Anda di halaman 1dari 9

Makalah Teknik Listrik Dan Elektronika Teori

“system starter”

Dibuat oleh:

Nama : Abdul Latif


NIM : 2201012001
Kelas : 1A D3 Teknik Mesin

JURUSAN TEKNIK MESIN


PROGRAM STUDI D3 TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI PADANG
TAHUN 2020/2021
System starter

A. Pengertian Sistem Starter


Sistem starter adalah komponen yang berfungsi untuk menghidupkan atau
menjalankan sebuah mesin. Pada mesin kendaraan sendiri, sistem starter berfungsi untuk
mengubah arus listrik yang terdapat pada aki menjadi energi mekanik.
Energi mekanik ini akan dapat membuat mesin dari kendaraan tersebut dapat bergerak
dan berjalan. Disisi lain, sistem starter ini berfungsi sebagai penggerak awal sehingga
mesin pada kendaraan dapat melakukan proses pembakarannya.
Berarti dengan adanya sistem starter ini membantu kita untuk menghidupkan atau
menjalankan sebuah mesin. Tentunya akan sangat berpengaruh jika sistem starter pada
sebuah mesin bermasalah atau rusak.

B. Jenis-Jenis Sistem Starter


Kita sudah tahu salah satu jenis dari sistem starter adalah yang digerakkan dari tenaga
kaki manusia (kick starter).Namun, sistem starter mempunyai beberapa jenis lainnya
yang perlu kita ketahui seperti yang berikut ini:
a. Starter Mekanik
Starter mekanik adalah salah satu jenis yang paling sering kita jumpai. Starter ini
biasanya digerakkan oleh tenaga manusia seperti starter kaki (kick starter) pada
sepeda motor, dan slenger pada mesin diesel.
b. Starter Elektrik
Jenis starter ini mengubah energi arus listrik agar dapat menjalankan sebuah
mesin. Kini, starter elektrik banyak diaplikasikan pada sepeda motor dan mobil.
Menjadikan mesin kendaraan tersebut dapat hidup dan berjalan dengan mudah.
c. Starter Pneumatik
Jenis starter ini mengubah udara yang memiliki tekanan besar menjadi sumber
tenaga atau penggeraknya. Biasanya starter pneumatic diaplikasikan pada kapal
laut, karena mesin pada kendaraan tersebut cukup besar.

C. Komponen Utama Sistem Starter


Sistem starter tentunya mempunyai berbagai macam komponen
didalamnya.Ringkasnya, dengan adanya komponen tersebut maka sistem starter dapat
berfungsi disebuah mesin. Adapun komponen utama sistem starter diantaranya sebagai
berikut:
a. Battery
Komponen ini memiliki fungsi sebagai penyedia atau sumber arus listrik
b. Saklar Starter
Komponen ini memiliki fungsi untuk mengalirkan arus listrik ke relay starter.
c. Relay Starter
Komponen ini memiliki fungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar ke motor
starter.
d. Motor Starter
Komponen ini memiliki fungsi untuk merubah tenaga listrik yang telah dialirkan
menjadi sebuah momen putar pada mesin.
D. Tipe-Tipe Motor Starter
Pada sebuah kendaraan didalamnya terdapat motor starter yang berguna agar sistem
pada mesin dapat bergerak. Umumnya, terdapat tiga tipe pada motor starter yang berbeda
namun memiliki fungsi yang sama.Berikut ini adalah tiga tipe pada motor starter:
a. Tipe Konvensional

Tipe ini merupakan jenis dari motor starter yang pertama dan memiliki
mekanisme yang sangat sederhana. Kendaraan yang menggunakan tipe motor
starter ini biasanya memiliki CC atau kapasitas yang kecil.Karena didalamnya
tidak terdapat gear dan komponen tambahan lainnya sebagai pendukung besarnya
momen putar pada mesin. Hal ini tentunya mempengaruhi kapasitas dari
kendaraan yang menggunakan tipe motor starter ini.
b. Tipe Reduksi

Motor starter dengan tipe ini banyak digunakan pada kendaraan besar yang
kapasitas mesinnya lebih dari 5000cc. Dari bentuknya, tipe motor starter ini
memiliki ukuran yang lebih besar dibanding tipe lainnya.Kontruksi pada tipe
motor starter ini lebih rumit dibandingkan tipe konvensional.Selain itu, mesin
yang berkapasitas tinggi juga memerlukan motor starter yang dapat menyediakan
daya dan momen putar yang besar.
c. Tipe Planetary
Tipe motor starter ini cukup memiliki kesamaan dengan tipe konvensional.
Perbedaannya pada tipe ini memiliki suara yang lebih halus dan momen putar
yang lebih besar dibanding konvensional.Tipe motor starter ini memiliki
kontruksi yang lebih kompleks, karena ditambahkan roda gigi yang dibentuk dan
disusun menyerupai lintasan planet. Kendaraan yang menggunakan tipe motor
starter ini memiliki kapasitas menengah.

E. Komponen Motor Starter

Motor starter tentunya mempunyai macam-macam komponen


didalamnya.Ringkasnya, dengan adanya komponen tersebut maka motor starter dapat
berfungsi disebuah mesin.Adapun komponen dari motor starter diantaranya sebagai
berikut:
a. Field Coil

Komponen ini terbuat dari tembaga yang dililitkan pada inti motor starter. Field
coil ini berfungsi untuk membangkitkan medan magnet pada motor starter.
b. Jangkar / Armature

Komponen ini berfungsi untuk merubah arus listrik menjadi energi mekanik atau
sebagai penghasil momen putar. Pada komponen ini terdapat komutator yang
bersentuhan langsung dengan brush yang berfungsi sebagai terminal
armature.Selain itu pada setiap ujung armature terdapat bearing yang berfungsi
untuk menopangnya agar dapat berputar stabil diantara pole core.
c. Brush

Komponen ini terbuat dari tembaga lunak yang berfungsi untuk meneruskan arus
listrik dari field coil ke armature melalui komutator. Brush pada starter, memiliki
dua jenis, yaitu brush positive dan negative.Brush ini selalu terhubung langsung
dengan komutator karena ditekan oleh pegas. Karena terbuat dari bahan tembaga
lunak, maka nantinya akan bisa habis dan motor starter tidak dapat berputar.
d. Yoke dan Pole Core

Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder dan dapat berfungsi sebagai
tempat untuk mengikatkan pole core. Sedangkan, pole core berfungsi sebagai
penopang dan penguat medan magnet yang ditimbulkan field coil.
e. Sarter Clutch
Komponen ini berfungsi untuk memindahkan momen putar kepada roda
penerusnya. Saat roda penerus cenderung memutarkan pinion gear, maka sarter
clutch juga berguna sebagai pengaman armature coil.
f. Armature Brake

Komponen ini berfungsi untuk memperlambat laju putaran armature setelah lepas


dari perkaitan dengan roda penerus.
g. Magnetic Switch

Komponen ini berfungsi untuk menghubungkan pinion gear ke roda penerus.


Selain itu juga berguna untuk melepaskan pinion gear dari roda penerus.
Komponen ini juga mengalirkan arus listrik pada sirkuit motor starter melalui
terminal utama.
h. Driver Lever

Drive lever dapat berfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi yang
berkaitan dengan roda penerus. Selain itu, komponen ini juga dapat melepaskan
pinion gear yang terkait dengan roda penerus saat mesin menyala.Proses
mendorong dan melepaskan ini juga dibantu dengan magnetic switch. Sehingga
fungsi dari komponen ini dapat bekerja dengan baik.

F. Cara Kerja Sistem Stater


a. Pada saat kunci kontak pada posisi ST (starter)

Apabila starter switch diputar ke posisi ST (atau pada saat start), maka arus
dari baterai mengalir melalui kunci kontak kemudian ke hold in coil kemudian ke
massa dan dilain pihak arus juga mengalir ke pull in coil, field coil dan ke massa
melalui armature.
Pada saat in hold dan pull in coil membentuk gaya magnet dengan arah yang sama,
dikarenakan arah arus yang mengalir pada kedua kumparan tersebut sama. Seperti
pada gambar diatas. Maka pada kedua kumparan hold in coil dan pull in coil terjadi
kemagnetan.
Dari kejadian ini kontak plate (plunger) akan bergerak kea rah menutup main switch,
sehingga drive lever bergerak menggeser starter clutch ke arah posisi berkaitan
dengan ring gear pada roda gila (fly wheel).
Untuk lebih jelas lagi kurang lebih aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai → kunci kontak → terminal 50 → hold in coil → massa Baterai → kunci
kontak → terminal 50 → pull in coil → field coil → brush positif → armature →
brush negatif → massa.
Oleh karena arus yang mengalir ke field coil pada saat itu, relative kecil (belum
besar) maka armature berputar lambat dan memungkinkan perkaitan pinion dengan
ring gear menjadi lembut.Pada keadaan ini kontak plate belum menutup main switch
(terminal 30 dan terminal C belum berhubungan). 
b. Pada saat Pinion Gear Berkaitan Penuh dengan Ring Gear

Bila pinion gear sudah berkaitan penuh dengan ring gear, kontak plate akan mulai
menutup main switch, lihat gambar diatas, pada saat ini arus akan mengalir sebagai
berikut:
Baterai → kunci kontak → terminal 50 → hold in coil → massa Baterai→terminal
30→main switch→terminal c→field coil→armature→massa.
Seperti pada gambar diatas di terminal C ada arus , maka arus dari pull in coil tidak
dapat mengalir (karena tidak adanya beda potensial), akibatnya kontak plate ditahan
oleh kemagnetan hold in coil saja.
Bersama dengan itu arus yang besar akan mengalir dari baterai ke field
coil→armature→massa melalui main switch. Akibatnya starter dapat menghasilkan
momen putar yang besar yang digunakan memutarkan ring gear. Bilaman mesin
sudah mulai hidup, ring gear akan memutarkan armature melalui pinion.
Untuk menghindari kerusakan pada starter akibat hal tersebut maka kopling sarter
akan membebaskan dan melindungi armature dari putaran yang berlebihan.
c. Pada saat Kunci Kontak Kembali ke Posisi On (mesin sudah hidup)
Sesudah mesin hidup, dan kunci kontak kembali ke posisi ON, serta main switch
dalam keadaan belum membuka (belum bebas dari kontak plate). Maka aliran
arusnya sebagai berikut:   
Baterai → terminal 30 → main switch → terminal C→Field coil → armature →
massa   Oleh karena kunci kontak kembali On (bukan pada posisi Start), maka pull
in coil dan hold in coil tidak mendapat arus dari teminal 50 melainkan dari teminal
C.
Sehingga aliran arusnya akan menjadi:  Baterai → terminal 30 → main
switch→terminal C → Pull in coil → Hold in coil→massa
Karena arus pull in coil berlawanan maka arah gaya magnet yang dihasilkan juga
berlawanan, sehingga kedua-duanya saling menghapuskan dan tidak terjadi
kemagnetan, hal ini akan mengakibatkan kekuatan return spring dapat
mengembalikan kontak plate ke posisi semula.

G. PENUTUP
a. Simpulan
Setelah menguraikan beberapa pembahasan diatas, maka sampailah kita pada tahap
kesimpulan.Dengan adanya berbagai pembahasan, maka dapat penulis simpulkan
bahwa :
1. Motor Starter, itu merupakan jenis rangkaian yang sangat berperan penting dalam
proses menghidupkan mesin kendaraan, berbagai komponen rangkaian dalam
Motor Starter tersebut masing – masing memiliki kinerja yang saling berkaitan
satu dengan komponen – komponen kendaraan.
2. Sistem starter berfungsi sebagai penggerak mula agar mesin bisa bekerja dengan
cara memutar poros engkol untuk melakukan kompresi awal.
3. Motor Starter tidak dapat bekerja jika tidak ada sumber tenaga yang
menggerakkannya. Sistem Starter adalah serangkaian komponen yang terkait satu
sama lain untuk menghidupkan starter.
b. Saran
Dari pembahasan dan simpulan diatas dapat dituiskan saran – saran sebagai berikut :
Dalam mempelajari Sistem Listrik Stater harus di pahami penuh, agar dapat
mengertahui hal hal yang terkecil, jika apabila ada masalah dalam sistem starter
dapat menyelesaikan dengan baik dan tepat.

Anda mungkin juga menyukai