebut
sudah diterima komponen armature, maka akan terjadi putaran dalam komponen
tersebut.

5. Sikat

Komponen satu ini berfungsi sebagai pengalir tenaga listrik menuju armature.
Energi listrik ini kemudian akan disalurkan kembali melalui komutator menuju
massa. Terdapat 4 buah sikat pada sistem starter mobil yang kemudian dibagi lagi
ke dalam dua kelompok, yaitu sikat negatif dan sikat positif.
Fungsi dari sikat negatif untuk menyalurkan arus listrik dari komponen armature
ke massa. Sementara itu, sikat positif menyalurkan arus listrik dari field
coil menuju komponen armature.

6. Field Coil

Komponen field coil terdiri dari bahan besi dan field coil itu sendiri. Komponen
ini dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik. Tenaga magnet

5
ini berasal dari tembaga berbentuk lempengan yang menghantarkan arus
listrik. Field coil ini sering juga disebut sebagai inti kutub.

7. Kopling Starter

Pada sistem starter terdapat juga kopling yang berfungsi meneruskan daya putar
dari komponen armature ke flywheel. Sistem kerja pada kopling starter ini
dibantu juga oleh roda gigi pinion. Selain itu, kopling starter berfungsi juga
sebagai pengaman untuk meminimalisir kerusakan pada starter mobil. Cara
kerjanya yaitu dengan memutar balikkan komponen gigi pinion ketika mesin
berputar terlalu tinggi.

8. Gigi Pinion

Komponen gigi pinion ini terletak pada area poros armature. Gigi pinion bertugas
sebagai penghubung antara komponen flywheel dengan putaran poros armature,
sehingga poros armature ini dapat melakukan perpindahan ke poros engkol.

9. Tuas Penggerak

Komponen terakhir yaitu tuas penggerak. Fungsi dari komponen satu ini adalah
mendorong gigi pinion supaya bisa flywheel bisa bergerak saat mesin mobil
dihidupkan. Cara kerjanya dengan mendorong pinion gear menuju ring gear.
Sistem starter mobil termasuk salah satu sistem penting dalam mengoperasikan
kendaraan. Meski cara menghidupkan mesin mobil terlihat sederhana, tetapi
sistem ini memiliki komponen yang kompleks dengan fungsi yang sangat
esensial.

6
D. KERUSAKAN PADA SISTEM STATER

Kadang kala, pengendara cuma melihat kerusakan pada sistem starter dari
motor saja. Namun, sebetulnya masalah pada motor yang mati dapat terjadi karena
beberapa hal ini:

1) Fuse atau Sekering Putus

Fuse / sekering tugasnya sebagai pengaman rangkaian arus listrik. Fuse bekerja
memanfaatkan pada kawat tipis yang dapat terbutus apabila dialiro listrik dengan
menggunakan besaran tertentu.

Biasanya fuse starter sekitar 20 Amps ketika ada aliran listrik lebih dari 20 ampere
sehingga mengakibatkan fuse bakal terputus. Maksudnya jangan langsung untuk
mengganti fuse tersebut, dikarenakan gejala fuse putus dapat memperlihatkan
bahwa adanya short / konsleting pada rangkaian starter itu.

2) Kabel Starter Terbakar

Selain karena fuse yang terputus, masalah lain yang menyebabkan starter motor
mati juga karena terjadi konsleting, sehingga imbasnya kabel starter bakalan

7
terbakar. Mulanya sekering putus, selanjutnya pengendara harus mengganti fuse
itu dengan yang baru, tetapi dalam jangka sedetik kemudian akan langsung putus
lagi.

Umumnya letak terbakarnya kabel ada di area yang mengalami short, tetapi
seringnya terbakarnya kabel tak terjadi ketika pengendara langsung memperbaiki
fuse yang terputus tersebut.

Koneksi yang tidak kencang juga akan berdampak terjadinya kabel menjadi
gosong ( pada konektor starter ). Hal tersebut disebabkan baut kabel starter kurang
kencang, jadinya electron meloncati area yang tidak kencang tersebut.

3) Baterai Habis

Masalah pada baterai yang kekurangan voltage akan berdampak mobil tidak dapat
distarter. Walau lampu motor masih menyala, umumnya baterai pada tegangan
dibawah 8 volt sudah tidak lagi untuk menjalankan starter.

Memutar starter mesin diperlukan daya yang tinggi. Daaya baterai disalurkan
melalui tegangan sebesar 12 volt tetapi ketika penyalurnya lebih kecil, sehingga
daya yang terhantar pun juga kecil. Cara mengatasinya yaitu dengan mengganti
baterai / pengisian ulang jika hal tersebut memungkinkan.

4) Kerusakan Pada Bandig / Relay Starter

Kegunaan relay dengan label bandig sebetulnya sama dengan relay biasanya
namun bandig yang dirancang khusus menggunakn plat lebih besar disebabkan
daya listrik yang disalurkan nanti juga besar.

Apabila solenoid pada bandig tersebut macet / terputus atau ketika plat didalam
bandig tersebut rusak, jadi akan mengakibatkan tidak dapat disalurkan ke motor
starter.

Umumnya ketika ada suara cetekan ketika starter menyala. Itu merupakan suara
plat bandig yang bersambungan. Apabila tidak ada suara tersebut sewaktu proses
start sehingga dapat dipastikan kondisi bandig mengalami kerusakan.

8
5) Kerusakan Pada Coil Starter

Ada dua komparan dalam starter yaitu kumutator dan arkature coil. Keduanya
sama menghasilkan kemagetan yang setelahnya dirangkai supaya menjadi energi
putar.

Namun, siapa mengira apabila kumparan tersebut berpotensi mengalami


kerusakan. Langkah perbaikannya umumnya dapat dilakukan oleh tukang dinamo,
tetapi apabila mengalami kerusakan yang cukup parah atau terlihat bekas terbakar
sehingga harus segera diganti.

E. Cara Mendeteksi Letak kerusakan starter

 Langkah pertama yaitu pastikan kondisi kelistrikan pada kendaraan tersebut


aman, dengan melakukan pengujian menggunakan bantuan multetester.
 Langkah kedua periksalah rangakaian starter dari power suplai sampai beban
pada rangkaian kontrol starter memakai multitester.
 Langkah berikutnya apabila tidak ada masalah kemudian berlanjut pada
pemeriksaan solenoid starter. Pastikan apa ada bunyi cetekan ketika start
dinyalakan.
 Apabila tidak ada bunyi, akan ada dua kemungkinan arus tidak sampai pada
sokenoid ataupun solenoid mengalami kerusakan. Namun. Jika ada bunyi
tersebut, juga ada dua kemungkinan yakni arus tidak bisa menyalur ke
kumparan starter ataupun kumparan starter tersebut terkena masalah. Pada
pemeriksaan yang terakhir harus dikerjakan dengan pembongkaran agar lebih
memastikan.

Anda mungkin juga menyukai