Anda di halaman 1dari 22

PERTEMUAN 2

INSTALASI MOTOR LISTRIK


 KELAS XI

Nurdin Ariefianto, S.Pd

LANJUTAN MATERI PERTEMUAN 1

TUGASNYA HANYA DIBACA DAN DIPELAJARI SAJA


(1) Motor Kapasitor Start
(a) Konstruksi Motor Kapasitor Start
Konstruksi motor kapasitor start hampir sama dengan motor fasa
belah (split phase). Perbedaannya ialah pada motor kapasitor
start, terpasang kapasitor yang dipasang secara seri dengan
kumparan bantu hanya ketika start motor saja. Kapasitor
dipakai hanya untuk pada saat start. Jenis kapasitor yang
dipakai adalah kapasitor elektrolit, seperti terlihat pada

gambar berikut.
Gambar 1.13 Konstruksi Motor Kapasitor Start
Sumber: Dokumen Pribadi
(b) Prinsip Kerja Motor Kapasitor Start
Motor kapasitor start merupakan motor fase belah. Pada
saat di-start, perbedaan fase antara kedua arus diperoleh
melalui sebuah kapasitor yang dipasang seri dengan
kumparan bantu, sehingga menaikkan arus pada kumparan
bantu (seperti pada gambar vektor 1.14). Adanya kapasitor
dapat diperoleh torsi awal yang lebih besar jika
dibandingkan dengan motor fase belah. Karakteristik
momen putar-kecepatan putar dari motor ini dapat
ditunjukkan pada gambar berikut. Motor ini menghasilkan
momen putar start yang lebih tinggi.

Gambar 1.14 Sudut Momen Putar Kecepatan


Sumber: Dokumen Pribadi
(c) Pemakaian Motor Kapasitor Start
Motor kapasitor satu fase banyak digunakan dalam
peralatan rumah tangga, seperti motor pompa air, motor
mesin cuci, motor lemari es, motor air conditioning (AC),
dan penggerak kompresor. Konstruksinya sederhana
dengan daya kecil dan bekerja dengan tegangan suplai PLN
220V. Hal itulah yang menjadikan motor kapasitor ini
banyak dipakai pada peralatan rumah tangga.
(2) Motor Kapasitor Permanen
(a) Konstruksi Motor Kapasitor Permanen
Konstruksi motor kapasitor permanen hampir sama dengan
motor kapasitor start. Kapasitor dihubungkan seri dengan
kumparan bantu dan tidak dilepas setelah pengasutan
dilakukan dan tetap tinggal pada rangkaian. Hal ini dapat
menyederhanakan konstruksi, mengurangi biaya, serta
memperbaiki ketahanan motor karena sakelar sentrifugal
tidak digunakan. Faktor daya, denyutan momen putar, dan
efisiensi akan lebih baik karena motor berputar seperti
motor dua fasa. Jenis kapasitor yang digunakan adalah

kapasitor kertas.
Gambar 1.15 Skema Rangkaian Motor Kapasitor Permanen
Sumber: Dokumen Pribadi
(b) Prinsip Kerja Motor Kapasitor Permanen
Kumparan utama dan kumparan bantu tidak mempunyai
perbedaan yang mencolok, baik nilai tahanan, rektansi
induktif, maupun jumlah lilitan dan diameter
penghantarnya. Oleh karena kapasitor terpasang secara
terus-menerus, maka torsi yang dihasilkan menjadi baik
pada saat start dan setelah berputar nominal relatif tetap.
Hal ini berarti bahwa motor ini banyak digunakan pada
peralatan yang membutuhkan torsi, baik awal maupun saat
beroperasi yang relatif sama. Sudut fasa antar kumparan
ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 1.16 Sudut Fasa Antar kumparan


Sumber : Dokumen Pribadi
Karakteristik momen putar–kecepatan motor ini
ditunjukkan pada gambar berikut.
Gambar 1.17 Persentase Kecepatan Sinkron
Sumber: Dokumen Pribadi
(3) Motor Kapasitor Start-Run (Ganda)
(a) Konstruksi Motor Kapasitor Start-Run (Ganda)
Konstruksi motor kapasitor start-run (ganda) sama dengan
motor kapasitor jenis lainnya. Perbedaannya ialah motor ini
mempunyai dua buah kapasitor (satu kapasitor digunakan
pada saat start dan satu lagi digunakan pada saat
berputar). Secara praktis, keadaan start dan berputar yang
optimal dapat diperoleh dengan menggunakan dua buah
kapasitor elektrolit. Kapasitor run secara permanen
dihubungkan seri dengan kumparan bantu dengan nilai
yang lebih kecil dan dipakai kapasitor kertas.

Gambar 1.18 Motor Start-Run (Ganda)


Sumber: Dokumen Pribadi
(b) Prinsip Kerja Motor Kapasitor Start-Run (Ganda)
Pada saat start, C1 dan C2 terhubung semua, sehingga diperoleh
beda fasa yang cukup besar antara arus pada lilitan utama dan
arus pada lilitan bantu diperoleh torsi awal yang sangat besar.
Setelah putaran motor mencapai 70%-80% putaran nominal,
kapasitor C1 akan terlepas, namun kapasitor 2 tetap
terhubung. Sudut fasa antarkumparan sama seperti pada
motor kapasitor permanen yang ditunjukkan pada gambar
berikut.
Gambar 1.19 Sudut Fasa Antar Kumparan
Sumber: Dokumen Pribadi
Karakteristik momen putar-kecepatan dari motor ini
ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 1.20 Persentase Kecepatan Sinkron


Sumber: Dokumen Pribadi

(c) Keuntungan Motor Kapasitor Start-Run (Ganda)


Keuntungan motor kapasitor start-run (ganda) yaitu
mempunyai faktor kerja dan efisiensi motor yang baik,
kopel mula berkisar 100%-125% dari kopel beban penuh,
dan mempunyai gerak mula yang lebih besar dibandingkan
dengan motor split fase, sehingga lebih baik digunakan
untuk sistem yang memerlukan gerak (daya) lebih besar.
1) Motor Shaded Pole
Motor shaded pole atau motor kutub bayangan adalah adalah
sebuah motor induksi satu fasa yang dilengkapi dengan belitan bantu
yang dihubungkan secara paralel dengan belitan utama. Stator
motor shaded pole berbentuk sepatu kutub (salient). Kumparan stator
hanya terdiri dari kumparan utama. Untuk membentuk medan putar,
maka dipasang shaded coil yang merupakan suatu rangkaian tertutup
pada sepatu kutub tersebut. Tegangan bolak balik dari kumparan
utama akan diinduksikan pada shaded coil. Dengan adanya tegangan
induksi ini, maka pada shaded coil akan mengalir arus dan
menimbulkan fluks lawan dari kumparan utama. Dengan demikian,
terjadi beda fasa antara fluks kumparan utama dengan fluks shaded
coil (kumparan bayangan). Kedua fluks tersebut berbeda nilainya dan
dianggap kutub itu menghasilkan fluks lemah (dalam cincin) dan di
superimpose fluks kuat (di luar cincin), sehingga terdapat medan
putar.
Motor ini dibuat dengan ukuran motor fraction horse power dan
digunakan untuk bermacam kebutuhan, seperti kipas angin dua
kecepatan, hair drayer, blower, dan sebagainya. Motor ini
mempunyai kopel start yang rendah dan hanya bekerja pada
tegangan AC.
Shaded pole motor ini merupakan jenis yang sederhana dari motor
induksi yang mengasut sendiri. Motor ini terbatas pada ukuran-
ukuran yang kecil, memiliki torsi pengasut yang jelek, dan sangat
tidak efisien. Untuk memudahkannya, diasut dengan mengimbangi
kerugian tersebut jika beban sangat ringan. Peristiwa ini merupakan
suatu contoh yang menarik elektromagnet.
Konstruksinya sendiri terdiri dari sebuah motor sangkar yang
terhubung singkat dan stator yang terbentuk dari salient pada jala-
jala motor arus searah. Setiap lempeng kutub disisipkan pada satu
sisi dan sebuah gelang tembaga dipasang pad abagian tertutup
(terlindungi) yang lebih kecil. Arus-arus pusar diindusir di dalam
gelang yang bekerja sebagai sekunder sebuah transformator yang
terhubung singkat.
Motor ini biasa digunakan pada alat yang tidak membutuhkan torsi
yang besar dan banyak pemeliharaan. Motor shaded pole ini
termasuk motor satu phasa daya kecil dan banyak digunakan untuk
peralatan rumah tangga sebagai motor penggerak kipas angin atau
blender. Konstruksinya sangat sederhana. Pada kedua ujung stator,
terdapat dua kawat yang terpasang dan dihubungsingkatkan
fungsinya sebagai pembelah phasa.
(a) Konstruksi Motor Shaded Pole
Rotor berbentuk sangkar, stator motor shaded pole berbentuk
sepatu kutub (salient), kumparan stator hanya terdiri dari
kumparan utama, dan memiliki kutub bayangan dengan
menggunakan shaded coil (suatu rangkaian tertutup pada kutub
sepatu tersebut). Motor ini mempunyai kutub tonjol dan
sebagian dari masing-masing kutub dikelilingi oleh lilitan
rangkaian terhubung singkat yang terbuat dari tembaga yang
disebut kumparan terarsir, seperti pada gambar berikut.

Gambar 1.21 Skema Rangkaian Motor Shaded Pole


Sumber: Dokumen Pribadi
Stator dalam motor shadedpole merupakan kutub-kutub yang
bagian permukaannya ditempatkan cincin yang terbuat dari
tembaga. Cincin inilah yang menyebabkan terjadinya kutub
bayangan. Rotor dalam
motor shaded pole adalah bagian yang berputar dan tipenya
adalah rotor sangkar. Penyangga poros rotor ini sangat
sederhana yang dibuat dari besi plat yang dibentuk sedemikian
rupa, sehingga dapat memegang bagian rotor yang berputar.
Belitan stator dibelitkan sekeliling inti membentuk seperti
belitan transformator. Rotornya berbentuk sangkar tupai dan
porosnya ditempatkan pada rumah stator ditopang dua buah
bearing.

Gambar 1.22 Motor Shaded Pole/Motor Fasa Terbelah


Sumber: Dokumen Pribadi
Irisan penampang motor shaded pole memperlihatkan dua
bagian, yaitu bagian stator dengan belitan stator dan dua kawat
shaded pole. Bagian rotor sangkar ditempatkan di tengah-tengah
stator, seperti pada gambar berikut.

Gambar 1.23 Penampang Motor Shaded Pole


Sumber: Dokumen Pribadi
Torsi putar dihasilkan dari adanya pembelahan phasa oleh kawat
shaded pole. Konstruksi yang sederhana, daya yang kecil, handal,
mudah dioperasikan, bebas perawatan, dan cukup disuplai dengan
tegangan AC 220 V. Jenis motor shaded pole banyak digunakan untuk
peralatan rumah tangga kecil.

Gambar 1.24 Rangkaian Motor Shaded Pole


Sumber: Dokumen Pribadi
(b) Prinsip Kerja Motor Shaded Pole
Apabila motor tersebut dihubungkan dengan sumber arus
bolak- balik pada kumparan kutub, maka poros akan bergerak
dari kutub utama ke kutub bayangan. Bergesernya poros
medan magnet menyebabkan seakan-akan kutub itu bergerak.
Oleh sebab itu, rotor berputar dari kutub utama ke kutub
bayangan.
Berdasarkan hukum Faraday, lilitan yang dihubung singkat yang
ada pada kutub magnet akan terbentuk GGL induksi dan arus
induksi. Arus yang timbul akan menghasilkan fluks magnet yang
arahnya selalu melawan fluks utama (bagian ini disebut kutub
bayangan). Arus imbas yang terdapat pada kumparan yang
terarsir menyebabkan fluks yang berada pada bagian lain.
Hasilnya seperti medan putar yang bergerak dalam arah dari
daerah kutub yang tidak terarsir ke bagian kutub yang terarsir
dan menimbulkan momen putar saat dihidupkan yang kecil.
(c) Karakteristik Motor Shaded Pole

Gambar 1.25 Karakteristik Motor Shaded Pole


Sumber: Dokumen Pribadi
(d) Kerusakan pada Motor Shaded Pole
Kerusakan yang sering terjadi adalah kumparan penguat medan
sering terbakar yang disebabkan putaran rotor terganggu atau
macet. Untuk memperbaikinya, dapat digulung ulang.
(e) Pemeliharaan dan Perbaikan Motor Shaded Pole
Cara-cara pemeliharaannya hampir sama dengan motor induksi lain,
tetapi jenis motor ini lebih mudah dalam menentukan
pemeliharaan dan perbaikannya. Sebab, konstruksinya relatif kecil
dan sederhana. Mayoritas kerusakan pada bantalan sering aus
dan kumparan stator sering terbakar atau putus. Cara yang
lebih cepat dan mudah untuk memperbaikinya yaitu dengan
mengganti seluruh kumparan motor tersebut (banyak dijual di
pasaran).
b. Motor Non-Induksi Satu Fasa
1) Motor Universal
Motor universal adalah motor seri arus bolak-balik, konstruksi
maupun karakteristik motor universal sama dengan motor seri arus
searah (motor seri DC). Keuntungan motor universal ini ialah dapat
dioperasikan dengan sumber tegangan bolak balik atau dengan
tegangan arus searah pada nilai tegangan yang sama.
Stator motor universal dapat berupa sepatu kutub (salient pole)
maupun stator silinder (non salient). Motor universal dengan stator
sepatu kutub
umumnya beroperasi untuk daya 250 Watt (1/4 HP) ke bawah. Stator
non salient dioperasikan untuk daya di atas 250 Watt.
Kecepatan beban nol motor ini sangat tinggi. Namun pada saat beban
dipasang, maka kecepatan motor berkurang dan akan terus berkurang
jika bebannya bertambah lagi. Pengaturan kecepatan motor universal
dapat dilakukan dengan cara memasang tahanan depan (rheostat
resistance) yang dihubungkan seri dengan motor. Tahanan depan yang
diatur bervariasi pada motor akan memberikan tegangan masuk bervariasi
pada motor, sehingga fungsi tegangan terhadap kecepatan sesuai dengan
formula dasar dari motor listrik.
Pengaturan kecepatan kedua adalah dengan kumparan medan
dibuat dalam beberapa tingkat (step) untuk memberikan variasi
impedansi lilitan medan, sehingga fluksi medan terhadap kecepatan
sesuai dengan rumus dasar motor listrik. Dengan pengaturan tap-tap
lilitan medan (impedansi medan), maka kecepatan motor dapat diatur.
Kopel start motor universal cukup besar dan kecepatannya bervariasi
menurut beban.
Motor ini dapat menggunakan sumber daya AC maupun DC,
sehingga disebut sebagai motor universal. Motor ini dapat
digunakan pada motor mesin jahit, motor bor, mixer, dan
sebagainya. Untuk motor yang sama, bila dihubungkan sumber AC,
maka didapatkan putaran yang lebih tinggi. Putaran motor universal
biasanya tinggi, khususnya dalam keadaan tanpa beban.
(a) Konstruksi Motor Universal
Bentuk stator dari motor universal terdiri dari dua kutub stator.
Belitan rotor memiliki dua belas alur belitan dan dilengkapi
komutator dan sikat arang yang menghubungkan secara seri
antara belitan stator dengan belitan rotornya. Stator dapat
berupa salient pole untuk daya 250 watt (1/4 HP ke bawah)
maupun non salient (di atas ¼ HP).

Gambar 1.26 Konstruksi Motor Universal


Sumber: Dokumen Pribadi
Motor universal dibuat dalam dua jenis, yaitu kutub
terpusat/dengan sepatu kutub tanpa kumparan kompensasi
(kekuatan rendah) dan kutub terbagi/dengan kumparan stator
seri phase yang biasanya dilengkapi kumparan kompensasi
(kekuatan tinggi).
Stator dalam motor universal adalah tempat kumparan medan
magnet diletakkan. Pada umumnya, motor universal
mempunyai dua kutub. Konstruksi dari stator motor universal
dapat dilihat pada gambar 1.27a dan 1.27b
Gambar 1.27a Klem Pengaman Kumparan Gambar 1.27b Pantek pada Inti
Sumber: Dokumen Pribadi

Gambar 1.28 Pengatur Putaran Motor Universal


Sumber: Dokumen Pribadi
Rotor (armature) yaitu bagian yang berputar. Rotor terdiri dari
dua bagian, yaitu jangkar dan komutator. Jangkar adalah tempat
belitan kawat email dan ujung-ujung belitanya ditempatkan
pada komutator yang sesuai dengan langkah belitan jangkar.
Salah satu ujung poros rotor (shaft) dibuat roda gigi memanjang
untuk tempat memindahkan beban atau meneruskan putaran
motor ke alat lain.

Gambar 1.29 Bagian Motor universal


Sumber: Dokumen Pribadi
(b) Karakteristik Motor Universal

Gambar 1.30 Karakteristik Motor Universal


Sumber: Dokumen Pribadi
Rotor juga terdiri dari pelat-pelat dinamo. Kumparan rotor seperti
kumparan rotor DC. Alur-alur rotor dapat dibuat sejajar dengan
paras atau miring. Motor universal kutub terbagi (distributed field).
Kumparan magnet seperti kumparan stator satu phase dan
kumparan rotor/jangkar seperti kumparan motor DC. Kumparan
stator kadang- kadang dilengkapi dengan kumparan kompensasi
untuk menaikkan faktor kerja.

Gambar 1.31 Rangkaian Ekuivalen Motor Universal


Sumber: Dokumen Pribadi
(c) Prinsip Kerja Motor Universal
Motor universal dapat digunakan pada sumber arus searah atau
sumber arus bolak-balik. Jika motor universal dihubungkan pada
sumber arus bolak-balik, maka pada lilitan penguat magnet
akan terbentuk GGL induksi. Bila dihubungkan sumber AC
umumnya, didapatkan putaran yang lebih tinggi.
Gambar 1.32a Gambar 1.32b
Hubungan dan Grafik Motor Universal (a) ½ Periode Positif dan (b) ½ Periode
Negatif Sumber: Dokumen Pribadi
Putaran motor universal biasanya tinggi, khususnya dalam keadaan
tanpa beban. Berdasarkan persamaan torsi T = k . Ia . F, bila motor
dihubungkan dengan sumber AC, pada saat ½ periode positif, motor
berputar berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Pada ½ periode
negatif, menurut hukum tangan kiri, motor tetap berputar berlawanan
dengan arah putaran jarum jam. Sebab, perubahan arah arus pada
kumparan penguat bersamaan dengan perubahan arah arus pada
rotor. Dalam hal ini, arus jangkar menjadi (-la) dan fluks magnit
menjadi (-F) . T = k (-Ia) (-F) nilainya tetap sama dengan keadaan
pertama (positif ). Dengan demikian, meskipun dihubungkan dengan
sumber AC, arah putaran tidak berubah.
(d) Membalik Putaran

Gambar 1.33a Gambar 1.33b


Cara Membalik Arah Putar Motor Universial (A) Sebelum dan (B) Sesudah
Sumber: Dokumen Pribadi
Untuk mengatur putaran motor universal, dapat dilakukan
dengan memasang tahanan seri terhadap kumparan penguat.
Motor mesin jahit kontrol tersebut sebagai pengatur putaran
sekaligus sebagai sakelar on/off karena pada posisi tertinggi
(maksimum) tahanan pengatur terputus.
(e) Pemakaian Motor Universal
Motor universal memiliki kecepatan tinggi sekitar 3000 rpm.
Motor universal dipakai pada beban dengan momen asut yang
tinggi. Contohnya bor tangan, mesin gerinda, penghisap
debu, dan perkakas dapur.
(f) ) Aplikasi Motor Universal
Motor universal sering di gunakan dalam vacuum cleaner,
sewing machine, hand tools, dan peralatan yang membutuhkan
putaran tinggi.
(g) Gangguan dan Kerusakan Motor Universal
Kerusakan yang sering terjadi pada motor universal adalah (1) sikat
arang mengeluarkan bunga api karena kedudukan sikat tidak tepat,
perpendekan sikat, dan komutatornya kotor, (2) gulungan magnit
terbakar karena tegangan yang tidak sesuai, dan (c) lamel
komutator aus, sikat arang terlalu keras.
2) Motor Repulsi
(a) Konstruksi Motor Repulsi
Motor repulsi mempunyai dua buah kumparan, yaitu kumparan
medan stator dan kumparan rotor. Kedua kumparan tersebut
tidak mempunyai hubungan galvanis antara satu sama lainnya.
Konstruksi rotornya hampir sama dengan rotor motor arus
searah/DC.
Motor repulsi mempunyai sebuah belitan stator yang diatur
untuk dihubungkan ke sumber tegangan dan sebuah belitan
rotor yang dihubungkan ke sebuah komutator. Secara prinsip,
motor listrik ini mempunyai belitan stator sama seperti jenis
motor satu fasa, tetapi motor ini mempunyai rotor seperti rotor
motor arus searah dengan sikat-sikat yang berlawanan pada
jangkar yang dihubung singkatkan. Sikat (brush)
dihubungsingkatkan secara permanen.

Gambar 1.34 Jangkar Motor Repulsi


Sumber: Dokumen Pribadi
(b) Prinsip Kerja Motor Repulsi
Secara prinsip, motor listrik ini mempunyai belitan stator sama seperti
jenis motor satu fasa, tetapi motor ini mempunyai rotor seperti
rotor motor arus searah dengan sikat-sikat yang berlawanan pada
jangkar
yang dihubungsingkatkan. Sikat (brush) dihubungsingkatkan secara
permanen.
Kumparan stator dihubungkan dengan sumber arus bolak-balik,
sehingga mengalir arus pada stator dan timbul tegangan induksi
pada rotor. Arus induksi pada rotor menimbulkan magnet.
Resultan dari kedua kutub medan dan kutub jangkar
menyebabkan terjadinya medan putar. Medan putar ini terjadi
jika kedudukan sikat digeser dari garis netral. Garis netral
adalah letak garis sumbu sikat segaris dengan sumbu kumparan
stator, yaitu garis medan magnet rotor sama dengan statornya.
Kecepatan motor listrik dapat diatur dengan cara menggeser
letak sikat ke kiri atau ke kanan dari garis netral. Semakin besar
sudut pergeseran, maka semakin besar perubahan kecepatan
motor listrik. Demikian pula terhadap momen kopel dari motor.
Motor repulsi biasa digunakan pada mesin bor, gerinda, dan
sebagainya. Macam-macam motor repulsi yaitu motor repulsi
berkompensasi, motor start repulsi jalan induksi, dan motor repulsi
induksi.
Motor repulsi dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu motor
repulsi start (induction run motor), motor repulse, dan motor repulsi
induction full. Prinsip kerja dari ketiga motor listrik tersebut sama.
Perbedaannya terletak pada sifat dan pemakaiannya. Untuk lebih
jelasnya, sirkuit diagram dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1.35 Sirkuit Digaram Motor Repulsi


Sumber: Dokumen Pribadi
Motor repulsion start induction run motor gerak mulanya
seperti motor repulsi. Apabila tercapai kecepatan penuh, maka
kumparan rotor dihubungsingkatkan dengan menggunakan
sakelar sentrifugal, sehingga motor akan berubah menjadi motor
rotor sangkar dengan kecepatan tetap. Motor repulsi ialah
motor dengan kumparan rotor lewat komutator di mana sikat-
sikatnya dihubungsingkatkan. Motor repulsion induction full
ialah motor listrik yang menggunakan rotor sangkar pada bagian
bawah dari alur kumparan rotor (rotor mempunyai dua tingkat
alur, yaitu alur sangkar dan alur kumparan).
Motor tipe ini tidak dilengkapi dengan sakelar sentrifugal. Prinsip
gerak mulanya sama dengan tipe motor repulsion start induction
run motor.
Kopel mula motor repulsi sama dengan motor kapasitor start
yang berkisar antara 300%-350% dari kopel beban penuh. Arus
start pada motor repulsi ini jauh lebih mudah 30%-40%
dibandingkan dengan jenis motor satu fasa lainnya. Variasi
kecepatan waktu beban penuh terjadi slip antara 2,5 %–5 %.
Motor repulsi dibuat dalam ukuran
¼-5 HP pada kecepatan 1800 rpm dengan kopel awal 350 % dari
kopel beban penuh. Karakteristik ini sangat baik karena motor
listrik beroperasi dengan kecepatan yang berubah ubah di
samping motor mempunyai gerak mula yang besar, sehingga
dapat digunakan untuk beban yang berat.
(c) Pemakaian Motor Repulsi
Motor repulsi dipakai pada beban dengan momen asut tinggi.
Contohnya pengangkat gandum dan perkakas pertanian.
(d) Kerugian Motor Repulsi
Kerugian motor repulsi yaitu terjadi percikan pada sikat,
komutator dan sikat akan cepat habis sehubungan dengan
gesekan dan panas yang terjadi, dan faktor daya yang kecil pada
kecepatan rendah. Dalam keadaan tanpa beban, kecepatan
motor sangat tinggi dan berbahaya.
(e) Aplikasi Motor Repulsi
Oleh karena starting motor dan percepatan yang baik, motor
repulsi sangat ideal untuk value operators, farm motor
applications, hoists, floor maintenance machines, air compressors,
laudry equipment, dan mining equipment.

Anda mungkin juga menyukai