Anda di halaman 1dari 9

SISTEM STARTER

A. Pengertian Sistem Starter


Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran awal bagi
engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly wheel, engine mendapat
putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan putaran dengan sendirinya melalui siklus
pembakaran pada ruang bakar.

B. Fungsi Sistem Starter


Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa adanya alat penggerak tenaga
dari luar sebagai penggerak awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada motor
bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal sehingga mesin dapat melakukan proses
pembakaran didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi
tahanam-tahanan motor misalnya :
1. Tekanan kompresi
2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak
3. Hambatan dari minyak pelumas, sewaktu masih dingin kekentalannya.

C. Jenis Sistem Starter


1. Starter Mekanik
Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter (starter kaki),
slenger (starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)
2. Starter Elektrik
Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini banyak
digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.
3. Strarter Pneumatik
Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada
mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter jenis ini.

D. Komponen Sistem Starter


1. Komponen Utama Sistem Starter
a. Saklar starter (Ignition switch)
Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter (T.50).
b. Relay starter (Magnetic switch/Selenoid)
Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter (T.C).
c. Motor starter
Berfungsi merubah energi listrik menjadi energi gerak (putaran).
d. Batteray
Berfungsi sebagai sumber arus listrik
Gambar Bagian-bagian Motor Starter

2. Komponen Motor Starter


a. Field Coil ( Kumparan Medan)
Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter berfungsi untuk
membangkitkan medan magnet, akan tetapi pada beberapa jenis sepeda motor biasanya pada
motor starter sudah dilengkapi dengan magnet permanen jadi tidak diperlukan field coil
(kumparan medan) untuk membangkitkan medan magnet.
b. Armature (jangkar)
Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik, dalam bentuk gerak putar atau
sebagai penghasil momen putar.
Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan langsung dengan brush yang
berfungsi sebagai terminal kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).

Gambar II.2. Armature

c. Yoke dan Pole Core


Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan pole core. Yoke
terbuat dari logam yang berbentuk silinder.
Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan memperkuat medan
magnet yang ditimbulkan field coil.
Gambar II.3.Yoke, Pole Core, dan Field coil

d. Brush (Sikat)
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus listrik dari
field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter
memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua.
 Dua buah disebut dengan brush positif.
 Dua buah disebut dengan brush negative.

Gambar II.4. Brush

e. Starter Clutch
Starter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft kepada roda penerus,
sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga berfungsi sebagai pengamandari armature coil
bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear

Gambar II.5. Starter Clutch


f. Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari
roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuitmotor starter
melalui teminal utama.

Gambar II.6. Sakelar Magnet


g. Armetur Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari
perkaitan dengan roda penerus.

Gambar II.7. Armetur Brake


h. Driver Lever
Drive lever berfungsi untuk mendorong pinion gear kea rah posisi berkaitan dengan
roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.

Gambar II.8. Drive Lever


E. Type Motor Starter
Motor Starter Pada Kendaraan Terbagi Menjadi beberapa type, antara lain :
1. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

Gambar II.9. Conventional Type Starter Motor (pre-engaged)

a. Kelebihan
Kontruksi pada motor starter tipe Konvensional Armaturenya seporos dengan pinion
gear. Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan
putaran armature sama, jadi putarannya menghasilkan gaya yang besar.
b. Kekurangan
Karena letak gigi pinion seporos dengan armature, maka putaran gigi pinion dan
putaran armature sama, maka memerlukan tenaga listrik yang besar untuk
menggerakkan engine.

2. Reduction Type Starter Motor

Gambar II.10. Reduction Type Starter Motor


a. Kelebihan
Kontruksi pada motor starter tipe reduksi armaturenya tidak seporos dengan gigi
pinion tapi putaran dari armaturenya di reduksikan (diturunkan) oleh idle gear
sampai sepertiganya. Maka putaran yang dihaslkan sangat kuat karena memilki
idlle gear.
b. Kekurangan
Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan) maka putarannya tidak cepat
seperti pada motor starter tipe konvensional.

3. Planetary Type Starter Motor

Gambar II.11. Planetary Type Starter Motor

a. Kelebihan
Motor stater jenis planetary termasuk pada jenis motor stater reduksi karena
putaran armature diturunkan untuk mendapatkan tenaga putar yang lebih kuat.
Mekanisme penurun putaran motor stater jenis ini menggunakan unit roda gigi
planetary. Reduksi model planetary memungkinkan motor stater bekerja pada
kecepatan tinggi dibandingkan dengan motor stater tipe konvensional. Kecepatan
motor yang lebih tinggi menghasilkan torsi yang lebih besar. Keuntungan dari
motor stater jenis ini adalah lebih kompak, lebih ringan, dan output torsi yang lebih
ringan.
Komponen-komponen utama motor stater tipe ini secara umum sama
dengan motor stater tipe konvensional, namun ukuran aramature, kumparan medan
dan lainnya lebih kecil. Perbedaan yang mencolok pada motor stater tipe ini adalah
komponen untuk mereduksi putaran motor dengan unit roda gigi planetary. Unit
gigi planetary terdiri dari beberapa komponen, yaitu ring gear, gigi planetary,
pembawa gigi planetary dan poros pembawa (carrier shaft). Armature
menghasilkan putaran yang tinggi. Putaran ini sebagai input pada sistem gigi
planetary. Output dari sistem roda gigi planetary adalah putaran yang lebih lambat
dibandingkan dengan putaran armature tetapi dengan torsi yang lebih tinggi.
Putaran gigi planetary akan menyebabkan poros pembawa ( poros gigi
planetary ) juga ikut berputar. Perbandingan gigi antara gigi poros armature : gigi
planetary : gigi ring gear adalah 11 : 15 : 43 yang menghasilkan perbandingan
reduksi sebesar 5, dengan demikian kecepatan putaran poros armature akan turun
menjadi 1/5 dari putaran poros armature sebenarnya.

b. Kekurangan
Karena putaran angkernya direduksikan (diturunkan)oleh gigi planetary,
maka putarannya tidak cepat seperti pada motor starter tipe konvensional.

F. Prinsip Kerja Sistem Starter


1. Medan Elektromagnetik
Dalam ilmu Fisika, medan elektromagnetik adalah suatu medan yang dibentuk dengan
menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan
listrik yang bergerak lainnya.Arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu
medan magnet (M) di sekeliling kawat.

2. Kaidah Tangan Kiri Fleming


a. Ibu jari menunjukkan arah gaya elektromagnetik
b. Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnet
c. Jari tengah menunjukkan arah aliran arus listrik

Gambar II.13. Kaidah Tangan Kiri Fleming


3. Prinsip Kerja Motor Stater
Sesuai dengan kaidah tangan kiri fleming. Jika di tengah tengah medan magnet dialirkan
arus listrik maka akan timbul gaya elektromagnet. Pada gambar disamping , medan magnet
dari kutup utara (N) menuju kutup selatan (S). Di tengah tengah medan magnet diletakkan
konduktor yang dialiri arus, sehingga akan timbul gaya elektromagnetik yang menyebabkan
konduktor bisa berputar.

G. Cara Kerja Sistem Starter


1. Pada Saat Motor Switch ON (ST)

Gambar II.15.Pada Saat Motor Switch On (ST)


Arus listrik mengalir :
a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> hold coil -----> massaSehingga : Ada
kemagnetan yang menarik plunyer (ke kanan)
b. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan pull coil -----> terminal C ----->
Kumparan Medan -----> anker -----> massa, sehingga:
1) Magnetik switch ,plunyer tertarik /aktif
2) Pinion maju dan berputar lambat (arus nya masih kecil, lewat kontak)
3) Main Swtch mulai terhubung
2. Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh

Gambar II.16.Pada Saat Pinion Berkaitan Penuh


Arus listrik mengalir :
a. Baterai -----> kontak -----> terminal 50 -----> kumparan penahan -----> massa
b. Baterai -----> terminal B -----> terminal C -----> Kumparan medan -----> kumparan
angker -----> MassaSehingga:
Motor akan tertahan terkait dengan pinion dan berputar cepat (arus dari
battery langsung lewat main switch ke motor).

4. Pada Saat Starter Switch OFF

Gambar II.17.Pada Saat Starter Switch OFF

a. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan pull coil
-----> Hold coil -----> Massa
b. Baterai -----> Terminal B -----> Main switch -----> Terminal C -----> Kumparan medan
angker -----> Massa
Sehingga:
Kemagnetan plunyer berbalik (sesuai arah aliran listriknya) sehingga Plunyer akan
bergerak maju sehingga pinion tertarik mundur dan main switch terputus.

Anda mungkin juga menyukai