SISTEM STARTER
Disusun Oleh:
Nis : 0051217413
2
Saat flywheel berputar maka piston akan naik dan turun untuk
menjalankan langkah kerja mesin yang dimulai dari hisap, kompresi, usaha
hingga buang. Saat proses kerja mesin tersebut berhasil dilakukan maka mesin
akan mengulangi siklus tersebut tanpa harus mengandalkan bantuan dari sistem
starter lagi. Sistem starter pada kendaraan secara umum dibagi menjadi tiga
jenis, yaitu:
Starter Mekanik
Starter mekanik merupakan jenis sistem starter yang paling banyak digunakan
pada kendaraan saat ini. Starter jeni ini biasanya digerakkan oleh tenaga
manusia seperti kick starter pada sepeda motor dan slenger pada mesin diesel.
Starter Elektrik
Sistem starter elektrik bekerja dengan cara mengubah energi arus listrik
sehingga dapat digunakan untuk menjalankan mesin kendaraan. Starter jenis ini
banyak digunakan pada sepeda motor dan mobil karena memungkinkan mesin
kendaraan bisa hidup dan berjalan dengan mudah.
Starter Pneumatic
Cara kerja sistem starter mobil jenis ini adalah dengan mengubah udara yang
memiliki tekanan besar menjadi sumber tenaga atau penggeraknya. Biasanya
starter pneumatic ini diaplikasikan pada kapal laut yang memiliki mesin cukup
besar.
3
C. Komponen Sistem Starter Mobil dan Fungsinya
1. Aki Mobil
2. Solenoid
Komponen ini disebut juga dengan sakelar magnet. Fungsi solenoid yaitu untuk
melepaskan dan menghubungkan gigi pinion untuk mencapai ring gear flywheel.
Solenoid dapat mengalirkan arus listrik yang cukup besar melalui terminal utama.
Ada tiga jenis solenoid yaitu solenoid stater, plinger, dan caps.
Solenoid starter berbentuk tabung atau silinder yang bertugas menggerakan drive
pinion. Ada dua buah coil pada komponen solenoid starter ini, yaitu pull in
coil dan hold in coil. Fungsi pull in coil yaitu mendorong plunger untuk
4
menghidupkan dan menggerakkan drive pinion. Sedangkan fungsi hold on
coil untuk menahan gerakan pull in coil. Untuk solenoid plunger bertugas
menghubungkan gerakan pull in coil menuju drive lever. Untuk jenis
solenoid caps berada pada bagian depan starter yang berfungsi sebagai penutup.
Komponen ini memiliki tugas sebagai media penghubung arus listrik dari
sistem starter menuju aktuator starter.
3. Armature
Armature bertugas untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang
bergerak dan berputar. Pada komponen ini terdapat juga komponen komutator,
inti armature, poros armature, dan field coil armature.
4. Komutator
5. Sikat
Komponen satu ini berfungsi sebagai pengalir tenaga listrik menuju armature.
Energi listrik ini kemudian akan disalurkan kembali melalui komutator menuju
massa. Terdapat 4 buah sikat pada sistem starter mobil yang kemudian dibagi lagi
ke dalam dua kelompok, yaitu sikat negatif dan sikat positif.
Fungsi dari sikat negatif untuk menyalurkan arus listrik dari komponen armature
ke massa. Sementara itu, sikat positif menyalurkan arus listrik dari field
coil menuju komponen armature.
6. Field Coil
Komponen field coil terdiri dari bahan besi dan field coil itu sendiri. Komponen
ini dapat menghasilkan medan magnet ketika dialiri arus listrik. Tenaga magnet
5
ini berasal dari tembaga berbentuk lempengan yang menghantarkan arus
listrik. Field coil ini sering juga disebut sebagai inti kutub.
7. Kopling Starter
Pada sistem starter terdapat juga kopling yang berfungsi meneruskan daya putar
dari komponen armature ke flywheel. Sistem kerja pada kopling starter ini
dibantu juga oleh roda gigi pinion. Selain itu, kopling starter berfungsi juga
sebagai pengaman untuk meminimalisir kerusakan pada starter mobil. Cara
kerjanya yaitu dengan memutar balikkan komponen gigi pinion ketika mesin
berputar terlalu tinggi.
8. Gigi Pinion
Komponen gigi pinion ini terletak pada area poros armature. Gigi pinion bertugas
sebagai penghubung antara komponen flywheel dengan putaran poros armature,
sehingga poros armature ini dapat melakukan perpindahan ke poros engkol.
9. Tuas Penggerak
Komponen terakhir yaitu tuas penggerak. Fungsi dari komponen satu ini adalah
mendorong gigi pinion supaya bisa flywheel bisa bergerak saat mesin mobil
dihidupkan. Cara kerjanya dengan mendorong pinion gear menuju ring gear.
Sistem starter mobil termasuk salah satu sistem penting dalam mengoperasikan
kendaraan. Meski cara menghidupkan mesin mobil terlihat sederhana, tetapi
sistem ini memiliki komponen yang kompleks dengan fungsi yang sangat
esensial.
6
D. KERUSAKAN PADA SISTEM STATER
Kadang kala, pengendara cuma melihat kerusakan pada sistem starter dari
motor saja. Namun, sebetulnya masalah pada motor yang mati dapat terjadi karena
beberapa hal ini:
Fuse / sekering tugasnya sebagai pengaman rangkaian arus listrik. Fuse bekerja
memanfaatkan pada kawat tipis yang dapat terbutus apabila dialiro listrik dengan
menggunakan besaran tertentu.
Biasanya fuse starter sekitar 20 Amps ketika ada aliran listrik lebih dari 20 ampere
sehingga mengakibatkan fuse bakal terputus. Maksudnya jangan langsung untuk
mengganti fuse tersebut, dikarenakan gejala fuse putus dapat memperlihatkan
bahwa adanya short / konsleting pada rangkaian starter itu.
Selain karena fuse yang terputus, masalah lain yang menyebabkan starter motor
mati juga karena terjadi konsleting, sehingga imbasnya kabel starter bakalan
7
terbakar. Mulanya sekering putus, selanjutnya pengendara harus mengganti fuse
itu dengan yang baru, tetapi dalam jangka sedetik kemudian akan langsung putus
lagi.
Umumnya letak terbakarnya kabel ada di area yang mengalami short, tetapi
seringnya terbakarnya kabel tak terjadi ketika pengendara langsung memperbaiki
fuse yang terputus tersebut.
Koneksi yang tidak kencang juga akan berdampak terjadinya kabel menjadi
gosong ( pada konektor starter ). Hal tersebut disebabkan baut kabel starter kurang
kencang, jadinya electron meloncati area yang tidak kencang tersebut.
3) Baterai Habis
Masalah pada baterai yang kekurangan voltage akan berdampak mobil tidak dapat
distarter. Walau lampu motor masih menyala, umumnya baterai pada tegangan
dibawah 8 volt sudah tidak lagi untuk menjalankan starter.
Memutar starter mesin diperlukan daya yang tinggi. Daaya baterai disalurkan
melalui tegangan sebesar 12 volt tetapi ketika penyalurnya lebih kecil, sehingga
daya yang terhantar pun juga kecil. Cara mengatasinya yaitu dengan mengganti
baterai / pengisian ulang jika hal tersebut memungkinkan.
Kegunaan relay dengan label bandig sebetulnya sama dengan relay biasanya
namun bandig yang dirancang khusus menggunakn plat lebih besar disebabkan
daya listrik yang disalurkan nanti juga besar.
Apabila solenoid pada bandig tersebut macet / terputus atau ketika plat didalam
bandig tersebut rusak, jadi akan mengakibatkan tidak dapat disalurkan ke motor
starter.
Umumnya ketika ada suara cetekan ketika starter menyala. Itu merupakan suara
plat bandig yang bersambungan. Apabila tidak ada suara tersebut sewaktu proses
start sehingga dapat dipastikan kondisi bandig mengalami kerusakan.
8
5) Kerusakan Pada Coil Starter
Ada dua komparan dalam starter yaitu kumutator dan arkature coil. Keduanya
sama menghasilkan kemagetan yang setelahnya dirangkai supaya menjadi energi
putar.