Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Alat
yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi listrik disebut
generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan pada peralatan auxiliary system di
kapal.
Motor satu fasa termasuk dalam kategori motor induksi/Asinkron. Motor induksi
adalah motor listrik bolak-balik (AC) yang putaran rotornya tidak sama dengan putaran
medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan stator terdapat
selisih putaran yang disebut slip. Selain itu juga motor satu fasa memiliki beberapa
kekurangan, yaitu memerlukan alat bantu pada saat starting berupa berupa kapasitor dan
kumparan bantu untuk memancing putaran ke putaran normal
Sebagian besar alat industri dan dunia marine menggunakan tenaga listrik sebagai
energi penggerak utamanya.Penggunaan motor AC (Alternating Current) atau arus bolak-
balik satu phasa saat ini banyak digunakan diberbagai aplikasi.Salah satu penggunaan
motor AC yang sering ditemui yaitu terdapat diperabotan rumah tangga berupa mesin
cuci dan peralatan peralatan yang sering dijumpai dalam rumah seperti kipas angin, AC,
mesin cuci dan yang lainnya.Sedangkan penggunaan motor AC di bidang marine yaitu
pompa minyak pada kapal, pompa air tawar pada kapal, genset dll.
1.2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara membalik arah putaran mesin?
b. Bagaimana cara kerja dan penggunaan motor kapasitor kondisi tidak berbeban?
1.3. Tujuan
a. Untuk mengetahui cara membalik arah putaran mesin
b. Untuk mengetahui cara kerja dan penggunaan motor kapasitor dalam kondisi tidak
berbeban
BAB II
DASAR TEORI
2.1. Pengertian Motor 1 Fasa
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik
dapat dibedakan berdasarkan sumber tegangannya yang dibagi menjadi dua, yakni motor listrik
AC dan DC. Sedangkan motor listrik AC sendiri terdiri dari motor listrik listrik sinkron dan
asinkron yang masing masing dari motor listrik AC tersebut memiliki 1 phase dan 3 phase.

Gambar 1. Klasifikasi Motor Listrik


Sumber : http://elektronika-dasar.web.id/wp-content/uploads/2012/07/Klasifikasi-Jenis-Motor-
Listrik
Motor induksi adalah salah satu jenis dari motor-motor listrik yang bekerja berdasarkan induksi
elektromagnet. Motor induksi memiliki sumber energi listrik pada sisi stator, sedangkan sistem
kelistrikan di sisi rotor. Kemudian diinduksikan melalui celah udara dari stator dengan media
elektromagnet. Hal inilah yang menyebabkannya diberi nama motor induksi. Berdasarkan suplai
inputnya, motor induksi dibagi menjadi 2 macam, yaitu motor 1 fasa yang memiliki satu
gulungan stator dengan sumber daya satu fasa dan terdapat kumparan bantu ataupun kapasitor
untuk membantu starting awal lantaran tidak bisa melakukan self starting dan motor 3 fasa yang
memiliki sumber daya 3 fasa.

Gambar 2, Motor 1 Fasa


(hydraulicmegastore.com)
2.2. Jenis – Jenis Motor Kapasitor
2.2.1. Motor Kapasitor Run
Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan bantu, terhubung
paralel dengan kumparan utama dan terhubung langsung paralel dengan sumber listrik. Lilitan
utama, lilitan bantu dan kapasitor tetap terhubung pada sirkuit jala-jala saat motor bekerja.
Jenis motor ini banyak digunakan pada pompa air satu fasa, dimana lilitan utama dan bantu
jumlah lilitannya sama banyak tetapi diameter kawatnya berbeda diantara keduanya. Diameter
kawat lilitan utama lebih besar dibanding diameter lilitan bantunya. Tipe motor ini kopel
awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi jalan) merata.

Gambar 3, Rangkaian Motor Run


(http://hamadun.blogspot.co.id)
2.2.2. Motor Kapasitor Start & Run
Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running kapasitor, dimana
tujuan dibuatnya double kapasitor adalah untuk memperioleh kopel awal yang lebih besar dan
kopel jalan yang merata.

Gambar 4, Rangkaian Motor Start & Run


(http://www.capacitorguide.com/motor-starting-capacitor/)
2.2.3. Motor Kapasitor Start
Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan lilitan bantu dan sakelar
sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah satu unit kapasitor untuk
memperbesar kopel awal (start). Prinsip kerja motor kapasitor start ini sama seperti motor
induksi, yaitu jika pada lilitan utama diberikan sumber arus maka akan terjadi medan magnet
putar (fluks magnet) yang ada dan besarnya sama, tidak ada resultan gaya. Tetapi dengan adanya
lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya, disinilah terjadi fluks magnet
dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur tergantung besarnya resultan gaya itu sendiri
dan pada umumnya terjadi resultan gaya searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke
kanan

Gambar 5, Rangkaian Motor Start


(http://rizkitomy10.blogs.uny.ac.id/tag/motor-kapasitor-start/)

2.3. Prinsip Kerja


Prinsip kerja dari motor 1 fasa adalah dengan menggunakan suplai tegangan arus bolak-balik 1
fasa, maka kumparan stator akan menghasilkan 2 buah medan putar yang sama besarnya dan
memiliki arah yang saling berlawanan. Hal ini menyebabkan nilai resultan gayanya sama dengan
nol, sehingga rotor yang semula diam hanya akan bergetar atau dengan kata lain motor induksi 1
fasa tidak dapat start dengan sendirinya. Agar dapat melakukan start sendiri maka motor
memerlukan alat bantu tambahan yang bisa digunakan hanya untuk start ataupun selama motor
bekerja. Inilah fungsi dari lilitan bantu dan kapasitor pada motor induksi 1 fasa, dimana lilitan
bantu akan menghasilkan fasa yang nilainya berbeda dengan yang dihasilkan oleh lilitan utama
sehingga menghasilkan beda fasa kurang lebih sebesar 90 derajat untuk menghasilkan putaran.
Dari beda fasa tersebut akan menghasilkan fluks medan putar dan resultan gaya yang dapat
menghasilkan gerak putar pada rotor yang umumnya bergerak searah jarum jam dan besarnya
tergantung pada besar resultan gaya tersebut.
Gambar 6, Prinsip Kerja Motor 1 Fasa
(http://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-1-fasa/)
2.4 Bagian-bagian Motor 1 Fasa Kapasitor
2.4.1. Stator
Stator adalah bagian motor yang diam dan mengalirkan arus yang berasal dari
sumber. Dalam stator terdapat dua jenis kumparan, yaitu kumparan utama (U1 – U2)
dan kumparan bantu (Z1 – Z2).

Gambar 2.4.1 Stator


(Sumber: https://www.amazon.com)

a. Lilitan Utama
Lilitan Utama (Dinotasikan dengan U) mempunyai penampang kawat tembaga yang lebih
besar, sehingga menghasilkan impedansi yang lebih kecil. Karena ukuran
penampang tembaganya yang besar, maka memiliki jumlah lilitan yang cenderung
lebih sedikit.
Gambar 2.4.2 Kumparan Utama
(Sumber: http://dunialistrikelektron.blogspot.co.id/)

b. Lilitan Bantu
Lilitan bantu (Dinotasikan dengan Z) dibuat dari tembaga berpenampang kecil, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama. Kemudian dengan
ukuran penampang tembaganya yang lebih kecil, sehingga memiliki jumlah belitan
yang lebih banyak.

Gambar 2.4.3 Kumparan Bantu


(Sumber: https://www.nu.or.id)

2.4.2. Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar pada sumbu rotor dalam sebuah motor listrik
maupun generator listrik. Rotor sendiri memiliki bagia-bagian seperti; inti rotor,
kumparan rotor dan alur rotor. Fungsi rotor adalah mengubah gaya dari stator menjadi
energi mekanik dengan cara menghasilkan putaran yang disebabkan adanya medan
magnet di lilitan kawat pada rotor. Sedangkan torsi yang dihasilkan dari perputaran
rotor ditentukan oleh banyaknya lilitan kawat dan juga diameternya. Rotor sendiri
terbagi menjadi dua jenis, yaitu rotor belitan (wound rotor) dan rotor sangkar (squirrel
cage rotor).

(a) (b)
Gambar 2.4.2 (a) Wound Rotor (b) Squirel Cage Rotor
(Sumber: http://www.machinedesign.com/metals/what-s-difference-between-aluminum-and-
copper-electrical-applications)

2.4.3. Kapasitor
Pada motor AC kapasitor merupakan perangkat komponen elektronika yang
berfungsi sebagai torsi awal untuk menggerakan motor namun setelah berputar maka
kapastor tersebut tidak lagi bekerja. Atau dengan bahasa yang lebih teknis sebagai
penyuplai daya reaktif (VAR) untuk beban induktif. Jenis kapasitor ini biasanya
berkapasitas rendah namun tegangannya lebih tinggi dari voltase arus bolak balik PLN
yaitu 300V ke atas. Bentuk umumnya seperti pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.4.3 Kapasitor


(Sumber: https://pasangkabelnya.blogspot.co.id/2015/03/cara-cek-kapasitor-motor-
listrik.html?m=1)

2.4.3.1 Kapasitor Keramik


Jenis Kapasitor Keramik ini merupakan sebuah Kapasitor yang mempunyai bahan
Keramik dan Kapasitor Keramik ini banyak dipakai didalam Komponen Aplikasi
Audio ke RF. Lalu Kapasitor Keramik juga paling banyak dan paling umum
dipakai didalam Rangkaian Elektronik.
Untuk Cara Membaca Kapasitor Keramik sangatlah gampang karena bisa kalian
lihat contohnya seperti ini : JIka kalian mempunyai sebuah Kapasitor dengan
kode yang dimiliki 103 maka arti dari kode tersebut adalah 10 dan 3 angka
dibelakang menjadi 10.000 pF yg jika didalam Satuan lebih besar menjadi 10 nF
(Satuan Nano Farad).

Gambar 2.4.3.1 Kapasitor Keramik


Sumber : dodolankomponen.com
2.4.3.2 Kapasitor Tantalum
Kapasitor Tantalum ini lebih mirip dengan Kapasitor Elektrolit, hanya saja
Kapasitor Tantalum ini mempunyai kapasitansi dan kepopuleran yg cukup tinggi.
Hanya saja kelemahan dari Kapasitor Tantanum ini yang mesti kalian ketahui
ialah sering meledak jika digunakan terus menerus di tekanan yg tinggi.
Adapun didalam Kelebihan Kapasitor Tantalum ini antara lain mempunyai bentuk
Komponen yg kecil, tetapi kapasitansinya mempunyai nilai yg besar sehingga
sangat efisien jika digunakan. Selain itu Kapasitor Tantalum ini bisa dipakai pada
Range Frekuensi yg lebar dan Frekuensi yang tinggi. Kelebihan selanjutnya ialah
dapat dipakai dan tahan terhadap Suhu dari -55C sampai +125C sehingga sangat
cocok jka dipakai di rangkaian yg diharuskan mempunyai daya tahan yg tinggi.

Gambar 2.4.3.2 Kapasitor Tantalum


Sumber : panduanteknisi.com
2.4.3.3 Kapasitor Elektrolit
Kapasitor Elektrolit ini dapat dikatakan sebagai Kapasitor yg Terpolarisasi dan
bisa memberikan hasil suatu Kapasitansi Tinggi sampai diatas 1 Mikrofarad.
Perlu diketahui juga bahwa didalam Kapasitor Elektrolit ini banyak sekali dipakai
untuk Aplikasi Pasokan Listrik Frekuensi Rendah dan dapat dipakai juga pada
Aplikasi Kopling Audio.
Namun perlu diperhatikan kepada kalian bahwa pemasangan Kapasitor Elektrolit
ini harus benar – benar berhati hati karena Kapasitor Elektrolit ini mempunyai
Polaritas (+) dan (-), jika pemasangannya terbalik maka akan sangat berakibat
fatal karena akibatnya Kapasitor Elektrolit ini akan meledak. Selain itu Nilai
Kapasitas dari Kapasitor Elektrolit ini bisanya juga besar dengan tegangan yang
tinggi juga.

Gambar 2.4.3.3 Kapasitor Elektrolit


Sumber : blog.unnes.ac.id
2.4.3.4 Kapasitor Mika
Kemudian untuk Kapasitor Mika ini merupakan sebuah Kapasitor yang sudah
jarang sekali dipakai, hal ini dikarenakan Kapasitor Mika sudah kalah populer
dengan Kapasitor Tantalum dan Kapasitor Elektrolit. Padahal jika dilihat dari
Stabilitasnya sendiri cukup bagus dan jika dilihat dari Kapasitansinya sendiri
Kapasitor Mika ini mempunyai Kapasitansi yang cukup tinggi, hingga angka
1000 pikofarad.
Selain itu, pemakaian Kapasitor Mika ini biasanya digunakan di Rangkaian RF
dengan Frekuensi yang tinggi dan hal ini dikarenakan Toleransi yg rendah dan
ketahanan Kapasitor Mika terhadap suhu yg sangat baik. Sesuai dengan namanya,
maka sudah jelas bahwa Bahan Kapasitor Mika ini telah dibuat dengan
menggunakan Bahan Mika. Lalu untuk Fungsi Kapasitor Mika antara lain sebagai
Osilator RF, Filter, dan Kopling.
Gambar 2.4.3.4 Kapasitor Mika
Sumber : panduanteknisi.com
2.4.4. Saklar Sentrifugal
Saklar sentrifugal berfungsi untuk memutuskan hubungan antara kumparan bantu
dengan jala – jala listrik setelah rotor berputar hingga mencapai kecepatan maksimum.
Cara kerjanya yakni memutus arus, yang dihubung seri terhadap kumparan bantu.
Umumnya saklar sentrifugal terdiri dari dua bagian pokok yaitu bagian tetap dan
bagian berputar. Apabila motor dalam keadaan diam maka kontak yang ada pada
bagian tetap, dalam keadaan tertutup karena adanya tekanan dari bagian berputar. Pada
kecepatan kira-kira 75% dari kecepatan penuh bagian yang berputar akan melepaskan
tekanannya pada kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka. Saklar sentrifugal
jenis lain adalah jenis electromagnetik. Dalam keadaan normal, saklar dalam kondisi
normal open (NO). pada waktu starting, arus yang melewati kumparan utama sangat
tinggi. Dengan pemasangan saklar elektromagnetik secara seri terhadap kumparan
utama maka pada saat starting arus kumparan utama yang tinggi menyebabkan saklar
elektromagnetik bersifat magnet. Hal ini menyebakan kontaktor pada saklar tersebut
tertarik sehingga ada arus listrik dari sumber jala-jala yang melalui kumparan Bantu.
Setelah motor berputar 75% dari kecepatan penuh arus yang mengalir kumparan utama
akan menurun dan hal ini yang menyebabkan sifat magnet yang ada pada saklar
menjadi hilang sehingga kontaktor akan terbuka lagi.
Gambar 2.4.4 (Sumber: kelompok 9)

2.5. Pengertian Belitan Bifilar


Lilitan bifilar adalah lilitan elektromagnetik yang terdiri dari dua gulungan parallel yang
berdekatan. Dalam teknik, bifilar sendiri berarti kawat yang terbuat dari dua filamen atau
helaian. Umumnya, kegunannya adalah sebagai kawat untuk trafo.

Gambar 2.5.1 Lilitan Bifilar


Sumber : www.wikipedia.org
2.6. Cara Membalik Putaran Motor Kapasitor
Pengaturan arah putaran motor kapasitor dapat dilakukan dengan mengganti
sambungan kapasitor.

Gambar 2.6 Rangkaian Motor 1 Phase dengan pembalik Putaran


Sumber : dunia-listrik.blogspot.com
a. Untuk menghasilkan putaran yang berlawanan dengan arah jarum jam,
kapasitor CB disambungkan ke lilitan utama 1 dan lilitan bantu 2 dan lilitan
bantu 1 dikopel dengan lilitan utama 2
b. Untuk menghasilkan putaran searah jarum jam, kapasitor disambungkan ke lilitan
bantu 1 dan lilitan utama 1, lilitan bantu 2 dikopel dengan lilitan utama1.

Gambar 2.5 Cara Membalikkan Putaran Motor 1 Fasa


(Sumber: http:// https://www.gagalenyilih.com)
2.7. Aplikasi di darat dan di laut
2.7.1. Aplikasi di darat
Nama Gambar Spesifikasi
Merk: Sekai
40 DLX Floor Fan
Kipas angina, Alat ini berguna Power: 70 W
untuk menyejukkan Hz : 50
udara di ruangan. Motor Frekuensi: -
1 phase di alat ini
berguna untuk memutar
bilah kipas itu sendiri

https://mm-image-marketing.mataharimall.co/
Pengering Rambut, Alat ini Merk: Philips
berguna untuk WUXEY
mengeringkan rambut. Power: 1600 W
Motor 1 phase di alat ini Frekuensi: -
berguna untuk memutar
kipas di dalam yang
nantinya menghasilkan
udara hangat.
https://www.arjunaelektronik.com/
Merk: Shimizu
PS 121 BIT
Pompa air berguna untuk Power: 125 W
memindahkan air dari Frekuensi: 50 Hz
satu tempat ke tempat
lain. Motor 1 phase
pada alat ini berguna
untuk memutar
impeller.

Merk: Polytron
Tipe: 05NLA
Power: 390 W
AC, Alat ini berguna untuk Frekuensi: -
menyejukkan udara di
ruangan. Motor 1 phase
di alat ini berguna untuk
memutar blower.

2.7.2. Aplikasi di Marine


Nama Gambar Spesifikasi
Pompa Bahan Bakar Merk: tdw

Digunakan untuk mempompa Tipe: TDW-BT50A 1


bahan bakar ke mesin
Power: ¼ HP

Putaran: 660
Peringkat: (1HP-125HPbhp)
Putaran: - rpm
Fire Fighting Pump

Digunakan untuk
memadamkan api yang
disalurkan ke hydrant di
kapal

Peringkat: 1.5-55kw
(Putaran: 2950 rpm)

Sea Cooling Water Pump

Diguanakan untuk
mempompa aliran dari air
laut ke pendinginan mesin

Heavy Duty Bilge


Oil Bilge Pump Pump. Included:-(1)
12v 2000 GPH Bilge
Digunakan untuk mempompa Pump. Voltage:
sisa pembuangan minyak di 110V DC. 
sludge tank..
BAB III
TAHAPAN PRAKTIKUM
3.1. Peralatan Praktikum
Nama Alat Gambar Fungsi

Mengubah energi listrik


Motor kapasitor
menjadi energi gerak

Menghitung nilai arus


Tang meter
pada rangkaian
Mengukur RPM pada
Tachometer
motor

Menghubungkan arus
Kabel
dalam rangkaian

Variable AC/DC Untuk mengatur variasi


Supply input voltage
3.2. Rangkaian Praktikum

Gambar 3.6
Sumber: Dokumentasi Praktikum
3.3. Prosedur Praktikum
1. Merangkai rangkaian seperti gambar 1 diatas
2. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali
3. Mencatat hasil percobaan (I bantu, I konstan, putaran)
4. Mengulangi semua langkah diatas untuk yang berlawanan arah jarum jam

Gambar 3.7 . Putaran searah jarum jam dan putaran berlawanan arah jarum jam
3.4. Data Hasil Pengamatan Praktikum
3.4.1. Tabel Rangkaian 1 (searah jarum jam)
No Voltase Masukan Arus Kumparan Arus Kumparan Putaran
Arus Konstan (A)
. (V) Utama (A) Bantu (A) (RPM)
1 15 % 2,01 0,74 945 (249)
2 20 % 2,77 1,03 1025
3 25 % 2,4 1,27 2770
4 30 % 2,77 1,56 2826
5 35 % 3,1 1,81 2849

3.4.2. Tabel Rangkaian 2 (berlawanan arah jarum jam)


No Voltase Masukan Arus Kumparan Arus Kumparan Putaran
Arus Konstan (A)
. (V) Utama (A) Bantu (A) (RPM)
1 15 % 1,99 0,74 980
2 20 % 2,73 1,03 1040
3 25 % 2,39 1,3 2788
4 30 % 2,6 1,54 2815
2850
5 35 % 3,02 1,82
(2960)

BAB IV
ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

4.1. Perhitungan
4.1.1. Data rangkaian 1 (searah jarum jam)
- RPM rata-rata
945+ 1025+ 2770+2826+2849
RPM rata−rata= =2083 RPM
5
- Arus input rata rata
2.02+ 2.77+2.4+ 2.77+3.1
Arus input rata−rata= =2.61 A
5
- Arus bantu rata rata
0.74+1.03+1.27+1.56+ 1.82
Arus bantu rata−rata= =1.284 A
5

Tabel 1 : Tabel perhitungan rangkaian 1 (searah jarum jam)

4.1.2. Dara rangkaian 2 (berlawanan arah jarum jam)


- RPM rata-rata
980+ 1040+ 2788+2815+2850
RPM rata−rata= =2094.6 RPM
5
- Arus input rata rata
1.99+ 2.73+2.39+2.6+3.02
Arus input rata−rata= =2.546 A
5
- Arus bantu rata rata
0.74+1.03+1.3+1.54 +1.82
Arus bantu rata−rata= =1.286 A
5

Tabel 2 : Tabel perhitungan rangkaian 2 (berlawanan arah jarum jam

4.2. Grafik
4.2.1. RPM VS ARUS START
Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik sebagai berikut:

RPM VS ARUS INPUT


3000

2500

2000

CW
RPM

1500
CCW
1000

500

0
1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2
ARUS INPUT

Grafik 1 : Hubungan arus start dengan rpm antara clockwise & counter clockwise
Dari grafik praktikum dapat dilihat lihat bahwa semakin tinggi arus start semakin
tinggi rpm yang dihasilkan. Hal ini dikarenakan semakin besar arus maka semakin
besar daya motor.

4.2.2. RPM VS ARUS NOMINAL

RPM VS ARUS BANTU


3000

2500

2000
CW
RPM

1500
CCW
1000

500

0
0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2
ARUS BANTU

Grafik 2 : Hubungan Rpm & arus kumparan bantu putaran antara clockwise & counter clockwise

Dari grafik praktikum dapat dilihat lihat bahwa semakin tinggi arus nominal
semakin tinggi rpm yang dihasilkan. Penjelasan hal ini sama dengan hubungan RPM VS
ARUS START. Hal ini dikarenakan semakin besar arus maka semakin besar daya motor
4.2.3. RPM CW VS RPM CCW

RPM CW VS RPM CCW


3000

2500

2000

RPM CW
RPM

1500
RPM CCW
1000

500

0
1 2 3 4 5
VARIABEL

Grafik 3 : RPM CW & RPM CCW

Dari grafik praktikum dapat dilihat lihat bahwa nilai RPM CW dan RPM CCW
relatif sama dikarenakan daya input sama, tidak ada beban dan hanya fluks magnet yang
dirubah sehingga putaran berubah dari clockwise menjadi counter clockwise atau
sebaliknya.

4.2.4. ARUS START VS ARUS NOMINAL


ARUS BANTU VS ARUS INPUT
2
1.8
1.6
1.4
ARUS BANTU
1.2
1 CW
0.8 CCW
0.6
0.4
0.2
0
1.8 2 2.2 2.4 2.6 2.8 3 3.2
ARUS INPUT

Grafik 4 : arus start & arus nominal

Dari grafik diatas arus input lebih besar dari arus bantu karena arus bantu hanya
membantu proses starting. Semakin besar voltase masukan semakin besar arus input dan
arus bantu. Hal ini karena semakin besar medan magnet yang diperlukan kumparan bantu
dengan bertambahnya volatase masukan.

4.3 Pembahasan
1. ketika dari voltase masukan 35% diturunkan menjadi 15% putarannya lebih tinggi dari pada
voltase masukan 0% ke 15% hal itu karena motor ketika dari voltase 0% ke 15% akan
memerlukan torsi awal yang besar, dan ketika dari 35% ke 15% motor akan mendapatkan torsi
sisa dari putaran 35% tadi,sehingga puratarannya lebih tinggi. Dan ketika voltase 0-15% maka
kontak yang ada pada bagian tetap(saklar sentrifugal), dalam keadaan tertutup karena adanya
tekanan dari bagian berputar putaran nominalnya. Dan ketika voltase 35%-15% kecepatanya
75-80 % dari kecepatan nominal sehingga bagian yang berputar akan melepaskan tekanannya
pada kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka hal inilah yang menjadi kecepatannya
lebih cepat dari 0-15%.
2. Ketika motor berputar pada voltase 35% arus akan turun dan saat kabel SW dicabut maka
rpmnya akan naik, hal ini dikarenakan pada saat kabel SW masih tersambung arus mengalir
pada saklar SW yang rusak dan mengalir pada kabel yang menyambung SW sehingga kabel
tersebut menjadi beban yang mengambat putaran. Dan ketika kabel tersebut dilepas maka
beban akan terlepas dan membuat rpm menjadi meningkat.
BAB V
KESIMPULAN

5.1
● Putaran motor 1 phase belitan bifiliar tersebut dapat dirubah dari clockwise menjadi
counter clockwise dengan cara merubah arah fluks magnet pada kumparan bantu.
● Cara kerja motor kapasitor adalah dengan menggunakan kapasitor yang dirangkai
dengan kumparan bantu.karena motor 1 phase belitan bifilar tidak bisa melakukan
self starting maka dibantu oleh kumparan bantu untuk menambah momen putar
awal motor tersebur. Kapasitor digunakan untuk menambah arus yang masuk pada
kumparan bantu

5.2 Dari hasil praktikum maka semakin tinggi voltase masukan semakin tinggi arus input dan
arus kumparan bantu. Semakin tinggi arus input dan kumparan bantu semakin tinggi RPM
motor.

● Hasil dari praktikum motor 1 phase bivilar untuk searah jarum jam adalah ;
Voltase input 15% memiliki voltage 33 volt,arus input 2.01 A dan arus kumparan bantu
0.74 A , Voltase input 20% memiliki voltage 44 volt arus input 2.77 A dan arus
kumparan bantu 1.03 A, Voltase input 25% memiliki voltage 55 volt arus input 2.4
A dan arus kumparan bantu 1.27 A, Voltase input 30% memiliki voltage 66 volt arus
input 2.77 A dan arus kumparan bantu 1.56 A, dan Voltase input 35% memiliki
voltage 77 volt arus input 3.1 A dan arus kumparan bantu 1.82 A.

● Hasil dari praktikum motor 1 phase bivilar untuk berlawanan jarum jam adalah ;
Voltase input 15% memiliki voltage 33 volt,arus input 1.99 A dan arus kumparan bantu
0.74 A , Voltase input 20% memiliki voltage 44 volt arus input 2.73A dan arus
kumparan bantu 1.03 A, Voltase input 25% memiliki voltage 55 volt arus input
2.39A dan arus kumparan bantu 1.3 A, Voltase input 30% memiliki voltage 66 volt
arus input 2.6 A dan arus kumparan bantu 1.54 A, dan Voltase input 35% memiliki
voltage 77 volt arus input 3.02 A dan arus kumparan bantu 1.82 A.
● Motor 1 Fasa Bifilar biasanya diaplikasikan pada kipas angina, pengering rambut,
pompa air dan AC untuk penggunaan di darat. Untuk penggunaan di laut,
diaplikasikan pada pompa bahan bakar, fire fighting pump, sea cooling water pump
dan oil bilge pump.
● ketika dari voltase masukan 35% diturunkan menjadi 15% putarannya lebih tinggi
dari pada voltase masukan 0% ke 15% hal itu karena motor ketika dari voltase 0% ke
15% akan memerlukan torsi awal yang besar, dan ketika dari 35% ke 15% motor
akan mendapatkan torsi sisa dari putaran 35% tadi,sehingga puratarannya lebih
tinggi. Dan ketika voltase 0-15% maka kontak yang ada pada bagian tetap(saklar
sentrifugal), dalam keadaan tertutup karena adanya tekanan dari bagian berputar
putaran nominalnya. Dan ketika voltase 35%-15% kecepatanya 75-80 % dari
kecepatan nominal sehingga bagian yang berputar akan melepaskan tekanannya
pada kontak tetap dan menyebabkan kontak terbuka hal inilah yang menjadi
kecepatannya lebih cepat dari 0-15%.
● Ketika motor berputar pada voltase 35% arus akan turun dan saat kabel SW dicabut
maka rpmnya akan naik, hal ini dikarenakan pada saat kabel SW masih tersambung
arus mengalir pada saklar SW yang rusak dan mengalir pada kabel yang
menyambung SW sehingga kabel tersebut menjadi beban yang mengambat
putaran. Dan ketika kabel tersebut dilepas maka beban akan terlepas dan membuat
rpm menjadi meningkat.
● Pada grafik perbandingan arus input dengan RPM, dapat dilihat bahwa RPM
berbanding lurus dengan arus iput. Begitu juga antara RPM dengan arus bantu.
Untuk RPM, baik RPM CW maupun RPM CCW memiliki nilai yang hampir sama.
Untuk perbandingan arus input dengan arus bantu, arus input lebih besar dari arus
bantu karena arus bantu hanya membantu proses starting.
ABSTRAK
Motor 1 fase merupakan salah satu jenis motor listrik AC, tepatnya motor induksi. Motor
induksi adalah motor listrik bolak-balik (AC) yang putaran rotornya tidak sama
dengan putaran medan stator, dengan kata lain putaran rotor dengan putaran medan
stator terdapat selisih putaran yang disebut slip. Beberapa komponen dalam motor 1
phase adalah rotor, stator, saklar sentrifugal, jenis lilitan, dan sebagainya. Jenis lilitan
salah satunya adalah belitan bifiliar. Lilitan bifilar adalah lilitan elektromagnetik
yang terdiri dari dua gulungan paralel yang berdekatan. Dalam teknik, bifilar sendiri
berarti kawat yang terbuat dari dua filamen atau helaian. Hasil dari praktikum motor
1 phase bivilar untuk searah jarum jam adalah ; Voltase input 15% memiliki voltage
33 volt,arus input 2.01 A dan arus kumparan bantu 0.74 A , Voltase input 20%
memiliki voltage 44 volt arus input 2.77 A dan arus kumparan bantu 1.03 A, Voltase
input 25% memiliki voltage 55 volt arus input 2.4 A dan arus kumparan bantu 1.27
A, Voltase input 30% memiliki voltage 66 volt arus input 2.77 A dan arus kumparan
bantu 1.56 A, dan Voltase input 35% memiliki voltage 77 volt arus input 3.1 A dan
arus kumparan bantu 1.82 A Hasil dari praktikum motor 1 phase bivilar untuk
berlawanan jarum jam adalah ; Voltase input 15% memiliki voltage 33 volt,arus
input 1.99 A dan arus kumparan bantu 0.74 A , Voltase input 20% memiliki voltage
44 volt arus input 2.73A dan arus kumparan bantu 1.03 A, Voltase input 25%
memiliki voltage 55 volt arus input 2.39A dan arus kumparan bantu 1.3 A, Voltase
input 30% memiliki voltage 66 volt arus input 2.6 A dan arus kumparan bantu 1.54
A, dan Voltase input 35% memiliki voltage 77 volt arus input 3.02 A dan arus
kumparan bantu 1.82 A

Anda mungkin juga menyukai