Anda di halaman 1dari 51

LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

PRAKTIKUM
LISTRIK PERKAPALAN
(ME 184621)

B. MOTOR 1 PHASE
Dikerjakan oleh :
Kelompok 7
1. Rafid Munawir (04211940000023)
2. Achmad Taufik Romadlan (04211940000026)
3. Anak Agung NB Krishna N (04211940000080)
4. Leonard Christian (04211940000087)
5. Layla Suryani Lubis (5019201194)

Nama Assisten Praktikum :


1. Meynanda Setiadi (04211840000025)
2. Arialdi Almonda (04211840000007)
3. Sulisety Mei W (04211740000021)
4. Anak Agung Madya Kusuma (04211841000001)

Departemen Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

Diketahui Oleh
Revisi Tanggal Keterangan
Nama Grader Tanda Tangan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN

MOTOR 1 FASE

Oleh:

Kelompok 7

1. Rafid Munawir (04211940000023)


2. Achmad Taufik Romadlan (04211940000026)
3. Anak Agung NB Krishna N (04211940000080)
4. Leonard Christian (04211940000087)
5. Layla Suryani Lubis (5019201194)

LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI


DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2021
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN

MOTOR 1 FASE

Dengan ini kami telah menyelesaikan praktikum

MOTOR 1 FASE

pada rangkaian praktikum Listrik Perkapalan

Mengetahui / Menyetujui

Grader Praktikum Transformator

Grader 1 Grader 2

Meynanda Setiadi Arialdi Almonda


(04211840000025) (04211840000007)
Grader 3 Grader 4

Sulisety Mei W Anak Agung Madya Kusuma


(04211740000021) (04211841000001)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI

DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN

FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2021
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

ABSTRAK
Achmad Taufik Romadlan (04211940000026
Motor adalah sebuah alat yang mengubah sumber energi menjadi energi mekanik. motor
induksi 1 phase terdiri atas dua komponen yaitu stator dan rotor. Dimana motor 1 phase
ini memiliki beberapa jenis, yaitu motor kapasitor, motor shaded pole, motor split phase,
motor universal, dan motor bifilar. Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan
terhadap dua jenis motor 1 phase, yaitu motor I phase kapasitor dan bifilar dengan alat-
alat yang digunakan, seperti motor kapasitor, tang ampere, tacho meter, kabel, dan
sumber arus. Adapun langkap-langkah dari praktikum ini, pertama merangkai rangkaian
sesuai dengan gambar yang telah diberikan, melakukan percobaan dan mengulangi
sebanyak 5-7 kali, mencatat hasil percobaan (Istart, Ikonstan, dan putaran), lalu
mengulangi hal yang sama untuk gambar kedua. Dari percobaan pertama didapatkan
data, seperti arus strat = 7.1 A, arus kumparan utama = 0.003, arus kumparan bantu =
0.001, arus kapasitor = 0.004, dan rpm = 1494. Dari contoh data tersebut dilakukan
perhitungan dan didapatkan hasil, seperti arus start = 7.1, arus konstan = 7 A, arus
kumparan utama = 0.003, arus kumparan bantu = 0.001, arus kapasitor = 0.004, dan rpm
= 1494, slip = 0.400%, daya start = 1155.88watt atau 1.549 HP, daya arus nominal =
1139.6watt atau 1.528 HP. Selain itu, untuk kehidupan sehari-hari motor 1 phase
banyak digunakan baik di darat maupun di bidang marine. Penggunaan motor 1 phase
di darat, seperti chopper, kipas angin, hair dryer, oil spinner, dan vacuum cleaner.
Sedangkan penggunaan motor 1 phase di bidang marine, seperti blower, sewage pump,
kompresor, windlass, dan winch boat.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB I
PENDAHULUAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Leonard Christian (04211940000087)

Motor adalah sebuah alat yang mengubah sumber energi menjadi energi mekanik.
Melihat salah satu sumber energinya, salah satu jenis motor adalah motor listrik. Motor listrik
merupakan sebuah alat yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor 1 fasa
merupakan salah satu jenis motor listrik yang termasuk pada klasifikasi motor induksi atau
asinskron yang disebabkan adanya slip dalam kecepatan fluks dalam stator dan rotor dalam
motor 1 fasa. Motor induksi pada umumnya menggunakan arus bolak bali / AC (alternative
current ). Dalam pengoperasiannya motor 1 fasa pada fase start motor 1 fasa memerlukan daya
reaktif. Berdasarkan jenisnya, maka dibedakan menajadi motor 1 fasa bifiliar dan motor 1 fasa
kapasitor.

Dalam praktikum motor 1 fase ini, akan dilakukan pada kedua jenis motor 1 fasa, yaitu
motor 1 fasa bifiliar dan motor 1 fasa kapasitor. Praktikum dilakukan dengan menghitung
besarnya arus pada saat start, konstan serta pada kumparan. Kegiatan lainya adalah untuk
mengetahui bagaimana cara untuk mengubah arah putaran motor 1 fasa. Dalam kehidupan
sehari hari akan banyak ditemukan penggunaan motor 1 fasa yang disebabkan oleh kemudahan
dan kepraktisan dalam pengoperasiaan motor 1 fasa. Di dunia marine motor 1 fasa juga banyak
digunakan pada system permesinan bantu. Oleh sebab itu, mengingat pentingnya motor 1 fasa
dilakukan praktikum motor 1 fasa

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membalik arah putaran motor 1 fasa?


2. Bagaimana cara kerja dari motor 1 fasa?
3. Apa saja pengaplikasiaan motor 1 fasa di darat dan di bidang marine?

1.3 Tujuan

Tujuan dari percobaan motor satu phase adalah mengetahui cara membalik arah putaran mesin,
cara kerja serta penggunaan motor dalam kehidupan sehari hari. Motor satu phase terdiri terdiri
motor kapasitor dan motor bifiliar.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB II
DASAR TEORI
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Pengertian Umum Motor 1 Fase Anak Agung N.B Krishna N (04211940000080)
Motor arus bolak-balik menggunakan arus listrik yang membalikkan arahnya secara teratur
pada rentang waktu tertentu. Motor listrik memiliki dua buah bagian dasar listrik: "stator"
dan "rotor". Konstruksi motor induksi satu fasa terdiri atas dua komponen yaitu stator dan
rotor. Stator adalah bagian dari motor yang tidak bergerak dan rotor adalah bagian yang
bergerak yang bertumpu pada bantalan poros terhadap stator. Motor induksi terdiri atas
kumparan-kumparan stator dan rotor yang berfungsi membangkitkan gaya gerak listrik
akibat dari adanya arus listrik bolak-balik satu fasa yang melewati kumparan-kumparan
tersebut sehingga terjadi suatu interaksi induksi medan magnet antara stator dan rotor.
(Suwartini, 2016)
2.2 Jenis – Jenis Motor 1 Fase
2.2.1 Motor Kapasitor
Konstruksi motor kapasitor hampir sama dengan motor fasa belah, hanya pada motor ini di
tambah satu unit kapasitor. Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC satu fasa dan
umumnya banyak digunakan untuk pompa air, refrigerator, kompressor udara, mesin cuci
dan lainnya. Tempat kedudukan kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor ada
juga yang di dalam kerangka motor itu sendiri. Kapasitor ini berfungsi untuk mempertinggi
kopel awal dan mengurangi arus start pada motor kapasitor dan geseran fasa antara belitan
utama dan bantu lebih dipertajam.
Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor ini antara lain:
1. Kapasitor kertas (The Paper Capacitor).
2. Kapasitor minyak (The Oil Capacitor).
3. Kapasitor elektrolit (The Electrolytic Capacitor).
Umumnya kapasitas dari kapasitor ini antara 6 mF – 150 mF. Menurut hubungan
kapasitornya jenis motor kapasitor dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu:
a. Motor kapasitor start (starting capacitor motor)
Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan belitan bantu dan sakelar
sentrifugal, secara konstruktif sama persis, hanya ditambah satu unit kapasitor untuk
memperbesar kopel awal (start). Seperti dikatakan di awal prinsip kerja motor kapasitor
start ini sama seperti motor induksi, yaitu jika pada lilitan utama diberikan sumber arus
maka akan terjadi medan magnit putar (fluks magnit) yang ada dan besarnya sama, tidak
ada resultan gaya.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Tetapi dengan adanya lilitan bantu dan kapasitor maka ada beda fasa diantara keduanya,
disinilah terjadi fluksi magnit dan resultan gaya yang berbeda maju atau mundur
tergantung besarnya resultan gaya itu sendiri dan pada umumnya terjadi resultan gaya
searah jarum jam sehingga motor dapat berputar ke kanan. Setelah motor berputar 75%
dari putaran nominal maka sakelar sentrifugal bekerja memutuskan rangkaian lilitan
bantu dan motor bekerja hanya dengan lilitan utama.
Keuntungan motor jenis ini adalah:
1. Mempunyai kopel yang lebih kuat.
2. Faktor kerjanya lebih besar (mendekati 1).
Secara konstruksi rangkaian kelistrikan motor start kapasitor dapat dilihat pada Gambar
2.1.

Gambar 2.1 Rangkaian kelistrikan motor start kapasitor


Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-vculNlTKHOU/VO-4-
fFgmBI/AAAAAAAAAKU/9F1Y8ViAtQc/s1600/START+KAPASITOR.png
b. Motor kapasitor tetap/running (permanent capacitor motor).
Motor ini mempunyai kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan bantu,
terhubung paralel dengan kumparan utama dan terhubung langsung paralel dengan
sumber listrik. Belitan utama, lilitan bantu dan kapasitor tetap terhubung pada sirkuit
jala-jala saat motor bekerja. Jenis motor ini banyak digunakan pada pompa air satu fasa,
dimana lilitan utama dan bantu jumlah lilitannya sama banyak tetapi diameter kawatnya
berbeda diantara keduanya.
Diameter kawat lilitan utama lebih besar dibanding diameter lilitan bantunya. Tipe
motor ini kopel awalnya kurang bagus, tetapi kopel jalan (torsi jalan) merata.
Kebanyakan pompa air berbagai merek banyak menggunakan jenis motor running
kapasitor dengan kecepatan mendekati 3000 rpm, untuk lebih jelasnya rangkaian
kelistrikan motor running kapasitor dapat dilihat pada Gambar 2.2.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.2 Rangkaian motor kapasitor tetap/running


Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-FBYpSKn9t0M/VO-
5Lxlz_DI/AAAAAAAAAKc/M1u4RxVfsKQ/s1600/RUNNING+KAPASITOR.png
c. Motor kapasitor start/ running (start-running capacitor motor).
Jenis motor ini adalah perpaduan antara motor start kapasitor dan running kapasitor,
dimana tujuan dibuatnya dua kapasitor adalah untuk memperoleh kopel awal yang lebih
besar dan kopel jalan yang merata. Jenis motor ini banyak digunakan pada room air
conditioner. Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3 Rangkaian motor kapasitor start/ running


Sumber : http://3.bp.blogspot.com/-7-zebouOl_s/VO-
5i2hZmhI/AAAAAAAAAKk/U6aeEU_mJeA/s1600/START-
RUNNING+KAPASITOR.png
2.2.2 Motor Shaded Pole
Motor shaded pole termasuk motor satu fase daya kecil. Motor ini memiliki kutub bayangan
(shaded pole) dan kutub utama sementara rotornya adalah rotor sangkar tupai. Induksi pada
cincin hubung singkat uang terdapat pada kutub bayangan menyebabkan medan putar.
Motor shaded pole ini biasanya digunakan pada alat-alat yang tidak memerlukan torsi yang
besar seperti : kipas angin kecil, pompa kecil.
Motor shaded pole terdapat satu kutub yang bercelah dan pada bagian kutub yang lain,
dipasang cincin hubung singkat atau kumparan bantu. Apabila motor tersebut dihubungkan
dengan sumber arus bolak-balik pada kumparan kutub, poros akan bergerak dari kutub
utama ke kutub bayangan. Pergesaran poros medan magnet menyebabkan seakan akan
kutub itu bergerak. Oleh sebab itu rotor berputar dari kutub utama ke kutub bayangan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.5 Rangkaian Motor Shaded Pole


Sumber : http://rizkitomy10.blogs.uny.ac.id/tag/motor-kutub-bayangan/
2.2.3 Motor Split Phase
Motor split phase atau motor fase belah menggunakan rotor sangkar tupai. Rotor tersebut
teridir dari batang tembaga yang dimasukan kedalam alur rotor. Dan terdiri atas dua
kumparan pada bagian stator yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Antara kumparan
utama dan kumparan bantu. Dimana nilai resistansi dan reaktansi kumparan utama dengan
kumparan bantu pada motor split phase adalah kumparan utama mempunyai nilai resistansi
yang kecil dan reaktansi yang besar, kumparan bantu mempunyai nilai resistansi yang besar
dan reaktansi yang kecil. Dengan memasang tahanan seri atau dengan menggunakan
kumparan yang mempunyai tahan tinggi dapat di dapatkan nilai resistansi yang besar pada
kumparan bantu.

Gambar 2.6 Rangkaian motor split phase


Sumber : http://rizkitomy10.blogs.uny.ac.id/tag/motor-fasa-belah/
2.2.4 Motor Universal
Motor universal termasuk motor satu fase dengan menggunakan kumparan stator dan
kumparan rotor. Motor universal dapat digunakan pada sumber arus searah atau sumber
arus bolak balik. Motor jenis ini adalah motor listrik yang memiliki kekuatan paling besar
dengan kecepatan paling tinggi namun motor jenis ini memiliki penggunaan daya yang
lebih besar
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.7 Rangkaian motor universal


Sumber: http://rizkitomy10.blogs.uny.ac.id/tag/motor-fasa-belah/
2.3 Prinsip Kerja Motor 1 Fase
Motor induksi bekerja berdasarkan elektromagnetik dari kumparan stator ke kumparan
rotornya. Jika sumber tegangan dipasang pada kumparan stator , maka garis – garis gaya
fluks akan timbul pada stator yang diinduksikan ke rotor. Fluks tersebut akan memotong
kumparan rotor yang dapat menyebabkan adanya GGL induksi. Penghantar (kumparan)
rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis fluks yang berasal dari kumparan stator,
sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi untuk
menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator. Pada rangka
stator terdapat terdapat lilitan kumparan stator dan jumlah kutub menentukan kecepatan
berputarnya medan stator yang terjadi lalu diinduksikan ke rotornya. Semakin besar jumlah
kutub maka kecepatan putar medan stator semakin kecil. Kecepatan putar medan stator atau
disebut juga kecepatan sinkron dapat dirumuskan sebagai berikut.
120 𝑓
𝑛𝑠 =
𝑝
Dimana: ns = kecepatan medan putar (rpm)
f = frekuensi (Hz)
p = kutub yang terdapat pada motor induksi
Perbedaan antara kecepatan sinkron dengan kecepatan putar rotor pada motor disebut
slip. Slip dapat dirumuskan
𝑛𝑠 − 𝑛𝑟
𝑆=
𝑛𝑠
𝑛𝑠 − 𝑛𝑟
𝑆= 𝑥 100 %
𝑛𝑠
Dimana: S = slip
nr = kecepatan putar rotor
2.4 Bagian Motor 1 Phase (Rafid Munawir 04211940000023)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

2.4.1 Stator
Sesuai dengan namanya, stator merupakan bagian motor yang diam atau tidak
ikut berputar pada motor listrik termasuk motor 1 phase. Stator tersusun dari lempengan
besi yang dililit tembaga yang dialiri arus, gunanya ketika stator lilitan tembaga tadi
dialiri arus, maka akan menyebabkan medan magnet pada stator. Pada motor 1 fasa,
hanya terdapat dua lilitan pada stator yaitu lilitan utama dan lilitan bantu.

Gambar 2.4.1 Stator


Sumber: Grader (Mas Madya)
2.4.2 Rotor
Rotor merupakan salah satu bagian utama pada motor listrik yang dimana bagian
ini merupakan bagian yang berputar. Paling sering ditemui bentuk dari rotor pada motor
listrik adalah silinder dan berfungsi sebagai output energi penggerak yang dihasilkan
motor listrik. Kecepatan pada rotor sangat dipengaruhi oleh jumlah lilitan yang terdapat
pada rotor itu sendiri dimana semakin banyak jumlah lilitan, maka putaran makin besar.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 2.4.2 Rotorr


Sumber: Grader (Mas Madya)
2.4.3 Kapasitor
Kapasitor atau kondensator merupakan komponen elektronika yang dapat
menyimpan muatan listrik, selain itu kapasitor juga berfungsi sebagai konduktor yang
dapat melewatkan arus ac, isolator pada arus dc, filter dalam rangkaian power supply,
pembangkit frekuensi, dan masih banyak lagi. Kapasitor berfungsi dengan
menggunakan prinsip dielektrik yang terpisah pada disetiap keping konduktornya.

Gambar 2.4.3 Kapasitor Elco


Sumber: https://cerdika.com/kapasitor/
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Berikut merupakan macam-macam kapasitor/kondensator yang dikelompokkan


berdasarkan kegunaannya.
1. Kapasitor Tetap
Kapasitor jenis ini merupakan kapasitor yang nilai kapasitansi juga tegangan
kerjanya bernilai tetap tidak bisa berubah-rubah. Kapasitor ini juga merupakan kapasitor
yang paling banyak digunakan dalam dunia kelistrikan dan terbagi lagi menjadi
beberama macam. Berikut merupakan jenis-jenis dari kapasitor tetap, yaitu:
a. Kapasitor Keramik
Kapasitor keramik merupakan kapasitor tetap yang sesuai namanya
terbuat dari keramik dan tidak mempunyai polaritas. Maksud dari tidak
mempunyai polaritas adalah kapasitor ini aman jika dipakai pada polaritas yang
terbalik antara positif dan negatifnya. Kapasitor ini mempunyai kapasitas mulai
dari beberapa piko Farad sampai dengan ratusan Kilopiko Farad (KpF) dengan
tegangan kerja maksimal 25 volt sampai 100 volt, dan juga ada yang sampai
ribuan volt. Cara pembacaan kapasitor keramik adalah angka pertama
merupakan angka pertama pada nilai kapasitansi, angka kedua merupakan nilai
dari kapasitansi, dan angka ketiga merupakan banyaknya perulangan angka
kedua pada nilai kapasitansi dalam satuan pF.

Gambar 2.4.4 Kapasitor Keramik


Sumber: http://www.technodand.net/2017/11/kapasitor-keramik-dan-cara-
pengujiannya.html
b. Kapasitor Polyester
Kapasitor polyester merupakan kapasitor yang dielektriknya terbuat dari
bahan termoplastik polar polimer polyetheline terepthalate (PET). Kapasitor ini
sama saja dengan kapasitor keramik, namun ada pembeda dicara pembacaannya.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Dimana pada kapasitor ini terdapat 1 huruf yang mengindikasikan nilai toleransi
dan juga terdapat tegangan kerja dari kapasitor ini.

Gambar 2.4.5 Kapasitor Polyester


Sumber: https://www.samrasyid.com/2021/01/pengertian-dan-fungsi-kapasitor.html
c. Kapasitor Kertas
Kapasitor kertas atau padder merupakan kapasitor tetap yang terdiri dari
logam tipis yang dipisahkan oleh kertan lilin sebagai dielektrumnya. Kapasitor
kertas memili kisaran kapasitansi antara 300 pF hingga 4 µF dan tegangan kerja
hingga 600 V serta tidak memiliki polaritas di masing-masing kakinya seperti
dua kapasitor di atas. Namun dalam penggunaannya terutama saat penyolderan
kita harus berhati-hati karena kapasitor ini memiliki sifat yang kurang tahan
panas.

Gambar 2.4.6 Kapasitor Kertas


Sumber: http://rekayasamekanikal.blogspot.com/2017/08/kapasitor-hi-sobb-
kali-ini-yang-kit.html
d. Kapasitor Elektrolit
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Kapasitor elektrolit atau biasa disebut elco merupakan kapasitor tetap


yang kedua ujung kakinya memiliki polaritas positive negative yang tidak boleh
dibalik, dimana kaki pendek dari elco menandakan polaritas negative.
Umumnya elco memiliki kapasitansi mulai dari 0.47µF hingga ribuan farad
yang biasa disebut sebagai super kapasitor atau ultra kapasitor. Dalam
penggunaannya selain harus memerhatikan polaritas dari kaki-kaki elco,
tegangan kerja kapasitor jenis ini juga harus diperhatikan karena jika melibihi
tegangan kerja, maka elco akan panas dan lama-lama meledak. Perlu
diperhatikan nilai tegangan pada elco merupakan tegangan kerja yang
merupakan tegangan maksimal yang dapat diterima oleh elco.

Gambar 2.4.7 Elco Supercap


Sumber: https://www.conrad.com/o/supercapacitors-0245960
2. Kapasitor Variabel
Kapasitor Variabel merupakan jenis kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat
diubah-ubah sesuai kebutuhan. Perubahan nilai kapasitansi ini dapat diperoleh dengan
cara memutar baut yang terpasang pada kapasitor variabel. Dengan putaran tersebut
kapasitor variabel dapat mengubah dan memilih gelombang frekuensi yang akan
diangkap, sehingga perubahan kapasitansi terjadi. Namun, walaupun dapat berubah-
rubah nilai dari kapasitor variabel ini tidaklah besar yaitu hanya kurang dari 100 pF
hingga 500 pF.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar: 2.4.7 Kapasitor Variabel


Sumber: http://myelectronicnote.blogspot.com/p/variable-capacitors.html
2.4.4 Saklar Sentrifugal
Saklar sentrifugal mirip dengan saklar-saklar pada umumnya yang berfungsi untuk
memutuskan dan atau menyambungkan arus listrik, namun terdepat perbedaan bagaimana
saklar ini digunakan dan diaplikasikan. Saklar ini terdiri dari bagian yang dinamis dan juga
statis, pada saat keadaan diam bagian diam dan berputar akan saling bersentuhan sehingga dapat
menghantarkan arus atau biasa disebut Normally Closed (NC). Saat bagian dinamis saklar
sudah berputar mengikuti putaran motor hingga kecepatan 75-80 %, maka bagian dinamis tadi
akan terlepas dari bagian statis akibat gaya sentrifugal yang dialaminya.

Gambar 2.4.8 Saklar Sentrifugal


Sumber: https://id.aliexpress.com/item/2025195613.html
2.5 Cara Membalikkan Arah Putaran
Hal yang dapat dilakukan untuk memutar arah gerak putaran motor adalah dengan
mengganti hubungan kapasitor sehingga membalik polaritas kumparan bantu. Dengan prinsip
demikian, kapasitoryang awalnya tersambung ke kumparan utama (U1) dan kumparan bantu
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

(Z1) menghasilkan putaran searah jarum jam yang pada saat itu juga kumparan bantu (Z2) telah
dihubungkan dengan kumparan utama (U1). Dari penjelasan tadi untuk memutar balikkan arah
putaran menjadi berlawanan arah jarum jam, yang harus dilakukan adalah menghubungkan
kumparan utama (U1) dengan kumparan bantu (Z2) dan menghubungkan kumparan bantu (Z1)
dengan kumparan utama (U2). Kesimpulannya adalah dengan membalik arah arus yang masuk
pada motor, akan membalik arah gaya lorentz yang terjadi sehingga arah gerakan motor juga
akan terbalik atau berubah

Gambar 2.5 Pembalik Arah Putaran Motor


Sumber: https://akhdanazizan.com/membalik-putaran-motor-listrik-1-fasa-apakah-bisa/
2.6 Perbedaan Motor 1 Phase Kapasitor dan Bifilar
A. Motor Kapasitor
Motor listrik 1 phase kapasitor adalah jenis motor 1 fasa yang mengandalkan dua
kumparan yaitu kumparan utama dan kumparan bantu. Kumparan utama biasanya memiliki
ukuran yang lebih besar, dan kumparan bantu yang berukuran lebih kecil namun dengan jumlah
lebih banyak. Motor kapasitor dilengkapi dengan kapasitor sebagai pembantunya. Kapasitor ini
berfungsi untuk mempertinggi kopel awal dan mengurangi arus start pada motor kapasitor dan
geseran fasa antara belitan utama dan bantu lebih dipertajam.Terdapat dua jenis motor kapasitor
yaitu run capacitors dan starts capasitor. Motor kapasitor bekerja untuk tegangan AC satu fasa
dan umumnya banyak digunakan untuk pompa air, refrigerator, compressor udara, mesin cuci
dan lainnya.
Tempat kedudukan kapasitor pada motor terletak pada bagian atas motor ada juga yang
di dalam kerangka motor itu. Jenis kapasitor yang banyak digunakan pada jenis motor kapasitor
ini antara lain kapasitor kertas (The Paper Capacitor), kapasitor minyak (The Oil Capacitor)
dan kapasitor elektrolit (The Electrolytic Capacitor). Umumnya kapasitas dari kapasitor ini
antara 6 mikroF – 150 mikroF. Menurut hubungan kapasitornya jenis motor kapasitor dapat
dibagi menjadi tiga macam yaitu:
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

1. Motor Kapasitor Start (starting capacitor motor)


Start kapasitor yang dihubungkan seri dengan kumparan pembantu oleh start relai. Start
kapasitor hanya dipakai pada waktu permulaan start, sehingga daya gerak putar mulanya
bertambah besar. Motor dengan start kapasitor direncanakan agar selama waktu start,
kumparan pembantu dapat memberikan arus yang keluar dari fase (out of phase) yang
menyebabkan motor bekerja sebagai motor dua fase. Setelah motor hampir mencapai
putaran penuh, start kapasitor dan kumparan pembantu hubungannya dilepas oleh start
relai. Jadi start kapasitor dan kumparan pembantu setelah motor berputar penuh tidak ada
gunanya lagi, motor akan terus berputar sebagai motor induksi.

(Sumber: https://www.tptumetro.com/2019/01/motor-kapasitor-capacitor-motor.html)
Dengan start kapasitor daya gerak putar mula motor dapat dinaikkan sampai 40%,
menjadi motor yang mempunyai daya gerak putar mula tinggi (hing starting torque motor).
Motor tersebut dapat dipakai untuk sistem yang memakai pipa kapiler atau keran ekspansi.
Pada umumnya dipakai untuk motor dari 1/6 – ¾ PK, satu fase.
2. Motor Kapasitor Start-Running (start-running capacitor motor)
Motor dengan start dan run kapasitor bentuknya juga hampir sama dengan split-phase
motor, hanya motor ini memakai start capacitor dan run capacitor secara paralel dan
keduanya dihubungkan seri dengan kumparan pembantu.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

(Sumber: https://www.tptumetro.com/2019/01/motor-kapasitor-capacitor-motor.html)
Pada waktu start, kedua start dan run capacitor yang dihubungkan seri dengan kumparan
pembantu mendapat aliran listrik dan memberikan tambahan tenaga kepada kumparan
pembantu selama waktu start. Setelah motor hampir mencapai putaran penuh, start relai
kontaknya terbuka, maka hubungan listrik dari start capacitor ke kumparan pembantu
terputus, tetapi run capacitor masih terus berhubungan. Selanjutnya motor akan terus
berputar dengan kumparan utama, kumparan pembantu dan run capacitor.
3. Motor Kapasitor Permanen (permanent capacitor motor)
Run capacitor dihubungkan seri dengan kumparan pembantu untuk memperbaiki faktor
kerja (power factor). Motor ini banyak dipakai untuk mesin-mesin pendingin yang
memakai pipa kapiler atau keran ekspansi juga untuk room air conditioner dari ½ - 3 PK,
satu fase.

(Sumber: https://www.tptumetro.com/2019/01/motor-kapasitor-capacitor-motor.html)
Motor kapasitor permanen mempunyai beberapa keuntungan:
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

1. Getarannya kecil dan berputar merata, karena kumparan pembantu terus-menerus


bekerja, maka terdapat gaya gerak putar yang merata pada tiap putaran, sehingga fungsinya
seperti motor dua fase.
2. Faktor kerja lebih baik dan efisiensi kerja lebih besar.
3. Tidak memakai start capacitor dan start relai, maka hubungan kabel-kabelnya sederhana
dan harganya murah.

B. Kumparan/ Belitan Bifilar


Sebuah kumparan bifilar adalah kumparan elektromagnetik yang berisi dua berjarak
dekat, gulungan paralel. Dalam teknik, kata bifilar menggambarkan kawat yang terbuat dari
dua filamen atau untaian. Ini biasanya digunakan untuk menunjukkan jenis khusus dari kawat
berliku untuk transformator . Kawat dapat dibeli dalam bentuk bifilar, biasanya berupa kawat
berenamel dengan warna berbeda yang disatukan.
Beberapa bifilar memiliki kumparan yang berdekatan di mana konvolusinya diatur
sedemikian rupa sehingga beda potensial diperbesar (yaitu, arus mengalir dalam arah paralel
yang sama ). Oleh karena itu, medan magnet yang dibuat oleh satu belitan sama dan berlawanan
dengan yang dibuat oleh belitan lainnya, menghasilkan medan magnet bersih nol (yaitu,
menetralkan efek negatif apa pun dalam kumparan). Dalam istilah kelistrikan, ini berarti
induktansi diri kumparan adalah nol.
Kumparan bifilar (lebih sering disebut belitan bifilar ) digunakan dalam teknik
kelistrikan modern sebagai sarana untuk membangun resistor lilitan kawat dengan induktansi
diri parasit yang dapat diabaikan.
Jenis kumparan bifilar yang berbeda digunakan di beberapa belitan relai dan
transformator yang digunakan untuk catu daya mode - sakelar untuk menekan ggl-balik . Dalam
hal ini, dua kumparan kawat berjarak dekat dan digulung secara paralel tetapi diisolasi secara
elektrik satu sama lain. Kumparan primer digerakkan untuk mengoperasikan relai, dan
kumparan sekunder dihubung pendek di dalam casing. Ketika arus melalui primer terputus,
seperti yang terjadi ketika relai dimatikan, sebagian besar energi magnet dicegat oleh kumparan
sekunder yang mengubahnya menjadi panas.dalam perlawanan internalnya. Ini hanya salah satu
dari beberapa metode menyerap energi dari kumparan primer sebelum dapat merusak perangkat
(biasanya semikonduktor yang rentan ) yang menggerakkan relai. Kerugian utama dari metode
ini adalah sangat meningkatkan waktu switching relai.
Ketika digunakan dalam trafo switching , satu lilitan kumparan bifilar digunakan
sebagai alat untuk menghilangkan energi yang tersimpan dalam fluks magnet nyasar yang gagal
menghubungkan kumparan primer ke kumparan sekunder trafo. Karena kedekatannya, kabel
dari kumparan bifilar "melihat" fluks magnet nyasar yang sama. Satu kabel dijepit ke ground
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

biasanya dengan diode sehingga ketika kawat "primer" lainnya dari kumparan bifilar tidak lagi
memiliki tegangan yang diterapkan melewatinya oleh transistor switching, fluks magnet nyasar
menghasilkan arus dalam kumparan penjepit dengan tegangan sisi primer muncul di atasnya,
menyebabkan tegangan yang sama untuk muncul di belitan primer. Jika kumparan penjepit ini
tidak digunakan, fluks magnet nyasar akan mencoba untuk memaksa arus mengalir melalui
kabel primer. Karena kabel utama dimatikan dan transistor switching dalam keadaan resistansi
tinggi, tegangan tinggi yang akan muncul pada transistor switching semikonduktor akan
melebihi kerusakan listriknya atau bahkan merusaknya.
Kumparan ganda memaksakan induktansi dalam mode umum, tetapi tidak memaksakan
induktansi dalam mode diferensial. Kumparan dalam kombinasi seperti itu banyak digunakan
untuk menghilangkan masuk atau keluarnya sinyal mode umum dari sirkuit pensinyalan
elektronik. Susunan ini digunakan dalam magnet transmisi dan penerimaan kabel Ethernet dan
mencolok dalam bentuk manik ferit yang dijepit di bagian luar USB, catu daya laptop, dan kabel
HDMI.

Sumber: https://www.wikiwand.com/en/Bifilar_coil
2.7. Aplikasi di Darat dan di Laut Layla Suryani Lubis (5019201194)
Aplikasi di Darat

Chopper Daya 250 Watt Motor 1 phase di


Kapasitas 1.2 Liter alat ini berguna
untuk memutar
pisau pada
chopper.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Kipas Ukuran : 16 inci/40 Motor 1 phase di


Angin cm alat ini berguna
untuk memutar
Tegangan listrik :
bilah/baling-baling
220V
kipas.
Daya : 90 watt
Dimensi produk : 75
x 65 x 150 cm

Hair Power 1600 watt Alat ini berguna


Dryer untuk
Weight 0,659 kg
mengeringkan
Length 97 mm rambut. Motor 1
phase di alat ini
berguna untuk
memutar kipas di
dalam yang
nantinya
menghasilkan
udara hangat

Oil Voltase: 220-240 Motor 1 phase di


Spinner Volt alat ini berguna
untuk memutar
Frekuensi:50/60 Hz
turbin nya.
Daya Listrik: 200
Watt / 1/4 HP
Kapasitas: 10 Kg /
Proses
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Vacuum Power (watt) : 1000 Motor listrik


Cleaner berfungsi untuk
Volatage (V/Hz) :
memutar baling-
220/50
baling/ blower
Dust Capacity (l) :
yang akan
15
menhisap partikel
Vacuum Pressure debu dan dan
(Mbar) : 210 kotoran.

Dimension (mm) :
610 x 435 x 435
Weight (kg) : 15

Aplikasi di Marine

Blower Daya: Berfungsi untuk


mengeluarkan
0.15 ~ 110KW
udara dan
Volume udara: memasukan

100 ~ 250000M3/H udara seabagi


ventilasi ruagan.
Kecepatan:
1400-3300 R/min
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Sewage Motor 1 phase di


Pump alat ini berguna
menggerakkan
pompa untuk
mengalirkan
kotoran ke
sewage tank.

Kompr Motor 1 phase di


esor alat ini berguna
sebagai tenaga
penggeraknya.
Kompresor
berfungsi untuk
memampatkan
fluida gas atau
meningkatkan
tekanan udara.

Windla Digunakan pada


ss alat ini sebagai
sumber tenaga
penggerak nya.
Windlass
berfungsi untuk
menaikkan atau
menurunkan
jangkar.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Winch Winch boat


Boat berguna untuk
menurunkan
sekoci.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB III
DATA PRAKTIKUM
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB III
DATA PRAKTIKUM

3.1 Motor 1 Fase Kapasitor Achmad Taufik Romadlan (04211940000026)

3.1.1 Peralatan dan Fungsi

No Nama Alat Gambar Fungsi

1 Motor Mengubah energi listrik


kapasitor menjadi energi gerak.

2 Tang Untuk mengetahui


Ampere besarnya nilai arus yang
mengalir

3 Tachometer Untuk mengetahui rpm


dari motor kapasitor

4 Kabel Sebagai penghubung


antar komponen
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

5 Sumber Sebagai sumber arus


arus untuk percobaan kali ini

3.1.2 Langkah Praktikum

Langkah kerja pada praktikum kali inialah sebagai berikut:

1. Merangkai rangkaian seperti pada gambar 3.1.3.A pada sub bab 3.1.3
2. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak lima kali
3. Mencatat hasil percobaan (I start, I konstan, putaran)
4. Mengulangi semua langkah diatas untuk gambar 3.1.3.B pada sub bab 3.1.3

3.1.3 Gambar Rangkaian


A. Gambar Rangkaian 1

Gambar 3.1.3.A. Putaran searah jarum jam


Sumber: (Modul Praktikum Liskap DTSP 2021)
B. Gambar Rangkaian 2
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 3.1.3.B. Putaran berlawanan arah jarum jam


Sumber: (Modul Praktikum Liskap DTSP 2021)

3.1.4 Hasil Data Praktikum

1. Rangkaian 1 (searah jarum jam)


Arus Putaran Motor:
NO Arus Start Arus Konstan Arus Arus Arus RPM
(A) (A) Kumparan Kumparan Kapasitor
Utama Bantu
1 7.1 7 0.003 0.001 0.004 1494

2 7.3 7.1 0.003 0.001 0.004 1496

3 7.1 7.1 0.004 0.001 0.006 1497

4 11.4 7 0.004 0.002 0.005 1497

5 7.8 7 0.004 0.002 0.004 1495

2. Rangkaian 2 (berlawanan jarum jam)


Arus Putaran Motor:
NO Arus Start Arus Konstan Arus Arus Arus RPM
(A) (A) Kumparan Kumparan Kapasitor
Utama Bantu
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

1 10.2 7.2 0.004 0.002 0.001 1496

2 7.3 7.2 0.004 0.002 0.005 1498

3 7.2 7.2 0.004 0.001 0.003 1498

4 17.8 7.1 0.003 0.002 0.003 1501

5 7.2 7.2 0.003 0.001 0.003 1500

3.2 Motor 1 Fase Bifilar

3.2.1 Peralatan dan Fungsi

No Nama Alat Gambar Fungsi

1 Motor Mengubah energi listrik


kapasitor menjadi energi gerak.

2 Tang Untuk mengetahui


Ampere besarnya nilai arus yang
mengalir

3 Tachometer Untuk mengetahui rpm


dari motor kapasitor
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

4 Kabel Sebagai penghubung


antar komponen

5 Sumber Sebagai sumber arus


arus untuk percobaan kali ini

3.2.2 Langkah Praktikum

Langkah kerja pada praktikum kali inialah sebagai berikut:

5. Merangkai rangkaian seperti pada gambar 3.2.3.A pada sub bab 3.2.3
6. Melakukan percobaan dan mengulangi sebanyak tujuh kali
7. Mencatat hasil percobaan (I start, I konstan, putaran)
8. Mengulangi semua langkah diatas untuk gambar 3.2.3.B pada sub bab 3.2.3

3.2.3 Gambar Rangkaian


a. Gambar Rangkaian 1

Gambar 3.2.3.A. Putaran searah jarum jam


Sumber: (Modul Praktikum Liskap DTSP 2021)
b. Gambar Rangkaian 2
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Gambar 3.2.3.B. Putaran berlawanan arah jarum jam


Sumber: (Modul Praktikum Liskap DTSP 2021)

3.2.4 Hasil Data Praktikum


1. Rangkaian 1 (searah jarum jam)

Voltase Arus
Arus Konstan Arus Kumparan Putaran
No Masukan Kumparan
(A) Bantu (A) (RPM)
(V) Utama (A)

1 15 % 0.90 0.55 0.55 2764


2 20 % 1.10 0.65 0.65 2821
3 25 % 1.25 0.80 0.80 2852
4 30 % 1.40 0.85 0.85 2865
5 35 % 1.50 1.00 0.95 2887
15%
6 0.90 0,50 0,50 2789
dengan SW
15% tanpa
7 0 0 0 2918
SW

2. Rangkaian 2 ( berlawanan arah jarum jam )

Voltase Arus
Arus Konstan Arus Kumparan Putaran
No Masukan Kumparan
(A) Bantu (A) (RPM)
(V) Utama (A)

1 15 % 0.90 0.50 0.50 2745


2 20 % 1.05 0.60 0.60 2813
3 25 % 1.20 0.70 0.70 2849
4 30 % 1.30 0.85 0.85 2864
5 35 % 1.50 1.00 1.00 2850
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

15%
6 1.00 0.50 0.50 2546
dengan SW
15% tanpa
7 0.001 0 0 2833
SW
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB IV
ANALISIS DATA
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB IV

ANALISIS DATA

4.1 Motor 1 Fasa Kapasitor Leonard Christian (04211940000087)

4.1.1 Perhitungan

Diketahui spesifikasi Motor 1 fasa


VL : 220 V
Cos Ф : 0,74
Pole : 4
f : 50 Hz

4.1.1.1 Clockwise

1) Perhitungan Rata – Rata RPM

RPM = (1494+1496+1497+1497+1495)/5

RPM = 1405,8

2) Perhitungan rata – rata arus


Arus Start = (7,1+7,3+7,1+11,4+7,8)
Arus Start = 8,14 A

Arus Konstan = (7+7,2+7,3+7+7)


Arus Konstan = 7,1 A

3) Perhitungan Slip
Diambil contoh dengan menggunakan data percobaan pertama
120 𝑥 𝑓 𝑁𝑠 − 𝑁𝑟
𝑁𝑠 = 𝑆𝑙𝑖𝑝 = 𝑥 100%
𝑝 𝑁𝑠
120 𝑥 50 1500 − 1494
𝑁𝑠 = 𝑆𝑙𝑖𝑝 = 𝑥 100%
4 1500
𝑁𝑠 = 1500 𝑆𝑙𝑖𝑝 = 0,4 %

4) Perhitungan daya arus start


Diambil contoh dengan menggunakan data percobaan pertama
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

𝑃 = 𝑉 𝑥 𝐼𝑠𝑡𝑎𝑟𝑡 𝑥 cos Ф
𝑃 = 220 𝑥 7,1 𝑥 0,74
𝑃 = 1155,88 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃 = 1,549 𝐻𝑃

5) Perhitungan daya arus nominal


𝑃 = 𝑉 𝑥 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑥 cos Ф
𝑃 = 220 𝑥 7 𝑥 0,74
𝑃 = 1139,6 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃 = 1,528 𝐻𝑃

6) Perhitungan rata – rata daya arus nominal


Daya Arus Nominal = (1139,6+1172,16+1188,44+1139,6+1136,6)/5
Daya Arus Nominal = 1155,88 Watt
Daya Arus Nominal = 1,549 HP

Berdasarkan perhitungan diatas maka didapatkan data sebagai table berikut :

Arus Arus
Arus Arus Arus Daya Arus
No Kumparan Kumparan Rpm Slip Daya Arus Start
Nominal
Start Konstan Utama Bantu Kapasitor
A A A A A Watt HP Watt HP
1 7,1 7 0,003 0,001 0,004 1494 0,400% 1155,88 1,549 1139,6 1,528
2 7,3 7,2 0,003 0,001 0,004 1496 0,267% 1188,44 1,593 1172,16 1,571
3 7,1 7,3 0,004 0,001 0,006 1497 0,200% 1155,88 1,549 1188,44 1,593
4 11,4 7 0,004 0,002 0,005 1497 0,200% 1855,92 2,488 1139,6 1,528
5 7,8 7 0,004 0,002 0,004 1495 0,333% 1269,84 1,702 1139,6 1,528

x̅ 8,14 7,1 1495,8 1155,88 1,549

4.1.1.2 Counter Clockwise

1) Perhitungan Rata – Rata RPM

RPM = (1496+1498+1498+1501+1500)/5

RPM = 1498,6

2) Perhitungan rata – rata arus


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Arus Start = (10,2+7,3+7,2+17,8+7,2)


Arus Start = 9,94 A

Arus Konstan = (7,2+7,2+7,2+7,1+7,1)


Arus Konstan = 7,16 A
3) Perhitungan Slip
Diambil contoh dengan menggunakan data percobaan pertama
120 𝑥 𝑓 𝑁𝑠 − 𝑁𝑟
𝑁𝑠 = 𝑆𝑙𝑖𝑝 = 𝑥 100%
𝑝 𝑁𝑠
120 𝑥 50 1500 − 1496
𝑁𝑠 = 𝑆𝑙𝑖𝑝 = 𝑥 100%
4 1500
𝑁𝑠 = 1500 𝑆𝑙𝑖𝑝 = 0,267 %

4) Perhitungan daya arus start


Diambil contoh dengan menggunakan data percobaan pertama
𝑃 = 𝑉 𝑥 𝐼𝑠𝑡𝑎𝑟𝑡 𝑥 cos Ф
𝑃 = 220 𝑥 10,2 𝑥 0,74
𝑃 = 1660,56 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃 = 2,226 𝐻𝑃

5) Perhitungan daya arus nominal


𝑃 = 𝑉 𝑥 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑥 cos Ф
𝑃 = 220 𝑥 7,2 𝑥 0,74
𝑃 = 1172,16 𝑤𝑎𝑡𝑡
𝑃 = 1,571 𝐻𝑃

6) Perhitungan rata – rata daya arus nominal


Daya Arus Nominal = (1172,16+1172,16+1172,16+1155,88+1155,88)/5
Daya Arus Nominal = 1165,648 Watt
Daya Arus Nominal = 1,563 HP

Berdasarkan perhitungan diatas maka didapatkan data sebagai table berikut :

Arus Arus
Arus Arus Arus Daya Arus
No Kumparan Kumparan Rpm Slip Daya Arus Start
Nominal
Start Konstan Utama Bantu Kapasitor
A A A A A Watt HP Watt HP
1 10,2 7,2 0,004 0,002 0,001 1496 0,267% 1660,56 2,226 1172,16 1,571
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

2 7,3 7,2 0,004 0,002 0,005 1498 0,133% 1188,44 1,593 1172,16 1,571
3 7,2 7,2 0,004 0,001 0,003 1498 0,133% 1172,16 1,571 1172,16 1,571
-
4 17,8 7,1 0,003 0,002 0,003 1501 2897,84 3,885 1155,88 1,549
0,067%
5 7,2 7,1 0,003 0,001 0,003 1500 0,000% 1172,16 1,571 1155,88 1,549
x̅ 9,94 7,16 1498,6 1165,65 1,563

4.1.2 Grafik Anak Agung N.B Krishna N (04211940000080)

1) Arus Start Vs Putaran


Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik dapat dilihat di bawah ini:

Arus Start Vs RPM Clockwise


1498

1497

1496
RPM

1495

1494

1493

1492
7,1 7,3 7,1 11,4 7,8
Arus Start (A)
Grafik 4.1: Hubungan Arus Start dengan RPM clockwise

Arus Start Vs RPM Counter Clockwise


1502
1501
1500
1499
1498
RPM

1497
1496
1495
1494
1493
10,2 7,3 7,2 17,8 7,2
Arus Start (A)
Grafik 4.2: Hubungan Arus Start dengan RPM counter clockwise
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Dari grafik dan data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai RPM dan nilai arus
start tidak memiliki hubungan berbanding lurus maupun terbalik. Dapat dilihat di data
ke 2 dan 3 untuk perbandingan clockwise ketika arus start turun maka RPM meningkat
, tetapi untuk perbandingan counter clockwise ketika arus start turun nilai RPM tidak
berubah. Untuk arus start counter clockwise memiliki nilai yang lebih tinggi daripada
arus start clockwise.

2) Arus Nominal Vs Putaran


Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik dapat dilihat dibawah ini:

Arus Nominal Vs RPM Clockwise


1498

1497

1496
RPM

1495

1494

1493

1492
7 7,2 7,3 7 7
Arus Start (A)
Grafik 4.3: Hubungan Arus Nominal dengan RPM clockwise

Arus Nominal Vs RPM Counter


1502 Clockwise
1500

1498
RPM

1496

1494

1492
7,2 7,2 7,2 7,1 7,1
Arus Start (A)
Grafik 4.4: Hubungan Arus Nominal dengan RPM counter clockwise

Dari grafik dan data diatas diketahui pada data ke 1 dan 2 ketika clockwise nilai arus
nominal meningkat maka nilai RPM meningkat sedangkan saat counter clockwise nilai
arus nominal tetap tetapi nilai RPM meningkat. Hal tersebut membuktikan bahwa nilai
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

arus nominal tidak mempengaruhi nilai RPM / putaran. Untuk arus nominal counter
clockwise memiliki nilai yang lebih tinggi daripada arus start clockwise.

3) Putaran Clockwise Vs Counter Clockwise


Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik dapat dilihat dibawah ini:

RPM Clockwise Vs Counter Clockwise


1502
1500
1498
RPM

1496
1494
1492
1490
1 2 3 4 5
RPM CW
Percobaan Ke-
RPM CCW

Grafik 4.5: Hubungan RPM clockwise & counter clockwise

Dari grafik dan data diatas diketahui pada percobaan ke 1 sampai 5 putaran clockwise
mengalami perubahan yang memiliki rentang rendah sedangkan counter clockwise
memiliki perubahan yang tinggi di percobaan ke 4. Saat counter clockwise nilai
putaran yang didapat lebih tinggi daripada saat clockwise.

4) Daya Arus Nominal


Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik dapat dilihat dibawah ini:

Daya Arus Nominal Clockwise


1200
1180
Daya ( Watt )

1160
1140
1120
1100
1 2 3 4 5
Percobaan Ke-

Grafik 4.6: Hubungan Daya Arus Nominal clockwise


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Daya Arus Nominal Counter Clockwise


1175

Daya ( Watt ) 1170


1165
1160
1155
1150
1145
1 2 3 4 5
Percobaan Ke-

Grafik 4.7: Hubungan Daya Arus Nominal counter clockwise

Dari grafik dan data diatas diketahui nilai dari arus nominal berbanding lurus dengan
daya arus nominal. Hal tersebut sesuai dengan rumus :

𝑃 = 𝑉 𝑥 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑥 cos Ф
5) Arus Start Vs Arus Nominal
Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik dapat dilihat dibawah ini:

Arus Start Vs Arus Nominal Clockwise


12
10
8
Arus ( A )

6
4
2
0
1 2 3 4 5
Arus Start Arus Nominal Percobaan ke-

Grafik 4.8: Hubungan Arus Start dengan Arus Nominal clockwise


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Arus Start Vs Arus Nominal Counter


20
Clockwise
18
16
14
12
Arus ( A )

10
8
6
4
2
0
1 2 3 4 5
Percobaan ke-
Arus Start Arus Nominal

Grafik 4.9: Hubungan Arus Start dengan Arus Nominal counter clockwise

Dari grafik dan data diatas diketahui perbandingan rasio arus start dan arus nominal
saat clockwise sama dengan arus start dan arus nominal saat counter clockwise.
Namun terdapat pengecualian di percobaan satu saat counter clockwise. Untuk nilai
saat counter clockwise cenderung lebih tinggi daripada saat clockwise

6) Daya Arus Start Vs Daya Arus Nominal


Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik dapat dilihat dibawah ini:

Daya Arus Start Vs Daya Arus Nominal


2000 Clockwise
1500
Daya (Watt)

1000

500

0
1 2 3 4 5
daya arus start
Percobaan ke-
daya arus nominal
Grafik 4.10: Hubungan Daya Arus Start dengan Daya Arus Nominal clockwise
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Daya Arus Start Vs Daya Arus Nominal Counter


Clockwise
3500
3000
2500
Daya (Watt)

2000
1500
1000
500
0
1 2 3 4 5
daya arus start daya arus nominal Percobaan ke-

Grafik 4.11: Hubungan Daya Arus Start dengan Daya Arus Nominal counter
clockwise

Dari grafik dan data diatas diketahui perbandingan rasio daya arus start dan daya arus
nominal saat clockwise sama dengan arus start dan arus nominal saat counter
clockwise. Namun terdapat pengecualian di percobaan satu saat counter clockwise.
Untuk nilai saat counter clockwise cenderung lebih tinggi daripada saat clockwise.
Untuk nilai yang didapat saat clockwise maupun counter clockwise sudah sesuai
dengan rumus berikut.
𝑃 = 𝑉 𝑥 𝐼𝑛𝑜𝑚𝑖𝑛𝑎𝑙 𝑥 cos Ф
dan
𝑃 = 𝑉 𝑥 𝐼𝑠𝑡𝑎𝑟𝑡 𝑥 cos Ф

4.2 Motor 1 Fase Bifilar Rafid Munawir (04211940000023)


4.2.1 Perhitungan Torsi Motor Putaran Searah Jarum Jam
Diketahui spesifikasi Motor 1 fasa
VL : 220 V
Cos Ф : 0,74
Pole : 4
f : 50 Hz

Perhitungan Daya Outuput (Voltase masukan 15%) = V x I x Cos Ф

= (15% x 220V) x 0.9A x 0.74


= 21.978 Watt
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

𝑃 𝑥 60
Perhitungan Torsi (Voltase masukan 15%) =
2𝑥𝜋𝑥𝑁
21.978 𝑥 60
=
2 𝑥 𝜋 𝑥 2764
= 0.07597 Nm

Voltase Arus Arus Arus


Putaran Daya Torsi
No. Masukan Konstan Kumparan Kumparan
(RPM) (Watt) (Nm)
(V) (A) Utama (A) Bantu (A)
1 15% 0,9 0,55 0,55 2764 21,978 0,07597
2 20% 1,1 0,65 0,65 2821 35,816 0,121301
3 25% 1,25 0,8 0,8 2852 50,875 0,17043
4 30% 1,4 0,85 0,85 2865 68,376 0,228019
5 35% 1,5 1 0,95 2887 85,47 0,282852

4.2.2 Perhitungan Torsi Motor Putaran Berlawanan Jarum Jam


Diketahui spesifikasi Motor 1 fasa
VL : 220 V
Cos Ф : 0,74
Pole : 4
f : 50 Hz

Perhitungan Daya Outuput (Voltase masukan 15%)

P = V x I x Cos Ф

P = (15% x 220V) x 0.9A x 0.74


P = 21.978 Watt
Perhitungan Torsi (Voltase masukan 15%)
𝑃 𝑥 60
τ=
2𝑥𝜋𝑥𝑁
21.978 𝑥 60
τ=
2 𝑥 𝜋 𝑥 2745
τ = 0.076496 Nm

Voltase Arus Arus Arus


Putaran Daya Torsi
No. Masukan Konstan Kumparan Kumparan
(RPM) (Watt) (Nm)
(V) (A) Utama (A) Bantu (A)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

1 15% 0,9 0,5 0,5 2745 21,978 0,076496


2 20% 1,05 0,6 0,6 2813 34,188 0,116117
3 25% 1,2 0,7 0,7 2849 48,84 0,163785
4 30% 1,3 0,85 0,85 2864 63,492 0,211806
5 35% 1,5 1 1 2850 85,47 0,286524

4.2.3 Grafik Layla Suryani Lubis (5019201194)


1) Hubungan V vs RPM
Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik dapat dilihat dibawah ini:

Voltase Vs RPM
2900
2880
2860
2840
2820
RPM

2800
2780
2760 CW
2740 CCW
2720
10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%
Voltase Masukan

Grafik 4.1: Hubungan V dengan RPM antara clockwise & counter clockwise
Dari grafik praktikum dapat dilihat lihat bahwa semakin tinggi voltase maka RPM juga
mengalami peningkatan. Untuk clockwise nilai RPM cenderung lebih besar dibanding
dengan nilai RPM untuk counter clockwise. Akan tetapi pada data no 5 counter
clockwise terjadi penurunan RPM yang tidak sesuai dengan naiknya nilai voltase.

2) Hubungan Torsi vs RPM


Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
terdapat perbedaan, grafik dapat dilihat dibawah ini:
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Torsi Vs RPM
2900
2880
2860
2840
2820
RPM

2800
2780
2760 CW
2740 CCW
2720
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35
Torsi

Grafik 4.2: Hubungan Torsi dengan RPM antara clockwise & counter clockwise
Dari grafik dan table hasil pengamatan dapat kita lihat bahwa semakin tinggi nilai torsi
maka semakin tinggi pula nilai RPM. Hal ini tidak sesuai dengan rumus, seharusnya
nilai torsi dan RPM berbanding terbalik.
𝑃 𝑥 60
τ=
2𝑥𝜋𝑥𝑁
Akan tetapi pada data no 5 counter clockwise hubungan antara RPM dan torsi sudah
sesuai dengan rumus, yaitu berbanding terbalik. Dengan nilai Torsi yang semakin besar
tetapi nilai RPM nya semakin kecil.

3) Hubungan Torsi vs Voltase


Tabel dari hasil praktikum hubungkan antara putaran clockwise dan counter clockwise
dapat dilihat dibawah ini:
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

Torsi Vs Voltase
40%

35%
Voltase Masukan

30%

25%

20%
CW
15%
CCW
10%
0 0,05 0,1 0,15 0,2 0,25 0,3 0,35
Torsi

Grafik 4.3: Hubungan Torsi dengan Voltase antara clockwise & counter clockwise
Dari grafik dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai Torsi dengan voltase berbanding lurus.
Artinya, semakin besar nilai torsi maka semakin besar juga nilai voltase, yang mana
hasil percobaan ini telah sesuai dengan rumus:
𝑃 𝑥 60
τ=
2𝑥𝜋𝑥𝑁
Dimana nilai torsi berbanding lurus dengan nilai P, kemudian nilai P ini disubtitusikan
dari rumus:

P = V x I x Cos Ф

Nilai P dan Voltase berbanding lurus juga. Maka dapat diketahui bahwa Torsi dan
Voltase berbanding lurus, dan grafik diatas sudah menunjukkan hal tersebut.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB V
KESIMPULAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. itsmeaslaboratory@gmail.com

BAB V
Kesimpulan

5.1 Kesimpulan Achmad Taufik Romadlan (04211940000026)

1. Untuk membalikkan ataupun mengubah arah dari putaran motor 1 phase dapat
dilakukan dengan mengganti hubungan kapasitor sehingga membalikkan polaritas
kumparan bantu. Yang harus dilakukan untuk membalikkan ataupun mengubah arah
putarannya dapat menghubungkan kumparan utama (U1) dengan kumparan bantu (Z2)
dan juga mengubungkan kumparan bantu (Z1) dengan kumparan utama (U2). Dari hal
tersebut akan menyebabkan perubahan arah dari gaya lorenzt yang terjadi, sehingga
arah gerakkan motor juga akan berbalik atau berubah arah putarannya.
2. Motor induksi bekerja berdasarkan elektromagnetik dari kumparan stator ke kumparan
rotornya. Jika sumber tegangan dipasang pada kumparan stator, maka garis – garis gaya
fluks akan timbul pada stator yang diinduksikan ke rotor. Fluks tersebut akan memotong
kumparan rotor yang dapat menyebabkan adanya GGL induksi. Penghantar (kumparan)
rotor yang dialiri arus ini berada dalam garis fluks yang berasal dari kumparan stator,
sehingga kumparan rotor akan mengalami gaya Lorentz yang menimbulkan torsi untuk
menggerakkan rotor sesuai dengan arah pergerakan medan induksi stator.
3. Untuk kehidupan sehari-hari motor 1 phase banyak digunakan baik di darat maupun di
bidang marine. Penggunaan motor 1 phase di darat, seperti chopper, kipas angin, hair
dryer, oil spinner, dan vacuum cleaner. Sedangkan penggunaan motor 1 phase di bidang
marine, seperti blower, sewage pump, kompresor, windlass, dan winch boat.

5.2 Saran

Setelah melaksanakan praktikum pada semester ini secara online, agar kedepannya lebih
baik lagi maka disarankan agar memahami materi praktikum terlebih dahulu dan memerhatikan
proses praktikum pada saat grader menjelaskan. Jika pandemic ini masih tetap ada sampai
semester depan dan praktikum berjalan online lagi, agar kualitas video praktikum saat ini
diperbaiki lagi, materi dan modul dilengkapi lagi, dan juga ketika menjelaskan dilengkapi PPT.

Anda mungkin juga menyukai