Anda di halaman 1dari 38

LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI

JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN


FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

PRAKTIKUM
LISTRIK PERKAPALAN
(ME 184621)

J. MOTOR BELIT 3 PHASE

Dikerjakan oleh :
Kelompok 16
1. Devanda Ghean Nurmalita (04211740000068)
2. Yoga Bagus Pradana Suarta (04211740000081)
3. Aldika Zihatul M. (04211840000005)
4. Bangkit Herlambang (04211840000016)
5. Aqildi Hafizh Sujatmiko (04211840000105)
6. Moh. Kapita Umbasan (04211940005010)

Nama Assisten Praktikum :


1.Syafri Octa Ferdiansyah (04211640000017)
2. Gaftraghali Narandra (04211640000117)
3. Ahlur Roi Novanto G. (04211740000004)

Departemen Teknik Sistem Perkapalan


Fakultas Teknologi Kelautan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

Diketahui Oleh
Revisi Tanggal Keterangan
Ass. Praktikum Tanda Tangan
10/04/2020 Pengumpulan
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
MOTOR BELIT 3 FASE

Oleh :
Kelompok 16
1. Devanda Ghean Nurmalita (04211740000068)
2. Yoga Bagus Pradana Suarta (04211740000081)
3. Aldika Zihatul M. (04211840000005)
4. Bangkit Herlambang (04211840000016)
5. Aqildi Hafizh Sujatmiko (04211840000105)
6. Moh. Kapita Umbasan (04211940005010)

LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI


JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN
MOTOR BELIT 3 FASE
Dengan ini kami telah menyelesaikan praktikum
MOTOR BELIT 3 FASE
pada rangkaian praktikum Listrik Perkapalan

10 April 2020,

Mengetahui / Menyutujui
Grader Praktikum Generator 3 Fase

Grader 1 Grader 2

Syafri Octa Ferdiansyah Gaftraghali Narandra


NRP 04211640000017 NRP 04211640000117

Grader 3

Ahlur Roi Novanto G.


NRP 04211740000004

LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI


DEPARTEMEN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2020
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

FORM 02 : ASISTENSI PRAKTIKUM

PRAKTIKUM LISTRIK PERKAPALAN (ME 184621)


SEMESTER GENAP 2019/2020

KELOMPOK : 16
PRAKTIKUM : Motor Belit 3 Fase

Dasar Teori
Anggota Grader Keterangan ACC

Yoga Bagus Pradana


Suarta
Devanda Ghean
Nurmalita
Aldika Zihatul
Mutmainah

Aqildi Hafizh Sujatmiko

Bangkit Herlambang

Moh Kapita Umbasan

Laporan
Anggota Grader Keterangan ACC

Yoga Bagus Pradana


Suarta
Devanda Ghean
Nurmalita
Aldika Zihatul
Mutmainah

Aqildi Hafizh Sujatmiko

Bangkit Herlambang

Moh Kapita Umbasan


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

ABSTRAK

Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa pada sumber
untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Motor 3 fasa sendiri terbagi menjadi 2 tipe
jika dilihat dari lilitan nya, yaitu rotor belitan dan rotor sangkar tupai. Pada praktikum kali ini yang
kita bahas adalah motor 3 fasa rotor belit. Pada motor 3 fasa rotor belit menggunakan motor
induksi rotor belit yang mempunyai belitan kumparan 3 fasa sama seperti kumparan statornya serta
kumparan stator dan rotornya mempunyai jumlah kutub yang sama. enggunaan motor 3 fasa rotor
belit dalam dunia marine bisa ditemukan pada transformator pada motor pompa minyak, winch,
windlass, motor propulsi, dan crane. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menganalisis performa
dari motor 3 fasa rotor belit. Pada praktikum ini kita membutuhkan beberapa peralatan, yaitu motor
asinkron 3 fasa, dynamometer, motor starter 3 fasa, alat ukur digital, power supply, dan
tachometer. Motor induksi jenis ini mempunyai arus awal yang rendah dan torsi awal yang
tinggi.Setelah dilakukan percobaan maka didapat data yaitu pada hambatan 20 ohm didapat RPM
sebesar 2748 dan torsi 0,37. Pada hambatan 17 ohm didapat RPM sebesar 2750 dan torsi 0,36.
Pada hambatan 14 ohm didapat RPM sebesar 2754 dan torsi 0,36. Pada hambatan 11 ohm didapat
RPM sebesar 2754 dan torsi 0,165. Pada hambatan 8 ohm didapat RPM sebesar 2757 dan torsi
0,36. Pada hambatan 5 ohm didapat RPM sebesar 2765 dan torsi 0,35.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB I
PENDAHULUAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Peran motor listrik merupakan pada dunia industri sangatlah penting, dalam dunia Marina motor
listrik dapat ditemukan pada peralatan pompa, crane dan peralatan lainya. Salah satunya adalah motor
asinkron 3 fasa. Motor asinkron 3 fasa sangat umum digunakan dalam bidang industri, termasuk
industri maritime. Baik itu adalah motor asinkron 3 fase rotor sangkar maupun rotor belit. Oleh karena
itu pengenalan mengenai bagian-bagian beserta fungsinya, serta aplikasi penggunaannya menjadi
sangat berguna untuk dipelajari.
Untuk mengetahui perbedaan pada penggunaan motor asinkron 3 fase rotor sangkar dan rotor belit
maka diadakan praktikum motor asinkron 3 phase dengan jenis rotor belit agar lebih memahami
perbedaan, prinsip kerja, fungsi dan aplikasi dari motor asinkron 3 fase.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang dapat disimpulkan dari praktikum Motor Asinkron 3 Phase adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana mengukur frekuensi pada motor asinkron 3 fase rotor belit?
2. Bagaimana mengukur besarnya daya pada motor asinkron 3 fase rotor belit?
3. Bagaimana mengukur tegangan line (Vline) pada motor asinkron 3 fase rotor belit?
4. Bagaimana mengukur tegangan phase pada motor asinkron 3 fase rotor belit?
5. Bagaimana mengukur arus line (Iline) pada motor asinkron 3 fase rotor belit?
6. Bagaimana mengukur arus phase pada motor asinkron 3 fase rotor belit?
7. Bagaimana mengukur putaran motor pada motor asinkron 3 fase rotor belit?
8. Bagaimana mengukur torsi pada motor asinkron 3 fase rotor belit?
9. Bagaimana mengetahui pengaruh tahanan rotor terhadap putaran dan arus resistansi?
10. Bagaimana mengukur cos 𝝅 pada motor asinkron 3 fase rotor belit?

1.3. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah :

1. Mengukur besarnya frekuensi


2. Mengukur besarnya daya motor
3. Mengukur tegangan line (Vline)
4. Mengukur tegangan phase
5. Mengukur arus line (Iline)
6. Mengukur arus phase
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

7. Mengukur putaran motor


8. Mengukur torsi
9. Mengetahui pengaruh tahanan rotor terhadap putaran dan arus resistansi
10. Mengukur cos
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB II
DASAR TEORI
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB II
DASAR TEORI
2.1 Motor Listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Perubahan ini
dilakukan dengan mengubah tenaga listrik menjadi magnet yang disebut sebagai elektro magnet.
Sebagaimana kita ketahui bahwa : kutub-kutub dari magnet yang sama akan tolak-menolak dan kutub-
kutub yang tidak sama akan tarik-menarik. Maka kita dapat memperoleh gerakan jika kita
menempatkan sebuah magnet pada sebuah poros yang dapat berputar, dan magnet yang lain pada suatu
kedudukan yang tetap.

2.1.1 Motor AC (Bolak-Balik)


Motor listrik arus bolak-balik adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber
tegangan arus listrik bolak balik (AC, Alternating Current). Motor listrik arus bolak-balik AC ini
dapat dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut.
A. Motor Sinkron
Mesin sinkron mempunyai kumparan jangkar pada stator dan kumparan medan pada rotor.
Kumparan jangkarnya berbentuk sama dengan mesin induksi, sedangkan kumparan medan
mesin sinkron dapat berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama
rata (rotor silinder). Arus searah (DC) untuk menghasilkan fluks pada kumparan medan
dialirkan ke rotor melalui cincin dan sikat.
B. Motor Asinkron
Motor induksi atau disebut dengan motor asinkron, pada prinsipnya adalah jenis motor
listrik AC yang bekerja berdasarkan induksi pada medan magnet yang berada di antara rotor
dan stator. Dikatakan sebagai motor induksi karena motor baru bisa bekerja bila konduktor
rotor terinduksi oleh medan putar magnet pada stator. Dikatakan motor asinkron karena
motor ini bekerja berdasarkan adanya perbedaan antara putaran medan stator (Ns) dan
putaran rotor (Nr). Motor dikatakan mengalami slip karena pada motor asinkron 3 phase Ns
> Nr, slip sendiri adalah besarnya perbedaan antara Ns dan Nr.
2.1.2 Motor DC (Searah)
Motor listrik arus searah adalah jenis motor listrik yang beroperasi dengan sumber
tegangan arus listrik searah (DC, Direct Current). Motor listrik arus searah DC ini dapat
dibedakan lagi berdasarkan sumber dayanya sebagai berikut. Motor DC sumber daya terpisah/
Separately Excited. Motor DC sumber daya sendiri/ Self Excited. Motor DC sumber daya sendiri /
self exited ini dibedakan lagi menjadi 3 jenis berdasarkan konfigurasi supply medan dengan
kumparan motornya sebagai berikut. Motor DC shunt, Motor DC Seri, dan Motor DC
Kompon/Gabungan yang mana Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

2.1.3 Motor Berdasarkan Fase


A. Motor 1 Fasa
Motor satu fasa merupakan motor induksi yang hanya menggunakan satu fasa arus.
Motor induksi memiliki sumber energi listrik pada sisi stator, sedangkan sistem
kelistrikan di sisi rotor. Kemudian diinduksikan melalui celah udara dari stator. Motor 1
fasa yang memiliki satu gulungan stator dengan sumber daya satu fasa dan terdapat
kumparan bantu ataupun kapasitor untuk membantu starting awal lantaran tidak bisa
melakukan self starting
B. Motor 3 Fasa
Motor listrik 3 fasa adalah motor yang bekerja dengan memanfaatkan perbedaan fasa
pada sumber untuk menimbulkan gaya putar pada bagian rotornya. Dikatakan sebagai
motor induksi karena motor baru bisa bekerja bila konduktor rotor terinduksi oleh medan
putar magnet pada stator.

2.1.4 Pengertian Motor Induksi 3 Fasa

Motor induksi 3 fasa merupakan salah satu jenis motor listrik. yang merubah energi listrik
menjadi energi gerak berupa putaran yang mempunyai slip antara medan stator dan rotor dengan
sumber tegangan 3 fasa. mesin induksi 3 fasa merupakan mesin asinkronous yang memiliki
kecepatan beroperasi dibawah dari kecepatan operasi sinkron. Kecepatan sinkron sendiri ialah
kecepatan rotasi medan magnetik pada mesin. Motor induksi mempunyai slip antara medan stator
dan rotor dengan sumber tegangan 3 fase. Arus rotor motor ini diperoleh dari induksi akibat
adanya perbedaan relative antara putaran rotor dengan medan putar.

Dikatakan motor asinkron karena motor ini bekerja berdasarkan adanya perbedaan antara
putaran medan stator (Ns) dan putaran rotor (Nr). Dikatakan motor slip karena motor berputar
apabila Ns>Nr. Motor induksi / motor asinkron yang 3 fasa sistem supplynya adalah supply
tegangan 3 fase ( R,S,T) .

Gambar 2.1 Motor 3 fasa dengan rotor belit


(Sumber: belajarelektronika.net)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

2.2. Bagian-bagian Motor 3 Fasa

2.2.1. Stator
Stator merupakan bagian motor listrik atau dinamo listrik yang berfungsi sebagai
stasioner dari sistem rotor. Penempatan stator biasanya mengelilingi rotor, stator bisa berupa
gulungan kawat tembaga yang berinteraksi dengan angker dan membentuk medan magnet
untuk mengatur perputaran rotor. Stator inilah yang dihubungkan langsung ke sumber tegangan
3 fase.

Gambar 2.2 Stator


(Sumber : acelectricmotorservice.com)
2.2.2. Rotor

Rotor adalah bagian dari motor listrik yang berputar pada sumbu rotor. Pada rotor
terdapat kutub-kutub magnet dengan lilitan-lilitan kawatnya diliri oleh arus searah. Perputaran
rotor disebabkan oleh medan magnet dan lilitan kawat pada rotor. Sedangkan torsi pada rotor
ditentukan oleh banyaknya lilitan pada rotor serta diameter dari rotor. Terdapat 2 jenis rotor
yaitu rotor sangkar dan rotor belit..

Gambar 2.3 Rotor


(Sumber : http://www.directindustry.com)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

2.3. Jenis-jenis Rotor


2.3.1. Jenis Rotor Berdasarkan Bentuk
a. Rotor Sangkar Tupai
Motor induksi jenis ini mempunyai motor dengan kumparan yang terdiri tumpukan
lempengan besi yang dilaminasi dan batang konduktor yang mengitarinya, tumpukan
inilah yang akan digunakan untuk sebagai inti rotor. Batang konduktor tersebut diatur
sedemikian rupa hingga berbentuk seperti sangkar. Bentuk dari rotor sangkar lebih
sederhana jika dibandigkan dengan rotor mesin listrik lain sehingga menye babkan
harganya relative lebih murah. Ujung batang konduktor dihubungkan dengan
shorting/end ring.

Gambar 2.4 Rotor Sangkar


(Sumber :repository.usu.ac.id)

b. Rotor Belit
Pada jenis rotor belit, belitan kumparan 3 fasa sama seperti kumparan yang terdapat
pada statornya serta jumlah kutub pada kumparan stator dan rotor memiliki jumlah yang
sama. Belitan 3 fasa pada rotor belit biasanya terhubung secara Y dan pada ujung kawat
belit dihubungkan pada slipring pada poros rotor. Belitan-belitan rotor ini kemudian di
hubung singkatkan melalui sikat (brush) yang menempel pada slipring dengan sebuah
perpanjangan kawat untuk tahanan luar. slipring dan sikat merupakan penghubung belitan
rotor ke tahanan luar yang berfungsi untuk mengurangi besarnya arus awal. Setelah itu
maka nilai tahanan luar akan perlahan diturunkan hingga 0 dan menyebabkan kecepatan
motor bertambah hingga maksimum. Ketika motor mencapai kecepatan maksimum maka
rotor beli akan bekerja mirip seperti rotor sangkar. Ciri dari rotor belit adalah arus yang
rendah dan torsi yang tinggi pada awal.

Gambar 2.5. Rotor Belit


(Sumber : ft.budiluhur.ac.id)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

2.3.2. Perbedaan Rotor Sangkar dan Rotor Belit


Perbedaan mendasar dari rotor belit dan rotor sangkar adalah terdapat pada konstruksi
rotor.

Variabel Rotor Sangkar Rotor Belit

Tahanan Tahanan rotor tetap Dapat memiliki tahanan luar yang


disambungkan melalui splipring

Arus Arus starting tinggi Arus starting rendah

Torsi Torsi starting rendah Torsi starting tinggi

2.4 Prinsip kerja Motor Asinkron 3 Fasa

Gambar 2.6. Prinsip kerja motor asinkron 3 fasa


(Sumber : quora.com)

Gambar 2.7. Grafik Sinusoidal Motor3 fasa


(Sumber : ejournal.undip.ac.id)

Motor asinkron 3 phase biasa juga disebut dengan motor induksi 3 phase, dimana motor ini
berfungsi mengubah energi listrik 3 phase menjadi sebuah energi mekanik. Prinsip kerja dari motor
induksi adalah sebagai berikut: Jika sumber tegangan 3 fase dialirkan pada
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

kumparan stator, maka akan timbul medan putar dengan kecepatan tertentu. Besarnya kecepatan
tersebut dapat diukur menggunakan sebuah rumus Ns = 120 f/P. Dimana Ns adalah kecepatan putar, f
adalah frekwensi sumber, dan P adalah kutub motor.

Perlu diketahui bahwa medan putar stator akan memotong batang konduktor yang ada pada
rotor, sehingga pada batang konduktor dari rotor akan muncul GGL induksi. GGL akan menghasilkan
arus (I) serta gaya (F) pada rotor. Agar GGL induksi timbul, diperlukan perbedaan antara kecepatan
medan putar yang ada pada stator (ns) dengan kecepatan berputar yang ada pada rotor (nr).

Perbedaan kecepatan antara stator dan rotor disebut slip (s) yang dapat dinyatakan dengan
rumus s= (ns – nr) / ns. Apabila nr = ns, maka GGL induksi tidak akan timbul, dan arus tidak akan
mengalir pada batang konduktor (rotor), dengan demikian tidak dihasilkan kopel. Berdasarkan cara
kerja tersebut, motor 3 fasa juga dapat disebut sebagai motor tak serempak atau motor asinkron.

2.4.1. Menghitung Frekuensi Terhadapat Kecepatan Putaran Motor

Keterangan :
Ns = Kecepatan Putar Medan Stator
f = Frekuensi Sumber
P = Jumlah Kutub motor
Dari persamaan di atas, maka jika kita ingin merubah-rubah nilai Ns, dapat dilakukan
dengan mengubah nilai frekuensi dari sumber (f) atau mengubah jumlah kutub motor (p).
Semakin besar frekuensi maka semakin besar pula kecepatan putaran motor (Ns) yang kita
dapatkan, begitu juga sebaliknya. Sedangkan semakin banyak jumlah kutub, maka semakin
kecil pula kecepatan motor yang dihasilkan, dan berlaku juga sebaliknya.

2.4.2. Menghitung Besarnya Slip Terhadap Kecepetan Putaran Motor

Keterangan :
Ns = Kecepetan Putar Medan Stator
Nr = Kecepetan Putaran Rotor
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

Dari persamaan di atas maka kita dapat mengetahui besaran slip dari putaran stator
dengan rotor, dikatakan motor slip karena motor berputar apa bila kecepatan putar stator
lebih besar dari pada kecepatan putaran rotor.

2.4.3. Rumus Torsi Dengan Putaran


Torsi pada motor dipengaruhi oleh Daya dan kecepatan radial dari motor tersebut,
dengan penurunan lanjutan dapat kita ketahui putaran motor akan mempengaruhi torsi
semakin besar putaran semakin kecil pula torsi yang dihasilkan, putaran dan torsi berbanding
terbalik, seperti dibawah ini.

Dimana
= Torsi (Torque), Newton Meter (N.m)
N = Putaran Motor (RPS)
P = Daya Motor (Watt)

2.4.4. Rumus Hubungan Putaran dengan Hambatan


Putaran pada motor, berpengaruh pada tegangan jangkar sedangkan tegangan jangkar
akan berpengaruh pada tegangan yang diberikan ke motor atau dari sumber, dan juga arus
dan hambatan pada rotornya. Hal tersebut dapat lebih dipahami dari rumus berikut.

Vt = Ea + Ia . Ra
Ea = C . n . Ø
R = e/(3-2.I)
R2+Rvar = K x N /(3-1/2 x Irr)

Dimana : Vt = tegangan masukan pada motor/terminal (V)

Ea = tegangan pada jangkar (V)


Ia = arus jangkar (A)
Ra = tahanan jangkar (Ω)
n = putaran/ kecepatan motor (rad/sec)
C = constante of armature winding
Ø = magnetic flux of field winding
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

2.5 Pengaruh Putaran Motor


2.5.1. Pengaruh tegangan terhadap kecepatan putaran motor
Pada prinsip kali ini semakin besar tegangan sumber maka kecepatan putaran motor
akan semakin meningkat juga, tetapi perubahan tersebut sangat berpengaruh terhadap
performa motor. Dengan menurunkan tegangan dibawah tegangan kerja, kerja motor menjadi
terbatas, efisiensi dayanya menurun, dan motor menjadi cepat panas akibat over current.

2.5.2. Pengaruh frekuensi terhadap kecepatan putaran motor


Ketika frekuensi berubah maka kecepatan motor bertambah. Apabila frekuensi semakin
besar, akan menyebabkan kecepatan putar medan magnet stator akan semakin meningkat
sehingga kecepatan putaran motor juga akan meningkat.

2.5.3. Pengaruh kutub terhadap kecepatan putaran motor


Jumlah kutub akan mempengaruhi kecepatan putaran motor, apabila jumlah kutub makin
banyak, putaran motor semakin sedikit dan menyebabkan kecepatan putaran motor
meningkat, serta torsi akan semakin besar dikarenakan nilai n yang semakin kecil

2.5.4. Pengaruh Hambatan Terhadap Kecepatan Putaran Motor


Pada motor asinkron 3 fasa rotor belit kecepatan putaran motor diatur melalui hambatan
pada rotornya. Pada saat starting hambatan yang diberikan besar agar putaran pada rotor tidak
langsung besar. Untuk menambah kecepatan putaran motor hambatan yang diberikan pada
rotor dikurangi dan mencapai keceptan penuh ketika hambatan yang diberikan adalah sama
dengan 0.

2.6 Rugi-Rugi Pada Motor

2.6.1. Rugi Tembaga


Tentunya dalam setiap sistem terdapat rugi – rugi (loses), dimana I merupakan arus
yang mengalir pada belitan tembaga dan R merupakan besarnya nilai tahanan tembaga tersebut.
Sehingga semakin besar arus maka semakin besar rugi - rugi pada tembaga tersebut. Yang
berarti semakin besar beban yang dikerjakan oleh sebuah motor, semakin besar arus yang
mengalir dibelitan tembaga sehingga rugi - rugi tembaga pada motor tersebut akan menjadi
besar.
Pcu = (I2)2 . R2
Dimana, Pcu = Rugi tembaga (watt)
I2 = Arus pada kumparan sekunder (A)
R = Tahanan kumparan di sisi sekunder (ohm)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

2.6.2. Rugi Inti Besi


Faktor yang mempengaruhi besarnya loses pada inti besi adalah hysterisis dan eddy
current (arus eddy). Dan hal ini lebih dipengaruhi pada konstruksi motor itu sendiri

Pe = Ke (f . Bmax)2
Dimana, Pe = Rugi Arus eddy (watt)
f = Frekuensi (Hz)
B = Kerapatan fluks (Wb)
Ke = Konstanta Arus Eddy

2.6.3. Rugi Mekanik


Loses mekanik pada umumnya disebabkan faktor gesekan antar komponen seperti
gesekan pada gear, pada bearing, udara dll. Total rugi - rugi yang dijelaskan diatas akan
memperbesar daya listrik yang dibutuhkan untuk menggerakan beban oleh sebuah motor.

2.7 Keuntungan dan Kerugian Motor Asinkron 3 fase rotor belit


Kelebihan Kekurangan

Arus starting rendah. Rangkainnya rumit.

Torsinya besar. Maintenance Mahal.

Putarannya bisa diatur sesuai kebutuhan kita.


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

2.8. Aplikasi
2.8.1. Aplikasi pada bidang maritime
No Nama Gambar Keterangan
.

Untuk mendistribusikan
minyak pada kapal tanker tentunya
Motor terdapat pompa untuk bingkar
1 Pompa muat minyak yang menggunakan
Minyak motor listrik 3 fasa sebagai motor
Gambar 2.8. Motor pompa penggeraknya.

Sumber: chopperpumps.com
Windlass adalah alat yang
digunakan untuk menaikkan dan
menurunkan jangkar kapal,
putaran torsi motor 3 phase

2 Windlass digunakan untuk memutar poros


windlass dan digunakan untuk
menaikkan dan menurunkan

Gambar 2.9 Windlass jangkar.


(sumber:
http://www.nauticexpo.com)

Bow thruster adalah suatu


alat pendorong yang dipasang
pada bagian depan kapal yang
Bow dapat digunakan untuk membantu
3
Thruster pergerakan/maneuver kapal. Oleh
karena daya yang dibutuhkan
Gambar 2.10.Bow Thruster
banyak maka menggunakan motor
(Sumber:
3 phase.
http://www.bendock.co.id/)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

Di kapal pompa air laut


berfungsi untuk menghisap air laut
dari luar kapal, yang nantinya air
laut tersebut dapat digunakan
Motor
untuk berbagai hal, misalnya
4 Pompa
untuk sistem pendingin dan sistem
Ballast
ballast. Induksi yang terjadi di
motor 3 fasa akan memutar poros
Gambar 2.11 Pompa Ballast impeller.
(sumber:http://www.nauticexpo.com)

Dalam sistem ini propeller


tidak lagi menggunakan mesin
Motor
diesel, propeller akan di couple
5 Steering
dengan motor listrik. Terdapat
Gear
pada kapal yang memiliki sistem
propulsi elektrik.
Gambar 2.12 Motor Steering Gear
(sumber:marineengineering.org.uk)

2.8.2. Aplikasi pada bidang non maritime


N Nama Gambar keterangan
o

Mesin pengaduk semen dengan


menggunakan tenaga motor listrik. Lebih
Mesin
ramah lingkungan karena tidak
Pengaduk
1 mengeluarkan asap seperti mesin pengaduk
Beton
tenaga diesel.
(Molen)
Gambar 2.13. Molen
(sumber: http://jualo.com)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

Conveyor adalah suatu sistem mekanik


yang mempunyai fungsi memindahkan
barang dari satu tempat ke tempat yang lain.
2 Conveyor Conveyor banyak dipakai di industri untuk
transportasi barang.
Gambar 2.14. Conveyor
(Sumber: qcconveyors.com)
Crane merupakan salah satu pesawat
pengangkat dan pemindah material yang
banyak di gunakan. Crane juga merupakan
mesin alat berat (heavy equitment).
3 Crane
Crane biasanya digunakan dalam pekerjaan
pekerjaan proyek
Gambar 2.15. Crane pelabuhan,perbengkelan,industri, pergudang
Sumber: (craneindustri.com)
an dll.

Motor Motor listrik tiga fasa sering

CWP dimanfaatkan sebagai motor penggerak


utama dalam motor CWP. Pompa ini
4 (Circulatin
membutuhkan torsi yang besar sehingga
g Water
menggunakan motor belit 3 fase.
Pump) Gambar 2.16. Motor cwp
(sumber:tokopedia.com)
Sarana angkut vertikal yang bekerja
secara mekanik elektrik adalah eskalator
yang merupakan alat transportasi antar lantai

5 Eskalator pada gedung bertingkat yang menggunakan


tangga berjalan yang digerakkan oleh motor
listrik.
Gambar 2.17. Ekskalator
(sumber:.indotrading.com)
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB III
DATA PRAKTIKUM
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB III
DATA PRAKTIKUM

3.1 PERALATAN DAN FUNGSI

No Nama Gambar Fungsi

Penggerak utama pada


16
praktikum atau penghasil
gerakan yang didapat dari
1 Motor Asinkron 3 sumber listrik.
phase

Gambar 3.1 Motor ASinkron 3


Fasa
Sumber: Modul Praktikum

16 Untuk memberikan
hambatan pada rotor
motor asinkron 3 phase
rotor belit
2 Three phase motor
starter 65 – 150 Gambar 3.2 Three Phase Motor
Starter 65-150.

Sumber: Modul Praktikum

16
Untuk memberikan
Single & three hambatan pada rotor
3 phase motor asinkron 3 phase
measurements 68 – rotor belit
100 Gambar 3.3 Measurement

Sumber: Modul Praktikum


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

Sebagai sumber untuk


16 memberikan suplai daya
pada praktikum

4 Three phase supply


control 60-100
Gambar 3.4 ThreePhase Supply
control

Sumber: Modul Praktikum

16

Sebagai alat ukur putaran


5 Tachometer motor 3 phase rotor belit

Gambar 3.5 Tachometer

Sumber: Dokumenteasi Pribadi

Sebagai alat ukur arus


6 Tangmeter
resistansi
16
Gambar 3.6 Tangmeter

Sumber: Dokumenteasi Pribadi

16

7 Kabel Sebagai penghubung antar


rangkaian
Gambar 3.7 Kabel

Sumber: Dokumenteasi Pribadi


LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

3.2 Langkah Percobaan

Percobaan motor asinkron 3 fasa dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Membuat rangkaian seperti gambar di bawah ini

Gambar 3.8 Rangkaian Percobaan

2. Sambungkan ketiga resistor pada terminal rotot


3. Atur resistance pada kapasitas maksimum yaitu 20 ohm
4. Meyalakan motor dan memberikan power supply tegangan 380V AC 3 Phase.
5. Mengatur hambatan sesuai tabel pengamatan
6.
3.3 Data Hasil Praktikum

Ham Frekue Daya Vline Vphase I line I phase Putaran


batan nsi
Display

20 50 41.52 220 220 220 220 297 278 313 299 2748

17 50 41.12 220 220 220 220 296 280 315 292 2750

14 50 40.35 220 220 220 220 296 282 315 292 2754

11 50 40.53 220 220 220 220 295 290 315 280 2757

8 50 40.25 220 220 220 219 295 290 315 281 2760

5 50 40.07 220 220 220 219 300 293 318 290 2765
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

3.4 Gambar Rangkaian

16
Gambar 3.9 Rangkaian Motor 3 Fase Rotor Belit
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB IV

ANALISA DATA
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB IV

ANALISA DATA

4.1. Perhitungan

Tabel 4.1 Tabel pengamatan hasil percobaan

Ham Frekue Daya


Vline Vphase I line I phase Putaran Cos pi
batan nsi
Display

20 50 41.52 220 220 220 220 297 278 313 299 2748 0.37

17 50 41.12 220 220 220 220 296 280 315 292 2750 0.36

14 50 40.35 220 220 220 220 296 282 315 292 2754 0.36

11 50 40.53 220 220 220 220 295 290 315 280 2757 0.36

8 50 40.25 220 220 220 219 295 290 315 281 2760 0.36

5 50 40.07 220 220 220 219 300 293 318 290 2765 0.35

4.1.1 Perhitungan
a. Hambatan 20 Ω
• Cos

41.4

• Torsi
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

• Error factor

b. Hambatan 17 Ω

• Cos

40.8

• Torsi

• Error factor

c. Hambatan 14 Ω

• Cos
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

• Torsi

• Error factor

d. Hambatan 11 Ω

• Cos

• Torsi
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

• Error factor

e. Hambatan 8 Ω

• Cos

• Torsi

• Error factor

f. Hambatan 5 Ω

• Cos
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

• Torsi

• Error factor

Tabel 4.2 Tabel hasil perhitungan diatas sebagai berikut:

Daya
Hambatan Vline I line Putaran Torsi
Hitung Cos θ
Ω Watt V mA Rpm Nm
20 41.4 220 297 2748 0.37 0.144
17 40.8 220 296 2750 0.36 0.142
14 40.7 220 296 2754 0.36 0.141
11 40.6 220 295 2757 0.36 0.141
8 40.5 220 295 2760 0.36 0.140
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

4.2 Analisa Grafik

4.2.1. Hubungan kecepatan dengan torsi

Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Putaran dengan Torsi

Berdasarkan grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa, kecepatan putaran mesin
berbanding terbalik dengan torsi yang dihasilkan, sehingga nilai torsi akan mengecil ketika
putaran mesin membesar. Sesuai dengan

4.2.2. Hubungan masing-masing daya dengan cos

Gambar 4.2 Grafik Perbandingan daya dengan cos pi

Berdasarkan grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa, daya berbanding lurus dengan
cos. sehingga nilai daya akan membesar ketika cos membesar. Namun nilai percobaan pada
beban 11 dan 8 ohm terjadi anomali yang mungkin disebebakan oleh ketidakakuratan pada
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

measurement ataupun rugi-rugi baik pada tembaga maupun arus pusar. sesuai dengan
persamaan rumus.

4.2.3. Hubungan Hambatan dengan Kecepatan Rotor

Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Hambatan dengan kecepatan

Berdasarkan grafik diatas maka dapat disimpulkan bahwa hambatan berbanding terbalik
dengan kecepatan putaran motor sehingga nilai RPM akan mengecil ketika hambatan
membesar.
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB V

KESIMPULAN
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

BAB V
KESIMPULAN
Pada praktikum yang telah dilaksanakan telah diperoleh beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Besarnya frekuensi yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fase rotor belit adalah 50Hz
2. Daya yang dihasilkan motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R Daya
Ω Watt
20 41.4
17 40.8
14 40.7
11 40.6
8 40.5
5 40.4
3. Tegangan Line (Vline) yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit pada semua
hambatan yaitu 220 Volt
4. Besarnya tegangan fasa yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R Vphase
Ω R S T
20 220 220 220
17 220 220 220
14 220 220 220
11 220 220 220
8 220 220 219
5 220 220 219

5. Besarnya arus line (Iline) yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R I line
Ω mA
20 297
17 296
14 296
11 295
8 295
5 300
6. Besarnya arus fasa yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R I phase
Ω R S T
20 278 313 299
17 280 315 292
14 282 315 292
11 290 315 280
8 290 315 281
5 293 318 290
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

7. Besarnya putaran motor yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
Ω RPM
20 2748
17 2750
14 2754
11 2757
8 2760
5 2765

8. Besarnya torsi yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit yaitu:
R Torsi
Ω Nm
20 0.144
17 0.142
14 0.141
11 0.141
8 0.140
5 0.140

9. Hubungan hambatan terhadap putaran yaitu berbanding terbalik, artinya bahwa semakin besar
nilai hambatan maka putaran motor semakin kecil. Pada motor asinkron 3 fasa rotor belit,
kecepatan putaran motor diatur melalui hambatan pada rotornya. Saat starting, hambatan yang
diberikan besar agar putaran rotor tidak langsung tinggi. Untuk menambah kecepatan. putaran
rotor diatur dengan mengurangi hambatan yang ada, seperti pada saat praktikum hambatan awal
diberikan 20 dikurangi sampai putaran penuh dengan beban 5.

10. Didapatkan nilai cos∏ yang dihasilkan oleh motor asinkron 3 fasa rotor belit adalah:
R cos∏
Ω
20 0.37
17 0.36
14 0.36
11 0.36
8 0.36
5 0.35
LABORATORIUM LISTRIK KAPAL DAN OTOMATISASI
JURUSAN TEKNIK SISTEM PERKAPALAN
FAKULTAS TEKNOLOGI KELAUTAN
Kampus ITS Sukolilo Gd. WA Lt. 3, Surabaya 60111
Telp. 031 599 4251 ext. 28
Fax. 031 599 4757
Email. lab.meas@yahoo.com

TABEL PENGAMATAN
MOTOR ASINKRON 3 PHASE ROTOR BELIT

Kelompok : 16
Anggota Kelompok : 1. Devanda Ghean Nurmalita (04211740000068)

2. Yoga Bagus Pradana Suarta (04211740000081)

3. Aldika Zihatul M. (04211840000005)

4. Bangkit Herlambang (04211840000016)

5. Aqildi Hafizh Sujatmiko (04211840000105)

6. Moh. Kapita Umbasan (04211940005010)

a. Motor Asinkron 3 Phase Rotor Belit


1. Tabel pengamatan motor asinkron 3 phase rotor belit tanpa beban

Hambat Frekue I Cos π


Daya Vline Vphase I phase Putaran
an nsi line
Ω Hz Watt V R S T mA R S T Rpm

20 50 41.52 220 220 220 220 297 278 313 299 2748 0.37

17 50 41.12 220 220 220 220 296 280 315 292 2750 0.36
14 50 40.35 220 220 220 220 296 282 315 292 2754 0.36

11 50 40.53 220 220 220 220 295 290 315 280 2757 0.36

8 50 40.25 220 220 220 219 295 290 315 281 2760 0.36

5 50 40.07 220 220 220 219 300 293 318 290 2765 0.35

Nama Grader : ............................


Tanggal Praktikum : ............................
Tanda Tangan : ............................

Anda mungkin juga menyukai