PENDAHULUAN
a. Lilitan Utama
Lilitan Utama (Dinotasikan dengan U) mempunyai penampang kawat tembaga yang lebih
besar, sehingga menghasilkan impedansi yang lebih kecil. Karena ukuran
penampang tembaganya yang besar, maka memiliki jumlah lilitan yang cenderung
lebih sedikit.
Gambar 2.4.2 Kumparan Utama
(Sumber: http://dunialistrikelektron.blogspot.co.id/)
b. Lilitan Bantu
Lilitan bantu (Dinotasikan dengan Z) dibuat dari tembaga berpenampang kecil, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama. Kemudian dengan
ukuran penampang tembaganya yang lebih kecil, sehingga memiliki jumlah belitan
yang lebih banyak.
2.4.2. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar pada sumbu rotor dalam sebuah motor listrik
maupun generator listrik. Rotor sendiri memiliki bagia-bagian seperti; inti rotor,
kumparan rotor dan alur rotor. Fungsi rotor adalah mengubah gaya dari stator menjadi
energi mekanik dengan cara menghasilkan putaran yang disebabkan adanya medan
magnet di lilitan kawat pada rotor. Sedangkan torsi yang dihasilkan dari perputaran
rotor ditentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya. Rotor sendiri
terbagi menjadi dua jenis, yaitu rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar (squirrel
cage rotor).
(a) (b)
Gambar 2.4.2 (a) Wound Rotor (b) Squirel Cage Rotor
(Sumber: http://www.machinedesign.com/metals/what-s-difference-between-aluminum-and-
copper-electrical-applications)
2.4.3. Kapasitor
Pada motor AC kapasitor merupakan perangkat komponen elektronika yang
berfungsi sebagai torsi awal untuk menggerakan motor namun setelah berputar maka
kapastor tersebut tidak lagi bekerja. Atau dengan bahasa yang lebih teknis sebagai
penyuplai daya reaktif (VAR) untuk beban induktif. Jenis kapasitor ini biasanya
berkapasitas rendah namun tegangannya lebih tinggi dari voltase arus bolak balik PLN
yaitu 300V ke atas. Bentuk umumnya seperti pada gambar di bawah ini.
https://mm-image-marketing.mataharimall.co/
Pengering Rambut, Alat ini Merk: Philips
berguna untuk WUXEY
mengeringkan rambut. Power: 1600 W
Motor 1 phase di alat ini Frekuensi: -
berguna untuk memutar
kipas di dalam yang
nantinya menghasilkan
udara hangat.
https://www.arjunaelektronik.com/
Merk: Shimizu
PS 121 BIT
Pompa air berguna untuk Power: 125 W
memindahkan air dari Frekuensi: 50 Hz
satu tempat ke tempat
lain. Motor 1 phase
pada alat ini berguna
untuk memutar
impeller.
Merk: Polytron
Tipe: 05NLA
Power: 390 W
AC, Alat ini berguna untuk Frekuensi: -
menyejukkan udara di
ruangan. Motor 1 phase
di alat ini berguna untuk
memutar blower.
Putaran: 660
Peringkat: (1HP-125HPbhp)
Putaran: - rpm
Fire Fighting Pump
Digunakan untuk
memadamkan api yang
disalurkan ke hydrant di
kapal
Peringkat: 1.5-55kw
(Putaran: 2950 rpm)
Diguanakan untuk
mempompa aliran dari air
laut ke pendinginan mesin
Menghubungkan arus
Kabel
dalam rangkaian
Gambar 3.6
Sumber: Dokumentasi Praktikum
3.3. Prosedur Praktikum
1. Merangkai rangkaian seperti gambar 1 diatas
2. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali
3. Mencatat hasil percobaan (I bantu, I konstan, putaran)
4. Mengulangi semua langkah diatas untuk yang berlawanan arah jarum jam
Gambar 3.7 . Putaran searah jarum jam dan putaran berlawanan arah jarum jam
3.4. Data Hasil Pengamatan Praktikum
3.4.1. Tabel Rangkaian 1 (searah jarum jam)
No Voltase Masukan Arus Kumparan Arus Kumparan Putaran
Arus Konstan (A)
. (V) Utama (A) Bantu (A) (RPM)
1 15 % 2,01 0,74 945 (249)
2 20 % 2,77 1,03 1025
3 25 % 2,4 1,27 2770
4 30 % 2,77 1,56 2826
5 35 % 3,1 1,81 2849
BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
4.1. Perhitungan
4.1.1. Data rangkaian 1 (searah jarum jam)
- RPM rata-rata
945+ 1025+ 2770+2826+2849
RPM rata−rata= =2083 RPM
5
- Arus input rata rata
2.02+ 2.77+2.4+ 2.77+3.1
Arus input rata−rata= =2.61 A
5
- Arus bantu rata rata
0.74+1.03+1.27+1.56+ 1.82
Arus bantu rata−rata= =1.284 A
5
4.2. Grafik
4.2.1. RPM VS ARUS START
Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik sebagai berikut:
2500
2000
CW
RPM
1500
CCW
1000
500
0
1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2
ARUS INPUT
Grafik 1 : Hubungan arus start dengan rpm antara clockwise & counter clockwise
Dari grafik praktikum dapat dilihat lihat bahwa semakin tinggi arus start semakin
tinggi rpm yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan semakin besar arus maka semakin
besar daya motor.
2500
2000
CW
RPM
1500
CCW
1000
500
0
0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2
ARUS BANTU
Grafik 2 : Hubungan Rpm & arus kumparan bantu putaran antara clockwise & counter clockwise
Dari grafik praktikum dapat dilihat lihat bahwa semakin tinggi arus nominal
semakin tinggi rpm yang dihasilkan. Penjelasan hal ini sama dengan hubungan RPM VS
ARUS START. Hal ini dikarenakan semakin besar arus maka semakin besar daya motor
4.2.3. RPM CW VS RPM CCW
2500
2000
RPM CW
RPM
1500
RPM CCW
1000
500
0
1 2 3 4 5
VARIABEL
Dari grafik praktikum dapat dilihat lihat bahwa nilai RPM CW dan RPM CCW
relatif sama dikarenakan daya input sama, tidak ada beban dan hanya fluks magnet yang
dirubah sehingga putaran berubah dari clockwise menjadi counter clockwise atau
sebaliknya.
Dari grafik diatas arus input lebih besar dari arus bantu karena arus bantu hanya
membantu proses starting. Semakin besar voltase masukan semakin besar arus input dan
arus bantu. Hal ini karena semakin besar medan magnet yang diperlukan kumparan bantu
dengan bertambahnya volatase masukan.
4.3 Pembahasan
1. ketika dari voltase masukan 35% diturunkan menjadi 15% putarannya lebih tinggi dari pada
voltase masukan 0% ke 15% hal itu karena motor ketika dari voltase 0% ke 15% akan
memerlukan torsi awal yang besar, dan ketika dari 35% ke 15% motor akan mendapatkan torsi
sisa dari putaran 35% tadi,sehingga puratarannya lebih tinggi. Dan ketika voltase 0-15% maka
kontak yang ada pada bagian tetap(saklar sentrifugal), dalam keadaan tertutup karena adanya
tekanan dari bagian berputar putaran nominalnya. Dan ketika voltase 35%-15% kecepatanya
75-80 % dari kecepatan nominal sehingga bagian yang berputar akan melepaskan tekanannya
pada kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka hal inilah yang menjadi kecepatannya
lebih cepat dari 0-15%.
2. Ketika motor berputar pada voltase 35% arus akan turun dan saat kabel SW dicabut maka
rpmnya akan naik, hal ini dikarenakan pada saat kabel SW masih tersambung arus mengalir
pada saklar SW yang rusak dan mengalir pada kabel yang menyambung SW sehingga kabel
tersebut menjadi beban yang mengambat putaran. Dan ketika kabel tersebut dilepas maka
beban akan terlepas dan membuat rpm menjadi meningkat.
BAB V
KESIMPULAN
5.1
● Putaran motor 1 phase belitan bifiliar tersebut dapat dirubah dari clockwise menjadi
counter clockwise dengan cara merubah arah fluks magnet pada kumparan bantu.
● Cara kerja motor kapasitor adalah dengan menggunakan kapasitor yang dirangkai
dengan kumparan bantu.karena motor 1 phase belitan bifilar tidak bisa melakukan
self starting maka dibantu oleh kumparan bantu untuk menambah momen putar
awal motor tersebur. Kapasitor digunakan untuk menambah arus yang masuk pada
kumparan bantu
5.2 Dari hasil praktikum maka semakin tinggi voltase masukan semakin tinggi arus input dan
arus kumparan bantu. Semakin tinggi arus input dan kumparan bantu semakin tinggi RPM
motor.
● Hasil dari praktikum motor 1 phase bivilar untuk searah jarum jam adalah ;
Voltase input 15% memiliki voltage 33 volt,arus input 2.01 A dan arus kumparan bantu
0.74 A , Voltase input 20% memiliki voltage 44 volt arus input 2.77 A dan arus
kumparan bantu 1.03 A, Voltase input 25% memiliki voltage 55 volt arus input 2.4
A dan arus kumparan bantu 1.27 A, Voltase input 30% memiliki voltage 66 volt arus
input 2.77 A dan arus kumparan bantu 1.56 A, dan Voltase input 35% memiliki
voltage 77 volt arus input 3.1 A dan arus kumparan bantu 1.82 A.
● Hasil dari praktikum motor 1 phase bivilar untuk berlawanan jarum jam adalah ;
Voltase input 15% memiliki voltage 33 volt,arus input 1.99 A dan arus kumparan bantu
0.74 A , Voltase input 20% memiliki voltage 44 volt arus input 2.73A dan arus
kumparan bantu 1.03 A, Voltase input 25% memiliki voltage 55 volt arus input
2.39A dan arus kumparan bantu 1.3 A, Voltase input 30% memiliki voltage 66 volt
arus input 2.6 A dan arus kumparan bantu 1.54 A, dan Voltase input 35% memiliki
voltage 77 volt arus input 3.02 A dan arus kumparan bantu 1.82 A.
● Motor 1 Fasa Bifilar biasanya diaplikasikan pada kipas angina, pengering rambut,
pompa air dan AC untuk penggunaan di darat. Untuk penggunaan di laut,
diaplikasikan pada pompa bahan bakar, fire fighting pump, sea cooling water pump
dan oil bilge pump.
● ketika dari voltase masukan 35% diturunkan menjadi 15% putarannya lebih tinggi
dari pada voltase masukan 0% ke 15% hal itu karena motor ketika dari voltase 0% ke
15% akan memerlukan torsi awal yang besar, dan ketika dari 35% ke 15% motor
akan mendapatkan torsi sisa dari putaran 35% tadi,sehingga puratarannya lebih
tinggi. Dan ketika voltase 0-15% maka kontak yang ada pada bagian tetap(saklar
sentrifugal), dalam keadaan tertutup karena adanya tekanan dari bagian berputar
putaran nominalnya. Dan ketika voltase 35%-15% kecepatanya 75-80 % dari
kecepatan nominal sehingga bagian yang berputar akan melepaskan tekanannya
pada kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka hal inilah yang menjadi
kecepatannya lebih cepat dari 0-15%.
● Ketika motor berputar pada voltase 35% arus akan turun dan saat kabel SW dicabut
maka rpmnya akan naik, hal ini dikarenakan pada saat kabel SW masih tersambung
arus mengalir pada saklar SW yang rusak dan mengalir pada kabel yang
menyambung SW sehingga kabel tersebut menjadi beban yang mengambat
putaran. Dan ketika kabel tersebut dilepas maka beban akan terlepas dan membuat
rpm menjadi meningkat.
● Pada grafik perbandingan arus input dengan RPM, dapat dilihat bahwa RPM
berbanding lurus dengan arus iput. Begitu juga antara RPM dengan arus bantu.
Untuk RPM, baik RPM CW maupun RPM CCW memiliki nilai yang hampir sama.
Untuk perbandingan arus input dengan arus bantu, arus input lebih besar dari arus
bantu karena arus bantu hanya membantu proses starting.
ABSTRAK
Motor 1 fase merupakan salah satu jenis motor listrik AC, tepatnya motor induksi. Motor
induksi adalah motor listrik bolak-balik (AC) yang putaran rotornya tidak sama
dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan
stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Beberapa komponen dalam motor 1
phase adalah rotor, stator, saklar sentrifugal, jenis lilitan, dan sebagainya. Jenis lilitan
salah satunya adalah belitan bifiliar. Lilitan bifilar adalah lilitan elektromagnetik
yang terdiri dari dua gulungan paralel yang berdekatan. Dalam teknik, bifilar sendiri
berarti kawat yang terbuat dari dua filamen atau helaian. Hasil dari praktikum motor
1 phase bivilar untuk searah jarum jam adalah ; Voltase input 15% memiliki voltage
33 volt,arus input 2.01 A dan arus kumparan bantu 0.74 A , Voltase input 20%
memiliki voltage 44 volt arus input 2.77 A dan arus kumparan bantu 1.03 A, Voltase
input 25% memiliki voltage 55 volt arus input 2.4 A dan arus kumparan bantu 1.27
A, Voltase input 30% memiliki voltage 66 volt arus input 2.77 A dan arus kumparan
bantu 1.56 A, dan Voltase input 35% memiliki voltage 77 volt arus input 3.1 A dan
arus kumparan bantu 1.82 A Hasil dari praktikum motor 1 phase bivilar untuk
berlawanan jarum jam adalah ; Voltase input 15% memiliki voltage 33 volt,arus
input 1.99 A dan arus kumparan bantu 0.74 A , Voltase input 20% memiliki voltage
44 volt arus input 2.73A dan arus kumparan bantu 1.03 A, Voltase input 25%
memiliki voltage 55 volt arus input 2.39A dan arus kumparan bantu 1.3 A, Voltase
input 30% memiliki voltage 66 volt arus input 2.6 A dan arus kumparan bantu 1.54
A, dan Voltase input 35% memiliki voltage 77 volt arus input 3.02 A dan arus
kumparan bantu 1.82 A