PRAKTIKUM
LISTRIK PERKAPALAN
(ME 184621)
Dikerjakan oleh :
Kelompok 16
1. Devanda Ghean Nurmalita (04211740000068)
2. Yoga Bagus Pradana Suarta (04211740000081)
3. Aldika Zihatul M. (04211840000005)
4. Bangkit Herlambang (04211840000016)
5. Aqildi Hafizh Sujatmiko (04211840000105)
6. Moh. Kapita Umbasan (04211940005010)
Diketahui Oleh
Revisi Tanggal Keterangan
Ass. Praktikum Tanda Tangan
10/04/2020 Pengumpulan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
MOTOR BELIT 3 FASE
Oleh :
Kelompok 16
1. Devanda Ghean Nurmalita (04211740000068)
2. Yoga Bagus Pradana Suarta (04211740000081)
3. Aldika Zihatul M. (04211840000005)
4. Bangkit Herlambang (04211840000016)
5. Aqildi Hafizh Sujatmiko (04211840000105)
6. Moh. Kapita Umbasan (04211940005010)
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
MOTOR BELIT 3 FASE
Dengan ini kami telah menyelesaikan praktikum
MOTOR BELIT 3 FASE
pada rangkaian praktikum Listrik Perkapalan
10 April 2020,
Mengetahui / Menyutujui
Grader Praktikum Generator 3 Fase
Grader 1 Grader 2
Grader 3
KELOMPOK : 16
PRAKTIKUM : Motor Belit 3 Fase
Dasar Teori
Anggota Grader Keterangan ACC
Bangkit Herlambang
Laporan
Anggota Grader Keterangan ACC
Bangkit Herlambang
ABSTRAK
Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa pada sumber
untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Motor 3 fasa sendiri terbagi menjadi 2 tipe
jika dilihat dari lilitan nya, yaitu rotor belitan dan rotor sangkar tupai. Pada praktikum kali ini yang
kita bahas adalah motor 3 fasa rotor belit. Pada motor 3 fasa rotor belit menggunakan motor
induksi rotor belit yang mempunyai belitan kumparan 3 fasa sama seperti kumparan statornya serta
kumparan stator dan rotornya mempunyai jumlah kutub yang sama. enggunaan motor 3 fasa rotor
belit dalam dunia marine bisa ditemukan pada transformator pada motor pompa minyak, winch,
windlass, motor propulsi, dan crane. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menganalisis performa
dari motor 3 fasa rotor belit. Pada praktikum ini kita membutuhkan beberapa peralatan, yaitu motor
asinkron 3 fasa, dynamometer, motor starter 3 fasa, alat ukur digital, power supply, dan
tachometer. Motor induksi jenis ini mempunyai arus awal yang rendah dan torsi awal yang
tinggi.Setelah dilakukan percobaan maka didapat data yaitu pada hambatan 20 ohm didapat RPM
sebesar 2748 dan torsi 0,37. Pada hambatan 17 ohm didapat RPM sebesar 2750 dan torsi 0,36.
Pada hambatan 14 ohm didapat RPM sebesar 2754 dan torsi 0,36. Pada hambatan 11 ohm didapat
RPM sebesar 2754 dan torsi 0,165. Pada hambatan 8 ohm didapat RPM sebesar 2757 dan torsi
0,36. Pada hambatan 5 ohm didapat RPM sebesar 2765 dan torsi 0,35.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB I
PENDAHULUAN
1.3. Tujuan
BAB II
DASAR TEORI
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang sama akan tolak-menolak dan kutub-
kutub yang tidak sama akan tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu
kedudukan yang tetap.
Motor induksi 3 fasa merupakan salah satu jenis motor listrik. yang merubah energi listrik
menjadi energi gerak berupa putaran yang mempunyai slip antara medan stator dan rotor dengan
sumber tegangan 3 fasa. mesin induksi 3 fasa merupakan mesin asinkronous yang memiliki
kecepatan beroperasi dibawah dari kecepatan operasi sinkron. Kecepatan sinkron sendiri ialah
kecepatan rotasi medan magnetik pada mesin. Motor induksi mempunyai slip antara medan stator
dan rotor dengan sumber tegangan 3 fase. Arus rotor motor ini diperoleh dari induksi akibat
adanya perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan putar.
Dikatakan motor asinkron karena motor ini bekerja berdasarkan adanya perbedaan antara
putaran medan stator (Ns) dan putaran rotor (Nr). Dikatakan motor slip karena motor berputar
apabila Ns>Nr. Motor induksi / motor asinkron yang 3 fasa sistem supplynya adalah supply
tegangan 3 fase ( R,S,T) .
2.2.1. Stator
Stator merupakan bagian motor listrik atau dinamo listrik yang berfungsi sebagai
stasioner dari sistem rotor. Penempatan stator biasanya mengelilingi rotor, stator bisa berupa
gulungan kawat tembaga yang berinteraksi dengan angker dan membentuk medan magnet
untuk mengatur perputaran rotor. Stator inilah yang dihubungkan langsung ke sumber tegangan
3 fase.
Rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar pada sumbu rotor. Pada rotor
terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya diliri oleh arus searah. Perputaran
rotor disebabkan oleh medan magnet dan lilitan kawat pada rotor. Sedangkan torsi pada rotor
ditentukan oleh banyaknya lilitan pada rotor serta diameter dari rotor. Terdapat 2 jenis rotor
yaitu rotor sangkar dan rotor belit..
b. Rotor Belit
Pada jenis rotor belit, belitan kumparan 3 fasa sama seperti kumparan yang terdapat
pada statornya serta jumlah kutub pada kumparan stator dan rotor memiliki jumlah yang
sama. Belitan 3 fasa pada rotor belit biasanya terhubung secara Y dan pada ujung kawat
belit dihubungkan pada slipring pada poros rotor. Belitan-belitan rotor ini kemudian di
hubung singkatkan melalui sikat (brush) yang menempel pada slipring dengan sebuah
perpanjangan kawat untuk tahanan luar. slipring dan sikat merupakan penghubung belitan
rotor ke tahanan luar yang berfungsi untuk mengurangi besarnya arus awal. Setelah itu
maka nilai tahanan luar akan perlahan diturunkan hingga 0 dan menyebabkan kecepatan
motor bertambah hingga maksimum. Ketika motor mencapai kecepatan maksimum maka
rotor beli akan bekerja mirip seperti rotor sangkar. Ciri dari rotor belit adalah arus yang
rendah dan torsi yang tinggi pada awal.
Motor asinkron 3 phase biasa juga disebut dengan motor induksi 3 phase, dimana motor ini
berfungsi mengubah energi listrik 3 phase menjadi sebuah energi mekanik. Prinsip kerja dari motor
induksi adalah sebagai berikut: Jika sumber tegangan 3 fase dialirkan pada
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan
tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns = 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f
adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub motor.
Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor yang ada pada
rotor, sehingga pada batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi. GGL akan menghasilkan
arus (I) serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan perbedaan antara kecepatan
medan putar yang ada pada stator (ns) dengan kecepatan berputar yang ada pada rotor (nr).
Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat dinyatakan dengan
rumus s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi tidak akan timbul, dan arus tidak akan
mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Berdasarkan cara
kerja tersebut, motor 3 fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor asinkron.
Keterangan :
Ns = Kecepatan Putar Medan Stator
f = Frekuensi Sumber
P = Jumlah Kutub motor
Dari persamaan di atas, maka jika kita ingin merubah-rubah nilai Ns, dapat dilakukan
dengan mengubah nilai frekuensi dari sumber (f) atau mengubah jumlah kutub motor (p).
Semakin besar frekuensi maka semakin besar pula kecepatan putaran motor (Ns) yang kita
dapatkan, begitu juga sebaliknya. Sedangkan semakin banyak jumlah kutub, maka semakin
kecil pula kecepatan motor yang dihasilkan, dan berlaku juga sebaliknya.
Keterangan :
Ns = Kecepetan Putar Medan Stator
Nr = Kecepetan Putaran Rotor
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
Dari persamaan di atas maka kita dapat mengetahui besaran slip dari putaran stator
dengan rotor, dikatakan motor slip karena motor berputar apa bila kecepatan putar stator
lebih besar dari pada kecepatan putaran rotor.
Dimana
= Torsi (Torque), Newton Meter (N.m)
N = Putaran Motor (RPS)
P = Daya Motor (Watt)
Vt = Ea + Ia . Ra
Ea = C . n . Ø
R = e/(3-2.I)
R2+Rvar = K x N /(3-1/2 x Irr)
Pe = Ke (f . Bmax)2
Dimana, Pe = Rugi Arus eddy (watt)
f = Frekuensi (Hz)
B = Kerapatan fluks (Wb)
Ke = Konstanta Arus Eddy
2.8. Aplikasi
2.8.1. Aplikasi pada bidang maritime
No Nama Gambar Keterangan
.
Untuk mendistribusikan
minyak pada kapal tanker tentunya
Motor terdapat pompa untuk bingkar
1 Pompa muat minyak yang menggunakan
Minyak motor listrik 3 fasa sebagai motor
Gambar 2.8. Motor pompa penggeraknya.
Sumber: chopperpumps.com
Windlass adalah alat yang
digunakan untuk menaikkan dan
menurunkan jangkar kapal,
putaran torsi motor 3 phase
BAB III
DATA PRAKTIKUM
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB III
DATA PRAKTIKUM
16 Untuk memberikan
hambatan pada rotor
motor asinkron 3 phase
rotor belit
2 Three phase motor
starter 65 – 150 Gambar 3.2 Three Phase Motor
Starter 65-150.
16
Untuk memberikan
Single & three hambatan pada rotor
3 phase motor asinkron 3 phase
measurements 68 – rotor belit
100 Gambar 3.3 Measurement
16
16
20 50 41.52 220 220 220 220 297 278 313 299 2748
17 50 41.12 220 220 220 220 296 280 315 292 2750
14 50 40.35 220 220 220 220 296 282 315 292 2754
11 50 40.53 220 220 220 220 295 290 315 280 2757
8 50 40.25 220 220 220 219 295 290 315 281 2760
5 50 40.07 220 220 220 219 300 293 318 290 2765
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
16
Gambar 3.9 Rangkaian Motor 3 Fase Rotor Belit
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB IV
ANALISA DATA
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB IV
ANALISA DATA
4.1. Perhitungan
20 50 41.52 220 220 220 220 297 278 313 299 2748 0.37
17 50 41.12 220 220 220 220 296 280 315 292 2750 0.36
14 50 40.35 220 220 220 220 296 282 315 292 2754 0.36
11 50 40.53 220 220 220 220 295 290 315 280 2757 0.36
8 50 40.25 220 220 220 219 295 290 315 281 2760 0.36
5 50 40.07 220 220 220 219 300 293 318 290 2765 0.35
4.1.1 Perhitungan
a. Hambatan 20 Ω
• Cos
41.4
• Torsi
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
• Error factor
b. Hambatan 17 Ω
• Cos
40.8
• Torsi
• Error factor
c. Hambatan 14 Ω
• Cos
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
• Torsi
• Error factor
d. Hambatan 11 Ω
• Cos
• Torsi
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
• Error factor
e. Hambatan 8 Ω
• Cos
• Torsi
• Error factor
f. Hambatan 5 Ω
• Cos
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
• Torsi
• Error factor
Daya
Hambatan Vline I line Putaran Torsi
Hitung Cos θ
Ω Watt V mA Rpm Nm
20 41.4 220 297 2748 0.37 0.144
17 40.8 220 296 2750 0.36 0.142
14 40.7 220 296 2754 0.36 0.141
11 40.6 220 295 2757 0.36 0.141
8 40.5 220 295 2760 0.36 0.140
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
Berdasarkan grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa, kecepatan putaran mesin
berbanding terbalik dengan torsi yang dihasilkan, sehingga nilai torsi akan mengecil ketika
putaran mesin membesar. Sesuai dengan
Berdasarkan grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa, daya berbanding lurus dengan
cos. sehingga nilai daya akan membesar ketika cos membesar. Namun nilai percobaan pada
beban 11 dan 8 ohm terjadi anomali yang mungkin disebebakan oleh ketidakakuratan pada
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
measurement ataupun rugi-rugi baik pada tembaga maupun arus pusar. sesuai dengan
persamaan rumus.
Berdasarkan grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa hambatan berbanding terbalik
dengan kecepatan putaran motor sehingga nilai RPM akan mengecil ketika hambatan
membesar.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB V
KESIMPULAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
BAB V
KESIMPULAN
Pada praktikum yang telah dilaksanakan telah diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit adalah 50Hz
2. Daya yang dihasilkan motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R Daya
Ω Watt
20 41.4
17 40.8
14 40.7
11 40.6
8 40.5
5 40.4
3. Tegangan Line (Vline) yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit pada semua
hambatan yaitu 220 Volt
4. Besarnya tegangan fasa yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R Vphase
Ω R S T
20 220 220 220
17 220 220 220
14 220 220 220
11 220 220 220
8 220 220 219
5 220 220 219
5. Besarnya arus line (Iline) yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R I line
Ω mA
20 297
17 296
14 296
11 295
8 295
5 300
6. Besarnya arus fasa yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R I phase
Ω R S T
20 278 313 299
17 280 315 292
14 282 315 292
11 290 315 280
8 290 315 281
5 293 318 290
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
7. Besarnya putaran motor yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
Ω RPM
20 2748
17 2750
14 2754
11 2757
8 2760
5 2765
8. Besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R Torsi
Ω Nm
20 0.144
17 0.142
14 0.141
11 0.141
8 0.140
5 0.140
9. Hubungan hambatan terhadap putaran yaitu berbanding terbalik, artinya bahwa semakin besar
nilai hambatan maka putaran motor semakin kecil. Pada motor asinkron 3 fasa rotor belit,
kecepatan putaran motor diatur melalui hambatan pada rotornya. Saat starting, hambatan yang
diberikan besar agar putaran rotor tidak langsung tinggi. Untuk menambah kecepatan. putaran
rotor diatur dengan mengurangi hambatan yang ada, seperti pada saat praktikum hambatan awal
diberikan 20 dikurangi sampai putaran penuh dengan beban 5.
10. Didapatkan nilai cos∏ yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit adalah:
R cos∏
Ω
20 0.37
17 0.36
14 0.36
11 0.36
8 0.36
5 0.35
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com
TABEL PENGAMATAN
MOTOR ASINKRON 3 PHASE ROTOR BELIT
Kelompok : 16
Anggota Kelompok : 1. Devanda Ghean Nurmalita (04211740000068)
20 50 41.52 220 220 220 220 297 278 313 299 2748 0.37
17 50 41.12 220 220 220 220 296 280 315 292 2750 0.36
14 50 40.35 220 220 220 220 296 282 315 292 2754 0.36
11 50 40.53 220 220 220 220 295 290 315 280 2757 0.36
8 50 40.25 220 220 220 219 295 290 315 281 2760 0.36
5 50 40.07 220 220 220 219 300 293 318 290 2765 0.35